Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN IPE/C KEGIATAN PKL TERPADU

MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES BANTEN DI RW 01 DESA BUGEL

KECAMATAN PADARINCANG, KABUPATEN SERANG-BANTEN

Disusun Oleh :

Kelompok : 30 (Desa Bugel, Kecamatan Padarincang)


Nama Anggota : Fitri Yunengsih (DII Keperawatan)
Hanifa Nur Esha ( DIII Keperawatan)
Selfiani (STR Keperawatan)
Nailul Amalia (DIII Kebidanan)
Nana Diana Agustin (DIII Kebidanan)
Haerunisa Ardianti (DIII TLM)
Ghaida Haura Mumtazah (DIII TLM)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No. 12 Banjar Agung, Cipoco Jaya,
Kota Serang, 42122
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Interprofessional Education (IPE) terjadi ketika mahasiswa dari dua atau ebih profesi kesehatan belajar
bersama, belajar dari profesi kesehatan lain, dan belajar tentang peran masing-masing profesi kesehatan
untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan (Parsell and Bligh, 2011).
Menurut Speakman (2015), Interprofessional Education (IPE) bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan
yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mendukung praktik kolaborasi antarprofesi
kesehatan.

Implementasi Interprofessional Education (IPE) dalam kurikulum Pendidikan kesehatan memiliki tiga
fokus. Pertama, peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mahasiswa dalam praktik kolaborasi
antar profesi kesehatan. Kedua, berfokus pada pembelajaran tentang bagaimana menciptakan kolaborasi
yang efektif dalam sebuah tim. Ketiga, menciptakan kerjasama yang efektif untuk meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap pasien (Lapkin, S,et al., 2013)

Kolaborasi Interprofesi atau Interprofessional Collaboration (IPC) adalah kemitraan antara orang dengan
latar belakang profesi yang berbeda dan bekerja sama untuk memecahkan masalah kesehatan dan
menyediakan pelayanan kesehatan (Morgan et al, 2015). Menurut WHO, IPC terjadi saat berbagai profesi
kesehatan bekerja sama dengan pasien, keluarga dan komunitas untuk menyediakan pelayanan komprehensif
dan berkualitas tinggi (WHO, 2011). IPC dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan memberi manfaat
bersama bagi semua yang terlibat (Green and Johnson, 2015)

Berdasarkan data World Health Organization, pravelensi gout arthtritis di dunia sebanyak 34,2%. Gout
arthtritis sering terjadi di negara maju seperti amerika. Pravelensi gout arthtritis di Negara amerika sebesar
26,3% dari total penduduk. Peningkatan kejadian gout arthtritis tidak hanya terjadi di negara maju saja.
Namun, peningkatan juga terjadi di negara berkembang. Salah satunya di Negara Indonesia (WHO, 2017).

Hasil Riskesdas tahun 2018 tercatat bahwa pravelensi penyakit sendi di Indonesia berdasrkan
wawancara diagnosis dokter (7,3%). Seiring dengan bertambahnya umut, demikian juga yang diagnosis
dokter prevelensi tertinggi pada umur ≥ 75 tahun (18,9%). Berdasarkan umur yang didiagnosis dokter lebih
tinggi pada perempuan (8,5%) di banding laki-laki (6.1%) (RISKESDAS, 2018). Pravelensi tertimggi juga
ditunjukan dalam Riskesdas di Provinsi Banten yaitu 6,15%. (Dinas kesehatan Provinsi Banten, 2015)

Berdasarkan survei yang dilakukan, diketahui terdapat keluarga dengan anggota keluarga menderita
Gout Arthtritis di Rt 01 Rw 01 Desa Bugel Kecamatan Padarincang.

1
Dari penjelasan diatas peranan petugas kesehatan sangat penting dalam pemeberian oenyuluhan
mengenai asam urat dalam upaya menurunkan angka kesakitan yang disebabkan oleh asam urat, sehingga
diharapkan mahasiswa kesehatan dapat memahami dan menguasai penanganan pada pasien asam urat.

B. TUJUAN
a) Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melakukan kolaborasi dan memberikan asuhan keluarga kenapa Ny. K dengan
masalah Asam Urat berupa pengkajian dan pendidikan kesehatan.
b) Tujuan Khusus
1. Dapat bekerja secara tim dalam merencanakan dan menanggulani masalah kesehatan.
2. Dapat melakukan timdakan dan pemecahan masalah kesehatan keluarga bersama-sama.
3. Setelah dilakukan pengkajian dan pendidikan kesehatan pada klien denga asam urat, diharapkan
mampu menumbuhkan kesadaran klien akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri sendiri
dalam meningkatkan mutu hidup sehingga tercapai derajat kesehatan keluarga secara optimal.
4. Melakukan pemeriksaan secara kolaboratif kepada klien dengan asam urat.
5. Meningkatkan pengetahuan klien mengenai pola hidup sehat dan diet rendah purin.

C. SASARAN
Sasaran kegiatan keluarga binaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Terpadu adalah keluarga Ny. K dengan
masalah asam urat yang bertempat tinggal di Rt 001 Rw 001 Desa Bugel Masjid Kecamatan Padarincang
Kabupaten S

2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Asam Urat

1. Pengertian

Asam urat adalah asam berbentuk Kristal yang merupakan hasil pemecahan purin. Secara alamiah,

purin ada dalam tubuh dan dalam makanan dari tanaman seperti (sayur, buah, kacang-kacangan)

adapun dari hewan (daging, jeroa, ikan sarden) ( Dhalimarta, 2008). Menurut CDC (2020), asam urat

dalam bentuk umum adalah dari radang sendi yang sangat menyakitkan. Biasanya mempengaruhi

satu sendi pada satu waktu (sering kali pada jempol kaki). Serangan nyeri asam urat yang berulang

menyebabkan Gout Athritis yaitu suatu bentuk radang sendi yang memburuk.

2. Klasifikasi Gout Arthtritis

Gout terbagi atas 2 yaitu :

a. Gout primer : Tanpa adanya penyebab yang jelas dan dapat disebabkan oleh pembentukan asam

urat tubuh yang berlebihan atau akibat oenurunan ekskresi asam urat (paling sering).

b. Gout sekunder : Kondisi hiperurisemia lama yang di sebabkan kelainan tertentu atau pemakaian

obat tertentu.

3. Menifestasi Klinis

Perjalanan alamiah gout athtritis dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu :

1. Hiperurisemia Asimtomatik

Pada tahap ini pasien tidak memilihi tanda dangejala klinis tertentu, hanya kadar asam urat seru >

6,8 mg?dL. Keadaan ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dilakukan pengukuran

kadar asam urat serum.

2. Gout Akut

a) Serangan gout akut biasanya bersifat monoartritis dan disertai dengantanda cardinal inflamasi

(merah, bengkak, hangat, nyeri tekanan, dan ganggaan fungsi).

3
b) Serangan disertai nyeri hebat, nyeri tekan/sentuh, dangan awitan yang tiba-tiba dan

memuncak 6-12 jam.

c) Seranga gout akut yang pertama biasanya mengenai sendi metatarsophalangeal (MTP) I pada

80-90% kasus yang biasa disebut podagra.

d) Sendi lain yang dapat terlubat meliputi sendi tarsal, metatarsal, pergelangan kaki,

lutu,siku,dan intrapangeal.

e) Gejala konstitusional juga dapat menyertai keluhan, meliputi demam, sakit kepal dan malaise.

3. Fase Interkritikal

a) Fase bebas gejala (remisi) diantara 2 serangan gout akut, dapat terjadi secara spontan atau

dengan terapi.

4. Gout Kronis

a) Apabila penyakit tidak diobati dan berlanjut, dapat terjadi kerusakan pada sendi dengan

pembentukan tous. Tufus menunjukan penyakit yang sudah berlangsung kronis dan tidak

terkontrol.

b) Tofus merupakan massa yang terbentuk karena akumulasi Kristal MSU, dapat ditemukan

disekitar telinga, jaringan subkutan, dan kulit secara makroskopis tersusun atas material

berwarna putih seperti kapur.

c) Gout kronis juga ditandai dnegan gangguan pada ginjal berupa nefropati urat kronis,

nefropati asam urat akut dan nefrolitiasis asam urat.

5. Etiologi

Asam urat merupakan kristal putih yang tidak berbau dan berasa, yang dihasilkan oleh proses

metabolisme utama, yaitu suatu proses kimia dalam inti sel yang berfungsi menunjang

kelangsungan hidup.

Proses dimulai dari makanan yang berupa karbohidrat, protein, dan selulosa (serat) dengan

melalui proses kimia dalam tubuh untuk diubah menjadi tenaga (energi) dan bahan-bahan kimia lain

4
yang dibutuhkan tubuh. Bila ter jadi penyimpangan dalam proses metabolisme maka akan

menyebabkan terjadinya kelebihan dan penumpukan asam urat.

Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan pada persendian dan

pembuluh kapiler darah terutama yang dekat dengan persendian dan akibatnya apabila pensendian

digerakkan akan terjadi pergesekan antar kristal-kristal tersebut sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Penumpukan asam urat yang kronis pada persen dian menyebabkan cairan getah bening yang

berfungsi sebagai pelumas (lubrikan) sendi menjadi tidak berfungsi dan akibatnya persendian tidak

dapat digerakkan.

Demikian juga bila kristal asam urat mengendap pada pembuluh kapiler darah, bila kita

bergerak, kristal-kristal asam urat akan tertekan ke dinding pembuluh darah kapiler sehingga ujung

kristal yang runcing akan menusuk ke dinding pembuluh darah kapiler yang menimbulkan efek

nyeri.

Faktor-faktor penyebab terjangkitnya penyakit asam urat dapat dibagi menjadi tiga faktor, yaitu

faktor umum, faktor khusus, dan faktor-faktor lainnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai

faktor-faktor penyebab terjadinya asam urat tersebut.

1) Faktor Umum

Penyakit ini banyak ragam penyebabnya, di anta ranya adalah kurang tidur yang

menyebabkan terjadi nya penumpukan asam laknat. Selain itu, penggunaan sendi yang

berlebihan dapat menyebabkan terjadinya peradangan.

Peradangan sendi juga bisa terjadi karena terlalu banyak berjalan, turun naik tangga, sering

jongkok berdiri, atau sebab-sebab lain yang bisa menyebabkan kelebihan asam urat pada

jaringan atau persendian.

2) Faktor Khusus

a. Faktor dari dalam

5
Faktor dari dalam lebih banyak terjadinya akibat proses penyimpangan metabolisme yang

umum nya berkaitan dengan faktor usia, di mana usia di atas 40 tahun atau manula

berisiko besar terkena asam urat.

b. Faktor dari luar

Faktor dari luar dapat berupa konsumsi makanan dan minuman yang dapat merangsang

pembentuk an asam urat seperti makanan yang mempunyai kadar karbohidrat dan protein

tinggi. Makanan dan minuman yang memiliki kadar karbohidrat dan protein tinggi di

antaranya adalah kacang kacangan, emping, melinjo, daging (terutama je roan), ikan,

cokelat, kopi, teh, dan minuman cola.

3) Faktor Lainnya

Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida

yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat

kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi.

Benda-benda keton yang meninggi akan menye babkan asam urat juga ikut meninggi. Setiap

orang dapat terkena penyakit asam urat. Oleh karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-

gejalanya.

6. Tanda dan Gejala gout arthritis

Gejala yang dirasakan dan tanda yang sering muncul pada penderita Gout diantaranya adalah

(Vitahealth, 2005 ; Kusmayanti dkk, 2014) :

1. Rasa nyeri hebat danmendadak pada ibu jari kaki dan jari kaki.

2. Terganggunya dungsi sendi yang biasanya terjadi di satu tempat, sekitar 70-80% pada pangkal

ibu jari.

3. Terjadi hiperurikemia dan penimbunan Kristal asam urat dalam cairan dan jaringan sendir,

ginjal, tulang rawan dan lain-lain.

4. Telah terjadi >1 kali serangan dipersendian (arthritis) yang bersifat akut : Adanya serangan

nyeri pada satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki.

6
5. Serang juga bisa terjadi pada di tempat lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki,

lutut,siku, pegelangan tangan atau jari-jari tangan.

6. Sendi tampak kemerahan

7. Nyeri hebat di pinggang bila terjadi batu ginjal akibat penumpukan asam urat ginjal.

7. Patofisiologis

Gout merupakan kelainan metabolisme yang memungkinkan asam urat untuk berakumulasi dalam

darah dan jaringan; ketika garam urat yang sudah jenuh mengendap, akan membentuk kristal yang

berbentuk mirip jarum, garam ini kurang larut dalam kondisi asam dan pada suhu rendah, seperti yang

terjadi pada sendi perifer saat kondisi dingin pada sendi metatarsophalanx (articulatio

metatarsophalangea) ibu jari kaki . Gout mengenai ekstremitas atas dan bawah dengan serangan akut.

Gout dapat muncul dalam bentuk deposit tophi yang nyeri (dapat ditemukan nanah) pada nodus

Heberden dan Bouchard. Sebagian besar orang dengan hiperurisemia tidak pernah mengalami gout,

dan pasien gout dapat tidak mengalami hiperurisemia saat datang. Sebagian besar pasien (sekitar 90%)

yang mengidap gout memiliki urat yang berlebihan akibat ketidakmampuan untuk mengekskresi asam

urat dalam jumlah yang cukup dalam urin. Sebagian besar pasien lainnya mengonsumsi purin secara

berlebihan atau menghasilkan asam urat secara endogen dalam jumlah yang berlebihan (produksi yang

berlebihan).

Produksi asam urat yang berlebihan terjadi pada kelainan yang menyebabkan pergantian sel dengan

cepat, melepaskan purin dalam konsentrasi tinggi pada inti sel. Lisis sel dari kemoterapi dapat

meningkatkan kadar asam urat, demikian juga dengan olahraga/ aktivitas fisik dan obesitas yang

berlebihan. Penyebab gout sekunder adalah rendahnya ekskresi asam urat seperti pada insufisiensi

ginjal, kelaparan, atau dehidrasi, penggunaan sejumlah obat, dan penyalahgunaan alkohol secara kronis

(terutama bir dan spirit).

Perkembangan gout terjadi ketika terdapat penyimpanan asam urat yang berlebihan dalam bentuk

monosodium urat. Asam urat merupakan hasil metabolisme purin tahap akhir, yang biasanya

dikeluarkan melalui ekskresi ginjal. Jika ekskresi tidak efektif untuk mempertahankan kadar urat

7
serum di bawah kadar jenuh 6,8 mg/dL, maka hiperurisemia dapat terjadi. Adanya kristal urat dalam

jaringan lunak dan jaringan sinovial merupakan syarat untuk terjadinya serangan akut. Kristal ini juga

dapat ditemukan pada cairan sinovial atau pada permukaan kartilago tanpa adanya inflamasi sendi.

8. Diagnosis Gout Artritis

Peningkatan kadar asan urat serum daopat membantu menentukan diagnosis. Akan tetapi, harus

diingat bahwa sebagian besar obat memperngaruhi kadar asam urat serum dan sebagai besar orang

normal tidak memperlihatkan gejala, namun mempunyai kadar asam usat yang tinggi.

Setelah diperkirakan diagnosis gout, maka dapat dipastikan dengan dua metode :

4) Mencerminkan urat dalam endapan tofi

5) Aspirasi cairal sinoval untuk menemukan Kristal asam urat dalam cairan sinovial.

9. Komplikasi Gout Artritis

Menurut Rotschild (2013), komplikasi dari artritis gout meliputi severe degenerative arthritis,

infeksi sekunder, batu ginjal dan fraktur pada sendi. Sitokin, kemokin, protease, dan oksidan yang

berperan dalam proses inflamasi akut juga berperan pada proses inflamasi kronis sehingga

menyebabkan sinovitis kronis, dekstruksi kartilago, dan erosi tulang..

Artritis gout telah lama diasosiasikan dengan peningkatan resiko terjadinya batu ginjal.

Penderita dengan artritis gout membentuk batu ginjal karena urin memilki pH rendah yang

mendukung terjadinya asam urat yang tidak terlarut (Liebman et al, 2007). Terdapat tiga hal yang

signifikan kelainan pada urin yang digambarkan pada penderita dengan uric acid nephrolithiasis

yaitu hiperurikosuria (disebabkan karena peningkatan kandungan asam urat dalam urin),

rendahnya pH (yang mana menurunkan kelarutan asam urat), dan rendahnya volume urin

(menyebabkan peningkatan konsentrasi asam urat pada urin) (Sakhaee dan Maalouf, 2008)

10. Penatalaksanaan

Penatalakasanaa gout dibagi menjadi dua yaitu farmakologi dan nonfarmakologi.

1) Farmakologi

a. Kolkisin : Biasanya digunakn untuk mengobati serangan gout akut

8
Dan mencegah gout akut di kemudian hari.

c. Fenibutazon : Suaru agen antiradang dan juga dapat digunakan untuk mengobati gout

athtritis. Akan tetapi, karena fenibutazon menimbulkan efek samping. Maka kolkisin

digunakans ebagai terapi pencegahan.

d. Allopurinol : Dapat mengurangi pembentukan asam urat

e. Probenesid & Sulfinpirazon : merupakan agen urikosuria yang dapat menghambat proses

reabsorpsi urat oleh tubulus gunjal sehingga mengingkatkan ekresi asam urat.

2) Nonfarmakologi

a. Dianjurkan untuk menghindari makana yang mengandung kadar purin yang tinggi,

doantaranya jeroan, hati, otak, dan roti manis, sarden dan anchovy (ikan kecil)

sebaikanya juga di batasi.

b. Kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri.

9
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Tinjauan Kasus

Nama KK : Tn. U
Alamat : Kp. Bugel Masjid Rt 001/001, Ds. Bugel, Kec. Padarincang

1. Identitas Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : Tamat SD

2. Keluhan Utama/Kondisi Saat Ini :


Klien mengatakan sering merasakan nyeri di bagian lutut dan bahu.

3. Riwayat Penyakit Terdahulu


-

4. Pola Pemenuhan Nutrisi :


Klien mengatakan sehari-hari memakan sayur dan buah-buahan, untuk makan sehari-hari selalu
3x1 setiap harinya.

5. Pola Pemenuhan Eliminasi


Klien mengatakan sehari BAB 1-2x/ hari dan BAK 2-6x/hari

6. Pola Pemenuhan Kebutuhan Istirahat


Klien mengatakan tidur setelah sholat isya. Lamanya istirahat 8 jam dan bangun saat sholat
subuh.

7. Personal Hygiene:
Klien mandi 2x/hari, rambut bersih, kuku terlihat bersih, gigi terlihat rapih, tidak tampak lesi
pada kulit.

10
8. Pemeriksaan Kesehatan yang Pernah Dilakukan
Klien mengataakan saat merasakan nyeri klien pergi ke puskesmas untuk mendapatkan
pengobatan lebih lanjut.

9. Pemeriksaan Fisik:
BB : 62 TB : 155 TD : 173/98 Suhu : 36,6 Nadi : 101 RR : 20

10. Data Penunjang


Pemeriksaan kadar asam urat menggunakan metode POCT pada hari Selasa 22 Maret 2022 :
Asam Urat : 7

11. Obat-obatan yang Didapat


Amblodipine 5gr, meloxicam 15 mg, Ranitidine 150 mg, methylpredrisolone 4gr.

B. Permasalahan.

NO MASALAH TINDAKAN RTL


1. Kurangnya pengetahuan klien 1. Melakukan Anjurkan klien untuk
mengenai pola hidup sehat yang pemeriksaan Point Of menjaga pola makan
di anjurkan untuk penderita Care Testing (POCT) dengan mengkonsumsi
asam urat. 2. Memberikan makanan rendah purin
Pendidikan kesehatan
tentang pola hidup
sehat.

2. Rasa nyeri yang mengakibatkan 1. Melakukan edukasi Anjurkan klien untuk


adanya gangguan rasa nyaman untuk mengurangi rasa melakukan kompres
karna kadar asam urat yang nyeri dan menurunkan hangat pada bagian yang
tinggi. kadar asam urat nyeri.

11
C. Implementasi Kegiatan
1. Implementasi Keperawatan
3) Melakukan hubungan saling percaya
4) Melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital pada. Ny. K
Serta memberikan edukasi kepada klien cara mengurangi rasa nyeri dengan terapi kompres
hangat.
2. Implementasi Kebidanan
 Melakukan pendidikan kesehatan tentang pola hidup sehat dengan rendah purin
3. Implementasi Teknologi Laboratorium Medis
 Melakukan pemeriksaan Point Of Care Testing (POCT) dengan hasil 7mg/dL.
D. Identifikasi Overlapping
1. Keperawatan, kebidanan dan TLM dapat menjalani hubungan saling percaya
2. Keperawatan, kebidanan dan TLM melakukan pemeriksaan TTV
3. Keperawatan, kebidanan dan TLM dapat melakukan pemeriksaan data penunjang yaitu pemeriksaan
kadar asam urat.
4. Keperawatan dan Bidan dapat melakukan edukasi cara mengurangi rasa nyeri dengan terapi kompres
hangat
5. Keperawatan, Bidan dan TLM dapat melakukan pendidikan kesehatan tentang pola hidup sehat
dengan diet rendah purin

E. Identifikasi Keunikan Masing-masing Profesi


1. Keperawatan dapat melakukan pemeriksaan TTV, teknik nyeri non farmakologis, dan penyeuluhan
pendidikan kesehatan tentang pola hidup sehatn dengan diet rendah purin
2. Kebidanan dapat melakukan pemeriksaan asam urat, penyuluhan pendidikan kesehatan tentang pola
hidup sehat dengan diet rendah purin.
3. TLM dapat melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan kolestrol secara berkala di
fasilitas kesehatan.

F. Pengalaman Positif Yang Didapat


Pengalaman positif yang kami dapatkan selama memberikan asuhan kepada keliuarga Ny. K
dengan Asam Urat yaitu salaing menerima, memahami dan membantu, sserta mengahrgai profesi
12
satu sama lain dalam pelaksanaan asuhan keluarga. Selain itu, kami juga mendapatkan pengalam
berkomunikasi langsung dengan klien serta belajar mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan
selama pembelajaran di kampus.

13
BAB IV
MONITORING SETELAH INTERVENSI

Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari dari tanggal 20 maret 2022 sampai dengan 22
Maret 2022, selanjutnya melakukan intervensi berupa pendidikan kesehatan dan dilakukan
pemeriksaan kembali.

 Tanda-tanda vital
- TD : 163/90 mmHg
- RR : 20x/menit
- N : 100x/menit
- S : 36,5 °C
- Asam Urat : 6 mg/dl
 Ny. K mengatakan rasa nyeri mulai berkurang
 Ny. K mengatakan rasa linu berkurang
 Ny. K memahami apa yang di deritanya dank lien akan memeriksasakan kadar asam urat di
fasilitas kesehatan.

14
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Setelah dilakukan intervensi secara kolaboratif antara keperawatan, kebidanan dan teknologi
laboratorium medis terhadap Ny. K dengan asam urat, didapatkan hasil bahwa klien mengerti dan
memahami pendidikan kesehatan mengenai pola hidup sehat dan bersedia mengikuti anjuran yang
telah diberikan. Selain itu, klien juga sudah memahami cara meredakan rasa nyeri dengan
menggunakan kompres hangat dan diet rendah purin. Pada saat evaluasi, didapatkan hasil PCOT
asam urat Ny. K yaitu 6 mg/dL

2. Saran
Diharapkan Ny. K dapat menjaga pola makan sehari-hari dan milai menerapkan pola hidup
sehat, sehingga kadar asam urat Ny. K dapat terkontrol dengan baik.

15
SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan : Asam Urat

Sasaran : Lansia

Tempat : Ny. K Desa Bugel, Padarincang-Serang

Hari/Tanggal : Selasa, 22 Maret 2022

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga Ny. K mampu memahamitentang penyakit


asam urat.
B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu:

1. Mengetahui tentang penyakit asam urat

2. Mengetahui pembagian asam urat

3. Mengetahui tanda dan gejala asam urat

4. Mengetahui penyebab asam urat

5. Mengetahui komplikasi asam urat

6. Mengetahui diet bagi penderita asam urat

C. Materi (terlampir)Asam urat


D. Metode

1. Diskusi

2. Tanya jawab

E. Media/alatLeaflet

16
F. Kegiatan penyuluhan

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran

1. Pembukaan 5 menit - Membuka kegiatan - Menjawab


dengan mengucapkan salam
salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
dari penyuluhan dan
- Menyebutkan materi memperhatikan
yang akan
disampaikan
2. Penyampaian 25 menit - Menjelaskan tentang - Mendengarkan
materi penyakit asam urat - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang dan
pembagian asam urat mendengarkan
- Menjelaskan tentang - Memperhatikan
tanda dan gejala asam dan
urat mendengarkan
- Menjelaskan tentang
penyebab asam urat
- Menjelaskan tentang
komplikasi asam urat
- Menjelaskan tentang
diet bagi penderita
asam urat
3. Evaluasi 15 menit - Mempersilahkan Ny. - Mengajukan
K untuk mengajukan pertanyaan
pertanyaan - Mendengarkan
- Menjawab pertanyaan

4. Penutup 5 menit - Menyimpulkan materi - Menjawab


yang telah
Salam

17
disampaikan bersama Ny.
K

- Menutup penyuluhan
dengan salam

G. Evaluasi
1. Proses : selama penyuluhan berlangsung
2. Hasil :
Dapat secara subyektif (lisan) menyebutkan

a. Mengetahui tentang asamurat


b. Mengetahui tentang pembagian asam urat
c. Mengetahui tentang tanda dan gejala asam urat
d. Mengetahui penyebab asam urat
e. Mengetahui tentang diet bagi penderita asam urat

18
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Asam Urat

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari
metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satukomponen asam nukleat
yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
B. Pembagian asam urat
1. Penyakit asam urat primer
Sebanyak 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan
kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme
yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan
karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2. Penyakit asam urat sekunder
Penyakit ini disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena
nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah
satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk
dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat meningkat juga
bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol,
obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit
kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol
dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton

19
(hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan
menyebabkan asam urat juga ikut meninggi. Jangka waktu antara seseorang dan orang lain
berbeda, ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar
1-2 tahun.
C. Tanda dan gejala asam urat
1. Kesemutan dan linu
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
3. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas, dannyeri luar biasa
pada malam maupun pagi hari
D. Penyebab asam urat
1. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkanasam urat
berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.
2. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi,gangguan ginjal
yang akan menyebabkan.
E. Komplikasi asam urat
Asam urat dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit ginjal. Tiga komplikasi hiperurisemia
pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut, dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal
terjadi sekitar 10-25% pasien dengan asam urat primer. Kelarutan kristal asam urat meningkat
pada suasana pH urin yang basa. Penumpukan jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat
menyebabkan gangguan ginjal kronik.

20
F. Diet bagi penderita asam urat
1. Anjurkan pembatasan asupan purin: Hindari makanan yang mengandung purin yaitu jeroan
(jantung, hati, lidah, ginjal, usus), sarden, kerang, ikan herring, kacang-kacangan, bayam,
udang, dan daun melinjo.
2. Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan: Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
3. Anjurkan asupan tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti, dan ubi sangat
baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran
asam urat melalui urin.
4. Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak.
5. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
6. Hindari penggunaan alkohol.

21
22
DAFTAR PUSTAKA

PRI (2018). Pedoman Diagnosis Dan Pengelolaan Gout, Jakarta Pusat: Perhimpunan
Reumotologi Indonesia

World Health Organization 2017,

Data Reumatik, Indonesia

Agustri, Zusantri. 2019, Pengetahuan Penderita Gout Arthtritis Tentang Penyakit Gout Atrhitis di
Puskesmas Pasirlayung Kota Bandung
https://jurnal.poltekestniau.ac.id/jka/article/view/23. Diakses pada tanggal 21 februari
2022.

Madyaningrum, Ema et al. 2020. Buku Saku Kader Pengontrol Asam Urat Di Masyarakat.
Yogyakarta : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan.

23

Anda mungkin juga menyukai