Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

DIET TINGGI PROTEIN RENDAH KALIUM (TPRK)


PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
DI RUANG SAKURA RSUD KAB. SUMEDANG

Diajukan untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Stase Keperawatan Medikal Bedah CCSA
Program Sarjana Keperawatan

Disusun oleh:
Mega Fitri I 220110160043
Ai Indah Nazriah 220110160044
Indah Enrianini W 220110160046
Siti Juarsiah 220110160047
Lintang Tyas A 220110160050
Indah Widya F 220110164004
Ajeng Ratnasari 220110164005

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Topik : Diet Tinggi Protein Rendah Kalium pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dialis

Subtopik :
1. Pengertian Diet Tinggi Protein Rendah Kalium.
2. Tujuan Diet Tinggi Protein Rendah Kalium.
3. Prinsip Diet untuk Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik.
4. Perbedaan Diet Gagal Ginjal Kronik (GGK) dengan Makanan Biasa.
5. Cara Mengatur Diet Tinggi Protein Rendah Kalium (TPRK) pada Pasien
Gagal Ginjal Kronik.
6. Cara Mengolah Makanan untuk Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK).
7. Contoh Menu Diet Tinggi Protein Rendah Kalium pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik.
Sasaran : Tn. D dan keluarga Tn. D yang merupakan pasien gagal ginjal kronik yang
berada di ruang sakura RSUD Kab. Sumedang.
Hari/Tanggal : Rabu, 27 November 2019
Waktu : 1 x 30 menit
14.00-14.30 WIB
Tempat : Ruang Sakura RSUD Kab. Sumedang
Narasumber :
 Mega Fitri I
 Ai Indah Nazriah
 Indah Enrianini W
 Siti Juarsih
 Lintang Tyas A
 Indah Widya F
 Ajeng Ratnasari
1. Karakteristik/Prasyarat Peserta Didik
Peserta dalam proses pendidikan kesehatan ini adalah pasien gagal ginjal kronik dan
keluarga yang tidak mengetahui diet yang disarankan untuk penderita gagal ginjal kronik.
2. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 30 menit, pasien dan keluarga dapat
mengetahui pola diet Tinggi Protein Rendah Kalium (TPRK) bagi pasien gagal ginjal
kronik.
3. Capaian pembelajaran
a. Peserta mampu menyebutkan pengertian diet.
b. Peserta mampu mengetahui tujuan diet tinggi protein rendah kalium.
c. Peserta mampu menyebutkan prinsip diet untuk Pasien dengan gagal ginjal kronik.
d. Peserta mampu mengetaui perbedaan antara Diet gagal ginjal kronik (GGK) dengan
makanan biasa.
e. Peserta mampu mengetahui cara mengatur diet tinggi protein rendah kalium (TPRK)
pada pasien gagal ginjal kronik.
f. Peserta mampu mengetaui cara mengolah makanan untuk pasien gagal ginjal kronik
(GGK).
g. Peserta mampu menyebutkan contoh menu diet tinggi protein rendah kalium pada pasien
gagal ginjal kronik.
4. Materi Pengajaran
1. Pengertian diet
2. Tujuan diet tinggi protein rendah kalium.
3. Prinsip diet untuk pasien dengan gagal ginjal kronik.
4. Perbedaan diet Gagal Ginjal Kronik (GGK) dengan makanan biasa.
5. Cara mengatur diet Tinggi Protein Rendah Kalium (TPRK) pada pasien gagal ginjal
kronik.
6. Cara mengolah makanan untuk pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK).
7. Contoh menu diet tinggi protein rendah kalium pada pasien gagal ginjal kronik.
5. Strategi Pembelajaran
a. Ceramah
b. Dialog
6. Kegiatan Belajar – Mengajar
Kegiatan Peserta Alokasi
Tahap Kegiatan Pendidik Metode Media
Didik Waktu
Persiapan - Mempersiapkan Stand by di tempat Media 2 menit
materi yang sudah disiapkan
- Mempersiapkan disediakan.
-
media
- Mempersiapkan
tempat
Kegiatan 1. Mengucapkan 1. Membalas Dialog Tanpa 3 Menit
Pembuka Salam Salam media
2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan
Diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan 4. Memperhatikan
Tujuan
4. Menjelaskan
Kontrak Waktu
Uraian 1. Penyampaian 1. Mendengarkan - Dialog 1. Leaflet 20
Materi materi tentang dan tanya Menit
pengertian diet memperhatikan jawab
2. Penyampaian 2. Mendengarkan
tujuan tinggi dan menyimak
protein rendah 3. Mendengarkan
kalium dengan baik
3. Menjelaskan 4. Mendengarkan
tentang prinsip dengan seksama
diet untuk pasien 5. Mendengarkan
dengan gagal dengan baik
ginjal kronik 6. Mendengarkan
4. Menjelaskan dan menanggapi
perbedaan diet penjelasan
gagal ginjal 7. Menjawab
kronik (ggk) pertanyaan
dengan makanan
biasa
5. Menjelaskan cara
mengatur diet
tinggi protein
rendah kalium
(TPRK) pada
pasien gagal
ginjal kronik
6. Menjelaskan cara
mengolah
makanan untuk
pasien gagal
ginjal kronik
7. Menyebutkan dan
menjelaskan
contoh menu
tinggi protein
rendah kalium
pada pasien gagal
ginjal kronik
8. Memberikan
pertanyaan
Kegiatan 1. Menyimpulkan 1. Menyimak 5 Menit
Penutup materi yang telah 2. Menyimak
disampaikan 3. Menyimak
2. Menekankan 4. Menyimak
kembali
pentingnya diet
tinggi protein
rendah kalium
pada pasien gagal
ginjal kronik
3. Menutup
pertemuan
4. Mengucapkan
salam
Total 30
Menit

7. Daftar Pustaka

Kesehatan, K. K. (2017, Agustus 15). Diet pada Pasien Gagal Ginjal Kronis dalam Terapi
Hemodialisa. Retrieved November 27, 2019, from Yankes Kemkes:
http://yankes.kemkes.go.id/read-diet-pada-pasien-gagal-ginjal-kronis-dalam-terapi-
hemodialisahd-2454.html
Kesehatan, K. K. (2019, Juli 11). Penatalaksanaan Diet Penyakit Ginjal Kronik dengan
Hemodialisis. Retrieved November 27, 2019, from Yankes Kemkes:
http://www.yankes.kemkes.go.id/read-penatalaksanaan-diet-penyakit-ginjal-kronik-
dengan-hemodialisis--7335.html

8. Evaluasi
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan dengan diet rendah protein pada pasien dengan
gagal ginjal kronik (CKD)
- Peserta yang hadir dapat menyebutkan pengertian diet.
- Peserta yang hadir dapat menyebutkan tujuan diet tinggi protein rendah kalium.
- Peserta yang hadir dapat menyebutkan prinsip diet untuk pasien dengan gagal ginjal
kronik.
- Peserta yang hadir dapat menyebutkan perbedaan antara diet untuk pasien gagal ginjal
kronik dengan makanan biasa.
- Peserta yang hadir dapat menyebutkan cara mengatur diet Tinggi Protein Rendah
Kalium (TPRK) pada pasien gagal ginjal kronik.
- Peserta yang hadir dapat menyebutkan cara mengolah makanan untuk pasien gagal
ginjal kronik (GGK).
- Peserta yang hadir menyebutkan contoh menu diet tinggi protein rendah kalium pada
pasien gagal ginjal kronik.
Lampiran
Materi Pembelajaran

1. Diet Tinggi Protein Rendag Kalium (TPRK) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Prevalensi gagal ginjal kronik (GGK) semakin meningkat, demikian juga pasien GGK
yang menjalani dialisis. Bebagai usaha dilakukan untuk menghambat progresi dari GGK.
Salah satu faktor yang dapat menghambat progresi GGK adalah pendekatan terapi diet pada
stadium pradialisis. Direkomendasikan pada pasien GGK perlu melakukan modifikasi asupan
nutrisinya. Penatalaksanaannya mencakup pada pengaturan asupan protein, garam, kalium,
kalsium, fosfor, oksalat, sitrat, asam urat dan air.
Penilaian status nutrisi, monitoring dan intervensi nutrisi merupakan komponen yang
memegang peranan penting dalam penatalaksanaan pasien penyakit ginjal kronik (GGK).
Adanya perubahan metabolism menyebabkan GGK stadium 1 sampai 5 memerlukan
penatalaksanaan nutrisi yang berbeda-beda sehingga memerlukan evaluasi dan terapi yang
spesifik. Disamping itu setiap individu pasien mempunyai masalah nutrisi yang spesifik
karena perbedaan metabolisme, etiologi dari GGK, stadium GGK genetik dan lingkungan.
Diet merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan zat gizi agar mencapai status gizi optimal,
pasien dapat beraktivitas normal, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, yang pada
akhirnya mempunyai kualitas hidup yang cukup baik. Diet pada pasien hemodialysis (HD)
sangat penting, walaupun telah menjalani HD rutin, diet dibutuhkan untuk mempertahankan
status gizi dan menjaga agar kenaikan hasil sisa metabolism tidak terlalu tinggi pada HD
berikutnya.
Pasien yang sedang menjalani cuci darah membutuhkan protein lebih banyak ketimbang
dengan orang yang sehat. Hal ini untuk mencegah pasien mengalami kekurangan protein saat
cuci darah berlangsung. Pasalnya, proses pencucian darah menggunakan alat khusus ini
membuat jumlah protein di dalam tubuh menurun drastis.
Bila protein tidak segera digantikan, maka tubuh akan mengalami gangguan fungsi organ
lainnya. Di dalam tubuh, protein berperan dalam membangun serta memperbaiki sel-sel,
termasuk otot. Jadi, saat Anda kekurangan protein, maka berat badan akan sangat menurun
dan massa otot akan hilang.
Untuk pasien yang menjalani cuci darah, maka asupan sumber protein yang harus
dikonsumsi tubuh adalah sebesar 1-1,2 gram/kg berat badan. Ini berarti, misalnya saja Anda
memiliki berat badan 60 kg, maka dalam satu hari protein yang harus didapatkan adalah
sebanyak 60-72 gram.
Di dalam tubuh, kalium dapat memengaruhi kerja jantung dan saat cuci darah terjadi,
kadar kalium dapat meningkat dan akhirnya berdampak pada jantung. Terlalu banyak makan
makanan berkalium tinggi hanya akan membahayakan kesehatan jantung dan dapat
berdampak fatal. Jadi, Anda harus menghindari makanan yang mengandung kalium tinggi
seperti, kacang-kacangan, kelapa dan produk berbahan kelapa, gula merah, sirup maple,
buah-buahan, seperti melon, pisang, dan jeruk, sayuran, seperti bayam, sawi, tomat, dan labu.
Hampir sebagian dari sayur-sayuran mentah memiliki kandungan kalium di dalamnya. Jadi,
lebih baik Anda memilih sayur yang sudah matang saja, karena proses pemasakan akan
mengurangi kadar kalium pada sayur.
2. Tujuan
a. Untuk mencukupi zat gizi sesuai kebutuhan pasien agar status gizi normal/optimal.
b. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.
c. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit (zat yang larut di dalam tubuh).
d. Menghindari terjadinya penumpukkan cairan di dalam tubuh.
e. Pasien mampu melakukan aktivitas sehari – hari.
3. Prinsip Diet Gagal Ginjal Kronik (GGK)
1. Cukupi kebutuhan energy sehari (kebutuhan energy setiap individu berbeda).
2. Tinggi protein, oleh karena itu pasien HD masih dianjurkan mengkonsumsi sumber
protein hewani maupun nabati (porsinya sesuai kebutuhan individu per hari), diskusi
dengan ahli gizi/Dietisien untuk kebutuhan protein sehari.
3. Hindari makanan tinggi garam tinggi kalium.
4. Cukupi kebutuhan serat, untuk mencegah kesulitan BAB (Buang Air Besar), sumber
serat: sayuran, buah, dan agar-agar.
5. Cukupi kebutuhan cairan sehari, diskusikan dengan Dokter/Ahli Gizi/Dietisien anda
beberapa total kebutuhan air putih sehari.
4. Perbedaan Diet Gagal Ginjal Kronik (GGK) dengan Makanan Biasa
a. Energi yang dihasilkan sesuai kebutuhan.
b. Memberikan protein tinggi untuk mempertahankan asam amino.
c. Membatasi makanan sumber natrium.
d. Membatasi makanan sumber kalium.
e. Banyaknya cairan harus disesuaikan dengan jumlah cairan yang keluar.
5. Cara Mengatur Diet Tinggi Protein Rendah Kalium (TPRK) pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik
a. Makan secara teratur dengan porsi kecil tapi sering ±6 kali sehari.
b. Hidangkan makanan dengan menarik agar selera makan meningkat.
c. Konsumsi makanan tinggi kalori.
Catatan: Madu, permen, sirup dianjurkan sebagai penambah kalori tetapi tidak diberikan
dekat pada waktu makan karena dapat mengurangi nafsu makan.
d. Pilih makanan sumber protein hewan dan hindari makanan sumber protein nabati karena
mempunyai kandungan protein rendah dan kalium tinggi.
e. Hindari makanan sumber kalium seperti umbi – umbian, air kelapa, kelapa muda,
sayuran mentah, dan buah – buahan yang mengandung kalium tinggi seperti pisang,
duku, pepaya, alpukat, apel merah, mangga.
f. Kurangi garam dan makanan yang diawetkan dengan garam (tinggi natrium) bila ada
oedema atau hipertensi seperti, telur asin, ikan asin, bumbu instan, dan makanan instan.
g. Batasi cairan yang berasal dari makanan dan minuman, bila jumlah air seni sehari kurang
dari normal. Keluaran urin normal 0,5 cc – 1 cc/Kg BB/hari.
6. Cara Mengolah Makanan untuk Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK)
1. Sayuran tidak dianjurkan dikonsumsi dalam keadaan mentah (lalapan).
2. Batasi garam dan bumbu-bumbu, seperti kecap, saus yang mengandung Na, ganti dengan
bumbu dapur lain.
3. Untuk mwmbatasi banyaknya cairan diolah dalam bentuk tidak berkuah, seperti ditumis,
dipanggang, dikukus, digoreng.
7. Contoh Menu
Pagi - Bubur 400 gram/Nasi 100 gram/ Nasi tim 150
gram
- Telur mata sapi 1 butir
- Setup buncis 75 gram
- Teh manis
Jam 10.00 Puding maizena
Siang - Bubur 400 gram/Nasi 100 gram/ Nasi tim 150
gram
- Daging bumbu tomat 40 gram
- Cah sayuran 100 gram
- Jus melom
Jam 16.00 - Cente manis
Sore - Bubur 400 gram/Nasi 100 gram/ Nasi tim 150
gram
- Pepes ayam 100 gram
- Capcay 75 gram
- Semangka
Jam 20.00 - Madu bisa satu sendok makan

Anda mungkin juga menyukai