A DENGAN
CEDERA KEPALA BERAT + SUBDURAL HEMATOMA
DIRUANG ICU RSUD ULIN
BANJARMASIN
Disusun Oleh:
Arya Andika Saputra, S. Kep
11194692010061
Menyetujui,
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 27-07-1978 Usia : 42 Tahun
NO RM : 1-4x-xx-x6
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 12 Juni 2021 Jam: 13.20 WITA
Tanggal Masuk Ruang ICU : 12 Juni 2021 Jam 23.00 WITA
Tanggal dan Waktu Pengkajian : 15 Juni 2021 Jam 09.00 WITA
Diagnosa Medis : CKB + SDH
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Penurunan kesadaran
3. Tingkat Kesadaran
a. Kesadaran Kuantitatif/Glasgow Coma Scale (GCS) :
Respon membuka mata/Eye : 1
Respon Verbal :1
Respon Motorik :3
Total GCS : 5 (Stupor)
b. Kesadaran Kualitatif :
Pasien dengan kesadaran stupor dimana keadaan kondisi
pasien tidak membuka mata dengan rangsangan apapun, tidak
bersuara, pergerakan motorik pasien abnormal (dekortikasi).
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital dan Hemodinamik
Tekanan Darah : 129/83 mmHg
MAP : 98 mmHg
Heart Rate : 110 x/menit
Temperature : 38,8 0C
Respirasi : 14 x/menit
Ventilasi
On Ventilator mode : VC-SIMV
RR : 14 x/menit
PEEP : 10
I:E Ratio : 1:2
F102 : 40%
ETT : diameter 7 cm, kedalaman 21 cm
2) B2 (Blood)
Tekanan darah : 129/83 mmHg
Nadi : 110 x/menit
Pulsasi iktus kordis tidak terlihat, tidak terlihat adanya
bedungan vena jugularis, CRT < 2 detik, akral teraba hangat,
bunyi jantung s1/s2 tunggal.
3) B3 (Brain)
Kesadaran stupor, nilai GCS E(1)V(1)M(3), pupil pasien isokor,
tidak ada kejang, pasien tidak ada gangguan pendengaran dan
penglihatan, T : 38,8 0C
4) B4 (Bladder)
Pasien terpasang kateter, warna urine kuning jernih, untuk
balance cairan dilakukan dalam monitoring 1 jam/1 jam
perhitungan balance cairan didapatkan
Intake 111 cc/1jam
Output urine = 2183 cc/24 jam
IWL = 40
Balance cairan: - 23
5) B5 (Bowel)
mukosa bibir pasien lembab, bentuk abdomen normal, tidak
terlihat adanya benjolan/massa pada daerah abdomen, pasien
terpasang NGT, bising usus 8x/menit, saat perkusi timpani
pada daerah abdomen, tidak ada BAB
6) B6 (Bone)
Skala aktivitas : 4 (dibantu total)
Skala kekuatan otot :
1111 1111
1111 1111
Keterangan :
0 : lumpuh total
1 : ada kontraksi
2 : dapat menggunakan dengan bantuan
3 : dapat melawan gravitasi
4 : dapat menahan tahanan ringan
5 : dapat menahan tahanan berat
Skala Morse
7. Data Spiritual :
Keluarga mengatakan pasien beragama Islam, dirumah pasien selalu
menjalankan ibadah sholat 5 waktu. Di RS pasien tidak bias
beribadah karena penurunan kesadaran
8. Tingkat Pengetahuan:
Keluarga pasien mengatakan mengetahui apa yang dialami pasien
saat ini
c. Hasil Pemeriksaan
Tanggal 14 Juni 2021
Foto Vertebra Cervical Thoracal LS AP/lateral:
Tak tampak fraktur kompresi/dislokasi V C 1 sampai 6,
kalasifikasimlig nuchae
Tampak osteophyte + kesan spondylosis thpracolumbalis
Tak tampak kompresi/listhesis
11. Terapi Farmakologi
Nama Generik Dosis dan Indikasi Kontra Efek Samping
Rute indikasi
Pemberian
Inf. NaCl 0,9% IV (infus Menggantikan cairan Memiliki riwayat Detak jantung cepat,
pump) tubuh yang hilang asidosis akibat demam, gatal-gatal
1500cc/ 24 penggunaan natrium, atau ruam
jam retensi cairan
(hypokalemia, gagal
jantung)
Inf. IV (infus mengurangi tekanan Hipersensitivitas , demam, mengigil,
Manitol pump) intracranial, cerebral penyakit ginjal, edema mual muntah, sakt
6x 100cc edema dan tekanan paru, gagal jantung kepala, pusing
intraokular
Inf. IV (infus penurun demam, Hipersensitif munculnya ruam
Paracetamol pump) meredakan nyeri gatal, nyeri
3x 1 gram punggung, sariawan
Morfin IV (syringe nyeri akut pasca gangguan jantung, mengantuk, gatal,
pump) operasi, nyeri kronis ginjal, hati pusing, sakit kepala,
1 ml/jam kanker dan krisis konstipasi, sulit
anemia sel sabit BAK, gangguan
tidur.
Inj. IV infeksi/resiko infeksi Hipersensitivitas mual, muntah,
Ceftriaxone 2 x 1 gram pusing, diare, sakit
kepala
Inj. IV gangguan lambung hipersensitivitas, konstipasi, diare,
Omeprazole 2x 40mg gangguan ginjal rendahnya kadar
kalium dalam darah
Inj. IV menghentikan hipersensitivitas asam sakit kepala,
Asam 3x500 mg perdarahan traneksamat anemia, diare,
Traneksamat migraine, nyeri perut
B. ANALISA DATA
DO:
- pO2 : 156 mmHg
- GCS: E1, V1, M3 (stupor)
- On ventilator mode: VC-SIMV
2 DS: Respon trauma Hipertermia
-
DO:
- Kulit teraba panas
- T: 38,8 0C
3 Faktor Resiko Resiko Jatuh
- Skala morse : 55 (resiko tinggi jatuh)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS)
1. Gangguan pertukaran gas b/d Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2. Hipertermia b/d Respon Trauma
3. Resiko jatuh dengan faktor resiko: Skala Morse 55 (resiko tinggi jatuh)
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Terapeutik
- Tingkatkan asupan cairan
- Pertahankan suhu ruangan sesuai kebutuhan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antipiretik
3. Resiko jatuh dengan faktor resiko: Tingkat Jatuh (L.14138) Pencegahan jatuh (I.14540)
Skala Morse 55 (resiko tinggi - Jatuh dari tempat tidur, dari sedang (3) ke Observasi
menurun (5) - Identifikasi faktor risiko jatuh (penuruan tingkat
jatuh)
- Jatuh saat berpindah, dari sedang (3) ke kesadaran)
(D.0130) menurun (5) - Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali setiap
shif atau sesuai dengan kebijakan institusi
- Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan
risiko jatuh
Terapeutik
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu
dalam kondisi terkunci
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO TANGGAL IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HASIL NAMA EVALUASI (SOAP) NAMA
DIAGNOSA /JAM PEMBERI PEMBERI
ASUHAN ASUHAN
& PARAF & PARAF
I 15 Juni Observasi S:
2021 - Memonitor frekuensi napas -
- Memonitor pola napas
O:
09.30 wita - Memonitor saturasi oksigen
- Memonitor kecepatan aliran oksigen - pO2 : 156 mmHg
- Memonitor aliran oksigen secara periodik dan - GCS: E1, V1, M3 (stupor)
pastikan fraksi yang diberikan cukup - On ventilator mode: VC-SIMV
- Memonitor efektifitas terapi oksigen (SpO2)
A:
Terapeutik
- Masalah belum teratasi
- Mengatur interval pemantauan respirasi sesuai
P:
kondisi pasien
- Lanjutkan intervensi
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
(On ventilator mode: VC-SIMV)
Edukasi
- Memberikan informasi kepada keluarga tentang
pemberian oksigen menggunakan ventilator
Kolaborasi
- Berkolaborasi penentuan dosis oksigen (nasal
canul 3 Lpm)
II 15 Juni Observasi S:
2021 - Memonitor suhu tubuh -
- Memonitor suhu kulit
O:
09.35 wita Terapeutik
- Meningkatkan asupan cairan - Kulit teraba panas
- Mempertahankan suhu ruangan sesuai - T: 38,8 0C
kebutuhan
A:
Kolaborasi
- Berkolaborasi pemberian antipiretik - Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi