Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Speakman (2015), Interprofessional Education (IPE)
bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang mendukung praktik kolaborasi antarprofesi
kesehatan. Kolaborasi Interprofesi atau Interprofessional Collaboration
(IPC) adalah kemitraan antara orang dengan latar belakang profesi yang
berbeda dan bekerja sama untuk memecahkan masalah kesehatan dan
menyediakan pelayanan kesehatan (Morgan et al, 2015). Menurut WHO,
IPC terjadi saat berbagai profesi kesehatan bekerja sama dengan pasien,
keluarga dan komunitas untuk menyediakan pelayanan komprehensif dan
berkualitas tinggi. IPC dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan memberi
manfaat bersama bagi semua yang terlibat (Green and Johnson, 2015)
Penyakit asam urat atau biasa dikenal dengan gout merupakan suatu
penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di
dalam tubuh. Penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu kategori
penyakit kronis tidak menular (PTM), ditandai dengan adanya
hiperurisemia atau peningkatan kadar asam urat dalam darah. Oleh karena
itu penyakit gout menyerang sendi, maka dapat disebut juga sebagai Gout
Arthritis.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2017),
prevalensi asam urat di dunia sebanyak 34,2%. Dari total penduduk,
peningkatan asam urat tidak hanya di negara maju saja tetapi juga di
negara berkembang seperti Indonesia. Menurut (Riskesdas, 2018),
prevalensi penyakit asam urat berdasarkan diagnose tenaga kesehatan di
Indonesia 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala 24,7% jika dilihat
dari karakteristik umur, prevalensi tinggi pada umur ≥ 75 tahun (54,8%).
Berdasarkan survei yang dilakukan, diketahui terdapat keluarga
dengan anggota keluarga menderita Asam Urat di RW 01 Desa
Batukuwung Kec. Padarincang Kab. Serang.
Dari penjelasan diatas peranan petugas kesehatan sangat penting
dalam pemberian penyuluhan mengenai Asam Urat dalam upaya
menurunkan angka kesakitan dan angka kematian yang disebabkan oleh
Asam Urat, sehingga diharapkan mahasiswa kesehatan dapat memahami
dan menguasai konsep penanganan pada pasien Asam Urat.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melakukan kolaborasi dan memberikan asuhan
keluarga kepada Ny. E dengan masalah Asam Urat berupa pengkajian,
intervensi dan pendidikan kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1) Dapat bekerja secara tim dalam merencanakan dan
menanggulangi masalah kesehatan
2) Dapat melakukan tindakan dan pemecahan masalah kesehatan
keluarga bersama-sama
3) Setelah dilakukan pengkajian, intervensi dan pendidikan
kesehatan pada klien dengan Asam Urat, diharapkan mampu
menumbuhkan kesadaran klien akan potensi yang dimilikinya
untuk menolong diri sendiri dalam meningkatkan mutu hidup
sehingga tercapai derajat kesehatan keluarga secara optimal.
4) Melakukan pemeriksaan secara kolaboratif kepada klien dengan
Asam Urat.
5) Meningkatkan pengetahuan klien mengenai pola hidup sehat dan
diet Asam Urat.
C. SASARAN
Sasaran kegiatan keluarga binaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Terpadu
adalah keluarga Ny. E dengan masalah Asam Urat yang bertempat tinggal
di RT 01 RW 01 Desa Batukuwung Kecamatan Padarincang Kab. Serang.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Asam Urat


Penyakit asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit pirai
atau penyakit gout (arthritis gout) adalah penyakit sendi yang disebabkan
oleh tingginya asam urat di dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di
dalam darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat
di dalam persendian dan organ tubuh lainnya. Penumpukan asam urat
inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan meradang (Haryani dan
Misniarti, 2020).
Selain itu asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari
pencernaan protein (terutama dari daging, hati,ginjal, dan beberapa jenis
sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin
yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal,feses, atau keringat. Asam
urat merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang sangat
membahayakan, karena bukan hanya mengganggu kesehatan tetapi juga
dapat mengakibatkan cacat pada fisik (Haryani dan Misniarti, 2020).
Kadar asam urat normal pada wanita: 2,6 – 6 mg/dl, dan pada pria : 3 – 7
mg/dl (Marlinda dan Putri Dafriani, 2019).
Purin adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang
berasal dari tubuh makhluk hidup. Gout artritis ditandai dengan
peningkatan kadar asam urat, serangan berulang-ulang dari artritis yang
akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang
ditemukan topus, deformitas, sendi dan cedera pada ginjal. Kelainan ini
berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat monosidium dan
pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi. Insiden
penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20
kali lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi
tangan dan bagian pergelangan kaki (Senocak, 2019).
B. Klasifikasi Asam Urat
Ada 3 klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik :
a. Gout Arthritis Stadium Akut
Radang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Lansia tidur
tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat
dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat monoartikular dengan
keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengn
gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Apabila
proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan
tangan/kaki, lutut, dan siku. Faktor pencetus serangan akut antara lain
berupa trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stress, tindakan
operasi, pemakaian obat diuretik dan lain-lain. Pemilihan regimen
terapi merekomendasikan pemberian monoterapi sebagai terapi awal
antara lain NSAIDs, kortikosteroid atau kolkisin oral. Kombinasi
diberikan berdasarkan tingkat keparahan sakitnya, jumlah sendi yang
terserang atau keterlibatan 1-2 sendi besar (Şenocak 2019).
b. Stadium interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode
interkritik. Walaupun secara klinik tidak dapat ditemukan tanda-tanda
radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini
menunjukkan bahwa proses peradangan masih terus berlanjut,
walaupun tanpa keluhan (Şenocak 2019).
c. Stadium Arthritis Gout Kronik
Stadium ini umumnya terdapat pada Lansia yang mampu mengobati
dirinya sendiri (self medication). Sehingga dalam waktu lama tidak
mau berobat secara teratur pada dokter. Gout artritis menahun biasanya
disertai tofi yang banyak dan poliartikular. Tofi ini sering pecah dan
sulit sembuh dengan obat. Kadang-kadang dapat timbul infeksi
sekunder. Secara umum penanganan gout artritis adalah memberikan
edukasi pengaturan diet, istrahat sendi dan pengobatan. Pengobatan
dilakukan dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi
lainnya. Tujuan terapi meliputi terminasi serangan akut, mencegah
serangan di masa depan, mengatasi rasa sakit dan peradangan dengan
cepat dan aman, mencegah komplikasi seperti terbentuknya tofi, batu
ginjal, dan arthropati destruktif (Şenocak 2019).
Klasifikasi berdasarkan penyebabnya :
a. Gout Primer
Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat
berlebihan, penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal. Gout primer
disebabkan faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik adalah
faktor yang disebabkan oleh anggota keluarga yang memiliki penyakit
yang sama. Dan buruknya jika kita mengalami penyakit yang
disebabkan dari gen. Sulit sekali untuk disembuhkan. Makannya untuk
keluarga mana pun, harus menjalankan kehidupan yang sehat, agar
penyakit tidak menyerang pada anggota keluarganya. Masih ada
banyak lagi penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan.
pernyataan ini adalah faktor penyebab asam urat tinggi.
b. Gout sekunder
Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan.
1. Obat-obatan
Obat TBC seperti obat etambutol dan pyrazinamide dapat
menyebabkan kenaikan asam urat pada beberapa Lansia. Hal ini
terjadi karena adanya efek dari obat ini yang berefek terhambatnya
seksresi dari ginjal, termasuk sekresi asam urat yang menghasilkan
terjadinya peningkatan asam urat pada tubuh.
2. Penyakit Lain
Penyebab asam urat bisa terjadi jika memiliki tekanan darah yang
terlalu tinggi, atau pun memiliki kadar gula darah yang terlalu
tinggi, dan menimbulkan penyakit hipertensi atau pun penyakit
diabetes dan kolesterol dan penyakit tersebut bisa menyebabkan
organ tubuh menurunkan fungsi nya sehingga tidak dapat
mengeluarkan limbah tubuh dengan baik seperti limbah asam urat,
oleh sebab itu salah satu penyebab asam urat akibat penyakit di
dalam tubuh.
C. Manifestasi Asam Urat
Tanda dan Gejala Menurut (Sapti 2019), tanda dan gejala yang biasa
dialami oleh penderita penyakit arthritis gout adalah :
a) Kesemutan dan linu.
b) Nyeri terutama pada malam atau pagi hari saat bangun tidur.
c) Sendi yang terkena arthritis gout terlihat bengkak, kemerahan, panas,
dan nyeri luar biasa.
d) Menyerang satu sendi dan berlangsung selama beberapa hari,
gejalanya menghilang secara bertahap dimana sendi kembali berfungsi
dan tidak muncul gejala hingga terjadi serangan berikutnya.
e) Urutan sendi yang terkena serangan gout berulang adalah ibu jari kaki
(padogra), sendi tarsal kaki, pergelangan kaki, sendi kaki belakang,
pergelangan tangan, lutut, dan bursa elekranon pada siku.
f) Nyeri hebat dan akan merasakan nyeri pada tengah malam mejelang
pagi.
g) Sendi yang terserang gout akan membengkak dan kulit biasanya akan
berwarna merah atau kekuningan, serta terasa hangat dan nyeri saat
digerakkan serta muncul benjolan pada sendi (tofus). Jika sudah agak
lama (hari kelima), kulit di atasnya akan berwarna merah kusam dan
terkelupas (deskuamasi). Gejala lainnya adalah muncul tofus di helix
telinga/pinggir sendi/tendon. Menyentuh kulit di atas sendi yang
terserang gout bisa memicu rasa nyeri yang luar biasa. Rasa nyeri ini
akan berlangsung selama beberapa hari hingga sekitar satu minggu,
lalu menghilang.
h) Gejala lain yaitu demam, menggigil, tidak enak badan, dan jantung
berdenyut dengan cepat.

D. Diagnosis
1. Pemeriksaan kadar asam urat pada Selasa, 22 Maret 2022 dengan hasil
8,2 mg/dL
2. Mengkonsumsi obat-obatan seperti Mefinal 500 mg.
E. Pencegahan
1. Makanan yang harus dihindari bagi penderita asam urat seperti lauk
pauk (jeroan, hati, babat, ususu, paru dan otak), seafood (udang,
kerang) melinjo, daging sapi, ikan teri, sate usus, dan terlalu banyak
konsumsi alkohol.
2. Minum banyak air putih, paling tidak 8 gelas atau 2 liter sehari.
3. Rajin olah raga, minimal jalan kaki.
4. Jangan segan untuk periksa ke tempat pelayanan kesehatan.

F. Faktor Resiko Asam Urat


1. Konsumsi makanan dan minuman tinggi purin berlebih
Semakin banyak purin di tubuh, semakin banyak pula zat asam urat
yang akan terbentuk, hingga dapat menumpuk di persendian. Berbagai
makanan yang dapat menjadi penyebab asam urat, yaitu:
 Alkohol.
 Minuman dan minuman mengandung pemanis.
 Sayuran yang mengandung purin tinggi, seperti bayam dan
asparagus.
 Daging merah.
 Jeroan.
 Makanan laut (seafood), seperti tuna, sarden, teri, dan kerang.
2. Konsumsi obat-obat tertentu
Beberapa obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebab Anda mengalami
sakit asam urat, yaitu diuretik dan beberapa obat lain yang biasa
digunakan untuk mengobati hipertensi, seperti beta blockers dan ACE
inhibitors, serta aspirin dalam dosis rendah.
Mengonsumsi obat diuretik jangka panjang dapat membuat kadar asam
urat dalam tubuh semakin tinggi. Pasalnya, obat jenis ini bisa membuat
Anda lebih sering buang air sehingga mengurangi jumlah cairan dalam
tubuh.
3. Penyakit atau kondisi medis tersebut
Beberapa kondisi medis dapat menjadi penyebab kadar asam urat
tinggi. Pasalnya, beberapa kondisi medis dapat memengaruhi cara
ginjal dalam menyaring asam urat atau dapat menyebabkan asam urat
diproduksi lebih banyak. Berikut ada beberapa kondisi medis tersebut:

- Penyakit ginjal
- Diabetes
- Psoriasis
4. Pertambahan usia dan jenis kelamin pria
5. Riwayat keluarga mengalami asam urat
6. Berat badan berlebih atau obesitas
7. Kekurangan cairan atau dehidrasi
8. Pernah mengalami cedera atau baru operasi
9. Jarang berolahraga

G. Komplikasi Asam Urat


Komplikasi dari arthritis gout belum banyak disadari oleh masyarakat
umum. Menurut (Sapti, 2019), berikut ini komplikasi yang terjadi akibat
tingginya kadar asam urat.
1. Kerusakan Sendi
Arthritis gout merupakan penyakit yang cukup ditakuti sebagian orang
karena menimbulkan kerusakan sendi dan perubahan bentuk tubuh.
Kerusakan sendi yang disebabkan tingginya asam urat dapat terjadi di
tangan maupun kaki. Kerusakan tersebut terjadi karena asam urat
menumpuk di dalam sendi dan menjadi kristal yang menganggu sendi.
Sendi yang tertutup kristal asam urat menyebabkan jari-jari tangan
maupun kakI menjadi kaku dan bengkok tidak beraturan. Namun yang
ditakuti penderita bukan bengkoknya melainkan rasa sakit yang
berkepanjangan.
2. Terbentuk tofi
Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat monohidrat (MSUM) di
sekitar persendian yang sering mengalami serangan akut atau timbul di
sekitar tulang rawan sendi, synovial, bursa, atau tendon. Di luar sendi,
tofi juga bisa ditemukan di jaringan lunak, otot jantung (miokard),
katup bicuspid jantung (katup mitral), retina mata, dan pangal
tenggorokan (laring). Tofi tampak seperti benjolan kecil (nodul)
berwarna pucat, sering teraba pada daun telinga, bagian punggung
(ekstensor) lengan sekitar siku, ibu jari kaki, bursa di sekitar
tempurung lutut (prepatela), dan pada tendon achilles. Tofi baru
ditemukan pada kadar asam urat 10-11 mg/dL. Pada kadar >11 mg/dL,
pembentukan tofi menjadi sangat progresif. Bila hiperurisemia tidak
terkontrol, tofi bisa membesar dan menyebabkan kerusakan sendi
sehingga fungsi sendi terganggu. Tofi juga bisa menjadi koreng
(ulserasi) dan mengeluarkan cairan kental seperti kapur yang
mengandung MSU. Dengan adanya tofi, kemungkinan sudah terjadi
pengendapan Na urat di ginjal.
3. Penyakit Jantung
Kadar asam urat yang tinggi dapat menimbulkan gangguan jantung.
Bila penumpukan asam urat terjadi di pembuluh darah arteri maka
akan mengganggu kerja jantung. Penumpukan asam urat yang terlalu
lama dapat menyebabkan LVH (Left Ventrikel Hypertropy) yaitu
pembengkakan ventrikel kiri pada jantung.
4. Batu Ginjal
Tingginya kadar asam urat uang terkandung dalam darah dapat
menimbulkan batu ginjal. Batu ginjal terbentuk dari beberapa zat yang
disaring dalam ginjal. Bila zat tersebut mengendap pada ginjal dan
tidak bisa keluar bersama urine maka membentuk batu ginjal. Batu
ginjal yang terbentuk diberi nama sesuai dengan bahan pembuat batu
tersebut. Batu ginjal yang terbentuk dari asam urat disebut batu asam
urat.
5. Gagal ginjal (nefropati gout)
Komplikasi yang sering terjadi karena arthritis gout adalah gagal ginjal
atau nefropati gout. Tingginya kadar asam urat berpotensi merusak
fungsi ginjal. Adanya kerusakan fungsi ginjal dapat menyebabkan
ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik atau mengalami
gagal ginjal. Bila gagal ginjal terjadi ginjal tidak dapat membersihkan
darah. Darah yang tidak dibersihkan mengandung berbagai macam
racun yang menyebabkan pusing, muntah, dan rasa nyeri sekujur
tubuh.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Tinjauan Kasus
Nama KK : Ny. E
Alamat Lengkap : Kampung Batukuwung RT. 001/001
Desa Batukuwung Kec. Padarincang Kab. Serang.

a. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Nama Ortu : Tn. K
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD

b. Keluhan Utama/Kondisi Saat Ini


Klien mengatakan setiap bangun tidur mengalami sakit pada sendi-
sendinya.
c. Riwayat Penyakit Lalu/Keturunan (PTM)
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit seperti dirinya.
d. Pola Pemenuhan Nutrisi
Makan 3x sehari dengan menu nasi putih, sayur, dan lauk. Klien juga
rutin mengkonsumsi buah-buahan.
e. Pola Pemenuhan Eliminasi
BAB 1 kali sehari pada pagi hari, BAK ≥5x sehari dengan frekuensi
lebih banyak pada malam hari.
f. Pola Pemenuhan Kebutuhan Istirahat
Tidur malam pukul 22.00 WIB dan bangun pukul 05.00 WIB.
g. Personal Hygiene
Mandi teratur 2 kali sehari dan keramas rutin 2 kali seminggu.
h. Pemeriksaan Kesehatan (Cek Up Kesehatan) Yang Pernah
Dilakukan
1. Pemeriksaan Kadar Asam Urat
2. Pemeriksaan Kolesterol
i. Pemeriksaan Fisik
BB: 61 Kg TB: 158 cm
TD: 110/80 mmHg Suhu: 36,10C
Nadi: 80 x / menit RR: 20 x / menit
j. Data Penunjang
Pemeriksaan laboratorium pada Rabu, 23 Maret 2022 : Kadar Asam
Urat 8,2 mg/dL.
k. Obat-Obatan Yang Didapat
1. Mefinal 500 mg
2. Alupurinolasamurat 100 mg
l. Data Lingkungan Yang Menunjang
Lingkungan keluarga Ny. E rutin mengkonsumsi sayur dan buah-
buahan serta makanan yang tidak mengandung purin.

B. Permasalahan
NO MASALAH TINDAKAN RTL
1 Klien tidak mengetahui Kompres hangat Anjurkan klien
jahe
cara mengurangi nyeri untuk
asam urat melakukannya
setiap hari sebelum
tidur
2 Kurangnya pengetahuan Memberikan Anjurkan klien
klien mengenai makanan pendidikan untuk menjaga
yang dianjurkan untuk kesehatan tentang pola hidup sehat
penderita asam urat pola hidup sehat dan pola makan
dan diet asam urat. diet asam urat

C. Implementasi
1. Implementasi Keperawatan
Melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital pada Ny. E pada
hari Selasa, 22 Maret 2022 serta mengajarkan cara mengurangi nyeri
asam urat dengan kompres hangat jahe pada hari Rabu, 23 Maret 2022.
2. Implementasi Kebidanan
Melakukan pendidikan kesehatan tentang pola hidup sehat dan diet
asam urat Ny. E pada hari Rabu, 23 Maret 2022.
3. Implementasi Teknologi Laboratorium Medis
Melakukan pemeriksaan Kadar Asam Urat terhadap Ny. E pada Rabu,
23 Maret 2022 dengan diabetes melitus dengan hasil

D. Identifikasi Overlapping
a. Keperawatan dan Kebidanan dapat melakukan pemeriksaan fisik, tanda-
tanda vital pada klien, dan intervensi kompres hangat jahe.
b. Keperawatan, Kebidanan dan Teknologi Laboratorium Medis dapat
melakukan pendidikan kesehatan kepada klien.

E. Identifikasi Keunikan Masing-Masing Profesi


a. Keperawatan dapat melakukan kompres hangat jahe pada klien.
b. Kebidanan dapat melakukan pendidikan kesehatan tentang pola hidup
sehat dan diet asam urat pada klien.
c. Teknologi Laboratorium Medis dapat melakukan pemeriksaan asam
urat pada klien.

F. Pengalaman Positif Yang Didapat


Pengalaman positif yang kami dapatkan selama memberikan asuhan
kepada Ny. E dengan asam urat yaitu dapat saling menerima, memahami
dan membantu, serta menghargai profesi satu sama lain dalam pelaksanaan
asuhan. Selain itu, kami juga mendapatkan pengalaman berkomunikasi
langsung dengan klien serta belajar mengaplikasikan ilmu yang telah
didapatkan selama pembelajaran di kampus.
BAB IV
MONITORING SETELAH INTERVENSI

Sebelum melakukan intervensi, kami melakukan pendataan masyarakat RW


01 Desa Batukuwung pada Selasa, 22 Maret 2022. Dalam Pendataan tersebut,
kami mendapatkan keluarga yang memiliki masalah Asam urat. Klien merupakan
seorang ibu rumah tangga yang berusia 53 tahun dengan latar belakang
pendidikan SD pada saat pengkajian hari Selasa, 22 Maret 2022 kami
mendapatkan informasi bahwa klien mempunyai gejala asam urat seperti nyeri
sendi pada kaki, mempunyai pola makan yang tidak sehat dan mengkonsumsi obat
-obatan. Selain itu, kami melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
kadar asam urat sewaktu dengan hasil 8,2 mg/dL.
Hari berikutnya yaitu Rabu, 23 Maret 2022 kami melakukan intervensi
berupa cara mengurangi nyeri asam urat dengan kompres hangat jahe, pendidikan
kesehatan tentang pola hidup sehat dan diet asam urat. Setelah dilakukan
intervensi, klien mengatakan mengerti dan memahami tentang cara mengurangi
nyeri asam urat dan bersedia mengikuti anjuran untuk diet asam urat dan
berolahraga.
Hari ketiga yaitu hari kamis, 24 Maret 2022 kami melakukan evaluasi
terhadap klien. Hasil pemeriksaan kadar asam urat didapatkan ………, klien
sudah mulai pola makan yang sehat dengan mengkonsumsi makanan yang
dianjurkan dan selalu berolahraga.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan intervensi secara kolaboratif antara keperawatan,
kebidanan dan teknologi laboratorium medis terhadap Ny. E dengan Asam
Urat, didapatkan hasil bahwa klien mengerti dan memahami pendidikan
kesehatan mengenai pola hidup sehat dan bersedia mengikuti anjuran yang
telah diberikan. Sehingga dapat mengontrol kadar asam urat. Selain itu,
klien juga sudah memahami cara mengurangi nyeri dengan kompres
hangat jahe. Pada saat evaluasi, didapatkan hasil kadar asam urat yaitu
……..

B. Saran
Diharapkan Ny. E dapat menjaga pola makan sehari-hari dan mulai
menerapkan pola hidup sehat, sehingga kadar asam urat Ny. E dapat
terkontrol dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai