Anda di halaman 1dari 5

BAB 4

PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien Ny.M berusia 27 tahun


dirawat sejak 2 Desember 2022. Alasan klien dirawat di ruang bersalin (VK)
Rumah Sakit Universitas Airlangga dikarenakan perut terasa kencang-kencang,
pasien datang ke MNER RSUA. Kehamilan ini merupakan kehamilan kedua
Ny.M dengan indikasi mengalami obesitas tingkat II. Keluhan utama yang
diungkapkan pasien yaitu merasakan perut kenceng-kenceng. Pasien terlihat
gemuk, berat badan 72 kg, tinggi badan 155 cm, IMT 30 kg/m2. Berdasarkan data
tersebut, sesuai dengan teori Pellonperä et al., (2018) menyatakan bahwa obesitas
merupakan suatu keadaan yang menunjukan ketidakseimbangan antara tinggi
badan dan berat badan akibat jaringan lemak yang berlebihan dari dalam tubuh
sehingga terjadi berat badan yang berlebih atau obesitas, klasifikasi obesitas
pasien adalah obesitas II (IMT 30 kg/m2), penyebab obesitas pada Ny.M karena
porsi makan yang banyak dan suka makan camilan.

Masalah keperawatan yang muncul pada Ny. M pertama adalah ansietas.


Berdasarkan data subyektif pasien berkata bahwa dirinya merasa khawatir dan
mengeluh pusing. Data obyektif pasien tampak gelisah, tampak sulit tidur, dan
muka pasien nampak pucat. Hal ini dikarenakan pasien pertama kali akan
melakukan persalinan secara normal, pasien merasa takut dan cemas sehingga
muncul masalah keperawatan ansietas. Data subyektif pasien mengatakan
merasakan sakit karena perutnya kencang-kencang; data obyektif nampak
kesakitan, ekspresi wajah meringis sehingga muncul masalah keperawatan nyeri
melahirkan. Masalah keperawatan risiko infeksi muncul dengan data proses
melahirkan dan peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan. Data
subyektif pasien mengatakan nyeri setelah melahirkan dan proses penjahitan
perineum; data obyektif nampak kesakitan, ekspresi meringis kesakitan muncul
masalah keperawatan nyeri akut.

Diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI (DPP PPNI, 2016) ansietas b.d.


krisis situasional d.d. tampak gelisah, sulit tidur, merasa khawatir dengan akibat
dari kondisi yang dihadapi, merasa bingung. Nyeri melahirkan b.d. pengeluaran
janin d.d. mengeluh nyeri, tampak meringis, perinium terasa kencang, uterus
terasa membulat. Risiko infeksi d.d. kerusakan integritas jaringan dan nyeri akut
b.d. agen pencedera fisik (trauma) d.d. mengeluh yeri, nampak nyeri nampak
meringis, nampak gelisah.

Intervensi keperawatan berdasarkan SLKI dan SIKI DPP PPNI (2018):

1. Ansietas
Intervensi diberikan dengan tujuan verbalisasi kebingungan menurun,
verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun, perilaku gelisah
menurun, dan pola tidur membaik. Tindakan keperawatan yang diberikan
yaitu reduksi ansietas, yang berfokus pada menemani pasien untuk
mengurangi kecemasan, memahami situasi yang dapat membuat ansietas pada
pasien, mendengarkan pasien dengan penuh perhatian, menggunakan
pendekatan yang tenang dan meyakinkan. Selain itu juga mengedukasi
menganjurkan keluarga untuk tetap bersama dengan pasien, menganjurkan
mengungkapkan perasaan dan persepsi, serta melatih teknik relaksasi.
2. Nyeri Melahirkan
Intervensi diberikan dengan tujuan pasien dapat mengontrol nyeri dengan
kriteria kemampuan mengenali onset nyeri meningkat, kemampuan
menggunakan teknik non-farmakologis meningkat, dukungan orang terdekat
meningkat, dan keluhan nyeri menurun. Tindakan keperawatan yang
dilakukan manajemen nyeri, pertama mengidentifikasi karakteristik nyeri,
skala nyeri dan respon nyeri non-verbal pada pasien, memberikan teknik non
farmakologis untuk mengurangi nyeri pasien dengan metode napas dalam
atau tiup-tiup, memfasilitasi pasien untuk istirahat dan tidur, menjelaskan
penyebab dan pemicu nyeri, serta mengajarkan kepada pasien teknik untuk
mengurangi rasa nyeri secara non-farmakologis yaitu napas dalam.
3. Risiko Infeksi
Intervensi diberikan dengan tujuan nyeri menurun, kemerahan tidak terjadi
, bengkak tidak terjadi , dan demam tidak terjadi. Tindakan keperawatan yang
diberikan yaitu pencegahan infeksi, yang berfokus pada monitor tanda dan
gejala infeksi lokal dan sistemik, cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien, pertahankan teknik aseptik pada pasien
berisiko tinggi, dan anjurkan meningkatkan asupan cairan.
4. Nyeri Akut
Intervensi diberikan dengan tujuan keluhan nyeri cukup menurun,
meringis cukup menurun, gelisah menurun, dan kesulitan tidur cukup
menurun. Tindakan keperawatan yang dilakukan manajemen nyeri, pertama
mengidentifikasi karakteristik nyeri, skala nyeri dan respon nyeri non-verbal
pada pasien, memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
pasien dengan metode napas dalam atau tiup-tiup, memfasilitasi pasien untuk
istirahat dan tidur, menjelaskan penyebab dan pemicu nyeri, mengajarkan
kepada pasien teknik untuk mengurangi rasa nyeri secara non-farmakologis
yaitu napas dalam, dan kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.

Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi yang telah disusun dan


dilakukan selama pasien masih ada diruangan bersalin (VK), dilakukan mulai hari
jumat 2 Desember 2022 hingga sabtu 3 Desember 2022.

1. Ansietas
Tindakan yang dilakukan pada Ny.M adalah mengidentifikasi ansietas
pasien, melakukan monitor tanda-tanda ansietas pasien, menciptakan suasana
terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan, menemani pasien untuk
mengurangi kecemasan, memahami situasi yang membuat ansietas,
mendengarkan dengan penuh perhatian, menggunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan, menjelaskan prosedur; termasuk sensasi yang
mungkin dialami, menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,
menganjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi, dan melatih teknik
relaksasi.
2. Nyeri Melahirkan
Tindakan yang dilakukan adalah mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri; mengidentifikasi skala nyeri,
mengidentifikasi respon nyeri secara non-verbal, mengajarkan terapi napas
dalam untuk mengurangi rasa nyeri, mengontrol lingkungan, dan memberikan
fasilitas istirahat pada pasien.
3. Risiko Infeksi
Tindakan yang dilakukan adalah melakukan monitor tanda dan gejala
infeksi, membatasi jumlah pengunjung, mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasie dan lingkungan pasien, mempertahankan teknik aseptik,
menjelaskan tanda dan gejala infeksi, mengajarkan cara mencuci tangan
dengan benar, mengajarkan meningkatkan asupan nutrisi, dan mengajarkan
meningkatkan asupan cairan.
4. Nyeri Akut
Tindakan yang dilakukan adalah mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri; mengidentifikasi skala nyeri,
mengidentifikasi respon nyeri secara non-verbal, mengontrol lingkungan,
memberikan fasilitas istirahat pada pasien, menjelaskan strategi meredakan
nyeri, mengajarkan terapi napas dalam untuk mengurangi rasa nyeri, dan
memberikan analgetik paracetamol tablet 100mg/oral.

Evaluasi dilakukan setiap selesai melakukan tindakan selama 1 hari dinas.

1. Ansietas
Setelah mendapatkan tindakan keperawatan selama 1x8 jam, evaluasi
pasien pada hari jumat 2 Desember 2022 pukul 21.00 WIB didapatkan pasien
merasa rasa khawatir dan bingung mulai berkurang, ekspresi muka tak
tampak gelisah, perilaku lebih tenang, tekanan tanda-tanda vital dalam batas
normal. Masalah keperawatan ansietas telah teratasi sehingga intervensi
dihentikan.
2. Nyeri Melahirkan
Setelah mendapatkan tindakan keperawatan selama 1x5 jam, evaluasi
pasien pada hari sabtu 3 Desember 2022 pukul 12.30 WIB didapatkan pasien
mengatakan nyeri pada area vagina, seperti ditusuk-tusuk, skala 7, nyeri
terasa terus menerus saat kontraksi, tanda-tanda vital dalam batas normal.
Masalah keperawatan nyeri melahirkan belum teratasi, planning dilanjutkan
manajemen nyeri.
3. Risiko Infeksi
Setelah mendapatkan tindakan keperawatan selama 1x2 jam, evaluasi
pasien pada hari sabtu 3 Desember 2022 pukul 14.00 WIB didapatkan tanda-
tanda vital dalam batas normal, tidak ada pembengkakan di area jahitan
perineum, dan tidak tampak kemerahan. Masalah keperawatan risiko infeksi
teratasi, sehingga intervensi pencegahan infeksi dihentikan.
4. Nyeri Akut
Setelah mendapatkan tindakan keperawatan selama 1x30 menit, evaluasi
pasien pada hari sabtu 3 Desember 2022 pukul 14.00 WIB didapatkan pasien
mengatakan pusing mulai berkurang, nyeri jahitan jalan lahir masih terasa
cenut-cenut dari kemaluan sampai pantat dengan skala 7, pasien tampak
meringis kesakitan, pasien tampak gelisah. Masalah keperawatan nyeri akut
belum teratasi, sehingga intervensi manajemen nyeri dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai