ARTHRITIS GOUT
DI SUSUN OLEH
IRMA SETIAWATI_72020040395
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah
usia, asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan
(obesitas), kurangnya aktivitas fisik, hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan
tertentu (terutama diuretika) dan gangguan fungsi ginjal. Peningkatan kadar asam
urat dalam darah, selain menyebabkan gout, menurut suatu penelitian merupakan
salah satu prediktor kuat terhadap kematian karena kerusakan kardiovaskuler. Hal
ini dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran masyarakat yang kurang
memperhatikan kesehatannya seperti masih banyaknya masyarakat yang
mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kandungan dari makanan tersebut.
Faktor aktivitas yang berlebihan juga dapat memperburuk dan mendukung adanya
komplikasi penyakit asam urat tersebut7. Penyakit asam urat masih menjadi
masalah kesehatan yang penting di Indonesia. Penyakit gout atau athirtis gout
adalah penyakit yang disebabkan oleh tumpukan asam urat/kristal urat pada
jaringan, terutama pada jaringan sendi.Gout berhubungan erat dengan gangguan
metabolisme purin yang memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah
(hiperurisemia), yaitu jika kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl9.
C. ManifestasiKlinis
Terdapat empat stadium perjalanan klinis Gout Arthritis yang tidak diobati (Yuli
Aspiani, 2018)diantaranya:
1) Stadium pertama adalah Hiperurisemia Asimtomatik. Pada stadium ini Asam
Urat serum meningkat dan tanpa gejala selain dari peningkatan Asam Urat
serum.
dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan sendi
Metatarsofalangeal.
3) Stadium ketiga setelah serangan Gout Arthritis Akut adalah tahap Interkritikal.
Tidak terdapat gejala-gejala pada tahap ini, yang dapat berlangsung dari
Arthritis berulang dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati.
4) Stadium keempat adalah tahap Gout Arthritis Kronis, dengan timbunan Asam
Urat yang terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai.
penimbunan asam urat tidak dapat diketahui dengan cepat. Masyarakat baru
sadar terkena penyakit asam urat setelah muncul rasa nyeri pada persendian,
penyakit asam urat akan menyebabkan gangguan pada ginjal.(Nur Lina &
risiko terjadinya asam urat dapat dicegah dengan memperhatikan pola makan
lansia yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang rendah purin agar kadar
asam urat di dalam darah tidak meningkat. Faktor pemicu terjadinya asam
urat disebabkan faktor genetik, hormonal serta gaya hidup yang kurang baik
D. Patofisiologi
Penyakit asam urat adalah penyakit yang timbul akibat kadar asam urat
darah yang berlebihan. Yang menyebabkan kadar asam urat darah berlebihan
adalah produkisi asam urat didalam tubuh lebih banyak dar pembuangannya.
Yang menyebabkan produksi asam urat didalam tubuh berlebihan adalah faktor
genetic (bawaan), faktor makanan, dan faktor penyakit misalnya kanker darah.
Asam urat didalam tubuh yang berlebihan normalnya dibuang melalui ginjal. Air
seni seseorang akan mengandung banyak asam urat jika orang itu mempunyai
kadar asam urat tinggi didalam darahnya. Jika seseorang mempunyi penyakit
ginjal maka pembuangan asam urat akan berkurang sehingga kadar asam urat
darahnya menjadi tinggi. Ginjal adalah organ sangat penting untuk membuang
asam urat didalam tubuh yang berlebihan. Kadar asam urat didalam tubuh yang
berlebihan. Kadar asam urat darah tinggi dan penyakit ginyal saling berhubungan.
Kadar sam urat darah yang tinggi biasanya menyebabkan penyakit ginjal.
Sedangkan penyakit ginjal bisa menyebabkan kadar asam urat darah menjadi
tinggi. dan gangguan metabolisme Purin dalam tubuh, intake bahan yang
mengandung Asam Urat tinggi dan sistem ekskresi Asam Urat yang tidak adekuat
akan mengasilkan akumulasi Asam Urat yang berlebihan di dalam plasma darah
(Hiperurisemia), sehingga mengakibatkan Kristal Asam Urat menumpuk dalam
tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon
Inflamasi (Wahyu Widyanto, 2017). Banyak faktor yang berperan dalam
mekanisme serangan Gout Arthritis. Salah satunya yang telah diketahui
peranannya adalah kosentrasi Asam Urat dalam darah. Mekanisme serangan Gout
Arthritis Akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan yaitu,
terjadinya Presipitasi Kristal Monosodium Urat dapat terjadi di jaringan bila
kosentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan,
sonovium, jaringan para-artikuler misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal
Urat yang bermuatan negatif akan dibungkus oleh berbagai macam protein.
Pembungkusan dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap
pembentukan kristal. Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang
menimbulkan respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi Fagositosis
Kristal oleh leukosit (Yuli Aspiani, 2018)
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk Fagolisosom dan akhirnya
membran vakuala disekeliling oleh kristal dan membram leukositik lisosom yang
dapat menyebabkan kerusakan lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi
ikatan hidrogen antara permukaan Kristal membram lisosom. Peristiwa ini
menyebabkan robekan membran dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal
kedalam sitoplasma yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Setelah terjadi
kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang
menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan (Yuli
Aspiani, 2018)
Saat Asam Urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain,
maka Asam Urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam
urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konektif di seluruh
tubuh, penumpukan ini disebut Tofi. Adanya Kristal akan memicu respon
inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom ini tidak hanya
merusak jaringan tetapi juga menyebabkan inflamasi. Serangan Gout Arthritis
Akut awalnya biasanya sangat sakit dan cepat memuncak. Serangan ini meliputi
hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini timbul rasa nyeri berat yang
menyebabkan tulang sendi terasa panas dan merah. Tulang sendi
Metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi, kemudian mata
kaki, tumit, lutut dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang gejala yang
dirasakan disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi
cenderung berulang (Martsiningsih & Otnel, 2016)
E. Pathway
2) Keluhan Utama
Keluhan utama yang menonjol pada klien Gout Arthritis adalah nyeri dan
Didapatkan adanya keluhan nyeri yang terjadi di otot sendi. Sifat dari
yang dirasakan terus menerus atau pada saat bergerak, terdapat kekakuan
pergerakan dan pada Gout Arthritis Kronis didapakan benjolan atan Tofi
Penyakit apa saja yang pernah diderita oleh klien, apakah keluhan penyakit
Gout Arthritis sudah diderita sejak lama dan apakah mendapat pertolongan
6) Riwayat Psikososial
Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang diderita dan penyakit klien
akibat respon nyeri dan kurang pengetahuan akan program pengobatan dan
dan hambatan mobilitas fisik memberikan respon terhadap konsep diri yang
maladaptif.
7) Riwayat Nutrisi
Kaji riwayat nutisi klien apakah klien sering menkonsumsi makanan yang
8) Pemeriksaan Fisik
ujung rambut hingga ujung kaki (head to toe). Pemeriksaan fisik pada daerah
sendi dilakukan dengan inspeksi dan palpasi. Inspeksi yaitu melihat dan
mengamati daerah keluhan klien seperti kulit, daerah sendi, bentuknya dan
posisi saat bergerak dan saat diam. Palpasi yaitu meraba daerah nyeri pada
kulit apakah terdapat kelainan seperti benjolan dan merasakan suhu di daerah
beberapa gerakan bandingkan antara kiri dan kanan serta lihat apakah
9) Pemeriksaan Diagnosis
b. Sel darah putih dan laju endap darah meningkat (selama fase akut).
d. Pemeriksaan Radiologi.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti
tentang status dan masalah kesehatan klien yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan. Dengan demikian, diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan
masalah yang ditemukan. Diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran
tentang masalah dan status kesehatan, baik yang nyata (aktual) maupun yang
mungkin terjadi (potensial) (Wahyu Widyanto, 2017)
Menurut NANDA (2015) diagnosa yang dapat muncul pada klien Gout Arthritis
yang telah disesuaikan dengan SDKI (2017) adalah:
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (D.0077).
C. Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan
DAFTAR PUSTAKA
Andry, Saryono, & Upoyo, A. S. (2009). Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Kadar Asam Urat Pada Pekerja Kantor Di Desa Karang Turi, Kecamatan Bumiayu,
Kabupaten Brebes. Soedirman Journal of Nursing, 4(1), 25–31.
Dewi, F. A., & Afridah, W. (2018). Pola Makan Lansia Penderita Asam Urat Di Posyandu
Lansia Kelurahan Wonokromo Surabaya. Journal of Health Sciences, 7(1).
https://doi.org/10.33086/jhs.v7i1.491
Jaliana. (2018). faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asam urat pada usia 20-44
tahun di RSUD Batheramas provinsi sulawesi tenggara tahun 2017. Jimkesmas, 3(2), 1–
13.
Martsiningsih, M. A., & Otnel, D. (2016). Gambaran Kadar Asam Urat Darah Metode Basah
( Uricase-PAP ) Pada Sampel Serum dan Plasma. Jurnal Teknologi Laboratorium.
Nur Lina, & Setiyono, A. (2014). Analisis Kebiasaan Makan Yang Menyebabkan
Peningkatan Kadar Asam Urat. Jurnal Kesehatan Komunitas.
Rakhman, A., Purnawan, I., & Purwadi, A. R. (2015). Pengaruh Terapi Akupressure
Terhadap Kadar Asam Urat Darah Pada Lansia. Jurnal Skolastik Keperawatan, 1(2),
62–68.
Yantina, Y. (2016). Pengaruh Pemberian Jus Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat.
Jurnal Kesehatan Holistik, 10(1), 32–35. https://doi.org/10.1016/0166-2236(89)90137-9