Anda di halaman 1dari 11

RESUME PADA TN.

A
DENGAN KASUS HERNIA INGUINALIS SINISTRA REPONIBEL
RSUD SEKARWANGI

M.ILHAM RIPALDI
32722001D20048

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
KOTA SUKABUMI
2022
RESUME PADA TN.A DENGAN KASUS HERNIA INGUINALIS SINISTRA
REPONIBEL RSUD SEKARWANGI

 PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : 13 Desember 2022
Jam : 13.00
1) PRE OPERATIF
Pada pukul 08.50 klien dibawa dari ruang Nas ke OK.
A. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
1. Nama : Tn. A
2. Usia : 70Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Kebon pala
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Tanggal Operasi : 13 Desember 2022
7. Nomor CM : 179813
8. Ruangan : OK
9. Diagnosa medis : Hernia Inguinalis Sinistra Responibel

b. Identitas Keluarga/Penanggung Jawab


1. Nama : Ny. P
2. Usia : 30 Tahun
3. Hub. Dg keluarga : Anak

B. KELUHAN UTAMA
Nyeri dibagian inguinalis sinistra dan skrotum.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh adanya benjolan pada daerah inguinalis sinistra, benjolan terkadang
turun ke skrotum. Benjolan dirasakan sejak 1 bulan ynag lalu. Klien mengatakan nyeri
dibagian inguinalis sinistra dan skrotum. Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk dan terasa
ingin menagis saat benjolan turun ke skrotum. Nyeri dirasakan saat benjolan disentuh dan
saat benjolan turun ke skrotum. Nyeri dirasakan hilang saat beristirahat. Skala nyeri 8 (0-
10). Klien mengatakan semalaman tidak bisa tidur Karna nyeri.
P : Klien mengatakan nyeri dibagian inguinalis sinistra dan skrotum.
Q : Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri dibagian inguinalis sinistra dan skrotum
S : Skala nyeri 8 (0-10).
T :Sering merasa nyeri di malam hari

2. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan sering makan jeroan mentah.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan dikeluarga tidak ada yang mengalami penyakit ini

2) INTRA OPERASI
 Jam : Anastesi dilakukan pukul 10.30 dan operasi dimulai pukul 10.40
 Jenis Operasi : Herniotomi
 Jenis Anastesi : Spinal
 Pelaksana Operasi
 Dr. Bedah : dr.fauzi
 Perawat Instrumen :
 Dr.Anastesi :
 POST OPERASI
Klien dipindahkan ke ruang Recovery Room puku 12.20. Dengan kesadaran composmentis, GCS
15 (E4M6V5). Klien terpasang infuse RL 20 tetes/menit. Hasil TTV yaitu TD 130/80 mmHg,
Nadi: 95x/menit, RR: 21x/menit, suhu 35,8ºC. Klien mengatakan merasakan sedikit nyeri
setelah operasi. Panjang luka 5 cm.

D. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Data Subyektif: Peningkatan tekanan Gangguan rasa
 Klien mengatakan tidak intraabdomen nyaman nyeri b.d
tidur semalaman karena Kelemahan otot ligament pembesaran skrotum
merasa takut. dinding abdomen

Data Obyektif Penonjolan isi perut

 Ekspresi wajah klien HERNIA


tegang dan pucat.
Isi rongga abdomen melewati
 TD: 140/80 mmHg
annulus inguinal
Nadi: 98x/menit
Hernia inguinalissinistra

Hernia reponibel

Prostusi hilang timbul

Ketidaknyamanan area inguinal

Pembesaran skrotum

Nyeri

Gangguan rasa nyaman nyeri

2 Data Subyektif Pembedahan herniotomy Cemas b.d prosedur


 Klien mengatakan kaki tindakan operasi
Kurangnya pengetahuan
terasa kebas dan tidak
bisa digerakan. Takut

Data Obyektif Cemas

Kaki kllien tampak tidak


bisa bergerak
3 Data Subyektif Pembedahan Herniotomi Hambatan mobilitas
 Klien mengatakan nyeri b.d efek anastesi
dibagian luka post spinal
Prosedur anastesi spinal
operasi di inguinalis
sinistra. Kaki terasa kebas dan tidak bisa
digerakan
Data Obyektif
 Terdapat luka post op di Hambatan mobilitas fisik

inguinalis sinistra.
Panjang luka 5 cm
4 Pembedahan Herniotomi Resti infeksi b.d
luka post op
Luka insisi

Invasi bakteri

Resiko tinggi infeksi

E. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


 Diagnosa Pre Operasi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terjepitnya usus
2. Cemas b.d prosedur tindakan operasi
 Diagnosa Intra Operasi
3. Hambatan mobilitas b.d efek anastesi spinal
 Diagnosa Post Operasi
4. Resiko tinggi infeksi b.d luka post operasi.

F.PERENCANAAN KEPERAWATAN

TGL NO DIAGNOSA TUJUAN & RENCANA/ RASIONAL


DX KEP. KRITERIA INTERVENSI
HASIL

Selasa 1 Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Kaji keluhan 1. Mengidentifikasi


, nyaman nyeri tindakan nyeri, intensitas, karakteristik
13-12- b.d keperawatan selama lokasi dan skala nyeri merupakan
22 2 jam nyeri nyeri. faktor yang
berkurang dengan penting untuk
Kriteria hasil: menentukan
 TTV stabil terapi yang
(Nadi: 60-90x 2. Pantau TTV cocok serta
/menit, TD: terutama tekanan mengevaluasi
120/80 mmHg). darah dan nadi. keefektifan dari
 Pasien 3. Ajarkan teknik terapi dan
mengatakan relaksasi untuk mencegah
nyeri berkurang. menunrunkan komplikasi.
 Pasien ketegangan otot 2. Nyeri dapat
menunjukan seperti melakukan menyebabkan
penurunan skala tarik nafas dalam. nadi dan tekanan
nyeri. 4. Kolaborasi dalam darah
 Ekspresi wajah pemberian meningkat.
klien rileks. analgetika. 3. Akan
 Klien tidak melancarkan
gelisah peredaran darah
sehingga
kebutuhan o2
oleh jaringan
akan terpenuhi
dan akan
mengurangi
nyerinya.
Analgetika dapat
mengurangi rasa
nyeri yang dialami
pasien.

Selasa 2 Cemas b.d Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada 1. Agar pasien


, prosedur tindakan klien tentang memahami
tindakan keperawatan selama proses penyakit. penyakit yang
13-12-22
operasi 1x24 jam integritas 2. Jelaskan dideritanya.
kulit tetap baik, mengenai semua 2. Agar pasien
dengan KH: prosedur yang dapat
 Klien tampak akan dilakukan. memahami
rileks dan pentingnya
tenang. 3. Temani pasien tindakan operasi
 Klien untuk mengurangi yang akan
mengatakan rasa takut. dilakukan.
cemas/takut 4. Dorong pasien 3. Untuk
berkurang. untuk mengurangi rasa
TTV dalam batas mengungkapkan cemas.
normal (TD:120/80 rasa cemas.
mmHg, Nadi: 60- Ajarkan teknik 4. Untuk
100x/menit). relaksasi nafas mengurangi rasa
dalam. cemas.

Untuk mengurangi
ketegangan otot

3 Hambatan Setelah dilakukan 1. Pastikan posisi 1. Posisi yang


mobilitas b.d tindakan pasien sesuai sesuai akan

efek anastesi keperawatan selama dengan tindakan meminimalkan


1x3 jam tidak operasi. terjadinya
spinal
terjadi cedera, 2. Posisikan pasien cedera.
dengan KH: dengan aman. 2. Meminimalkan
 Klien tenang. 3. Pasang sabuk atau terjadinya
 Kaki tidak tali pengaman. cedera.
terjatuh 4. Pasang pagar 3. Untuk
pengaman tempat menghindari
tidur. pasien terjatuh.
5. Tidak 4. Untuk
meninggalkan menghindari
pasien sewaktu pasien terjatuh.
gelisah. 5. Meminimalkan
5. terjadinya
cedera.

4 Resti infeksi Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda 1. Deteksi dini


b.d luka post tindakan infeksi. terjadinya
operasi keperawatan selama perkembangan
3x24 jam tidak 2. Lakukan infeksi.
terjadi infeksi perawatan luka 2. Mencegah
dengan KH: dengan teknik terjadinya
 Tidak ada tanda- aseptic. infeksi
tanda infeksi 3. Observasi suhu
(rubor, kalor, tubuh. 3. Suhu tubuh yang
dolor, tumor dan meningkat
fungsi lasea). 4. Pantau nilai menandakan
 Suhu tubuh leukosit terjadinya
normal (36,5- infeksi.
37,5ºC). 4. Peningkatan
1. Kolaborasi pemberian
Leukosit normal antibiotic. leukosit
(3,6-11 ribu). menandakan
terjadinya
infeksi.
Untuk mengobati
infeksi.

TGL DX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

Selasa 1 13.00 1. Mengkaji keluhan nyeri, Pukul 14.10 ilham


13 intensitas, lokasi dan skala S:Klien mengatakan
des
nyeri. belum merasakan nyeri
2022
E/F: Klien mengatakan nyeri (masih dalam pengaruh
dibagian inguinalis sinistra. anastesi).
Nyeri terasa seperti ditusuk- O:Terdapat luka post
tusuk dan terasa ingin menagis. operasi diinguinalis
Nyeri dirasakan saat benjolan sinistra. TD:130/80
disentuh dan saat benjolan turun mmHg,
ke skrotum. Nyeri dirasakan Nadi:95x/menit.
hilang saat beristirahat. Skala A:Masalah belum teratasi
13.05 nyeri 8 (0-10). P:Klien dipindahkan
2. Memantau TTV terutama
tekanan darah dan nadi.
E/F: TD:140/80 mmHg, Nadi
13.10
98x/menit.
3. Mengajarkan teknik relaksasi
untuk menurunkan ketegangan
otot seperti melakukan tarik
nafas dalam.
E/F: Klien dapat melakukan tarik
nafas dalam.

Selasa 2 13.1 1. Menjelaskan pada klien tentang Pukul 14.10 ilham


13 5 proses penyakit. S:Klien merasa lebih
des
E/F: klien mengerti tentang tenang.
2022
penyakitnya. O: Klien terlihat tenang
13.2 2. Menjelaskan mengenai semua A:Masalah belum teratasi
0 prosedur yang akan dilakukan. P:Pasien dipindahkan
E/F: klien mengerti tentang keruangan
prosedur tindakan operasi yang
akan dilakukan.
3. Mengajarkan teknik relaksasi
13.2
nafas dalam.
5
5. E/F: klien dapat melakukan
tarik nafas dalam.

Selasa 3 13.3 1. Memastikan posisi pasien Pukul 14.10 ilham


0 sesuai dengan tindakan operasi. S:Klien mengatakan kaki
13
des E/F: posisi terlentang belum bisa digerakan.
2022 2. Memposisikan pasien dengan O:Kaki tidak terjatuh
aman. lahi.
13.3
5 E/F: memperbaiki posisi kaki A:Masalah teratasi
klien agar tidak terjatuh P:Pasien dipindahkan
keruangan
1.

Selasa 4 13.4 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi. Pukul 14.10 ilham


13 0 E/F: terdapat luka post op di S:Klien belum merasakan
des
inguinalis sinistra. Panjang luka nyeri dibagian luka
2022
5 cm. post op (masih dalam
2. Melakukan perawatan luka efek anastesi).
14.4 dengan teknik aseptic. O:Terdapat luka post op
5 E/F: luka bersih, tertutup kassa. di inguinalis sinistra.
3. Mengobservasi suhu tubuh. Suhu 36,5º
E/F: 35,8ºC A:Masalah belum teratasi
13.5
4. Kolaborasi untuk memberikan P:Pasien dipindahkan
0
antibiotic. keruangan
13.5 1. E/F: Belum diberikan.
5

Anda mungkin juga menyukai