PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Speakman (2015), Interprofessional Education (IPE)
bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang mendukung praktik kolaborasi antarprofesi
kesehatan. Kolaborasi Interprofesi atau Interprofessional Collaboration
(IPC) adalah kemitraan antara orang dengan latar belakang profesi yang
berbeda dan bekerja sama untuk memecahkan masalah kesehatan dan
menyediakan pelayanan kesehatan (Morgan et al, 2015). Menurut WHO,
IPC terjadi saat berbagai profesi kesehatan bekerja sama dengan pasien,
keluarga dan komunitas untuk menyediakan pelayanan komprehensif dan
berkualitas tinggi. IPC dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan memberi
manfaat bersama bagi semua yang terlibat (Green and Johnson, 2015)
Penyakit asam urat atau biasa dikenal dengan gout merupakan suatu
penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di
dalam tubuh. Penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu kategori
penyakit kronis tidak menular (PTM), ditandai dengan adanya
hiperurisemia atau peningkatan kadar asam urat dalam darah. Oleh karena
itu penyakit gout menyerang sendi, maka dapat disebut juga sebagai Gout
Arthritis.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2017),
prevalensi asam urat di dunia sebanyak 34,2%. Dari total penduduk,
peningkatan asam urat tidak hanya di negara maju saja tetapi juga di
negara berkembang seperti Indonesia. Menurut (Riskesdas, 2018),
prevalensi penyakit asam urat berdasarkan diagnose tenaga kesehatan di
Indonesia 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala 24,7% jika dilihat
dari karakteristik umur, prevalensi tinggi pada umur ≥ 75 tahun (54,8%).
Berdasarkan survei yang dilakukan, diketahui terdapat keluarga
dengan anggota keluarga menderita Asam Urat di RW 01 Desa
Batukuwung Kec. Padarincang Kab. Serang.
Dari penjelasan diatas peranan petugas kesehatan sangat penting
dalam pemberian penyuluhan mengenai Asam Urat dalam upaya
menurunkan angka kesakitan dan angka kematian yang disebabkan oleh
Asam Urat, sehingga diharapkan mahasiswa kesehatan dapat memahami
dan menguasai konsep penanganan pada pasien Asam Urat.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melakukan kolaborasi dan memberikan asuhan
keluarga kepada Ny. E dengan masalah Asam Urat berupa pengkajian,
intervensi dan pendidikan kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1) Dapat bekerja secara tim dalam merencanakan dan
menanggulangi masalah kesehatan
2) Dapat melakukan tindakan dan pemecahan masalah kesehatan
keluarga bersama-sama
3) Setelah dilakukan pengkajian, intervensi dan pendidikan
kesehatan pada klien dengan Asam Urat, diharapkan mampu
menumbuhkan kesadaran klien akan potensi yang dimilikinya
untuk menolong diri sendiri dalam meningkatkan mutu hidup
sehingga tercapai derajat kesehatan keluarga secara optimal.
4) Melakukan pemeriksaan secara kolaboratif kepada klien dengan
Asam Urat.
5) Meningkatkan pengetahuan klien mengenai pola hidup sehat dan
diet Asam Urat.
C. SASARAN
Sasaran kegiatan keluarga binaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Terpadu
adalah keluarga Ny. E dengan masalah Asam Urat yang bertempat tinggal
di RT 01 RW 01 Desa Batukuwung Kecamatan Padarincang Kab. Serang.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
D. Diagnosis
1. Pemeriksaan kadar asam urat pada Selasa, 22 Maret 2022 dengan hasil
8,2 mg/dL
2. Mengkonsumsi obat-obatan seperti Mefinal 500 mg.
E. Pencegahan
1. Makanan yang harus dihindari bagi penderita asam urat seperti lauk
pauk (jeroan, hati, babat, ususu, paru dan otak), seafood (udang,
kerang) melinjo, daging sapi, ikan teri, sate usus, dan terlalu banyak
konsumsi alkohol.
2. Minum banyak air putih, paling tidak 8 gelas atau 2 liter sehari.
3. Rajin olah raga, minimal jalan kaki.
4. Jangan segan untuk periksa ke tempat pelayanan kesehatan.
- Penyakit ginjal
- Diabetes
- Psoriasis
4. Pertambahan usia dan jenis kelamin pria
5. Riwayat keluarga mengalami asam urat
6. Berat badan berlebih atau obesitas
7. Kekurangan cairan atau dehidrasi
8. Pernah mengalami cedera atau baru operasi
9. Jarang berolahraga
A. Tinjauan Kasus
Nama KK : Ny. E
Alamat Lengkap : Kampung Batukuwung RT. 001/001
Desa Batukuwung Kec. Padarincang Kab. Serang.
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Nama Ortu : Tn. K
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
B. Permasalahan
NO MASALAH TINDAKAN RTL
1 Klien tidak mengetahui Kompres hangat Anjurkan klien
jahe
cara mengurangi nyeri untuk
asam urat melakukannya
setiap hari sebelum
tidur
2 Kurangnya pengetahuan Memberikan Anjurkan klien
klien mengenai makanan pendidikan untuk menjaga
yang dianjurkan untuk kesehatan tentang pola hidup sehat
penderita asam urat pola hidup sehat dan pola makan
dan diet asam urat. diet asam urat
C. Implementasi
1. Implementasi Keperawatan
Melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital pada Ny. E pada
hari Selasa, 22 Maret 2022 serta mengajarkan cara mengurangi nyeri
asam urat dengan kompres hangat jahe pada hari Rabu, 23 Maret 2022.
2. Implementasi Kebidanan
Melakukan pendidikan kesehatan tentang pola hidup sehat dan diet
asam urat Ny. E pada hari Rabu, 23 Maret 2022.
3. Implementasi Teknologi Laboratorium Medis
Melakukan pemeriksaan Kadar Asam Urat terhadap Ny. E pada Rabu,
23 Maret 2022 dengan diabetes melitus dengan hasil
D. Identifikasi Overlapping
a. Keperawatan dan Kebidanan dapat melakukan pemeriksaan fisik, tanda-
tanda vital pada klien, dan intervensi kompres hangat jahe.
b. Keperawatan, Kebidanan dan Teknologi Laboratorium Medis dapat
melakukan pendidikan kesehatan kepada klien.
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan intervensi secara kolaboratif antara keperawatan,
kebidanan dan teknologi laboratorium medis terhadap Ny. E dengan Asam
Urat, didapatkan hasil bahwa klien mengerti dan memahami pendidikan
kesehatan mengenai pola hidup sehat dan bersedia mengikuti anjuran yang
telah diberikan. Sehingga dapat mengontrol kadar asam urat. Selain itu,
klien juga sudah memahami cara mengurangi nyeri dengan kompres
hangat jahe. Pada saat evaluasi, didapatkan hasil kadar asam urat yaitu
……..
B. Saran
Diharapkan Ny. E dapat menjaga pola makan sehari-hari dan mulai
menerapkan pola hidup sehat, sehingga kadar asam urat Ny. E dapat
terkontrol dengan baik.