TEMPAT: Tentatif
TANGGAL: 5 November 2020
I. Hasil Pengkajian
Klien berinisial Nn.D berjenis kelamin perempuan usia 22 tahun telah dikaji pada tanggal 5
November 2020. Dari hasil pengkajian, klien mengalami keluhan/masalah psikologis yaitu Nn.D sering
merasa cemas karena sering kepikiran keluarga dan takut dirinya gagal dalam melakukan pekerjaan, hal
ini dikarenakan Nn.D bekerja jauh dari kampung halamannya sehingga harus jauh juga dari orang tua.
Selain itu, Nn.D seringkali merasa takut berlebih dan menangis jika dirinya sedang lelah karena pekerjaan
sehingga seringkali klien mengalami sulit tidur saat malam hari dan sakit kepala. Klien juga mengatakan
bahwa dirinya sempat berpikir untuk periksa/konsultasi dengan psikiater karena dirinya seringkali merasa
sangat kesulitan untuk tidur. Dikarenakan Nn.D tinggal sendiri di kosan di daerah dekat tempat
bekerjanya di Jakarta Selatan sehingga jika ada masalah atau Nn.D merasa cemas karena kelelahan
bekerja, dirinya merasa tidak ada tempat untuk saling bercerita karena tidak mempunyai teman di sekitar
kosannya, saat Nn.D ingin bercerita dengan teman-temannya terkait permasalahan yang sedang
dirasakannya namun teman-temannya pun mempunyai kesibukan yang lain dan dirinya pun sudah sangat
sibuk dengan pekerjaannya, selain itu hambatan lain dirinya dalam berinteraksi dengan teman-temannya
yaitu karena keterbatasan jarak dan waktu. Nn.D pun tidak sepenuhnya bercerita/menceritakan keluh
kesahnya pada orangtuanya karena Nn.D merasa sudah dewasa dan sudah berbeda peran serta statusnya
sehingga harus mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri. Selain itu, klien juga mengalami
gangguan kesehatan yaitu kadar kolesterolnya tinggi (>200 mg/dL) dan tekanan darahnya cukup tinggi
yaitu 126/70 mmHg, hal inilah yang juga bisa memicu rasa khawatir dalam dirinya.
1. Ansietas
DS:
- Klien merasa khawatir/cemas dengan permasalahan yang dihadapinya terutama masalah
pekerjaannya jika tidak bisa diselesaikan dengan baik olehnya
- Klien merasa takut berlebih dan menangis jika dirinya sedang lelah karena pekerjaan
2. Risiko kesepian
DS:
- Klien merasa tidak ada tempat untuk saling bercerita karena tidak mempunyai teman di
sekitar kosannya, saat klien ingin bercerita dengan teman-temannya terkait permasalahan
yang sedang dirasakannya namun teman-temannya pun mempunyai kesibukan yang lain
- Klien merasa sedih karena interaksi dengan teman-temannya sudah sangat terbatas karena
kesibukannya dan keterbatasan jarak serta waktu.
DO: -
1. Ansietas
Intervensi Generalis Pada Pasien
Tujuan:
1) Pasien mampu mengenal ansietas
2) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi nafas dalam
3) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam untuk
mengatasi ansietas
SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi dan evaluasi teknik relaksasi
nafas dalam
1) Pertahankan rasa percaya pasien
a) Mengucapkan salam dan memberi motivasi
b) Assessmen ulang ansietas dan evaluasi kemampuan melakukan teknik relaksasi
nafas dalam.
Tindakan keperawatan:
1) Mendiskusikan kondisi pasien: ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, akibat
SP 2 keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow up
1) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan peran keluarga
merawat pasien & kondisi pasien
2) Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow up
3) Menyertakan keluarga saat melatih pasien untuk teknik relaksasi nafas dalam
4) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien yang
perlu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi, gelisah, tidak
dapat tidur) dan cara merujuk pasien.
2. Risiko kesepian
Intervensi Generalis Pada Pasien
Tujuan:
1) Pasien mampu mengenal penyebab kesepian
2) Pasien mampu mengatasi rasa kesepiannya melalui peningkatan interaksi dengan teman
atau keluarganya melalui media massa
3) Pasien mampu meningkatkan interaksi dengan teman atau keluarganya melalui media massa
SP1 Pasien: Assessment risiko kesepian dan bantu untuk meningkatkan interaksi klien
dengan teman atau keluarganya melalui media massa
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri
b) Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan risiko kesepian pasien dan cara merawat
agar tidak mengalami rasa kesepian
c) Membuat kontrak (inform consent) dengan pasien
d) Bantu pasien mengenal risiko kesepian:
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
b) Bantu pasien mengenal penyebab kesepian
c) Bantu klien menyadari perilaku akibat kesepian
e) Tingkatkan interaksi dengan teman atau keluarganya melalui media massa
SP2 Pasien: Evaluasi risiko kesepian, manfaat meningkatkan interaksi dengan teman
atau keluarganya melalui media massa dan evaluasi dari adanya peningkatan interaksi
dengan teman atau keluarganya melalui media massa
1) Pertahankan rasa percaya pasien
a) Mengucapkan salam dan memberi motivasi
b) Assessmen ulang risiko kesepian dan evaluasi dari adanya peningkatan interaksi
dengan teman atau keluarganya melalui media massa.
Tujuan:
1) Keluarga mampu mengenal masalah risiko kesepian pada anggota keluarganya
2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami risiko kesepian
3) Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami risiko kesepian
Tindakan keperawatan:
1) Mendiskusikan kondisi pasien: risiko kesepian, penyebab, akibat
SP 2 keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow up
1) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan peran keluarga
merawat pasien & kondisi pasien
2) Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow up
3) Menyertakan keluarga saat memotivasi pasien agar tetap menjaga/meningkatkan interaksi
dengan teman dan keluarganya melalui media massa.
IV. Evaluasi
Uraikan evaluasi akhir setelah dilakukan asuhan keperawatan.
DO:
- Klien mengalami sakit kepala saat
khawatir/cemas
- Klien mengalami kesulitan tidur
- Tekanan darah klien tinggi yaitu 126/70 mmHg
DO: -
DIAGNOSA PERENCANAAN
No KEPERAWATA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
N
1 2 3 4 5
1. Ansietas Tujuan Generalis Pada Pasien Intervensi Generalis Pada Pasien 1) Bina hubungan saling
1. Pasien mampu mengenal 1) Mendiskusikan ansietas: penyebab, percaya penting
ansietas proses terjadi, tanda dan gejala, akibat dilakukan agar klien
2. Pasien mampu mengatasi ansietas nyaman dan percaya
ansietas melalui teknik 2) Melatih teknik relaksasi fisik, dengan perawat saat
relaksasi nafas dalam pengendalian pikiran & emosi dengan dilakukan pengkajian
3. Pasien mampu teknik relaksasi nafas dalam. 2) Penyebab, proses terjadi,
Memperagakan dan tanda dan gejala, akibat
menggunakan teknik SP1 Pasien: Assessment ansietas dan latihan ansietas perlu dikaji agar
relaksasi nafas dalam relaksasi nafas dalam: intervensi bisa sesuai
untuk mengatasi ansietas. 1) Bina hubungan saling percaya dengan kebutuhan klien
a) Mengucapkan salam terapeutik, 3) Teknik relaksasi nafas
2. Risiko kesepian Tujuan Generalis Pada Pasien Intervensi Generalis Pada Pasien 1) Bina hubungan saling
1) Pasien mampu mengenal 1) Mendiskusikan risiko kesepian: percaya penting
penyebab kesepian penyebab, akibat kesepian dilakukan agar klien
Nama klien : Indah Enriani Wulansari Nama Mahasiswa : Indah Enriani Wulansari
No. RM/ Diagnosa Medik :- NPM : 220112200016
DIAGNOSA EVALUASI
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN ( SOAP)
1 2 3