PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah (Aspiani & Yuli
2017) .
minggu ke 10, memberat pada minggu ke 11 dan ke 13, dan berakhir pada
gravidarum dimana keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali sehari
hari dan membahayakan janin dalam kandungan. Mual dan muntah berlebihan ini
berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan
kekurangan nutrisi. Salah satu cara farmakologis yang dapat digunakan untuk
2005)
1
2
serotonin dari tryptophan. Dosis vitamin B6 yang cukup efektif berkisar 12,5-
serotonin rendah sehingga saraf panca indera akan semakin sensitif yang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan
nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan
2019)
seluruh kehamilan di dunia (WHO, UNICEF, 2015). Ibu hamil yang mengalami
dengan angka kejadian yang beragam yaitu mulai dari 0,3% di Swedia, 0,5% di
di Indonesia adalah mulai dari 1-3% dari seluruh kehamilan (Masruroh &
Retnosari, 2016). Di Jawa Tengah terdapat 56,60% ibu hamil dari 121.000 dengan
yang mengalami hiperemesis gravidarum dari jumlah ibu hamil 26.231 (Depkes
RI, 2018)
bisa mencoba berbagai buah yang dianjurkan seperti buah pisang yang dapat
mengatasi mual muntah. Yang mana buah tersebut mudah dicari dan jarang tidak
disukai oleh ibu hamil. Dalam pisang mengandung vitamin B6 adalah vitamin
pengembangan sel sistem syaraf pusat pada janin. Dengan jumlah yang tepat
vitamin B6 ini akan mengurangi morning sickness. Jumlah harian yang diperlukan
ibu hamil untuk memenuhi vitamin B6 adalah 1,9 miligram. Satu pisang ukuran
hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ulu Siau Kecamatan Siau
B. Rumusan Masalah
Gravidarum Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ulu Siau Kecamatan Siau Timur
Kabupaten Sitaro?
C. Tujuan Penelitian
4
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
2) Bagi peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hiperemesis Gravidarum
1. Pengertian
ibu hamil, seorang ibu menderita hiperemesis gravidarum jika seorang ibu
ibu sangat turun, turgor kulit kurang, diurese kurang dan timbul aseton
dalam urine.
2. Etiologi
ada bukti bahwa penyakit ini belum diketahui secara pasti, ada beberapa
metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu
c. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga
ada, berat badan menurun dan nyeri epigastrium, tekanan darah sistolik
dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mongering dan tampak
kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang kadang naik dan mata sedikit
kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nai kecil dan cepat,
seuhu meningkat dan tensi turun. Kompliksi fatal terjadi pada susunan
2017).
4. Komplikasi
2017).
5. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
8
b. Obat Obatan
bagi ibu hamil dan juga membantu dalam sintesa lemak untuk
c. Isolasi
udara yang baik hanya dokter dan perawat yang boleh keluar masuk
d. Terapi Psikologik
e. Diet
f. Cairan perenteral (jika ibu dirawat di Rumah sakit dan atas instruksi
dokter)
protein dapat diberikan pula asam amino secara intravena, dibuat daftra
kontrol cairan yang masuk dan yang dikeluarkan, urine dapat diperiksa
sehari hari terhadap protein, aseton, khlorida dan bilirubin. Suhu dan
g. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
6. Komplikasi
Dampak yang ditimbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin seperti ibu
akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu menjadi
kerusakan hepar dan kerusakan ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada
janin berkurang. Pada bayi, jika hiperemesis ini terjadi hanya di awal
2010).
7. Prognosis
B. Kehamilan
1. Pengertian
Menurut Bobak 2005 kehamilan adalah suatu krisis maturasi yang dapat
lebih besar. Primigravida adalah ibu yang pertama kali hamil (Kuswanti,
2014).
11
2. Tanda Kehamilan
rahim, denyut jantung janin, bagian bagian janin dan kerangka janin
C. Pisang
Umumnya, kebanyakan orang memakan buah pisang saja dan kulitnya akan
dibuang begitu saja.
Menurut Suhartono (2011), menyebutkan bahwa pisang kepok (Musa
acuminate L.) merupakan produk yang cukup baik dalam pengembangan sumber
pangan lokal karena pisang tumbuh di sembarang tempat sehingga produksi
buahnya selalu tersedia, kulit buah kuning kemerahan dengan bintik- bintik
coklat. Berikut adalah klasifikasi dari buah pisang kepok (Musa acuminate L.):
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub.divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotylae
Bangsa : Musales
Suku : Musaceae
Marga : Musa
Jenis : Musa paradisiaca L
Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia, yakni
meliputi daerah tropik dan subtropik, dimulai dari Asia Tenggara ke Timur
melalui Lautan Teduh sampai ke Hawai. Selain itu, tanaman pisang menyebar ke
barat melalui Samudra Atlantik, Kepulauan Kenari, sampai Benua Amerika.
Pisang yang dikenal sampai saat ini merupakan keturunan dari spesies pisang liar
yaitu Musa acuminata dan Musa balbisiana. Pisang kepok memiliki tinggi 370 cm
dengan umur berbunga 13 bulan. Batangnya berdiameter 31 cm dengan panjang
daun 258 cm dan lebar daun 90 cm, sedangkan warna daun serta tulang daun hijau
tua. Bentuk jantung spherical atau lanset. Bentuk buah lurus dengan panjang buah
14 cm dan diameter buah 3,46 cm. Warna kulit dan daging buah matang kuning
tua. (Firmansyah, 2012).
Pisang merupakan jenis buah yang paling paling umum ditemui tak hanya di
perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Ada berbagai jenis buah pisang salah
satunya adalah pisang kepok. Jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri bentuk buah
yang cenderung pipih dan tidak bulat memanjang seperti varian pisang lainnya.
Maka dari itu, disebut juga dengan nama pisang gepeng. Pisang kepok ini
termasuk jenis pisang yang lebih enak dikonsumsi setelah diolah. Pisang kepok
ada dua jenis yaitu pisang kepok kuning dan pisang kepok putih. Pisang dengan
daging berwarna kuning biasanya jauh lebih mahal karena rasanya memang
lebihenak jika dibandingkan dengan pisang kepok daging putih. Pada dasarnya
16
pisang kepok ini bisa tumbuh dimana saja, namun untuk kualitas buah yang baik,
biasanya pada persyaratan lahan tanam yang harus dipenuhi. Secara kasat mata
dari luar bentuk pisangnya hampir sama. Hanya nanti saat daging buahnya diiris,
baru terlihat kalau kepok kuning berwarna kekuningan, sedangkan kepok putih
lebih pucat. Rasa kepok kuning lebih manis, sedangkan yang kepok putih lebih
asam.
D. Kerangka Konsep
Agar memperoleh gambaran secara jelas ke arah mana penelitian itu
berjalan, atau data apa yang dikumpulkan, perlu dirumuskan kerangka konsep
penelitian. Kerangka konsep penelitian pada hakikatnya adalah suatu uraian dan
visualisasi konsep-k
onsep serta variabel-variabel yang akan diukur dan diteliti (Notoatmodjo,
2010).
siang hari
Dependen : Suatu INVR Angket 0: tidak Ordinal
keadaan mual mual
Hiperemesis muntah yang muntah
Gravidaru dialami ibu 1-8:mual
hamil dalam muntah
m 1 hari ringan
9-
16:mual
muntah
sedang
17-24:
mual
muntah
berat
25-
32:mual
muntah
buruk
Kriteria Objektif
Tidak Mual Muntah Bila 0: tidak mual
Ringan Bila 1-8:mual
Sedang Bila 9-16:mual
Berat Bila 17-24: mual
Buruk Bila 25-32:mual
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara, patokan duga, atau dalil
sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan kerangka kerja di atas, peneliti mengajukan
hipotesis yaitu:
Pemberian pisang dapat efektif menurunkan gejala hyperemesis gravidarum
pada ibu hamil
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Kecamatan Siau Timur. Penellitian akan dilakukan selama satu bulan di bulan
Agustus 2021
a. Populasi
Sugiyono (2013) menyatakan, bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena ke
terbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpu
lannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil
dari populasi harus betul-betul respesentatif (mewakili). Jumlah sampel pada
penelitian ini adalah ……………
D. Instrumen Penelitian
E. Pengumpulan Data
20
sebagai berikut:
b. Peneliti mencari ibu hamil. Selain itu, peneliti juga melakukan pencarian
c. Pada saat jadwal di Puskesmas, peneliti datang menemui ibu hamil untuk
d. Pada saat tujuh hari perlakuan peneliti berkunjung ke rumah responden, untuk
Kembali mengambil data setelah di berikan intervensi selama tujuh hari dengan
1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul,
tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada
pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi
21
2. Coding (Pengkodean)
Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk
dalam katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka
atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau
data yang akan dianalisis.
3. Pemberian skor atau nilai
Dalam pemberian skor digunakan skala Likert yang merupakan salah satu
cara untuk menentukan skor.
4. Tabulasi
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi
kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi
diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan
G. Analisa Data
Metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Analisa Univariat
Analisa Univariat dilakukan dengan cara mendeskripsikan karakteristik
variabel penelitian dan selanjutnya disajikan dalam bentuk table ataupun grafik.
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji bivariat pada
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pisang terhadap
terhadap hiperemesis pada ibu hamil.
H. Etika Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh, Rukiyah, Yulianti, Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta : Trans Info Medika.
Arifin,Suhartono. 2011. Studi Pembuatan Roti Dengan Subtitusi Tepung Pisang
Kepok (Musa Paradisica Formatypica). Skripsi. Makassar: Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Aspiani, Reni Yuli. (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta:
Trans Info Media
Depkes RI. (2018). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian
Kesehatan RI.
Dharma, Kusuma Kelana (2011), Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian, Jakarta, Trans InfoMedia
Ehiowemwenguan, G., Emoghene, A. O.1 and Inetianbor, J.E.Antibacterial and
phytochemical analysis of Banana fruit peel. IOSR Journal Of
Pharmacy (e)- ISSN: 2250-3013, (p)-ISSN: 2319-4219. Volume 4, Issue
8 (August 2021)
Firmansyah, I.2012. Penentuan Ukuran dan Teknik Penyimpanan Benih Pisang
kepok (Musa sp.Abb group) dari Bonggol. Bogor:Institut Pertania
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Inggar Utami (2017). Asuhan Kebidanan Komprehnsif pada Kehamilan,
Persalinan, Bayi baru lahir, Nifas, dan Perencanaan keluarga berencana
Suntik 3 Bulan Pada ny. Y umur 32 tahun Di Puskesmas II kembaran Kec.
kembaran, kabupaten banyjmas. karya Tulis ilmia. Diploma III Kebidanan
Universitas Muhamadiyah Purwokerto
Kuswanti, Ina .2014. Asuhan Kebidanan. Jogjakarta : Pustaka Pelajar
Manuaba, I. B. G. (2010). Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta:
EGC.
Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Petik D, Puho E, Czeizel AE. Evaluation of maternal infusion therapy
duringpregnancy for fetal development. Int J Med Sci. Oct 2005;2(4):137-
42.
Ratih, Rini Harini; Qomariah, Siti. Efektifitas Konsumsi Buah Pisang
Terhadap Emesis Gravidarum Trimester I di Kabupaten Kampar 2017. .
Prosiding CELSciTech, S.l.,v. 2 p. SCI-31 - SCI-34, oct. 2017. ISSN 2541-
3023.
Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-dasar. Jakarta Barat: PT Indeks
24