BIDANG KEGIATAN :
DISUSUN OLEH :
NAMA : Sahada
NIM : 22222064
2022 Mahasiswa
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat dengan judul Edukasi Penggunaan Kompres Hanga Jahe Terhadap Intensitas Nyeri
Asam Urat (Gout Artritis) Pada Masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan
sebagai upaya untuk memberi Manfaat agar dapat Tersusunnya laporan hasil kegiatan pengabdian
masyarakat ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Bupati Pemulutan Ulu 1
2. Bapak Camat Pemulutan Ulu 1
3. Bapak Kepala Desa Pemulutan Ulu 1
4. Bapak Heri Shatriadi CP, M.Kes. selaku Rektor IKesT Muhammadiyah Palembang.
5. Ibu Maya Fadlillah, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
IKesT Muhammadiyah Palembang.
6. Bapak Yudi Abdul Majid, S.Kep.,Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi
Profesi Ners IKesT Muhammadiyah Palembang.
7. Bapak Ir.M.Djakfar Abdullah, M.Si selaku dosen pembimbing lapangan PKLT
IKesT Muhammadiyah Palembang.
8. Para dosen dan seluruh staf karyawan IKesT Muhammadiyah Palembang serta
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama
pelaksanaan PKLT.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pengabdaian masayarakat ini masih
jauh dari sempurna sehingga masukan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Selanjutnya penulis mohon maaf kepada seluruh pihak atas segala kekurangan dan kekhilafan
penulis selama menjalankan kegiatan ini.
Harapan penulis semoga dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat
menjadi pengalaman masa depan dan bermanfaat bagi penulis khususya dan bagi masyarakat Desa
Pemulutan Ulu 1
Penulis,
Sahada
RINGKASAN
Asam urat (Gout Arthritis) disebabkan tumpukan asam urat pada sendi-sendi tubuh.
Ketika terdapat kelebihan asam urat pada aliran darah dan jumlahnya lebih dari yang dapat
dikeluarkan, asam urat tersebut merembes ke dalam jaringan sendi sehingga menyebabkan rasa
sakit dan pembengkakan. Rasa nyeri merupakan gejala penyakit Gout yang paling sering
(Smeltzer, 2014).
Gout Arthritis biasanya paling banyak terdapat pada sendi jempol jari kaki, sendi
pergelangan, sendi kaki, sendi lutut dan sendi siku yang dapat menyebabkan nyeri yang sedang
meradang karena adanya penumpukan zat purin yang dapat membentuk kristal- kristal yang
mengakibatkan nyeri, jika nyeri yang dialami tidak segera ditangani akan mengakibatkan
gangguan terhadap aktivitas fisik sehari-hari seperti menurunnya aktivitas fisik (Nahariani,
Lismawati, & Wibowo, 2015). Terapi yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dan
mengurangi rasa nyeri dibagi menjadi 2 yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis (Zuriati,
2017). Penanganan asam urat secara farmakologi adalah dengan Obat Anti Inflamasi Non Steroid
(OAINS) seperti ibuprofen, naproxen dan allopurinol. Upaya penunjang lain untuk mengatasi
nyeri asam urat adalah dengan pengobatan non farmakologis, yaitu dengan memanfaatkan bahan-
bahan herbal yang dikenal turun temurun oleh masyarakat dapat berkhasiat menurunkan nyeri,
salah satunya adalah: jahe (Wilda & Panorama, 2020).
Pemberian kompres air hangat berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah, menstimulasi
sirkulasi darah, mengurangi kekakuan, dan menghilangkan sensasi rasa sakit. Terapi kompres hangat
dilakukan selama 20 menit dengan 1 kali pemberian dan pengukuran intensitas nyeri dilakukan dari
menit ke 15-20 selama tindakan (Samsudin, 2016). Kompres Jahe hangat terbukti lebih efektif dalam
mengurangi intensitas nyeri dibandingkan kompres dengan hanya menggunakan air hangat saja
(Madoni, 2017). Jahe mengandung Olerasin atau Zingerol yang dapat menghambat sintesis
prostaglandin, sehingga nyeri reda atau radang berkurang. Prostaglandin itu sendiri adalah suatu
senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri dari radang atau inflamasi (Wil & Panorama,
2020).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Asam urat (Gout Arthritis) disebabkan tumpukan asam urat pada sendi-sendi tubuh.
Ketika terdapat kelebihan asam urat pada aliran darah dan jumlahnya lebih dari yang dapat
dikeluarkan, asam urat tersebut merembes ke dalam jaringan sendi sehingga menyebabkan
rasa sakit dan pembengkakan. Rasa nyeri merupakan gejala penyakit Gout yang paling
sering (Smeltzer, 2014). Gout Arthritis biasanya paling banyak terdapat pada sendi jempol
jari kaki, sendi pergelangan, sendi kaki, sendi lutut dan sendi siku yang dapat menyebabkan
nyeri yang sedang meradang karena adanya penumpukan zat purin yang dapat membentuk
kristal-kristal yang mengakibatkan nyeri, jika nyeri yang dialami tidak segera ditangani
akan mengakibatkan gangguan terhadap aktivitas fisik sehari-hari seperti menurunnya
aktivitas fisik (Nahariani, Lismawati, & Wibowo, 2015).
Di Indonesia prevalensi penyakit asam urat pada usia 55-64 tahun sebanyak 45%,
usia 65-74 tahun sebanyak 51,9%, usia ≥75 tahun sebanyak 54,8%. Angka ini menunjukkan
bahwa penyakit asam urat nyeri akibat asam urat sudah sangat mengganggu aktivitas
masyarakat Indonesia (Riskesdas, 2013). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
peningkatan kadar asam urat menjadi tinggi salah satunya adalah perilaku hidup tidak sehat
seperti mengkonsumsi makanan mengandung purin tinggi, mengkonsumi alkohol dan
obesitas (Zahara, 2013). Serangan gout dicirikan dengan rasa sakit yang menyiksa, dan
seringkali berulang. Serangan gout yang berulang juga dapat menyebabkan kerusakan
struktural yang berlanjut pada pembentukan tofi, sehingga dapat menimbulkan efek nyeri
(Frecklington, dkk, 2011). Adanya kristal asam urat memungkinkan terjadinya interaksi
membran fosfolipid dan faktor serum yang berkontribusi terhada reaksi inflamasi dan rasa
nyeri (Martillo, Nazzal, & Crittenden, 2014).
Terapi yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dan mengurangi rasa
nyeri dibagi menjadi 2 yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis (Zuriati, 2017).
Penanganan asam urat secara farmakologi adalah dengan Obat Anti Inflamasi Non Steroid
(OAINS) seperti ibuprofen, naproxen dan allopurinol. Upaya penunjang lain untuk
mengatasi nyeri asam urat adalah dengan pengobatan non farmakologis, yaitu dengan
memanfaatkan bahan-bahan herbal yang dikenal turun temurun oleh masyarakat dapat
berkhasiat menurunkan nyeri, salah satunya adalah: jahe (Wilda & Panorama, 2020).
Pemberian kompres air hangat berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah,
menstimulasi sirkulasi darah, mengurangi kekakuan, dan menghilangkan sensasi rasa sakit.
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, terapi kompres hangat dilakukan selama 20 menit
dengan 1 kali pemberian dan pengukuran intensitas nyeri dilakukan dari menit ke 15-20
selama tindakan. Pemanfaatan jahe dengan teknik kompres menggunakan air hangat dapat
dilakukan selama 15-20 menit dan hal tersebut cukup efektif dalam menghilangkan rasa
nyeri (Samsudin, 2016). Kompres Jahe hangat terbukti lebih efektif dalam mengurangi
intensitas nyeri dibandingkan kompres dengan hanya menggunakan air hangat saja
(Madoni, 2017). Jahe mengandung Olerasin atau Zingerol yang dapat menghambat sintesis
prostaglandin, sehingga nyeri reda atau radang berkurang.
Prostaglandin itu sendiri adalah suatu senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator
nyeri dari radang atau inflamasi (Wilda & Panorama, 2020). Karena itu, diduga bahwa
penggunaan kompres hangat jahe juga memiliki efek yang signifikan pula terhadap penurunan
nyeri persendian pada kasus artritis gout. Berdasarkan masalah diatas, perlu dilakukan analisis
tentang penggunaan jahe dalam menurunkan nyeri pada lansia yang mengalami gout artiritis
yang dilakukan melalui literature review.
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di Desa Betung 1 Kec.Lubuk
Keliat Kab.Ogan Ilir diperoleh rerata keluhan utama penyakit dalam keluarga yang
dirasakan yaitu Asam Urat dari rentan usia 30 tahun keatas. Keluhan yang dirasakan adalah
nyeri otot dan sendi pada bahu, kaki dan tangan. Masyarakat mengatakan nyeri semakin
bertambah saat melakukan aktivitas dan memakan makanan yang mengandung kadar purin
tinggi seperti, jeroan, kubis, katuk. Sebagian masyarakat sudah mengetahui dan menerapkan
penggunaan kompres hangat jahe dan terbukti efektif untuk mengurangi nyeri Asam Urat.
B. Permasalahan Masyarakat
Berdasarkan analisis situasi di atas, disimpulkan permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat yaitu tingginya kasus asam urat, kurang pengetahuan mengenai penyakit asam
urat sehinngga perlu upaya untuk peningkatan pemahaman dan pemeriksaan rutin penyakit
asam urat sehingga kemudian dapat menurunkan kasus asam urat beserta dangan komplikasi
yang ditimbulkan.
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN
C. Peserta
Peserta kegiatan merupakan masyarakat yang ada di Pemulutan ulu 1
D. Tahapan Kegiatan
1. Persiapan Kegiatan
Berkoordinasi dengan anggota tim dalam mempersiapkan rancangan kegiatan,
materi edukasi melalui studi pustaka tentang asam urat (gout artritis), surat perijinan
kepada Kepala Desa Pemulutan ulu 1, pembuatan leaflet.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Rencana tindakan yang akan dilakukan selama pelaksanaan pengabdian masyarakat yaitu :
a. Edukasi Kegiatan
Berkoordinasi dengan Kepala Desa pemulutan ulu 1 dengan menyampaikan
surat izin, menjelaskan tujuan, prosedur kegiatan dan memuat kontrak kegiatan.
Melakukan edukasi tentang penerapan kompres hangat jahe terhadap intensitas nyeri
asam urat pada masyarakat. Penyuluhan dibantu oleh mahasiswa sebagai anggota
pengabdian masyarakat. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada pukul 14.00 WIB.
B. Taget Capaian
Edukasi dilakukan sebagai upaya pencapaian peningkatan pengetahuan tentang
pengobatan Non-farmakologi kompres hangat jahe terhadap intensitas nyeri asam urat
(gout artritis) pada masyarakat Desa pemulutan ulu 1. Edukasi diberikan melalui
penyampaian materi dengan menggunakan leaflet. Akhir dari kegiatan, edukasi kompres
hangat jahe dengan tujuan masyarakat akan dapat mengetahui lebih dalam mengenai
terapi Non-farmakologi untuk mengurngi nyeri asam urat.
BAB V
JADWAL KEGIATAN
Januari Februari
No Kegiatan
I II III IV I II III IV
1 Pembuatan rancangan
proposal pengabdian
Masyarakat
2 Pengajuan rencana proposal
pengabdian masyarakat
3 Pengurusan administrasi
4 Tahap persiapan
5 Tahap pelaksanaan
6 Pembuatan Laporan
7 Tahap pelaporan
BAB VI
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
A. Hasil Kegiatan
1. Peserta (jelaskan tentang peserta yang mengikuti kegiatan)
2. Proses Kegiatan (Perizinan, Persiapan Kegiatan, Pelaksanaan Kegiatan, Evaluasi
Kegiatan)
3. Hasil Penilaian Terkait Pengabdian Masyarakat (Hasil berupa narasi dari kegiatan
pengabdian, ketercapaian hasil dari pengabdian serta memasukkan dokumentasi
kegiatan pengabmas)
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat tentang edukasi
kesehatan tentang kompres hangat jahe terhadap intensitas nyeri asam urat (gout artritis)
dapat disimpulkan bahwa:
1. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
menjaga pola makan yang sehat yaitu tidak mengandung banyak purin. Hal ini
karena masyarakat tidak mengetahui pentingnya memilih makanan sehat agar
terhindar dari penyakit asam urat (gout artritis).
2. Cukup tinggi antusias masyarakat dalam kegiatan edukasi. Masyarakat banyak
bertanya terkait memilih makanan sehat untuk penderita asam urat (gout artritis),
serta semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh pengedukasi.
B. Saran
Saran untuk masyarakat untuk merubah pola makan yang sehat dan memilih makanan-
makanan yang tidak mengadung banyak purin contohnya; buah-buahan, kacang polong, jamur,
minyak nabati dan protein agar tidak memperburuk dan tidak terjadi komplikasi dari penyakit
asam urat (gout artritis) tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Agustiningrum, R. D. (2015), ' Efektivitas Penggunaan Kompres Hangat dan Kompres
Dingin Terhadap Tingkat Nyeri Pada Balita Pasca Imunisasi Ori Difteri.Jurnal
Kesehatan, pp 12-23.
Alfiana, T. L. (2014) ‘Analisis Kndungan Jahe Merah (Zingiber Officinal var. Rubrum)’,
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 25(11), pp. 6–25.
Arlina (2019) ‘Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Memakai Parutan Jahe Merah
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Wanita Lansia Penderita Gout Arthritis di Panti
Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang’, Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, 9(18),
pp. 131–135.
Arsyad, A. (2014) ‘Analisis Ekstrak Jahe merah terhadap penyakit Furunce (Bisul)’, Jurnal
keperawatan dan Kesmasyarakatan Cendekia Utama, 5(1), pp. 23–35. doi:
10.3168/jds.2017-13062.
Dewi (2015) ‘Pengaruh Kadar Hemoglobin Dalam Serum Terhadap Hasil Pemeriksaan
Kadar Asam Urat’, jurnal kesehatan, 53(9), pp. 7–21. doi:
10.1017/CBO9781107415324.004.
Haqiqi (2016) ‘Perbedaan Perubahan Tingkat Nyeri Persalinan Normal Antara Kelompok
Dengan dan Tanpa Aromaterapi Lavender Di Lamongan’, AdlnPerpustakaan
Universitas Airlangga, 7(2), p. 8. doi: 10.1111/j.1532- 950X.2013.12007.x.
Harya (2018) ‘Hubungan Intensitan Nyeri terhadap Pasien Post Operasi di RS Widyautama’,
Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 12(4), pp. 1–26.
Hermiyanty, A. (2017) ‘Hubungan Asupan Makanan sumber purin, vitamin c danasupan
cairan Pada Kadar Asam Urat Dalam Darah di Puskesmas Mabelopura’, Journal of
Chemical Information and Modeling, 8(9), pp. 1– 58. doi:
10.1017/CBO9781107415324.004.
Hindun, G. D. (2016) ‘Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Post
Curretage Atas Indikasi Abortus Incomplete Pada Ny. Y P0A1 Di Ruang Bougenville
RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga’, Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kesehatan, 3(1), pp. 9–41.
Ilham (2020) ‘kompres hangat jahe merah terhadap penurunan nyeri asam urat’, jurnal
kesehatan, 2(2), pp. 14–19.
Jackson, M. B. (2011) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyartat Tentang Penyakit Asam
Urat (Gout) di Desa Mayangan’, Journal of Controlled Release, 15(9), pp. 31–32
7 E-mail : dewipujiana9@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP : 081373762120
6. Alamat : Jl.Angkatan 45 N0 14 RT 39 RW 12
7. E-mail : rosmiarti_5474@yahoo.com
8. Nomor Telepon/HP : 08117193159
C. Riwayat Pendidikan
No Tahun Lulus Jenjang Dalam Negeri Nama Perguruan
/Luar Negeri Tinggi / Prodi
1
2006-2012 SD Dalam Negeri SDN 23 muara telang
2
2012-2015 SMP Dalam Negeri SMPN 2 muara telang
3
2015-2018 SMA Dalam Negeri SMAN 1 muara telang
4
2018-2023 PTS Dalam Negeri IkesT Muhammadiyah
Palembang
I. LATAR BELAKANG
Asam urat (Gout Arthritis) disebabkan tumpukan asam urat pada sendi-sendi tubuh.
Ketika terdapat kelebihan asam urat pada aliran darah dan jumlahnya lebih dari yang
dapat dikeluarkan, asam urat tersebut merembes ke dalam jaringan sendi sehingga
menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan. Rasa nyeri merupakan gejala penyakit Gout
yang paling sering (Smeltzer, 2014). Gout Arthritis biasanya paling banyak terdapat pada
sendi jempol jari kaki, sendi pergelangan, sendi kaki, sendi lutut dan sendi siku yang
dapat menyebabkan nyeri yang sedang meradang karena adanya penumpukan zat purin
yang dapat membentuk kristal-kristal yang mengakibatkan nyeri, jika nyeri yang dialami
tidak segera ditangani akan mengakibatkan gangguan terhadap aktivitas fisik sehari-hari
seperti menurunnya aktivitas fisik (Nahariani, Lismawati, & Wibowo, 2015).
Di Indonesia prevalensi penyakit asam urat pada usia 55-64 tahun sebanyak 45%,
usia 65-74 tahun sebanyak 51,9%, usia ≥75 tahun sebanyak 54,8%. Angka ini
menunjukkan bahwa penyakit asam urat nyeri akibat asam urat sudah sangat
mengganggu aktivitas masyarakat Indonesia (Riskesdas, 2013). Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi peningkatan kadar asam urat menjadi tinggi salah satunya adalah
perilaku hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan mengandung purin tinggi,
mengkonsumi alkohol dan obesitas (Zahara, 2013).
Terapi yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dan mengurangi rasa nyeri
dibagi menjadi 2 yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis (Zuriati, 2017). Penanganan
asam urat secara farmakologi adalah dengan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) seperti
ibuprofen, naproxen dan allopurinol. Upaya penunjang lain untuk mengatasi nyeri asam urat
adalah dengan pengobatan non farmakologis, yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan herbal
yang dikenal turun temurun oleh masyarakat dapat berkhasiat menurunkan nyeri, salah satunya
adalah: jahe (Wilda & Panorama, 2020).
Pemberian kompres air hangat berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah,
menstimulasi sirkulasi darah, mengurangi kekakuan, dan menghilangkan sensasi rasa
sakit. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, terapi kompres hangat dilakukan selama 20
menit dengan 1 kali pemberian dan pengukuran intensitas nyeri dilakukan dari menit ke
15-20 selama tindakan. Pemanfaatan jahe dengan teknik kompres menggunakan air
hangat dapat dilakukan selama 15-20 menit dan hal tersebut cukup efektif dalam
menghilangkan rasa nyeri (Samsudin, 2016).
Kompres Jahe hangat terbukti lebih efektif dalam mengurangi intensitas nyeri
dibandingkan kompres dengan hanya menggunakan air hangat saja (Madoni, 2017). Jahe
mengandung Olerasin atau Zingerol yang dapat menghambat sintesis prostaglandin,
sehingga nyeri reda atau radang berkurang. Prostaglandin itu sendiri adalah suatu
senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri dari radang atau inflamasi (Wilda
& Panorama, 2020).
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat Desa pemulutan ulu 1
mampu memahami tentang penyakit asam urat.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang penyakit asam urat
2. Mengetahui tanda dan gejala asam urat
3. Mengetahui penyebab asam urat
4. Mengetahui pengobatan Non-farmakologi terapi kompres hangat jahe pada asam
urat
5. Mengetahui tetang diet bagi penderita asam urat
C. Materi(Terlampir)
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
E. Media/Alat
- Leaflet
F. Perorganisasian
Penyaji
Moderator
11111
111 Notulen
2 Fasilitator
55
Audiens (Masyarakat)
3
44
Keterangan :
Penyaji (2 orang)
Fasilitator (3 orang)
Moderator (1 orang)
Notulen (2 orang)
Dokumentasi (2 orang)
Audiens
Anggota (20 orang)
G. Alokasi Waktu
1. Apresepsi/set : 5 menit
H. Strategi Instruksional
3. Mengadakan evaluasi berupa tanya jawab dan simulasi oleh masyarakat untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat mengenai materi kompres
hangat jahe pada asam urat
III. Evaluasi
a. Proses : selama penyuluhan berlangsung
b. Hasil :
Dapat secara subjektif (lisan) menyebutkan
a. Mengetahui tentang asam urat
b. Mengetahui tentang pembagian asam urat
c. Mengetahui tanda dan gejala asam urat
d. Mengetahui penyebab asam urat
e. Mengetahui terapi Non-farmakologi kompres hangat jahe
f. Mengetahui tetang diet bagi penderita asam urat
KOMPRES AIR HANGAT DENGAN JAHE
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2023
A. Pengertian Asam Urat
Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil
akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
1
D. Penyebab asam urat
1. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat
berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.
2. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan
ginjal yang akan menyebabkan.
2
3
Lampiran 6: Daftar Hadir Peserta
4
Lampiran 7: Dokumentasi Kegiatan (Foto-foto Pelaksanaan)