Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN NYAMAN DAN

PERLINDUNGAN
STASE KDP (KEPERAWATAN DASAR PROFESI)

OLEH :
SISI MARSILAWATI
2014901110081

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHAP PROFESI NERS
TAHUN 2020-2021
LAPORAN PENDAHULUAN
RASA AMAN DAN NYAMAN

A. Definisi
Keamanan adalah bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga
keadaan aman dan tentram. Kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu telah
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman
(suatu yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah
terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
dan nyeri). Gangguan kenyamanan berarti merasa kurang senang, lega, dan
sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial.

B. Fisiologi Kebutuhan Dasar

Etiologi

Fisik ,psikospritual, Nutrisi, usia, mobilisasi,


lingkungan, dan sosial persepsi sensori

Rasa nyaman Rasa aman

Nyeri Akut Mual Risiko infeksi

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut (00132)
Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul
akibat kerusakan jaringan actual atau potensi atau yang digambarkan
sebagai kerusakan; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan
hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi.
2. Mual (00134)
Suatu fenomena subjektif tentang rasa tidak nyaman pada bagian belakang
tenggorokan atau lambung, yang dapat atau tidak dapat mengakibatkan
muntah.
3. Risiko infeksi (00004)
Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme petogenik yang
dapat menggangu kesehatan.

D. Batasan Karakteristik
1. Nyeri akut (00132)
Keluhan tentang karakteristik Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar
nyeri dengan menggunakan periksa nyeri untuk pasien yang tidak dapat
standar instrument nyeri diungkapkan
Laporan tentang perilaku Keluhan tentang intensitas menggunakan standar
nyeri/perubahan aktivitas skala nyeri
Dilatasi pupil Mengekspresikan perilaku
Ekspresi wajah nyeri Perilaku distraksi
Fokus menyempit Perubahan pada parameter fisiologis
Fokus pada diri sendiri Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Diaforesis Perubahan selera makan
Sikap tubuh melindungi Putus asa dan sikap tubuh melindungi area nyeri

2. Mual (00134)
Sensasi muntah Mual
Peningkatan menelan Peningkatan salivasi
Rasa asam didalam mulut Keengganan terhadap makanan

3. Risiko infeksi (00004)


Faktor risiko
Kurang pengetahuan untuk menghindari Obesitas, Prosedur invasif
pemajanan petogen
malnutrisi Penyakit kronis (mis. DM)
Pertahanan tubuh primer tidak adekuat
Gangguan integritas kulit Gangguan peristalsis
Pecah ketuban dini Merokok
Pecah ketuban lambat Penurunan kerja siliaris
Perubahan pH sekresi Stasis cairan tubuh
Pertahanan tubuh sekunder tidak adekuat
Imunosupresi Supresi respons inflamasi
Leukopenia Vaksinasi tidak adekuat
Penurunan hemoglobin
Pajanan terhadap pathogen lingkungan meningkat : Terpajan pada wabah

E. Faktor yang berhubungan


1. Nyeri akut (00132)
a. Agens cedera biologis (mis. infeksi, iskemia, neoplasma)
b. Agens cedera fisik (mis. abses, amputasi, luka bakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur bedah, trauma, olahraga berlebihan)
c. Agens cedera kimiawi (mis. luka bakar, kapsaisin, metilen klorida,
agens mustard)
2. Mual (00134)
a. Biofisik
- Distensi lambung - Penyakit esofagus
- Gangguan biokimia - Penyakit meniere
- Iritasi gastrointestinal - Penyakit pankreas
- Kehamilan - Peregangan kapsul hati
- Labirinitis - Peregangan kapsul limpa
- Mabuk perjalanan - Program pengobatan
- Meningitis - Tumor intraabdomen
- Peningkatan TIK - Tumor terlokalisasi
b. Situasional
- Ansietas
- Rasa makan/minum yang tidak enak
- Takut
- Stimuli lingkungan yang tidak menyenangkan
- Gangguan psikologis
- Stimuli penglihatan yang tidak menyenangkan
3. Risiko infeksi (00004)
-

F. NOC NIC
1. Nyeri akut (00132)
a. Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam setelah diberikan intervensi nyeri
dapat terkontrol.
Kriteria hasil:
1) Mengenali kapan nyeri terjadi
2) Menggunakan teknik nonfarmakologi
3) Melaporkan  nyeri yang terkontrol
b. Intervensi keperawatan dan rasional
Intervensi Rasional
Lakukan pengkajian nyeri komprehensif Untuk mengetahui karakteristik nyeri
Gunakan strategi komunikasi teraupetik Memberikan efek terapeutik thd nyeri
Berikan informasi mengenai nyeri Klien dapat mengatasi nyerinya
Kendalikan faktor lingkungan yang Megatur lingkungan yang aman dan
dapat mempengaruhi respon pasien nyaman meningkatkan efek
terhadap ketidaknyamanan terapeutik klien
Ajarkan penggunaan teknik Teknik relaksasi terbukti mengurangi
nonfarmakologi skala nyeri
Motivasi pasien untuk istirahat atau Tidur dapat memulihkan regenerasi
tidur yang adekuat untuk membantu sel.
penurunan nyeri
Kolaborasi pemberian terapi analgetik Efektif menurunkan nyeri skala berat

2. Mual (00134)
a. Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan: Setelah diberikan intervensi selama 1x24 jam, diharapkan
mual berkurang atau terkontrol
Kriteria hasil:
1) Mengenali keparahan mual & muntah (frekuensi mual, intensitas,
distress mual)
2) Mampu mengontrol mual & muntah (mengenali onset mual,
mendiskripsikan faktor penyebab, melaporkan mual dikontrol)
b. Intervensi keperawatan dan rasional
Intervensi Rasional
Dorong pasien untuk belajar strategi Kemandirian pasien menolong
mengatasi mual sendiri perawat mengatasi masalah
Observasi tanda-tanda nonverbal dari Pasien dapat sulit mengungkapkan
ketidaknyamanan ketidaknyamanan
Identifikasi faktor-faktor yang dapat Mempermudah perawat
menyebabkan mual menyiapkan penatalaksanaan
Berikan informasi mengenai mual, seperti Pengetahuan yang adekuat dapat
penyebab mual dan berapa lama itu akan mengurangi kecemasan pasien
berlangsung
Evaluasi pengalaman masa lalu pasien Dapat digunakan untuk mengatasi
terhadap mual masalah pasien
Kendalikan faktor lingkungan yang Bagian dari penatalaksanaan
mungkin membangkitkan mual
Ajari penggunaan teknik nonfarmakologi Efektif ketika pasien terus
untuk mengatasi mual merasakan mual
Tingkatkan istirahat dan tidur yang cukup Tidur yang cukup memperbaiki
untuk memfasilitasi pengurangan mual energi dan mengurangi
ketidaknyamanan
Instruksikan pasien mengenai diet tinggi Untuk mengatasi mual
karbohidrat dan rendah lemak yang sesuai

3. Risiko infeksi (00004)


a. Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan : setelah diberikan intervensi menunjukkan penurunan infeksi
Kriteria hasil:
1) Menunjukan penurunan tanda-tanda infeksi
2) Menunjukkan tidak ada tanda-tanda infeksi.
b. Intervensi keperawatan dan rasional
Intervensi Rasional
Kaji adanya tanda-tanda peradangan berespons terhadap adanya infeksi
seperti adanya demam, bengkak, melalui adanya tanda demam,
kemerahan, hangat dan kelemahan fungsi bengkak, kemerahan, hangat, dan
pada area pemasangan alat invasif. kelemahan fungsi organ
observasi tanda vital setiap 4 jam perubahan tanda vital, seperti
adanya demam, peningkatan nadi
merupakan salah satu indikasi
adanya infeksi.
Lakukan perawatan luka, alat invasif Luka sebagai sarana yang paling
secara aseptik dan antiseptik. mudah masuknya kuman dari luar
maupun dari dalam, perawatan
luka yang baik dapat mencegah
infeksi pada luka.
kolaborasi dengan tim medis dalam antibiotik dapat membunuh kuman
pemberian antibiotik. pathogen penyebab penyakit.

Daftar Pustaka

Hidayat, A.A.A dan Uliya, M. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.


Jakarta : Salemba Medika.
Maryunani, Anik. (2015). Buku AjarKebutuhan Dasar Manusia (KDM) Bagi
Perawat dan Mahasiswa Perawat. Bogor: In Media.
Butcher, Howard, Bulechek, Gloria, Dochterman, Joanne and Wagner, Cheryl.
.2018. Nursing Interventions Classifications (NIC). 7th Edition.
Singapore: Elsevier Inc.
Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020. Edisi. 11. Jakarta: EGC.
Moorhed, Sue, Swanson, Elizabeth, Johnson, Marion and L. Maas, Meridean.
2018. Nursing Outcomes Classifications (NOC). 6th Edition.
Singapore: Elsevier Inc.

Banjarmasin, 05 Oktober 2020

Preseptor Akademik, Ners Muda,

(Novia Heriani, Ns. M.Kep) (Sisi Marsilawati, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai