Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KARSINOMA BULI

DI RUANGAN LONTARA 4
RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

DISUSUN OLEH:
NURASNI
2104019

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN AJARAN 2021


ASUHAN KEPERAWATAN
Nama mahasiswa yang mengkaji : Nurasni NIM : 21.04.019
Ruangan : Lontara 4 Urologi Tanggal Pengkajian : 10/01/2022
Kamar : 10/5 Waktu Pengkajian : 11.20
Tanggal masuk RS : 25/12/2021 Auto Anamnese
Allow Anamnese
I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama inisial : Tn. J
Tempat/tanggal lahir (Umur) : Kodolabon 05 Juni 1973
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Agama/Suku : Islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiun
Alamat : Desa Bokat
B. Penanggung jawab pasien
Nama : Jefri
Alamat : Wrahan Kali
Hubungan dengan pasien : Anak
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : UGD Dokter Praktek
B. Diagnosa medik
saat masuk : Karsinoma Buli
saat pengkajian : Karsinoma Buli
III. KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT : Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan kencing darah
dam nyeri
P : Nyeri timbul saat bergerak
Q : Ditusuk-tusuk
R : Bagian tulang belakang
S : 4 (sedang) skala NRS
T : hilang timbul
Penggunaan alat medik : Terpasang infus
B. KELUHAN UTAMA : Kencing darah dan nyeri
C. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran : Baik
Kualitatif : Compos mentis Somnolen Koma
Apatis Soprocoma

Kuantitatif:
SKALA COMA GLASGOW : RESPON MOTORIK : Baik
RESPON BICARA : Baik
REPON MEMBUKA MATA Baik
Kesimpulan
Tremor : Positif Negatif
2. Tekanan darah : 90/60 mmHg
3. Suhu : 36, 7
4. Nadi :78×/menit
5. Pernafasan : 20 ×/menit
Irama : Teratur Kusmaul Cheyne – Stokes
Jenis : Perut Dada
D. GENOGRAM

X x X x
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien
----- : Tinggal serumah

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat penyakit yang pernah dialami : Pada saat dilakukan pengkajian pasien
mengatakan pernah dirawat sebelumnya di RS Grestelina dengan penyakit yang sama.
Riwayat kesehatan sekarang :
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan pola kesehatannya baik
b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : Saat sakit pasien mengatakan nyeri pada
abdomen
2. Data Objektif
Observasi
Kebersihan Rambut : Bersih
Kulit : Lembab
Kebersihan kulit : Bersih, tidak berdaki
Hygiene Rongga Mulut : Bersih
Kebersihan Genetalia : Bersih
Kebersihan Anus : Bersih
Kesimpulan :
B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien makan 2-3 kali sehari
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien makannya 2 kali sehari dengan porsi
kecil dari biasanya
2. Data Objektif
a. Observasi
Rongga Mulut : Bersih, tidak bau dan tidak ada gigi Palsu
Kemampuan mengunyah keras : Baik
Lidah : Baik berwarna merah muda Tonsil : Baik
Pharing : Baik Laring : Baik
Kelenjar getah bening : Tidak ada
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembekakan kelenjar tyroid
ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk simetris Bayangan vena Benjolan massa
Auskultasi : Peristaltik : 15×/menit
Palpasi : Terdapat nyeri
Tanda Nyeri Umum :
Massa
Hidrasi Kulit
Nyeri Tekan : R. Epigastrium Titik Mc Burney
R. Supra Pubik R. iliaaca
HEPAR : Normal
LIEN : Nor mal
Perkusi
Acites : Negatif
Positif Lingkar perut : cm
Kelenjar lymphe inguinale :
Kulit : Lembab dan bersih
Spider Nevi : Negatif Positif
Uremic Fros : Negatif Positif
Edema : Negatif Positif
Ichterik : Negatif Positif
Tanda Radang : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Kesimpulan : Tidak ada masalah
C. KAJIAN POLA ELIMINASI
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien BAK 3-4 kali sehari dan BAB 1
kali sehari
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien mengatakan pola eliminasi BAK
lancar lebih dari 10 kali dan BAB tidak menentu
2. Data Objektif
a. Observasi : Pola eliminasi BAK 10 kali sehari
b. Pemeriksaan Fisik : Nyeri bagian perut saat ingin kencing
c. Peristaltik usus : 15x/menit
Palpasi Supra Pubik : Kandung kemih Penuh Kosong
Nyeri Ketuk Ginjal : Kiri Positif Negatif
Kanan Positif Negatif
Anus :
Peradangan : Negatif Positif
Fisura : Negatif Positif
Hemoroid : Negatif Positif
Prolapsus Recti : Negatif Positif
Fistula Ani : Negatif Positif
Massa Tumor : Negatif Positif
Kesimpulan : Tidak ada masalah
D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit semua aktivitas dilakukan secara
mandiri
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit aktivitas dilakukan di bantu keluarga
2. Data Objektif
a. Observasi :
Aktivitas Harian
Makan : 2 Ket :
Mandi : 2 0 : Mandiri
Berpakaian : 2 1 : Bantu dengan alat
Kerapian : 0 2 : Bantu Orang
Buang Air Besar : 2 3 : Bantu alat dan orang
Buang Air Kecil : 1 4 : Bantuan penuh
Mobilisasi ditempat tidur : 2
Ambulasi : 2
Postur Tubuh : Tegak
Anggota gerak yang cacat : Tidak ada
Gaya Jalan : 2
Fixasi : Tidak ada
Traceostomi : Tidak ada
THORAKS DAN PERNAFASAN
Inspeksi : Bentuk Thoraks simetris tidak ada pembengkakan
Stridor Negatif Positif
Dyspnea d’effort Negatif Positif
Sianosis Negatif Positif

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan


Perkusi : Sonor Redup Pekak
Auskultasi :
Suara Nafas : Terdengar suara napas vesicular
Suara Tambahan :
JANTUNG
Inspeksi : Tidak tampak
Klien menggunakan alat pacu jantung Negatif Positif
Palpasi :
Thrill Negatif Positif
Perkusi
Batas atas jantung :
Batas kanan jantung :
Batas bawah jantung :
Auskultasi
Bunyi jantung II A :
Bunyi Jantung P :
Bunyi jantung I T :
Bunyi jantung I M :
Bunyi jantung III Irama gallop Negatif Positif
Mur – Mur Negatif Positif
Tempat :
LENGAN TUNGAKAI
Atrofi Otot Negatif Positif
Rentang gerak
Mati sendi : Tidak ada
Kaku Sendi : Tidak ada
Uji Kekuatan Otot : 3 3
3 3

Refleks fisiologi
Refleks patologi : Babinski
Kiri Negatif Positif
Kanan Negatif Positif
Clubbing jari – jari : Negatif Positif
Varises Tungkai : Negatif Positif
COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : Kelainan bentuk tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan Negatif Positif
N III – IV –VI :
N VIII Romberg Tes Negatif Positif
N IX
Kaku Kuduk : Negatif
Kesimpulan : Tidak ada masalah
E. KAJIAN POLA AKTIVITAS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien sering melakukan aktivitas
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien melakukan aktivitas dibantu oleh
keluarga karena nyeri bagian abdomen
2. Data Objektif
a. Observasi
Ekspresi wajah mengantuk Negatif Positif
Banyak menguap Negatif Positif
Palpebrae inferior bermata gelap Negatif Positif
F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien mengatakan dapat menulis dan
membaca
b. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan menerima kondisi sakitnya saat
ini
2. Data Objektif
a. Observasi
b. Pemeriksaan fisik
Penglihatan :
Cornea : Normal
Visus : Baik
Pupil : Isokor
Lensa mata : Baik
Tekanan intra Okuler : Berfungsi dengan baik
Pendengaran : Baik
Pina : Baik
Capalis : Baik
Membran Timpani : Baik
Test pendengaran : Baik
Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan atas dan tungkai
N.I : Baik
N.II : Baik
N.IV Sensorik : Baik
N.VII Sensorik : Baik
N.VIII Pendengaran : Baik
Test Romberg : Baik
G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien merasa senang
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien memikirkan bagaimana ia dapat
sembuh dengan cepat
2. Data Objektif
a. Observasi
Kontak mata : Baik
Rentang perhatian : Baik
Suara dan tata bicara : Baik
Postur tubuh : Baik
b. Pemeriksaan fisik
Kelainan bawaan nyata
Kelainan Protese :
Hidung Payudara Lengan Tungkai
H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN SESAMA
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu berbaur dengan teman
dan selalu bersama keluarga
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien jarang kumpul dengan keluarga
2. Data Objektif
a. Observasi : Hubungan ibu dan keluarga sangat baik
I. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN STRESS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien jika ada masalah dapat
diselesaikan dengan baik
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien menerima kondisi sakitnya dengan
ikhlas
2. Data Objektif
a. Observasi
Pemeriksaan fisik
Kulit : Keringat Dingin Basah
J. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu taat pada agamanya
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien selalu taat pada agamanya
2. Data Objektif
a. Observasi Pasien selalu berdoa untuk kesembuhannya
Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal : 29-12-2021

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 11.6 10-14 detik
INR 1.13 --
APTT 25.6 22.0-30.0 detik
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 79 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 8 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.73 L(<1.3);P(<1.1) mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 31 <38 U/L
SGPT 22 <41 U/L
Albumin 2.3 3.5-5.0 gr/dl
Elektrolit
Natrium 138 136-145 mmol/l
Kalium 4.1 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 109 97-111 mmol/l

OBAT-OBATAN

No. Nama Obat Dosis Rute Waktu


1. Cefixime 100 mg Oral 07.00
2. Asam Mefenamat 500 mg Oral 07.00
3. Adonan 50 mg Intra vena 07.00

KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


1. Pasien mengatakan saat berkemih 1. Pasien terpasang kateter
terasa sakit dan kencing bercampur 2. Berkemih tidak tuntas
darah 3. Pasien nampak memegang bagian
2. Pasien mengatakan tidak dapat abdomen
menahan kencing 4. Pasien nampak lemah
3. Pasien mengatakan tidak puas 5. Skala nyeri (4-5)
berkemih 6. Pasien nampak dibantu keluarga
4. Pasien mengatakan nyeri pada 7. Pasien nampak lemah
bagian abdomen 8. Klien nampak bedres
5. Pasien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
6. Pasien mengatakan nyeri saat
bergerak
7. Pasien mengatakan aktivitas dibantu
oleh keluarga
8. Pasien mengatakan susah bergerak
9. Pasien mengatakan lemas
10. Klien mengatakan cemas dengan
operasinya nanti
11. Klien mengatakan lemah
ANALISA DATA

No Data Masalah Keperawatan Etiologi


1. DS : Karsinoma buli
1. Pasien mengatakan
saat berkemih terasa Metastase
sakit dan kencing
bercampur darah Invasi ke bladder
2. Pasien mengatakan
tidak dapat menahan Disuria
Gangguan eliminasi
kencing
urine berhubungan
3. Pasien mengatakan
dengan penurunan
tidak puas berkemih
kapasitas kandung kemih
DO :
1. Pasien terpasang
kateter
2. Berkemih tidak
tuntas

2. DS : Karsinoma buli
1. Pasien mengatakan
nyeri pada bagian Timbul infeksi sekunder
abdomen (panas saat kencing, tubuh
2. Pasien mengatakan lemah hematuria)
nyerinya seperti
ditusuk-tusuk Mengaktifkan mediator
3. Pasien mengatakan Nyeri akut berhubungan nyeri
nyeri saat bergerak dengan agen cedera
DO : fisiologis
1. Pasien nampak
memegang bagian
abdomen
2. Pasien nampak
lemah
3. Skala nyeri (4-5)

3. Faktor Risiko :
Risiko infeksi
1. Efek prosedur
berhubungan dengan
invasif
efek prosedur invasif
2. Terpasang kateter
4. DS : Gangguan mobilitas fisik
1. Pasien mengatakan berhubungan dengan
aktivitas dibantu fisik lemah
oleh keluarga
2. Pasien mengatakan
susah bergerak
3. Pasien mengatakan
lemas
DO :
1. Pasien nampak
dibantu keluarga
2. Pasien nampak
lemah
3. Klien nampak
bedres

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung kemih


2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis
3. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan fisik lemah

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Intervensi Keperawatan


No Tujuan/Kriteria Hasil SLKI
Keperawatan SIKI
1. Gangguan eliminasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Eliminasi
urine berhubungan Urine (l.04152)
keperawatan selama 3x24
dengan penurunan Observasi :
kapasitas kandung jam diharapkan tingkat 1. Monitor eliminasi
kemih urine
eliminasi urine membaik
2. Identifikasi tanda dan
dengan kriteria hasil: gejala retensi atau
inkontinensia urin
(L.04034) Eliminasi urine
Terapeutik :
1. Berkemih tidak tuntas
3. Catat waktu-waktu
dari meningkat menjadi
dan haluaran berkemih
menurun
Edukasi :
2. Disuria dari meningkat
4. Ajarkan mengenali
menjadi menurun
tanda berkemih dan
3. Frekuensi BAK dari
waktu yang tepat
memburuk menjadi
untuk berkemih
membaik
5. Anjurkan minum yang
cukup, jikia tidak ada
kontraindikasi
6. Anjurkan mengurangi
minum menjelang
tidur
2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
berhubungan dengan
keperawatan selama 3x24 Observasi :
agen cedera fisiologis
jam diharapkan tingkat 1. Identifikasi lokasi,
nyeri klien menurun dengan karakteristik, durasi,
kriteria hasil: frekuensi, kualitas,
(L. 08066) Tingkat Nyeri intensitas nyeri.
1. Keluhan nyeri dari 2. Identifikasi skala nyeri
meningkat menjadi 3. Identifikasi respon
menurun nyeri non verbal
2. Meringis dari sedang 4. Identifikasi faktor
menjadi menurun yang memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik
5. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
6. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi :
7. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
8. Anjurkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyaman.

3. Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi


berhubungan dengan Observasi :
keperawatan selama 3x24
efek prosedur invasif 1. Monitor tanda dan
jam diharapkan tingkat gejala infeksi
Terapeutik :
infeksi menurun dengan
2. Batasi jumlah
kriteria hasil: pengunjung
3. Cuci tangan sebelum
1. Kebersihan tangan
meningkat dan sesudah kontak
2. Kebersihan badan dengan pasien
meningkat Edukasi :
3. Nyeri menurun 4. Ajarkan cara mencuci
4. Kultur area luka tangan dengan benar
membaik Kolaborasi :
5. Kolaborasi pemberian
imunisasi
4. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan Dukungan Mobilitas
fisik berhubungan
keperawatan selama 3 x 24 (I.05173)
dengan fisik lemah
jam di harapkan pergerakan Observasi
kekuatan otot meningkat 1. Identifikasi adanya
dengan kriteria hasil : nyeri atau keluhan
1. Kekuatan Otot dari fisik lainnya
menurun menjadi 2. Monitor kondisi
meningkat umum selama
2. Rentang gerak (ROM) melakukan mobilisasi
dari menurun menjadi Terapeutik
meningkat 3. Libatkan kelurga
3. Gerakan terbatas dari untuk membantu
meningkat menjadi pasien dalam
menurun meningkatkan
4. Kelemahan fisik dari pergerakan
meningkat menjadi Edukasi
menurun 4. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
5. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (duduk
ditempat tidur)

IMPLEMENTASI

Hari pertama

Hari/Pukul Diagnosa Implementasi Evaluasi


Selasa 11- Gangguan Observasi : S : Pasien mengatakan
01-2022 eliminasi urine 1. Identifikasi tanda dan sering buang air kecil
09.10 berhubungan gejala retensi atau tetapi hanya sedikit yang
dengan inkontinensia unrin keluar
penurunan Hasil : Pasien O : Terpasang kateter
kapasitas mengatakan munculnya A : Masalah belum
kandung kemih rasa ingin buang air kecil teratasi
lebih sering P : Lanjutkan intervensi
2. Monitor eliminasi urin
Hasil : Warna urin merah
karena disertai darah
Terapeutik :
3. Mencatat waktu-waktu
dan halun berkemih
Hasil : Pasien berkemih
paling sering pada pagi
dan siang hari
Edukasi :
4. Mengajarkan mengenali
tanda berkemih dan
waktu yang tepat untuk
berkemih
Hasil : Pasien
mengetahui waktu yang
tepat untuk berkemih
yaitu sebelum tidur
5. Menganjurkan minum
yang cukup, jika tidak
ada kontraindikasi
Hasil : Pasien minum air
cukup sesuai dengan
kebutuhan yaitu 7-8
gelas perhari
09.45 Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S: Nyeri pada abdomen
berhubungan
karakteristik, durasi, P : Nyeri timbul saat
dengan agen
cedera fisiologis kualitas, intensitas nyeri. bergerak
Hasil : Q : Ditusuk-tusuk
P : Nyeri timbul saat R : Bagian tulang
bergerak belakang
Q : Ditusuk-tusuk S : 4 (sedang) skala
R : Bagian abdomen NRS
S : 4 (sedang) skala NRS T : hilang timbul
T : hilang timbul O: Meringis memegang
abdomen
2. Mengidentifikasi respons
nyeri nonverbal. A: Masalah belum
teratsi
Hasil :
P: Intervensi dilanjutkan
Paisen nampak meringis
dan berfokus pada diri
sendiri
3. Mengidentifikasi faktor
yang memperberat dan
memperingan nyeri.
Hasil : Pasien mengatakan
nyeri bertambah ketika
merubah posisi dan tidur
tidak teratur dan ringan
saat m elakukan teknik
relaksasi dan aktivitas
sehari-hari.
Terapeutik
4. Berikan teknik
nonfarmakologi latihan
relaksasi napas dalam.
Hasil : pasien dapat
melakukan secara
komperatif dan nyeri
dapat berkurang.
Edukasi
5. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri. Hasil :
paisen dapat memahami
apabila melakukan teknis
relaksasi napas dalam
yang dapat mengurangi
nyeri yang dirasakan
Kaloborasi
6. Kaloborasi pemberian
analgesik.
Hasil : membantu proses
penyembuhan pasien dan
untuk mengurangi nyeri.
10.30 Risiko infeksi Observasi : Lanjutkan tindakan
berhubungan 1. Monitor tanda dan gejala intervensi
dengan efek infeksi 1. Kaji tandaa daan
prosedur invasif Hasil : tidak ada tanda infeksi
dan gejala infeksi 2. Kolaborasi
Terapuetik : pemberian
2. Membatasi jumlah antibiotik
pengunjung
Hasil : jumlah pembesuk
2
3. Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien
Hasil : Tidak terjadi
infeksi
Edukasi
4. Mengajarkan cara
mencuci tangan dengan
benar
Hasil : pasien memahami
cara mencuci tangan
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian
imunisasi
Hasil : cefixime 100
mg 2 kali sehari
11.35 Gangguan Observasi S: Pasien mengatakan
mobilitas fisik
1. Identifikasi adanya nyeri nyeri saat bergerak
berhubungan
dengan fisik atau keluhan fisik O: Nampak lemah
lemah
lainnya A: Masalah belum
Hasil : pasien teratasi
mengatakan nyeri saat P: Intervensi dilanjutkan
banyak gerak
2. Monitor kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
Hasil : Pasien masih
lemah
Terapeutik
3. Libatkan kelurga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Hasil : pasien dan
keluarga terlibat dalam
melakukan membantu
pergerakan
Edukasi
4. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Hasil : pasien dan
keluarga mengerti tujuan
dari ROM
5. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (duduk
ditempat tidur)
Hasil : pasien mampu
duduk diatas tempat tidur
dengan bantuan keluarga
dan perawat

Hari kedua

Hari/pukul Diagnosa Implementasi Evaluasi


Kamis, Gangguan Observasi : S : Pasien mengatakan
13-01- eliminasi urine 1. Identifikasi tanda dan sering buang air kecil
2022 berhubungan gejala retensi atau tetapi hanya sedikit yang
09.45 dengan inkontinensia unrin keluar
penurunan Hasil : Pasien O : Terpasang kateter
kapasitas mengatakan munculnya A : Masalah belum
kandung kemih rasa ingin buang air kecil teratasi
lebih sering P : Lanjutkan intervensi
2. Monitor eliminasi urin
Hasil : Warna urin merah
karena disertai darah
Terapeutik :
3. Mencatat waktu-waktu
dan halun berkemih
Hasil : Pasien berkemih
paling sering pada pagi
dan siang hari
Edukasi :
4. Mengajarkan mengenali
tanda berkemih dan
waktu yang tepat untuk
berkemih
Hasil : Pasien
mengetahui waktu yang
tepat untuk berkemih
yaitu sebelum tidur
5. Menganjurkan minum
yang cukup, jika tidak
ada kontraindikasi
Hasil : Pasien minum air
cukup sesuai dengan
kebutuhan yaitu 7-8
gelas perhari
10.30 Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S: Nyeri pada abdomen
berhubungan
karakteristik, durasi, P : Nyeri timbul saat
dengan agen
cedera fisiologis kualitas, intensitas nyeri. bergerak
Hasil : Q : Ditusuk-tusuk
P : Nyeri timbul saat R : Bagian tulang
bergerak belakang
Q : Ditusuk-tusuk S : 4 (sedang) skala NRS
R : Bagian abdomen T : hilang timbul
S : 4 (sedang) skala NRS O: Meringis memegang
abdomen
T : hilang timbul
2. Mengidentifikasi respons A: Masalah belum teratsi
nyeri nonverbal. P: Intervensi dilanjutkan
Hasil : Paisen nampak
meringis dan berfokus
pada diri sendiri
3. Mengidentifikasi faktor
yang memperberat dan
memperingan nyeri.
Hasil : Pasien mengatakan
nyeri bertambah ketika
merubah posisi dan tidur
tidak teratur dan ringan
saat m elakukan teknik
relaksasi dan aktivitas
sehari-hari.
Terapeutik :
4. Berikan teknik
nonfarmakologi latihan
relaksasi napas dalam.
Hasil : pasien dapat
melakukan secara
komperatif dan nyeri
dapat berkurang.
Edukasi :
5. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri. Hasil :
paisen dapat memahami
apabila melakukan teknis
relaksasi napas dalam
yang dapat mengurangi
nyeri yang dirasakan
Kaloborasi :
6. Kaloborasi pemberian
analgesik.
Hasil : membantu proses
penyembuhan pasien dan
untuk mengurangi nyeri.
11.30 Risiko infeksi Observasi : Tidak terjadi infeksi
berhubungan 1. Monitor tanda dan gejala P : Lanjutkan tindakan
dengan efek infeksi intervensi
prosedur invasif Hasil : tidak ada tanda Kaji tanda-tanda infeksi
dan gejala infeksi Kolaborasi pemberi
Terapuetik : antibiotic
2. Membatasi jumlah
pengunjung
Hasil : jumlah pembesuk
2
3. Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien
Hasil : Tidak terjadi
infeksi
Edukasi :
4. Mengajarkan cara
mencuci tangan dengan
benar
Hasil : pasien memahami
cara mencuci tangan
Kolaborasi :
5. Kolaborasi pemberian
imunisasi
Hasil : cefixime 100
mg 2 kali sehari
12.10 Gangguan Observasi S: Pasien mengatakan
mobilitas fisik
1. Identifikasi adanya masih sulit bergerak
berhubungan
dengan fisik nyeri atau keluhan O: Nampak lemah
lemah
fisik lainnya A: Masalah belum
Hasil : pasien teratasi
mengatakan nyeri saat P: Intervensi dilanjutkan
banyak gerak
2. Monitor kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
Hasil : Pasien masih
lemah
Terapeutik
3. Libatkan kelurga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Hasil : pasien dan
keluarga terlibat dalam
melakukan membantu
pergerakan
Edukasi
4. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Hasil : pasien dan
keluarga mengerti tujuan
dari ROM
5. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (duduk
ditempat tidur)
Hasil : pasien mampu
duduk diatas tempat tidur
dengan bantuan keluarga
dan perawat

Hari Ketiga

Hari/Pukul Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jumat, 14- Gangguan Observasi : S : Pasien mengatakan
01-2022 eliminasi urine 1. Identifikasi tanda dan sering buang air kecil
09.20 berhubungan gejala retensi atau tetapi hanya sedikit yang
dengan inkontinensia unrin keluar
penurunan Hasil : Pasien O : Terpasang kateter
kapasitas mengatakan munculnya A : Masalah teratasi
kandung kemih rasa ingin buang air kecil sebagian
lebih sering P : Lanjutkan intervensi
2. Monitor eliminasi urin
Hasil : Warna urin merah
karena disertai darah
Terapeutik :
3. Mencatat waktu-waktu
dan halun berkemih
Hasil : Pasien berkemih
paling sering pada pagi
dan siang hari
Edukasi :
4. Mengajarkan mengenali
tanda berkemih dan
waktu yang tepat untuk
berkemih
Hasil : Pasien
mengetahui waktu yang
tepat untuk berkemih
yaitu sebelum tidur
5. Menganjurkan minum
yang cukup, jika tidak
ada kontraindikasi
Hasil : Pasien minum air
cukup sesuai dengan
kebutuhan yaitu 7-8
gelas perhari
10.05 Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S: Pasien mengatakan
berhubungan nyerinya mulai
karakteristik, durasi,
dengan agen berkurang
cedera fisiologis kualitas, intensitas nyeri.
P : Nyeri timbul saat
Hasil :
bergerak
P : Nyeri timbul saat
Q : Ditusuk-tusuk
bergerak
R : Bagian tulang
Q : Ditusuk-tusuk
belakang
R : Bagian abdomen
S : 3 (sedang) skala NRS
S : 4 (sedang) skala NRS
T : hilang timbul
T : hilang timbul
O: Meringis
2. Mengidentifikasi respons
A: Masalah teratasi
nyeri nonverbal. sebagian
Hasil : P: Intervensi dilanjutkan
Paisen nampak meringis
dan berfokus pada diri
sendiri
3. Mengidentifikasi faktor
yang memperberat dan
memperingan nyeri.
Hasil : Pasien mengatakan
nyeri bertambah ketika
merubah posisi dan tidur
tidak teratur dan ringan
saat m elakukan teknik
relaksasi dan aktivitas
sehari-hari.
Terapeutik
4. Berikan teknik
nonfarmakologi latihan
relaksasi napas dalam.
Hasil : pasien dapat
melakukan secara
komperatif dan nyeri
dapat berkurang.
Edukasi
5. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri. Hasil :
paisen dapat memahami
apabila melakukan teknis
relaksasi napas dalam
yang dapat mengurangi
nyeri yang dirasakan
Kaloborasi
6. Kaloborasi pemberian
analgesik.
Hasil : membantu proses
penyembuhan pasien dan
untuk mengurangi nyeri.
10.45 Risiko infeksi Observasi : Tidak terjadi infeksi
berhubungan 1. Monitor tanda dan gejala P : Lanjutkan tindakan
dengan efek infeksi intervensi
prosedur invasif Hasil : tidak ada tanda 1. Kaji tanda-tanda
dan gejala infeksi infeksi
Terapuetik : 2. Kolaborasi pemberi
2. Membatasi jumlah antibiotic
pengunjung
Hasil : jumlah pembesuk
2
3. Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien
Hasil : Tidak terjadi
infeksi
Edukasi :
4. Mengajarkan cara
mencuci tangan dengan
benar
Hasil : pasien memahami
cara mencuci tangan
Kolaborasi :
5. Kolaborasi pemberian
imunisasi
Hasil : cefixime 100
mg 2 kali sehari
11.35 Gangguan Observasi S: Pasien mengatakan
mobilitas fisik
berhubungan 1. Identifikasi adanya nyeri masih sulit bergerak
dengan fisik
atau keluhan fisik O: Nampak lemah
lemah
lainnya A: Masalah belum
Hasil : pasien teratasi
mengatakan nyeri saat P: Intervensi dilanjutkan
banyak gerak
2. Monitor kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
Hasil : Pasien masih
lemah
Terapeutik
3. Libatkan kelurga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Hasil : pasien dan
keluarga terlibat dalam
melakukan membantu
pergerakan
Edukasi
4. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Hasil : pasien dan
keluarga mengerti tujuan
dari ROM
5. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (duduk
ditempat tidur)
Hasil : pasien mampu
duduk diatas tempat tidur
dengan bantuan keluarga
dan perawat

Anda mungkin juga menyukai