Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

METODOLOGI
KEPERAWATAN
KASUS : NYERI AKUT PADA PASIEN POST-OPERASI

Dosen Pengampu :
Ibu Erni Nuryanti,S.Kep,Ns,M.KeS

Disusun Oleh :

SHANDRA
PUSPITA 1A/17
P1337420423038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN BLORA


POLITELNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2023/2024
KASUS :
Seorang laki-laki bernama Tn.A berusia 60 tahun,bapak dari 3 orang anak baru saja menjalani
operasi pengangkatan appendix (appendectomy) karena appendisitis akut.
Pascaoperasi,pasien mengeluhkan nyeri padaa daerah operasi.

NO. DATA RUMUSAN


MASALAH
1. DS : Pasien
1. Keluhan Utama: mengalami
Pasien mengeluh nyeri pada daerah bekas operasi. nyeri akut
2. Karakteristik Nyeri: setelah
Pasien menggambarkan nyeri sebagai tajam dan menjalani
terlokalisasi di sekitar daerah bekas operasi. operasi
Pasien memberikan skor nyeri sebesar 7/10 pada skala pengangkatan
nyeri. appendix
3. Waktu Timbul Nyeri: (appendectomy)
Nyeri dirasakan secara intensitas tinggi setelah karena
pascaoperasi dan berlanjut dalam beberapa jam pertama. appendisitis
4. Faktor Pencetus atau Pemperburuk: akut.
Pasien melaporkan bahwa aktivitas fisik seperti bergerak
atau batuk memperburuk nyeri.
5. Pengalaman Nyeri Terdahulu:
Pasien belum pernah mengalami nyeri sebelumnya pada
tingkat yang serupa.
6. Upaya Mandiri yang Dilakukan Pasien:
Pasien telah mencoba mengatur posisi tubuh untuk
mencari posisi yang lebih nyaman.

2. DO :
1. Tanda Vital:
Tensi darah dan denyut nadi normal.
Peningkatan frekuensi pernapasan mungkin terjadi akibat
nyeri.
2. Pemeriksaan Fisik:
Terdapat daerah kemerahan dan bengkak di sekitar bekas
sayatan operasi.
Pasien menunjukkan ketidaknyamanan saat gerakan
tertentu yang memengaruhi daerah operasi.
3. Skala Nyeri:
Skala nyeri yang diukur oleh perawat mencatat adanya
peningkatan atau penurunan sepanjang waktu.
4. Respons Terhadap Analgesik:
Reaksi pasien terhadap analgesik dicatat, termasuk waktu
durasi dan tingkat kelegaan yang dirasakan.
5. Observasi Ekspresi Wajah:Pasien dapat
menunjukkan ekspresi wajah yang menunjukkan
ketidaknyamanan
atau rasa sakit
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONALISASI
KEPERAWATAN
1. Fisiologis (Kebutuhan 1. pemantauan 1. pengurangan
Fisiologis): intensitas nyeri, ketidaknyamanan,
Diagnosa: Nyeri 2. pemberian 2. mendukung pemulihan,
Akut berhubungan analgesia sesuai 3. mencegah komplikasi
dengan prosedur jadwal atau seperti atelektasis atau
operasi kebutuhan, retensi urine yang
pengangkatan 3. penggunaan teknik dapat timbul akibat
appendix. nonfarmakologis seperti kurangnya aktivitas
distraksi atau relaksasi. karena nyeri.
Keseluruhan perawatan
bertujuan meminimalkan
nyeri pascaoperasi dan
meningkatkan
kenyamanan pasien.
2. Keselamatan 1. pemberian 1. pencegahan infeksi
(Kebutuhan antibiotik sesuai dengan kepatuhan
Keselamatan): protokol, pada prinsip-prinsip
Diagnosa: Risiko 2. menjaga kebersihan asepsis selama
Infeksi tinggi luka operasi, prosedur
berhubungan dengan 3. memantau tanda-tanda operasi,
prosedur operasi dan infeksi seperti demam 2. pemantauan
pembukaan lapisan atau kemerahan. luka operasi,
kulit. Rasionalisasi diagnosis 3. pemberian
risiko infeksi antibiotik
melibatkan pencegahan profilaksis untuk
infeksi mengurangi risiko
dengan kepatuhan pada infeksi postoperatif.
prinsip-prinsip asepsis Tujuan utamanya adalah
selama prosedur mencegah timbulnya
operasi, pemantauan infeksi dan memastikan
luka pemulihan yang optimal
operasi, dan pemberian
antibiotik profilaksis
untuk mengurangi risiko
infeksi postoperatif.
Tujuan utamanya adalah
mencegah timbulnya
infeksi dan memastikan
pemulihan yang optimal.
3. Sosial (Kebutuhan 1. pendekatan 1. pengurangan
Sosial): terapeutik seperti : kecemasan pasien,
Diagnosa: Rasa Cemas a. penyuluhan 2. peningkatan
berhubungan dengan mengenai prosedur pemahaman terhadap
ketidakpastian kondisi operasi, prosedur operasi,
kesehatan dan b. teknik relaksasi, 3. memberikan dukungan
pengalaman operasi. c. dukungan emosional. psikososial untuk
mengatasi
ketidakpastian.
Perawatan holistik ini
bertujuan meningkatkan
kesejahteraan emosional
pasien sepanjang
pengalaman perawatan
kesehatan mereka.
4. Harga Diri (Kebutuhan 1. komunikasi terbuka 1. pemahaman dan
Harga Diri): mengenai penerimaan diri pasien
Diagnosa: Gangguan perubahan fisik terhadap perubahan
Citra Tubuh 2. dukungan emosional, fisiknya,
berhubungan dengan 3. edukasi terkait proses 2. membantu
perubahan fisik akibat penyembuhan. mereka
operasi menyesuaikan diri
dengan gambaran tubuh
yang baru
Fokusnya adalah
meningkatkan rasa percaya
diri dan kesejahteraan
psikologis pasien setelah
mengalami perubahan

signifikan pada tubuh


mereka akibat operasi.
5. Aktualisasi Diri 1. penyuluhan yang 1. memberikan
(Kebutuhan Aktualisasi jelas mengenai pemahaman yang
Diri): prognosis, realistis mengenai
Diagnosa: 2. mendukung kemungkinan hasil
Ketidakpastian Masa koping pasien, operasi,
Depan berhubungan 3. memberikan 2. mendengarkan
dengan hasil informasi yang kekhawatiran pasien,
operasi dan dampaknya akurat.. dan menyediakan
sumber daya
pendukung.
Fokusnya adalah
mengurangi ketidakpastian,
meningkatkan pemahaman
pasien, dan membantu
mereka menghadapi masa
depan dengan keyakinan
dan
pengetahuan yang memadai

Anda mungkin juga menyukai