Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit
yang diakibatkan karena penimbunan Kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam
urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam
nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan asam urat dapat mengakibatkan
gangguan nyeri pada persendian. Penyebab penumpukan Kristal di daerah tersebut
diakibatkan tingginya kadar asam urat dalam darah. Konsumsi lemak atau minyak tinggi
seperti makanan yang digoreng, santan, margarin atau mentega dan buah-buahan yang
mengandung lemak tinggi seperti alpukat dan durian juga berpengaruh terhadap
pengeluaran asam urat (Fauzan, 2016)

Menurut WHO (2015) di dunia prevalensi penyakit asam urat mengalami kenaikan
jumlah penderita dua kali lipat antara tahun 1990-2010. Pada orang dewasa di Amerika
Serikat penyakit asam urat mengalami peningkatan dan mempengaruhi 8.3 juta (4%)
orang Amerika. Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap
100.000 orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia dibawah 34
tahun sebesar 32% dan diatas 34 tahun sebesar 68%. Menurut WHO (2013), sebesar 81%
penderita asam urat di Indonesia hanya 24% yang pergi ke dokter, sedangkan 71%
cenderung langsung mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas. (Jaliana
et al., 2018)

Kebiasaan makan-makan yang mengandung purin dapat meningkatkan asam urat dalam
darah sehingga dapat menimbulkan gout arthritis. Terlalu banyak mengkonsumsi
makanan yang tinggi kandungan nukleotida purinnya seperti sarden, kangkungm jeroan,
dan bayam akan meningkatkan produksi asam urat. Sebaiknya, mengurangi konsumsi
makanan dengan kandungan nukleotida purin rendah akan dapat mengurangi resiko gout
arthritis. Salah satu upaya untuk mengurangi penumpukan protein adalah terapi diet asam
urat yang baik dan benar. Kejadian asam urat dapat mengakibatkan kesulitan atau
gangguan dalam bergerak maupun beraktifitas. (Fauzan, 2016)

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asam urat?
2. Bagaimana patofisiologi dari asam urat?
3. Apa saja yang menjadi etiologi asam urat?
4. Apa saja manifestasi klinis yang ditimbulkan asam urat?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi asam urat?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang pada asam urat?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui definisi asam urat.
2. Untuk mengetahui patofisiologi asam urat.
3. Untuk mengetahui etiologi asam urat.
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis yang ditimbulkan asam urat.
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi asam urat.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang asam urat.

D. Sistematika penulisan
Bab I pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan. Bab II tinjauan teori terdiri dari definisi, etiologi, patofisiologi,
manifestasi klinis, faktor yang mempengaruhi dan pemeriksaan penunjang. Bab III
asuhan keperawatan terdiri dari pengkajian, pemeriksaan fisik, analisa data, diagnose
keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi. Bab IV
penutup terdiri dari simpulan. Lampiran.
Fauzan, A. (2016). Penyakit Asam Urat.

Jaliana, Suhadi, & Sety, L. O. M. (2018). faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asam
urat pada usia 20-44 tahun di RSUD Batheramas provinsi sulawesi tenggara tahun 2017.
Jimkesmas, 3(2), 1–13.

Anda mungkin juga menyukai