DISUSUN OLEH :
RATNA NENGSIH
21.04.025
CI LAHAN CI INSTITUSI
(...........................................) (...........................................)
I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama inisial : Ny.Y
Tanggal lahir : 1 Oktober 1958
Usia : 63 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Janda
Jumlah anak :4
Agama/Suku : Islam/Kaili
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan :Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Lagarutu
B. Penanggung jawab pasien
Nama : Ny. R
Alamat : Jl. Lagarutu
Hubungan dengan pasien : Anak Kandung
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : UGD
B. Diagnosa medis : Angina Pectoris Stabil CCC III + Heart failure
reduced ejection fraction + Dispesia + AKI (Acute Kidney Injury) +
Hiponatremia + Hipokalemia
X X X x
x x x
? x x 63 ? ? ? ? ?
? ? ? ?
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
= : Penyakit yang sama
X : Meninggal
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien sebelum sakit melakukan kegiatan
sehari-harinya seperti biasa
b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : Pasien sejak sakit merasa cemas
dengan kondisinya yang mudah lelah jika banyak melakukan aktifitas
dan cemas kondisi kesehatannya yang sekarang menurun
2. Data Objektif
Observasi
Kebersihan Rambut : Rambut berwarna hitam, putih, bersih
Kulit : Kulit Kuning langsat
Kebersihan kulit : Bersih
Hygiene Rongga Mulut : Bersih
Kebersihan Genetalia : Tidak dikaji
ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk simetris
Auskultasi : Peristaltik usus 7 ×/ menit
Palpasi : Ada nyeri tekan pada kuadran kanan atas, tidak ada massa
Hidrasi Kulit: tampak normal
LIEN : Normal
Acites : Negatif
Lingkar perut : 86 cm
Kulit : Lembab, bersih, tidak kering, keriput, tidak ada luka
Spider Nevi : Negatif
Uremic Fros : Negatif
Edema : Negatif
Ichterik : Negatif
Tanda Radang : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Kesimpulan : Tidak terdapat masalah
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium (9/1/2022)
Pemeriksaan Lab Hasil Nilai Normal Ket.
HB 10,8 g/dL 12,0 – 16,0 uL Kurang
RBC 4130 uL 4000 – 6000 uL Normal
PLT 539.000 uL 150.000 – 400.000 uL Lebih
WBC 12.600 uL 4000 – 10.000 uL Kurang
LYM 0,83 20 - 40 % Kurang
PT 10,9 detik 10 – 14 detik Normal
A PTT 25,2 detik 22,0 – 30,0 detik Normal
SGOT 22 iu < 38 U/L Normal
SGPT 10 iu < 41 U/L Normal
GDS 118 g/dL 140 mg/dL Normal
d. Obat - obatan :
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium (9/1/2022)
Pemeriksaa Lab Hasil Nilai normal Keterangan
Ureum 43 10 - 50 mg/dL Normal
Kreatinin 2,10 L = ,1,3 P = 1,1 mg/dL Lebih
Natrium 124 130 – 145 mmol/l Kurang
Kalium 2,7 2,5 – 5,1 mmol/l Normal
Klorida 80 97 – 111 mmol/l Kurang
d. Obat
No. Nama Dosis Rute Waktu Kegunaan
1. Furosemide 20 mg Oral 24 jam Obat golongan diuretik yang
bermanfaat untuk
mengeluarkan kelebihan
cairan dari dalam tubuh
melalui urine
JANTUNG
Inspeksi : Ictus Cordis tidak nampak
Klien menggunakan alat pacu jantung : Tidak ada
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada ICS V
Perkusi : Redup
Auskultasi : Bunyi jantung 1, bunyi jantung 2 Reguler/normal
Bunyi jantung III Irama gallop : Negatif
Mur – Mur : Negatif
HR : 68 ×/menit
Bruit Aorta : Negatif
A. Renalis : Negatif
A. Femoralis : Negatif
LENGAN TUNGAKAI
Atrofi Otot : Negatif
Rentang gerak : Tidak ada mati sendi dan kaku sendi
Uji Kekuatan Otot :
5 5
5 5
COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : tidak ada kelainan bentuk
Palpasi : Strustur tulang belakang normal
c. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan EKG (10/1/2022)
Hasil :
1. Sinus Rhytme
2. HR = 68 ×/menit
3. Reguler
4. Normo axis
5. Gel P = 0,8 second
6. QRS = 0,12 second
7. PR Intervel = 0,20 second
8. Rr’ = I , aVL, V5, V6
2) Echo Bedside (9/1/2022)
Hasil :
1. Mildly abnormal LU systolic fuction EF 45 %
2. Normal RU systolic fuction, TAP SE 1,7
3. Mild mitral regungitation, Mild pulmonary regengitation
4. Segmental hypolinetic
5. Normal cardiac chamber
6. eRAP 8 mmHg (1,0/0,6)
d. Obat – obatan
No. Nama Dosis Rute Waktu Kegunaan
1. ISDN 5 mg Oral 24 jam Mengandung nitroglycerin
(isosorbide yang bersifat vasodilator
dinitrat) (melebarkan pembuluh
darah) pada pasien angina
pectoris
2. Nitrokaf R 2,5 mg Oral 12 jam Bekerja dengan vasodilator
agar aliran darah mengalir
lebih lancar ke otot jantung
3. Clopodogrel 75 mg Oral 24 jam Obat anti agregasi platelet
(trombosit) dan
menghambat pembentukan
trombus
4. Bisoprolol 5 mg Oral 24 jam Obat anti hipertensi
golongan Beta-Blocker
kardioselektif untuk
menghambat kerja system
saraf simpatis pada jantung
dengan menghambat
reseptor Beta-Adregergik
jantung
A. PENGELOMPOKKAN DATA
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1. Ds : Nyeri Akut Stress
1. PQRST
P : Pasien mengatakan Stimulan nervus vagus
setelah minum obat
sucralfat syrup 10 cc
masien muntah kemudian Refleks entrik dinding
lambung
sakit pada lambung
Q : Nyeri tumpul
Meningkat hormone
R : Regio epigastrium gastrin
S : Skala 3 (NRS)
T : Hilang timbul Stimulan sel parietal
Do :
1. Pasien nampak meringis
saat dilakukan perkusi
pada regio epigastrium
2. Vital Sign :
TD : 88/71
N : 75x /mnt
S : 36,1℃
P : 18 x/mnt
2. DS : Gangguan Pola tidur Pemberian Obat
golongan diuretic
1. Pasien mengatakan sering
terbangun pada malam hari
Sering BAK pada
karena BAK malam hari
2. Pasien mengatakan BAK 8-
9 kali sehari Sering terbangun
DO :
1. TD : 140/70 mmHg Ansietas
2. Nadi : 65 ×/ menit
3. Pasien nampak lemas
4. DS : Intoleransi Aktivitas Suply kebutuhan
oksigen tidak cukup ke
1. Pasien mengatakan tidak jantung
mampu berjalan namun
masih mampu mobilisasi di
Metabolisme anaerob
atas tempat tidur
Timbunan asam lanktat
meningkat
DO:
1. Nampak aktivitas pasien di
bantu oleh anak Fatique
Komtraktilitas menurun
Resiko penurunan
curah jantung
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny. Y/ 63 tahun
Ruang/ Kamar : PJT lantai 5, Kamar 512 bed 1
No. Diagnosis Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan
1.
nyeri pada Epigastrium,skala 3 NRS, nyeri hilang timbul
Gangguan pola tidur berhubungan dengan Kurang control tidur dibuktikan
2. dengan Sring bangun malam hari BAK, frekuensi BAK 8 – 9 ×, nampak pucat
dan sering menguap
Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian dibuktikan dengan
3.
pasien cemas terhadap kondisinya, TD 140/70 mmHg, pasien nampak lemas
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi dibuktikan dengan Pasien
4.
tidak mampu berjalan, nampak lemas, aktivitas dibantu oleh anak
5. Resiko penurunan curah jantung dibuktikan dengan
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny H / 45 tahun
Ruang / Kamar : PJT / Kamar 517 Bed 4
Diagnosis Keperawatan Tujuan/Hasil Yang Diharapkan Rencana Tindakan
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan I.08238 Manajemen nyeri
dengan agen pencedera keperawatan 2x24 jam maka Observasi
fisiologis diharapkan L.08066 Tingkat 1) Identifikasi lokasi,karakeristik, durasi, frekuensi,
nyeri menurun dengan kriteria kualitas, intensitas nyeri
hasil: 2) Identifikasi faktor yang memperberat nyeri dan
1. Keluhan nyeri dari cukup memperingan nyeri
meningkat menjadi cukup Terapeutik
menurun 3) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
2. Meringis dari cukup meningkat nyeri (misalnya terapi musik, pijat, aromaterapi)
menjadi cukup menurun 4) Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri (Misalnya
3. Kesulitan tidur dari cukup suhu ruangan, kebisingan, pencahayaan)
memburuk menjadi cukup 5) Jelaskan strategi meredakan nyeri
membaik Edukasi
4. Nafsu makan dari cukup 6) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
memburuk menjadi cukup Kolaborasi
membaik. 7) Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
Gangguan Pola tidur Setelah dilakukan tindakan asuhan (1.05174) Dukungan Tidur :
berhubungan dengan keperawatan 3 × 24 jam Observasi
kurang konrol tidur diharapkan pasien dapat 1. Identifikasi Pola Tidur
menunjukkan (L.05045) Pola 2. Identifikasi factor pengganggu tidur
Tidur membaik dengan kriteria Terapeutik
hasil : 3. Modifikasi lingkungan
1. Keluhan kesulitan tidur dari 4. Lakukan prosedur meningkatkan kenyamanan
cukup menurun menjadi sedang Edukasi
2. Keluhan sering terjaga dari 5. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
cukup menurun menjadi 6. Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara
sedang nonfarmakologi lainnya
3. Kemampuan beraktivitas dari
cukup menurun menjadi
sedang
Ansietas berhubungan Setelah dilakukan asuhan (L.09314) Redukasi Ansietas
dengan ancaman keperawatan selama 3x24 jam, Observasi
terhadap kematian diharapkan L.09093 Tingkat 1) Monitor tanda-tanda ansietas.
Ansietas menurun dengan kriteria Teraupetik
hasil: 2) Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
1. Verbalisasi khawatir akibat kepercayaan.
kondisi yang dihadapi 3) Pahami situasi yang membuat ansietas dengarkan
menurun. dengan penuh perhatian.
2. Perilaku gelisah dari cukup 4) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.
meningkat menjadi cukup Edukasi
menurun 5) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien.
3. Keluhan pusing dari cukup 6) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi.
meningkat menjadi cukup
menurun
Intoleransi Aktivitas Setelah diberikan asuhan Manajemen Energi
berhubungan dengan keperawatan selama 2 x 24 jam Observasi
jantung tidak adekuat diharapkan (L.03032) Toleransi 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
memompa darah Aktifitas meningkat dengan kelelahan
kriteria hasil : 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
1. Perasaan lemah dari sedang 3. Monitor pola dan jam tidur
menjadi cukup menurun 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
2. Tekanan darah dari sedang aktifitas
menjadi cukup membaik Terapeutik
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis.
Cahaya, suara, kunjungan)
2. Lakukan rentang gerak pasih dana tau aktifitas
3. Berikan aktifitas distraksi yang menyenangkan
4. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
Resiko penurunan curah Setelah dilakukan asuhan (1.02075) Perawatan Jantung
jantung keperawatan selama 2 x 24 jam Observasi
diharapkan (L.02008) Curah 1. Identifikasi tanda gejala primer penurunan curah
Jantung meningkat dengan jantung (dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, )
criteria hasil : 2. Idetifikasi tanda dan gejala sekunder penurunan curah
1. Pucat dari sedang menjadi jantung (peningkatan BBN, hepatomegali, ronchi,
cukup menurun distensi vena jugularis, batuk, kulit pucat)
2. Ejection fraction (EF) dari 3. Monitor tekanan darah
sedang menjadi cukup 4. Monitor intake dan output cairan
meningkat 5. Monitor saturasi oksigen
3. Tekanan darah dari sedang 6. Monitor EKG
menjadi cukup membaik 7. Periksa tekanan darah sebelum pemberian obat (mis.
beta blocker)
Terapeutik
8. Posisikan pasien semi fowler
9. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress
10. Berikan dukungan emosional dan spiritual
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny. Y/ 63 tahun
Ruang/ Kamar : Kamar 512 , Pjt lantai 5
Hari/Tanggal : Senin/ 10 Januari 2022
No Diagnosis Waktu Pelaksanaan Keperawatan Dan Hasil Waktu Evaluasi
1. Nyeri akut 13.25 1. Identifikasi lokasi,karakeristik, durasi, frekuensi, 13.35 S: Pasien mengatakan nyeri pada
berhubunga kualitas, intensitas nyeri lambung
n dengan Hasil : O : Pasien nampak lemas, tampak
agen P : Pasien mengatakan setelah minum obat meringis saat dilakukan perkusi
pencedera sucralfat syrup 10 cc masien muntah kemudian pada abdomen kuadran kanan
fisiologis sakit pada lambung atas, nafsu makan menurun dan
Q : Nyeri tumpul porsi yang dimakan hanya 5
R : Regio epigastrium sendok,
S : Skala 3 (NRS) Vital sign :
T : Hilang timbul TD : 140/70 mmHg
13.30 2. Identifikasi faktor yang memperberat nyeri dan N : 65 × / menit
memperingan nyeri P : 20 × / menit
Hasil : Nyeri dirasakan setelah muntah S: 36, 6 ̊c
13.00 3. Kaji Nafsu makan pasien : A : Masalah belum teratasi
Hasil : Pasien mengatakan tidak nafsu makan P : Lanjutkan Intervensi
makanan dari RS yang di sedikan, dan pasien
bisa makan dari makanan yang dibeli dari luar
sesuai keinginan pasien dan hanya makan 5
sendok dari makanan yang telah diberikan
13.31 4. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (misalnya teknik distraksi
Hasil : Nyeri berkurang apabila pasien bercerita
dengan orang lain
5. Kolaborasi pemberian analgetik (Isosorbide
dinitrat (ISDN)/ 24 jam)
2. Gangguan 13.33 1. Identifikasi Pola Tidur 14.32 S : Pasien mengatakan pada malam
pola tidur Hasil : Pada malam hari pasien terbangun dan hari tidurnya terganggu karena
berhubunga siang hari sesekali tidur ±30 menit seirng BAK
n dengan 13.35 2. Identifikasi factor pengganggu tidur O : Pasien nampak mengantuk dan
kurang Hasil : Frekuensi BAK pada malam hari 8 – 9 sesekali menguap, frekuensi
kontrol tidur kali BAK pada malam hari 8 – 9 kali
14.30 3. Lakukan prosedur meningkatkan kenyamanan A : Masalah belum teratasi
Hasil : Posisi fowler, suhu 28 ̊c, tidak ribut P : Lanjutkan Intervensi
3. Ansietas 14.15 1. Identifikasi tingkat ansietas 14.52 S : Klien mengatakan merasa cemas
berhubungan Hasil : Pasien cemas terhadap kondisi dengan penyakit yang dialami
dengan kesehatanya O : Pasien tampak cemas, nampak
ancaman 14.17 2. Pahami situasi yang membuat ansietas, pucat, nampak lemas
terhadap dengarkan dengan penuh perhatian A : Masalah belum teratasi
kematian Hasil : Focus dengan keluh kesah pasien dan P : Lanjutkan Intervensi
keluh kesah keluarga
14.17 3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Hasil : Pasien mengungkapkan rasa cemasnya
14.20 4. Anjurkan keluargan untuk tetap bersama pasien
Hasil : Anak selalu mendapingi pasien
14.50 5. Berikan dukungan psikologis kepada pasien dan
keluarga
Hasil : Pasien berusaha tabah dan saat atas
musibah yang dialami dan selalu berdoa untuk
kesembuhannya
4. Intoleransi 12.30 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang 13.35 S : Pasien mengatakan tidak
Aktivitas mengakibatkan kelelahan berjalan sejak ± 6 bulan
berhubungan Hasil : Pasien mengatakan tidak mampu berjalan O : Pasien tampak lemas, aktivitas
dengan sejak ± 6 bulan dibantu oleh anak dan sesekali
imobilisasi 2. Monitor pola dan jam tidur oleh perawat
13.33 Hasil : Pada siang hari ± 30 menit dan malam A : Masalah belum teratasi
hari sering terbangun P : Lanjutkan Intervensi
3. Anjurkan tirah baring
12.10 Hasil : Pasien tidur dengan posisi fowler
4. Bantu pasien mobilisasi
12.15 Hasil : Anak selalu membantu pasien mobilisasi
dan sesekali perawat membantu mobilisasi
pasien
5. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
12.02 meningkatkan asupan makanan
Hasil : Dianjurkan diet kalori, dan tinggi serat
5. Resiko 11.50 1. Monitor tekanan darah 15.15 S : -
penurunan Hasil : 140/70 mmHg O : Pasien tampak lemas, pucat, Vital
curah jantung 12.05 2. Monitor intake dan output cairan sign :
Hasil : TD : 140/70 mmHg
Intake : Makan 5 sendok, Minum ± 600 ml, N : 65 × / menit
Cairan infus 1500 ml P : 20 × / menit
Output : Muntah 2 kali, BAK 8-9 kali S: 36, 6 ̊c
3. Monitor saturasi oksigen A : Masalah belum teratasi
11.50 Hasil : SaO2 97 % P : Lanjutkan Intervensi
4. Monitor EKG
09.00 Hasil : Data penunjang pada tanggal 10 Januari
2022
5. Periksa tekanan darah sebelum pemberian obat
(mis. beta blocker)
Obat beta blocker : Bisoprolol 5 mg/ oral/ 24
jam
6. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress
15.00 Hasil : Teknik Distraksi dengan bercerita
tentang hal menyenangkan
7. Berikan dukungan emosional dan spiritual
15.10 Hasil : Pasien selalu berusaha positif thinking