M
DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DUSUN 3
DESA POOWO BARAT KEC. KABILA
NIM : 711490122089
NERS LANJUTAN
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis gravidarum atau
morning sickness merupakan suatu keadaan mual yang terkadang disertai muntah
(frekuensi kurang dari 5 kali). Selama kehamilan sebanyak 70-85% wanita
mengalami mual muntah (Wegrzyniak, dkk, 2012). Dari hasil penelitian Lecasse
(2009) dari 367 wanita hamil, 78,47% mual muntah terjadi pada trimester pertama,
dengan derajat mual muntah yaitu 52,2% mengalami mual muntah ringan, 45,3%
mengalami mual muntah sedang dan 2,5% mengalami mual muntah berat. Pada
trimeter dua, 40,1% wanita masih mengalami mual muntah dengan rincian 63,3%
mengalami mual muntah ringan, 35,9% mengalami mual muntah sedang dan 0,8%
mengalami mual muntah berat. (Irianti, dkk 2014)
Emesis gravidarum merupakan perasaan pusing, perut kembung dan badan
terasalemas disertai keluarnya isi perut melalui mulut dengan frekuensi kurang dari
5 kaBYli sehari pada ibu hamil trimester 1 (Kesehatan RI, 2013).
E. Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari
meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester
pertama. Pengaruh fisologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari
sistem saraf pusat akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi
pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat
berlangsung berbulanbulan.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah
pada hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan
tidak seimbangnya elektrolit dengan alkolosis hipokloremik. Belum jelas mengapa
gejalagejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik
merupakan faktor utama, disamping pengaruh hormonal. Yang jelas, wanita yang
sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tidak suka
makan dan mual,akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat
(Prawirohardjo,2012).
F. Penanganan
a. Farmakologi
1) Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah memberikan tablet
vitamin B6 1,5 mg/hari untuk meningkatkan metabolisme serta mencegah
terjadinya enchepalopaty.
2) Ondansentron 10 mg pada 50 ml intravena memiliki efektifitas yang hampir
sama untuk mengurangi hiperemesis gravidarum dengan pemberian
antiistamin Promethazine 50 mg dalam 50 ml intravena. Studi Ferreira (2010)
menunjukkan bahwa tidak terjadi efek teratogenik akibat penggunaan
Ondansentron. (Irianti, 2014).
3) Bila perlu berikan 10 mg doksilamin dengan 10 mg vitamin B6 hingga 4
tablet/hari(misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet saat pagi dan 1 tablet saat
siang).
4) Bila belum teratasi tambahkan demenhidrinat 50-100 mg per oral atau
supositoriaberikan 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari bila meminum 4
tablet doksilamin/piridoksin) atau prometazin 5-10 mg 3-4 kali sehari per oral
atau supositoria (Kemenkes., 2016).
b. Non Farmakologi
1) Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikasi jumlah dan
ukuran makanan. Makan dengan jumlah kecil dan minum cairan yang
mengandung elektrolit atau suplemen lebih sering. Mengkonsumsi makanan
yang tinggi protein dapat mengurangi mual dan melambatkan aktivitas
gelombang dysrhytmic pada lambung terutama pada trimester pertama
dibandingkan dengan 12 makanan yang didominasi oleh karbohidrat atau
lemak.
2) Menghindari ketegangan yang dapat meningkatkan stress dan mengganggu
istirahat tidur.
3) Meminum air jahe dapat mengurangi mual dan muntah secara signifikan
karena dapat meningkatkan mortilitas saluran cerna, yaitu dengan
menggunakan 1gr jahesebagai minuman selama 4 hari.
4) Melakukan akupuntur atau hypnosis yang dapat menurunkan mual dan
muntah secara signifikan.
5) Menghindari mengkonsumsi kopi/kafein, tembakau dan rokok, karena selain
dapatmenimbulkan mual dan muntah juga dapat memiliki efek yang
merugikan untuk embrio, serta menghambat sintesis protein (Irianti, dkk,
2014: 58)
DAFTAR PUSTAKA
Runiari, Nengah. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hiperemesis Gravidarum, Penerapan
Konsep dan Teori Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES MANADO
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
TAHUN 2023
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Swasta
h. Komposisi keluarga :
i. Tipe Keluarga:
Nuclear Family (keluarga inti), yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
j. Genogram :
k. Sifat Keluarga
Rata – rata kebiasaan tidur anggota keluarga 6 – 7 jam sehari dan tidak ada
gangguan tidur
b) Kebiasaan rekreasi
Gorontalo
n. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)
Keluarga saat ini masuk kedalam tahap 3 yaitu dimulai saat anak berusiah 2,5 tahun
hingga 5 tahun di fase ini keluarga juga mulai memiliki anak ke dua
Dari pihak bapak dan ibu tidak memiliki riwayat penyakit menular dan tidak menular
C. LINGKUNGAN
Rumah semi permanen dengan luas bangunan rumah 10 x 15 meter, 3 kamar tidur, 1
Sumur
d. Pembuangan sampah
Mempunyai jamban pribadi dan jarak sepitank dengan air bersih kurang lebih 10
meter
lingkungan sekitar rumah bersih, jarak antara rumah antara rumah satu dengan rumah
tidak langsung menggunakan telepon genggam ketika salah satu anggota keluarga
tidak berada dirumah. Sarana transportasi adalah kenderaan pribadi yaitu motor
untuk berobat.
D. SOSIAL
Keluarga tinggal di lingkungan yang padat penghuni, lokasi bangunan rumah berada
di pinggir jalan ,dapat dilewati oleh roda dua dan roda empat, keluarga saling bertegur
E. STRUKTUR KELUARGA
Ny. A.M dan keluarga berkomunikasi secara langsung, atau secara verbal dengan
Struktur keluarga yang dimiliki keluarga Ny. A.M adalah kekeluargaan, dibuktikan
dengan setiap mengambil keputusan selalu didiskusikan bersama-sama terlebih
dahulu sebelum mencapai kesepakatan.
Ny. A.M sebagai istri Tn M.A selalu mengikuti semua keputusan dari Tn MA sebagai
kepala keluarga yang membimbing istri dan anak – anak dalam menjalani kehidupan
Anggota keluarga sangat menghargai nilai dan norma dalam bermasyarakat sesuai
dengan keyakinan yang dianut yaitu islam dan budaya asal yaitu gorontalo.
F. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif dalam keluarga terjalin dengan baik. Ny. A.M dan keluarga saling
menghargai, saling mencintai dan saling menghargai hak dan kwajiban masing
b. Fungsi sosialisasi
bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan sekitar tempat tinggal dan lingkungan
kerja
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
Ny. A.M beserta suaminya selalu bekerjasama untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
G. STRESS DAN KOPING KELUARGA
Keluarga mampu merespon stresor yang muncul dengan bersama secara positif
a) Suami
b). Ibu
c). Anak
c. Imunisasi
d. Tumbuh kembang
anaknya memiliki tahap pertumbuhan dan perkembangan yang baik dan normal,
Ny. A.M mengatakan bahwa anak mereka tidak mengalami penyimpangan saat
a) TD : 100/ 60mmHg
b) N : 80x/m
c) RR : 18x/m
d) Suhu : 36,6̊ C
4). Kepala : Bentuk kepala bulat, tidak ada ketombe, tidak ada nyeri tekan.
sternum mulai dari sela iga 3 sampai sela iga 5 terdengar pekak
- P : normal
8). Ekstremitas : kekuatan otot ekstremitas atas masih 5/5 tidak ada nyeri,
- HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga Ny. A.M adalah kesehtanya membaik, dan semga mual muntah
klien berkurang berharap kehamilannya tetap sehat dan seluruh anggota keluarga dapat
menerapkan perilaku yang sehat di dalam keluarganya.
ANALISA DATA
± 7 kali.
tentang pengelolaan
mual muntah
DO :
TD : 100/60 mmHg
N : 88x/menit
R : 18x/menit
SB : : 36,6̊ C
Lila : 24cm
BB (sekarang) 53 kg
BB (sebelum hamil) 57 kg
Skor 4 2/3
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Hasil :
Keluarga klien paham
dengan penjelasan tersebut
-
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 30 menit
I. Analisa Situasi
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien yang kurang pengetahuan
mengenai emesis gravidarum
Metode
Ceramah
Tanya jawab
Media
Leaflet
VII.Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Kegiatan TIK Kegiatan Peserta Waktu
Penyuluhan
Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Mengucapkan 1. Menjawab 5 menit
salam salam salam
2. Memperkenalkan 2. Menyampaikan 2. Memperhatikan
diri identitas diri dan
mendengarkan
3. Menjelaskan 3. Menanyakan 3. Mendengarkan
tujuan kilas pengetahuan dan menjawab
peserta
4. Kontrak waktu 4. Membandingkan 4. Mendengarkan
pendapat peserta
dengan kenyataan
5. Menjelaskan 5. Mendengarkan
tujuan dan memahami
tujuan
6. Menyampaikan 6. Mendengarkan
kontrak waktu dan
menyepakati
kontrak waktu
Pelaksanaan 1. Pengertian 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan 15
emesis pengertian emesis dan menit
gravidarum gravidarum memperhatikan
materi yang
diberikan
2. Memberikan 2. Mengajukan
kesempatan pada pertanyaan
peserta untuk
bertanya
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1) Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
2) Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang direncanakan
2) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
1) Jelaskan pengertian emesis gravidarum?
2) Sebutkan tanda dan gejala emesis gravidarum?
3) Jelaskan penyebab emesis gravidarum?
4) Sebutkan cara penanganan emesis gravidarum?
5) Sebutkan syarat-syarat diet emesis gravidarum?
6) Sebutkan beberapa makanan selingan yang dianjurkan untuk emesis
gravidarum?
LAMPIRAN