Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

K DENGAN
DIAGNOSA POST OP CABG (Coronary Artery Bypass Graft) OFFPUMP
DI RUANG GICU B RUMAH SAKIT DR HASAN SADIKIN
BANDUNG

DISUSUN OLEH
NAMA: DYMAS FEISAL RAMADHAN
ASAL: RSUD BANDUNG KIWARI

PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR


(PKKVTD) ANGKATAN VI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
TAHUN 2022
1.1 PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama : Ny. Kurnidah
Tempat, Tanggal Lahir: Bandung, 09 Oktober 1966
Umur : 55 Tahun, 10 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : KP. Laksanamekar, Kec.Padalarang, Bandung
Barat
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Guru PNS
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 11 Agustus 2022 Jam 13.19
Tanggal operasi : 12 Agustus 2022 Jam 08.00
Tanggal pengkajian : 12 Agustus 2022
Diagnosa : CAD 3VD
Tindakan :CABG(Coronary Artery Bypass Graft)
OFFPUMP
LIMA - LAD
SVG - OM
SVG - PDA

B. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada dada ditempat luka post operasi.
Frekuensi Nyeri hilang timbul dengan durasi 1-2 mnt. Nyeri seperti
tersayat-sayat. Nyeri bertambah jika pasien bergerak. Terdapat luka
post op pada pada dada dan terpasang 2 buah drain di substernal dan di
pleura kiri. Pasien terpasang Side port di Jugular Kiri, Arteri Line di
Radialis kiri, CVC di subclavicula kanan.

2) Riwayat Penyakit Dahulu


Pada bulan Oktober tahun 2021 Pasien sering mengalami nyeri
dada dan lemas untuk beraktifitas, setelah berobat ke dokter pasien
didiagnosa terkena penyakit penyumbatan pada 3 pembuluh darah
(CAD 3VD). Kemudian pasien mendapat terapi pengobatan Ramipril 5
mg, Simvastatin 20mg, Spironolacton 25mg, Bisoprolol 2,5 mg,
Metformin 500mg, Nitrogliserin. Pasein juga memiliki Riwayat
penyakit Hipertensi dan Diabetes sudah sejak 3 tahun yang lalu.
Sejak 2 minggu yang lalu pasien nyeri dada seperti tertimpah benda
berat menjalar ke punggung kiri. Nyeri berkurang dengan istirahat.
Nyeri dirasakan hampir tiap hari kurang lebih 2 menit setiap serangan.

3) Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang
mempunyai penyakit Jantung yang sama dengan yang dialami pasien.
Pasien mengatakan penyakit Hipertensi dan Diabetesnya diturunkan
dari Orang Tua nya.

4) Riwayat perjalanan penyakit


Pasien datang ke RS Hasan Sadikin Bandung melalui Poli Rawat
Jalan Jntung pada tanggal 11 Agustus 2022 bersama dengan
keluarganya untuk melakukan operasi CABG yang akan dilaksanakan
pada tanggal 12 Agustus 2022. saat dikaji pasien mengeluh cemas
karena
belum pernah dilakukan tindakan operasi sebelumnya, pasien juga
mengeluh nyeri dada kiri kalau berjalan jauh, pasien sebelumnya
didiagnosa dengan Hipertensi dan Diabetes sejak 3 tahun yang lalu.

5) Riwayat di kamar operasi


Operasi dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2022 Jam 08.30 dan
selesai pukul 14.30. Pasien diposisikan supine, lalu dilakukan anastesi,
kemudian dipasang AL,CVC, PA Cath. Dilakukan Tindakan antiseptic
kulit dengan Chlorhexidine + Nacl 0,9%, Povidone iodine, alcohol,
kemudian dilakukan drapping. Dilakukan harvesting SVG kaki kiri
dan kanan. Dilakukan insisi median sternotomy. Dilakukan harvesting
LIMA. Pericardium dibuka, tampak jantung ukuran besar,
kontraktilitas cukup. ACT diukur dengan nilai awal 144, Heparin
diberikan 1-2mg/KgBB. setelah nilai ACT tercapai 300 Dilakukan
anastomosis LIMA-LAD. Dilakukan anastomosis distal SVG-OM.
Dilakukan anastomosis distal SVG-PDA E. Dilanjutkan dengan
anastomosis proksimal kanan kiri ke Aorta 'Ascendens, dengan
bantuan side biting clamp. Rawat perdarahan. Dipasang drain 2 buah
no.28F di substernal, 32F di pleura kiri. Sternum ditutup dengan
stainless wire 6 jahitan. Kulit dijahit lapis demi lapis, operasi selesai.
Hemodinamik stabil pasien didorong ke ICU.

C. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : Lemah
2) Kesadaran : Saat tiba di CICU B tanggal 12 Agustus
2022 pukul 14.50 pasien masih dalam
pengaruh obat anastesi dan sedasi.
GCS 13 (E3, M6, V4)
3) Berat Badan : 60 kg
4) Tinggi Badan : 143 cm
5) Tanda-tanda vital : pasien terpasang monitor
TD : 138/92 mmHg (on dobutamine
10mcg/kgbb)
N : 108 x/mnt
RR : 24 x/mnt
S : 33,8 Celcius
Spo2 : 99% (NRM 15 liter/mnt)

6) Head to Toe
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala:
a. Distribusi Rambut : distribusi rambut merata, tidak ada rontok pada rambut
b. Kebersihan Rambut/kepala: rambut dan área kepala tampak bersih, tidak ada
luka pada área kepala.
c. Mata: pupil isokor, sklera tidak tampak kuning, konjungtiva merah, rekfeks
cahaya +/+, mata tampak bersih.
d. Posisi Telinga: telinga simetris, tidak tampak kelaianan pada telinga.
e. Kebersihan Telinga: telinga tampak bersih baik bagian luar atau dalam
f. Mulut: bibir kering, mukosa lembab, gigi tidak tampak karies, mulut tampak
bersih, tidak tampak stomatitis.
g. Hidung: posisi simetris, tidak terdapat PCH, terpasang NGT.
h. Kebersihan Hidung: hidung tampak bersih
i. Patensi nafas: jalan nafas paten di kedua lubang hidung.
j. Leher :
- Posisi: simetris, tidak terdapat deviasi trachea.
- Lesi : tidak terdapat lesi
- Kemampuan menelan: kemampuan menelan baik
- Peningkatan JVP: tidak tampak peningkatan JPV
- Nadi carotis : teraba lemah teratur cepat.
- Pembersaran kelenjar tyroid: tidak ada.
k. Dada:
- Posisi: simetris
- Lesi: tidak tampak lesi pada bagian dada
- Luka Operasi: terdapat luka operasi pada bagian dada
- Irama nafas :teratur cepat
- Penggunaaon Otot dinding dada : ya
- Pola nafas : Tackipneu
- Suara nafas: Ronchi di kedua lapang paru
- Vocal Premitus: getaran lemah di kedua lapang dada.
- Alat bantu napas: Ya
Jenis: NRM Flow: 15 lpm

- Penggunaan Drain: Terdapat drain 2 buah no.28F di substernal, 32F


di pleura kiri. produksi drain 30-50cc/jam. gerakan dada simetris.
Terpasang CVC di subclavia sinistra.
- Irama jantung: Reguler cepat
- Suara jantung: terdapat murmur, tidak terdapt suara jantung tambhan
S3/S4
- Batas Organ di Rongga Dada:
Pada perkusi bagian dada pada ICS 2-ICS5 sub clavicula resonan baik
kanan dan kiri. Pada perkusi dada ICS 2-5 axila anterior kiri terdengar
resonan semakin kebawah semakin pekak. Menunjukan batas lambung.

- Dada Posterior:
Pada perabaan tulang verterbra tidak tampak skeliosis, pengkajian
posterior tidak terkaji semua karena pasien mengeleuh nyeri dan sesak

- Ictus Cordis: ICS 5 sinistra


L. Abdomen:
- Nyeri: tidak ada nyeri.
- Bentuk: simetris, tidak ada acites
- Lesi: tidak tampak lesi pada bagian abdomen
- Bising usus: 6x/menit
- Kandung Kemih: tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih
- Pembesaran Hepar: tidak ada.

M. Genitalia
- Pasien terpasang cateter urine.
- Nyeri: ada sedikit nyeri pada area genitalia karena terpasang selang
kateter urin

N. Ekstrimitas Atas:
- Bentuk: simetris antara kanan dan kiri, tidak tampak kelainan
- Lesi: tidak tampak lesi pada tangan
- Kekuatan Otot: baik 5/5.
- Kekuatan denyut nadi: pada denyutan dari radialis lemah dan cepat,
brahialis lemah dan cepat.
- CRT: kurang dari 2 detik
- Clubbing Finger: tidak ada clubbing finger atau sianosis
- Suhu Akral: hangat
- Turgor kulit: Kembali dengan segera
- Pergerakan ekstremitas: pergerakan bebas

O. Ekstrimitas Bawah:
- Bentuk: simetris antara kanan dan kiri, tampak luka tertutup verban pada
tungkai kaki kanan. Kaki kanan tampak sedikit bengkak.
- Kekuatan Otot: baik 5/5.
- Kekuatan denyut nadi: pada denyutan dari dorsalis pedis lemah dan
cepat, femoralis kuat cepat
- CRT: kurang dari 2 detik
- Clubbing Finger: tidak ada clubbing finger atau sianosis
- Suhu Akral: hangat
- Turgor kulit: Kembali dengan segera
- Pergerakan ekstremitas: pergerakan bebas

7) Pola Fungsional
a. Pola Nutrisi
Saat dirawat diruang CICU B pasien mendapat diet cair 200cc/
4Jam
b. Pola Eliminasi
Selama dirawat pasien menggunakan dower kateter. Total output
kurang lebih 1580cc/ hari.
c. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien saat ini bedrest dan masih dalam pengaruh sedasi.
d. Pola Aktivitas

Faktor ketergantungan Faktor


ketergantungan
Personil haygine 0 Memakai pakaian 0
Mandi 0 BAB 0
Makan 0 BAK 0
Toileting 0 Ambulasi 0
Naik tangga 0 Transfer kursi – TT 0

Ket.: skor: 0 dibantu, 5 dibantu sebagian, 10 mandiri


Nilai: [ √ ] Dibantu total (0-24)
[ ] Dibantu sebagian (25-75)
[ ] Mandiri (76-99)
Skor Nyeri CCPOT pasien adalah 4 (Nyeri Sedang)

8) Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Hari Jumat, Tanggal 12 Agustus 2022 Jam 14.22

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 9,4 12,3 - 15,3 g/dl
Leukosit 18.30 4.4 – 11.3 10 3/Ul
Hematokrit 29,2 36 - 45 Vol.%
Eritrosit 3.26 4,5 -5,1 Juta/Ul
Trombosit 214 150 - 450 X1000/ul
PT 14,4 12-16 Second
INR 1,02 0.8 – 1.2
APTT 28.70 21 - 41 Second
GDS 373 <140 Mg/dl
Asam Laktat 4,7 0,7-2,5 Mmol/l
Ureum 25,2 21-43 Mg/ dl
Creatinin 0,64 0,57-1,11 Mg/ dl
Natrium 137 135 – 145 mmol/dl
Kalium 3,4 3,5 – 5,1 mmol/dl
Clorida 105 95 – 111 mmol/dl
Kalsium Ion 4,18 45-56 Mg/dl
Magnesium 1,4 1,6-2,6 Mg/dl
D-Dimer Kuantitatif 0,57 <0,55 Pg/ml
Analisa Gas Darah Arteri
PH 7,314 7,35 – 7,45 Mm/Hg
PCO2 29,7 35 – 45 Mm/Hg
PO2 173,7 80 -105 Mm/Hg
HCO3 15,2 22 – 26 Mmol/ l
Tco2 16,2 23 – 27 Mmol/ l
Standart BE - b -9,1 (-2) – (+2) Mmol/ l
Standart BE (ecf) *** (-2) – (+3) Mmol/ l
SBC 21,4 22 – 26 Mmol/ l
Sat O2 99,3% 95 -99 %

Hari Jumat, Tanggal 12 Agustus 2022 Jam 17.15


Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10,6 12,3 - 15,3 g/dl
Leukosit 9.80 4.4 – 11.3 10 3/Ul
Hematokrit 32,8 36 - 45 Vol.%
Eritrosit 3.63 4,5 -5,1 Juta/Ul
Trombosit 130 150 - 450 X1000/ul
PT 14,4 12-16 Second
INR 1,02 0.8 – 1.2
APTT 28.70 21 - 41 Second
GDS 251 <140 Mg/dl
Asam Laktat 3,3 0,7-2,5 Mmol/l
Albumin 3,60 3,5 - 5,2 g/dl
Globulin 2,5 2,3 - 3,5 g/dl
Ureum 24,4 21-43 Mg/ dl
Creatinin 0,59 0,57-1,11 Mg/ dl
Natrium 140 135 – 145 mmol/dl
Kalium 3,2 3,5 – 5,1 mmol/dl
Clorida 105 95 – 111 mmol/dl
Kalsium Ion 4,18 45-56 Mg/dl
Magnesium 1,4 1,6-2,6 Mg/dl
D-Dimer Kuantitatif 0,57 <0,55 Pg/ml
Analisa Gas Darah Arteri
PH 7,310 7,35 – 7,45 Mm/Hg
PCO2 30 35 – 45 Mm/Hg
PO2 193,0 80 -105 Mm/Hg
HCO3 18,3 22 – 26 Mmol/ l
Tco2 19,4 23 – 27 Mmol/ l
Standart BE - b -6,6 (-2) – (+2) Mmol/ l
Standart BE (ecf) *** (-2) – (+3) Mmol/ l
SBC 21,4 22 – 26 Mmol/ l
Sat O2 99,3% 95 -99 %
Hari Sabtu, Tanggal 13 Agustus 2022 Jam 08.30

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 10,3 12,3 - 15,3 g/dl
Leukosit 12.64 4.4 – 11.3 10 3/Ul
Hematokrit 31,9 36 - 45 Vol.%
Eritrosit 3.60 4,5 -5,1 Juta/Ul
Trombosit 148 150 - 450 X1000/ul
PT 14,7 12-16 Second
INR 1,04 0.8 – 1.2
APTT 28.70 21 - 41 Second
GDS 165 <140 Mg/dl
Asam Laktat 1,9 0,7-2,5 Mmol/l
Natrium 137 135 – 145 mmol/dl
Kalium 4,1 3,5 – 5,1 mmol/dl
Clorida 103 95 – 111 mmol/dl
Kalsium Ion 4,70 4.5-5.6 Mg/dl
Magnesium 1,7 1,6-2,6 Mg/dl
Analisa Gas Darah Arteri
PH 7,385 7,35 – 7,45 Mm/Hg
PCO2 29,9 35 – 45 Mm/Hg
PO2 161,2 80 -105 Mm/Hg
HCO3 18,1 22 – 26 Mmol/ l
Tco2 19,0 23 – 27 Mmol/ l
Standart BE - b -5,3 (-2) – (+2) Mmol/ l
Standart BE (ecf) *** (-2) – (+3) Mmol/ l
Sat O2 98,9% 95 -99 %

b. Elektrokardiografi
Tanggal 12 Agustus 2022 Jam 16.36
Interprestasi gambaran EKG
- Irama : Ireguler
- HR : 10 x 10 =100x/menit
- Gelombang P : Defleksi Positif, setiap gelombang P selalu di
ikuti gelombang QRS, L=2 kk, T= 1 kk
- Komplek QRS : Sempit, Lebar 1 kk
- Gelombang Q : Tidak ada q patologi
- PR Interval : normal, lebar 4 kk
- ST Segmen : ST Elevasi di Lead 1, AVL, v2, v3, v4, v5,v6.
- Gelombang T : defleksi positif di semua lead. T tinggi pada v2-v5
- Axis : Lead 1 (+), AVF (+) = NAD
Interpretasi:
Sinus aritmia dengan NAD
Infark di Anterolateral

c. Foto Thorax
9) Terapi
a. Ceftriaxone 1gr/12 jam
b. Omeprazole 40mg/12 Jam
c. Morpine 10mcg/kg bb/ Jam
d. Paracetamol 1gr/6 jam
e. As. Tranexamat 1000mg/8Jam
f. Vit K 10mg/8 Jam
g. Dobutamin 10mcg/kg bb/ menit
h. Insulin 2 unit/ jam
i. ISDN 1 tab extra bila nyeri dada
j. NGT 5 mcg/kg bb menit
k. Aspilet 80mg/ hari
l. CPG 75 mg/ hari
m. Atrovastatin 40mg/hari

2.1 ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Etiologi


Keperawatan
1. DS: Nyeri Akut Luka operasi
• Pasien mengatakan nyeri pada dan
dada ditempat luka post operasi pemasangan
• Pasien mengatakan nyeri seperti
drain
tersayat-sayat
DO:
• Pasien tampak meringis Inkontinuitas
• Frekuensi Nadi 107 x/mnt jaringan
• RR :24x/mnt
• Sinus Takikardi dengan NAD
Merangsang
• Infark di Anterolateral
• Skala nyeri menggunakan pengeluaran
Critical Care Pain Observation histamin,
Tool (CCPOT) dengan skore 4 bradikin,
(Nyeri sedang) prostaglandin
• Terdapat luka post operasi di
dan substansi
sternum dengan panjang kurang
lebih 15 cm P
• luka tertutup kassa, rembesan
negative. Merangsang
• Terdapat drain 2 buah no.28F di reseptor nyeri
substernal, 32F di pleura kiri.
produksi drain 30-50cc/jam
Cortex cerebri
• Terpasang Side port di vena
jugularis interna dextra.
• Terpasang Central Venous Nyeri di
Pressure di vena subklavia persepsikan
sinistra.
• Terpasang arteri line di arteri
Brachialis sinistra.
• Terpasang terapi Morphine 10
mcg/kgBB/jam.
2. DS: Pasien mengatakan sesak Penurunan curah perubahan
DO: jantung irama
• TD : 138/92 mmHg (on jantung,
dobutamine 10mcg/kgbb) frekuensi,
• N : 108 x/mnt kontraktilitas
• RR : 24 x/mnt
• Spo2 : 99% (NRM 15 penurunan
liter/mnt) kemampuan
• Ro. Thorax = Cardiomegali, jantung
Pneumonia Kiri
• EKG : Sinus Aritmia dengan CO menurun
NAD, Infark di
Anterolateral Supply O2 ke
• Adanya pernafasan cuping seluruh tubuh
hidung berkurang

3. DS: Pasien mengatakan lemas Defisit perawatan perubahan


DO: diri irama
• Konjungtiva Anemis jantung,
frekuensi,
• HB: 9,4 g/dl
kontraktilitas
• Hematokrit 29,2
• Terdapat luka post operasi di penurunan
sternum dengan panjang kurang kemampuan
lebih 15 cm jantung
• luka tertutup kassa, rembesan
CO menurun
negative.
• Terdapat drain 2 buah no.28F di Supply O2 ke
substernal, 32F di pleura kiri. seluruh tubuh
produksi drain 30-50cc/jam berkurang
• Akral dingin
Pasien mudah
Lelah

Aktivitas
terhambat

Kemampuan
perawatan
diri
berkurang
3.1 Diagnosa keperawatan
A. Nyeri Akut berhubungan dengan Penyebab Agen pencedera fisik
B. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung,
frekuensi, kontraktilitas
C. Defisit perawatan diri.
4.1 Intervensi keperawatan, Implementasi, dan Evaluasi

No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan TGL/ IMPLEMENTASI EVALUASI


JAM
Tujuan dan Intervensi
Kriteria
Hasil
1 Nyeri Akut Setelah Manajemen nyeri, 12/8/22 S:
penyebab agen pencedera fisik dilakukan pemberian 15.00 1. Mengidentifikasi skala • Pasien
DS: asuhan analgetik nyeri mengatakan nyeri
• Pasien mengatakan nyeri keperawatan Observasi pada luka post op
pada dada ditempat luka post selama 2 x 24 1. Identifikasi skala 15.10 2. Mengidentifikasi seperti tertusuk-
operasi jam Nyeri Akut nyeri lokasi,karakteristik, tusuk, nyeri
DO: teratasi 2. Identifikasi durasi,frekuensi,kualitas, hilang timbul dan
• Pasien tampak meringis Kriteria hasil : lokasi,karakteristik, intensitas nyeri bertambah jika
• Frekuensi Nadi 107 x/mnt Ekspektasi : durasi,frekuensi,kual bergerak
• Sinus Takikardi dengan menurun: itas, intensitas nyeri 15.15 3. Mengidentifikasi faktor • Pasien
NAD • Skala nyeri 3. Identifikasi faktor yang memperberat nyeri mengatakan
• Gelisah yang memperberat setelah mendapat
• Infark di Anterolateral
nyeri 15.20 4. Memberikan dan ajarkan terapi obat
• Skala nyeri menggunakan • HR
Teknik nonfarmakologis analgetic dan
Critical Care Pain • Frekuensi
Nadi Teraupetik untuk mengurangi rasa diajarkan Teknik
Observation Tool (CCPOT)
4. Berikan dan ajarkan nyeri relaksasi nafas
dengan skore 4 (Nyeri • Keteganga
Teknik dalam pasien
sedang) n otot
nonfarmakologis 15.25 5. Mengontrol lingkungan mengatakan nyeri
• Terdapat luka post operasi di
untuk mengurangi yang memperberat nyeri berkurang
sternum dengan panjang
rasa nyeri misalkan pencahayaan,
kurang lebih 15 cm 5. Kontrol lingkungan kebisingan
• luka tertutup kassa, rembesan yang memperberat O:
negative. nyeri misalkan 6. Berkolaborasi dengan • Skala nyeri Pasien
• Terdapat drain 2 buah pencahayaan,kebisin dokter dlm pemberian CCPOT dengan
no.28F di substernal, 32F di gan 15.30 analgetic Morpine skore 4 (Nyeri
pleura kiri. produksi drain 10mcg/kg bb/jam sedang)
30-50cc/jam Kolaborasi • Pasein mendapat
• Terpasang Side port di vena 6. Kolaborasi 7. Berkolaborasi dengan terapi obat
jugularis interna dextra. pemberian analgetik dokter dlm pemberian Morpine 10mcg/kg
• Terpasang Central Venous 18. 00 analgetic PCT flash 1 bb, Paracetamol
Pressure di vena subklavia gram/6 jam 1gr/6 jam,
sinistra. ISDN 1 tab extra
• Terpasang arteri line di arteri 8. Berkolaborasi dengan sublingual
Brachialis sinistra. dokter dlm pemberian ISDN
18.30 1 tab extra sublingual A: Nyeri Akut belum
• Terpasang terapi Morphine
10 mcg/kgBB/jam. teratasi

P: Lanjutkan
intervensi

13/8/22
08.30 1. Mengidentifikasi skala S:
nyeri • Pasien
mengatakan
08.45 2. Memberikan dan ajarkan setelah mendapat
Teknik nonfarmakologis terapi obat
untuk mengurangi rasa analgetic dan
nyeri diajarkan Teknik
relaksasi nafas
09.00 3. Berkolaborasi dengan dalam pasien
dokter dlm pemberian mengatakan nyeri
analgetic Morpine berkurang
10mcg/kg bb,
O:
09.30 4. Mengontrol lingkungan • Skala nyeri Pasien
yang memperberat nyeri CCPOT dengan
misalkan pencahayaan, skore 1 (Nyeri
kebisingan ringan)

A: Nyeri Akut
5. Berkolaborasi dengan teratasi sebagian
12.00 dokter dlm pemberian
analgetic PCT flash 1 P: Lanjutkan
gram/6 jam intervensi

2. Penurunan curah jantung Setelah Perawatan Jantung 12/8/22


dilakukan 1. Identifikasi 15.20 1. Mengidentifikasi S:
berhubungan dengan
asuhan tanda/gejala primer tanda/gejala primer penuruna • Pasien mengatakan
perubahan irama jantung, keperawatan penuruna curah curah jantung sesak
frekuensi, kontraktilitas selama 2 x 24 jantung
jam Penurunan 2. Monitor tekanan 15. 25 2. Memberi posisi nyaman head O:
DS: Pasien mengatakan sesak curah jantung darah up 30 derajat • TTV:
DO: membaik, 3. Berikan oksigen
• TD : 138/92 mmHg (on dengan kriteria 4. Monitor intake dan 15.30 3. Memonitor tekanan darah • TD:125/88 (on
dobutamine 10mcg/kgbb) hasil : output cairan dobutamine
• N : 108 x/mnt • Frekuensi 5. Monitor EKG 12 15.35 4. Memberikan oksigen NRM 10mcg/kg bb/mnt
• RR : 24 x/mnt jantung lead 15 liter/mnt • N: 82 x/mnt
• Spo2 : 99% (NRM normal • 6. Monitor aritmia • S:33,8 celsius
15 liter/mnt) Irama 7. Posisikan nyaman 15.40 5. Berkolaborasi dengan dokter
• RR: 20 x/mnt
• Ro. Thorax = jantung 8. Berikan dukungan dalam pemberian obat
Cardiomegali, Pneumonia dobutamine 10mcg/kg bb/ • Pasein mendapat
normal • emosional dan terapi obat
Kiri Tidak ada spiritual menit
dobutamine
• EKG : Sinus Aritmia 9. Anjurkan aktivitas
edema 10mcg/kg bb/
dengan NAD, Infark di 6. Berkolaborasi dengan dokter menit, NGT 5
• Urin output sesuai toleransi 15.45
Anterolateral dalam pemberian obat NGT mcg/kg bb menit,
cukup 10. Kolaborasi
• Adanya pernafasan 5 mcg/kg bb menit Aspilet 80mg/
• Tidak antiaritmia
cuping hidung hari, CPG 75 mg/
sianosis hari, Atrovastatin
15.45 7. Memonitor intake dan output
• Akral hanga 40mg/hari
cairan
• TD • Balance Cairan: +
meningkat 911
16.30 8. Memonitor EKG 12 lead
A: Penurunan curah
17.00 9. Memonitor aritmia jantung belum teratasi

10. Berkolaborasi dengan dokter P: Lanjutkan


19.00 Intervensi
dalam pemberian obat
Aspilet 80mg/ hari, CPG 75
mg/ hari, Atrovastatin
40mg/hari
13/8/22 S:
08.00 1. Memberi posisi nyaman semi • Pasien mengatakan
flower sesak berkurang

O:
08.15 2. Memonitor tekanan darah
• TTV:
• TD:130/78 (on
08.30 3. Memberikan oksigen Nasal dobutamine
kanul 4 liter/mnt 10mcg/kg bb/mnt
N: 85 x/mnt,
08.50 4. Memonitor EKG 12 lead S:36,2 , RR: 19
x/mnt
09.00 5. Memonitor aritmia • EKG: Sinus
Ryhtmi dengan
NAD, Infark di
09.10 6. Berkolaborasi dengan dokter
Anterolateral
dalam pemberian obat • Pasein mendapat
dobutamine 10mcg/kg bb/ terapi obat
menit dobutamine
10mcg/kg bb/
10.30 7. Berkolaborasi dengan dokter menit, NGT 5
dalam pemberian obat NGT mcg/kg bb menit,
5 mcg/kg bb menit • Balance Cairan: +
340
13.00 8. Memonitor intake dan output A: Penurunan curah
cairan jantung teratasi
sebagian
P: Lanjutkan
Intervensi
13/8/22
08.00 1. Mengecek kadar GDS S:
• Pasien mengatakan
08.15 2. Berkolaborasi dengan merasa lebih baik
dokter dalam pemberian
terapi insulin 1 unit/jam O:
• GDS: 165
3. Memonitor tanda dan gejala • Kalium: 4,1
08.30 • Calsium : 4,70
hipokalemia
• Magnesium :1, 7
• Intake : 404
09.00 4. Mengambil sampel darah
output: 753
dan Monitor kadar elektrolit
balace cairan : -
serum
349

5. Menghitung intake output A:


13.00
Ketidakseimbangan
elektrolit teratasi
sebagian

P: Lanjutkan
Intervensi

3. Resiko Perdarahan Setelah Pencegahan 12/8/22


DS: Pasien mengatakan lemas dilakukan perdarahan 1. Memonitor tanda dan gejala
15.00 S:
DO: asuhan perdarahan
1. Monitor tanda dan • Pasien
• Konjungtiva Anemis keperawatan gejala perdarahan mengatakan
• HB: 9,4 g/dl selama 2 x 24 2. Monitor patensi ctt 2. Memonitor patensi ctt dan lemas
15.10
• Hematokrit 29,2 jam dan produksi drain produksi drain
Resiko 3. Monitor koagulasi O:
• Terdapat luka post operasi di
Perdarahan (PT,APTT,fibrinogen 15.25 3. Berkolaborasi pemberian • Produksi
sternum dengan panjang
teratasi , ACT) produk darah FFP 4 kolf drain :310cc/8jam
kurang lebih 15 cm
Ekspektasi : 4. Kolaborasi obat • PT: 14,4
• luka tertutup kassa, rembesan 4. Memonitor koagulasi
menurun pengontrol 16.00 • INR: 1,02
negative. (PT,APTT,fibrinogen,
Kriteria hasil : perdarahan • APPT: 28.70
• Terdapat drain 2 buah 5. Kolaborasi ACT)
1. Perdarahan • Pasien diberikan
no.28F di substernal, 32F di
paska operasi pemberian produk
pleura kiri. produksi drain tranfusi FFP 4
berkurang darah 5. Berkolaborasi dengan
30-50cc/jam 16.30 kolf
2. Akral dokter pemnerian obat
• Akral dingin pengontrol perdarahan • Konjungtiva
Hangat
Anemis
3. Hb normal As. Tranexamat
• Akral dingin
4. Konjungtiva 1000mg/8Jam,
ananemis Vit K 10mg/8 Jam
A: Resiko
Perdarahan belum
teratasi

P: Lanjutkan
Intervensi

13/8/22
08.00 1. Memonitor tanda dan gejala S:
perdarahan • Pasien
mengatakan
08.20 2. Memonitor produksi drain lemas

08.30 3. Melakukan pemeriksaan O:


Lab hematologi • Produksi
drain :70cc/8jam
11.00 4. Berkolaborasi dengan • Hb:10,3
dokter pemnerian obat • Hematokrit :31,9
pengontrol perdarahan • Konjungtiva
As. Tranexamat Ananemis
1000mg/8Jam,
• Akral Hangat
Vit K 10mg/8 Jam
A: Resiko
Perdarahan teratasi
sebagian

P: Lanjutkan
Intervensi

Anda mungkin juga menyukai