Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN PASIEN KOMA

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


021/SPO/KEP 02 1/5
Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur
Operasional
02 Juli 2015
Dr. Jocelyn Adrianto, MARS

Pengertian Adalah keadaan dimana pasien mengalami gangguan metabolik atau suatu
proses intrakranial yang dapat mengakibatkan pasien mengalami penurunan
kesadaran sedang atau berat sehingga terjadi emergensi atau gawat darurat
akut.

Tujuan 1. Mengidentifikasi pasien dan jenis pelayanan yang dianggap memiliki


resiko tinggi dalam rumah sakit.
2. Mengidentifikasi resiko kolateral terjadi akibat prosedur atau rencana
keperawatan.
3. Menurunkan angka kejadian tidak diharapkan pada pasien resiko tinggi
dan pemberian pelayanan resiko tinggi. (Memastikan kualitas perawatan
pasien)
4. Menjamin konsistensi dan keseragaman pelayanan pasien tidak sadar
oleh perawat dan semua tenaga kesehatan lainnya.

Kebijakan 1. Sesuai SK Direktur RS Awal Bros Tangerang NO


150/SK/Dir/RSABT/VII/2015 Tentang Panduan Pelayanan Pasien
Resiko Tinggi
2. Sesuai SK Direktur Rumah Sakit Awal Bros Tangerang No.
085/SK/Dir/RSABT/X/2013 Tentang Kebijakan Pelayanan
keperawatan

Prosedur Tata laksana jangka panjang melibatkan pertimbangan masalah yang dialami
oleh pasien koma, berbaring tidak bergerak selama jangka waktu yang
sangat panjang tanpa refleks protektif.
Hal ini mencakup:
a. Bagian tubuh yang mengalami tekanan (dekubitus)
b. Perawatan mulut, mata, dan kulit.
c. Fisioterapi untuk melindungi otot dan sendi.
d. Risiko trombosis vena dalam.
e. Risiko ulkus stres pada lambung.
f. Keseimbangan nutrisi dan cairan.
g. Kateterisasi urine.
h. Pemantauan hemodinamik.
i. Pengendalian infeksi.
j. Penanganan oksigen secara adekuat, dengan bantuan ventilator.
k. Hilangnya kemampuan untuk menutup mata, paparan konjungtiva,
meningkatnya risiko mata kering.
l. Perhatikan kebutuhan spiritual pasien dengan pendampingan pasien
dan keluarga dengan rohaniawan sesuai agama
PENATALAKSANAAN PASIEN KOMA

No. Dokumen Revisi Halaman


021/SPO/KEP 02 5/5

m. Setelah masuk ke ICU atau setelah menerima jawaban konsul dari


ICU bagi pasien koma di IGD atau ruang rawat, pengkajian awal
pasien tidak sadar harus dilakukan oleh dokter ICU yang sedang
bertugas dan diselesaikan dalam jangka waktu 12 jam.
A. Persiapan alat-alat yang diperlukan:
1. Status pasien
2. Satu set monitor lengkap
3. Ventilator bila diperlukan
4. Tensi meter elektrik
5. Serynge pump/infus pump
6. Flowshit
7. Formulir pengkajian pasien koma
B. Pelaksanaan tindakan:
1. Lakukan formulir pengkajian pasien koma, tentukan diagnosis medis
dan keperawatan, identifikasi kebutuhan pasien koma, dan lanjut
dengan merencanakan medik serta perawatan sesuai dengan hasil
pengkajian.
2. Berikan perhatian khusus dan pelayanan yang lebih spesialistik.
(pasien sangat bergantung perawatannya pada tenaga medis, sedapat
mungkin pasien dirawat di ICU untuk perawatan yang memadai,
kapanpun ditemukan tidak sadar diri).
3. Lakukan perawatan sebagai berikut:
a. Pastikan jalan nafas bersih dan paten untuk mengurangi risiko
aspirasi
a) Periksa jalan nafas dan lakukan suction, bila diperlukan, untuk
membantu pertukaran gas
b) Lepaskan gigi palsu apabila longgar, untuk mencegah obstruksi
jalan nafas
c) Posisikan/miringkan pasien untuk membantu pengeluaran
sekresi jalan nafas
d) Masukkan gudel untuk menjaga jalan nafas adekuat
b. Pastikan respirasi adekuat
a) Pantau pola nafas
b) Persiapkan intubasi apabila terindikasi
c. Monitor tanda vital
d. Nilai tingkat kesadaran untuk menilai fungsi motorik dan sensorik
dengan cara :
a) Penilaian GCS
b) Pemeriksaan neurologis
e. Pastikan ada pendampingan saat meninggalkan pasien, atau naikkan
railing tempat tidur untuk memastikan keamanan pasien
f. Catat semua prosedur dan pemantauan dalam rekam medik, dan
laporkan semua temuan yang tidak normal mengenai kondisi pasien
kepada dokter jaga.
4. Pengkajian nutrisi dan terapi nutrisi.
a. Nilai status nutrisi pasien sejak awal saat masuk dan secara teratur
PENATALAKSANAAN PASIEN KOMA

No. Dokumen Revisi Halaman


021/SPO/KEP 02 5/5
bila diperlukan
b. Konsultasi kepada ahli gizi klinik dan dilakukan perencanaan nutrisi
multidisiplin.
c. Buat standar makanan khusus yang diberikan berdasarkan diagnosa
dan diet yang diberikan oleh DPJP di atur semuanya dalam
kebijakan pelayanan GIZI.
5. Diskusikan bersama keluarga berdasarkan kondisi pasien potensial
reversibel atau ireversibel, dan putuskan salah satu hal di bawah ini:
a. Lanjutkan terapi agresif dan meminta konsultasi etika bersama
keluarga pasien.
b. Berikan instruksi DNR (do not resuscitate) dan memindahkan pasien
ke ruang intermediate care atau ruang rawat.
c. Lepaskan alat penunjang hidup berdasarkan pertimbangan tertentu,
salah satunya Mati Batang Otak (MBO).
d. Rencanakan tindakan suportif untuk jangka panjang oleh tim yang
menangani pasien yang bertahan hidup, yang meliputi pada hal-hal
di bawah ini dan mencatat tindakan tersebut pada rekam medik
pasien sebagai berikut :
 Trakeostomi
 Percutaneous Endoscopic Gastro/Jejunostomy (PEG/PEJ)
 Kateter suprapubik
 Fisioterapi
e. Lakukan komunikasi dengan pasien tidak sadar dengan alasan sbt :
 Asumsikan bahwa pasien dapat mendengar semua
pembicaraan.
 Ciptakan lingkungan yang bersahabat
 Mencoba melibatkan pasien dalam pembicaraan (ajak bicara)
 Pastikan keamanan pasien
 Sentuh pasien
f. Lakukan Edukasi :
 Berikan edukasi kepada keluarga pasien dan dukungan
psikologis, yang keduanya harus didokumentasikan dalam
rekam medik pasien.
 Hal ini akan membantu keluarga untuk memahami situasi
yang kompleks dan membantu mengambil keputusan yang
sulit.
 Berikan penjelasan mengenai kemajuan hasil perawatan,
prognosis dan kemungkinan hasil perawatan ke depan.
 Hal yang mungkin terjadi setelah koma adalah kematian,
keadaan vegetatif permanen, berbagai derajat gangguan
fungsi, dan pemulihan neurologis secara sempurna.
g. Panduan pengendalian infeksi :
Lakukan standar kewaspadaan universal secara umum dan isolasi
secara ketat sesuai dengan SOP, oleh semua tenaga medis yang
terlibat dalam perawatan pasien ini.
h. Keamanan :
Lakukan perlindungan pada semua pasien koma memiliki risiko
PENATALAKSANAAN PASIEN KOMA

No. Dokumen Revisi Halaman


021/SPO/KEP 02 5/5
tinggi terjadinya cedera, jatuh, dan pelecehan (abuse).
Untuk melindungi mereka dari hal-hal tersebut, dilakukan prosedur
sebagai berikut :
 Lakukan pendampingan setiap saat (sedapat mungkin oleh
seorang perawat, namun dapat dilakukan oleh anggota
keluarga atau pengasuh (perawat khusus) di ruang rawat
biasa.
 Pasang Railing tempat tidur dan harus selalu dinaikkan.
 Dekatkan peralatan untuk menjaga jalan nafas di tempat yang
mudah terjangkau
 Letakkan peralatan suction di tempat yang mudah terjangkau
 Restraint apabila diperlukan (lihat kebijakan restraint)
 Lakukan mobilisasi oleh perawat setiap 2 jam dan
didokumentasikan dalam form pemantauan decubitus.
i. Lakukan perawatan mata pada pasien tidak sadar
 Cuci tangan dan kenakan sarung tangan yang bersih
 Atur frekuensi perawatn mata setiap empat jam di ICU dan
dilakukan oleh staf perawat.
 Jelaskan prosedur tersebut kepada pasien
 Tempatkan semua alat yang diperlukan
 Posisikan tempat tidur pada tinggi yang nyaman
 Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
 Bersihkan mata menggunakan kapas bola yang dibahasi
dengan air atau salin
 Basuh secara lembut setiap mata dari bagian dalam ke kantus
luar. Gunakan kapas bola yang berbeda untuk setiap mata
 Gunakan penetes untuk memberikan larutan oftalmik steril
(air mata buatan, tetesan salin normal) atau sesuai instruksi
dokter, untuk mencegah kekeringan kornea dan ulserasi.
 Jaga agar mata pasien tetap tertutup apabila tidak terdapat
refleks kedip. Apabila digunakan pad atau plester mata,
jelaskan tujuannya pada pasien dan keluarga.
 Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
 Lepaskan plester mata dan evaluasi kondisi mata setiap
empat jam

Unit Terkait HCU/ICU


PENATALAKSANAAN PASIEN KOMA

No. Dokumen Revisi Halaman


021/SPO/KEP 02 5/5

Anda mungkin juga menyukai