PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
asam urat (gout) adalah penyakit kelainan metabolisme dimana terjadi produksi
asam urat berlebihan atau penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan.
Penyakit asam urat (gout arthritis) masih menjadi masalah utama dalam dunia
kesehatan, dibuktikan dari berbagai kasus komplikasi dari penyakit asam urat
seperti gagal ginjal, batu ginjal dan lain sebagainya masih cukup tinggi.
Menurut Sandjaya (dalam Fadlilah, S dan Sucipto, A., 2018) zat asam
urat dikeluarkan oleh ginjal melalui urin dalam kondisi normal. Namun dalam
kondisi tertentu, ginjal tidak mampu mengeluarkan zat asam urat secara
asam urat ini akhirnya menumpuk dan tertimbun pada persendian-persendian dan
Yunita, E., Fitriana, D.I., Gunawan, A., (2018) menyatakan nilai normal
asam urat adalah 0,18–0,42 mmol/L (3,0–7,0 mg/dL) untuk laki-laki dan 0,13–
1
WHO (World Health Organization) (2015) (dalam Jaliana, Suhadi, Sety
kenaikan jumlah penderita hingga dua kali lipat antara tahun 1990- 2010. Pada
mempengaruhi 8,3 juta (4%) orang Amerika. Penyakit asam urat diperkirakan
urat di Indonesia terjadi pada usia di bawah 34 tahun sebesar 32 % dan di atas 34
sebesar 11,9% dan berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar 24,7%. Di Jawa
Tengah, prevalensi penyakit sendi berdasar diagnosis nakes mencapai 11,2% dan
10,7% berdasarkan diagnosis nakes dan 28,9% berdasarkan diagnosis dan gejala.
2
asam urat dapat dimodifikasi dengan adanya pengetahuan. Pengetahuan adalah
hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
tentang penyakit asam urat diperlukan untuk mencegah peningkatan kadar asam
urat. Sebanyak 22 responden (36,1%) memiliki pola konsumsi purin yang tidak
beresiko, dan mereka tidak menderita asam urat. Hasil penelitian menunjukkan
mengalami kenaikan kadar asam urat, selain itu dikarenakan kebiasaan makan
menderita asam urat dan responden masih tetap mengkonsumsi makanan sumber
kejadian penyakit gout arthritis tahun 2017 mencapai 163 orang. Sebanyak
0,04% berdasarkan diagnosis nakes dan 0,58% berdasar diagnosis dan gejala
penyakit gout. Sebagian besar dari pasien penderita gout arthritis memeriksakan
3
kolaborasi dengan tenaga kesehatan memberikan terapi obat untuk mengurangi
nyeri dan mengingatkan pasien untuk mengurangi makanan tinggi purin yang
berisiko meningkatkan asam urat dalam tubuh. Namun hasil dari tindakan
tersebut masih belum efektif karena 155 dari 163 orang adalah pasien lama yang
B. Rumusan Masalah
tentang Diet?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
4
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
5
3. Bagi Institusi pelayanan Kesehatan
4. Bagi Penulis
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
asam urat di tubuh. Gout adalah jenis radang sendi/arthritis yang disebabkan
oleh penumpukan kristal asam urat pada sendi. Asam urat merupakan produk
pemecahan dari purin yang merupakan bagian dari makanan yang kita
makan. Kelainan dalam menangani asam urat dan kristalisasi dari senyawa
menyakitkan.
Salgal & Agrawal (dalam Fariz, A., dkk., 2018) menyatakan bahwa gout
asam urat di dalam sendi, jaringan periartikular, tulang dan organ lainnya.
Yunita, E, dkk., 2018 menyatakan nilai normal asam urat adalah 0,18–
0,42 mmol/L (3,0–7,0 mg/dL) untuk laki-laki dan 0,13–0,34 mmol/L (2,2–
asam urat akan menumpuk dalam jaringan tubuh. Jika nilai asam urat
7
mencapai lebih dari 7,0 mg/dL untuk laki-laki dan lebih dari 5,7 mg/ dL
pada daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa
a. Gout primer
penyebabnya.
b. Gout sekunder
retikularis)
8
- Pemakaian obat salisilat (aspirin, ibuprofen), beberapa macam
(sulfamethoxazole, trimethoprim).
miksedema.
dikaitkan dengan adanya abnormalitas kadar asam urat dalam serum darah
produksi asam urat yang berlebih, menurunnya ekskresi asam urat melalui
b. Meningkatnya kadar asam urat karena diet tinggi protein dan makanan
kaya senyawa purin lainnya. Purin adalah senyawa yang akan dirombak
seperti bir (3,5-5%), wine (10-14%), vodka (40%), fermentasi tape beras
9
(8,94%), fermentasi tape ketan hitam dan singkong (6,92%), buah-
alkohol.
jumlah banyak minum air sebanyak 2 liter atau lebih tiap harinya
dan leukemia.
h. Faktor lain seperti stress, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan
olahraga berlebihan.
Salgal & Agrawal (dalam Fariz, A., dkk., 2018) menyatakan bahwa gout
penurunan dari asam urat. Penurunan asam urat dapat terjadi karena penyakit
10
menyebabkan seseorang terkena gout yaitu adanya penggunaan obat-obatan
dan alkohol.
Choi & Gary (dalam Fariz, A., dkk., 2018) menyatakan selain itu data
4. Manifestasi Klinis
yaitu:
a. Stadium pertama
asam urat meningkat tanpa gejala selain peningkatan asam urat serum.
b. Stadium kedua
Gout arthritis akut terjadi mendadak, pembengkakan dan nyeri yang luar
biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan sendi metatarsophalangeal.
c. Stadium ketiga
d. Stadium keempat
Tahap gout kronik dengan timbunan asam urat yan terus meluas selama
11
kristal asam urat, mengakibatkan nyeri, sakit, kaku, dan juga
5. Patofisiologi
asam urat, ataupun keduanya. Penimbunan kristal asam urat dan serangan
yang disebut tofi/ tofus (tophus) di tulang rawan dan kapsul sendi. Pada
yang ditandai dengan massa urat amorf (kristal) dikelilingi oleh makrofag,
rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk di
nefropati gout.
12
6. Pathway
- Diet
- Obat-obatan
- Proses penyakit
Darah Urin
Hiperurisemia Peningkatan asam urat
Penumpukan asam urat dalam urin
pada kapsul sendi
Pembentukan thopus Deformitas sendi
Gangguan Citra Tubuh
Peradangan (inflamasi)
13
7. Pemeriksaan Penunjang
radiodiagnostik.
a. Laboratorium:
urat intraselular.
b. Radiodiagnostik:
kapsul sendi.
8. Penatalaksanaan
14
a. Sendi diistirahatkan (imobilisasi pasien)
1. Definisi
c. Kurang pengetahuan
15
kognitif, gangguan memori, kurang informasi, kurang minat untuk belajar,
1. Definisi
penggunaan beberapa obat seperti tiazid dan diuretik kuat akan menghambat
ekskresi asam urat di ginjal, serta aspirin dosis rendah <3 gram memperburuk
hiperurisemia.
Menurut Helmi, Z. N., (2012) diet bagi para penderita gangguan asam
badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat
16
badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah
meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan
dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat
ginjal, otak, paru, dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi
penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50–70 g/hari atau 0,8–1
total kalori.
17
f. Tinggi cairan. Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu mebuang
Air minum ini berupa air putih masak. Selain dari minuman, cairan bisa
supaya terhindar dari kekambuhan dan terhidar dari gangguan rasa nyaman atau
nyeri.
18
minuman yang mengandung kadar purin tinggi. Makanan yang sebaiknya
dihindari adalah jeroan seperti hati, ginjal, limpa, babat, usus, otak, paru, jantung.
Ekstrak daging terutama daging berwarna merah, ikan sarden, salmon, angsa,
kerang dan udang kecil. Penderita harus membatasi makanan yang digoreng dan
Taher, A., dkk., (2016) berpendapat bahwa keluarga adalah suatu lembaga
yang merupakan satuan (unit) terkecil dari masyarakat, terdiri atas ayah, ibu,
dan anak. Keluarga yang seperti ini disebut rumah tangga atau keluarga inti,
sedangkan keluarga yang anggotanya mencakup juga kakek dan atau nenek atau
individu lain yang memiliki hubungan darah, bahkan juga tidak memiliki
(extended family).
terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan
1. Pengkajian
garis besar data yang digunakan untuk mengkaji proses perawatan keluarga
19
dengan masalah gout arthritis meliputi data dasar keluarga, lingkungan
keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga dan
2. Diagnosis Keperawatan
20
3. Perencanaan
diidentifikasi.
Intervensi:
21
4) Kaji adanya keterbatasan finansial yang dapat mempengaruhi
disarankan
4. Implementasi
disusun.
5. Evaluasi
tidak/ belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
22
S : hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah
intervensi keperawatan
A : analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan
23
BAB III
METODE PENULISAN
A. Desain Penelitian
melakukan penyelidikan secara intensif tentang individu atau unit social yang diteliti.
pasien Gout Arthritis dengan Defisiensi Pengetahuan tentang Diet di Wilayah Kerja
Puskesmas.
B. Subyek Penelitian
dengan masalah keperawatan dan diagnosa medis yang sama yaitu pasien Gout
Arthritis dengan Defisiensi Pengetahuan tentang Diet. Pasien Gout Arthritis yang
belum mengetahui makanan apa saja yang dapat menyebabkan kekambuhan pada
penyakitnya.
C. Fokus Studi
D. Definisi Operasional
24
Studi kasus pada pasien di
F. Pengumpulan Data
H. Penyajian Data
I. Etika Penelitian
25