KEPERAWATAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
DISUSUN OLEH
ARDHI KUSUMA PUTRA
2114201000013
INDONESIA 2021
BAB I
PENDAHULUAN
mual muntah adalah gejala yang normal dan sering terjadi pada trimester
sehingga ibu kekurangan energi dan juga zat gizi yang disebut hiperemesis
10,8% di China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki dan
Dari jumlah ini 20 juta wanita mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan.
Sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih dari
sebesar 0,8 sampai 3,2% dari seluruh kehamilan atau sekitar 8 sampai 32
kasus per
1.000 kehamilan di dunia, hampir 50% terjadi di negara-negara Asia Selatan
resiko tinggi dan komplikasi obstetri apabila tidak segera ditangani maka
kematian dan kesakitan wanita hamil diantaranya adalah infeksi, aborsi tidak
mengalami mual dan muntah, 60% wanita mengalami muntah, sementara 33%
dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat badan akan menurun, turgor kulit
pekerjaan, rumah tangga yang retak dan dapat menyebabkan konflik mental
gangguan fungsi umum pada alat vital sampai dapat menimbulkan kematian
risiko untuk berat bayi lahir rendah, kelahiran premature, kecil untuk usia
cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah berlebihan, serta menambah
asupan nutrisi dalam tubuh. Jika tidak dilakukan pengobatan, maka kebutuhan
nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil tidak terpenuhi sehingga dapat mengganggu
dalam merawat dirinya sendiri dan tidak menempatkan klien pada posisi
B. Rumusan Masalah
Karys Tulis Ilmiah ini adalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Ibu
23 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Tujuan Umum
Tujuan Khusus
gravidarum
gravidarum
gravidarum
0 Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
hiperemesis gravidarum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
23Definisi
lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
yang dimakan dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat badan akan
2010).
a. Tingkat I
7
8
0.2 Nadi meningkat sekitar 100 per menit dan tekanan darah sistolik
menurun
Tingkat II
Tingkat III
Muntah berhenti
0 Suhu meningkat
1 Tensi menurun
Etiologi
Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga
otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin
serta zat-zat lain akibat inanisi. Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa
Faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan,
Selain itu menurut (Jusuf CE, 2016) riwayat gestasi juga dapat
(multigravida).
10
4. Manifestasi Klinis
hamil, yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa
Sakit kepala
Konstipasi
Inkontinensia urine
Jantung berdebar
4-6 minggu dan mulai mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu.
lebih ditakutkan keadaan mual muntah tersebut menjadi lebih buruk dan
5. Patofisiologi
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang
asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan
muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran yang
6. Pemeriksaan Penunjang
melokalisasi plasenta
kehamilan 4 bulan.
Obat-obatan
0 Sedativa : Phenobarbital
atau khlorpromasine.
Isolasi
danperedaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya
c. Terapi psikologika
d. Cairan parenteral
e. Menghentikan kehamilan
kemunduran penglihatan.
15
0 Pengertian
Kriteria mayor adalah tan da dan gejala yang ditemukan sekitar 80%-
100% untuk validasi diagnosa. Sedangkan kriteria mayor adalah tanda dan
Kondisi atau situasi yang berkaitan dengan suatu masalah yang dapat
Pathway
Faktor Predisposisi : Kehamilan Faktor Organik : Antigen baru
Faktor Psikologis : Stress,
ganda, Molahidatidosa janin dan Plasenta, vili korialis
Kurang support sosial
Asam lambung
Hipertermia
Hiperemesis Gravidarum (D.0130)
Suhu tubuh
Defisiensi Dehidrasi
Nutrisi Konstipasi
(D.0049)
Hemokonsentrasi
Kelemahan
Gangguan Hipovolemia
Glukosa darah ketosis
Integritas (D.0023)
& otak
Kulit Suplai O2 tidak
Intoleransi (D.0129) adekuat
Pusing, sakit Asidosis Aktivitas
kepala metabolik (D.0056)
Iskemik
0 Definisi
ventilasi adekuat
Penyebab
1 Penurunan energi
2 Kecemasan
Batasan Karakteristik
0 Data Mayor
Subjektif
3 Dispnea
Objektif
Data Minor
3 Subjektif
0 Ortopnea
4 Objektif
0 Pernapasan pursed-lip
2 Definisi
Penyebab
neoplasma)
19
Batasan Karakteristik
0 Data Mayor
Subjektif
3 Mengeluh nyeri*
Objektif
3 Tampak meringis
menghindari nyeri)
5 Gelisah
7 Sulit tidur
1 Data Minor
Subjektif (tidak
tersedia)
Objektif
7 Menarik diri
9 Diaforesis
20
2 Kondisi Klinis
c. Hipovolemia (D.0023)
3 Definisi
dan/atau intraseluler.
Penyebab
Batasan Karakteristik
0 Data Mayor
Subjektif (tidak
tersedia)
Objektif
10 Hematokrit meningkat
21
Data Minor
3 Subjektif
0 Merasa lemah
Muntah
2 Definisi
metabolisme
Penyebab
3 Peningkatan kebutu
Objektif
2 han metabolisme
Batasan Karakteristik
0 Data Mayor
Subyektif (tidak
tersedia)
Objektif
rentang ideal
1 Data Minor
Subyektif
4 Kram/nyeri abdomen
Objektif
7 Sariawan
10 Diare
23
Tidak ada
1) Definisi
Penyebab
0 Perubahan sirkulasi
3 Penurunan mobilitas
4 Perubahan hormonal
Batasan Karakteristik
0 Data Mayor
Subjektif (tidak
tersedia)
24
3 Objektif
Data Minor
3 Subjektif
(tidak tersedia)
4 Objektif
0 Nyeri
1 Perdarahan
2 Kemerahan
3 Hematoma
Imobilisasi
2 Definisi
Penyebab
0 Gejala penyakit
Batasan Karakteristik
0 Data Mayor
Subjektif
Objektif
3 Gelisah
1 Data Minor
Subjektif
5 Mengeluh kedinginan/kepanasan
6 Merasa gatal
7 Mengeluh mual
8 Mengeluh lelah
Objektif
4 Tampak merintih/menangis
7 Iritabilitas
0 Distress psikologis
1 Kehamilan
26
Konstipasi (D.0049)
0 Definisi
feses sulit dan tidak tuntas serta feses kering dan banyak.
Penyebab
0 Fisiologis
1 Psikologis
Depresi
2 Situasional
Ketidakadekuatan toileting
Batasan Karakteristik
0 Data Mayor
Subjektif
Objektif
3 Feses keras
Data Minor
3 Subjektif
4 Objektif
0 Distensi abdomen
1 Kelemahan umum
Ketidakseimbangan elektrolit
Kehamilan
h. Hipertermia (D.0130)
2 Definisi
3 Penyebab
Dehidrasi
4 Batasan Karakteristik
Data Mayor
3 Subjektif
(tidak tersedia)
28
4 Objektif
Data Minor
3 Subjektif
(tidak tersedia)
4 Objektif
0 Kulit merah
1 Kejang
2 Takikardi
3 Takipnea
Dehidrasi
0 Definisi
1 Penyebab
Tirah baring
Kelemahan
Imobilitas
29
Batasan Karakteristik
0 Data Mayor
Subjektif
3 Mengeluh lelah
Objektif
istirahat
1 Data Minor
Subjektif
5 Merasa lemah
Objektif
aktivitas
6 Sianosis
0 Gangguan metabolik
30
dalam praktik keperawatan, terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling
2013).
pada perawatan diri yang bertujuan untuk menurunkan tuntutan self care pada
tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care
Requisite, Health Deviation Self Care, Nursing System dan Nursing Agency
Pengkajian
Nursing System, didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care
dan kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self care defisit,
self care agency dan kebutuhan self care therapeutic maka keperawatan
akan diberikan
Nursing Agency, suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk
orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat
kimia (kemoreseptor).
anak-anak.
33
metabolic.
individu.
dalam mulut
34
Posisi tubuh yang terganggu pada saat makan dan minum tidak
akibat gangguan.
sesak nafas.
tubuh, Ekstremitas.
Diagnosa Keperawatan
iskemia, neoplasma)
intake cairan
37
(ketidakadekuatan toileting)
metabolisme
3. Intervensi Keperawatan
berkurang dari yang dibutuhkan untuk memenuhi self care sehingga dapat
Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) dengan kriteria
Tujuan :
membaik (L.01004)
Kriteria hasil :
5 Dispnea menurun
8 Ortopnea menurun
39
ronkhi kering)
Edukasi
Kolaborasi
perlu
Nyeri akut
Tujuan :
menurun (L.08066)
Kriteria hasil :
1 Meringis menurun
3 Gelisah menurun
7 Diaforesis menurun
10 Anoreksia menurun
Muntah menurun
Mual menurun
Fokus membaik
Perilaku membaik
nyeri
terapi bermain)
pencahayaan, kebisingan)
meredakan nyeri
Edukasi
Kolaborasi
Hipovolemia
Tujuan :
membaik (L.03028)
Kriteria hasil :
4 Ortopnea menurun
5 Dispnea menurun
Kadar Hb membaik
Kadar Ht membaik
Hepatomegali membaik
Oliguria membaik
Terapeutik
mendadak Kolaborasi
NaCl 0,4%)
Defisit Nutrisi
Tujuan :
membaik (L.03030)
Kriteria hasil :
meningkat
Sariawan menurun
Diare menurun
Terapeutik
dapat ditoleransi
Kolaborasi
Kolabor asi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
Tujuan :
Kriteria hasil :
0 Elastisitas meningkat
1 Hidrasi meningkat
5 Nyeri menurun
6 Perdarahan menurun
7 Kemerahan menurun
8 Hematoma menurun
11 Nekrosis menurun
14 Sensasi membaik
15 Tekstur membaik
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
sensitive
rumah
50
Tujuan :
Kriteria hasil :
7 Rileks meningkat
9 Gelisah menurun
10 Kebisingan menurun
14 Gatal menurun
15 Mual menurun
16 Lelah menurun
51
Merintih menurun
Menangis menurun
Iritabilitas menurun
Konfusi menurun
Kewaspadaan membaik
nyeri
terapi bermain)
pencahayaan, kebisingan)
meredakan nyeri
Kolaborasi
Konstipasi
Tujuan :
membaik (L.04033)
Kriteria hasil :
5 Urgency menurun
Terapeutik
pembentukam gas
kontraindikasi
Hipertermi
Tujuan :
membaik (L.14134)
Kriteria hasil :
0 Menggigil menurun
Kejang menurun
Akrosianosis menurun
Piloereksi menurun
Pucat menurun
Takikardi menurun
Takipnea menurun
Bradikardi menurun
Hipoksia menurun
Ventilasi membaik
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebih)
0 Anjurkan tirah
baring Kolaborasi
Intoleransi aktivitas
Tujuan :
meningkat (L.05047)
57
Kriteria hasil :
Sianosis menurun
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
kunjungan)
Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
berkurang
makanan
Implementasi Keperawatan
melakukan perawatan diri secara mandiri (self care) dengan penyakit yang
5. Evaluasi Keperawatan
asuhan keperawatan tercapai atau belum. Hal ini terkait dengan kemampuan
mencegah timbulnya kembali masalah yang pernah dialami. Pada ibu hamil
Pada BAB ini akan diuraikan tentang hasil penelitian Asuhan Keperawatan
Pada Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum dalam bentuk review kasus yang
juga akan menyesuaikan hasil diagnosa yang diambil dengan model konseptual self
care Orem yang saling berhubungan yaitu Basic Conditioning Factors, Universal
Gravidarum :
Hasil
65
sedangkan untuk literatur kasus kedua peneliti menggunakan ruang
a. Pengkajian
Tabel 4.1
Pengkajian Keperawatan Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum di
Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar dan Rumah
Sakit Kepolisian Bhayangkara Makassar
DO : DO :
1. G1P0A0 1. G3P2A0
2. Usia Kehamilan 8 2. Usia Kehamilan 15
minggu minggu
3. Riwayat penyakit DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan
sekarang merasa mual dan muntah merasa mual dan muntah lebih
disertai pusing. Klien dari 10x dalam sehari yang
mengatakan tidak nafsu dialami sejak ±5 hari yang
makan. Klien mengatakan lalu, akan tetapi keluhan
keluhan yang menyertai dirasakan memperberat
susah tidur dan semua sewaktu 2 hari sebelum
aktivitas dilakukan ditempat dibawa ke rumah sakit. Klien
tidur. Klien mengatakan mengatakan setiap makanan
belum ada mandi sejak yang masuk dimuntahkan.
dirawat di rumah sakit. Klien Klien mengatakan tidak nafsu
mengatakan merasa lemah. makan. Klien mengatakan
merasa lemah dan mudah
lelah.
DO: Dari data rekam medik DO: Dari data rekam medik
dan informasi klien dan informasi klien
kesehatan
Pemeriksaan fisik
a. Mata DO : DO :
- Simetris kanan dan kiri - Simetris kanan dan kiri
- Konjungtiva anemis - Konjungtiva anemis
- Sklera tidak ikterik - Sklera tidak ikterik
- Tidak ada secret pada - Tidak ada secret pada
hidung hidung
- Mukosa bibir kering - Mukosa bibir kering
b. Payudara DO : DO :
- Puting susu datar tidak - Puting susu tampak
terdapat lecet berbentuk
- Tidak adanya nyeri - Tidak adanya nyeri tekan
tekan pada kedua pada kedua payudara
payudara - Tidak ada benjolan
- Tidak ada benjolan
c. Abdomen DO : DO :
- Pembesaran perut sesuai - Pembesaran perut sesuai
dengan umur kehamilan dengan umur kehamilan
- Bekas luka operasi tidak - Bekas luka operasi tidak
ada ada
- TFU belum teraba - TFU 2 jari dibawah pusat
- Tidak terdapat nyeri - Tidak terdapat nyeri
tekan tekan
d. Genitalia DO : DO :
- Tidak terdapat - Tidak terdapat
perdarahan perdarahan
- Tidak terdapat nyeri - Tidak terdapat nyeri
tekan tekan
e. Ekstremitas DO : DO :
- Oedema pada - Oedema pada ekstremitas
ekstremitas tidak tidak ditemukan
ditemukan - Tidak terdapat nyeri
- Tidak terdapat nyeri tekan
tekan - Tidak terdapat
- Tidak terdapat benjolan/massa
benjolan/massa
Interpretasi Data :
1. Identitas Klien
pertama pada saat usia 14 tahun, lama haid 7 hari dan teratur dengan
kali dan keluhan saat haid yaitu nyeri perut. Sedangkan klien 2
mengatakan haid pertama pada saat usia 12 tahun, lama haid 4-6 hari
jam sebanyak 3 kali, keluhan yang dirasakan saat haid adalah nyeri
sebanyak 300cc, turgor kulit jelek, bibir kering dan mukosa pucat,
kesamaan dalam pola makan yaitu makan dalam sehari 3 kali jenis
makanan yang dikonsumsi yaitu bubur, sayur, lauk pauk dan buah
75
dalam porsi kecil dan tidak habis. Dalam pola eliminasi klien 1 untuk
BAB 1 x/hari dan tidak mengalami kesulitan pada saat BAB. Pada
Pada klien 1 dan 2 sadar akan kondisinya saat ini dan mematuhi
darah yaotu leukosit (0-1), eritrosit (1-2) dan pada klien 2 tidak
keton (+3), bilirubin (+2), glukosa negatif dan pada klien 2 terdapat
^ ^
data WBC (7,3x10 3/ul), HGB (11,4 g/dl), PLT (275x10 3/ul). Pada
amp/ 8 jam, Antasida oral, hanya saja pada klien 1 IVFD Futrolit :
tetesan 28tpm
7. Pemeriksaan Fisik
hidung tidak ada secret pada hidung dan mukosa bibir kering. Pada
tekan pada kedua payudara dan tidak ada benjolan, hanya saja pada
klien 1 puting susu tidak terdapat lecet dan pada klien 2 puting susu
tampak berbentuk, tidak ada nyeri tekan pada kedua payudara dan
operasi tidak ada, tidak terdapat nyeri tekan, hanya saja pada klien 1
Tfu belum teraba dan pada klien 2 Tfu 2 jari dibawah pusat. Pada
benjolan/massa.
Tabel 4.2
Data Fokus Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum di
Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar dan Rumah
Sakit Kepolisian Bhayangkara Makassar
Klien 1 Klien 2
Data fokus
Ds a. Klien mengatakan mual dan a. Klien mengatakan mual muntah
muntah sebanyak 7 kali dari lebih dari 10 kali
waktu pagi s/d malam b. Klien mengatakan nafsu makan
b. Klien mengatakan muntah klien berkurang
setiap habis makan dan minum c. klien mengatakan setiap kali
c. Klien mengatakan kurang nafsu makan dia selalu muntah
makan d. klien mengatakan jarang minum
d. Klien mengatakan hanya e. klien mengatakaan setiap
makan 4 sendok makanan atau minuman yang
e. Klien mengatakan sudah 2 hari masuk langsung dimuntahkan
tidak mandi f. klien mengatakan penglihatan
f. Klien mengatakan selama berkunang- kunang
dirawat dirumah sakit tidak g. klien mengatakan cepat lelah
pernah keramas h. kien mengatakan merasa
g. Klien mengatakan tidak biasa pusing ketika bangun dari tempat
mandi sendiri tidur
h. Klien mengatakan semoga i. klien mengatakan sangat terbatas
janin dalam kandungan sehat dalam beraktivitas
78
Interpretasi Data :
Tabel 4.3
untuk makan
3. Selera makan klien tidak
ada
4. Klien tampak menghabiskan
1/3 porsi saja
5. BB sebelum sakit : 62kg
BB saat sakit : 55 kg
MT : 17,97 (kurang)
2. Data Subjektif : Kehilangan Kekurangan volume
1. Klien mengatakan jarang cairan yang cairan
minum berlebih
2. Klien mengatakaan setiap
makanan atau minuman
yang masuk langsung
dimuntahkan
3. Klien mengatakan
penglihatan berkunang –
kunang
Data Objektif :
1. Denyut nadi klien
meningkat
2. Klien tampak pucat
3. Turgor kulit kering
4. Konjungtiva tampak anemis
5. Suhu tubuh klien
meningkat
6. Cairan
Input : 1000-2000 cc/hari
Output : 1000-1500
cc/hari
7. TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 90x/menit
S:37ºC
P : 22 x/menit
3. Data Subjektif : Kelemahan Intoleransi aktivitas
1. Klien mengatakan cepat
lelah
2. Klien mengatakan merasa
pusing ketika bangun dari
tempat tidur
3. Klien mengatakan sangat
terbatas dalam beraktivitas
Data Objektif :
1. Klien tampak lemah
2. Klien tampak dibantu oleh
keluarga ketika ingin
bangun dari tempat tidur
3. Klien tampak dibantu oleh
keluarga ketika berjalan ke
kamar kecil
Klien tampak terbatas dalam
menjalankan aktivitas
yang di peroleh klien 1 dan 2 sesuai dengan etiologi dan masalah yang
b. Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.4
Klien 1 Klien 2
No.
Urut Hari/tgl Hari/tgl
Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan
ditemukan ditemukan
6. Kembung
7. Abdomen teraba
tegang saat
muntah
8. Abdomen tampak
membesar sesuai
umur kehamilan
9. BB sebelum sakit :
53 kg
BB saat sakit : 50
kg
IMT : 20 (normal)
2. 30 Mei Ansietas berhubungan 22 Maret Kekurangan volume
2016 dengan kurang 2017 cairan berhubungan
pengetahuan dengan kehilangan cairan
Data Subjektif : yang berlebih
1. Klien mengatakan Data Subjektif :
semoga janin dalam 1. Klien mengatakan
kandungan sehat jarang minum
2. Keluarga klien 2. Klien mengatakaan
mengatakan setiap makanan atau
semoga penyakit minuman yang masuk
yang di derita klien langsung dimuntahkan
tidak parah 3. Klien mengatakan
Data Objektif : penglihatan berkunang
1. Wajah kelihatan – kunang
sedih Data Objektif :
2. Tampak murung 1. Denyut nadi klien
meningkat
2. Klien tampak pucat
3. Turgor kulit kering
4. Konjungtiva tampak
anemis
5. Suhu tubuh klien
meningkat
6. Cairan
Input : 1000-2000
cc/hari
Output : 1000-1500
cc/hari
7. TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 90x/menit
S:37ºC
P : 22 x/menit
3. 30 Mei Defisit perawatan diri 15 Intoleransi aktivitas
2016 berhubungan dengan February berhubungan dengan
kelemahan 2017 kelemahan
Data Subjektif : Data Subjektif :
1. Klien mengatakan 1. Klien mengatakan
sudah 2 hari tidak cepat lelah
mandi 2. Klien mengatakan
2. Klien mengatakan merasa pusing ketika
selama dirawat bangun dari tempat
dirumah sakit tidak tidur
pernah keramas 3. Klien mengatakan
3. Klien mengatakan sangat terbatas dalam
84
Intrepertasi Data :
dengan kelemahan.
c. Rencana Keperawatan
Tabel 4.5
- Tidak ada
tanda-tanda
malnutrisi
- Menunjukkan
peningkatan
fungsi
pengecapan
dari menelan
- Tidak terjadi
penurunan
berat badan
yang berarti
22 Maret Kekurangan volume Tujuan : 2.1 Monitor vital sign
2017 cairan berhubungan Setelah dilakukan 2.2 Monitor respon pasien
dengan kehilangan tindakan keperawatan terhadap penambahan
cairan yang selama 3 x 24 jam, cairan
berlebihan maka diharapkan 2.3 Dorong pasien untuk
kekurangan volume menambah intake oral
cairan dapat teratasi 2.4 Kolaborasikan
Kriteria Hasil : pemberian cairan IV
1. Klien banyak minum
2. Mempertahankan
urin output sesuai
dengan usia dan
BB,BJ urine normal,
HT normal
3. Tekanan darah, nadi,
suhu tubuh dalam
batas normal
4. Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi,
elastisitas turgor
kulit baik, membrane
mukosa lembab,
tidak ada rasa haus
yang berlebihan
22 Maret Intoleransi aktivitas Tujuan: 3.1 Monitor respon fisik,
2017 b.d kelemahan Setelah dilakukan emosi, social dan
tindakan keperawatan spiritual
selama 3 x 24 jam, 3.2 Bantu klien untuk
maka diharapkan dapat mengidentifikasi
beraktivitas mandiri aktivitas yang mampu
seperti biasa dilakukan
Kriteria Hasil : 3.3 Bantu untuk memilih
1. Berpartisipasi aktivitas konsisten
dalam aktifitas yang sesuai dengan
fisik tanpa disertai kemampuan fisik,
peningkatan psikologi dan social
tekanan darah, nadi 3.4 Bantu pasien untuk
dan RR mengembangkan
2. Mampu melalukan motivasi diri dan
aktivitas sehari- penguatan
hari (ADL) secara
mandiri
3. Tanda-tanda vital
normal
89
Energy psikomotor
Level kelemahan
Mampu berpindah :
dengan atau tanpa
bantuan alat
Status
kardiopulmonar
y adekuat
Sirkulasi status baik
Status respirasi :
pertukaran gas dan
ventilasi adekuat
Interpretasi Data :
Tabel 4.6
Klien 1
Senin, 30
Mei 2016
10.00 1 1. Mengkaji pola makan klien Hasil :
- Klien mengatakan kurang
nafsu makan
90
10.25 Hasil :
2 Memberikan air minum Keluarga selalu menyediakan air
saat makan
minum saat makan
10.30 Hasil :
3 Memberikan makanan Klien mengatakan tidak ada
kesukaan klien makanan yang disukai
10.45 Hasil :
4 Menciptakan lingkungan Suasana kamar nyaman dan
yang menyenangkan saat tenang
makan
10.50 Hasil :
5 Kolaborasi dengan ahli gizi Klien diberi bubur dan tempe
11.10 2 Hasil :
Mengkaji tingkat kecemasan Klien mengatakan khawatir
klien terhadap janin yang
dikandungnya
11.15 Hasil :
0 Menggunakan pendekatan Klien bertanya tentang
yang tenang pada klien kehamilannya
11.20 Hasil :
Klien paham dan akan
1 Mengajarkan teknik
melakukannya
relaksasi napas dalam
11.25 Hasil :
Klien tampak lebih tenang
2 Memberikan
11.30 dukungan emosional Hasil :
Klien menjaga nutrisi agar
3 Mengontrol stimulus untuk janinnya tidak terganggu
kebutuhan klien yang
11.35 dapat memicu kecemasan Hasil :
Klien paham dengan informasi
4 Memberikan HE tentang yang diberikan perawat
penyakitnya
12.05 3 Hasil :
Klien mengatakan tidak bisa
Monitor kemampuan melakukan perawatan diri secara
perawatan diri secara mandiri
mandiri
91
07.50 Hasil :
2 Memberikan makanan Klien tampak memakan buah-
kesukaan klien
buahan
Hasil :
07.55 Suasana kamar nyaman dan
3 Menciptakan lingkungan tenang
yang menyenangkan saat
makan Hasil :
08.00 Klien diberi bubur dan tempe
4 Kolaborasi dengan ahli gizi
Hasil :
08.15 2 Klien mengatakan khawatir
Mengkaji tingkat kecemasan terhadap janin yang
klien dikandungnya
Hasil :
08.20 Klien bertanya tentang
0 Menggunakan pendekatan kehamilannya
yang tenang pada klien
Hasil :
08.25 Klien paham dan akan
1 Mengajarkan teknik melakukannya
relaksasi napas dalam
Hasil :
08.30 Klien tampak lebih tenang
2 Memberikan Hasil :
dukungan emosional
08.35 Klien menjaga nutrisi agar
janinnya tidak terganggu
3 Mengontrol stimulus untuk
kebutuhan klien yang Hasil :
08.40 dapat memicu kecemasan Klien paham dengan informasi
yang diberikan perawat
4 Memberikan HE tentang
penyakitnya Hasil :
09.00 3 Klien mengatakan tidak bisa
melakukan perawatan diri secara
Monitor kemampuan mandiri
perawatan diri secara Hasil :
09.05 mandiri Kulit teraba lengket
Hasil :
09.15 4. Membantu melakukan Klien ingin melakukan perawatan
perawatan diri sesuai cuci rambut
kebutuhan
Hasil :
09.20 5. Membantu klien berada Klien dengan posisi baring sesuai
pada posisi yang nyaman dengan prosedur
saat cuci rambut Hasil :
Perawat sudah menyiapkan
09.25 6. Siapkan perlengkapan untuk perlengkapan
membersihkan rambut (mis :
shampoo, ember, handul dll)
Hasil :
09.30 7. Berikan bantuan sampai Perawat membantu melakukan
klien benar-benar mampu perawatan cuci rambut
merawat diri sendiri secara
mandiri
Hasil :
10.45 4 1. Monitor tanda-tanda vital - TTV :
klien TD : 110/70 mmHg
N : 60x/menit
S : 36ºC
RR : 22x/menit
Hasil :
10.50 2. Monitor kehilangan cairan Muntah cair berampas sebanyak 2
seperti muntah kali
Hasil :
10.55 3. Monitor makanan/cairan - Klien makan bubur, sayur,
yang dikonsumsi dan tempe
- Cairan RL dan air putih 3
gelas (450cc)
Hasil :
11.00 4. Monitor status gizi Klien diberikan bubur, sayur
Hasil :
11.05 5. Meningkatkan asupan oral Klien mengatakan minum 3 gelas
(450 cc)
Hasil :
11.10 6. Menganjurkan keluarga Klien nampak makan buah-
memberikan makanan buahan
ringan seperti buah-
buahan/jus buah
11.15 Hasil :
7. Mengkonsultasi dengan Agar keadaan klien tidak
dokter jika ada tanda-tanda bertambah buruk
dan gejala cairan memburuk
Rabu, 01
Juni 2016
07.50 Hasil :
4 Kolaborasi dengan ahli gizi Klien diberi nasi, sayur dan telur
08.10 2 Hasil :
Mengkaji tingkat kecemasan Klien mengatakan masih
klien khawatir terhadap kandungannya
08.15 Hasil :
0 Mengontrol stimulus untuk Klien menjaga nutrisi agar
kebutuhan klien yang janinnya tidak terganggu
dapat memicu kecemasan
08.20 Hasil :
1 Memberikan HE tentang Klien paham dengan informasi
penyakitnya yang diberikan perawat
08.40 3 Hasil :
Monitor kemampuan Klien mengatakan belum bisa
perawatan diri secara melakukan perawatan diri secara
mandiri mandiri
08.45 Hasil :
0 Monitor kondisi rambut dan Rambut tampak bersih dan tidak
kulit kepala termasuk teraba rambut yang berminyak
lainnya (kasar, kering, kotor,
berbau,dan ada dandruf)
09.00 4 Hasil :
Monitor tanda-tanda vital TTV :
klien TD : 110/70 mmHg
N : 70x/menit
S : 36ºC
RR : 22x/menit
09.05 Hasil :
0 Monitor kehilangan Klien mengatakan masih mual
cairan seperti muntah
09.10 Hasil :
Klien makan nasi, sayur, dan
1 Monitor makanan/cairan telur
yang dikonsumsi
Cairan RL dan air putih 4 gelas
(600cc)
09.15 Hasil :
Klien mengatakan minum 4 gelas
2 Meningkatkan asupan oral (600cc)
95
Klien 2
Selasa, 22
Maret 2017
P : 20 x/menit
Interpretasi Data :
e. Evaluasi Keperawatan
Tabel 4.7
Klien 1
Senin, 30 Dx.1 S:
Mei 2016 - Klien mengatakan mual dan muntah
sebanyak 7 kali dari waktu pagi s/d
malam
- Klien mengatakan muntah setiap habis
makan dan minum
- Klien mengatakan kurang nafsu makan
- Klien mengatakan hanya makan 4 sendok
O:
- Muntah sebanyak 7 kali
- Muntah cair berampas
- ½ porsi makan tidak dihabiskan
- Bibir tampak kering
- Mukosa pucat
- Kembung
- Abdomen teraba tegang saat muntah
- Abdomen membesar sesuai umur
kehamilan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji pola makan klien
2. Anjurkan klien makan sedikit tapi
sering
3. Berikan makanan dalam porsi
hangat
4. Berikan air minum pada saat makan
5. Berikan makanan kesukaan klien
6. Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan saat makan
7. Kolaborasi dengan ahli gizi
Dx.2 S:
- Klien mengatakan semoga janin dalam
kandungan sehat
- Keluarga klien mengatakan semoga
penyakit yang diderita klien tidak parah
O:
- Wajah kelihatan sedih
- Tampak murung
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
10
0
Dx.3 :
0 Klien mengatakan sudah 2 hari
tidak mandi
1 Klien mengatakan selama dirawat
dirunah sakit tidak pernah
keramas
2 Klien mengatakan tidak bisa mandi
sendiri
O:
Klien mengeluarkan bau tak sedap
Rambut tampak ada dandruff, kotor dan
berbau
Rambut teraba berminyak dan ada
perlengketan
Kulit teraba lengket
A : Masalah belumteratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor kemampuan perawatan diri
secara mandiri
Monitor kondisi kulit
Monitor kondisi rambut dan kulit
kepala termasuk kelainannya
(kasar, kering, kotor, berbau dan
ada dandruf)
Bantu melakukan perawatan diri
sesuai kebutuhan
Dx. 4
:
0 Klien mengatakan hanya minum 2 gelas
(300cc)
1 Klien mengatakan pahit saat mengecap
O:
2 Keadaan umum lemah
3 Tampak bercak-bercak putih pada lidah
4 Penurunan sensasi rasa (pahit
saat mengecap)
5 Terpasang infus pada tangan kanan
(infus RL : Dexa 5% 2:1 28 tpm, drips
neurobion 1 amp/24 jam)
6 Kulit tampak kering
7 Kulit teraba kering dan kasar
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor tanda-tanda vital klien
Monitor kehilangan cairan seperti
muntah
Monitor makanan/cairan yang
101
dikonsumsi
4. Monitor status gizi
5. Tingkatkan asupan oral
6. Anjurkan keluarga memberikan
makanan ringan seperti buah-
buahan/jus buah
7. Konsultasikan dengan dokter jika
ada tanda-tanda dan gejala cairan
memburuk
Selasa, 31 Dx.1 S:
Mei 2016 - Klien mengatakan mual dan muntah
sebanyak 2 kali
- Klien mengatakan kurang nafsu makan
- Klien mengatakan hanya makan 5 sendok
O:
- Muntah sebanyak 2 kali
- ½ porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji pola makan klien
2. Anjurkan klien makan sedikit tapi
sering
3. Berikan makanan dalam porsi
hangat
4. Berikan air minum pada saat makan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
Dx.2 S:
- Klien mengatakan semoga janin dalam
kandungan sehat
- Keluarga klien mengatakan semoga
penyakit yang diderita klien tidak parah
O : Tampak murung
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji tingkat kecemasan klien
2. Kontrol stimulus untuk kebutuhan
klien yang memicu kecemasan
3. Berikan HE tentang penyakitnya
Dx.3 S:
- Klien mengatakan sudah 2 hari tidak
mandi
- Klien mengatakan tidak bisa mandi
sendiri
O : Kulit teraba lengket
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor kemampuan perawatan diri
secara mandiri
2. Monitor kondisi rambut dan kulit
kepala termasuk kelainannya (kasar,
kering, kotor, berbau dan ada
dandruf)
3. Berikan bantuan sampai klien benar-
benar mampu merawat sendiri
102
secara mandiri
Dx. 4
S:
- Klien mengatakan hanya minum 3 gelas
(450cc)
- Klien mengatakan pahit saat mengecap
O:
- Keadaan umum lemah
- Tampak bercak-bercak putih pada lidah
- Penurunan sensasi rasa (pahit saat
mengecap)
- Terpasang infus pada tangan kanan (infus
RL : Dexa 5% 2:1 28 tpm, drips
neurobion 1 amp/24 jam)
- Kulit tampak kering
- Kulit teraba kering dan kasar
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital klien
2. Monitor kehilangan cairan seperti
muntah
3. Monitor makanan/cairan yang
dikonsumsi
4. Tingkatkan asupan oral
5. Konsultasikan dengan dokter jika
ada tanda-tanda dan gejala cairan
memburuk
Rabu , 01 Dx.1 S:
Juni 2016 - Klien mengatakan mual dan muntah
- Klien mengatakan nafsu makan masih
kurang
O : ½ porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Dx. 4 S:
- Klien mengatakan hanya minum 4 gelas
(600cc)
O:
- Keadaan umum lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
103
Klien 2
Selasa, 22 Dx.1 S:
Maret - Klien mengatakan mual dan muntah
2017 lebih dari 10 kali dalam sehari
- Klien mengatakan setiap kali makan
dia selalu muntah
O:
- Klien tampak mual dan muntah
- Klien tampak menolak untuk makan
- Selera makan klien tidak ada
1
- Klien tampak menghabiskan /3 porsi
saja
- Klien mengalami penurunan berat
badan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Monitor mual muntah
3. Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan harian
4. Timbang berat badan tiap hari
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
Dx.2 S:
- Klien mengatakan jarang minum
- Klien mengatakaan setiap makanan
atau minuman yang masuk langsung
dimuntahkan
O:
- Denyut nadi klien meningkat
- Klien tampak pucat
- Turgor kulit kering
- Konjungtiva anemis
- TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 37,5oC
P : 25 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor vital sign
- Monitor respon pasien terhadap
penambahan cairan
- Anjurkan pasien untuk menambah
intake oral
- Kolaborasikan pemberian cairan IV
Dx.3 S:
- Klien mengatakan merasa pusing
ketika bangun dari tempat tidur
- Klien mengatakan sangat terbatas
dalam beraktivitas
O:
- Klien tampak lemah
104
pada klien. Pada klien 1 saat melakukan evaluasi tindakan setiap diagnosa
B. Pembahasan
1. Pengkajian
Pada pengkajian ditemukan beberapa data yang ada pada kedua klien.
Klien 1 bernama Ny. M G1P0A0 umur 25 tahun dan klien 2 bernama Ny. W
yang dimana kedua klien mengalami mual dan muntah lebih dari 10x, berat
Sesuai teori Khayati, 2013 menyatakan mual dan muntah saat hamil,
yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa sampai
yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas,
kondisi dan janin yang dikandungnya. Sedangkan Ny.W tidak tedapat data
psikologis.
Sesuai teori Khayati, 2013 dan Jusuf CE, 2016 ada beberapa etiologi
overdistensi rahim, faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang
tanggung jawab sebagai ibu dan kehilangan pekerjaan serta riwayat gestasi,
dimana ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sekitar 60-80% pada
Menurut Tiran, 2008 mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil
ibu hamil akan cenderung mengalami mual dan muntah dalam kehamilan,
dalam hiperemesis gravidarum tingkat 1 dengan 5 tanda gejala yang ada pada
108
Ny.M dan Ny.W yaitu ibu merasa lemah, muntah terus menerus yang
mempengaruhi keadaan umum, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun
Care Orem, data dari Ny.M dan Ny.W setelah dianalisis dapat memenuhi
ditempat tidur, merasa lemah, muntah sebanyak 10x, merasa pusing, belum
peneliti bahwa dalam kehamilan bukan hanya dilihat dari kesehatan ibu dan
anak saja tetapi juga pada psikologis ibu dapat mempengaruhi janin yang
dikandungnya dan pada usia kehamilan 15 minggu sudah bisa terdengar detak
harus menggali lebih dalam mengenai masalah atau keluhan yang sedang
dialami oleh klien sehingga dari hasil pengkajian tenaga kesehatan dapat
mengetahui masalah dan tindakan apa yang harus diberikan pada klien.
2. Diagnosa keperawatan
tanda/gejala dan faktor risiko, dimana terdapat kriteria mayor dan minor
dalam menegakkan diagnosa. Kriteria mayor adalah tanda dan gejala yang
minor adalah tanda dan gejala yang tidak harus ditemukan, namun dapat
Pokja SDKI DPP PPNI, 2017 terdapat 9 diagnosa keperawatan yang sering
muncul pada ibu hiperemesis gravidarum yaitu : Pola napas tidak efektif
bila dilihat dari SDKI, 2017 pada Ny.M ditemukan 1 diagnosa yang sesuai
yaitu Defisit Nutrisi dan 3 diagnosa yang belum sesuai yaitu Defisit
Intoleransi Aktivitas.
yaitu :
kehilangan cairan yang berlebih pada Ny.M dan kekurangan volume cairan
analisa dari pengkajian terdapat data pada Ny.M merasa lemah, kurang
cairan, turgor kulit jelek, mukosa pucat, berat badan menurun. Sedangkan
pada Ny.W merasa lemah, kurang cairan, turgor kulit menurun, bibir kering
dengan kehilangan cairan aktif D.0023. Pada Ny.M dalam kasus peneliti
pada Ny.W bila dilihat dari tanda gejala yang dialami klien sudah memenuhi
80% - 100% validasi penegakkan diagnosa sesuai dengan kriteria mayor dan
minor. Dimana menurut teori SDKI, 2017 kriteria mayor yang dapat dilihat
dari data objektif meliputi frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
Kriteria minor yang dapat dilihat dari data subjektif ialah merasa lemah dan
merasa haus sedangkan data objektif yaitu pengisian vena menurun, status
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan frekuensi mual dan
muntah berlebihan, hasil analisa peneliti dari pengkajian terdapat data pada
Ny.M mengeluh mual dan muntah, nafsu makan menurun,merasa lemah dan
terjadi penurunan berat badan. Pada Ny.W mengeluh mual dan muntah, nafsu
dan Ny.W menurut teori SDKI, 2017 menjadi risiko defisit nutrisi ditandai
dengan kurangnya asupan makanan D.0032. Pada Ny.M dan Ny.W dalam
bila dilihat dari tanda gejala yang dialami klien seharusnya diangkat diagnosa
risiko defisit nutrisi karena pada Ny.M dan Ny.W kriteria mayor dan minor
kriteria mayor dan minor. Dimana menurut teori SDKI, 2017 tidak terdapat
kriteria mayor dan minor tetapi hanya terdapat faktor risiko yang mendukung
diagnosa risiko.
112
yaitu :
Ny.M, hasil analisa peneliti dari pengkajian terdapat data pada Ny.M merasa
khawatir pada janin dalam kandungannya, sulit tidur dan sering terbangun,
mengeluh pusing, mengeluh mual dan muntah. Pada Ny.W berdasarkan data
terpapar informasi D.0080. Pada Ny.M bila dilihat dari tanda gejala yang
sesuai dengan kriteria mayor dan minor. Dimana menurut teori SDKI, 2017
kriteria mayor yang dapat dilihat dari data subjektif ialah merasa bingung,
merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang di hadapi dan sulit tidur
dan sulit tidur. Kriteria minor yang dapat dilihat dari data subjektif ialah
bergetar, kontak mata buruk, sering berkemih dan berorientasi pada masa
lalu.
analisa peneliti dari pengkajian terdapat data pada Ny.M sudah 2 hari tidak
mandi sejak dirawat, tidak mampu mandi, makan, ketoilet secara mandiri.
113
Pada Ny.W berdasarkan data yang ada tanda dan gejala tidak menunjukkan
kelemahan D.0109. Pada Ny.M bila dilihat dari tanda gejala yang dialami
dengan kriteria mayor dan minor. Dimana menurut teori SDKI, 2017 kriteria
mayor yang dapat dilihat dari data subjektif ialah menolak melakukan
hasil analisa peneliti dari pengkajian terdapat data pada Ny.W mengeluh
lelah, merasa lemah saat beraktivitas, tidak dapat melakukan aktivitas secara
mandiri.
Pada Ny.M bila dilihat dari tanda gejala yang dialami klien sudah memenuhi
80% - 100% validasi penegakkan diagnosa sesuai dengan kriteria mayor dan
minor. Dimana menurut teori SDKI, 2017 kriteria mayor yang dapat dilihat
dari data subjektif ialah mengeluh lelah sedangkan data objektif yaitu
frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat. Kriteria minor yang
dapat dilihat dari data subjektif ialah dispnea saat/setelah aktivitas, merasa
tidak nyaman setelah beraktivitas dan merasa lemah sedangkan data objektif
11
4
yaitu tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat, gambaran EKG
peneliti diagnosa ada yang sudah sesuai dengan teori tetapi cara penulisan
pada kasus Ny.M dan Ny.W masih belum sesuai dengan teori dan prioritas
masalah yang ada pada klien. Sebagai seorang perawat maka dalam
keluhan yang sedang dialami oleh klien sehingga dari hasil pengkajian tenaga
kesehatan dapat mengetahui masalah dan tindakan apa yang harus diberikan
pada klien.
3. Intervensi Keperawatan
belum sesuai dengan SIKI, 2018 dan SLKI, 2019 yang digunakan sebagai
monitor frekuensi dan kekuatan nadi, monitor tekanan darah, monitor berat
badan, monitor elastisitas atau turgor kulit, monitor intake dan output cairan,
membaik dengan kriteria hasil L.03030 : berat badan membaik, Indeks Massa
Edukasi (anjurkan diet yang diprogramkan dan Kolaborasi dengan ahli gizi
sampai mandiri, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri dan
11
6
kemampuan.
monitor kelelahan fisik dan emosional, monitor pola dan jam tidur,
di sisi tempat tidur jika tidak dapat berpindah atau berjalan, Edukasi anjurkan
tirah baring, anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang dan Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan.
menurut asumsi peneliti belum sesuai dengan penyusunan standard luaran dan
untuk klien 1 dan 2 bila difokuskan pada penyebab dari diagnosa keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
Ny.M dan Ny.W yaitu memonitor tekanan darah, memonitor elastisitas atau
hipovolemia.
disusun untuk mengatasi masalah risiko defisit nutrisi terhadap Ny.M dan
kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan.
5. Evaluasi Keperawatan
cairan secara aktif pada Ny.M tidak teratasi pada hari ketiga pada tanggal 01
Juni 2016, didapatkan data klien minum hanya 4 gelas/600cc, keadaan umum
masih lemah, turgor kulit belum membaik. Sedangkan pada Ny.W teratasi
pada hari ketiga pada tanggal 24 Maret 2017, didapatkan data hasil bahwa
klien sudah minum teratur sedikit tetapi sering, wajah klien tampak ceria,
kurangnya asupan makanan pada Ny.M tidak teratasi pada hari ketiga pada
tanggal 01 Juni 2016, didapatkan data klien masih mual dan muntah, nafsu
makan masih kurang, ½ porsi makan tidak dihabiskan, berat badan tidak
meningkat masih 50 kg. Sedangkan pada Ny.W teratasi pada hari ketiga pada
tanggal 24 Maret 2017, didapatkan data hasil bahwa klien tidak muntah lagi
dan hanya sesekali mual, nafsu makan membaik, 1 porsi makan dihabiskan,
pada Ny.M tidak teratasi pada hari ketiga pada tanggal 01 Juni 2016,
didapatkan data klien belum bisa melakukan perawatan diri secara mandiri
pada Ny.M tidak teratasi pada hari ketiga pada tanggal 01 Juni 2016,
tampak murung.
pada Ny.W teratasi pada hari ketiga pada tanggal24 Maret 2017, didapatkan
data pusing mulai berkurang, klien dapat berjalan ke kamar kecil sacara
mandiri.
respon dari klien setelah dilakukan tindakan sehingga membuat masalah yang
ada pada Ny.M belum teratasi dan masalah pada Ny.W teratasi pada hari
ketiga.
BAB IV
Kesimpulan
dengan hiperemesis gravidarum pada Ny.M dan Ny.W maka peneliti dapat
tanda dan gejala yang sama dan berbeda, keluhan yang dirasakan sama yaitu
Perencanaan yang digunakan pada klien 1 dan 2 tidak menggunakan SIKI dan
SLKI
berjalan dengan baik berkat kerja sama dari klien, keluarga, perawat ruangan
Hasil evaluasi yang dilakukan peneliti pada klien 1 dari 4 masalah keperawatan
121
122
tidak teratasi. Klien 2 dari 3 masalah keperawatan teratasi semua yaitu risiko
Hiperemesis, W. (2019). Aktivasi dan stimulasi CT2. (2), 2019. Retrieved from
https://pdfslide.net/download/link/woc-hiperemesis-gravidarum-2
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI;
2014.
Khayati, N. (2013). Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Khayati, Kebidanan DIII UMP,
2013. 11–68.
Morgan, Gerri. (2009). Obstetri dan genekologi panduan praktik. Jakarta : EGC
Muhlisin, A., & Irdawati. (2010). Teori Self Care Dari Orem Dan Pendekatan
123
Dalam Praktek Keperawatan\. 97–100. Retrieved from
http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/viewFile/3800/2460
Rofi’ah, S., Widatiningsih, S., & Arfiana. (2019). Studi Fenomenologi Kejadian
Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Jurnal Riset
Kesehatan. https://doi.org/10.31983/jrk.v8i1.3844
SDKI. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017. Retrieved
from http://sdki.bkkbn.go.id/files/buku/2017IDHS.pdf
Sumarni, S. (2017). Model sosio ekologi perilaku kesehatan dan pendekatan. The
Indonesian Journal of Public Health, 12, No.1(August), 129–141.
https://doi.org/10.20473/ijph.v12i1.2017.129-000
Tim Pokja SDKI PPNI. (2017). Standar diagnosa keperawatan indonesia. Dewan
Pengurus Pusat. https://doi.org/10.1103/PhysRevLett.77.1889
https://lib.akpermpd.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1035&keywords=Rahma lia
https://www.sc ribd.com/document/365063549/Hiperemesis-PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY “M” DENGAN
DIAGNOSA MEDIS HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI
RUANG VK TRANSISI
RSU PKU MUHAMMADIYAH ROGOJAMPI
BANYUWANGI
A. Pengkajian
Ruang/Kamar : VK Kelas : I
1. Idenstitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny “M”
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Kawin :1x
b. Identitas Suami
Nama : Tn “R”
Umur : 25 tahun
81
: Sarjana Teknik
: Wiraswasta
: jawa
: Islam
: Bg Rejo Songgon
: Menikah
: 3 bulan
Pendidikan
Pekerjaan
Suku / Bangsa
Agama
Alamat
Status Perkawinan
Lama Perkawinan
Riwayat Keperawatan
Mual dan muntah disertai pusing dirasakan sejak 3 hari yang lalu
b. Riwayat Menstruasi
Lamanya : 7 Hari
Jumlah : 3 kali
G:1P:1 A:0
4 Keluhan : muntah
;;
G1
G2 ? ? ? ? ? 79 ? 70
51
? 68
39 33 33 31 28 27
G3 25 25
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
G1: Kakek dan Nenek Klien dari Ayah dan Ibu sudah
1 Aktivitas terganggu
calon ibu
Suami
2 Eliminasi
BAB
3. Pemeriksaan Fisik
2) Kesadaran : Composmentis
5) IMT : 16
7) Nadi : 60 x / i
8) Frekuaensi nafas : 20 x / i
Daerah Kepala
0 Kepala
Kulit Kepala
Wajah
Mata
Telinga
Hidung
maksilaris
Mulut
0 Inspeksi
gigi
1 Leher
2 Paru-paru
tambahan pernafasan
Auskultasi
4 Mammae
Inspeksi
Palpasi
d. Abdomen
matang
7 Perkusi : kembung
8 Palpasi : tinggi fundus uteri belum teraba, Abdomen teraba
e. Ekstremitas
9 Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah
Kulit
Daerah Genetalia
0 Inspeksi
Anus
4. Status Neurologis
a. Gcs : E= 4 M= 6 V= 5
b. Kesadaran : composmentis
a.Laboratotium
Injeksi Menetralisir
1. 30-5-16 1 amp 8 jam IV
Ranitidine asam lambung
Untuk mence-
Ranitidine IV
2. 30-5-16 Ondansetron 1 amp 8 jam gah mual dan
Antasida muntah
Menetralisir
3. 30-5-16 Antasida 8 jam Oral
asam lambung
Membantu
mencukupi
Drips
4. 30-5 -16 1 amp 24 jam IV asupan
Neurobion
vitamin
Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Kehamilan
IMT : 16
TB: 158 Cm
BB: 50 Kg
y) Berikan HE 10.Menambah
tentang
wawasan klien
penyakitnya
tentang
penyakitnya
mei klien
2016 Hasil : S:
Klien mengatakan kurang 1. Klien Mengatakan mual
nafsu makan, klien dan muntah sebanyak 2
mengatakan hanya kali
makan 5 sendok . 2. Klien mengatakan kurang
07.35 2. Menganjurkan klien nafsu makan
makan sedikit tapi sering 3. Klien mengatakan hanya
Hasil : makan 5 sendok
Klien mengatakan kurang O:
nafsu makan 1. Muntah sebanyak 2 kali
07.40 3. Memberikan makanan 2. ½ porsi makan tidak
dalam porsi hangat dihabiskan
Hasil : A : Masalah belum teratasi
Keluarga sudah memberi- P: Lanjutkan intrvensi
kan makanan dalam 1. Kaji pola makan klien
keadaan hangat tapi klien 2. Anjurkan klien makan tapi
hanya makan 5 sendok sering
07.45 4. Memberikan air minum 3. Berikan makanan dalam
pada saat makan porsi hangat
Hasil : 4. Berikan air Minum pada
Keluarga selalu menye- saat makan
diakan air minum saat 5. Kolaborasi Dengan ahli
makan gizi
07.50 5. Memberikan makanan
kesukaan klien
Hasil :
Klien tampak memakan
buah-buahan
07.55 6. Menciptakan lingkungan
yang menyenangkan saat
makan
Hasil :
Suasana kamar nyaman
dan tenang
08.00 7. Mengkolaborasikan
dengan ahli gizi
Hasil :
Klien diberi bubur, sayur
dan tempe
09.20 Menkonsultasikan
dengan dokter jika ada
Hasil
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Merupakan Rumah Sakit Polri
kelas B. Sekarang menjadi Rumah Sakit Badan Layanan Umum (BLU)
yang berada di Jln. Letjend. Pol. Mappa Oudang No. 63 Makassar,
Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi selatan,
Indonesia. 90223. Telpon: 0411-830841. Di sebelah Barat berbatasan
dengan Jalan Letjen Pol. Mappa Oudang, disebelah Timur berbatasan
dengan Jalan Kumala, disebelah Selatan berbatasan dengan Jalan
Mallongbassang dan disebelah Utara berbatasan dengan Kampus Akper
Mappa Oudang Makassar .
Rumah Sakit Bhayangkara Makassar memiliki 17 Ruang Perawatan
diantaranya:
Ruang Perawatan VIP Cendrawasih
Ruang Perawatan VIP Merak
Ruang Perawatan VIP Garuda
Ruang Perawatan Bersalin Nuri
Ruang Perawatan Maleo
Ruang Perawatan Bangau
Ruang Perawatan Kenari
Ruang Perawatan Merpati
Ruang Perawatan Gelatik
Ruang Perawatan Rajawali
Ruang Perawatan Elang
Ruang Perawatan Kasuari
Ruang Perawatan Kakatua
Ruang Perawatan Anak Parkit
Ruang Perawatan Anak Ketilang
Ruang Perawatan Intensive Care Unit (ICU)
Ruang Kamar Operasi
Ruang kebidanan Nuri mempunyai Ruang VIP, Ruang Perawatan
Bangsal (kelas III) dan Ruang Perawatan Kelas I dan kelas II. Klien
menggunakan jaminan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) kelas I dan ditempatkan di kamar 10 (kelas I).
2. Karakteristik Partisipan (Identitas Klien)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada klien Ny. W Hyperemesis Gravidarum
dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di ruang perawatan
Nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 22 Maret 2017, diketahui bahwa klien
datang ke rumah sakit dengan keluhan mual muntah yang terjadi lebih dari 10 kali dalam
sehari. Klien berusia 32 tahun, klien merupakan anak tunggal dan kehamilan klien
merupakan kehamilan yang ke 3, klien memiliki 2 orang anak laki-laki yang masing-
masing berusia 5 tahun dan 2 tahun, klien tidak pernah mengalami abortus. Klien bekerja
sebagai polisi wanita (polwan) dan suami klien bekerja sebagai karyawan swasta dan
tinggal di Jl. Aspol Toddopuli Blok
Usia : 33 tahun
Pekerjaan : Swasta
GI
64
65 6
70 6
G II
33 32
8 6
G III
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Klien
? : Tidak diketahui
X : Meninggal
----- : Garis serumah
Pemeriksaan fisik
0 keadaan umum/kesadaran
kesadaran komposmentis
klien tampak lemah
klien tampak gelisah
klien malas beraktivitas
1 tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
N : 90 x/menit
: 22 x/menit
Berat badan
Sebelum sakit : 62 kg
Saat sakit : 55 kg
Tinggi badan : 175 cm
wajah
0 inspeksi
ekspresi wajah tampak meringis
wajah klien tampak pucat
tidak tampak udema
1 palpasi
tidak terdapat nyeri tekan
rambut
0 inspeksi
tampak pendek, lurus, dan bersih
1 palpasi
tidak terdapat nyeri tekan
rambut mudah rontok
mata
0 inspeksi
tampak simetris kiri dan kanan
konjungtiva tampak anemis
tidak tampak icterus pada sclera
pupil isokor bila dirangsang cahaya
1 palpasi
tidak teraba adanya nyeri tekan
mulut
0 inspeksi
tidak terdapat stomatitis
bibir tampak kering
lidah tampak kurang bersih
gigi tampak bersih
leher
0 inspeksi
tidak tampak adanya pembengkakan kelenjar tyroid
1 palpasi
tidak teraba nyeri tekan
tidak teraba pembesaran karotis
buah dada
0 inspeksi
tampak simetris kiri dan kanan
putting tampak terbentuk
1 palpasi
tidak terdapat nyeri tekan
ASI belum keluar
Abdomen
0 Inspeksi
Tidak tampak luka bekas operasi
Tampak linea nigra dan striae livit
Perut masih tegang
1 Palpasi
Balotemen : DJJ (+)
Tinggi fundus : 2 jari dibawah pusat
Genetalia dan anus
Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
0 Ekstremitas atas
Udema : tidak ada
CRT : 0-3 detik
1 Ekstremitas bawah
Udema : tidak ada
Varises : tidak
Adanya nyeri : tidak ada
Kesemutan : tidak ada
Kejang : tidak
Pemeriksaan diagnostic
WBC : 7,3x10^3/ul 4,0-10,0
HGB : 11,4 g/dl 11,0-16,0
A. Data Subjektif
0 Klien mengatakan mual muntah lebih dari 10 kali
1 Klien mengatakan nafsu makan klien berkurang
2 Klien mengatakan setiap kali makan dia selalu muntah
3 Klien mengatakan jarang minum
4 Klien mengatakaan setiap makanan atau minuman yang masuk
langsung dimuntahkan
5 Klien mengatakan penglihatan berkunang-kunang
6 Klien mengatakan cepat lelah
7 Kien mengatakan merasa pusing ketika bangun dari tempat tidur
8 Klien mengatakan sangat terbatas dalam beraktivitas
B. Data Objektif
9 Klien tampak mual dan muntah
10 Klien tampak menolak untuk makan
11 Selera makan klien tidak ada
DO :
1. Klien tampak mual Emesis gravidarum
dan muntah Komplikasi
2. Klien tampak menolak Hiperemesis gravidarum
untuk makan Pengeluaran nutrisi berlebihan
3. Selera makan klien
tidak ada
4. Klien tampak Ketidakseimbangan nutrisi
1 kurang dari kebutuhan tubuh
menghabiskan /3
porsi saja
5. Berat badan klien
tampak menurun
- Sebelum sakit : 62kg
- Saat sakit : 55 kg
6. IMT
17,97 (kurang)
DO:
1. Klien tampak lemah
Hiperemesis
2. Klien tampak dibantu
oleh keluarga ketika
ingin bangun dari
Kehilangan cairan berlebih
tempat tidur
Klien tampak dibantu
oleh keluarga ketika Dehidrasi
berjalan ke kamar kecil
4. Klien tampak terbatas
dalam menjalankan Hemokonsentrasi
aktivitas
Aliran darah ke jaringan menurun
Otot lemah
Kelemahan tubuh
Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
N = 90x/menit
S = 37 oC
P = 22 x/menit
11.30 2. Memonitor respon pasien terhadap penambahan cairan
Hasil : klien tampak memuntahkan apabila ada yang
makanan atau cairan yang masuk ke dalam tubuh
3. Menganjurkan pasien untuk menambah intake oral
11.35
Hasil : Klien tampak minum air putih dan diselingi susu
11.45 4. Berkolaborasi pemberian cairan IV
Hasil : Klien diberi cairan RL di lengan sebelah kiri
N = 84 x/menit
S = 36,5 oC
12.25
P = 20 x/menit
2. Memonitor respon pasien terhadap penambahan cairan
Hasil : klien dapat menerimanya dan minum sedikit tapi
12.30 sering untuk mencegah dehidrasi
3. Menganjurkan pasien untuk menambah intake oral
Hasil : Klien tampak meningkatkan minum air putih
12.50
4. Berkolaborasi pemberian cairan IV
Hasil : Klien diberi cairan RL di lengan sebelah kiri
N = 88 x/menit
S = 36 oC
P = 20 x/menit
15.20 Memonitor respon pasien terhadap penambahan cairan
Hasil : klien tampak minum sedikit tapi sering untuk
mencegah dehidrasi
Menganjurkan pasien untuk menambah intake oral Hasil
15.30
: klien mengerti dan mau melakukannya
15.40 Berkolaborasi pemberian cairan IV
Hasil : Klien diberi cairan RL di lengan sebelah kiri
II 12.55
S = keluarga klien mengatakan sudah sering minum sedikit
tapi sering
O = - Pucat pada wajah klien sudah berkurang
Konjungtiva masih tampak anemis
TTV
TD=110/90 mmHg
N = 84x/menit
S = 36,5 oC
P = 20 x/menit
A = Masalah teratasi
III 16.30 P = Pertahankan intervensi
A = masalah teratasi
P = Pertahankan intervensi
25