Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Tn. S DENGAN


DIAGNOSA VULNUS PUNCTUM PEDIS DEXTRA
DENGAN FRAKTUR TERBUKA CALCANEUS
DEXTRA POST OPERASI OPEN REDUCTION
DI RUANG CEMPAKA 2 RSUD
dr. LOEKMONO HADI
KUDUS

OLEH KELOMPOK 2
1. Novi Briani Saputri (18021352)
2. Eka Haryanti (18021326)
3. Dita sulistyowati (18021323)
4. Irma Ernia Ahyarisa (18021338)
5. Yulianasari (180213106)

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GADAR KRITIS & KMB


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kasus Keperawatan Medikal Bedah Pada Tn. S Dengan Diagnosa


Vulnus Punctum Pedis Dextra Dengan Fraktur Terbuka Calcaneus Dextra Post
Operasi Open Reduction di Ruang Cempaka 2 RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
telah disetujui dan disahkan pada:

Hari, tanggal :
Tempat :

Kudus,…………………………….2021
Mengetahui,

Dosen Pembimbing Akademik Clinical Instructur (CI)


Universitas An Nuur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

Rahmawati, S.Kep., Ns. M. Kes Herlia Dian Permata, S.Kep., Ns.


Dosen Pembimbing Akademik
Universitas An Nuur

Christina NW, S.Kep. Ns. M.H

46
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PADA Tn. S DENGAN VULNUS PUNCTUM PEDIS DEXTRA DENGAN
FRAKTUR TERBUKA CALCANEUS DEXTRA
POST OPERASI OPEN REDUCTION

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Selasa 30 November 2021 jam 14.30 di
Ruang Cempaka 2 RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus secara autoanamnesa
dan alloanamnesa.
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 42 tahun
Alamat : Ngajeksan RT 1 RW 2
Agama : Islam
Pekerjaan : Serabutan
Pendidikan : SLTP
Tanggal Masuk : 29-11-2021
No. RM : 853xxx
Dx. Medis : Vulnus punctum pedis dextra dengan fraktur
calcaneus dextra post open reduction
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 45 tahun
Alamat : Ngajeksan RT 1 RW 2
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Hubungan dgn klien: Tetangga

47
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri pada mata kaki kanan sampai tumit.
P: Post op open reduction
Q: Rasanya seperti di tusuk-tusuk
R: Mata kaki kanan sampai tumit
S: Skala nyeri 5
T: Hilang timbul selama ± 5 menit
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat di rumah tanggal 29 November 2021 jam 08.00 WIB,
pasien ingin memperbaiki septic tank karena tersumbat dengan
menggunakan ganco. Tanpa sengaja mata kaki kanan terkena
ganco sehingga mengakibatkan luka tusuk. Oleh tetangganya
pasien di bawa ke Puskesmas Kaliwungu, di puskesmas pasien di
lakukan perawatan luka dan di rujuk ke RSUD Dr. Loekmono
Hadi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pasien sampai di
IGD RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus jam 10.20 WIB dengan
keluhan nyeri pada mata kaki kanan, hasil pemeriksaan TTV saat
di IGD yaitu TD : 117/90 mmHg, N : 85 x / menit, RR : 20 x /
menit, S: 36℃, SpO2 : 98%, GDS : 101 mg/dl, GCS : 15. Terdapat
luka tusuk di mata kaki kanan dengan ukuran lebar 4 cm dan
kedalaman 6 cm. Oleh dokter jaga IGD, dr. B dilakukan 7 jahitan
(4 jahitan di atas & 3 jahitan di bawah) dan dilakukan perawatan
luka dengan pemasangan drain. Pasien mendapatkan terapi dari
dokter jaga IGD yaitu injeksi antitetanus 1500 IU, infus RL 20
tpm, injeksi bactesyn 1 gr, injeksi ketorolac 30 mg/1 ml, injeksi
ranitidine 1 ampul 2 ml. karena kondisi pasien stabil, kemudian
pasien dipindahkan ke ruang Cempaka 2 pada jam 15.00 WIB. Di
ruang cempaka 2 pasien mendapatkan terapi oleh dokter IG
Sp.OT yaitu injeksi ketorolac 3x30 mg, ranitidin injeksi 2x25mg,
infus metronidazole 3x500 mg, tramadol 2x25 mg, dan bactesyn
2x750 mg dan di rencanakan tindakan operasi open reduction

48
pada tanggal 30 November 2021. Akhirnya pasien di lakukan
operasi pada tanggal 30 November 2021 jam 10.00 sd 10.40 WIB
dengan anestesi regional spinal, posisi puncture : duduk, level I3
L4 median, obat lidodec volume 200 mg. Pasien kembali ke
ruangan pada jam 10.50 WIB dengan keadaan umum baik TD :
115/79 mmHg; N: 77 x/menit; SPO2: 98%; S: 36,5℃, RR : 20
x/menit. Pengkajian pada pasien kami lakukan pada tanggal 30
November 2021 jam 14.30 dengan hasil TD : 115/79 mmHg, N :
77 x/menit, S : 36,5 ℃, RR : 20 x/menit, SpO2: 98%. Saat di kaji
pasien mengeluh nyeri pada mata kaki kanan sampai tumit, Takut
untuk menggerakkan mata kaki dan pergelangan kaki kanan
karena nyeri, terasa berat dan kaku.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah mengalami
penyakit seperti ini. Pasien tidak mempunyai penyakit menular
(hepatitis, IMS, HIV/AIDS).
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
menular (TBC, hepatitis, IMS, HIV/AIDS) dan penyakit turunan
(DM, hipertensi).

3. Pengkajian Pola Fungsional


Pengkajian pola fungsional menurut Virginia Handerson.
a. Pola Pernafasan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat bernafas dengan
normal tanpa alat bantu pernafasan
Saat sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan saat
bernafas. Pasien tidak menggunakan alat
bantu pernafasan. SpO2: 98% dan RR:
20x/menit.

49
b. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Pasien makan 3 kali sehari dengan
komposisi nasi, lauk, sayur-sayuran tanpa
bantuan orang lain. Pasien minum air putih
± 1500 ml/hari (setara dengan 1 botol air
minum kemasan ukuran besar). Pasien
tidak terpasang selang untuk membantu
proses pencernaan.
(a) Antropometri: BB : 65 kg, TB : 165
cm (1,65 m)
IMT =

= 23,8 kg/m2
(BB Ideal)
(b) Biokimia :Tidak dilakukan
pemeriksaan
(c) Clinical : Keadaan umum pasien
baik, GCS 15 : Composmentis (E 4,
M 6, V 5)
(d) Dietary : pasien makan 3x sehari
dengan nasi, sayur dan lauk, serta
minum air putih ± 7-8 gelas sehari.
Saat sakit : Pasien tidak mengalami gangguan
percernaan. Nafsu makan pasien tidak
menurun. Pasien makan dengan lahap saat
berada di RS. Porsi makan makanan di RS
habis. Pasien minum air putih ± 1500
ml/hari (setara dengan 1 botol air minum
kemasan ukuran besar).
(a) Antropometri: BB : 65 kg, TB : 165
cm (1,65 m)

50
IMT =

= 23,8 kg/m2
(BB Ideal)
(b) Biokimia :
- Hemoglobin 14.7 g/dL
(normal 14,0-18,0)
- Hematokrit 4.79 jt/ul
(normal 40-52)
- Leukosit 17.8 10 10^3 ul
(normal 4,0-12,0),
-
Trombosit 226 10^3 ul
(normal 150-400)
(c) Clinical : Keadaan umum pasien
baik, GCS 15: Composmentis (E 4,
M 6, V 5)
(d) Dietary : Pasien melakukan diet nasi
tingggi protein tinggi kalori post
operasi
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 3 kali sehari,
BAB tidak terdapat lendir mapun darah,
BAB berwarna kuning kecoklatan dan
BAK 3-4 kali dalam sehari dengan warna
kuning jernih dan berbau khas lancar tanpa
gangguan
Saat sakit : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari
dengan konsistensi lunak berwarna kuning
kecoklatan dan BAK ± 2-3 kali/hari dengan
konsistensi kuning berbau khas. Pasien
tidak terpasang DC/Kateter

51
d. Pola Keseimbangan dan Gerak
Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami gangguan
keseimbangan dan gerak
Saat sakit : Pasien takut menggerakkan kaki kanannya,
saat digerakkan terasa sakit, berat, kaku,
dan nampak meringis.

Tabel 1. Pemenuhan ADL


Sebelum sakit Setelah sakit
No. Kiteria Skor Skor
2 1 0 2 1 0
1 Makan
2 Mandi
Perawatan diri (lap muka, sisir,
3
gosok gigi)
4 Berpakaian
5 Kontrol BAK
6 Kontrol BAB
Berpindah dari kursi roda ke
7
tempat tidur, sebaliknya
Personal toilet (keluar masuk
8 kamar mandi, melepas dan
memakai celana, cebok)
9 aktivitas berjalan/transfer
10 Naik turun tangga
Jumlah skor 20 12
Mandiri Ketergantungan
Penilaian
ringan
Skor: 2: Mandiri, 1: Dengan bantuan, 0: Tidak mampu

Penilaian:
1) Mandiri (20)
2) Ketergantungan ringan (12-19)
3) Ketergantungan sedang (9-11)
4) Ketergantungan berat (5-8)
5) Ketergantungan total (0-4)

52
e. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jam tidurnya normal
dan teratur. Pasien tidur dengan teratur 8
jam sehari dari jam 21.00-05.00 WIB.
Pasien tidak mengonsumsi obat tidur untuk
membantu proses tidur pasien
Saat sakit : Pasien mengatakan selama di RS pola
tidurnya berubah, pasien tidur malam  5-6
jam, tidur siang ± 1-2 jam. Terkadang
timbul rasa nyeri dibagian mata kaki yang
menyebabkan pasien terjaga saat malam
hari. Sulit berpindah posisi saat berbaring
juga membuat pasien tidak nyaman untuk
tidur. Efek hospitalisasi membuat pasien
merasa tidak nyaman.

f. Pola Kebutuhan Mempertahankan Temperatur Tubuh


Sebelum sakit : Pasien mengatakan menggunakan pakaian
tebal saat dingin dan menggunakan pakaian
tipis saat panas
Saat sakit : Pasien menggunakan pakaian tebal saat
dingin dan tipis saat panas

g. Pola Personal Hygine


Sebelum sakit : Pasien mandi 2 kali sehari dan gosok gigi 2
kali sehari secara mandiri
Saat sakit : Pasien mandi dengan cara disibin 1 kali
sehari dan gosok gigi 2 kali sehari, kuku
pasien tampak panjang, kulit tampak bersih

53
h. Pola Kebutuhan Berkomunikasi
Sebelum sakit : Pasien dapat berkomunikasi dengan normal
tanpa gangguan
Saat sakit : Pasien berkomunikasi lancar namun saat
nyeri kambuh pasien nampak meringis
kesakitan

i. Pola Spiritual
Sebelum sakit : Pasien beragama Islam dan pasien
beribadah sholat 5 waktu dengan lancar
Saat sakit : Pasien melakukan ibadah sholat di tempat
tidur karena masih terasa nyeri saat kaki
kanan digerakkan

j. Pola Aktivitas/ Bekerja


Sebelum sakit : Pasien dapat beraktivitas secara mandiri
tanpa bantuan orang lain dan dapat bekerja
seperti biasanya.
Saat sakit : Pasien tidak dapat melakukan aktivitas
secara mandiri, pasien dibantu oleh
keluarga dan tidak bekerja.

k. Pola Berpakain Dan Memilih Pakaian


Sebelum sakit : Pasien menggunakan pakaian yang
disukainya dan memilih sendiri
Saat sakit : Pasien tidak dapat memilih pakaian sendiri
hanya menggunakan pakaian yang ada

54
l. Pola Aman dan Nyaman
Sebelum sakit : Pasien mengatakan merasa aman dan
nyaman dalam melakukan kegiatan tanpa
ada gangguan
Saat sakit : Pasien mengatakan merasa tidak nyaman
dengan kondisi saat ini karena masih terasa
nyeri di mata kaki kanan post operasi open
reduction akibat terkena ganco

m. Pola Belajar
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak mengetahui apa
yang harus dilakukan jika terjadi sakit
seperti ini
Saat sakit : Pasien mendapatkan informasi dari
perawatan dan Dokter mengenai
penyakitnya saat ini

n. Pola Rekreasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sering berekreasi
bersama keluarga
Saat sakit : Pasien hanya menghabiskan waktu di
tempat tidur

4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
1) KU: Pasien nampak lemah meringis kesakitan.
2) Kesadaran: Composmentis
3) GCS: 15
E: 4 M:6 V: 5

55
b. Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan darah : 115/79 mmHg
2) Respirasi rate : 20x/menit
3) Nadi : 77x/menit
4) Suhu : 36,5°C
5) SpO2 : 98%
c. Tinggi Badan :165 cm
d. Berat Badan : 65kg
e. Indeks Massa Tubuh (IMT) =

= 23,8 (BB Ideal)


5. Pemeriksaan head toe to
a. Kepala
Simetris, tidak terdapat lesi, terdapat ketombe, warna hitam dengan
sedikit uban, dan nampak kering.
b. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik dan tidak memakai
alat bantu penglihatan.
c. Hidung
Simetris, tidak ada secret, dan tidak menggunakan alat batu
pernafasan.
d. Telinga
Tidak terdapat kotoran telinga, tidak terdapat pembengkan, dan
daun telinga normal.
Test Kanan Kiri
Rinne (256 Hz) Positif Positif
Weeber (512 Hz) Tidak laterasi kanan Tidak laterasi kiri
(sama dengan (sama dengan
pemeriksa) pemeriksa)
Schawabah (512 Hz) Tidak Tidak
memanjang/memendek memanjang/memendek
(normal_ (normal)

56
e. Mulut
Bibir nampak lembab, tidak pucat, gigi terdapat karises, gusi tidak
berdarah, warna lidah normal pink.
f. Leher
Tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan.
g. Dada/ Thorax
1) Paru-paru
Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris
Palpasi : Fremitus kanan kiri sama
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler, ronkhi (-) wheezing (-)
2) Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus teraba di ICS 5
Perkusi : Pekak (dull)
Auskultasi : Irama jantung terdengar beraturan
h. Abdomen
Inspeksi : Simetris, perut tidak membesar, tidak terdapat
benjolan umbilikus
Auskultasi : 20x/menit peristaltik usus
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
i. Genetalia
Tidak terpasang kateter, bersih, volume urine normal 1500 ml/hari
j. Anus
Tidak ada benjolan

57
k. Ekstermitas
1) Superior
Tidak ada deformitas, akral hangat dan tidak terdapat oedema.
2) Inferior
Mobilitas gerak terbatas karena adanya luka setelah operasi
open reduction pada tanggal 30 November 2021 jam 10.00-
10.40 WIB yang masih tertutup kassa dari kamar bedah dan
tidak ada rembesan darah pada mata kaki kanan pasien akibat
ganco, akral hangat, dan kekuatan otot kaki kanan bagian bawah
3.

Tangan kanan Tangan kiri


(5) (5)
Kaki kanan Kaki kiri
(3) (5)

Keterangan:
0 : Tidak ada kontraksi
1 : Hanya kontraksi
2 : Hanya bergeser
Hanya bisa mengangkat tetapi tidak mampu menahan
3 :
gravitasi
Mampu melawan gravitasi tetapi tidak mampu
4 :
menahan beban
5 : Mampu melawan beban

l. Kuku dan kulit:


CRT kurang dari 2 detik, kuku tampak panjang. Sedangkan kondisi
kulit pasien tampak bersih dan sekitar luka post operasi pasien
terlihat bengkak.

58
6. Pengkajian Luka
Ruangan : CEMPAKA 2
No. MR : 854xxx
Tanggal Pengkajian : Kamis, 2 Desember 2021
(advis dokter GB 2 hari sekali)
Nama/ Umur : Tn. S / 43 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Diagnosa Medis : Vulnus Punctum Pedis Dextra dengan
Fraktur calcaneus dextra post open
reduction
Jenis Luka : Luka Terbuka
Nama Perawat : Perawat N

Lokasi :

a. Ukuran Luka : L 4 cm x K 6 cm
b. Jika ada Undermining : Tidak Ada
c. Permukaan Luka : Tidak ada Kemerahan
d. Eksudat : Tidak Ada
e. Bau : Tidak Ada
f. Nyeri :
P (Post OP Open Reduction)
Q (Rasanya seperti tertusuk-tusuk
R (Mata kaki kanan sampai tumit)
S (Skala nyeri 5)
T (Hilang timbul selama  5 menit)
g. Kulit sekitar Luka : Tampak Bengkak

59
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang hari senin tanggal 29 November 2021 jam
15.24 WIB
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
Golongan Darah AB/+
Hema Rutin 5 diff
Hemoglobin 14.7 g/dL 14.0-18.0
Eritrosit 4.79 jt/ul 4.5-5.9
Hematokrit 41.4 % 40-52
Trombosit 226 10^3 ul 150-400
Lokosit H 17.8 10^3ul 4.0-12.0
Atrofil H 87.5 % 50-70
Limfosit L 6.9 % 20-40
Monosit 5.2 % 2-8
Eosinofil L 0.1 % 2-4
Basofil 0.3 % 0-1
NCH 30.7 Pg 27.0-31.0
MCHC 35.5 g/dL 33.0-37.0
MCV 86.4 fL 79.0-99.0
RDW 13.8 % 10.0-15.0
MPV 9.6 fL 6.5-11.0
PDW 10.3 fL 10.0-18.0
Netrofil Absolut 15.5 10^3 ul
Limfosit Absolut 1.2 10^3 ul
NLR 12.9

Kesan: lymphopenia
Waktu pendarahan 2’00” 1-5
Waktu pembekuan 4’100” 2-6

Kimia Klinik
Ureum 35.4 mg/dL 19-44
kreatinin 1.2 mg/dL 0.6-1.3

HBsAG rapid Negative Negative


Anti HIV Non reaktif Non reaktif
Anti HCV Negative Negative

8. Foto rontgen
Pemeriksaan foto ankle kanan pada hari selasa, tanggal 30 November
2021 jam 11:12 WIB.

60
a. Tak tampak fraktur os angkel kanan
b. Sendi srikle kanan normal

9. Tindakan kedokteran/invasif
Dilakukan Operasi Vulnus open reduction pada hari selasa, 30 November
2021 jam 10.00-10.40 (selama 40 menit).
Ruang operasi di desinfektan dengan minosep Alcohol 70%,
menggunakan linen steril, cuci tangan bedah, memakai jas operasi,
memakai handscoon steril, penyeterilan instrument menggunakan
autociave, penutupan luka menggunakan kassa steril.
Dengan anastesi regional spinal. Posisi puncture : duduk. Obat lidodec
volume 200 mg.

Laporan operasi oleh dokter IG:


Didapatkan luka open, luka tembus, kotor dan tulang pecah (+) (+)
Dilakukan debridement dan irigasi, cuci sampai bersih dilanjutkan open
reduction without internal fixation

10. Data therapy


Advis dr. IG tanggal 30 November 2021
No Nama obat Aturan Dosis Alur Indikasi
pakai
1. Bactesym/Vicillin 2 x 1 Vial 1500 mg Injeksi IV Antibiotik
2. Ketorolac 3 x 1 Amp 30 mg Injeksi IV Analgetik
3. Ranitidin 2 x 1 Amp 25 mg Injeksi IV Menurunkan
asam lambung
4. Gentamicin 2 x 1 Amp 80 mg Injeksi IV Antibiotik
5. Metronigazole 2 x 1 Flash 500 mg Injeksi IV Antibiotik
6. Tramadol 2 x ½ Amp 25 mg Injeksi IV Analgetik

61
B. ANALISA DATA
NO HARI/TANGGAL DATA FOKUS DIAGNOSA TTD
KEPERAWATAN
1. Selasa, 30 DS : Nyeri akut berhubungan
November 2021 Pasien mengatakan nyeri pada mata kaki kanan post OP dengan prosedur operasi open
15.00 WIB P: Nyeri di mata kaki kanan post OP reduction.
Q: Nyeri seperti di tusuk-tusuk (D.0077)
R: Mata kaki kanan sampai tumit bawah
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri hilang timbul selama ± 5 menit

DO :
- Pasien tampak meringis menahan nyeri post OP
- Pasien post OP open reduction tanggal 30 Nov 2021 jam 10.00 s/d
10.40 dengan anestesi regional spinal, posisi puncture : duduk, obat
lidodec volume 200 mg.
- Terdapat luka di mata kaki kanan terbalut kassa dan tidak ada
rembesan darah.
- Pasien tampak bersikap protektif (menghindari nyeri pada mata
kaki kanan).
- TTV :
TD : 115/79 mmHg; N : 77 x/menit; S : 36,5℃; RR: 20 x/menit;
SPO2 : 98 %; GCS: 15; CRT : < 2 detik

62
2. Selasa, 30 DS : Gangguan integritas kulit dan
November 2021 Pasien mengatakan nyeri mata kaki kanan dan terasa berat dan kaku. jaringan berhubungan dengan
15.00 WIB faktor mekanik (D.0129)
DO :
- Pasien post OP open reduction tanggal 30 November 2021 jam
10.00 s/d 10.40 WIB dengan anestesi regional spinal, posisi
puncture : duduk, obat lidodec volume 200 mg dengan laporan
operasi didapatkan luka open, luka tembus, kotor dan tulang pecah
(+) (+). Dilakukan debridement dan irigasi, cuci sampai bersih
dilanjutkan open reduction without internal fixation
- Terdapat luka terbuka di mata kaki kanan dengan terbalut kassa
dan tidak ada rembesan darah.
- Pergerakan kaki kanan terlihat kaku saat digerakkan.

63
3. Selasa, 30 DS : Gangguan mobilitas fisik
November 2021 - Pasien mengatakan takut menggerakkan kaki kanannya berhubungan dengan
15.00 WIB - Pasien mengatakan nyeri saat digerakkan dan terasa berat, kaku. kerusakan/ gangguan
muskuloeskeletal dan
DO : program pembatasan gerak.
- Pasien post OP open reduction tanggal 30 November 2021 jam (D.0054).
10.00 s/d 10.40 WIB dengan anestesi regional spinal, posisi
puncture : duduk, obat lidodec volume 200 mg.
- Terdapat luka terbuka di mata kaki kanan dengan terbalut kassa
dan tidak terdapat rembesan.
- Kekuatan otot tangan kanan 5 dan tangan kiri 5. Kekuatan otot
kaki kiri 5 dan kaki kanan bagian bawah 3.
- Keadaan umum pasien lemah
- Sendi pergelangan kaki kanan terlihat kaku dan nampak bengkak
- Dalam laporan operasi dr. IG didapatkan luka open, luka tembus
dan kotor dan tulang pecah (+) (+) dilakukan open reduction
without internal fiksasi.

64
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Hari / tanggal Diagnosa keperawatan TTD
1. Selasa, 30 Nyeri akut berhubungan dengan prosedur operasi open reduction (D.0077)
November 2021
2. Selasa, 30 Gangguan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan faktor mekanik (D.0129)
November 2021
3. Selasa, 30 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan atau gangguan musculoskeletal dan program
November 2021 pembatasan gerak (D.0054)

65
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Hari/Tgl Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi TTD
1. Selasa, 30 Nyeri akut berhubungan dengan prosedur A. Manajemen nyeri (I.08238)
desember post operasi open reduction (D.0077) 1. Observasi
2021 Setelah di lakukan tindakan keperawatan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi dan
selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri kualitas nyeri
berkurang dengan kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
1. Nyeri berkurang menjadi skala 0-3 - Identifikasi nyeri non verbal
2. Kemampuan menuntaskan aktifitas 2. Terapeutik
meningkat - Berikan terapi nonfarmakologi dengan relaksasi nafas
3. Istirahat dan tidur pasien tidak dalam
terganggu - Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pasien mampu mengontrol nyeri 3. Edukasi
secara mandiri - Jelaskan penyebab periode da pemicu nyeri
- Ajarkan tekhnik relaksasi
- Anjurkan terapi non farmakologis (relaksasi nafas
dalam) untuk mengurangi nyeri saat nyeri timbul
4. Kolaborasi
- Pemberian analgetik

66
2. Selasa, 30 Gangguan integritas kulit atau jaringan A. Perawatan integritas kulit (I. 11353)
november berhubungan dengan faktor mekanik 1. Observasi
2021 (D. 0129) setelah di lakukan tindakan - Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
keperawatan selama 3 x 24 jam di 2. Terapeutik
harapkan integritas kulit meningkat - Ubah posisi tiap 2 jam
dengan kriteria hasil : 3. Edukasi
1. Bengkak sekitar luka berkurang - Meminum air yang cukup
2. Akral hangat - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
3. Luka kering dan tidak terdapat - Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
tanda-tanda infeksi - Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
- Anjurkan luka tidak terkena air

B. Perawatan Luka (I.14564)


1. Observasi
- Monitor karakteristik luka (mis. Warna, ukuran, bau)
- Monitor tanda-tanda infeksi
2. Terapeutik
- Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
- Pasang balutan sesuai jenis luka
- Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan
luka

67
3. Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri untuk
perawatan dirumah
- Anjurkan mengjonsumsi makanan tinggi kalori dan
protein
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antibiotic
3. Selasa, 30 Gangguan mobilitas fisik berhubungan A. Dukungan Ambulasi (I.06171)
november dengan kerusakan atau gangguan 1. Observasi
2021 musculoskeletal dan program pembatasan - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
gerak (D. 0054) setelah di lakukan - Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
keperawatan selama 3 x 24 jam di - Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
harapkan gangguan mobilitas fisik 2. Terapeutik
meningkat dengan kriteria hasil : - Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis.
1. Pergerakan ekstremitas bawah tongkat, kruk)
meningkat - Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik
2. Kekuatan otot meningkat (4-5) - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
3. Rentang gerak meningkat (Dorso meningkatkan ambulasi
fleksi telapak kaki kanan, plantar
fleksi telapak kaki kanan, fleksi
dan ekstensi jari-jari kaki kanan,
inversi dan eversi telapak kaki
kanan, abduksi dan adduksi

68
telapak kaki kanan) 3. Edukasi
4. Kecemasan menurun - Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
5. Pasien mengetahui gerakan yang - Anjurkan pasien untuk melatih ROM ( latihan gerakan
boleh dilakukan dan tidak boleh jari-jari kaki)
dilakukan - Ajarkan pasien untuk melatih ROM secara mandiri
- Anjurkan melakukan ambulasi dini dengan teknik non
weight bearing
- Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis.
berjalan menggunakan tongkat, posisi tumit
tergantung/tidak menapak)

B. Dukungan mobilisasi (I.05173)


1. Observasi
- Identifikasi keluhan fisik lainnya
- Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
2. Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis.
Tongkat)
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan

69
3. Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi dengan teknik
non weight bearing
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang boleh di lakukan
(mis. Pindah dari tempat tidur ke kamar mandi, duduk
disebelah tempat tidur, duduk ditempat tidur)

70
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO. HARI/
TINDAKAN RESPON HASIL TTD
DP TANGGAL
1,2, Selasa, 30 Memonitor TTV DS :
3 November Pasien bersedia untuk di ukur TTV nya
2021 DO :
15.10 WIB TD : 115/79 mmHg
N : 77 x/menit
SPO2 : 98 %
S : 36,5℃
GCS: 15
CRT : < 2 detik
1 Selasa, 30 Mengidentifikasi skala, lokasi, DS:
November karakteristik, durasi, frekuensi Pasien mengatakan nyeri setelah operasi di mata kaki sebelah kanan, kaki
2021 dan kualitas nyeri terasa berat dan kaku saat di gerakkan
15.30 WIB P: Pasien mengatakan nyeri di mata kaki kanan
Q: Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R: Mata kaki kanan sampai tumit
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri hilang timbul selama ± 5 menit
DO:
Pasien nampak meringis kesakitan, terdapat luka post OP open reduction.

71
1 Selasa, 30 Memberikan dan mengajarkan DS:
November pasien terapi relaksasi nafas Pasien mengatakan bersedia untuk diajari teknik relaksasi nafas dalam
2021 dalam DO:
15.45 WIB Pasien mampu mempraktekkan teknik relaksasi nafas dalam
1 Selasa, 30 Menganjurkan terapi DS:
November nonfarmakologis (relaksasi Pasien mengatakan bersedia melakukan teknik nafas dalam saat nyeri timbul
2021 nafas dalam) untuk mengurangi DO:
16.00 WIB nyeri saat nyeri timbul Pasien kooperatif dan pasien mampu mempraktekkan saat nyeri timbul
1,2, Selasa, 30 Memberikan obat injeksi: DS:
3 November Ketorolac 30 mg Pasien mengatakan bersedia untuk diberikan obat injeksi
2021 Ranitidin 25 mg DO:
16.15 WIB Gentamicin 80 mg Obat masuk dengan lancar melalui IV infus
Bactesyn 0,75 gram
2 Selasa, 30 Mengubah posisi tidur pasien DS:
November Pasien mengatakan bersedia di ubah posisi tidurnya.
2021 DO:
17.00 WIB Pasien kooperatif saat diubah posisinya dari tidur terlentang menjadi miring
kanan atau kiri
2 Selasa, 30 Menganjurkan pasien mengubah DS:
November posisi tidurnya setiap 2 jam Pasien mengatakan bersedia mengubah posisi tidurnya tiap 2 jam
2021 DO:
17.05 WIB Pasien kooperatif dan mampu mempraktekkannya

72
3 Selasa, 30 Mengidentifikasi toleransi fisik DS:
November melakukan pergerakan Pasien mengatakan takut untuk melakukan pergerakan pada kaki kanannya,
2021 saat digerakkan timbul rasa nyeri dan terasa berat, kaku.
17.20 WIB DO:
1. Pasien nampak meringis menahan kesakitan saat kaki digerakkan
2. Kekuatan otot kaki kanan 3.
1,2, Selasa, 30 Memberikan obat infus IV: DS:
3 November Tramadol 50 mg Pasien mengatakan bersedia untuk diberikan obat injeksi
2021 Metronidazole 500 mg DO:
18.00 WIB Obat masuk lancar melalui IV infus
3 Selasa, 30 Mengajarkan mobilisasi DS:
November sederhana posisi semi fowler Pasien mengatakan bersedia diajarkan mobilisasi sederhana
2021 dan miring kanan/kiri DO:
21.00 WIB Pasien kooperatif dan pasien terlihat rileks dengan posisi semi fowler

73
1,2, Rabu, 1 1. Memonitor TTV DS:
3 Desember 2. Memonitor keadaan umum 1. Pasien mengatakan masih merasa nyeri pada mata kaki sebelah kanan post
2021 pasien op
07.30 WIB 3. Mengkaji keluhan pasien P: Nyeri di mata kaki kanan post op
Q: Seperti ditusuk-tusuk
R: Mata kaki kanan sampai tumit kaki bawah
S: Skala nyeri 3
T: Hilang timbul selama ± 3 menit
2. Pasien mengatakan masih takut menggerakkan kaki kanannya saat
digerakkan timbul rasa nyeri dan terasa berat, kaku.
DO:
1. Pasien nampak meringis menahan nyeri post op
2. Terdapat luka terbuka di mata kaki kanan dengan terbalut kassa dan tidak
ada rembesan
3. Pergerakan kaki kanan terlihat kaku dan bengkak saat digerakkan
4. Kekuatan otot kaki kanan 3
5. TTV:
TD : 119/80 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36.5℃
SPO2: 98%
CRT: < 2 detik
GCS: 15

74
1,2, Rabu, 1 Memberikan obat injeksi: DS:
3 Desember Ketorolac 30 mg Pasien mengatakan bersedia untuk diberikan obat injeksi
2021 Ranitidin 25 mg DO:
08.05 WIB Bactesyn 0,75 gr Obat masuk dengan lancar melalui IV infus
2 Rabu, 1 Menganjurkan meningkatkan
DS:
Desember asupan nutrisi, buah dan sayur
Pasien mengatakan akan meningkatkan asupan nutrisinya dengan makan buah
2021 serta minum air yang cukup dan sayur serta minum air putih yang cukup
08.15 WIB DO:
Pasien tampak makan dan minum yang cukup, porsi makan yang disajikan
habis dalam 1 piring
3 Rabu, 1 Melibatkan keluarga untuk DS:
Desember membantu pasien dalam Keluarga mengatakan bersedia membantu pasien dalam meingkatkan
2021 meningkatkan pergerakan pergerakan
09.30 WIB DO:
Pasien kooperatif, keluarga membantu pasien non weight bearing

75
1 Rabu, 1 Memonitor keberhasilan terapi DS:
Desember relaksasi nafas dalam yang Pasien mengatakan telah menerapkan terapi relaksasi nafas dalam tetapi mata
2021 sudah diberikan kaki kanan post op masih terasa nyeri
10.30 WIB P: Nyeri di mata kaki kanan post op
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Mata kaki kanan sampai tumit
S: Skala nyeri 2
T: Hilang timbul selama ± 2 menit

DO:
1. Pasien tampak meringis menahan nyeri
2. Terdapat luka di mata kaki kanan terbalut kassa dan tidak ada rembesan
darah
3 Rabu, 1 Memonitor keberhasilan DS:
Desember keluarga untuk membantu Keluarga mengatakan pasien mampu melakukan mobilisasi, posisi tidur
2021 pasien dalam meningkatkan setengah duduk miring kanan/kiri ditempat tidur
14.00 WIB mobilisasi DO:
1. Kekuatan otot kaki kanan pasien 4
2. Pasien tampak melatih mobilisasinya
3. Pasien tampak lebih rileks
1 Rabu, 1 Memberikan obat injeksi: DS:
Desember Ketorolac 30 mg Pasien mengatakan bersedia untuk diberikan injeksi obat
2021 DO:
16.00 WIB Obat masuk dengan lancar melalui IV infus

76
3 Rabu, 1 Mengajarkan ambulasi DS:
Desember sederhana yang harus dilakukan Pasien mengatakan bersedia diajarkan ambulasi sederhana duduk disamping
2021 (duduk disamping tempat tidur tempat tidur dan dikursi, pasien merasa lebih nyaman dengan posisi duduk di
16.05 WIB dan kursi) samping tempat tidur
DO:
Pasien tampak kooperatif saat diajarkan ambulasi dan terlihat lebih nyaman
serta tampak rileks
3 Rabu, 1 Melibatkan keluarga untuk DS:
Desember membantu pasien dalam Keluarga mengatakan bersedia membantu pasien dalam meningkatkan
2021 meningkatkan ambulasi ambulasi
16.10 WIB DO:
Pasien dan keluarga tampak kooperatif dan pasien terlihat lebih rileks
1 Rabu, 1 1. Memonitor keberhasilan DS:
Desember terapi relaksasi nafas dalam Pasien mengatakan sudah melakukan terapi relaksasi nafas dalam saat terasa
2021 pada pasien nyeri dan akan mencoba istirahat dan tidur untuk memanagemen nyeri
18.05 WIB 2. Memfasilitasi istirahat dan DO:
tidur pasien Pasien tampak sedikit lebih rileks setelah melakukan terapi relaksasi nafas
dalam
1 Rabu, 1 Memberikan obat injeksi: DS:
Desember Ranitidin 25 mg Pasien mengatakan bersedia untuk diberikan injeksi obat
2021 Bactesyn 0,75 gr DO:
20.00 WIB Obat masuk dengan lancar melalui IV infus

77
1 Rabu, 1 Memfasilitasi istirahat dan tidur DS:
Desember pasien dari kebisingan Pasien mengatakan nyaman dengan beberapa posisi yang diajarkan untuk
2021 lingungan dan mengajarkan istirahat dan tidur di tempat tidur
21.00 WIB perubahan posisi agar pasien DO:
nyaman Pasien tampak mencoba istirahat dan tidur dengan nyaman
1,2, Kamis, 2 1. Memonitor TTV DS:
3 Desember 2. Mengidentifikasi keluhan 1. Pasien bersedia untuk di ukur vital signnya
2021 pasien 2. Pasien mengatakan nyeri mata kaki kanan post op terasa berat dan kaku
07.00 WIB P: Nyeri di mata kaki kanan post op
Q: Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R: Mata kaki kanan
S: Skala nyeri 1
T: Hilang timbul selama ± 1 menit
DO:
Pasien tampak sedikit lemah
TTV:
TD: 120/80 mmHg
N: 78 x/menit
SPO2: 98%
S: 36℃
RR: 20 x/menit
GCS: 15
CRT : < 2 detik

78
2 Kamis, 2 1. Melakukan perawatan luka DS:
Desember post op 1. Pasien mengatakan nyeri mata kaki kanan terasa berat dan kaku
2021 2. Memonitor tanda dan gejala DO:
07.40 WIB infeksi 1. Pasien tampak meringis menahan nyeri
2. Terdapat di mata kaki kanan, terdapat 7 jahitan di luka post op
3. Luka post op terdapat bengkak dan tidak ada nanah
4. Pergerakan kaki kanan terlihat kaku saat digerakkan
5. Luka kering akral hangat
1,2, Kamis, 2 Memberikan obat injeksi: DS:
3 Desember Ketorolac 30 mg Pasien mengatakan bersedia untuk diberikan obat injeksi
2021 Gentamicin 80 mg DO:
08.10 WIB Ranitidin 25 mg Obat masuk dengan lancar melalui IV infus
Bactesyn 0,75 gr
Memberikan obat infus IV:
Metronidazole 500 mg/100 ml
3 Kamis, 2 Memonitor keberhasilan DS:
Desember aktivitas ambulasi dengan alat Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas ambulasi sederhana, berjalan ke
2021 bantu kruk kamar mandi dengan menggunakan alat bantu kruk dengan pendampingan
14.00 WIB perawat atau keluarga
DO:
Pasien tampak meningkatkan aktivitas ambulasinya dengan berjalan ke kamar
mandi menggunakan kruk serta tampak lebih rileks

79
3 Kamis, 2 Menganjurkan pasien untuk DS:
Desember membatasi aktivitas pergerakan Pasien mengatakan akan melakukan pembatasan pergerakan dengan tidak
2021 teknik non weight bearing menginjakkan telapak kaki kanan ke lantai atau untuk tumpuan tubuh
16.00 WIB DO:
Pasien tampak hanya melakukan pergerakan yang ringan seperti
memindahkan kaki ka arah yang berlawanan dan berjalan ke kamar mandi
menggunakan kruk dengan kaki kanan tergantung
1 Kamis, 2 Memberikan obat injeksi: DS:
Desember Ketorolac 30 mg Pasien mengatakan bersedia untuk diberikan injeksi obat
2021 DO:
18.00 WIB Obat masuk dengan lancar melalui IV infus

80
1,2, Kamis, 2 1. Memonitor TTV DS:
3 Desember 2. Mengidentifikasi keluhan 1. Pasien mengatakan nyeri post op nya berkurang,
2021 pasien P: Nyeri mata kaki kanan post op
19.00 Q: Seperti tertusuk-tusuk
R: Mata kaki kanan
S: Skala nyeri 2
T: Hilang timbul selama ± 1 menit
2. Pasien mengatakan sudah melakukan beberapa aktivitas dengan
menggunakan alat bantu
DO:
1. Pasien tampak lebih tenang dan rileks
2. TTV:
TD: 120/75 mmHg
N: 78 x/menit
S: 36 ℃
RR: 20 x/menit
SPO2: 98 %
GCS: 15
CRT : < 2 detik

81
2 Kamis, 2 Mengajarkan prosedur DS:
Desember perawatan luka dan memonitor Pasien mengatakan mampu melakukan perawatan luka secara mandiri dan
2021 tanda-tanda infeksi secara akan memnonitot tanda-tanda infeksi secara mandiri
20.00 mandiri DO:
Pasien tampak dapat melakukan perawatan luka secara mandiri dan
memonitor tanda-tanda infeksi pada luka
3 Kamis, 2 Megajarkan teknik latihan gerak DS:
Desember dengan non weight bearing Pasien mengatakan bersedia diajarkan teknik latihan gerak dengan non weight
2021 (menggunakan alat bantu bearing dan mengatakan tidak akan menginjak ± 3 bulan
21.00 kruk/walker) dan menganjurkan DO:
tidak boleh menginjak lebih ± 3 Pasien dan keluarga tampak paham, mengerti dan mencoba mempraktekkan
bulan teknik latihan gerak tersebut serta kooperatif

82
1,2, Jum’at, 3 1. Memonitor TTV DS:
3 Desember 2. Mengidentifikasi keluhan 1. Pasien mengatakan nyeri post opnya berkurang
2021 pasien P: Nyeri mata kaki kanan post op
08.00 Q: Seperti tertusuk-tusuk
R: Mata kaki kanan
S: Skala nyeri 1
T: Hilang timbul selama ± 1 menit
2. Pasien mengatakan sudah tidak takut melakukan aktivitas ambulasi secara
mandiri dengan menggunakan alat bantu kruk
DO:
1. Pasien tampak lebih tenang dan rileks
2. Pasien tampak melakukan beberapa aktivitas menggunakan alat bantu kruk
3. TTV:
TD : 120/75 mmHg
N : 78 x/menit
S : 36 ℃
RR: 20 x/menit
SPO2: 98 %
GCS: 15
CRT: < 2 detik

83
1 Jum’at, 3 Menganjurkan memonitor nyeri DS:
Desember secara mandiri dan Pasien mengatakan akan memonitor nyeri secara mandiri dan akan
2021 menggunakan teknik terapi menggunakan terapi relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri
08.15 WIB relaksasi nafas dalam untuk DO:
mengurangi nyeri 1. Pasien tampak lebih tenang dan rileks
2. Pasien tampak menerapakan teknik relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
1,2, Jum’at, 3 Memberikan obat injeksi: DS:
3 Desember Ketorolac 30 mg Pasien mengatakan bersedia untuk diberikan obat injeksi
2021 Ranitidin 25 mg DO:
10.00 WIB Bactesyn 0,75 gr Obat masuk dengan lancar melalui IV infus
2 Jum’at, 3 Menganjurkan agar luka tidak DS:
Desember terkena air Pasien mengatakan akan menghindarkan luka post op dari air
2021 DO:
10.15 1. Pasien tampak kooperatif
2. Balutan luka kering
2 Jum’at, 3 Mengajarkan prosedur DS:
Desember perawatan luka dan memonitor Pasien mengatakan bersedia melakukan perawatan luka dan memonitor tanda-
2021 tanda-tanda infeksi secara tanda infeksi secara mandiri
11.00 WIB mandiri untuk kelanjutan DO:
perawatan di rumah 1. Pasien kooperatif
2. Luka post Op tampak kering, bengkak berkurang dan nampak kasa
balutan bersih tidak ada rembesan darah

84
3 Jum’at, 3 Menganjurkan memonitor DS:
Desember teknik latihan gerak dengan non Pasien mengatakan akan memonitor teknik latihan gerak dengan non weight
2021 weight bearing (menggunakan bearing dan mengatakan tidak akan menginjak tanah ± 3 bulan
13.00 WIB alat bantu kruk/walker) dan DO:
mempertahakan untuk tidak Pasien tampak menerapkan teknik latihan gerak dengan non weight bearing
menginjak tanah ± 3 bulan dalam melakukan aktivitas

85
F. EVALUASI KEPERAWATAN
NO. HARI/
EVALUASI TTD
DP TANGGAL/ JAM
1 Jumat, 3 Desember S: Pasien mengatakan nyeri post op mata kaki sebelah kanan sudah berkurang
2021 P: Nyeri mata kaki kanan post op
14.00 WIB Q: Seperti tertusuk-tusuk
R: Mata kaki kanan
S: Skala nyeri 1
T: Hilang timbul selama ± 1 menit
O: Pasien tampak lebih tenang dan rileks
TTV:
TD: 110/90 mmHg
N: 78 x/menit
S: 36 ℃
RR: 20 x/menit
SPO2: 98 %
RR: 20 x/menit
GCS: 15
CRT : < 2 detik
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

86
2 Jumat, 3 Desember S: Pasien mengatakan luka post op tidak terasa panas
2021 O: Luka post Op kering, bengkak berkurang dan kasa balutan bersih tidak ada rembesan darah
14.00 WIB A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitori tanda dan gejala infeksi secara mandiri dirumah
- Anjurkan perawatan luka dirumah secara mandiri
- Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
3 Jumat, 3 Desember S: Pasien mengatakan sudah tidak takut melakukan aktivitas ambulasi secara mandiri dengan alat bantu
2021 kruk dan mau melakukan pergerakan pada kaki kanan secara sederhana dan tidak menapakkan
14.00 WIB telapak kaki ke tanah atau sebagai tumpuan badan selama 3 bulan
O: Pasien tampak sedang melakukan beberapa aktivitas seperti duduk, berjalan ke kamar mandi dengan
alat bantu kruk secara mandiri serta tampak lebih rileks
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Latih ROM secara bertahap
- Pertahankan agar telapak kaki tidak menjadi tumpuan selama ± 3 bulan
- Pergunakan alat bantu dalam melakukan aktivitas

87
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

88

Anda mungkin juga menyukai