BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat belum mengetahui tentang penyakit ini. Banyak dari masyarakat yang
mengira nyeri sendi identik dengan Gout Arthritis, padahal tidak semua nyeri
pada sendi berarti Gout Arthritis. Gout arthritis merupakan masalah kesehatan
yang erat kaitannya dengan berbagai faktor seperti pendidikan yang rendah,
pelayanan kesehatan yang jauh dari tempat tinggal, bahkan banyak yang sibuk
bekerja dan tidak sempat untuk periksa kesehatannya. Dari berbagai faktor diatas,
penyakit sendi adalah 11,9% dan kecenderungan prevalensi penyakit gout arthritis
(24,7%) lebih rendah dibanding tahun 2007 (30,3%). Penyakit gout arthritis
penderita gout arthritis terbanyak pada tahun 2018 adalah sebanyak 1970 di Desa
2
Tapen, diurutan kedua di Desa Wringin dengan 1785 penderita, dan diurutan
sisa dalam tubuh yang ditandai dengan nyeri sendi hebat dan mendadak. Pada
keadaan normal gout arthritis larut dalam darah, dan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui urin. Jika produksi gout dalam tubuh meningkat atau ginjal tidak mampu
yang belum mengetahui tentang apa itu gout arthritis, penyebab dan
dengan skor 5 (pengetahuan sangat banyak), strategi mengelola nyeri dengan skor
makanan kesukaan yang sesuai dengan diet yang disarankan, Pengajaran proses
penyakit: jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit, sesuai kebutuhan.
Masalah pada studi kasus ini di batasi pada asuhan keperawatan keluarga
arthritis.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dengan penimbunan kristal asam urat di sendi akibat adanya peningkatan kadar
asam urat serum. Hal ini menimbulkan artritis gout akut. Penyakit ini sering di
temukan pada laki-laki dengan rasio 20:1 dan gejalanya biasanya timbul pada usia
dewasa muda, dengan puncaknya setelah di atas usia 40 tahun. Artritis gout sering
menyerang sendi perifer kaki dan tangan, paling sering mengenai persendian
Artritis pirai (gout) adalah penyakit yang sering di temukan dan tersebar di
akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi
asam urat di dalam cairan ekstraseluler. Manifestasi klinik deposisi urat meliputi
asam urat akut, akumulasi kristal pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu
asam urat dan yang jarang adalah kegagalan ginjal (gout nefropati). Gangguan
sebagai peninggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0 mg/dl (Setiati, 2014).
lebih sering terjadi pada pria, iklim, herediter dan keadaan-keadaan yang
produksi asam urat dalam tubuh, hal ini disebabkan karena leukemia atau kanker
darah yang mendapat terapi sitostatika. Faktor yang kedua adalah pengeluaran
asam urat melalui ginjal kurang (gout renal). Disebabkan karena eksresi asam urat
ditubuli distal ginjal yang sehat, gout renal sekunder di sebabkan ginjal yang
2015)
Pada penyakit Gout Artritis, terjadi sekresi Gout Arthritis yang berlebihan
atau defek renal yang menyebabkan penurunan eksresi asam urat, atau kombinasi
kelaparan, asupan makanan tinggi purin (kerang, daging organ) secara berlebihan,
klinis sekunder dari berbagai proses genetik atau proses dapatan, termasuk kondisi
Brunner, 2015).
Penyakit gout arthritis adalah salah satu penyakit inflamasi sendi yang
paling sering ditemukan, ditandai dengan nyeri. Gout arthritis merupakan kristal
putih tidak berbau dan tidak berasa lalu mengalami dekomposisi dengan
8
sodium urat. Jumlah asam urat dalam darah dipengaruhi oleh intake purin,
biosintesis asam urat dalam tubuh, dan banyaknya ekskresi asam urat.
produksi (10% pasien) dan ekskresi (90% pasien). Bila keseimbangan ini
kadar urat lebih dari normal. Secara klinis, hiperurisemia mempunyai arti penting
seperti jarum ini mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut akan
menimbulkan nyeri hebat yang sering menyertai gout. Jika tidak diobati,endapan
lunak.
Gout dicirikan oleh deposit asam urat di berbagai sendi. Ciri-cirinya yaitu:
1. Arthritis akut akibat adalah tanda awal yang paling sering dijumpai.
2. Sendi metatarsofalangeal pada ibu jari kaki adalah yang paling sering
terkena; area tarsal, pergelangan kaki, atau lutut dapat juga terkena.
3. Serangan akut dapat dipicu oleh trauma, konsumsi alkohol, diet, medikasi,
5. Serangan dini cenderung reda secara spontan dalam 3 sampai 10 hari tanpa
terapi.
mengenai lebih banyak sendi, dan berlangsung lebih lama (Brunner &
Suddarth, 2015)
1. Penatalaksaan Medis:
kalkuli/batu ginjal.
terapi lain.
2. Penatalaksanaan Keperawatan:
2.1.6 Komplikasi
sendi yang sering meradang. Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat di
sekitar persendian seperti di tulang rawan sendi, sinovial, bursa atau tendon. Tofi
bisa juga ditemukan di jaringan lunak dan otot jantung, katub mitral jantung,
dari pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal. Pada jaringan ginjal bisa
kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu seperti kalsium,
asam urat, sistin dan mineral struvit (campuran magnesium, amonium, fosfat).
yaitu, menurut jenis penjelasan yang dibuat oleh profesional mengenai keluarga.
Sebagai contoh, penulis yang mengikuti orientasi teoritis para ahli interaksi
Oleh karena itu, terdapat banyak definisi, dengan berbagi teori yang membentuk
definisi tersebut dan harapan kita akan kehidupan keluarga (Friedman, 2010).
berorientasi tradisional, yaitu sebagai berikut: keluarga terdiri atas individu yang
bergabung bersama oleh ikatan pernikahan, darah, atau adopsi dan tinggal
didalam suatu rumah tangga yang sama. Saat ini definisi keluarga tradisional
dan terdiri atas dua individu atan lebih yang memiliki hubungan khusus, yang
dapat terkait dengan hubungan darah atau hukum atau dapat juga tidak, namun
keluarga”.
pernikahan, peran sebagi orang tua, atau kelahiran; terdiri atas suami istri,
3. Extended family – keluarga inti dari individu terkait lainya (oleh hubungan
darah), yang bisanya merupakan anggota keluarga asal dari salah satu pasangan
keluarga inti. Keluarga ini terdiri atas “sanak saudara” dan dapat mencakup
anak.
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
1. Secara Tradisional
a. KeluargaInti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu
dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
paman-bibi).
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh
b. Reconstituid Nuclear
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru,
d. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya
e. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan
f. Dual Carrier
Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
g. Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
h. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk kawin.
i. Three Generation
j. Institusional
k. Comunal
Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami
l. Group Marriage
Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya tinggal di
dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang
Yaitu ibu dan anak dimana perwakilan tidak dikehendaki, anak diadopsi.
15
n. Cohibing Couple
Yaitu dua orange atau pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
struktur yang menonjol dalam keluarga saat ini, yang penting adalah keluarga
harus dipahami dalam konteknya, lebel dan jenisnya hanya berfungsi sebagai
refrensi bagi penataan kehidupan keluarga dan sebuah kerangka kerja. Dan setiap
upaya perlu memperhatiakan keunikan dari setiap keluarga. Untuk itu keluarga
1. Patrilineal
Adalah keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sederhana dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal
Adalah keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sederhana dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
16
4. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
1. Fungsi afektif : adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
lain .
keluarga.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga
sekitar keluarga.
dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda Perawatan ini dapat
memperoleh tindakan lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
dalam situasi sosial tertentu agar dapat memenuhi harapan – harapan. Peran
keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
adalah:
1. Ayah
2. Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak – anak,
pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan
3. Anak
orang tua).
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Studi Klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 %
kegiatan).
20
3) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap
sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan
3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi.
anak.
dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitasi dan sumber yang ada
2) Mempertahankan keintiman
anaknya
anaknya
2.3.1 Pengkajian
keperawatan dan evaluasi mengikuti perencanaan yang dibuat. Oleh karena itu,
pengkajian harus dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga seluruh kebutuhan
1. Data subjektif:
e. Anoreksia.
f. Sakit kepala.
2. Data objektif: Palpasi apakah ada nyeri tekan atau nyeri saat di gerakkan,
darah putih meningkat selama fase akut). Pada aspirasi sendi ditemukan asam
urat. Pemeriksaan urin ditemukan adanya kristal asam urat. Pemeriksaan rontgen
Batasan karakteristik
1) Mengungkapkan minat untuk meningkatkan pembelajaran
2.3.3 Intervensi
2.3.4 Implementasi
1. Pengertian Pelaksanaan
tindakan, serta menilai data yang baru. (Nikmatur & Walid, 2012).
a) Keterampilan Kognitif
penyakit.
b) Keterampilan Interpersonal
klien. Perawat juga harus sensitive pada respons emosional klien terhadap
c) Keterampilan Psikomotor
aman.
tindakan.
a) Tahap persiapan
kesehatan
b) Tahap pelaksanaan
d. Kompeten
No. Diagnosis/
Tanggal/
Masalah Tindakan Paraf
Pukul
keperawatan
28
2. Tanggal/ Jam
Tindakan:
jelas
d. Jangan lupa menuliskan nama/ jenis obat, dosis, cara memberikan, dan
e. Jangan menuliskan istilah sering, kecil, besar, atau istilah lain yang
Lebih baik tuliskan pada jam berapa saja memberikan makan dan
3. Paraf
2.3.5 Evaluasi
A. Pengertian Evaluasi
keadaan pasien (hasil yang di amati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dbuat
Tujuan Evaluasi
B. Proses Evaluasi
ketika klien/ keluarga sudah paham, padahal belum tentu. Bisa jadi
karena klien takut untuk bertanya kembali atau karena alasan yang lain
ditetapkan.
yang terjadi pada tubuhnya. Contoh : ciri apa yang Anda rasakan ?
b. Tulis
dsiapkan sebelumnya dan berdasarkan tujuan dan kriteria evaluasi yang telah
kesehatan yang diberikan secara berkelompok dengan topic yang sama sehingga
a. Observasi
31
b. Feed back dari Staf Kesehatan Lain Umpan balik, masukan, dan
pengamatan dari staf yang lain dapat juga dipakai sebagai salah satu
1) Psikomotor
bersifat fisik sehingga kriteria hasil yang ingin dicapai mengacu pada
a. Observasi
b. Interview
c. Pemeriksaan fisik
2. Penentuan keputusan
Kondisi ini dicapai apabila semua data yang ditentukan dalam kriteria
b. Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan. Kondisi ini
terpenuhi.
c. Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. Kondisi ini
dtentukan apabila hanya sebagian kecil atau tidak ada sama sekali dari
33
kriteria hasil yang dapat dipenuhi. Dapat juga terjadi kondisi klien
C. Macam Evaluasi
tercapai.
paripurna.
2. Tanggal/ Jam Tulislah tanggal, bulan, tahun, dan jam waktu evaluasi
dilakukan.
keperawatan
kriteria hasil, jadi jangan menuliskan data yang tidak perlu atau
Reassessment.
4. Paraf
BAB 3
METODE PENELITIAN
kasus dibatasi waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa
aktivitas/individu.
Studi kasus dalam karya tulis ini adalah studi untuk mengeksplorasi
yang menjadi fokus dalam penulisan studi kasus. Batasan istilah disusun secara
naratif dan apabila diperlukan ditambahkan informasi sebagai tanda atau ciri khas
Batasan istilah dalam studi kasus ini adalah asuhan keperawatan keluarga
3.3 Partisipan
umumnya adalah klien. Subyek yang akan digunakan adalah satu keluarga atau
(satu kasus) dengan masalah keperawatan dan diagnosa medis yang sesuai dengan
judul. Dalam penyusunan studi kasus ini partisipan adalah satu kasus atau satu
keluarga.
Partisipan dalam penyususnan studi kasus ini adalah 1 keluarga yang salah
2019.
keluarga maka perlu menuliskan nama desa nama kecamatan dan nama kabupaten
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang digunakan
38
riwayat penyakit sekarang – dahulu – keluarga). Sumber data dari klien, keluarga
3. Studi dukumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data
a) Persiapan (Administratif)
inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi ) pada sistem tubuh klien. Setelah itu lakukan
39
Kriteria Hasil atau patokan Outcome dari NOC (Nursing Outcome Classification)
2012).
data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
Teknis analisis digunakan dengan cara observasi oleh penulis dan studi
1. Pengumpulan data
). Hasil di tulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian di salin dalam bentuk
2. Mereduksi data
dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data subyektif
3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan dan
4. Kesimpulan
dan evaluasi.
klien menolak, peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang didapat untuk
disembunyikan yaitu bisa dengan tanpa nama atau inisial (Nursalam, 2013)
3. Confidentiality ( kerahasian )
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2015. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta : EGC
Setiati, Siti. 2009. Ilmu Penyakit Dalam, edisi 5. Jakarta : Internet Publishing
Lampiran 1
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
(...........................) (...........................)
44
Lampiran 2
U N I V E R S I T A S B O N D O W O S O
PROGRAM STUDI DIII
KEPERAWATAN
JalanKhairil Anwar No.S3B Tlp/Fax.
(0332) 433015 Bondowoso
NamaPerawat TanggalPengkajian
A. DATA KELUARGA
NamaKepalaKeluar Bahasasehari-hari
ga
Pekerjaan Alattransportasi
No Nama Hub Usia JK suku pendidik Pekerjaan Status Gizi (TB, TTV Status
dgn anterakh SaatIni BB, BMI) (TD, N, S, P) Imunisa
KK ir siDasar
45
LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa RiwayatPenyakit/ Alergi
Saatini
46
.................................................................. Persalinanditolongolehtenagakesehatan :
Ventilasi : .......................................................................
................................................................. Tidak*
………………………………………… &minum:
JambanMemenuhiSyarat : diri:
…………............................................... .......................................................................
.............................................................. .......................................................................
RasioLuasBangunanRumahdenganJumlah tempatnya :
Ya/Tidak*............................................................. .......................................................................
ya/tidak
.......................................................................
(observasidanvalidasi)
Ya/ Tidak*
.......................................................................
Ya/ Tidak*
.......................................................................
seminggu :
menutup)
.......................................................................
Tidak* ........................................................
Tidak* .....................................................
............................................................
48
Penggunaanalkoholdanzatadiktif : ya/tidak
.......................................................................
49
50
Lampiran 4
51
Lampiran 5
52
Lampiran 6
RENCANA KEGIATAN PENELITIAN
TAHUN 2018-2019
Uraian Desember Januari februari September Oktober
Kegiatan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Informasi
Penelitian
Konfirmasi
Penelitian
Konfirmasi
Judul / ACC
Penyusunan
Proposal KTI
Bimbingan
Proposal KTI
Ujian
Proposal KTI
Pengumpulan
Data KTI
Bimbingan &
Konsultasi
KTI
Sidang KTI