Penyimpanan bahan makanan merupakan kegiatan yang dilakukan dalam produksi makanan. Di dalam penyimpanan bahan makanan dibahas mengenai ada atau tidak ruangan khusus untuk penyimpanan, cara penyimpanan, ada atau tidak petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap ruang penyimpanan, ada atau tidak pengontrolan stok/persediaan bahan makanan kering serta keadaan ruang penyimpanan. Penyimpanan bahan makanan di RSUD M. Natsir di bedakan menjadi 3 yaitu ruang penyimpanan kering , penyimpanan bahan basah dan penyimpanan harian. 1. Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Kering Sistem penyimpanan bahan yang kering menggunakan sistem First In First Out (FIFO) dan Fisrt Expired First Out (FEFO). Sistem penyimpanan ini sudah sesuai dengan aturan yang baik. Makanan pada ruangan diletakkan di rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai dan langit-langit. Jarak rak bahan makanan kering dengan lantai di ruang penyimpanan kering Instalasi Gizi RSUD M. Natsir adalah 24cm, sedangkan jarak rak beras dengan lantai adalah 26cm. Hal ini telah sesuai dengan aturan yang ada. Di ruang penyimpanan bahan makanan Instalasi Gizi RSUD M. Natsir telah terdapat petugas penyimpanan yang akan mengeluarkan bahan makanan berdasarkan permintaan/amprah hariannya. Ruang penyimpanan bahan makanan kering di kunci apabila tidak di gunakan. Di ruang penyimpanan bahan kering ini telah terdapat alat pengukur suhu ruang dan form pengecekan suhu. Suhu pada ruang ini setiap harinya adalah 250C atau lebih. Pengecekan suhu pada ruangan penyimpanan kering baru dilakukan hingga bulan juni, untuk bulan juli hingga september belum dilakukan. 2. Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Basah Ruang penyimpanan bahan makanan basah di Instalasi Gizi RSUD M. Natsir menggunakan 1 buah showcase dan 1 buah freezer. Lauk hewani disimpan di dalam freezer sedangkan untuk sayur dan bumbu disimpan didalam showcase dengan suhu 60C. Suhu pada ruang penyimpanan makanan basah berkisar antara 220C atau lebih. Suhu pada ruangan dan showcase telah sesuai dengan aturan yang ada. Penyimpanan di showcase diletakkan di dalam kotak-kotak yang tertutup, hal ini untuk menghindari kontaminasi silang dan mencegah percampuran agar menghindari bahaya yang mungkin terjadi. Selain itu, isi showcase tidak penuh sesak dan tidak sering dibuka/ditutup. Hal ini sudah sesuai dengan aturan yang baik pada ruang penyimpanan makanan basah.
3. Penyimpanan bahan makanan harian di Instalasi Gizi RSUD M. Natsir
Di ruang penyimpanan bahan makanan harian di Instalasi Gizi RSUD M. Natsir terdapat 1 buah lemari kayu yang berisi dengan bahan makanan kering yang akan digunakan untuk jadwal makan sore, bahan makanan untuk snack yang akan digunakan atau masih bersisa, kelapa, dan alat untuk memarut kelapa yang akan digunakan untuk jadwal makan sore.
2. Penyaluran Bahan Makanan
Penyaluran bahan makanan kering di Instalasi Gizi RSUD M.Natsir telah dilakukan sesuai dengan permintaan bahan makanan yang akan digunakan pada hari yang sama. Pemasukan dan pengeluaran dicatat di buku catatan keluar masuk, lalu baru dipindahkan di kartu stock. Penyaluran bahan makanan seharusnya dilakukan pada pukul 08.00 dan 12.00, sedangkan dalam pelaksanaannya masih ditemukan penyaluran bahan makanan tidak sesuai pada waktunya. Hal ini disebabkan karena adanya bahan makanan yang ternyata habis atau tidak cukup untuk menu pad hari itu.
Saran: 1. Pengecekan suhu pada ruang penyimpanan dilakukan rutin sesuai dengan jadwal sehingga suhu ruangan dapat terjaga dan sesuai dengan aturan yang ada