Anda di halaman 1dari 22

AKUPRESURE

PENGARUH AKUPRESURE TERHADAP PENURUNAN


BERBAGAI GEJALA: MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL

Dosen Pembimbng :
Abd. Wahid, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun Oleh:
Kelompok 7
Dilla safira 720621448
Ayu Aprili Rizki 720621449
Hafidz Ya’is Kashin 720621466
Hasiburrahman 720621504

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNUVERSITAS WIRARAJA
2021-2022
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI…………………………………………………………….....2
PENDAHULUAN………………………………………………………….3
PEMBAHASAN……………………………………………………………5
KESIMPULAN…………………………………………………………….8

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan yaitu pertumbuhan dan perkembangan dari intrauteri
mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Saat kehamilan bisa
terjadi berbagai penyulit kehamilan yaitu mual dan muntah yang sering
dialami pada ibu hamil, kondisi ini merupakan salah satu gejala paling
awal kehamilan. Mual dan muntah saat kehamilan biasanya disebabkan
oleh perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan.
Penyebab utamanya karena tingginya fluktuasi kadar hCG (human
chronic gonadotrophin). Pada saat mual atau muntah gestasional yang
paling umum adalah pada usia kehamilan 12-16 minggu pertama, yang
pada saat itu hCG mencapai kadar tertingginya (Tiran, 2009).
Mual-mual biasanya terjadi di pagi hari, karena perut
mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan semalam
(Nirwana, 2011). Mual dan muntah ketidaknyamanan yang paling sering
terjadi pada trimester pertama kehamilan. Mual terjadi pada sekitar
separuh dari semua wanita hamil, dari jumlah ini, sekitar sepertiganya
me-ngalami beberapa kali muntah. Gejala biasanya tampak pada minggu
keempat sampai keenam dan berakhir sampai sekitar 12 minggu
kehamilan3.
Dampak dari mual muntah yang tidak segara diatasi adalah
terjadinya hiperemesis gravidarum (mual dan muntah berlebihan),
akibatnya tubuh akan menjadi lemah, dehidrasi, muka pucat, serta darah
akan menjadi kental karena adanya pelambatan peredaran darah
sehingga oksigen dan makanan jaringan akan berkurang. Jika oksigen
dan makanan untuk jaringan berkurang maka akan membahayakan
kondisi ibu dan janin yang ada dalam kandungannya.
Penatalaksanaan mual dan muntahpada kehamilan terdiri atas
farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi farmakologi dilakukan dengan

3
pemberian antiemetik, antihistamin, antikolinergik, dan kortikosteroid
(Runiari, 2010).
Sedangkan terapi nonfarmakologi merupakan jenis terapi
keperawatan komplementer yang dapat digunakan untuk mengatasi mual
adalah makan porsi kecil; hindari makanan berlemak, pedas, berbau
tajam, dan berminyak; mengurangi stress, relaksasi aromaterapi,
akupresur, akupuntur, refleksiologi, dan pengobatan herbal (Tiran,
2009).
Akupresur merupakan salah bentuk dari fisioterapi dengan
memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik khusus pada tubuh.
Terapi akupresur merupakan tindakan yang sangat sederhana dan
efektif, mudah dilakukan, mempunyai efek samping yang sedikit serta
bisa digunakan untuk mendeteksi gangguan pada pasien. Healing touch
pada akupresur menunjukan perilaku caring yang bisa mendeteksi
hubungan terapeutik antara perawat dan klien. Berdasarkan hasil studi
mengatakan bahwa intervensi akupresur secara klinis dapat berkhasiat
dalam menurunkan kadar glukosa darah. Selain manfaat tersebut
akupresur diyakini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas, penuis tertarik untuk melakukan
literature review tentang “Pengaruh Akupresure Terhadap Penurunan
Berbagai Gejala Mual Muntah Pada Ibu Hamil”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang muncul
adalah Bagaimana pengaruh akupresure terhadap penurunan gejala mual
muntah pada ibu hamil?

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui pengaruh akupresure terhadap penurunan gejala mual
muntah pada ibu hamil

1.4 Manfaat

4
1. Bagi Klien
Dapat membantu klien untuk mengurangi mual muntah dengan
metode non-farmakologi yaitu dengan akupresure
2. Bagi Masyarakat
Dapat membantu mansyarakat untuk menemukan salah satu
alternatif bagi anggota keluarga yang sedang hamil dan mengalami
mual muntah yaitu dengan metode farmakologi.
3. Bagi instansi Kesehatan
Dapat dijadikan sebagai acuan aplikatif dalam melakukan
akupresure sebagai salah satu metode untuk mengurangi mual
muntah pada ibu hamil.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Konsep Mual Muntah Pada Ibu Hamil


2.1.1 Pengertian
Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis
gravidarum atau morning sickness merupakan suatu keadaan
mual yang terkadang disertai muntah (frekuensi kurang dari 5
kali). Selama kehamilan sebanyak 70-85% wanita mengalami
mual muntah (Wegrzyniak, dkk, 2012). Dari hasil penelitian
Lecasse (2009) dari 367 wanita hamil, 78,47% mual muntah
terjadi pada trimester pertama, dengan derajat mual muntah yaitu
52,2% mengalami mual muntah ringan, 45,3% mengalami mual
muntah sedang dan 2,5% mengalami mual muntah berat. Pada
trimeter dua, 40,1% wanita masih mengalami mual muntah
dengan rincian 63,3% mengalami mual muntah ringan, 35,9%
mengalami mual muntah sedang dan 0,8% mengalami mual
muntah berat. (Irianti, dkk 2014)
Emesis gravidarum merupakan perasaan pusing, perut
kembung dan badan terasalemas disertai keluarnya isi perut
melalui mulut dengan frekuensi kurang dari 5 kaBYli sehari pada
ibu hamil trimester 1 (Kesehatan RI, 2013).
2.1.2 Perbedaan Tingkatan Mual Muntah
Manifestasi yang sering dijumpai pada traktus
gastrointestinal adalah morning sickness, emesis gravidarum dan
hiperemesis gravidarum. Dibawah ini dijabarkan perubahan dan
berbagai keluhan yang meyertainya.
a. Morning Sickness
Pusing pada saat bangun pagi karena terjadi iskemia
relatif akibat turunnya alirandarah menuju otak sehingga
glukosa kearah sistem saraf pusat berkurang. Cara mengatasi
jangan terlalu cepat berjalan dari tempat tidur, duduk dengan

6
tenang sambilberadaptasi pada posisi duduk sehingga pusing
berkurang, minum teh hangat agak manis, setelah pusing
hilang baru kemudiaan diikuti dengan aktivitas biasa.
b. Emesis Gravidarum
Mual dan muntah beberapa kali terutama pada pagi hari,
tidak menyebabkan gangguan semua aktivitas sehari-hari. Cara
mengatasinya sama dengan morning sickness, obat yang
diperlukan adalah anti mual, mengganti cairan yang keluar
dengan minuman elektrolit. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi emesis gravidarum yaitu :
1) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang meliputi takut terhadap
kehamilan dan persalinan, rumah tangga retak, atau takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat mengakibatkan
konflik mental yang memperberat mual muntah sebagai
ekspresi terhadap keengganan menjadi hamil. Masalah
psikologis dapat menjadi predisposisi beberapa wanita untuk
mengalami mual muntah dalam kehamilan, atau
memperburuk gejala yang sudah ada atau mengurangi
kemampuan untuk mengatasi gejala normal. Syok dan
adaptasi yang dibutuhkan jika kehamilan ditemukan kembar,
atau kehamilan yang terjadi dalam waktu berdekatan, juga
dapat menjadi faktor emosional yang membuat mual muntah
menjadi lebih berat.
2) Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga turut menjadi faktor yang
memengaruhi perkembangan janin. Contoh sederhananya,
polusi udara dari kendaraan bermotor. Menurut studi dari
Amerika Serikat dalam jurnal Epidemiologi dan Kesehatan
Komunitas, tingginya paparan polusi dari asap kendaraan
bermotor pada awal dan akhir kehamilan bisa menyebabkan
janin tidak tumbuh dengan baik, sehingga lahir dengan berat

7
yang rendah.
3) Faktor Sosial dan Budaya
Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang
wanita hamil meninggalkan rumah untuk memeriksakan
kehamilannya merupakan budaya yang menghambat
keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan
kehamilannya.
c. Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum Mual dan muntah
berlebihan sehingga menggangu aktivitas sehari-hari. Cara
mengatasinya dengan terapi intensif, dan terminasi kehamilan
(Manuaba, 2012).
2. Penyebab Mual Muntah
Penyebab mual dan muntah dianggap sebagai masalah
multi faktoral. Teori yang berkaitan adalah faktor hormonal,
sistem vestibular, pencernaan, psikologis, hiperolfacation,
genetik dan faktor evolusi. Berdasarkan suatu studi prospektif
pada 9000 wanita hamil yang mengalami mual muntah,
didapatkan hasil risiko mual muntah meningkat pada
primigravida, wanita yang berpendidikan kurang, merokok,
kelebihan berat badan atau obesitas, memiliki riwayat mual
muntah pada kehamilan sebelumnya. Emesis gravidarum
(morning sickness) berhubungan dengan level hCG. hCG
menstimulasi produksi esterogen pada ovarium. Esterogen
diketahui meningkatkan mual dan muntah. Peningkatan
esterogen dapat memancing peningkatan keasaman lambung
yang membuat ibu merasa mual.
Teori lain mengatakan bahwa sel-sel plasenta (villi
kariolis) yang menempel padadinding rahim awalnya ditolak
oleh tubuh karena dianggap benda asing. Reaksi imunologik
inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual. Perubahan
metabolik glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai

8
penyebab mual dan muntah. Ada beberapa peneliti yang
menyebutkan penyebab mual muntah disebabkan oleh faktor
psikologis, seperti kehamilan yang tidak direncanakan, tidak
nyaman atau tidak diinginkan, beban pekerjaan akan
menyebabkan penderitaan batin dan konflik. Perasaan bersalah,
marah, ketakutan, dan cemas dapat menambah tingkat keparahan
mual dan muntah.(Iriana, 2014).
3. Tingkatan mual muntah
Batasan yan jelas antara mual yang masih fisiologik dalam
kehamilan dengan hiperemesis tidak ada tetapi bila keadaan
umum penderita terpengaruh sebaiknya diangap sebagai
hiperemesisi gravidarum (Prawirohardjo, 2012). Menurut berat
dan ringannya gejadala, dibagi menjadi tiga gejala
a. Stadium pertama
Mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak
di belakang tenggorokan dan epigastrium sering menyebabkan
muntah. Terdapat berbagai aktivitas saluran cerna yang berkaitan
dengan mual seperti meningkatnya saliva, menurunnya tonus
lambung dan peristaltik.
b. Stadium kedua
Retching merupakan suatu usaha involunter untuk muntah,
sering kali menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri
atas gerakan pernafasan spasmodikmelawan glotis dan gerakan
inspirasi dinding dada dan diafragma.
c. Stadium ketiga
Muntah merupakan suatu refleks yang menyebabkan dorongan
ekspirasi isi lambung dan usus ke mulut. Pusat muntah menerima
masukan dari korteks serebal, organ vestibular, daerah pemicu
kemoreseptor (Prawirohardjo, 2012).
4. Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah
akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini

9
terjadi pada trimester pertama. Pengaruh fisologik hormon
estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat
akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi
pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan
muntah dapat berlangsung berbulan- bulan.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi
mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus
dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit
dengan alkolosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala-
gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor
psikologik merupakan faktor utama, disamping pengaruh
hormonal. Yang jelas, wanita yang sebelum kehamilan sudah
menderita lambung spastik dengan gejala tidak suka makan dan
mual,akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat
(Prawirohardjo,2012)

A. Akupresure
1. Definisi Terapi Akupresur
Akupresur disebut juga dengan terapi totok atau tusuk jari
adalah salah satu bentuk fisoterapi dengan memberikan pemijatan
dan stimulasi pad titiktitik tertentu atau akupoint pada tubuh.
Akupresur juga diartikan sebagai menekan titik-titik penyembuuhan
menggunkan jari secara bertahap yang merangsang kemampuan
tubuh untuk penyembuhan diri secara alami. (Heni Setyowati, dkk,
2018).
Terapi akupresur merupakan pengembangan dari ilmu
akupuntur, sehingga pada prinsipnya metode terapinya akupresur
sama dengan akupuntur, yang membedakanya terapi akupresur tidak
menggunakan jarum dalam proses pengobatannya. Akupresur
berguna untuk mengurangi atau pun mengobati berbagai jenis
penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan kelelahan.
Proses pengobatan dengan teknik akupresur menitik beratkan pada

10
titik – titik saraf tubuh. Di kedua telapak tangan dan kaki kita
terdapat titik akupresur untuk jantung, paru – paru, ginjal, mata, hati,
kelenjar tiroid, pankreas, sinus, dan otak (hasanudin Kep, 2015).
2. Manfaat Akupresur
Akupresur memberikan rangsangan dengan menggunakan
jari pada titik-titik meridian tubuh yang bertujuan untuk
mempengaruhi organ tubuh tertentu dengan merangsang aliran
energi tubuh. Manfaat akupresur yaitu untuk membantu pengelolaan
stress dan meningkatkan relaksasi. Penekanan dilakukan secara
perlahan-lahan sampai ditemukan titik meridian yaitu kondisi
dimana tubuh merasakan tidak nyaman, nyeri, pegal, panas dan
gatal. Memberikan penekanan pada titik accupoint meridian
kandung kemih dan meridian du di punggung akan menstimulasi sel
saraf sensorik disekitar titik akupresur kemudian diteruskan ke
medula spinalis, mesensefalon dan komplek pituitari hipothalamus
yang ketiganya dirangsang untuk melepaskan hormon endorphin
yang dapat memberikan rasa rileks. Dengan adanya hormon
endorpin tubuh akan merasa rileks.(Maharani & Widodo, 2019).
Manfaat akupresur merupakan terapi dengan prinsip healing
touch yang lebih menunjukan prilaku caring pada responden,
sehingga dapat memberikan perasaan tenang, nyaman, perasaan
yang lebih diperhatikan yang dapat mendekatkan hubungan
terapeutik antara peneliti dan responden (Majid, 2017).
3. Teknik Pemijatan Akupresur
Teknik memijat terapi akupresur Teknik pijat akupresur
adalah turunan dari ilmu akupunktur. Titik-titik yang digunakan
sama seperti yang digunakan pada terapi akupunktur.
a. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pijat
akupresur menurut (Sobari, 2020).
Pertama kali yang harus diperhatikan adalah kondisi
umum si penderita. Pijat akupresur tidak bolehdilakukan
terhadap orang yang :

11
a) Dalam keadaan yang terlalu lapar.
b) Dalam keadaan terlalu kenyang.
c) Dalam keadaan terlalu emosional (marah, sedih, khawatir).
d) Dalam keadaan hamil muda.
Selain kondisi penderita, ruangan untuk terapi
akupresur pun harus diperhatikan :
a) Suhu ruangan jangan terlalu panas atau terlalu dingin.
b) Sirkulasi udara baik, tidak terlalu pengap dan tidak
melakukan pemijatan di ruang berasap.
c) Terapi bisa dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring
dengan tenang, tidak dalam keadaantegang.
b. Cara memijat akupresur menurut (Sobari 2020) yaitu :
Cara pemijatan bisa dilakukan dengan :
a) Pijatan bisa kita lakukan setelah menemukan titik
meridian yang tepat, yaitu timbulnya reaksi pada titik
pijat berupa rasa nyeri, linu atau pegal.
b) Pijatan bisa dilakukan dengan menggunakan jari tangan
(jempol dan jari telunjuk).
c. Lama dan banyaknya tekanan menurut (Sobari, 2020) yaitu :
1) Pijatan untuk menguatkan (Yang), untuk kasus penyakit
dingin, lemah, pucat/lesu, dapatdilakukan dengan maksimal
30 kali tekanan, untuk masingmasing titik dan pemutaran
pemijatannya searah jarum jam.
2) Pemijatan yang berfungsi melemahkan (Yin) untuk kasus
penyakit panas, kuat, muka merah, berlebihan/hiper dapat
dilakukan dengan minimal 50 kali tekanan dan cara
pemijatannya berlawanan jarum jam.
4. Teknik Pemijatan Akupresur

Teknik memijat terapi akupresur Teknik pijat akupresur


adalah turunan dari ilmu akupunktur. Titik-titik yang digunakan
sama seperti yang digunakan pada terapi akupunktur.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pijat
12
akupresur menurut (Sobari, 2020).
1) Pertama kali yang harus diperhatikan adalah kondisi umum si
penderita. Pijat akupresur tidak bolehdilakukan terhadap
orang yang :
a) Dalam keadaan yang terlalu lapar.
b) Dalam keadaan terlalu kenyang.
c) Dalam keadaan terlalu emosional (marah, sedih,
khawatir).
d) Dalam keadaan hamil muda.
2) Selain kondisi penderita, ruangan untuk terapi akupresur pun
harus diperhatikan :
a) Suhu ruangan jangan terlalu panas atau terlalu dingin.
b) Sirkulasi udara baik, tidak terlalu pengap dan tidak
melakukan pemijatan di ruang berasap.
c) Terapi bisa dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring
dengan tenang, tidak dalam keadaantegang.
5. Titik akupresur
a) SP 6 Sanyinjiao (sedate)
Sanyinjiao (SP6) adalah titik limpa nomer 6. Titik ini berada 4
jari diatas mata kaki. (Hilda Sulistia Alam, 2020).
Gambar 2 SP 6 Sanyinjiao

Sumber : Pengaruh akupresur terhadap kadar glukosa darah


pasien diabetes melitus tipe 2(Jumari, dkk, 2019).

b) LR 3 taichong (sedate)
13
Merupakan meridian hati terletak di antara tulang metatarsal 1
dan metatarsal 2 (Tjipto, 2012).

Gambar 3 LR 3 Taichong
Sumber: Acupuncture nepal, Dr. Ishwar Gyawali, 2018.

c) LR 2 Xingjian (sedate)
Tereletak 1 jari batas distal lekukan antara ibu jari dan jari kedua
kaki (Mustofa & Dirdjo, 2015).

Gambar 4 LR 2 Xingjian
Sumber : Acupuncture Nepal, Dr. Ishwar Gyawali, 2018.

d) LI 4 Hegu (sedate)
Terletak pada pertengahan sisi radial os metacarpal II pada
dorsum manus (Hasanudin Kep, 2015).

14
Gambar 5 LI 4 Hegu
Sumber : Titik hegu L 14 Tiga titik pijatan untuk menyembuhkan
sakit kepala dan migrain, mudah dan bisa anda lakukan sendiri,
2020.
e) GB 20 Fengchi (sedate)
Terletak 2 jari dari batas rambut belakang pada sebuah Lekukan
(Hasanudin Kep, 2015).

Gambar 6 Gb 20 Fengchi
Sumber : GB 20, kenali hegu, feng chi dan tai yang untuk
sembuhkan migrain tanpa obat, 2021.

f) KI 3 Taixi (tonic)
Terletak di antara malleolus internus dan tendon achiles setinggi
bagian terttinggi malleolus internus. (Hasanudin Kep, 2015).

Gambar 8 KI 3 Taixi.

15
Gambar 7 KI 3 Taixi
Sumber :Acupuncture Nepal, Dr. Ishwar Gyawali, 2018.

g) ST 36 zunsanli
Terletak tiga cm di bawah patella (Wulandari & Mahadini, 2019).

Gambar 9 ST 36 zunsanli
Sumber : ST 36, akupresur untuk kesehatan wanita (Heni
Setyowati, 2018).

16
BAB III
PEMBAHASAN

JURNAL 1 JURNAL 2 JURNAL 3


JUDUL Pengaruh Penerapan Effect Of
Akupresure akupresure Pada Acupresure
Terhadap Ibu Hamil on Nausea
Penurunan Mual Trimester I and Vomiting
dan Muntah Pada Untuk Mengatasi During
Ibu Hamil Di Mual dan Pregnancy
Praktek Mandiri Muntah di (2016)
Bidan Sidoarjo Wilayah Kerja
(2019) Puskesmas
Metro (2019)
METODE Quasy- stadi kasus (case kuisioner
Experiment, study). wawancara
teknik pre post dan penilaian
test control group indeks
design Rhodes.
POPULASI/ 22 Orang Ibu 1 Ibu Hamil 100 Ibu
SAMPEL Hamil Hamil
HASIL Hasil penelitian Dari hasil Hasil dari
PENELITIAN pada kelompok penelitiannya penlitian ini
intervensi meunujukkan mengungkapk
sebelum bahwa ada an tidak
dilakukan perubahan yang perbedaan
akupresur rata- cukup siginifkan. statistik yang
rata yaitu 8,00 Dimana sebelum signifikan
dan pada dilakukan dalam data
kelompok kontrol penerapan teknik dasar antara
yaitu 7,00. akupresure ini kelompok

17
Setelah dilakukan pasien mengeluh studi dan
akupresur, mual muntah kontrol
kelompok selama 5 kali sehubungan
intervensi rata- sehari. Namun, dengan umur,
rata derajat mual setelah dilakukan pendidikan,
dan muntah yaitu teknik pekerjaan,
5,00 dan pada akupresure pada dan status
kelompok kontrol hari kedua, perkawinan
yaitu 6,63. frekuensi mual yang
Terjadi muntah menurun menunjukkan
penurunan pada menjadi 4 kali homogenitas
kelompok sehari. Pada sampel. Tapi
intervensi yaitu penerapan hari dalam hal
3,00 dan pada ke tujuh menjadi frekuensi
kelompok kontrol 3 kali sehari. mual dan
yaitu 0,36. Dan pada muntah, hasil
penerapan hari penelitian ini
yang terakhir mengungkapk
yaitu hari ke an penurunan
Sembilan, yang
frekuensi mual signifikan
muntah turun frekuensi
menjadi 2 kali mual dan
sehari. muntah dalam
penelitian
kelompok
setelah 7 hari
pengobatan
dibandingkan
dengan
kelompok
kontrol

18
KESIMPULAN Pemberian terapi Pemberian terapi Pemberian
akupresure cukup akupresure terapi
efektif dalam cukup efektif akupresure
mengurangi dalam cukup efektif
gejala mual mengurangi dalam
muntah gejala mual mengurangi
muntah gejala mual
muntah

Berdasarkan jurnal yang telah kami telaah, kami sepakat bahwa


terapi akupresure dapat memberikan pengaruh positif terhadap penurunan
mual muntah pada ibu hamil karena

Mual dan muntah adalah gejala yang sering dialami oleh ibu
hamil yang diakibatkan oleh adanya peningkatan hormon hCG (human
chorionic gonadotropin), yaitu hormon yang diproduksi selama masa
kehamilan. setelah sel telur dibuahi, tubuh akan memproduksi hCG dan
jumlahnya akan semakin meningkat di awal kehamilan.
Tidak hanya hCG, hormon estrogen juga berperan sebagai
pemicu mual dan muntah pada masa kehamilan. Penyebab lain yang juga

19
diduga sebagai penyebab mual dan muntah saat hamil adalah kondisi ibu
hamil yang lebih sensitif terhadap aroma tertentu, pembesaran ukuran
Rahim yang membuat lambung tertekan, infeksi saluran kemih, dan stres.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi mual
muntah pada ibu hamil. Sala satumya adalah dengan terapi akupresure
menggunakan metode P6 dan st36.
Metode akupresur P6 yaitu sebuah tindakan untuk
mengurangi atau menurunkan rasa mual dan muntah pada kehamilan
yang dilakukan dengan cara penekanan pada titik tubuh tertentu (titik
perikardium 6 atau tiga jari di bawah pergelangan tangan). Sedangkan
metode akupresure st36 (Zusanli/leg three miles) terletak di daerah 3 cun
atau 4 jari di bawah patella(bagian luar tilang kering di kaki di bawah
tempurung lutut) dan satu cun atau 1 jari lateral dari krista tibia. Titik ST36
ini berfugsi untuk menekan penyakit yang berkaitan dengan lambung,
seperti mual dan muntah, diare, serta nyeri epigastrik (Farhad, et al., 2016).
Ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa terapi
akupresure memberikan pengaruh positif pada gejala mual muntah pada ibu
hamil.
Penelitian pertama yaitu peneltian yang dilakukan oleh Nanik
Handayani dan R. Khairiyatul Afiyah tahun 2019 di Praktek Bidan
Sidoarjo. Desain penelitian yang digunakan yaitu Quasy-Experiment, teknik
pre post test control group design dengan populasinya seluruh ibu hamil
yang mengalami mual dan muntah. Besar sampel 22 yaitu 11 orang diberi
intervensi dan 11 orang sebagai kontrol diambil dengan teknik consecutive
sampling. Instrumen pengumpulan datanya yaitu kuesioner skor PUQE.
Dalam rancangan ini, kelompok intervensi diberikan perlakuan akupresur
pada titik perikardium 6, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan
perlakuan. Populasinya Ibu hamil usia kehamilan trimester I-II yang
mengalami mual dan muntah. Pada kelompok perlakuan dilakukan
akupresur dengan menggunakan ibu jari pada titik perikardium 6 yang
terletak 3 jari di atas pergelangan tangan yang segaris dengan jari tengah
yang dilakukan 1 kali dalam sehari selama 2 menit.

20
Metode Akupresur ini dilakukan selama 7 hari,setelah itu diukur
kembali tingkat mualnya kedua kelompok diawali dengan pre-test dan
diakhiri dengan post-test. Pengukuran derajat mual muntah dengan
menggunakan PUQE. Hasil penelitian pada kelompok intervensi sebelum
dilakukan akupresur rata-rata yaitu 8,00 dan pada kelompok kontrol yaitu
7,00. Setelah dilakukan akupresur, kelompok intervensi rata-rata derajat
mual dan muntah yaitu 5,00 dan pada kelompok kontrol yaitu 6,63. Terjadi
penurunan pada kelompok intervensi yaitu 3,00 dan pada kelompok kontrol
yaitu 0,36.
Penelitian yang kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Adelia Fera Septa, Senja Atika Sari HS, Nia Risa Dewi tahun 2019 di
Wilayah Kerja Puskesmas Kota Metro. Desain penelitian ini menggunakan
desain stadi kasus (case study). Subyek yang digunakan dalam studi kasus
yaitu ibu hamil trimester I yang terdiri dari 1 ibu yang mengalami mual dan
muntah.
Penerapan ini dilakukan selama 9 hari di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Metro dengan penerapan akupresur titik PC 6 dan ST 36.
Dari hasil penelitiannya meunujukkan bahwa ada perubahan yang cukup
siginifkan. Dimana sebelum dilakukan penerapan teknik akupresure ini
pasien mengeluh mual muntah selama 5 kali sehari. Namun, setelah
dilakukan teknik akupresure pada hari kedua, frekuensi mual muntah
menurun menjadi 4 kali sehari. Pada penerapan hari ke tujuh menjadi 3 kali
sehari. Dan pada penerapan hari yang terakhir yaitu hari ke Sembilan,
frekuensi mual muntah turun menjadi 2 kali sehari.
Untuk penelitian berikutnya, yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Med. J. Cairo tahun 2016 di Puskesmas Kafr-Ashma. Dengan
menggunakan subyek sebanyak 100 ibu hamil dimana dibagi menjadi dua
kelompok secara acak. 50 ibu hamil menerima P6 akupresur. Sedangkan
kelompok kontrol termasuk 50 ibu hamil lainnya hanya menerima sentuhan
pada titik yang sama.
Metode penelitian yang digunakan yaitu kuisioner wawancara
dan penilaian indeks Rhodes. Sedangkan untuk metode akupresurenya

21
sendiri yaitu: Pasien dalam keadaan rileks dan mengistirahatkan lengan
tepat di depan tubuh dengan jari menghadap ke atas dan telapak tangan
menghadap tubuh dengan rileks. Pada saat dilakukan Titik tekanan Nei
Guan (P6) pada 50 ibu hamil telah ditemukan pada lengan pasien dengan
menempatkan 3 jari di bawah lipatan pergelangan tangan dan tengah ibu jari
kanan di bawah mereka di antara dua tendon besar Palmaris Sedangkan 50
ibu hamil pada kelompok kontrol hanya menerima P6 menyentuh dengan
langkah dan periode yang sama.
Kedua kelompok diminta untuk menunjukkan gelar pada indeks
Rhodes skala sesuai dengan tingkat keparahan dan frekuensi mual dan
muntah yang mereka rasakan, sebelum dan sesudah intervensi ketika dia
merasa mual dan muntah di sekujur tubuh selama tujuh hari intervensi
akupresur.
Hasil dari penlitian ini mengungkapkan tidak perbedaan statistik
yang signifikan dalam data dasar antara kelompok studi dan kontrol
sehubungan dengan umur, pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan
yang menunjukkan homogenitas sampel. Tapi dalam hal frekuensi mual
dan muntah, hasil penelitian ini mengungkapkan penurunan yang signifikan
frekuensi mual dan muntah dalam penelitian kelompok setelah 7 hari
pengobatan dibandingkan dengan kelompok kontrol.KESIMPULAN
Kesimpulan dari ketiga penelitian tersebut, menunjukkan bahwa
terjadi penurunan gejala mual muntah pada ibu hamil setela dilakukan terapi
akupresure. Semakin rutin dilakukannya akupresur, maka keluhan mual dan
muntah akan semakin menurun, sehingga dapat mencegah komplikasi pada
ibu hamil.

22

Anda mungkin juga menyukai