Anggota Kelompok :
Alfina Rohmah
Ayu Puspaningrum
Dian Pratama Anggraini
Windynilam Suwandari
Malvasea Qulbita WP
Tri Wahyuningtyas
Titian Arya
Anis Fitriana
6. Defisiensi protein
Protein adalah zat untuk membangun jaringan-jaringan bagian
tubuh sehubungan dengan pertumbuhan janin, pertumbuhan
rahim dan buah dada ibu, keperluan akan zat protein pada waktu
hamil sangat meningkat apabila kekurangan protein dalam
makanan mengakibatkan pertumbuhan pada janin tidak
sempurna.
Etiologi
7. Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas
Masuk atau adanya mikroba dalam tubuh manusia tidak
selalu menimbulkan penyakit ( disease ). Hal ini sangat
tergantung dari jumlah mikroba ( kuman atau virus ) yang
termasuk virulensinya serta daya tahan tubuh.
8. Riwayat kehamilan mola sebelumnya
Kekambuhan molahidatidosa dijumpai pada sekitar 1-2%
kasus. Dalam suatu kejadian terhadap 12 penelitian yang
total mencangkup hampir 5000 Kelahiran, frekwensi mola
adalah 1,3%. Dalam suatu ulasan tentang molahidatidosa
berulang tapi pasangan yang berbeda bisa disimpulkan
bahwa mungkin terdapat “ masalah oosit primer”
Gejala
1. Perdarahan biasanya terjadi bulan pertama sampai ketujuh dengan rata-rata
12-14 minggu.
menyebabkan syok atau kematian. Oleh karena perdarahan ini umumnya pasien
3. Mual dan muntah Gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT
estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah sampai mengganggu aktivitas
gravidarum.
Gejala
4. Selaput kelopak mata pucat Salah satu tanda anemia adalah kelopak mata
dalam pucat. Anemia dalam kehamilan disebabkan defisiensi zat besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada
trimester I dapat disebabkan karena mual muntah pada ibu hamil dan
5. Demam tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38˚C dalam
adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian