K DENGAN
DIAGNOSA POST OP CABG (Coronary Artery Bypass Graft) OFFPUMP
DI RUANG GICU B RUMAH SAKIT DR HASAN SADIKIN
BANDUNG
DISUSUN OLEH
NAMA: DYMAS FEISAL RAMADHAN
ASAL: RSUD BANDUNG KIWARI
B. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada dada ditempat luka post operasi.
Frekuensi Nyeri hilang timbul dengan durasi 1-2 mnt. Nyeri seperti
tersayat-sayat. Nyeri bertambah jika pasien bergerak. Terdapat luka
post op pada pada dada dan terpasang 2 buah drain di substernal dan di
pleura kiri. Pasien terpasang Side port di Jugular Kiri, Arteri Line di
Radialis kiri, CVC di subclavicula kanan.
C. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : Lemah
2) Kesadaran : Saat tiba di CICU B tanggal 12 Agustus
2022 pukul 14.50 pasien masih dalam
pengaruh obat anastesi dan sedasi.
GCS 13 (E3, M6, V4)
3) Berat Badan : 60 kg
4) Tinggi Badan : 143 cm
5) Tanda-tanda vital : pasien terpasang monitor
TD : 138/92 mmHg (on dobutamine
10mcg/kgbb)
N : 108 x/mnt
RR : 24 x/mnt
S : 33,8 Celcius
Spo2 : 99% (NRM 15 liter/mnt)
6) Head to Toe
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala:
a. Distribusi Rambut : distribusi rambut merata, tidak ada rontok pada rambut
b. Kebersihan Rambut/kepala: rambut dan área kepala tampak bersih, tidak ada
luka pada área kepala.
c. Mata: pupil isokor, sklera tidak tampak kuning, konjungtiva merah, rekfeks
cahaya +/+, mata tampak bersih.
d. Posisi Telinga: telinga simetris, tidak tampak kelaianan pada telinga.
e. Kebersihan Telinga: telinga tampak bersih baik bagian luar atau dalam
f. Mulut: bibir kering, mukosa lembab, gigi tidak tampak karies, mulut tampak
bersih, tidak tampak stomatitis.
g. Hidung: posisi simetris, tidak terdapat PCH, terpasang NGT.
h. Kebersihan Hidung: hidung tampak bersih
i. Patensi nafas: jalan nafas paten di kedua lubang hidung.
j. Leher :
- Posisi: simetris, tidak terdapat deviasi trachea.
- Lesi : tidak terdapat lesi
- Kemampuan menelan: kemampuan menelan baik
- Peningkatan JVP: tidak tampak peningkatan JPV
- Nadi carotis : teraba lemah teratur cepat.
- Pembersaran kelenjar tyroid: tidak ada.
k. Dada:
- Posisi: simetris
- Lesi: tidak tampak lesi pada bagian dada
- Luka Operasi: terdapat luka operasi pada bagian dada
- Irama nafas :teratur cepat
- Penggunaaon Otot dinding dada : ya
- Pola nafas : Tackipneu
- Suara nafas: Ronchi di kedua lapang paru
- Vocal Premitus: getaran lemah di kedua lapang dada.
- Alat bantu napas: Ya
Jenis: NRM Flow: 15 lpm
- Dada Posterior:
Pada perabaan tulang verterbra tidak tampak skeliosis, pengkajian
posterior tidak terkaji semua karena pasien mengeleuh nyeri dan sesak
M. Genitalia
- Pasien terpasang cateter urine.
- Nyeri: ada sedikit nyeri pada area genitalia karena terpasang selang
kateter urin
N. Ekstrimitas Atas:
- Bentuk: simetris antara kanan dan kiri, tidak tampak kelainan
- Lesi: tidak tampak lesi pada tangan
- Kekuatan Otot: baik 5/5.
- Kekuatan denyut nadi: pada denyutan dari radialis lemah dan cepat,
brahialis lemah dan cepat.
- CRT: kurang dari 2 detik
- Clubbing Finger: tidak ada clubbing finger atau sianosis
- Suhu Akral: hangat
- Turgor kulit: Kembali dengan segera
- Pergerakan ekstremitas: pergerakan bebas
O. Ekstrimitas Bawah:
- Bentuk: simetris antara kanan dan kiri, tampak luka tertutup verban pada
tungkai kaki kanan. Kaki kanan tampak sedikit bengkak.
- Kekuatan Otot: baik 5/5.
- Kekuatan denyut nadi: pada denyutan dari dorsalis pedis lemah dan
cepat, femoralis kuat cepat
- CRT: kurang dari 2 detik
- Clubbing Finger: tidak ada clubbing finger atau sianosis
- Suhu Akral: hangat
- Turgor kulit: Kembali dengan segera
- Pergerakan ekstremitas: pergerakan bebas
7) Pola Fungsional
a. Pola Nutrisi
Saat dirawat diruang CICU B pasien mendapat diet cair 200cc/
4Jam
b. Pola Eliminasi
Selama dirawat pasien menggunakan dower kateter. Total output
kurang lebih 1580cc/ hari.
c. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien saat ini bedrest dan masih dalam pengaruh sedasi.
d. Pola Aktivitas
8) Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Hari Jumat, Tanggal 12 Agustus 2022 Jam 14.22
b. Elektrokardiografi
Tanggal 12 Agustus 2022 Jam 16.36
Interprestasi gambaran EKG
- Irama : Ireguler
- HR : 10 x 10 =100x/menit
- Gelombang P : Defleksi Positif, setiap gelombang P selalu di
ikuti gelombang QRS, L=2 kk, T= 1 kk
- Komplek QRS : Sempit, Lebar 1 kk
- Gelombang Q : Tidak ada q patologi
- PR Interval : normal, lebar 4 kk
- ST Segmen : ST Elevasi di Lead 1, AVL, v2, v3, v4, v5,v6.
- Gelombang T : defleksi positif di semua lead. T tinggi pada v2-v5
- Axis : Lead 1 (+), AVF (+) = NAD
Interpretasi:
Sinus aritmia dengan NAD
Infark di Anterolateral
c. Foto Thorax
9) Terapi
a. Ceftriaxone 1gr/12 jam
b. Omeprazole 40mg/12 Jam
c. Morpine 10mcg/kg bb/ Jam
d. Paracetamol 1gr/6 jam
e. As. Tranexamat 1000mg/8Jam
f. Vit K 10mg/8 Jam
g. Dobutamin 10mcg/kg bb/ menit
h. Insulin 2 unit/ jam
i. ISDN 1 tab extra bila nyeri dada
j. NGT 5 mcg/kg bb menit
k. Aspilet 80mg/ hari
l. CPG 75 mg/ hari
m. Atrovastatin 40mg/hari
Aktivitas
terhambat
Kemampuan
perawatan
diri
berkurang
3.1 Diagnosa keperawatan
A. Nyeri Akut berhubungan dengan Penyebab Agen pencedera fisik
B. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung,
frekuensi, kontraktilitas
C. Defisit perawatan diri.
4.1 Intervensi keperawatan, Implementasi, dan Evaluasi
P: Lanjutkan
intervensi
13/8/22
08.30 1. Mengidentifikasi skala S:
nyeri • Pasien
mengatakan
08.45 2. Memberikan dan ajarkan setelah mendapat
Teknik nonfarmakologis terapi obat
untuk mengurangi rasa analgetic dan
nyeri diajarkan Teknik
relaksasi nafas
09.00 3. Berkolaborasi dengan dalam pasien
dokter dlm pemberian mengatakan nyeri
analgetic Morpine berkurang
10mcg/kg bb,
O:
09.30 4. Mengontrol lingkungan • Skala nyeri Pasien
yang memperberat nyeri CCPOT dengan
misalkan pencahayaan, skore 1 (Nyeri
kebisingan ringan)
A: Nyeri Akut
5. Berkolaborasi dengan teratasi sebagian
12.00 dokter dlm pemberian
analgetic PCT flash 1 P: Lanjutkan
gram/6 jam intervensi
O:
08.15 2. Memonitor tekanan darah
• TTV:
• TD:130/78 (on
08.30 3. Memberikan oksigen Nasal dobutamine
kanul 4 liter/mnt 10mcg/kg bb/mnt
N: 85 x/mnt,
08.50 4. Memonitor EKG 12 lead S:36,2 , RR: 19
x/mnt
09.00 5. Memonitor aritmia • EKG: Sinus
Ryhtmi dengan
NAD, Infark di
09.10 6. Berkolaborasi dengan dokter
Anterolateral
dalam pemberian obat • Pasein mendapat
dobutamine 10mcg/kg bb/ terapi obat
menit dobutamine
10mcg/kg bb/
10.30 7. Berkolaborasi dengan dokter menit, NGT 5
dalam pemberian obat NGT mcg/kg bb menit,
5 mcg/kg bb menit • Balance Cairan: +
340
13.00 8. Memonitor intake dan output A: Penurunan curah
cairan jantung teratasi
sebagian
P: Lanjutkan
Intervensi
13/8/22
08.00 1. Mengecek kadar GDS S:
• Pasien mengatakan
08.15 2. Berkolaborasi dengan merasa lebih baik
dokter dalam pemberian
terapi insulin 1 unit/jam O:
• GDS: 165
3. Memonitor tanda dan gejala • Kalium: 4,1
08.30 • Calsium : 4,70
hipokalemia
• Magnesium :1, 7
• Intake : 404
09.00 4. Mengambil sampel darah
output: 753
dan Monitor kadar elektrolit
balace cairan : -
serum
349
P: Lanjutkan
Intervensi
P: Lanjutkan
Intervensi
13/8/22
08.00 1. Memonitor tanda dan gejala S:
perdarahan • Pasien
mengatakan
08.20 2. Memonitor produksi drain lemas
P: Lanjutkan
Intervensi