Anda di halaman 1dari 12

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

(HEG)

DISUSUN OLEH :

1. RATNA NUR KUMALA


2. MITA DWI PUSPITASARI
3. RUKMA TRI INDRIARTI
4. SELPINA ENGLISA OKTASERTIN
5. ERISKA SEPTIANA
6. ALYSSA SHABRINA AYININGTYAS
7. GITA RISMALIANA
Pengertian

Hiperemis Gravidarum adalah


suatu keadaan mual dan muntah pada
kehamilan yang menetap, dengan
frekuensi muntah lebih dari 5 kali
dalam sehari, disertai dengan
penurunan berat badan (.5% dari
berat sebelum hamil) dan dapat
menyebabkan ketidakseimbagan
elektrolit dan asam basa), kekurangan
gizi bahkan kematian. (Jueckstock
dkk,2010)
Etiologi dan predisposi

1. Perubahan Hormonal
Wanita yang mengalami hiperemis gravidarum
memiliki kadar HCG yang tinggi dan mengalami
peningkatan hormon progesteron dan estrogen ->
berdampak pada perubahan fisiologi -> menimbulkan
suatu gejala khas mual dan muntah.

2. Gastrointestinal disfungsi
95 % gangguan pada sistem pencernaan disebabkan
oleh bakteri heliobacer pylori, dan 61,8 % menjadi
penyebab terjadinya HEG pada kehamilan. Selain itu,
HEG juga dapat disebabkan karena ibu memiliki
gangguan pencernaan seperti ulkus peptikus dan
pangkreatitis. (Jueckstock dkk,2010)
Lanjutan..

3. Vestibular dan penciuman


Hyperacuity dari sistem penciuman dapat menjadi faktor
yang berkontribusi terhadap mual dan muntah pada ibu
hamil. Banyak kasus yang menggambarkan bagi ibu hamil
bahwa mencium bau masakan khususnya daging dapat
memicu terjadinya mual.

4. Genetik
suatu penelitian di Norwegia menemukan bahwa ibu yang
seaktu hamil mengalami HEG makan anak yang dilahirkan
memiliki resiko 3% mengalami HEG ketika mereka hamil
nanti atau yang memiliki saudara yang juga mengalami
HEG. Secara keseluruhan dilaporkan bahwa faktor genetik
mungkin memainkan peran dalam mengembangkan
terjadiya HEG.
Lanjutan..

5. Masalah Psikologis.
Psikologi dalam kehamilan seri g kali dikaitkan
dengan faktor pencetus terjadinya HEG, namun
belum ditemukan bukti kuat terhadap hal ini, hasil
penelitian cenderung mengarah pada faktor
hormonal sebagai pencetus HEG.
Komplikasi

HEG jika tidak tertangani dengan baikdapat


mengakibatkan gangguan pada metabolisme tubuh yang
akan meningkatkan kaejadian enchepalopati, mielinosis,
spasme arteri cerebral, rhabdomyolisis, koagulopati,
dan peripheral neuropati (Verberg, 2005).
Walaupun kejadian enchelopalopati sangat jarang
terjadi, namu pada kasus HEG berprognosa buruk
merupakan komplikasi akhir yang harus diwaspadai.
Selain itu, ibu dengan HEG memiliki resiko 2 kali lebih
besar untuk melahirkan bayi denga berat badan lahir 7
kg lebih rendah dari wanita yang tidak mengalami HEG,
dan melahirrkan bayi preterm. (Dodds dkk, 2006).
Komlikasi lain dari HEG dapat menimbulkan kecacatan
pada bayi dan abortus.
Penatalaksanaan

1. Isolasi dan Terapi Psikologi


a. Isolasi di ruangan yag dilakukan dengan baik dapat
meringankan HEG karena perubahan suasana rumah
tangga.
b. Konseling dan edukasi (KIE) tentang kehamilan
yang dilakukan untuk meghilangkan faktor psikis rasa
takut.
c. Memberi iformaasi tetang diet ibu hamil dengan
makan tidak sekaligus banyak, tetapi dalam porsi yang
sedikit namun sering.
d. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pafi, karena
akan membuat ibu hamil mengalami psuing, mual, dan
muntah
Lanjutan..

2. Pemberian Cairan Pegganti


pada keadaan darurat dapat diberikan cairan
pengganti, sehingga dehidrasi dapat teratasi.
Cairan pengganti : (a) Glukosa 5-10% ; (b) cairan
yang ditambah vit C,B kompleks, atau kalium yang
diperlukan untuk kelncaran metabolisme.
Selama rehidrasi keseimbagan cairan (baik yang
masuk dan keluar), nilai tekanan darah, jumlah
nadi, suhu, dan rerata pernapasan harus terpantau.
Lancarnya pegeluaran urine memberikan petunjuk
bahwa keadaan ibu berangsur-angsur membaik.
Saran untuk Ibu Hamil dengan HEG

1) Mulailah menggunakan baju hamil yang longgar


walaupun perut ibu belum terlihat membesar.
2) Selalu berusaha minum air putih atau jus buah-buahan
diluar dari jadwal makan agar tidak mengalami
dehidrasi yang akan menimbulkan rasa ingin muntah
atau mual-mual.
3) Selalu memakan makanan yang mudah dicerna seperti
beras, jagug, singkong, kentang, ubi jalar, bakmi, talas,
dll. Hindari makan makanan yang berlemak atau
berminyak seperti santan atau daging berlemak.
4) Selalu menyikat gigi dengan perlahan.
5) Hindari bau-bauan yang tidak disukai, karena hal ini
akan memancing rasa muntah atau mual-mual.
Lanjutan..

6) Bila akan bangun dari kondisi istirahat, tidur, atau duduk,


sebaiknya dilakukan dega cara perlahan agar tidak
mengalami mutah, mual-mual, atau pusing. Ini terjadi
karena ada tubuh ibu hamil sedag ada perubahan-
perubahan struktur aliran darah yang salah satunya adalah
tekanan darah yang berubah dalam waktu sebntar karena
terjadi perubahan posisi.
7) Jangan pernah melakukan olahraga yang sebelumnya
belum pernah dilakukan.
8) Lebih baik ibu makan dalam porsi kecil, tetapi frekuensinya
sering, supaya tidak merasa mual-mual atau muntah.
9) Selalu sediakan makanan kecil rendah garam disamping
tempat tidur, seperti: roti gandum, biskuit, dan buah-
buahan. Hal ini agar ibu tidak mudah merasa mual pada
saat memulai aktivitas setelah turun dari tempat tidur.

Anda mungkin juga menyukai