Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PADA KLIEN Ny. A.N DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST SC DAN MOW
(METODE OPERASI WANITA) DI RUANG POLI KIA RSUD MGR. GABRIEL
MANEK, SVD ATAMBUA

OLEH:

MARIA YOSEFINA YESTI BANO

NIM: 2382015464

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2024
RESUME HARI 1
Tanggal Pengkajian/Pukul : 15 Januari 2024/ 11.00 WITA
Diagnosa Media : Post SC + MOW
Nama/Usia : Ny. A.N/ 40 Tahun
Pekerjaan : Guru
Alamat : Mangga Dua
Keluhan Utama :
Pasien mengatakan merasa nyeri di luka bekas operasi, nyeri terasa saat hendak
melakukan aktivitas, skala nyeri 2 dari 10, nyeri ringan, dan nyeri hilang timbul.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Ny. A.N usia 40 tahun datang ke poli KIA RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD
Atambua pada tanggal 15 Januari 2024 jam 11.00 Wita. Pasien datang untuk
dilakukan perawatan luka post sc. Dari pengkajian juga diperoleh data menarche usia
12 tahun, siklus teratur (28 hari), lamanya 4 hari dan jumlah darah banyak. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit dalam keluarga dan tidak menggunakan kontrasepsi
apapun. Dilakukan pengukuran TTV ibu diperoleh TD: 122/80 mmHg, N: 77x/menit,
RR: 18x/menit, S: 36,5 derajat celsius.
Keadaan Umum: Baik, kesadaran compos metis, GCS 15, BB: 67 kg, TB: 157 cm
Pengkajian terkait pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari tidak ditemukan
masalah pada pola nutrisi, dimana pasien biasa makan 3 kali sehari, mampu
menghabiskan porsi 1 piring dengan jenis makanan seperti nasi, sayur, ikan, telur.
Pada pola aktivitas atau istirahat, personal hygiene, psikososial, dan spiritual, serta
eliminasi tidak ditemukan masalah.
Pada pemeriksaan fisik diperoleh data:
1. Kepala-leher:
a. Kepala: simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi.
b. Mata: simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil mengecil
jika terkena cahaya
c. Hidung: simetris, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan, tidak ada perdarahan,dan
tanda infeksi
d. Mulut: mukosa bibir lembab, tidak ada lesi dan stomatitis
e. Telinga: simetris, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada stomatitis
f. Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2. Dada:
a. Jantung: tidak ada bunyi nafas tambahan
b. Paru: vesikuler dan tidak ada bunyi napas tambahan
c. Payudara: tampak membesar
3. Abdomen: Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran ginjal, terdapat luka bekas insisi
pada perut bagiaan bawah, luka kering, tidak bernanah, pasien sedikit meringis saat
ditekan luka bagian bekas operasi
4. Vulva dan perineum: Tidak ada luka pada vulva, dan ada pengeluaran lochea.
5. Anus: Tidak ada hemoroid
6. Ekstremitas:

5 5
5 5
Keterangan: Pergerakan normal, tidak ada kekakuan sendi

ANALISA DATA

Hari/tanggal Data Etiologi Masalah


Keperawatan
Senin, 15/01/2024 Ds: Agen pecedera fisik Nyeri akut
Pasien mengatakan (prosedur operasi)
nyeri di luka bekas
operasi, nyeri terasa
saat hendak
melakukan aktivitas,
skala nyeri 2 dari 10,
nyeri ringan, dan
nyeri hilang timbul.
Do:
Pasien tampak
meringis, dan
bersikap protektif
dengan posisi
menhindari nyeri,
TD: 122/80 mmHg,
N: 77x/menit
Senin, 15/01/2024 - Efek prosedur invasif Resiko Infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut B.D Agen pecedera fisik (prosedur operasi) D.D Pasien mengatakan merasa
nyeri di luka bekas operasi, nyeri terasa saat hendak melakukan aktivitas, skala nyeri 2 dari
10, nyeri ringan, dan nyeri hilang timbul, pasien tampak meringis, dan bersikap protektif
dengan posisi menghindari nyeri, TD: 122/80 mmHg, N: 77x/menit
2. Resiko infeksi B.D efek prosedur invasif

INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi


Hasil
1. Nyeri akut B.D Agen Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I. 01014)
pecedera fisik (prosedur asuhan keperawatan Observasi:
operasi) D.D Pasien selama 1x20 menit 1. Identifikasi lokasi,
mengatakan merasa nyeri diharapkan tingkat nyeri karakteristik, durasi,
di luka bekas operasi, nyeri menurun (L.08066) frekuensi, kualitas,
terasa saat hendak 1. Keluhan nyeri dan intensitas nyeri
melakukan aktivitas, skala menurun 2. Identifikasi skala
nyeri 2 dari 10, nyeri 2. Meringis nyeri
ringan, dan nyeri hilang menurun 3. Identifikasi respon
timbul, pasien tampak 3. Sikap protektif nyeri non verbal
meringis, dan bersikap menurun Terapeutik:
protektif dengan posisi Berikan terapi
menhindari nyeri, TD: nonfarmakalogis untuk
122/80 mmHg, N: mengurangi rasa nyeri
77x/menit (relaksasi nafas dalam)
2. Resiko infeksi B.D efek Setelah dilakukan Pencegahan infeksi
prosedur invasif asuhan keperawatan (I. 14539)
selama 1x20 menit Observasi:
diharapkan tingkat nyeri Monitor tanda dan gejala
infeksi menurun infeksi
(L.14137) Terapeutik:
1. Berikan perawatan
kulit pada daerah
edema
2. Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
3. Pertahankan teknik
steril saat
melakukan
perawatan luka
Edukasi:
Jelaskan tanda dan gejala
infeksi

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi


Keperawatan
1 Senin, 15 11.05: 11.20:
januari 2024 Mengindentifikasi lokasi, S: Pasien mengatakan
karakteristik, durasi, frekuensi, nyeri yang dirasakan
kulaitas, intensitas nyeri, dan skala berkurang setelah
nyeri melakukan teknik
P: nyeri pada luka post operasi, saat relaksasi nafas dalam
hendak beraktivitas O: Pasien tampak
Q: seperti sayatan pisau tidak meringis, pasien
R: Perut, luka bekas operasi juga antusias
S: 2 dari 10, nyeri ringan.
T: hilang timbul mengikuti apa yang
diajarkan
A:
Masalah keperawatan
11.10: nyeri:
Memberikan Teknik nonfarmakologis - Keluhan nyeri
untuk mengurangi rasa nyeri (Teknik cukup menurun
relaksasi nafas dalam) - Meringis
11.15: menurun
Mengajarkan pasien tenik - Sikap protektif
nonfarmakologis untuk mengurangi cukup menurun
rasa nyeri. P: Intervensi
dihentikan pasien
pulang
2. Senin, 15 11.00: 11.20:
januari 2024 Mencuci tangan 6 langkah S: Pasien mengatakan
11.05: untuk tetap menjaga
Memonitor tanda dan gejala infeksi, luka psot operasi agar
tampak luka bekas operasi kering, tidak terjadi infeksi
tidak ada kemerahann, tidak ada O: Luka pasien
bengkak. tampak kering, tidak
11.10: ada tanda-tanda
Melakukan perawatan luka post sc infeksi
11.15: A:
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi Masalah keperawatan
11.16: resiko infeksi
Tetap mempertahakan teknik steril - Kemerahan
saat melakukan perawatan luka post sc menurun
- Nyeri cukup
menurun
- Bengkak
menurun
P: Intervensi
dihentikan pasien
pulang
RESUME HARI 2
Tanggal Pengkajian/Pukul : 17 Januari 2024/ 11.00 WITA
Diagnosa Media : MIOM
Nama/Usia : Ny. A.N/ 41 Tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Tohe
Keluhan Utama :
Pasien mengatakan merasa nyeri dibagian bawah perut, nyeri terasa saat hendak
melakukan aktivitas, skala nyeri 4 dari 10, nyeri ringan, dan nyeri hilang timbul.
Riwayat penyakit saat ini:
Ny. A.N usia 41 tahun datang ke poli KIA RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD
Atambua pada tanggal 17 Januari 2024 jam 11.00 Wita. Pasien datang untuk dilakukan
pemeriksaan USG. Dari pengkajian juga diperoleh data menarche usia 14 tahun, siklus
teratur (28 hari), lamanya 4 hari dan jumlah darah banyak. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit dalam keluarga dan tidak menggunakan kontrasepsi apapun, pasien
mengatakan pernah mengalami pendarahan pada tahun 2022 sampai 2023 dan pasien
mengetahui penyakitnya pada tahun lalu. Dilakukan pengukuran TTV ibu diperoleh
TD: 117/68 mmHg, N: 89x/menit, RR: 18x/menit, S: 36,5 derajat celsius.
Keadaan Umum: Baik, kesadaran compos metis, GCS 15, BB: 54 kg, TB: 15 cm
Pengkajian terkait pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari tidak ditemukan
masalah pada pola nutrisi, dimana pasien biasa makan 3 kali sehari, mampu
menghabiskan porsi 1 piring dengan jenis makanan seperti nasi, sayur, ikan, telur. Pada
pola aktivitas atau istirahat, personal hygiene, psikososial, dan spiritual, serta eliminasi
tidak ditemukan masalah. dihadapi.
Pada pemeriksaan fisik diperoleh data:
1. Kepala-leher:
a. Kepala: simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi.
b. Mata: simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil mengecil
jika terkena cahaya
c. Hidung: simetris, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan, tidak ada perdarahan,dan
tanda infeksi
d. Mulut: mukosa bibir lembab, tidak ada lesi dan stomatitis
e. Telinga: simetris, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada lsi
f. Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2. Dada:
d. Jantung: tidak ada bunyi nafas tambahan
e. Paru: vesikuler dan tidak ada bunyi napas tambahan
f. Payudara:tidak tampak membesar
3. Abdomen: Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran ginjal, tidak terdapat luka bekas
insisi pada perut bagiaan bawah, tidak ada benjolan di perut, pasien sedikit
meringis saat ditekan bagian bawah perut
4. Vulva dan perineum: Tidak ada luka pada vulva, dan tidak ada pengeluaran cairan
pervaginam
5. Anus: Tidak ada hemoroid
6. Ekstremitas:

5 5
5 5
Keterangan: Pergerakan normal, tidak ada kekakuan sendi

ANALISA DATA

Hari/tanggal Data Etiologi Masalah


Keperawatan
Senin, 15/01/2024 Ds: Agen pecedera Nyeri akut
Pasien mengatakan fiologis (Neoplasma)
merasa nyeri di
bagian bawah perut
nyeri terasa saat
hendak melakukan
aktivitas, skala nyeri
4 dari 10, nyeri
ringan, dan nyeri
hilang timbul.
Do:
Pasien tampak
meringis, pasien juga
tampak gelisah
TD: 117/68 mmHg,
N: 89x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut B.D Agen pecedera fisiologis (Neoplasma) D.D Pasien mengatakan merasa
nyeri dibagian bawah perut, nyeri terasa saat hendak melakukan aktivitas, skala nyeri
4 dari 10, nyeri ringan, dan nyeri hilang timbul, pasien tampak meringis, dan gelisah,
TD: 117/68 mmHg, N: 89x/menit

INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi


Hasil
1. Nyeri akut B.D Agen Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri (I. 01014)
pecedera fisiologis keperawatan selama Observasi:
(Neoplasma) D.D Pasien 1x20 menit diharapkan 4. Identifikasi lokasi,
mengatakan merasa tingkat nyeri menurun karakteristik, durasi,
nyeri dibagian bawah (L.08066) frekuensi, kualitas,
perut, nyeri terasa saat 4. Keluhan nyeri dan intensitas nyeri
hendak melakukan menurun 5. Identifikasi skala nyeri
aktivitas, skala nyeri 4 5. Meringis 6. Identifikasi respon
dari 10, nyeri ringan, dan menurun nyeri non verbal
nyeri hilang timbul, 6. Gelisah Terapeutik:
pasien tampak meringis Berikan terapi
dan gelisah, TD: 117/68 nonfarmakalogis untuk
mmHg, N: 89x/menit mengurangi rasa nyeri
(relaksasi nafas dalam)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan


1 Rabu, 17 11.05: 11.20:
januari 2024 Mengindentifikasi lokasi, karakteristik, S: Pasien mengatakan
durasi, frekuensi, kulaitas, intensitas nyeri yang dirasakan
nyeri, dan skala nyeri berkurang setelah
P: nyeri pada luka post operasi, saat melakukan teknik
hendak beraktivitas relaksasi nafas dalam
Q: seperti sayatan pisau O: Pasien tampak
R: Perut, luka bekas operasi tidak meringis, pasien
S: 4 dari 10, nyeri ringan. juga antusias
T: hilang timbul mengikuti apa yang
11.10: diajarkan
Memberikan Teknik nonfarmakologis A:
untuk mengurangi rasa nyeri (Teknik Masalah keperawatan
relaksasi nafas dalam) nyeri:
11.15: - Keluhan nyeri
Mengajarkan pasien tenik cukup menurun
nonfarmakologis untuk mengurangi - Meringis cukup
rasa nyeri. menurun
- Gelisah cukup
menurun
P: Intervensi
dihentikan pasien
pulang

Anda mungkin juga menyukai