Pengaruh Spa Kaki Terhadap Kadar Asam Urat Pada Pasien

Gout Artritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuhturi

Akhmad Afrizal

Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Bhamada Slawi

Info Artikel ABSTRAK

Kata Kunci: Spa Kaki, Asam Urat, Indonesia secara skala merupakan negara terbesar di dunia
Gout Artritis. yang penduduknya menderita penyakit asam urat. Penyakit
asam urat disebut artritis goutadalah suatu penyakit
metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat
sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan
rasa nyeri pada tulang dan sendi, sering dialami oleh
sebagian besar lansia. Berbagai macam pengobatan baik
farmakologi maupun non farmakologi dilakukan untuk
menurunkan kadar asam urat tersebut. Gout dapat di
intervensi dengan terapi non farmakologis, salah satunya
adalah dengan spa kaki. Spa kaki yang dilakukan pada lansia
ialah terapi pijat (massage) dan rendam kaki (hidrotherapy)
dapat memperlancar aliran darah, mengurangi ketegangan
otot, dan meningkatkan metabolisme jaringan.

ABSTRACT
Keywords: Foot Spa, Gout, Gout Indonesia is the largest country in the world with a
Arthritis population suffering from gout. Gout arthritis is a metabolic
disease in which the body cannot control uric acid, resulting
Alamat Korespondensi: in a buildup of uric acid that causes pain in bones and joints.
Program Studi Diploma III It is often experienced by most of the elderly. Various kinds
Keperawatan, Fakultas Ilmu of treatment, both pharmacological and non-
Kesehatan, Universitas Bhamada pharmacological, are carried out to reduce uric acid levels.
Slawi
Gout can be intervened with non-pharmacological therapy;
one of them is by applying foot spa. Foot spa performed on
the elderly is massage therapy and foot bath (hydrotherapy)
can improve blood flow, reduce muscle tension, and increase
tissue metabolism.
PENDAHULUAN
Kasus peningkatan asam urat
banyak dialami oleh banyak orang
terutama orang dewasa. Hal tersebut
disebabkan oleh gaya hidup yang tidak
sehat, terutama mengkonsumsi secara
berlebihan makanan yang mengandung
purin. Selain itu, kadar asam urat ini juga
tergantung pada beberapa faktor antara
lain berat badan, jumlah alkohol yang
diminum, faal ginjal, dan volume urine per
hari (Hastuti et al., 2018).
Peningkatan kadar asam urat tidak
diatasi, maka dapat menyebabkan
gangguan metabolisme. Peningkatan kadar
asam urat juga mengakibatkan
melemahnya kemampuan ginjal dalam
proses eksresi, intake makanan tinggi
purin, gangguan pada tubuh manusia
seperti timbulnya rasa nyeri pada
penderitanya (Jaliana et al., 2018).
Prevalensi penyakit asam urat di
dunia mengalami kenaikan jumlah
penderita hingga dua kali lipat antara tahun
2008- 2018. Pada orang dewasa di
Amerika Serikat penyakit asam urat
mengalami peningkatan dan
mempengaruhi 8.3 juta (4%) orang
Amerika, sedangkan prevalensi orang
dewasa meningkat dan mempengaruhi
43.300.000 (21%) di Amerika Serikat
(WHO, 2018). Prevalensi penyakit asam
urat di Indonesia sendiri diperkirakan
terjadi pada 840 orang dari setiap 100.000
orang dengan rentang usia di bawah 34
tahun sebesar 32 % dan di atas 34 tahun
sebesar 68% (Kemenkes, 2017). Menurut
World Health Organization (WHO) tahun
2017, sebesar 81% penderita asam urat di
Indonesia hanya 24% yang pergi ke
dokter, sedangkan 57% cenderung
langsung mengkonsumsi obat-obatan
pereda nyeri yang dijual bebas (Juliana,
Suhadi, & Sety, 2018).
Penyakit asam urat mempunyai
gejala khas yang dirasakan oleh
penderitanya, seperti nyeri disalah satu
sendi atau lebih. Pada malam atau pagi
hari, nyeri ini akan semakin terasa
sehingga mengakibatkan persendian
menjadi bengkak, kulit menjadi merah atau
keunguan, dan jika kulit di persendian
disentuh akan terasa hangat. Gejala
tersebut paling sering mempengaruhi sendi
di dasar ibu jari kaki, sering juga terasa
ditelapak kaki, pergelangan kaki, lutut dan
siku. Gejala lain dari asam urat yaitu
demam, dan detak jantung yang cepat
(Syarifah, 2018).
Upaya yang dilakukan oleh
penderita asam urat untuk mengatasi nyeri
dengan cara diet makanan yang rendah
purin, namun jika sakit berlanjut mereka
akan melakukan pemeriksaan atau
mendatangi puskesmas. Spa kaki melalui
pemijatan untuk memperlancar peredaran
darah, melenturkan otot-otot,
meningkatkan daya tahan tubuh, relaksasi,
meningkatkan kekuatan pikiran dan tubuh,
menstabilkan emosi, meningkatkan
kualitas tidur, menurunkan kadar asam urat
(Gunawan, 2017).
Selain dengan cara diet makanan
yang rendah purin dan terapi spa kaki.
Terapi komplementer non farmakologi
juga bisa dilakukan oleh masyarakat
seperti terapi pijat (massage) dan rendam
kaki (hidrotherapy). Terapi pijat (massage)
merupakan tindakan manipulasi otot-otot
dan jaringan dalam tubuh dengan tekanan,
menggosok, dan vibrasi atau getaran
dengan menggunakan sentuhan tangan,
jari-jari tangan, sikut, kaki, dan alat-alat
manual atau elektrik untuk memperbaiki
kondisi kesehatan (Nurgiwiati, 2017).
Hasil peneliti Rahmat (2017) juga
membuktikan bahwa adanya pengaruh
positif dari spa kaki terhadap penurunan
asam urat. Penelitian Indah (2019)
menunjukkan efek positif dari spa kaki
dapat mempengaruhi sistem saraf perifer,
meningkatkan rangsangan dan konduksi
impuls saraf, melemahkan dan
menghentikan rasa sakit dengan
mempercepat proses penurunan kadar
asam urat pada pasien gout artritis.
METODE PENELITIAN menit
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif yang dipilih untuk Rabu Pengkajian Klien klien
20-01-2022 , mengataka hanya
penelitian yang akan dilakukan adalah Jam 11:00 pengukura n kaki dapat
studi kasus. Peneliti melibatkan 2 WIB n tingkat kanan dan melakukan
responden yaitu wanita lansia yang akan nyeri, kiri nyeri 20 menit 4
dilakukan terapi teknik spa kaki terhadap pengukura skala 5 , gerakan
kadar asam urat pada pasien gout artritis. n kadar kadar asam (mengusap
asam urat urat 7,8 , meremas,
Instrumen yang digunakan adalah Easy mg/dL. menekan,
Touch GCU (Glucose, Cholesterol, Uric Klien mengetar ),
Acid) master device. antusias skala nyeri
Subjek studi kasus pada penelitian diajarkan 5 menjadi
kali ini adalah wanita lansia, dimana teknik spa 4, kadar
kaki asam urat
diambil dua subjek studi kasus yang akan dengan 5 turun 7,2
dibandingkan bagaimana pengaruh gerakan mg/dL.
penerapan intervensi pada keadaan wanita (mengusap
lansia dengan kriteria inklusi, klien yang meremas,
tinggal di wilayah Puskesmas Dukuhturi, menekan,
mengetar,
berusia lansia, terdiagnosis asam urat menepuk)
(kadar asam urat pada wanita > 6,0 mg/dL. selama 25
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah
Klien yang mengalami stroke, mengalami Kamis Pengkajian Klien klien dapat
edema pada ektermitas bawah, gangguan 21-01-2022 , mengataka melakukan
integritas kulit pada bagian kaki. Jam 11:00 pengukura n kaki 20 menit 5
WIB n tingkat kanan dan gerakan
HASIL DAN PEMBAHASAN nyeri, kiri nyeri (mengusap
pengukura skala 4 , , meremas,
n kadar kadar asam menekan,
Tabel proses intervensi subjek penelitian 1
asam urat urat 6,8 mengetar,
Pertemua Tujuan respon Kemajuan mg/dL. menepuk ),
n Klien skala nyeri
senang 4 menjadi
Selasa Pengkajian, Klien Klien mau
19-01-2022 Bina mengatakan menjadi diajarkan 3, kadar
teknik spa asam urat
Jam 11:00 hubungan kaki kanan responden,
WIB saling dan kiri selama kaki turun 6,0
dengan 5 mg/dL.
percaya, mengalami klien hanya
Pengukura nyeri sudah dapat gerakan
(mengusap,
n tingkat 1,5 tahun melakukan
nyeri, dengan skala 15 menit 3 meremas,
menekan,
Pengukura nyeri 5, gerakan
n kadar kadar asam (mengusap, mengetar,
menepuk)
asam urat urat 8,3 meremas,
mg/dL. menekan), selama 25
Klien skala nyeri
bersedia 5, kadar
diajarkan asam urat
teknik spa turun 8,0 Hasil yang didapatkan selama 3 hari
kaki dengan mg/dL. terdapat penurunan kadar asam urat pada
5 gerakan Klien 1 sebelum dilakukan terapi kadar
(mengusap
meremas,
asam urat 8,3 mg/dL dan setelah dilakukan
menekan, terapi spa kaki mengalami penurunan
mengetar, kadar asam urat menjadi 6,0 mg/dL. Nyeri
menepuk) di bagian kaki kanan dan kiri yang
selama 25 dirasakan klien juga berkurang dari skala
nyeri 5 sedang menjadi skala nyeri 3 menepuk)
ringan. Hal ini disebabkan klien antusias selama 25
dan bersemangat dalam melakukan terapi
spa kaki , Klien 1 melakukan terapi spa
Kamis Pengkajian, Klien klien dapat
kaki dengan cara : mengusap, meremas, 21-01-2022 pengukuran mengatakan melakukan
menekan, mengetar dan menepuk Jam 08:00 tingkat kaki kanan 25 menit 5
dilakukan saat ada perawat, dan Klien 1 WIB nyeri, masih nyeri gerakan
mematuhi untuk menjaga pola makan pengukuran skala 3, (mengusap,
sehari-hari dengan kurangi makanan yang kadar asam kadar asam meremas,
urat urat 6,5 menekan,
mengandung banyak purin seperti kacang- mg/dL. mengetar,
kacangan. Klien menepuk ),
senang skala nyeri 3
Tabel proses intervensi subjek penelitian 2 diajarkan menjadi 2,
teknik spa kadar asam
Pertemuan Tujuan Respon Kemajuan kaki dengan urat turun
Selasa, Pengkajian, Klien Klien mau 5 gerakan 5,7 mg/dL
19-01-2022 Bina mengatakan menjadi (mengusap
Jam 08:00 hubungan kaki kanan responden, meremas,
WIB saling mengalami selama klien menekan,
percaya, nyeri sudah hanya dapat mengetar,
Pengukuran 1 tahun melakukan menepuk)
tingkat dengan 10 menit 4 selama 25
nyeri, skala nyeri gerakan
Pengukuran 4, kadar (mengusap,
kadar asam asam urat meremas,
urat 8,5 mg/dL. menekan, Hasil kadar asam urat pada Klien 2
Klien mengetar), sebelum dilakukan terapi spa kaki yaitu
bersedia skala nyeri
diajarkan 4, kadar 8,5mg/dL, setelah dilakukan terapi spa
teknik spa asam urat kaki selama 3 hari turun menjadi 5,7
kaki dengan turun 7,9 mg/dL. Nyeri di bagian kaki kanan yang
5 gerakan mg/dL. dirasakan klien bekurang karna
(mengusap mengurangi aktivitas yang berlebihan
meremas,
menekan,
seperti mengangkat berat dari skala nyeri 4
mengetar, sedang menjadi skala nyeri 2 ringan. Hal
menepuk) ini disebabkan karena klien 2 pada saat
selama 25 dilakukan terapi klien sangat antusias dan
semangat pada saat klien 2 sedang tidak
Rabu Pengkajian, Klien klien dapat melakukan aktifitas klien melakukan terapi
20-01-2022 pengukuran mengatakan melakukan
Jam 08:00 tingkat kaki kanan 25 menit 5 spa kaki 5 gerakan yaitu mengusap,
WIB nyeri, masih nyeri gerakan meremas, menekan, mengetar dan
pengukuran skala 4, (mengusap, menepuk dilakukan pada saat ada perawat,
kadar asam kadar asam meremas, klien 2 sangat menjaga pola makan sehari-
urat urat 7,6 menekan, hari dan mengurangi makanan yang
mg/dL. mengetar,
Klien menepuk ),
mengandung banyak purin seperti kacang-
antusias skala nyeri 4 kacangan.
diajarkan menjadi 3,
teknik spa kadar asam Tabel hasil observasi subjek penelitian 1
kaki dengan urat turun
5 gerakan 6,7 mg/dL. Nama Hari/Tanggal/Jam Kadar Asam Urat Pasien
(mengusap Pasien
meremas,
Sebelum Sesudah
menekan,
Tindakan Tindakan
mengetar, Selasa,
Klien 1
 19-01-2022 8,3 mg/dL 8,0 mg/dL Hasil ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Nurgiwiati (2017).
Terapi spa kaki merupakan tindakan
Rabu, manipulasi otot-otot dan jaringan dalam
20- 0 1 - 2022 7,8 mg/dL 7,2 mg/dL tubuh dengan mengusap, meremas,
menekan, mengetar dan menepuk atau
getaran dengan menggunakan sentuhan
Kamis , tangan, jari-jari tangan, sikut, kaki, dan
21-01-2022 6,8 mg/dL 6,0 mg/dL alat-alat manual atau elektrik untuk
memperbaiki kondisi kesehatan.
Tabel hasil observasi subjek penelitian 2 Hasil yang didapatkan selama 3
hari terdapat penurunan kadar asam urat
Nama Hari/Tanggal/Jam Kadar Asam Urat Pasien pada klien 1 sebelum dilakukan terapi
Pasien kadar asam urat 8,3 mg/dL dan setelah
Sebelum Sesudah dilakukan terapi spa kaki mengalami
Tindakan Tindakan penurunan kadar asam urat menjadi 6,0
Klien 2 Selasa,
19-01-2022 mg/dL. Nyeri di bagian kaki kanan dan kiri
8,5 mg/dL 7,9 mg/dL
yang dirasakan klien juga berkurang dari
skala nyeri 5 sedang menjadi skala nyeri 3
ringan. Hal ini disebabkan klien antusias
Rabu,
20- 0 1 - 2022 dan bersemangat dalam melakukan terapi
7,6 mg/dL 6,7 mg/dL
spa kaki , klien 1 melakukan terapi spa
kaki dengan cara : mengusap, meremas,
menekan, mengetar dan menepuk
Kamis , dilakukan saat ada perawat, dan klien 1
21-01-2022 6,5 mg/dL 5,7 mg/dL
mematuhi untuk menjaga pola makan
sehari-hari dengan kurangi makanan yang
PEMBAHASAN mengandung banyak purin seperti kacang-
kacangan.
Berdasarkan Penelitian yang Hasil kadar asam urat pada klien 2
dilakukan penulis pada klien 1 dan klien 2 sebelum dilakukan terapi spa kaki yaitu
selama 3 hari dan 3 hari pemberian terapi 8,5 mg/dL, setelah dilakukan terapi spa
menunjukan adanya penurunan kadar kaki selama 3 hari turun menjadi 5,7
asam urat dengan teknik spa kaki, hasil mg/dL. Nyeri di bagian kaki kanan yang
yang diperoleh harus menunggu beberapa dirasakan klien bekurang karna
hari setelah diajarkan spa kaki apakah mengurangi aktivitas yang berlebihan
adanya penurunan atau tidak kadar asam seperti mengangkat berat dari skala nyeri 4
urat, tergantung masing-masing kepatuhan sedang menjadi skala nyeri 2 ringan. Hal
pola makan dan aktivitas sehari-hari klien ini disebabkan karena klien pada saat
1 dan klien 2. dilakukan terapi klien sangat antusias dan
Hasil ini didukung oleh penelitian semangat pada saat klien sedang tidak
yang dilakukan oleh Dahroni et al., (2019). melakukan aktifitas klien melakukan terapi
Terapi spa kaki merupakan pemberian spa kaki 5 gerakan yaitu mengusap,
energi yang dimasukkan ke dalam tubuh meremas, menekan, mengetar dan
melalui pemijatan untuk memperlancar menepuk dilakukan pada saat ada perawat,
peredaran darah, melenturkan otot-otot, klien sangat menjaga pola makan sehari-
meningkatkan daya tahan tubuh, relaksasi, hari dan mengurangi makanan yang
meningkatkan kekuatan pikiran dan tubuh, mengandung banyak purin seperti kacang-
menurunkan kadar asam urat, kacangan.
meningkatkan kualitas tidur.

KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan
keperawatan pada klien 1 dan klien 2 dapat
disimpulkan bahwa penulis telah
mengaplikasikan asuhan keperawatan pada
klien 1 dan klien 2 dengan terapi spa kaki
untuk menurunkan kadar asam urat pada
pasien Gout Artritis sesuai dengan tujuan
penulis untuk mengetahui secara
mendalam tentang pemberian asuhan
keperawatan pada klien dengan melakukan
terapi spa kaki pada tanggal 19 - 21
Januari 2022, yaitu meliputi proses
keperawatan yaitu :
1. Klien 1 dan 2 dapat melakukan teori
tentang pemberian terapi spa kaki untuk
menurunkan kadar asam urat pada
pasien gout artritis.
2. Klien 1 dan 2 dapat melakukan
implementasi tentang pemberian terapi
spa kaki untuk menurunkan kadar asam
urat pada pasien gout artritis.
3. Klien 1 dan 2 dapat memberikan hasil
yang maksimal tentang pemberian
terapi spa kaki untuk menurunkan kadar
asam urat pada pasien gout artritis.
SARAN
Setelah penulis melakukan
pemberian asuhan keperawatan pengaruh
terapi spa kaki untuk menurunkan kadar
asam urat pada pasien Gout Artritis adapun
saran yang ingin penulis sampaikan:
Bagi Klien dan Keluarga
Diharapkan klien 1 dan 2 merupakan
individu yang mengalami penyakit asam
urat diharapkan klien memeriksakan asam
urat ke puskesmas atau pelayanan
kesehatan terdekat seperti posbindu dan
dapat mengetahui cara penanganan bila
penyakitnya kambuh, mampu mengetahui
penyebab kambuhnya penyakit asam urat,
tanda gejala asam urat, cara pencegahan
dan penanganannya serta membantu klien
memeriksakan asam urat ke puskesmas
atau pelayanan kesehatan terdekat seperti
posbindu. Diharapkan keluarga klien dapat
mengajarkan terapi spa kaki meliputi 5
gerakan dengan durasi 25 menit setiap hari
dan mengetahui penanganan atau
pencegahan penyakit asam urat setelah
peneliti selesai melakukan asuhan
keperawatan pada pasien asam urat.
Bagi Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Diharapkan puskesmas mampu
meningkatkan mutu asuhan keperawatan
pada klien dengan asam urat dan cara
penanganan farmakologi maupun non
famakologi, seperti mengajarkan terapi spa
kaki untuk pasien asam urat.
Bagi Pengembangan Ilmu dan
Teknologi Keperawatan
Diharapkan penulis dapat menambahkan
keleluasaan ilmu dan teknologi terapan
dibidang keperawatan dalam penanganan
asam urat.
Bagi Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan banyak memberikan
referensi tentang asam urat, diharapkan
kedepannya dapat lebih banyak
memberikan referensi terbaru tentang
penyakit asam urat. Penulis juga berharap
ilmiah ini dapat berguna sebagai acuan dan
bacaan di perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Dahroni, at al. (2019). Rematik dan Asam
Urat. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer
Kelompok Gramedia.
Gunawan. (2017). Pijat Refleksi Sehat
Melalui Pijatan Jari. Jakarta : PT.
Griya Favorit Press.
Hastuti, et al. (2018). Hubungan Indeks
Masa Tubuh dan Usia Dengan Kadar
Asam Urat pada Remaja Pra-Obese
dan Obese Di Purwokerto.
Jaliana, et al. (2018). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Juliana, Suhadi dan Sety. (2018). Konsep
dan Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan . Jakarta : Salemba
Medika.
Syarifah. (2018). Gout dalam Patofisiologi
: Konsep Klinis.
Nugiwiati. (2017). Terapi Alternatif dan
Komplementer dalam Bidang
Keperawatan. Bogor In Media.