METODOLOGI
KEPERAWATAN
KASUS : NYERI AKUT PADA PASIEN POST-OPERASI
Dosen Pengampu :
Ibu Erni Nuryanti,S.Kep,Ns,M.KeS
Disusun Oleh :
SHANDRA
PUSPITA 1A/17
P1337420423038
2. DO :
1. Tanda Vital:
Tensi darah dan denyut nadi normal.
Peningkatan frekuensi pernapasan mungkin terjadi akibat
nyeri.
2. Pemeriksaan Fisik:
Terdapat daerah kemerahan dan bengkak di sekitar bekas
sayatan operasi.
Pasien menunjukkan ketidaknyamanan saat gerakan
tertentu yang memengaruhi daerah operasi.
3. Skala Nyeri:
Skala nyeri yang diukur oleh perawat mencatat adanya
peningkatan atau penurunan sepanjang waktu.
4. Respons Terhadap Analgesik:
Reaksi pasien terhadap analgesik dicatat, termasuk waktu
durasi dan tingkat kelegaan yang dirasakan.
5. Observasi Ekspresi Wajah:Pasien dapat
menunjukkan ekspresi wajah yang menunjukkan
ketidaknyamanan
atau rasa sakit
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONALISASI
KEPERAWATAN
1. Fisiologis (Kebutuhan 1. pemantauan 1. pengurangan
Fisiologis): intensitas nyeri, ketidaknyamanan,
Diagnosa: Nyeri 2. pemberian 2. mendukung pemulihan,
Akut berhubungan analgesia sesuai 3. mencegah komplikasi
dengan prosedur jadwal atau seperti atelektasis atau
operasi kebutuhan, retensi urine yang
pengangkatan 3. penggunaan teknik dapat timbul akibat
appendix. nonfarmakologis seperti kurangnya aktivitas
distraksi atau relaksasi. karena nyeri.
Keseluruhan perawatan
bertujuan meminimalkan
nyeri pascaoperasi dan
meningkatkan
kenyamanan pasien.
2. Keselamatan 1. pemberian 1. pencegahan infeksi
(Kebutuhan antibiotik sesuai dengan kepatuhan
Keselamatan): protokol, pada prinsip-prinsip
Diagnosa: Risiko 2. menjaga kebersihan asepsis selama
Infeksi tinggi luka operasi, prosedur
berhubungan dengan 3. memantau tanda-tanda operasi,
prosedur operasi dan infeksi seperti demam 2. pemantauan
pembukaan lapisan atau kemerahan. luka operasi,
kulit. Rasionalisasi diagnosis 3. pemberian
risiko infeksi antibiotik
melibatkan pencegahan profilaksis untuk
infeksi mengurangi risiko
dengan kepatuhan pada infeksi postoperatif.
prinsip-prinsip asepsis Tujuan utamanya adalah
selama prosedur mencegah timbulnya
operasi, pemantauan infeksi dan memastikan
luka pemulihan yang optimal
operasi, dan pemberian
antibiotik profilaksis
untuk mengurangi risiko
infeksi postoperatif.
Tujuan utamanya adalah
mencegah timbulnya
infeksi dan memastikan
pemulihan yang optimal.
3. Sosial (Kebutuhan 1. pendekatan 1. pengurangan
Sosial): terapeutik seperti : kecemasan pasien,
Diagnosa: Rasa Cemas a. penyuluhan 2. peningkatan
berhubungan dengan mengenai prosedur pemahaman terhadap
ketidakpastian kondisi operasi, prosedur operasi,
kesehatan dan b. teknik relaksasi, 3. memberikan dukungan
pengalaman operasi. c. dukungan emosional. psikososial untuk
mengatasi
ketidakpastian.
Perawatan holistik ini
bertujuan meningkatkan
kesejahteraan emosional
pasien sepanjang
pengalaman perawatan
kesehatan mereka.
4. Harga Diri (Kebutuhan 1. komunikasi terbuka 1. pemahaman dan
Harga Diri): mengenai penerimaan diri pasien
Diagnosa: Gangguan perubahan fisik terhadap perubahan
Citra Tubuh 2. dukungan emosional, fisiknya,
berhubungan dengan 3. edukasi terkait proses 2. membantu
perubahan fisik akibat penyembuhan. mereka
operasi menyesuaikan diri
dengan gambaran tubuh
yang baru
Fokusnya adalah
meningkatkan rasa percaya
diri dan kesejahteraan
psikologis pasien setelah
mengalami perubahan