Anda di halaman 1dari 20

Ilma Nour Asiefa

Mungki Octavia

Asuhan KEPERAWATAN
Pada pasien dengan Sheila Marnita
HYPEREMESIS
GRAVIDARUM Syifa Nur Illahi

Keperawatan 4B
Dosen : Yulia Rais, S. KP, M.Kep Vita Parihatul H

Romi Novanda
A

DEfiNiSi Hiperemesis gravidarum dapat


mempengaruhi status kesehatan ibu
serta tumbuh kembang janin, pada
Hiperemesis gravidarum adalah
kehamilan 16 minggu pertama 70-80%
keluhan mual dan muntah hebat
wanita mengalami mual dan muntah, 60%
lebih dari 10 kali sehari dalam masa
kehamilan yang dapat menyebabkan wanita mengalami muntah, sementara

kekurangan cairan, penurunan berat 33% wanita hanya mengalami mual.


badan, atau gangguan elektrolit, Apabila semua makanan yang dimakan
sehingga menganggu aktivitas sehari- dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat
hari dan membahayakan janin dalam badan akan menurun, turgor kulit
kandungan (Kadir et al, 2019). berkurang dan timbul asetonuria
(Morgan et al, 2010).
Tingkat II
1) Ibu tampak lebih lemah dan Tingkat III
apatis 1) Keadaan umum lebih parah

2) Berat badan turun 2) Muntah berhenti

3) Tensi turun, nadi kecil dan 3) Kesadaran menurun dari


Tingkat I
cepat somnolen sampai koma
1) Ibu merasa lemah
4) Suhu kadang-kadang naik 4) Nadi kecil dan cepat
9 2) Muntah terus menerus yang
5) Mata sedikit ikterik dan
5) Suhu meningkat mempengaruhi keadaan umum
cekung
6) Turgor kulit lebih mengurang 6) Tensi menurun 8
7) Lidah mengering dan tampak 7) Mulut kering dan kotor, 3) Nafsu makan tidak ada
kotor pernapasan bau aseton 4) Berat badan menurun, temperatur
8) Hemokonsentrasi, oliguria, 8) Mata cekung dan timbulnya
tubuh meningkat
konstipasi ikterus
5) Nadi meningkat sekitar 100 per menit
9) Aseton tercium dalam hawa
dan tekanan darah sistolik menurun
pernapasan, karena mempunyai
6) Turgor kulit mengurang
aroma yang khas dan dapat pula
7) Lidah mengering mata cekung
ditemukan dalam kencing
8) Merasa nyeri pada epigastrium
Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa
faktor predisposisi dan faktor lain, yaitu

a. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi


rahim (hidramnion, kehamilan ganda, estrogen
dan HCG tinggi, mola hidatidosa)
b. Faktor organik : masuknya vili khorialis dalam Penyebab hiperemesis gravidarum
sirkulasi maternal, perubahan metabolik akibat
belum diketahui secara pasti.
hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu
dan alergi. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini
c. Faktor psikologis : rumah tangga yang retak,
disebabkan oleh faktor toksik,
hamil yang tidak diinginkan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap juga tidak ditemukan kelainan
tanggung jawab sebagai ibu dan kehilangan
biokimia
pekerjaan.

Selain itu menurut (Jusuf CE, 2016)


riwayat gestasi juga dapat mempengaruhi
penyebab hiperemesis, dimana ibu hamil
yang mengalami mual dan muntah sekitar
60-80% pada (primigravida), 40-60% pada
(multigravida). 10
Selain mual dan muntah secara
berlebihan, penderita hiperemesis
gravidarum juga dapat mengalami gejala
tambahan berupa :
Gejala utama hiperemesis
a. Sakit kepala
gravidarum adalah mual dan
b. Konstipasi
muntah saat hamil, yang bisa
c. Sangat sensitif terhadap bau
terjadi hingga lebih dari 3-4 kali
d. Produksi air liur berlebihan
sehari. Kondisi ini bisa sampai
e. Inkontinensia urine
mengakibatkan hilangnya nafsu
f. Jantung berdebar
makan dan penurunan berat
g. Turgor kulit memburuk
badan. Muntah yang
h. Mata cekung
berlebihan juga dapat
menyebabkan ibu hamil
merasa pusing, lemas, dan
mengalami dehidrasi.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan
muntah pada hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan
dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis
hipokloremik. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan
energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan
aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan
kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan
ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida air kemih
turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga
aliran darah berkurang. Kekurangan kalium sebagai akibat dari
muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah
frekuensi muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah
lingkaran yang sulit dipatahkan. Selain dehidrasi dan terganggunya
keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lender
esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss) dengan akibat
perdarahan gastrointestinal (Khayati, 2013).
“ Pasien perempuan dengan inisial ny. Z, usia 25 th
beragama islam, pasien datang kerumah sakit bersama
suaminya tn. M, dengan keluhan mual muntah disertai
pusing yang dirasakan 4 hari yang lalu pada tanggal 27
mei 2023 sebanyak 8 kali setiap habi makan dan minum.
Selain itu, psaien mengeluh lemas dan tidak bertenaga
sehingga semua aktivitas dilakukan ditempat tidur. Klien
tampak pucat, konjungtiva anemis, mucosa pucat dan
bibir tampak kering, kulit teraba lengket, tugor kulit
buruk. Setelah dilakukan observasi kepad klien
didapatkan td 90/60 mmhg nadi 100x/i frekuensi nafas
20x/i suhu badn 37 C”
I. Pengkajian
1. Idenstitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny “Z”
Usia : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Ciparay
Diagnosa medis : Hyperemesis gravidarum
No reg : 120823
Tanggal masuk : 31 Mei 2023
Tanggal dikaji : 31 Mei 2023
b. Identitas Suami
Nama : Tn “M”
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ciparay
Hubungan dengan pasien : Suami
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
klien mengeluh mual muntah disertai pusing dan lemas
b. Riwayat kesehatan sekarang
saat dilakukan pengkajian pada rabu, 31 Mei 2023 ditemukan keluhan pasien
seperti mual muntah disertai pusing, tubuh lemas dan tidak bertenaga. TD 90/60 mmHg
nadi 100X/i frekuensi nafas 20 x/i suhu 37 C.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
pasien mengatakan tidak pernah dirawat di RS sebelumnya dan tidak memiliki
riwayat alergi dan oprasi.
d. Riwayat kesehatan keluarga
pasien mengatakan tidak ada keluarga yang pernah mengalami hyperemesis
gravidarum dan tidak memiliki penyakit Dm, jantung dll
1. GPA ( G1P0A0)
2. Riwayat penggunaan kontrasepsi : ( - )
3. Riwayat menstruasi :
Menarce : 15 th
Siklus : Teratur
Keluhan : Nyeri
Banyak Darah : Normal
HPHT : 22 maret 2023
4. Riwayat Perkawinan
Berapakali menikah : 1 kali
Usia pernikahan : 25 th
Lama pernikahan : 3 bulan
5. Riwayat kehamilan sekrang
Usia kehamilan : 8 minggu
Test kehamilan : tes pack strip
Mulai pergerakan anak : belum ada pergerakan
Pemakaian Obat-obatan : tidak ada
Kebiasaan meroko/minum : tidak ada
Pemeriksaan kehamilan (anc) :
Imunisasi : TT
6. Riwayat kehamilan / persalinan dahulu : ( - )
2. daerah Kepala
3. ASPEK BIOLOGIS Kepala: bentuk mesochepal, tidak ada nyeri tekan
Rambut: warna hitam
3. ASPEK BIOLOGIS Kulit kepala: tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan Fisik Wajah: tampak pucat dan tidak ada nyeri tekan
Keadaan Umum
Pemeriksaan Fisik Mata: konjungtiva anemis
Penampilan:
Keadaan Umum
Telinga: simetris, tampak simetris
Hidung: tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
Kesadaran: Composmetis
Penampilan: massa
Kualitas: Baik Composmetis
Kesadaran: Mulut: bibir tampak kering, mukosa pucat, lidah tampak ada
Kuantitas:
Kualitas:E:4,
Baik M:6, V:5 Gcs:15 bercak-bercak putih, penurunan masa (pahit saat
Kuantitas: E:4, M:6, V:5 Gcs:15 mengecap), tenggorokan (replek menelan kurang baik)
FungsiFungsi
korfital:
korfital:klien mengenal
koien mengenal ruangan,
ruangan, tempat/waktu dan orang
Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
tempat/waktu dan orang
Tanda-tanda vital:
Tanda-tanda vital:
TD : 100/60x/mmHg 3. Daerah dada (thoraks): normal/baik
TD : 100/60x/mmHg
P: 55x/i
R: 20x/i 4. Abdomen: baik TPU belum teraba
P: 55x/i
S: 37'C
R: 20x/i
BB sebelum Hamil: 53 kg
5. Ekstremitas
BB Sekarang: 54.5 kg
S: 37'CTB: 155 cm Ekstemitas atas: baik, terpasang cairan infus di tangan kanan
BB sebelum Hamil: 53 kg Ekstemitas bawah: baik, normal
Kulit: teraba lengket, turgir kulit jelek
BB Sekarang: 54.5 kg
TB: 155 cm 6. Daerah genital: tampak bersih

7. Anus: tidak ada hemoroid


No Pola Kebiasaan Di Rumah Di Rumah Sakit
1 Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi 2 x / hari 3x/hari
- Jumlah ½ porsi kurang ½ porsi kurang
- Jenis Bubur, lauk pauk, sayur Bubur,lauk pauk, sayur
- keluhan Mual dan muntah Mual dan muntah
b. Minum
- Frekuensi 4 gelas 6 gelas
- Jenis Air putih, susu Air putih
- Keluhan Mual muntah Mual mutah
2 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1x/hari
- Warna Kuning Belum BAB
- Konsitensi Padat
- Keluhan Tidak ada
b. BAK
- Frekuensi 4-5x/hari 5-6x/hari
- Warna Kuning Kuning
- keluhan Tidak ada Tidak ada
3 Istirahat tidur
a. Malam
- Kualitas Agak nyenyak Nyenyak
- Kuantitas 5-6 jam +- 7 jam
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Siang
- Kualitas Nyenyak Nyenyak
- Kuantitas 2 jam 2 jam
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
No Pola Kebiasaan Di Rumah Di Rumah Sakit
4 Pola Kebersihan
a. Mandi
- Frekuensi 1x/hari 1x/hari
- Dibantu/sendiri Sendiri Dibantu ..lanjutan..
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Gosok Gigi
- Frekuensi 1x/hari
- Dibantu/sendiri Sendiri Tidak gosok gigi
- keluhan Tidak ada
c. Keramas
- Frekuensi 1 minggu sekali
- Dibantu/sendiri Sendiri Tidak keramas
- Keluhan Tidak ada
5 Aktivitas
- Kegiatan dalam pekerjaan
- waktu bekerja Tidak ada
- olahraga Tidak ada, lemas
- kegiatan lain
- keluhan Lemas, malas Sedikit lemas
6 Kebiasaan
- merokok Tidak Tidak
- minum alkohol Tidak Tidak
- ketergantungan obat Tidak Tidak
7 Pola seksual
- masalah seksualitas Tidak ada
a. Laboratorium
Urin :
- Leukosit : ‘-’ (normalnya “-”)
- Nitrit : ‘-’ (normalnya “-”)
- Urobilin : >= 8,0 (normalnya : 0,2)
- Axotein : +3 (normalnya : “-”)
- Ph : 6,5 (normalnya “5,0”)
- Blood : ‘-’ (normalnya “-”)
- Sg : >= 1.030 (normalnya ‘1.000’)
Darah : HB “9”
NO Symtom Etiologi Problem
1 Ds : Hg Nausea
a. klien mengatakan mual dan muntah ↓
sebanyak 3x/hari HCG meningkat
b. klien mengatakan muntah tiap habis ↓
makan dan minum Esterogen merangsang SSP dan pengosongan lambung berkurang
Do : ↓
a. mual muntah sebanyak 8 kali Asam lambung meningkat
b. ½ porsi makan tidak habis ↓
c. Muntah cair Mual muntah
d. Mukosa pucat dan bibir tampak kering ↓
Nausea
2 Ds : HG Defisit Nutrisi
a. Pasien mengatakan mual ↓
Do : HCG meningkat
a. Tidak nafsu makan ↓
b. BB sebelum hamil : 54 kg Esterogen merangsang Ssp dan pengosongan lambung berkurang
c. BB sekarang : 54,5 kg ↓
d. Pasien BAK +- 5 kali Peningkatan kadar gaster

Komplikasi

pengeluaran nutrisi berlebihan

Defisit Nutrisi
3 Ds : HG Resiko Hipovolemia
a. Klien mengatakan pusing dan lemas ↓
Do : Muntal, intake cairan tidak adekuat
a. Wajah klien tampak pucat ↓
b. Mata terlihat cekung Dehidrasi
c. Turgor kulit menurun ↓
d. Mukosa pucatdan bibir kering Pusing, turgor kulit buruk
e. Nadi 100 x/ i ↓
f. TD 90/60 mmHg Resiko HIpovolemia
g. Konjungtiva anemis
h. Hb = 9
Perencanaan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Luaran (Outcome) Intervensi
1 Nausea Setelah dilakukan tindakan Manajamen Mual (I.03117) Manajemen Nutrisi (I.03119) S:
(D.0076) keperawatan selama 3x24 jam, - Klien mengatakan
diharapkan klien : Observasi Observasi mual muntah sudah
- Monitor mual (Mis. - Memonitor mual (Mis. tidak dirasakan
(L.08065) Frekuensi, durasi dan tingkat Frekuensi, durasi dan tingkat ketika setelah makan
 Perasaan ingin muntah keparahan) keparahan) atau minum
menurun (5) - Monitor asupan nutrisi dan - Memonitor asupan nutrisi dan O:
 Perasaan asam di mulut kalori kalori - Klien tidak muntah
menurun (5) - Klien nampak fresh
 Sensasi panas menurun (5) Terapeutik Terapeutik terlihat dari bibirnya
 Sensasi dingin menurun (5) - Kendalikan faktor - Mengendalikan faktor yang tidak kering
 Diaphoresis menurun (5) lingkungan penyebab mual lingkungan penyebab mual - Nafsu makan
 Takikardia menurun (5) (Mis. Bau tak sedap, suara) (Mis. Bau tak sedap, suara) membaik
- Berikan makanan dalam - Memberikan makanan dalam A:
 Pucat membaik (5)
jumlah kecil dan menarik jumlah kecil dan menarik - Keluhan Nausea
 Dilatasi pupil membaik (5)
- Berikan makanan dingin, - Memberikan makanan dingin, teratasi
 Nafsu makan membaik (5) cairan bening, tidak berbau cairan bening, tidak berbau, dan P :
 Jumlah saliva membaik (5) dan tidak berwarna tidak berwarna - Intervensi dihentikan
 Frekuensi menelan membaik
(5) Edukasi Edukasi
- Anjurkan istirahat dan tidur - Menganjurkan istirahat dan tidur
yang cukup yang cukup
- Anjurkan sering - Menganjurkan sering
membersihkan mulut, membersihkan mulut, kecuali
kecuali jika merangsang jika merangsang mual
mual
- Ajarkan teknik - Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk nonfarmakologis untuk
mengatasi mual (Mis. mengatasi mual (Mis.
Perencanaan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Luaran (Outcome) Intervensi
2 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajamen Nutrisi (I.03119) Manajemen Nutrisi (I.03119) S:
keperawatan selama 3x24 jam, Observasi Observasi - Klien mengatakan
diharapkan klien : - Identifikasi status nutrisi - Mengidentifikasi status nutrisi sudah tidak mual
Status Nutrisi - Identifikasi alergi dan - Mengidentifikasi alergi dan O:
 Frekuensi makan membaik (5) intoleransi makanan intoleransi makanan - Nafsu makan
 Nafsu makan membaik (5) - Identifikasi makanan yang - Identifikasi makanan yang membaik
Nafsu Makan disukai disukai - BB meningkat
 Keinginan makan membaik (5) - Monitor asupan makanan - Memonitor asupan makanan A:
 Asupan makanan membaik (5) Terapeutik Terapeutik - Masalah defisit
 Asupan cairan membaik (5) - Berikan makanan tinggi - Memberikan makanan tinggi nutrisi teratas
kalori dan protein kalori dan protein P:
Kolaborasi Kolaborasi - Intervensi dihentikan
- Kolaborasi pemberian - Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan medikasi sebelum makan (Mis.
(Mis. Antiemetik), jika perlu Antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi - Berkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah untuk menentukan jumlah kalori
kalori dan jenis nutrient yang dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu dibutuhkan, jika perlu
Pemantauan Nutrisi Pemantauan Nutrisi (I.03123)
(I.03123)
Observasi Observasi
- Identifikasi faktor yang - Mengidentifikasi faktor yang
memperngaruhi asupan gizi mempengaruhi asupan gizi
(Mis. Pengetahuan, (Mis. Pengetahuan, ketersedian
ketersediaan makanan, makanan, gangguan menelan,
gangguan menelan, penggunaan obat-obatan)
penggunaan obat obatan)
- Identifikasi perubahan berat - Mengidentifikasi perubahan
Perencanaan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Luaran (Outcome) Intervensi
3 Resiko Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia Manajemen Hipovolemia S:
Hipovolemia tindakan selama 3x24 Observasi Observasi - Klien mengatakan
jam, diharapkan klien:  Periksa tanda dan gejala  Memeriksa tanda dan gejala sudah tidak pusing
hivopolemia (mis. Frekuensi nadi hivopolemia (mis. Frekuensi nadi dan lemas
Keseimbangan cairan meningkat, nadi teraba lemah, meningkat, nadi teraba lemah, O:
 Asupan makanan tekanan darah menurun, tekanan tekanan darah menurun, tekanan - Klien nampak segar
meningkat (5) nadi menyempit, turgor kulit nadi menyempit, turgor kulit - TTV dalam rentang
 Dehidrasi menurun, membran mukosa menurun, membran mukosa normal
menurun (5) kering) kering) - Hb dalam rentang
 Tekanan darah  Monitor intake dan output cairan  Memonitor intake dan output normal
membaik (5) cairan A:
 Frekuensi nadi Terapeutik - Masalah
membaik (5)  Hitung kebutuhan cairan Terapeutik Hipovolemia teratasi
 Kekuatan nadi  Berikan posisi modified  Menghitung kebutuhan cairan P:
membaik (5) tredelenburg  Memberikan posisi modified - Intervensi dihentikan
 Berikan asupan cairan oral tredelenburg
Status cairan  Memberikan asupan cairan oral
 Kekuatan nadi Edukasi
meningkat (5)  Anjurkan memperbanyak asupan Edukasi
 Dispnea cairan oral  Menganjurkan memperbanyak
menurun (5)  Anjurkan menghindari posisi asupan cairan oral
 Perasaan lemah mendadak  Menganjurkan menghindari posisi
menurun (5) mendadak
 Intake cairan Kolaborasi
membaik (5)  Kolaborasi pemberiam cairan IV Kolaborasi
 Suhu tubuh hipotonis (mis. glukosa 2.5%,  Mengkolaborasi pemberiam
membaik (5) NaCl 0.4%) cairan IV hipotonis (mis. glukosa
2.5%, NaCl 0.4%)

Pemantauan cairan
Sekian
WARNING !!!
TIDak MENerIma
Segala BENtuk PERtanyaan
DALAM MODUS ApapUNN..
Anda bertanya = bayar
10.000

Anda mungkin juga menyukai