Nama Preceptee :
NIM :
Tempat Praktek :
Tanggal Praktek :
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
1. Definisi
mengalami mual dan muntah, 60% wanita mengalami muntah, sementara 33%
dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat badan akan menurun, turgor kulit
1
2. Klasifikasi
a. Tingkat I
5) Nadi meningkat sekitar 100 per menit dan tekanan darah sistolik
menurun
b. Tingkat II
c. Tingkat III
2) Muntah berhenti
5) Suhu meningkat
6) Tensi menurun
3. Etiologi
Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak
jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta
zat-zat lain akibat inanisi. Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa faktor
3
perubahan metabolik akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu
dan alergi.
c. Faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan,
Selain itu menurut (Jusuf CE, 2016) riwayat gestasi juga dapat mempengaruhi
penyebab hiperemesis, dimana ibu hamil yang mengalami mual dan muntah
4. Manifestasi Klinis
hamil, yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa
Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing,
a. Sakit kepala
b. Konstipasi
e. Inkontinensia urine
f. Jantung berdebar
Mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil cenderung akan membuat
kejadian yang lebih parah. Masalah psikologis juga berperan pada parahnya
psikologis yang terjadi pada ibu hamil akan cenderung mengalami mual dan
muntah dalam kehamilan, atau memperburuk gejala yang sudah ada serta
muntah yang dialaminya sehingga akan lebih ditakutkan keadaan mual muntah
5. Patofisiologi
pada hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan
5
tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hiperemesis
terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna
butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan
ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida air kemih turun.
merusak hati dan terjadilah lingkaran yang sulit dipatahkan. Selain dehidrasi
6. Pemeriksaan Penunjang
melokalisasi plasenta
gejal yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
kehamilan 4 bulan.
tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan
teh hangat.
7
e. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindari.
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang, maka
diperlukan seperti :
h. Obat-obatan
1) Sedativa : Phenobarbital
khlorpromasine.
rumah sakit
i. Isolasi
danperedaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya
dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai
j. Terapi psikologika
k. Cairan parenteral
diberiakan asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita tidak
l. Menghentikan kehamilan
kemunduran penglihatan.
1. Pengertian
Kriteria mayor adalah tan da dan gejala yang ditemukan sekitar 80%-
100% untuk validasi diagnosa. Sedangkan kriteria mayor adalah tanda dan
Kondisi atau situasi yang berkaitan dengan suatu masalah yang dapat
1) Definisi
ventilasi adekuat
2) Penyebab
b) Penurunan energi
c) Kecemasan
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(a) Dispnea
(2) Objektif
(1) Subjektif
(a) Ortopnea
(2) Objektif
1) Definisi
2) Penyebab
neoplasma)
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
menghindari nyeri)
(c) Gelisah
b) Data Minor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
(g) Diaforesis
Tidak ada
c. Hipovolemia (D.0023)
1) Definisi
dan/atau intraseluler.
2) Penyebab
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
a) Muntah
1) Definisi
metabolisme
2) Penyebab
(2) Objektif
c) han metabolisme
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subyektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
ideal
b) Data Minor
(1) Subyektif
(2) Objektif
(e) Sariawan
(h) Diare
Tidak ada
e. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0129)
1) Definisi
2) Penyebab
a) Perubahan sirkulasi
d) Penurunan mobilitas
e) Perubahan hormonal
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
(a) Nyeri
(b) Perdarahan
(c) Kemerahan
(d) Hematoma
a) Imobilisasi
1) Definisi
2) Penyebab
a) Gejala penyakit
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
(a) Gelisah
b) Data Minor
(1) Subjektif
(2) Objektif
(e) Iritabilitas
a) Distress psikologis
b) Kehamilan
g. Konstipasi (D.0049)
1) Definisi
2) Penyebab
a) Fisiologis
b) Psikologis
(1) Depresi
c) Situasional
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
(2) Objektif
a) Ketidakseimbangan elektrolit
b) Kehamilan
h. Hipertermia (D.0130)
1) Definisi
2) Penyebab
a) Dehidrasi
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
(b) Kejang
(c) Takikardi
(d) Takipnea
1) Definisi
2) Penyebab
b) Tirah baring
c) Kelemahan
d) Imobilitas
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
istirahat
b) Data Minor
(1) Subjektif
(2) Objektif
aktivitas
(d) Sianosis
a) Gangguan metabolik
dalam praktik keperawatan, terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling
pada perawatan diri yang bertujuan untuk menurunkan tuntutan self care pada
tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care
Requisite, Health Deviation Self Care, Nursing System dan Nursing Agency
1. Pengkajian
a. Universal Self Care Requisite : udara, air makanan dan eliminasi, aktifitas
care dan kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self care
defisit, self care agency dan kebutuhan self care therapeutic maka
e. Nursing Agency, suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk
orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat
kimia (kemoreseptor).
anak-anak.
g) Tidak ada respirasi : Apneu yang muncul pada bayi normal,
metabolic.
dalam mulut
(1) Status / tingkat perkembangan.
(8) Posisi tubuh yang terganggu pada saat makan dan minum
meningkat.
akibat gangguan.
sesak nafas.
2. Diagnosa Keperawatan
intake cairan
d. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan,
ketidakmampuan mencerna makanan, peningkatan kebutuhan
(ketidakadekuatan toileting)
metabolisme
3. Intervensi Keperawatan
berkurang dari yang dibutuhkan untuk memenuhi self care sehingga dapat
Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) dengan kriteria
Tujuan :
membaik (L.01004)
Kriteria hasil :
6) Dispnea menurun
9) Ortopnea menurun
Observasi
ronkhi kering)
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
perlu
b. Nyeri akut
Tujuan :
menurun (L.08066)
Kriteria hasil :
2) Meringis menurun
4) Gelisah menurun
8) Diaforesis menurun
Intervensi :
Observasi
nyeri
Terapeutik
10) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
terapi bermain)
11) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
meredakan nyeri
Edukasi
Kolaborasi
c. Hipovolemia
Tujuan :
membaik (L.03028)
Kriteria hasil :
5) Ortopnea menurun
6) Dispnea menurun
Intervensi :
Observasi
32) Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat,
Terapeutik
Kolaborasi
NaCl 0,4%)
d. Defisit Nutrisi
Tujuan :
membaik (L.03030)
Kriteria hasil :
meningkat
10) Perasaan cepat kenyang menurun
Intervensi :
Observasi
36) Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Edukasi
Kolaborasi
40) Kolabor asi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
Tujuan :
Kriteria hasil :
1) Elastisitas meningkat
2) Hidrasi meningkat
6) Nyeri menurun
7) Perdarahan menurun
8) Kemerahan menurun
9) Hematoma menurun
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
21) Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
22) Gunakan produk berbahan petrolim atau minyak pada kulit kering
sensitive
24) Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering Edukasi
30) Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada di luar
rumah
Tujuan :
Kriteria hasil :
8) Rileks meningkat
Intervensi :
Observasi
nyeri
Terapeutik
42) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
terapi bermain)
43) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
meredakan nyeri
Edukasi
Kolaborasi
g. Konstipasi
Tujuan :
membaik (L.04033)
Kriteria hasil :
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
pembentukam gas
23) Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
Kolaborasi
h. Hipertermi
Tujuan :
membaik (L.14134)
Kriteria hasil :
1) Menggigil menurun
3) Kejang menurun
4) Akrosianosis menurun
6) Piloereksi menurun
9) Pucat menurun
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
29) Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebih)
Edukasi
Kolaborasi
i. Intoleransi aktivitas
Tujuan :
meningkat (L.05047)
Kriteria hasil :
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
kunjungan)
8) Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
10) Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Kolaborasi
makanan
4. Implementasi Keperawatan
melakukan perawatan diri secara mandiri (self care) dengan penyakit yang ia
alami sehingga klien mencapai derajat kesembuhan yang optimal dan efektif.
terjadinya mual muntah yang berlebih dan memberikan rasa nyaman dan aman
pada ibu.
5. Evaluasi Keperawatan
tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi
suatu masalah. Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai (Ali,
2014).
keperawatan tercapai atau belum. Hal ini terkait dengan kemampuan ibu hamil
timbulnya kembali masalah yang pernah dialami. Pada ibu hamil dengan
masalah yang dialami, meliputi seluruh aspek baik bio-psiko- sosial dan
spiritual
DAFTAR PUSTAKA
Poso,………………………………………….
(…………………………………………) (…………………………….)