DISUSUN OLEH
NIM : 20.04.046
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
2021
Pengkajian Gangguan Sistem Reproduksi (GSR)
Objektif :
a. Cara berpakaian : Rapih
b. Kondisi kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe.
5. Sirkulasi
Subyektif :
a. Riwayat penyakit jantung : Tidak ada
b. Riwayat demam reumatik : Tidak ada
Obyektif :
a. Tekanan darah : 111/70 mmHg
b. Nadi : 96 x/menit
c. Distensi vena jugularis (ada/tidak ada) : Tidak dikaji
d. Bunyi jantung : Normal, S1 dan S2 terdengar, tidak ada
suara tambahan
e. Frekuensi : 96 x/menit
f. Irama (teratur/tidak teratur) : Teratur
g. Kualitas (kuat/lemah/rub/murmur): Kuat
h. Ekstremitas :
Suhu (hangat/akral dingin) : 36,50C
CRT : < 3 detik
Varises (ada/tidak ada) : Tidak ada
6. Nyeri/ketidaknyaman
Subyektif ;
a. Lokasi : Perut bagian bawah
b. Intensitas (skala 0-10) : Skala 2 NRS
c. Frekuensi : Hilang timbul
d. Durasi : 4-5 menit
e. Faktor pencetus : Pendarahan
f. Cara mengatasi : Pemberian obat jika perlu.
g. Faktor yang berhubungan : Tidak ada keluhan
Obyektif :
Wajah meringis
Melindungi area yang sakit
Fokus menyempit
7. Pernapasan
Subyektif :Tidak ada keluhan
Dispnea Batuk/sputum Riwayat Brinkhitis
Asma Tuberkulosis Emfisema
Pneumonia berulang Perokok,
Penggunaan alat batu pernafasan (O2) : ……….L/menit
Obyektif :
a. Frekuensi : 20x/menit
b. Irama : Epnoe Tachipnoe Bradipnoe
Apnoe Hiperventilasi Cheynestokes
Kusmaul Biots
c. Bunyi napas : Bronchovesikuler Vesikuler Bronchial
d. Karakteristik sputum : Tidak ada
e. Hasil rotgen : Tidak ada
8. Interaksi sosial
Subyektif :
a. Status pernikahan : Menikah (Ke-2)
b. Lama pernikahan : 8 Bulan
c. Tinggal serumah dengan : Suami dan Anak
Obyektif :
a. Komunikasi verbal/nonverbal dengan orang terdekat : Baik
9. Integritas ego
Subyektif :
a. Perencanaan kehamilan : Ada
b. Perasaan pasien/keluarga terhadap penyakit : Sedih, Karena kehilangan
bayi.
c. Status hubungan : Ibu
d. Masalah keuangan : Tidak ada masalah
e. Cara mengatasi stress : Dukungan keluarga, terutama suami pasien.
Obyektif :
a. Status emosional : Pasien merasa sedih karena keguguran.
b. Respon fisiologis yang diamati : Tampak murung, tidak berfokus ke
lawan bicara saat berkomunikasi, dan tampak matanya berkaca-kaca
keinginan menangis.
c. Agama : Islam
10. Neurosensori
Subyektif :
a. Alergi/sensitivitas : Tidak ada
b. Penyakit masa kanak-kanak : Flu, Demam, batuk
c. Riwayat imunisasi : Lengkap
d. Infeksi virus terakhir : Tidak ada
e. Binatang peliharaan di rumah : Tidak ada
f. Masalah obstetrik sebelumnya : Tidak ada
g. Jarak waktu kehamilan terakhir : 15 Tahun
h. Riwayat kecelakaan : Tidak pernah mengalami kecelakaan
i. Fraktur dislokasi : (-)
j. Pembesaran kelenjar : Tidak ada pembesaran kelenjar
Obyektif :
a. Integritas kulit : Lembab
b. Cara berjalan : Normal
11. Penyuluhan/pembelajaran
Subyektif :
a. Bahasa dominan : Indonesia
b. Pendidikan terakhir : Sarjana
c. Pekerjaan suami : Pegawai
d. Faktor penyakit dari keluarga : Tidak ada
e. Sumber pendidikan tentang penyakit : Internet dan tenaga medis.
f. Pertimbangan rencana pulang : Setelah dilakukan kuresate.
g. Tanggal informasi diambil : 14 Februari 2022
h. Pertimbangan rencana pulang : Ketika kondisi membaik setelah
kuresate
i. Tanggal perkiraan pulang : 15 Februari 2022
j. Ketersediaan sumber kesehatan terdekat : Poli RSUD Haji Makassar
Hematologi
Obat - Obatan
No Nama Obat Dosis Rute Waktu Kegunaan
1. Ferrous 300 Oral 24 jam Suplemen zat besi untuk
Sulfate mg mengobati atau mencegah
kadar zat besi rendah dalam
darah
A. ANALISA DATA
Data Diagnosis
DS :
1. Pasien mengatakan cemas dengan
kondisi yang dihadapi sekarang
2. Pasien merasa takut ketika akan
Ansietas
dilakukan kuretase
3. Pasien merasa kebingungan dengan
kondisinya
4. Klien mengatakan kadang sulit untuk
berkonsentrasi.
DO :
1. Klien tampak khawatir dengan
rencana kuretase
2. Klien tampak cemas dengan
keadaannyaa saat ini
3. Klien tidak berfokus ke lawan
bicaranya.
Data Diagnosis
DS :
1. Pasien mengatakan mengalami nyeri Nyeri Akut
pada malam hari di hari jumat
2. Nyeri dirasakan pada abdomen bagian
bawah.
3. Nyeri dirasakan kurang lebih selama 2-
3 menit
4. Skala nyeri yang dirasakan adalah skala
2 (NRS)
DO:
1. Pasien nampak meringis
2. Pasien nampak lemas
3. TD: 111/70 mmHg
N : 96 x/m
P : 20x/m
S : 36,5 ºC
4. Pemberian terapi obat asam mafenamat
500 mg oral/8 jam
Faktor resiko:
1. Pasien terpasang infus RL 20 tpm
2. Pemberian terapi obat Cefodroxil 500 mg
oral/12 jam.
Risiko infeksi
3. Dilakukan tindakan kuretase pada
tanggal 14 februari 2022 jam 13.00
4. Terjadinya pendarahan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ( Rencana Kuretase).
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agens cedera fisik (pendarahan
pervaginam).
3. Risiko Infeksi (Tindakan Kuretase)
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnose Tujuan Intervensi
1 Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Terapi relaksasi
krisis situasional (Rencana keperawatan diharapkan Observasi :
kuretase) tingkat ansietas menurun 1. Identifikasi penurunan tingkat
dengan kriteria hasil : energi, ketidakmampuan
1. Verbalisasi khawatir akibat konsentrasi, atau gejala lain yang
kondisi yang dihadapi mengangggu kemampuan kognitif
menurun 2. Monitor respon terhadap terapi
2. Cemas menurun relaksasi
Terapeutik :
1. Ciptakan lingkungan tenang dan
tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruangan
nyamann
2. Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur Teknik
relaksasi
Edukasi :
1. Jelaskan secara rinci intervensi
relaksasi yang dipilih
2. Anjurkan mengambil posisi yang
nyaman
3. Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi relaksasi
4. Anjurkan sering melatih dan
mengulangi Teknik yang dipilih
5. Demonstrasikan dan latih Teknik
relaksasi (mis. Napas dalam,
peregangan, atau imajinasi
terbimbing)
Kolaborasi :
1. Pemberian terapi anti ansietas yaitu
Benzodiazepin, jika perlu.
2 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
agens cedera fisik (Pendarahan keperawatan diharapkan Observasi :
pervaginam). tingkat nyeri membaik dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
indikator: lokasi, durasi, frekuensi, kualitas
1. Nyeri tidak ada dan intensitas nyeri
2. Meringis tidak ada 2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
5. Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Terapeutik :
1. Fasilitasi istirahat dan tidur
2. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat.
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analgetik
yaitu Asam mafenamat, jika perlu
3 Resiko infeksi (Tindakan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi
kuretase) keperawatan diharapkan klien Observasi
mampu tingkat infeksi dengan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
kriteria hasil: lokal dan sistemik
1. Pendarahan tidak ada Terapeutik
2. Nyeri tidak ada 1. Batasi jumlah pengunjung
3. Kadar sel darah membaik 2. Berikan perawatan kulit pada area
yang edema
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik asepetik pada
pasien berisiko tinggi
Edukasi
1. Jelasksan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
3. Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka
4. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
5. Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
Kolaborasi :
1. Pemberian obat antibiotik yaitu
Cefodroxil, jika perlu.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HARI PERTAMA :
Diagnosa
No Hari/tanggal Jam Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Ansietas Senin, 14 Terapi relaksasi S : Pasien mengatakan merasa
berhubungan dengan Februari 10.00 1. Berikan informasi tertulis tentang cemas dengan rencana tindakan
krisis situasional 2022 persiapan dan prosedur Teknik kuretase.
(Rencana kuretase) relaksasi O : Pasien nampak cemas
Hasil : A : Masalah belum teratasi
Klien mengerti prosedur yang akan P : Lanjutkan intervensi
dilakukan
10.05 2. Anjurkan mengambil posisi yang
nyaman
Hasil:
Posisi berbaring atau semi fowler
10.10 3. Demonstrasikan dan latih Teknik
relaksasi (mis. Napas dalam,
peregangan, atau imajinasi
terbimbing)
Hasil:
Klien dapat melakukan teknik
relaksasi yang diajarkan
2. Nyeri akut Senin, 14 Manajemen Nyeri S : Pasien mengatakan
berhubungan dengan Februari 11.00 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, mengalami nyeri pada abdomen
agens cedera fisik 2022 lokasi, durasi, frekuensi, kualitas dan bagian bawah.
(Pendarahan intensitas nyeri O : Pasien nampak meringis
pervaginam). Hasil: A : Masalah belum teratasi
P : Pendarahan pervaginam P : Lanjutkan intervensi
Q : Nyeri dirasakan hilang timbul
R : Perut bagian bawah.
S : Skala nyeri 2 NRS (Ringan)
T : 2-3 menit
11.05 2. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
Hasil:
Pasien mengatakan nyeri pada saat
bergerak.
11.10 3. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Hasil :
Pasien dapat melakukan tehnik
relaksasi nafas dan posisi semi
fowler untuk mengurangi nyeri
11,15 4. Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil:
Pemberian terapi oral obat Asam
mafenamat 500 mg/8 jam
3 Resiko Infeksi Senin, 14 Pencegahan Infeksi : S: Pasien mengatakan nyeri
(Tindakan kuretase). Februari akibat pendarahan.
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
2022 13.30 O: Nampak meringis.
lokal dan sistemik
A: Masalah belum teratasi
Hasil:
P: Lanjutkan intervensi
Pasien mengatakan nyeri pada
bagian perut daerah bawah.
2. Jelasksan tanda dan gejala infeksi
13.35
Hasil:
Pasien mengerti tanda infeksi seperti
terjadinya kelembapan di daeran
bagian vagina.
3. Kolaborasi pemberian terapi
13.40
antibiotik :
Hasil :
Pemberian terapi obat Cefodroxil
500 mg oral/12 jam.
HARI KEDUA :
Diagnosa
No Hari/tanggal Jam Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Ansietas Selasa, 15 Terapi relaksasi S : Pasien mengatakan tidak
berhubungan dengan Februari 09.00 1. Berikan informasi tertulis tentang merasa cemas lagi.
krisis situasional 2022 persiapan dan prosedur Teknik O : Pasien nampak nyaman
(Rencana kuretase) relaksasi dengan kondisinya sekarang.
Hasil : A : Masalah teratasi.
Pasien mampu melakukan tekhnik P : Pertahankan intervensi.
relaksasi secara mandiri.
09.05 2. Anjurkan mengambil posisi yang
nyaman
Hasil:
Pasien merasa nyaman dengan
09.10 kondisinya.
3. Demonstrasikan dan latih Teknik
relaksasi (mis. Napas dalam,
peregangan, atau imajinasi
terbimbing)
Hasil:
Pasien dapat mendemonstrasikan
tekhnik relaksasi secara mandiri.
2. Nyeri akut Selasa, 15 Manajemen Nyeri S : Pasien mengatakan tidak
berhubungan dengan Februari 09.15 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, merasa nyeri lagi.
agens cedera fisik 2022 lokasi, durasi, frekuensi, kualitas dan O : Pasien nampak tidak
(Pendarahan intensitas nyeri mengeluh nyeri.
pervaginam). Hasil: A : Masalah teratasi.
P : Tidak ada pendarahan P : Pertahankan intervensi.
pervaginam
Q : Nyeri tidak di persepsikan.
R : Tidak ada nyeri tekan.
S : Skala nyeri 0 NRS
T:0
09.20 2. Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
Hasil:
Pasien mengatakan tidak merasa
nyeri lagi.
09.25 3. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Hasil :
Pasien dapat melakukan tehnik
relaksasi secara mandiri.
4. Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil:
Pemberian terapi oral obat Asam
mafenamat 500 mg/8 jam
3 Resiko Infeksi Selasa, 15 Pencegahan Infeksi : S: Tidak ada keluhan seperti
(Tindakan kuretase). Februari nyeri.
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
2022 09.30 O: Nampak kondisi pasien
lokal dan sistemik
membaik dalam melakukan
Hasil:
aktivitas.
Pasien mengatakan tidak ada
A: Masalah teratasi
keluhan seperti demam atau nyeri.
P: Pertahankan intervensi
4. Jelasksan tanda dan gejala infeksi
09.35
Hasil:
Pasien mengerti tanda infeksi seperti
terjadinya peradangan di daerah
vagina setelah kuretase.
5. Kolaborasi pemberian terapi
09.40
antibiotik :
Hasil :
Pemberian terapi obat Cefodroxil
500 mg oral/12 jam.