C DENGAN
DIAGNOSA INPARTU IBU MELAHIRKAN
DI RS IBNU SINA MAKASSAR
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
Data Subjektif :
1. Pasien mengatakan khawatir atas
proses persalinannya
2. pasien mengatakan merasa cemas
karna ini adalah pertama kalinya Ansietas
pasien melahirkan
Data Objektif:
1. Pasien nampak cemas
2. Pasien nampak gelisah
3. Pasien sering menanyakan
tentang persalinannya
4. pasien tampak tegang
5. pasien Nampak berkeringat serta
waspada terhadap sekelilingnya.
KALA II
Data Masalah Keperawatan
Data Subjektif :
1. Pasien mengatakan ada Data
Objektifrongan kuat untuk
mengedan
2. Pasien mengatakan merasa ingin
BAB
3. Pasien mengatakan merasa ada
tekanan diarea perineum
4. pasien mengatakan nyeri hebat Nyeri melahirkan
pada perut bertambah serta ada
Data Objektifrongan untuk
mengedan
Data Objektif:
1. Pasien nampak meringis
2. Pasien Nampak berkeringat
3. Pasien memegangi daerah yang
nyeri
4. Pengeluaran pervaginam dimulai
14.200 -13.00 WITA
5. Pemeriksaan TTV
TD : 112/77 mmHg
N:102x/mnt
S : 36.8oC
P : 20x/mnt
6. Pengkajian nyeri :
P : Dilatasi serviks
Q : Tajam
R : Perut bagian
bawah S : 5
T : Terus menerus
KALA III
Data Masalah keperawatan
Faktor risiko :
1. Adanya pengeluaran darah setelah
bayi lahir sebanyak ±200ml Risiko perdarahan
KALA IV
Data Masalah keperawatan
Data Subjektif:
1. Pasien mengatakan nyeri pada
daerah perineum
Data Objektif :
1. Pasien nampak meringis
2. Pasien melindungi daerah yang
nyeri Nyeri akut
No Diagnosis keperawatan
KALA I
No Diagnose Keperawatan SLKI SIKI
1. Nyeri melahirkan Setelah dilakukan tindakan Pemantauan nyeri
berhubungan dengan keperawatan diharapkan kontrol Observasi
dilatasi serviks nyeri meningkat dengan criteria 1. Monitor kualitas nyeri (mis,terasa
hasil: tajam,tumpul,diremas-remas, ditimpa beban berat)
1. Melaporkan nyeri terkontrol 2. Monitor durasi dan frekuensi nyeri
meningkat Terapeutik
2. Kemampuan mengenali onset 1. Atur interval waktu pemantauan sesuai kondisi
nyeri meningkat pasien
3. Dukungan orang terdekat 2. Dokumentasikan hasil pemantauan
meningkat
2. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas
dengan krisis situasional keperawatan diharapakan tingkat Observasi
ansietas menurun dengan criteria 1. Monitor tanda tanda ansietas (verbal dan non
hasil : verbal)
1. Verbalisasi kebingungan Terapeutik
menurun 1. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
2. Verbalisasi khawatir akibat Edukasi
kondisi yang dihadapi menurun 1. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
3. Perilaku gelisah menurun 2. Latih teknik relaksasi
4. Perilaku tegang menurun
Kala II
Edukasi
1. Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
2. Anjurkan segerah melapor jika terjadi pendarahan
Kala IV
KALA I
P : pertahankan Intervensi
KALA II
- Pasien Nampak
berkeringat
- Pasien memegangi
daerah yang nyeri
- Pengeluaran pervaginam
dimulai 14.30 -15.00
WITA
O:
- Pasien Nampak
berkeringat
- Pasien memegangi
daerah yang nyeri
- Pengeluaran pervaginam
dimulai 14.30 -15.00
WITA
P :Hentikan Intervensi
hasil : bayi dimandikan dengan air hangat
17:16 5. Mengoleskan baby oil untuk
Wita mempertahankan kelembaban
kulit