Di susun oleh :
3. M. Faelasuf (2217025)
2022/2023
1
PENDAHULUA
mual muntah adalah gejala yang normal dan sering terjadi pada trimester
sehingga ibu kekurangan energi dan juga zat gizi yang disebut hiperemesis
10,8% di China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki dan
Dari jumlah ini 20 juta wanita mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan.
Sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih dari
sebesar 0,8 sampai 3,2% dari seluruh kehamilan atau sekitar 8 sampai 32
kasus per
1
2
resiko tinggi dan komplikasi obstetri apabila tidak segera ditangani maka
kematian dan kesakitan wanita hamil diantaranya adalah infeksi, aborsi tidak
mengalami mual dan muntah, 60% wanita mengalami muntah, sementara 33%
dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat badan akan menurun, turgor kulit
pekerjaan, rumah tangga yang retak dan dapat menyebabkan konflik mental
sehingga memperparah mual dan muntah (Runiari, 2010).
gangguan fungsi umum pada alat vital sampai dapat menimbulkan kematian
risiko untuk berat bayi lahir rendah, kelahiran premature, kecil untuk usia
cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah berlebihan, serta menambah
asupan nutrisi dalam tubuh. Jika tidak dilakukan pengobatan, maka kebutuhan
nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil tidak terpenuhi sehingga dapat mengganggu
1. Definisi
lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
yang dimakan dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat badan akan
2010).
2. Klasifikasi
a. Tingkat I
5) Nadi meningkat sekitar 100 per menit dan tekanan darah sistolik
menurun
b. Tingkat II
c. Tingkat III
2) Muntah berhenti
5) Suhu meningkat
6) Tensi menurun
3. Etiologi
Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga
otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin
serta zat-zat lain akibat inanisi. Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa
Selain itu menurut (Jusuf CE, 2016) riwayat gestasi juga dapat
(multigravida).
10
4. Manifestasi Klinis
hamil, yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa
badan. Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa
a. Sakit kepala
b. Konstipasi
e. Inkontinensia urine
f. Jantung berdebar
4-6 minggu dan mulai mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu.
lebih ditakutkan keadaan mual muntah tersebut menjadi lebih buruk dan
5. Patofisiologi
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang
asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan
muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran yang
6. Pemeriksaan Penunjang
melokalisasi plasenta
a. Obat-obatan
1) Sedativa : Phenobarbital
atau khlorpromasine.
b. Isolasi
danperedaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya
c. Terapi psikologika
d. Cairan parenteral
e. Menghentikan kehamilan
kemunduran penglihatan.
15
8. Pathway
Faktor Predisposisi : Kehamilan Faktor Organik : Antigen baru
Faktor Psikologis : Stress,
ganda, Molahidatidosa janin dan Plasenta, vili korialis
Kurang support sosial
Asam lambung
Hipertermia
(D.0130)
Gangguan Hipovolemia
ketosis
Integritas Kulit (D.0023)
(D.0129)
Intoleransi Iskemik
Asidosis Aktivitas
Pusing, sakit
Nyeri Akut metabolik
Pola Nafas Tidak (D.0056)
kepala
(D.0077) Efektif (D.0005)
Gangguan Rasa
Nyaman (D.0074)
Asam laktat
Iritasi pada selaput Perdarahan Kematian
Nafsu makan Defisit Nutrisi
Berat badan
berkurang (D.0019) 16
Nyeri Akut (D.0077)
Sumber : Dzikirullah Rizki (2013), WOC Hiperemesis (2019) dan Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017)
17
1) Definisi
ventilasi adekuat
2) Penyebab
b) Penurunan energi
c) Kecemasan
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(a) Dispnea
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
(a) Ortopnea
(2) Objektif
b. Nyeri Akut
(D.0077)
1) Definisi
2) Penyebab
neoplasma)
19
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
menghindari nyeri)
(c) Gelisah
b) Data Minor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
(g) Diaforesis
20
4) Kondisi Klinis
c. Hipovolemia (D.0023)
1) Definisi
dan/atau intraseluler.
2) Penyebab
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
a) Muntah
d. Defisit Nutrisi
(D.0019)
1) Definisi
metabolisme
2) Penyebab
(2) Objektif
c) han
metabolisme
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subyektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
rentang ideal
b) Data Minor
(1) Subyektif
(2) Objektif
(e) Sariawan
(h) Diare
23
4) Kondisi Klinis
1) Definisi
2) Penyebab
a) Perubahan sirkulasi
d) Penurunan mobilitas
e) Perubahan hormonal
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
24
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
(a) Nyeri
(b) Perdarahan
(c) Kemerahan
(d) Hematoma
a) Imobilisasi
1) Definisi
2) Penyebab
a) Gejala penyakit
3) Batasan
Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
(a) Gelisah
b) Data Minor
(1) Subjektif
(2) Objektif
(e) Iritabilitas
4) Kondisi Klinis
Terkait
a) Distress psikologis
b) Kehamilan
26
g. Konstipasi (D.0049)
1) Definisi
feses sulit dan tidak tuntas serta feses kering dan banyak.
2) Penyebab
a) Fisiologis
b) Psikologis
(1) Depresi
c) Situasional
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
(2) Objektif
a) Ketidakseimbangan elektrolit
b) Kehamilan
h. Hipertermia (D.0130)
1) Definisi
2) Penyebab
a) Dehidrasi
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
28
(2) Objektif
b) Data Minor
(1) Subjektif
(tidak tersedia)
(2) Objektif
(b) Kejang
(c) Takikardi
(d) Takipnea
a) Dehidrasi
1) Definisi
2) Penyebab
b) Tirah baring
c) Kelemahan
d) Imobilitas
29
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
(1) Subjektif
(2) Objektif
istirahat
b) Data Minor
(1) Subjektif
(2) Objektif
aktivitas
(d) Sianosis
a) Gangguan metabolik
30
B. Asuhan Keperawatan
menelan,
31
kimia (kemoreseptor).
anak-anak.
32
metabolic.
individu.
dalam mulut
33
(8) Posisi tubuh yang terganggu pada saat makan dan minum
meningkat.
akibat gangguan.
sesak nafas.
tubuh, Ekstremitas.
2. Diagnosa Keperawatan
intake cairan
36
3. Intervensi Keperawatan
berkurang dari yang dibutuhkan untuk memenuhi self care sehingga dapat
Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) dengan kriteria
a. Pola napas
tidak
efektif
(D.0005)
Tujuan :
membaik (L.01004)
Kriteria hasil :
6) Dispnea menurun
9) Ortopnea menurun
38
membaik Intervensi :
Observasi
ronkhi kering)
aroma) Terapeutik
Edukasi
efektif Kolaborasi
perlu
b. Nyeri akut
Tujuan :
menurun (L.08066)
Kriteria hasil :
2) Meringis menurun
4) Gelisah menurun
8) Diaforesis menurun
membaik Intervensi :
Observasi
intensitas nyeri
analgesik Terapeutik
meredakan nyeri
Edukasi
nyeri Kolaborasi
c. Hipovolemia
Tujuan :
membaik (L.03028)
Kriteria hasil :
5) Ortopnea menurun
6) Dispnea menurun
membaik Intervensi :
Observasi
cairan Terapeutik
oral Edukasi
mendadak Kolaborasi
NaCl 0,4%)
d. Defisit Nutrisi
Tujuan :
membaik (L.03030)
Kriteria hasil :
meningkat
membaik Intervensi :
Observasi
laboratorium Terapeutik
Edukasi
diprogramkan Kolaborasi
19) Kolabor asi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
e. Gangguan integritas
kulit/jaringan Tujuan :
Kriteria hasil :
1) Elastisitas meningkat
2) Hidrasi meningkat
6) Nyeri menurun
7) Perdarahan menurun
8) Kemerahan menurun
9) Hematoma menurun
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
diare
sensitive
kering Edukasi
luar rumah
49
Kriteria hasil :
membaik Intervensi :
Observasi
aktivitas Terapeutik
suara, kunjungan)
8) Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
tidak berkurang
kelelahan Kolaborasi
makanan
4. Implementasi Keperawatan
melakukan perawatan diri secara mandiri (self care) dengan penyakit yang
5. Evaluasi Keperawatan
asuhan keperawatan tercapai atau belum. Hal ini terkait dengan kemampuan
mencegah timbulnya kembali masalah yang pernah dialami. Pada ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA
Hiperemesis, W. (2019). Aktivasi dan stimulasi CT2. (2), 2019. Retrieved from
https://pdfslide.net/download/link/woc-hiperemesis-gravidarum-2
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI;
2014.
53
Khayati, N. (2013). Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Khayati, Kebidanan DIII UMP,
2013. 11–68.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I). (2018). Jakarta. Retrieved from
http://www.inna-ppni.or.id
Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed.). (2019). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from http://www.innappni.or.id
Tim Pokja SDKI PPNI. (2017). Standar diagnosa keperawatan indonesia. Dewan
Pengurus Pusat. https://doi.org/10.1103/PhysRevLett.77.1889
Tiran, Denise. 2008. Mual muntah kehamilan. Jakarta: EGC
5
4