Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN T DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN HERNIA INGUINALIS DEXTRA DI


RUANG INTALASI BEDAH SENTRAL RSUD
PALEMBANG BARI TAHUN 2022

KELOMPOK III
PEMBIMBING AKADEMIK
1. APRELIA LUBIS NIM. 22222011 1. Miskiyah Tamar, M.Kep
2. IFROHATI FITRINIM. 22222030 2. Ayu Dekawaty, M.Kep
3. KIKI MEILINDA SARI NIM. 22222037

3. OKTA TRI LESTARI NIM. 22222050 PEMBIMBING LAHAN


1. Yandrimond, S.ST
4. PUTRI DINANTI NIM. 22222054
2. Ns. Imawan Saputra,
5. RISKA DARMAYANTI NIM. 22222061 S.Kep
6. SAHADA NIM. 22222064 3. Ns. Ronal Sinaga, S.Kep
7. SYAFRIZAL NIM. 22222071

8. WAHYU HARIANSYAH NIM. 22222075


TINJAUAN KASUS
DEFINISI ETIOLOGI
Hernia inguinalis Hal yang mengakibatkan hernia
menurut Haryono (2012) adalah:
merupakan hernia yang 1. Kelainan kongenital atau
terjadi di lipatan paha. kelainan bawaan.
Jenis ini merupakan Kelainan didapat, meliputi:
a) Jaringan kelemahan.
yang tersering dan
b) Luasnya daerah di dalam
dikenal dengan istilah ligamen inguinal.
turun berok atau burut c) Trauma.

(Jitowiyono & d) Kegemukan.

e) Melakukan pekerjaan berat.


Kristiyanasari, 2012)
f) Terlalu mengejan saat buang
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS KLIEN
Inisial Klien : Tn. T No RM : 630781
Usia : 43 tahun Tgl. Masuk : 10-11-2022
Jenis Kelamin : L Tgl. Pengkajian : 11-11-2022
Alamat : Indralaya Sumber informasi : Keluarga
No telepon : 0813xxxxx Keluarga terdekat : Istri
Status : Menikah Alamat & No telp : Indralaya
Agama : Islam Diagnosa Medis : Hernia
Suku : Melayu      
Pendidikan : SMP      
Pekerjaan : Pedagang      
Lama bekerja : 10 tahun      
RIWAYAT KESEHATAN
 Status Kesehatan Saat Ini
• Keluhan utama : Klien mengatakan nyeri dibagian bawah perut sebelah kanan
dan merasa ada benjolan
• Faktor Predisposisi : Hernia

• Faktor Presipitasi : Nyeri dan ada benjolan dibagian perut bawah sebelah kanan
 Riwayat Kesehatan Saat Ini

 Data Subejktif :

• Pasien mengatakan nyeri dibagian perut bawah sebelah kanan pasca oprasi

P : Nyeri bertambah saat beraktivitas


Q : Seperti diiris-iris
R : bagian perut bawah
S : Skala 6 ( 1 – 10 )
T : Intermiten
• Pasien mengatakan badan menggigil kedinginan

• Pasien mengatakan sulit bergerak / beraktivitas


CATATAN PENANGANAN KASUS (DIMULAI SAAT PASIEN DI
RAWAT DI RUANG RAWAT SAMPAI PENGAMBILAN KASUS
KELOLAAN)

Pasien masuk rumah sakit 10 november 2022


dengan keluhan sering merasa nyeri di bagian
bawah perut kanan, ada benjolan sudah 1 bulan
sejak SMRS, pasien mengeluh nyeri di bawah perut
bagian kanan karna ada benjolan.
ANALISA DATA

NO DATA/PROBLEM ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

1 DS : Pembedahan Nyeri akut (D.0077)

- Pasien mengatakan nyeri pada


Tinakan Operasi / Insisi
perut sebelah kanan bagian bawah
- Pasien mengatakan sulit tidur Terputusnya kontinuitas /
jaringan
DO :
 
- Pasien tampak meringis Resti pendarahan resiko
- Pasien tampak gelisah
Nyeri Akut
- TTV - TD : 130/80 mmHg
 
- Nadi : 90x/menit
- RR : 22x/menit - Suhu : 36,5oC
DS : Pembedahan Gangguan Mobilitas
- Klien mengatakan takut Fisik (D.0054)
Tindakan operasi
Bergerak
- Klien mengatakan semua
Terputusnya kontinuitas
aktivitasnya dibantu oleh
/jaringan
keluarganya dan perawat
DO : Adanya luka operasi
- Ku: Lemah
- Tampak berbaring ditempat tidur Keengganan untuk
Nampak klien susah bergerak bergerak / moilisasi

- TTV - TD : 130/80 mmHg


Gangguan moblitas fisik
- Nadi : 90x/menit
- RR : 22x/menit
- Suhu : 36,5oC
 
DS : - Tindakan operasi Risiko Infeksi (D.0142)

DO :  

- TTV
Terputusnya kontinuitas /
- TD : 130/80 mmHg
jaringan
- Nadi : 90x/menit
- RR : 22x/menit Adanya lukan operasi
- Suhu : 36,5oC
Tempat keluar masuknya
mikroorganisme

Resiko infeksi
DAFTAR MASALAH DIAGNOSA
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut 1. Nyeri akut b.d agen
2. Gangguan Mobilitas pencedera fisik
Fisik 2. Gangguan Mobilitas
3. Risiko Infeksi Fisik b.d Keengganan
melakukan pergerakan
3. Risiko infeksi b.d
peningkatan organisme
patogen lingkungan
RENCANA KEPERAWATAN Rencana Keperawatan

Diagnosa
SLKI SIKI
NO Keperawatan

1. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik (D.0077) Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I. 08238)

ditandai dengan: a. Observasi


Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi lokas, karakteristik, durasi,
DS :
Keperawatan 2 X 24 jam maka kualitas dan intensitas nyeri
- Klien mengatakan nyeri pada luka operasinya di
tingkat nyeri menurun dengan - Identifikasi skala nyeri
perut kanan bawah - Identifikasi respon nyeri non Verbal
- Klien mengatakan nyeri saat beraktivitas Kriteria Hasil : b. Terapeutik
DO : - Dari keluhan nyeri meningkat : - Kontrol lingkungan yang dapat menjadi
- Ekspresi wajah meringis 1 menjadi menurun : 5 membaik 5 memperberat nyeri

- Bersikap protektif Pain Assesmen - Kontrol lingkungan yang dapat


- Dari Meringis meningkat 1
memperberat nyeri
P : Nyeri bertambah saat bergerak
menjadi menurun 5 - Fasilitasi istirahat dan tidur
Q : Seperti diiris-iris
- Dari TTV memburuk : 1 c. Edukasi
R : bagian perut bawah - Jelaskan penyebab, periode dan
S : Skala 6 ( 1 – 10 ) menjadi membaik 5
pemicunyeri
T : Intermiten - Klien nampak gelisah - Jelaskan strategi meredakan nyeri
- TTV : - Ajarkan teknik non farmakologis

TD: 120/90 mmHg untukmengurangi nyeri


d. Kolaborasi
N : 88 x/menit
- Kolaborasi pemberian analgetik,sesuai
S : 36,5 0C
indikasi
P: 22 x/menit e. Pantau TTV
 
 
2. Gangguan mobilitas fisik b.d Mobilitasi fisik (L.05042) Dukungan Mobilisasi (I.05173)
a. Observasi
Keengganan melakukan Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi adanya nyeri atau
pergerakan (D.0054) keperawatan selama 2 x 24 keluhanfisik lainnya

ditandai dengan; jam maka Mobilitasi fisik - Identifikasi toleransi fisik melakukan
Mobilisasi
DS : meningkat dengan kriteria - Monitor frekuensi jantung dan
- Klien mengatakan takut hasil : tekanan darah sebelum memulai

Bergerak - Dari Nyeri meningkat : - Mobilisasi Monitor kondisi umum


selama melakukan Mobilisasi
- Klien mengatakan semua 1 menjadi menurun : 5 b. Terapeutik
aktivitasnya dibantu oleh - Dari kelemahan fisik - Fasilitasi aktivitas Mobilisasi

keluarganya dan perawat meningkat : 1 menjadi denganalat bantu (mis. tongkat, kruk)
- Libatkan keluarga untuk membantu
DO : menurun : 5 pasien dalam meningkatkan Mobilisasi
- Ku: Lemah - Dari gerakan terbatas c. Edukasi

- Tampak berbaring meningkat : 1 menjadi - Jelaskan tujuan dan prosedur


Mobilisasi
ditempat tidur menurun 5 - Anjurkan melakukan Mobilisasi dini
- klien nampak susah - Ajarkan Mobilisasi sederhana yang

bergerak harus dilakukan (mis. berjalan dari


tempat tidur ke kursi roda, berjalan
dari tempat tidur ke kamar mandi,
berjalansesuai toleransi
3. Risiko infeksi (D.0142) Tingkat Infeksi Pencegahan infeksi (L.14539)

dibuktikan dengan Efek a. Observasi


(L.14137)
- Monitor tanda dan gejala infeksi
prosedur Infasif (terdapat luka
Setelah dilakukan lokandan patagenik
operasi pada perut bawah)
intervensi keperawatan b. Terapeutik
Ds : - Batasi jumlah pengunjung
selama 2 x 24 jam
Do : - Cuci tangan sebelum dan
- Nampak luka operasi pada maka tingkat infeksi sesudah kontak dengan pasien
bagian perut kanan bawah menurun dengan dan lingkunganpasien

kriteria hasil : c. Edukasi


- Luka nampak agak
- Jelaskan tanda dan gejala
kemerahan ( pada hari - Dari Nyeri
infeksi
kedua) meningkat : 1 menjadi
- Ajarkan cara mencuci tangan
- Luka agak basah ( pada hari menurun : 5 denganbenar
kedua ) - Dari kemerahan - Anjurkan meningkatkan asupan
Nampak luka operasi pada perut meningkat : 1 menjadi nutrisi
kanan bawah panjang 7 cm menurun 5 - Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
  Dari nafsu makan
d. Kolaborasi
menurun : 1 menjadi
- Kolaborasi pemberian
meningkat : 5
antibiotik, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Implementasi Paraf Tanggal Evaluasi Paraf
N Diangnosa Hari/Tgl/
O keperawatan Jam
Jumat   Juamta  
1. Nyeri Akut b.d 1. Mengidentifikasi lokasi, S:
11/11/2022 11/11/2022
- Klien mengatakan nyeri bekas
agen pencedera
15 : 00
karakteristik, durasi, frekuensi, 18 : 50
 
operasinya berkurang
  kualitas, intensitas nyeri Hasil:
fisik   - Klien mengatakan lebih
 
P : Nyeri ketika banyak bergerak
nyaman
  Q : Nyeri seperti di iris-iris
  O:
 
R : Perut kanan bawah
- Ekspresi wajah mulai rileks
15:10 S : Skala nyeri 5
  - Bersikap protektif Pain
T : Nyeri hilang timbul
  Assesmen
  2. Mengontrol lingkungan yang memperberat
  P: Nyeri berkurang
rasa nyeri (mis: suhu ruangan , pencahayaan,
  Q : Seperti di iris-iris
  kebisingan) Hasil:
 
R : bagian perut bawah
- Klien mengatakan nyerinya
15:20 S : Skala 3 ( 1 – 10 )
  bertambah ketika banyak bergerak
 
T : Intermiten
3. Memonitor tanda-tanda vital sebelum dan
  - Klien nampak lebih tenang
  sesudah pemberian analgesik Hasil:
 
- TTV :
- TD : 120/90 mmhg
  TD: 120/90 mmHg
15:30 - N : 80 x/menit
 
N : 80 x/menit
- S : 36,20C
  S : 36,20C
  - P : 20 x/menit
P: 20 x/menit
  4. Mengajarkan teknik non farmakologis
  A : Nyeri Akut b.d agen pencedera
15;40 untuk mengurangi rasa nyeri yaitu
fisik
  melakukan pengaturan posisi dan relaksasi
  P:
 
5. Kolaborasi pemberian analgetik Hasil:
Intervensi 1,2,3,5 dan 8 dilanjutkan
  - pemberian injeksi Ketorolac 1
 
 
ampul /IV/ 12 jam
 
 
 
 
 
   

Gangguan 1. Mengindentifikasi S:
2.   16:00 18:50
  - Klien
mobilitas fisik  
adanya nyeri atau
mengatakan
 
 

b.d Keengganan keluhan fisik lain


masih takut
Melakukan 2. Mengidentifikasi untuk Bergerak
pergerakan toleransi fisik melakukan - Klien

Mobilisasi mengatakan
aktivitasnya
3. Memonitor frekuensi
masih dibantu
jantung dan tekanan darah oleh
sebelum memulai keluarganya
Mobilisasi O:

4. Memonitor kondisi - Ku: baik


- Klien duduk
umum selama melakukan
ditempat tidur
Mobilisasi A : Gannguan
5. Melibatkan keluarga mobilitas fisik b.d
untuk membantu pasien Keengganan
melakukan
dalam meningkatkan
pergerakan
Mobilisasi
P : Intervensi
6. Menjelaskan tujuan dan dilanjutkan
prosedur Mobilisasi
7. Menganjurkan
melakukan Mobilisasi dini
8. Pemberian Antibiotik
   

3. Risiko infeksi 20.00 1. Memonitor tanda dan gejala 07.00 S :


(D.0142) infeksi lokal dan patogenik Hasil
 
 

- Klien mengatakan
 
 

dibuktikan dengan - Luka agak basah


bekas luka opersinya
Efek prosedur 2. Membatasi jumlah pengunjung
kering
Infasif (terdapat Hasil
luka operasi pada - Menganjurkan keluarga pasien O:
perut bawah) untuk membatasi pembesuk untuk - Nampak luka Operasi
  mengurangi kebisingan dibagian Perut kanan
3. Menjelaskan tanda dan gejala bawah, dengan lebar
infeksi Hasil
luka sekitar 7 cm
- Menunjukkan kemampuan untuk
- Nilai Leukosit ( 4,9-
mencegah timbulnya infeksi
4. Mengajarkan cara mencuci 11ribu/ul)
tangan dengan benar Hasil : - SB : 36,2ºC
- Menunjukkan kemamauan A : Risiko infeksi
untuk mencuci tangan dengan P : Lanjutkan Intervensi
benar
5. Menganjurkan meningkatkan
asupan Nutrisi Hasil :
- Mampu menghabiskan Porsi
yang diberikan
6. Kolaborasi pemberian obat hasil
- Injeksi Ceftriaxone 2 gr / iv / 12
jam
Kesimpulan
Hernia inguinalis merupakan permasalahan yang bisa
ditemukan dalam kasus bedah. Hernia inguinalis merupakan
hernia yang paling umum terjadi dan muncul sebagai
tonjolan di selangkangan atau skrotum. Hernia inguinalis
terjadi diketika dinding abdomen berkembang sehingga
usus menerobos kebawah melalui celah hernia tipe ini
sering terjadi pada laki-laki dari perempuan. Hernia
inguinalis dapat diderita oleh semua umur, tetapi angka
kejadian hernia inguinalis meningkat dengan bertambahnya
umur dan terdapat distribusi bimodal (dua modus) untuk
usia yaitu dengan puncaknya pada usia 1 tahun dan pada
usia rerata 40 tahun.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai