DENGAN
GANGGUAN KEPRIBADIAN
Disusun Oleh:
1. Endri Normawati (2520142434)
2. Laili Normalina (2520142442)
3. Syva Alfiana P (2520142461)
4. Zelya Ramadhani P M (2520142473)
5. Bagas Aryo W (2420132211)
B. Tujuan
1. Mengubah pandangan individu tentang masalah-masalah pada masa
kanak-kanak yang diamsusi dari gangguan kepribadian.
2. Menekankan perhatian pada faktor situasi..
3. mengubah pikiran negatif menjadi positif.
4. mengetahui penyebab perasaan negatif yang dirasakan, membantu
mengendalikan diri pencegahan serta perkembangan pribadi.
5. Mencegah terjadinya gangguan jiwa berat.
6. Membantu mengembangkan kemampuan hubungan sosial.
C. Manfaat
Manfaat terapi kognitif gangguan kepribadian adalah :
1. Membantu klien dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menentang
keakuratan kognisi negatif klien. Selain itu, juga untuk memeprkuat
persepsi yang lebih kuat dan mendorong perilaku dirancang untuk
mengatasi gangguan kepribadian.
2. Menjadikan atau melibatkan klien untuk engungkapkan gangguan
kepribadian
3. Membantu klien mengubah cara berfikir atau mengembangkan pola pikir
yang rasional sehingga tidak terjadi gangguan kepribadian.
4. Membentuk kembali pikiran individu yang positif.
5. Menghilangkan syndrom depresidan mencegah kekambuhan tanda dan
gejala gangguan kepribadian.
D. Proses Pelaksanaan
1. Sesi 1 : Membina hubungan saling percaya terhadap pasien
2. Sesi 2 : Mengidentifikasi gangguan kepribadian
3. Sesi 3 : Mengungkapkan perasaan yang menimbulkan gangguan
kepribadian
4. Sesi 4 : Mengajarkan klien untuk mengevaluasi pikiran-pikiran yang
positif
5. Sesi 5 : Penyelesaian masalah agar tidak terjadi gangguan kepribadian
6. Sesi 6,7,8 : Manfaat tanggapan, ungkapkan hasil dan membuat buku harian
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan sesi terapi, yaitu membina hubungan saling
percaya antara pasien dengan perawat.
b) Menjelaskan peraturan terapi : perawat dan pasien berhadapan /
bertatap muka sampai terapi kognitifnya selesai.
c. Tahap kerja
1) Terapis memperkenalan diri pada pasien
2) Pasien memperkenalkan diri dan menyebutkan nama panggilannya
3) Memberikan pujian terhadap keberhasilan pasien.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapi menanyakan perasaan klien setelah menjalani terapi
kognitif dengan cara memperkenalkan diri
b) Terapis memberikan pujian yang sesuai
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan pada pasien untuk mengidentifikasi pikiran yang
belum didiskusikan.
3) Kontrak akan datang
a) Menyepakati topik yang akan dibahas.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
4) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
1) Ekspresi pasien pada saat terapi.
2) Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian tujuan terapi
b) Dokumentasi
1). Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil dan rencana
terapi yang dilakukan.
6. Percakapan
Pada pagi hari perawat mendatangi seorang pasien bernama Ny. Sumarsih
Pasien : mbak endri ya, nama saya ibu sumarsih dan senang
dipanggil nenek asih
Perawat : berpikiran aneh? apa nenek sudah yakin kalau nenek slalu
berpikiran aneh pada orang?
Pasien : saya tinggal sama anak, menantu dan cucu saya mbak
Perawat :lalu apa yang dilakukan nenek dan nenek terkait kondisi
saat ini?
Pasien : saya cuma didiemin sama anak saya mbak,. Saya hanya
ingin pulang dan bertemu dengan anak-anak saya mbak.
Perawat : kalau begitu kami permisi dulu ya nek, selamat pagi nenek
Perawat : iya nek, ternyata nenek masih ingat dengan nama saya
(senyum). Bagaimana kondisi nenek saat ini?
Pasien : iya sus, kondisinya ya masih sperti ini masih tidak enak
perasaannya dan sikap anak saya.
Pasien : Saya berpikir kalau anak saya sudah tidak sayang lagi dan
anak saya juga jarang menjenguk karena anak saya berjanji
akan selalu menjenguk nenek tiap 3 minggu sekali sebelum
dia mempunyai anak.
Pasien : Iya sus, saya selalu berdoa dan menunggu anak saya tapi
tidak pernah datang
Perawat : kalau begitu nenek harus selalu berdoa dan tidak boleh
berpikiran seperti tadi lagi biar cepat dipertemukan dengan
anaknya
Sesi 6,7,8 : Manfaat tanggapan, ungkapkan hasil dan membuat buku harian
1. Tujuan
a. Meningkatkan kemampuan pasien mengungkapkan hasil
b. Pasien mampu menyelesaikan masalah
c. Pasien dapat membuat buku harian sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan
2. Setting
Pasien dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman.
3. Alat
a. Diri perawat dan kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara
terapeutik.
b. Tempat duduk, alat tulis dan kertas
4. Metode
Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan pasien
2) Mempersiapkan alat dan tempat yang kondusif
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada pasien
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien pada saat ini
b) Menanyakan apa sudah mencoba menanggapi pikiran negatif
otomatis
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan terapi pada pasien yaitu agar pasien dapat
menyelesaikan masalahnya
b) Menjelaskan lama kegiatan yaitu 45 menit
c) Menjelaskan peraturan terapi yaitu : pasien duduk dengan terapis
berhadapan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Diskusikan perasaan setelah menggunakan tahapan rasional
2) Beri umpan balik
3) Diskusikan manfaat tanggapan rasional
4) Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah
5) Tanyakan hambatan yang dialami
6) Beri persepsi perawat
7) Diskusiakan cara mengatasi masalah
8) Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan
9) Mengungkapkan hasil yang diperoleh
10) Membuat buku harian setiap timbul pikiran negative dan tanggapan
rasionalnya atau membaca catatan pikiran otomatis dan tanggapan
rasional yang telah dibuat saat timbul pikiran negative
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapi menanyakan perasaan klien setelah menjalani terapi
kognitif.
b) Terapis memberikan pujian yang sesuai dengan apa yang telah
dilakukan oleh pasien
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan pada pasien selalu menggunakan pikiran rasional
dalam menyelesaikan masalah
b) Menganjurkan untuk menuliskan kegiatan yang dilakukan pasien
3) Kontrak akan datang
a) Menyepakati topik yang akan datang
b) Menyepakati waktu dan tempat
4) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
1. Perawat melihat ekspresi pasien pada saat terapi dilakukan
sampai terapi selesai
2. Perawat melakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan
terapi kognitif
b) Dokumentasi
1. Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang
dilakukan
2. Dokumentasikan rencana klien sesuai dengan yang telah
dirumuskan.
6. Percakapan
Perawat : Selamat siang nek
Pasien : selamat siang sus
Perawat : sesuai dengan kesepakatan kita tadi ya nek, nenek akan
berkenalan sama orang lain agar nenek bisa berinteraksi
dengan orang lain.
Pasien : iya sus saya akan berkenalan dengan orang lain.
Perawat : baik nek, nenek sudah mau berkenalan dengan orang lain.
Untuk menyelesaikan suatu masalah sebaiknya nenek di
bicarakan ke orang lain agar nenek tidak terbebani oleh
masalah tersebut. Masalah itu harus di selesaikan dan di
bicarankan jangan disimpan sendiri.
Pasien : iya sus saya mengerti saya akan menyelesaikan masalah
saya.
Perawat : tidak hanya itu nek, nenek bisa menyelesaikan masalah
dengan membuat buku harian nenek bisa menulis setiap
masalah nenek di buku harian agar fikiram nenek tidak
terbebani dengan masalah tersebut.
Pasien : saya harus membuat buku harian sus ?
Perawat : iya nenek agar ibu dapat menyelesaikan masalah nenek
Pasien : baik sus saya akan mencoba membuat buku harian
Perawat : bagus nek besok nenek bisa mencurahkan semua di buku
harian tersebut
Pasien : iya sus
Perawat : baik nenek besok saya akan kembali lagi untuk
berbincang bincang sama nenek lagi
Pasien : baik sus
Perawat : besok ditempat ini lagi ya nek besuk jam 13.00 saya akan
kesini lagi. Terima kasih atas waktunya ya nek. Selamat
siang
Pasien : sama sama sus selamat siang.
c. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan terapi, yaitu meningkatkan kemampuan
bersosialisasi pasien
b) Menjelaskan lama kegiatan yaitu 45 menit
c) Menjelaskan peraturan terapi yaitu : pasien duduk dengan terapis
berhadapan dari awal sampai selesai
d. Tahap kerja
a) Jelaskan pada keluarga tentang terapi kognitif
b) Libatkan keluarga
c) Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang telah dimiliki pasien
d) Anjurkan keluarga untuk siap mendengarkan dan mendengarkan
masalah pasien
e) Beri reinforcement positif
e. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1. Terapi menanyakan perasaan klien dan keluarga setelah setelah
menjalani terapi.
2. Terapis memberikan pujian yang sesuai
b) Tindak lanjut
1. Menganjurkan pada keluarga untuk dapat menerima dan
merawat pasien dirumah
2. Menganjurkan untuk melaksanakan jadwal kegiatan yang telah
dibuat bersama pasien
c) Kontrak akan datang
1. Membuat kesepakatan dengan keluarga untuk dapat menjadi
support system bagi pasien
2. Menyepakati waktu dan tempat
d) Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
a. Ekspresi pasien pada saat terapi
b. Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian tujuan terapi
2. Dokumentasi
Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang
dilakukan.
6. Percakapan
Perawat : Selamat pagi nek
Pasien : Selamat pagi juga sus
Perawat : Wah pagi ini nek terlihat tambah cantik dan segar sekali.
Pasien : Terimakasih sus (tersenyum)
Perawat\ : (tersenyum). Bagaimana jika kita hari ini mengobrol
dengan saya nek?
Pasien : iya sus
Perawat : Bagaimana perasaan nenek setelah bersosialisasi dengan
teman yg lain ?
Pasien : Saya senang bersosialisasi dengan yang lain sus.
Perawat : Iya nenek bagaimana perasaan ibu setelah bisa
mengungkapkan perasaan nenek ?
Pasien : Iya saya sangat senang dan lega bisa mengungkapkan
masalah yang selama ini saya pendam. Sekarang saya
merasa lebih tenang sus.
Perawat : Wah syukurlah kalau begitu nek. Sebaiknya mulai sekarng
jika ada masalah bicarakan baik-baik dan ungkapkan
jangan dipendam sendiri ya nek.
Pasien : Baik sus terimakasih selama ini sudah membantu saya.
Perawat : Iya nek (tersenyum). Kalau begitu saya kembali ke tempat
perawat jika ada yang dibutuhkan nenek bisa memencet
belnya. Selamat siang.
Pasien : Iya siang sus.