OLEH :
MOHAMAD RIFALDI ALI
21.04.046
CI Lahan CI Institusi
( ) ( )
GI
? ? ? ? ?
G II ? ? ? ?
59 57
G III ? ?
22
Keteranagn :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Tinggal Serumah
: Garis Keturunan
JANTUNG
Inspeksi : Ictus Cordis
Klien menggunakan alat pacu jantung Negatif Positif
Palpasi : Ictus Cordis : tidak ada
Perkusi
Batas atas jantung : ruang ICS ke 3 linea parasternal kanan sampai
dengan ICS ke 3 linea parasternal kiri
Batas kanan jantung : linea parasternal kanan ruang ICS ke 3
sampai dengan 5 linea parasternal kanan
Batas bawah jantung : ruang ICS ke 5 linea parasternal kanan
sampai dengan ruang ICS ke 5 linea axillaris anterior kiri
Auskultasi : -
LENGAN TUNGKAI
Atrofi Otot Negatif Positif
Rentang gerak
- Mati sendi :
- Kaku Sendi :
Uji Kekuatan Otot : 5 5
5 5
COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : Kelainan bentuk : tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan Negatif Positif
N III – IV –VI : dalam keadaan normal, pasien mampu
melakukan putaran bola mata, menggerakkan
konjungtiva, refleks pupil dan inspeksi
kelopak mata
N VIII : pendengaran pasien baik
N IX : pasien dapat menggerakkan kepala kekanan dan kekiri
Kaku Kuduk : tidak ada
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium (28 Januari 2022)
Hematologi
Hasil Nilai Rujukan Satuan
Rutin
WBC 7.5 4.00 – 10.0 10^3/ul
RBC 3.76 4.00 – 6.00 10^6/uL
HGB 11.3 12.0 – 16.0 gr/dl
HCT 34 37.0 – 48.0 %
MCV 91 80.0 – 97.0 Fl
MCH 30 26.5 – 33.5 Pg
MCHC 33 31.5 – 35.0 gr/dl
PLT 287 150 – 400 10^3/ul
RDW-CV 13.5 10.0 – 15.0
PDW 11.0 10.0 – 18.0 fL
MPV 10.1 6.50 – 11.0 fL
PCT 0.00 0.15 – 0.50 %
NEUT 76.2 52.0 – 75.0 %
LYMPH 17.8 20.0 – 40.0 %
MONO 5.5 2.00 – 8.00 10^3/ul
EO 0.4 1.00 – 3.00 10^3/ul
BASO 0.1 0.00 – 0.10 10^3/ul
Kimia darah (28 Januari 2022)
Kimia Darah
Ureum 18 10 - 50 mg/dl
Kreatinin 0.46 L (<1.3); P (<1.1) mg/dl
Fungsi hati
SGOT 50 < 38 U/L
SGPT 96 < 48 U/L
Kimia darah
Elektrolit
Natrium 142 136 – 145 mmol/l
Kalium 3.7 3.5 – 5.1 mmol/l
Klorida 110 97 – 111 mmol/l
Instalasi Radiologi
(27 januari 2022)
Jenis pemeriksaan : Foto Skull AP/Lat
Kesan : Fraktur Mandibula
Do :
Nyeri Akut
- Pasien nampak lemas
- Pasien nampak meringis
- TTV
TD : 120/70 mmHg
S : 36.50C
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
2. Ds : Fraktur Angulus Gangguan
- Pasien kesulitan dalam Mandibula komunikasi
berkomunikasi secara verbal. verbal
- Pasien mengatakan Terputusnya Kontinuitas
berkeinginan untuk jaringan
berbicara.
- Pasien merasa tidak mampu Pembengkakkan rahang
verbal. berbicara
penyakitnya informasi
NO. Nama
Diagnosis Keperawatan
Jelas
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Pencedera Fisik Nn.”N”
(prosedur operasi)
2. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan Nn.”N”
Gangguan Musculoskeletal (Fraktur Mandibula)
3. Ansietas berhubungan dengan Krisis Situasional (Kurang Nn.”N”
Terpapar Informasi)
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI
TGL/JAM DIAGNOSA
TUJUAN/KRITERIA HASIL INTERVENSI
Selasa, D.0078 Tingkat Nyeri L.08066 Manajemen Nyeri (l.08238)
01 Februari Nyeri akut Setelah diberikan asuhan keperawatan Observasi
2022 berhubungan selama 3x24 jam diharapkan tingkat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
dengan agen nyeri menurun dengan Kriteria hasil : intensitas nyeri
pencedera 1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
fisik 2. Meringis menurun 3. Identifikasi respons nyeri non verbal.
(prosedur 3. Frkuensi nadi membaik Terapeutik :
operasi) 4. Tekanan darah membaik 4. Berikan tehnik non-farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (Teknik relaksasi napas dalam).
5. Fasilitasi istirahat dan tidur.
Edukasi :
7. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
8. Anjurkan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri.
Kolaborasi :
9. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
Selasa, Gangguan Tujuan: Promosi Komunikasi Defisit Bicara (I.13492)
01 Februari Komunikasi Setelah dilakukan tindakan Observasi :
2022 Verbal keperawatan selama 3x24 jam 1) Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, volumedan diksi
berhubungan diharapkan komunikasi verbal pasien bicara.
dengan meningkat,dengan, kriteria hasil: Terapeutik :
Gangguan 1. Kemampuan berbicara 2) Gunakan metode komunikasi alternative (mis, menulis,
Musculoskele meningkat. mata berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan
tal (Fraktur 2. Komunikasi verbal meningkat. huruf, isyarat tangan).
Mandibula) 3. Keinginan berbicara meningkat. 3) Ulangi apa yang disampaikan pasien.
4) Berikan dukungan psikologis
5) Gunakan juru bicara, jika perlu.
Edukasi :
6) Anjurkan berbicara perlahan
Kolaborasi :
7) Jika perlu, Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis.
Hari Pertama :
No. Hari/Tanggal
Jam Implementasi Jam Evaluasi
Dx Jam/Diagnosa
1. Selasa, 15.20 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, 20.10 S : pasien mengeluh nyeri akibat fraktur mandibula
01Februari 2022 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil : O:
Nyeri akut P : nyeri akibat fraktur mandibula - pasien tampak meringis
berhubungan Q : nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk - pasien tampak lemas
dengan agen R : nyeri di daerah rahang bagian bawah - Skala Nyeri 4 NRS (sedang)
pencedera fisik S : nyeri sedang dengan skala 4 (NRS) - Pasien terbaring lemah di tempat tidur
(prosedur T : nyeri yang dirasakan hilang timbul (1-
operasi) 3 menit) A : nyeri akut belum teratasi
15.23
P : intervensi dilanjutkan
2. Mengidentifikasi skala nyeri
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Hasil : Skala nyeri 4 NRS (sedang)
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
15.25
2. Identifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal.
3. Identifikasi respons nyeri non verbal.
Hasil :pasien berfokus pada dirinya
sendiri 4. Berikan tehnik non-farmakologis untuk
15.27 mengurangi rasa nyeri (Teknik relaksasi
4. Memberikan tehnik non-farmakologis napas dalam).
untuk mengurangi rasa nyeri (Teknik 5. Fasilitasi istirahat dan tidur. Dengan
relaksasi napas dalam). memberikan lingkungan yang nyaman
Hasil : pasien diberikan edukasi dan nyeri 6. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
pasien sedikit berkurang perlu.
15.30
Hari Kedua :
No. Hari/Tanggal Jam Implementasi Jam Evaluasi
Dx
Jam/Diagnosa
1. Rabu, 15.20 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, 20.10 S : pasien mengeluh nyeri akibat post op
02 Februari 2022 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil : O:
Nyeri akut P : nyeri akibat fraktur mandibula - pasien tampak meringis
berhubungan Q : nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk - pasien tampak lemas
dengan agen R : nyeri di daerah rahang bagian bawah - Skala Nyeri 4 NRS (Sedang)
pencedera fisik S : nyeri sedang dengan skala 4 (NRS) - Pasien terbaring lemah di tempat tidur
(prosedur T : nyeri yang dirasakan hilang timbul (1-
operasi) 3 menit) A : nyeri akut belum teratasi
15.23
P : intervensi dilanjutkan
2. Mengidentifikasi skala nyeri
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Hasil : Skala nyeri 4 NRS (Sedang)
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
15.25
2. Identifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal.
3. Identifikasi respons nyeri non verbal.
Hasil :pasien berfokus pada dirinya
4. Berikan tehnik non-farmakologis untuk
sendiri
15.27 mengurangi rasa nyeri (Teknik relaksasi
napas dalam).
4. Memberikan tehnik non-farmakologis
5. Fasilitasi istirahat dan tidur. Dengan
untuk mengurangi rasa nyeri (Teknik memberikan lingkungan yang nyaman
relaksasi napas dalam). 6. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
Hasil : pasien diberikan edukasi dan nyeri perlu.
pasien sedikit berkurang
15.30
09.23
2. Mengidentifikasi skala nyeri P : intervensi dilanjutkan
Hasil : Skala nyeri 3 NRS (Ringan) a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
09.25
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal. b. Identifikasi skala nyeri
Hasil :pasien berfokus pada dirinya c. Identifikasi respons nyeri non verbal.
09.27 sendiri d. Berikan tehnik non-farmakologis untuk
4. Memberikan tehnik non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (Teknik relaksasi
mengurangi rasa nyeri (Teknik relaksasi napas napas dalam).
dalam). e. Fasilitasi istirahat dan tidur. Dengan
Hasil : pasien diberikan edukasi dan nyeri memberikan lingkungan yang nyaman
pasien sedikit berkurang f. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu.
09.30 5. Memfasilitasi istirahat dan tidur dengan
memberikan lingkungan yang nyaman
Hasil : keluarga pasien mengatakan pasien
tidur siang kurang lebih 2 jam dan tidur
malam kurang lebih 8 jam dan pasien tidur
dengan posisi terlentang.
09.32
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik
Hasil : ketorolac 10 mg/intravena/12 jam.
2. Kamis, 09.35 1. Memonitor kecepatan, tekanan, kuantitas, 12.55 S : Keluarga klien mengatakan klien kurang jelas
03 Februari 2022 volume dan diksi bicara. saat berbicara.
Hasil : pasien berbicara pelo dengan
volume kecil sehingga sulit untuk O : 1. Klien tampak pelo.
Gangguan dimengerti. 2. Klien terdengar kurang jelas saat berbicara.
3. Sumber informasi berasal dari keluarga
Komunikasi
2. Menggunakan metode komunikasi alternative pasien.
Verbal 09.38 (mis, menulis, mata berkedip).
Hasil : pada saat berkomunikasi pasien
berhubungan A : Masalah gangguan komunikasi verbal belum
biasanya mengedipkan mata dan
dengan teratasi.
menggerakkan mulutnya.
Gangguan P : Lanjutkan intervensi
09.40 3. Mengulangi apa yang disampaikan pasien. 1. Memonitor kecepatan, tekanan, kuantitas,
Musculoskeletal
Hasil : perawat mengulangi apa yang volume dan diksi bicara.
(Fraktur disampaikan oleh pasien. 2. Menggunakan metode komunikasi alternatif.
3. Mengulangi apa yang disampaikan pasien.
Mandibula)
09.43 4. Memberikan dukungan psikologis. 4. Memberikan dukungan psikologis.
5. Menggunakan juru bicara, jika perlu.
Hasil : perawat memberi dukungan 6. Menganjurkan berbicara perlahan.
kepada pasien untuk meningkatkan rasa
percaya dirinya dan mau melakukan apa
yang telah diajarkan oleh perawat.
09.55
3. Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa P : Intervensi dilanjutkan
gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang 1. Identifikasi penurunan tingkat energi,
nyaman ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala
Hasil : pasien diberikan lingkungan yang lain yang mengganggu kemampuan kognitif
5. Menjelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis. musik, meditasi