Anda di halaman 1dari 66

1.

Seorang perempuan umur 60 tahun, tinggal bersama anaknya dan mengeluh kaku pada
sendi lututnya. Hasil pengkajian nyeri bila digerakkan, kesuliatan tidur terutama pada
malam hari. TD 130/80, BB 70 kg dan TB 155 cm. perawat telah melakukan latihan
ROM pada sendi lutut. Apa kriteria hasil yang diharapkan dan tindakan keperawatan
tersebut ?
A. Nyeri berkurang
B. Sendi tidak kaku
C. Aktivitas mandiri
D. Rasa nyaman terpenuhi
E. Kebutuhan tidur terpenuhi

Jawaban : B. Sendi tidak kaku


Pembahasan : pada kasus diatas data yang didapatkan ialah; pasien mengeluh kaku pada sendi
lutut, nyeri bila digerakkan dan kesulitan tidur. Adapun tindakan yang dilkukn perawat ialah
melakukan latihan ROM pada sendi lutu yang menjadi pertanyaan pada kasus ialah, apa kriteria
hasil yang diharpkn setelah diterapkannya tindakan latihan ROM. Salah satu manfaat ROM
adalah menjaga agar tidak terjadi kekakuan pada sendi terkhususnya pada pasien dengan bedrest.

2. Seorang laki-laki, umur 35 tahun, dirawat di RSJ karena mengamuk setelah ditinggal
istrinya menikah lagi. Hasil pengkajian : pasien mengatakan, “saya ini tidak berguna,
dibuang oleh keluarga, snagat malu dan lebih baik dulu tidak terlahir kedunia” jarang
mandi, jarang bergaul dengan teman sesamanya, serta pernah memukul tetangga karena
kesal. Apakah maslaah keperawatan utama pada kasus tersebut ?
A. Halusinansi
B. Isolasi sosial
C. Harga diri rendah
D. Defisist perawatan diri
E. Resiko perilaku kekerasan

Jawaban : C. Harga Diri Rendah


Pembahasan : sudah jelas data diatas menunjukkaan bahwa pasien mengatakan hal positif
tentang dirinya yang menunjukkan bahwasanya pasien mengalami gangguan psikologis berupa
Harga Diri Rendah.

3. Seorang perempuan umur 37 tahun, di rawat di RSJ karena berbicara sendiri. Hasil
pemeriksaan pasein mengatakan mendengar suara ibunya yang suddah meninggal. hasil
observasi pasien tampak gelisah, mondar-mandir, mulut komat-kamit. Apakah kalimat
yang tepat disampaikan perawat pada kasus tersebut?
A. “suara tersebut hanya ada dalam imajinasimu saja”
B. “suara itu aka hilang segera setelah meinum obat”
C. “cobalah berpikir tentang hal-hal yang positif!”
D. “kita ngobrol yang lain saja dari pada membahas suara itu”
E. “saya percaya apa yang ibu alami, tapi saya tidak mendengar suara tersebut!”

Jawaban : E. “Saya percaya yang ibu alami, tapi saya tidak mendengar suara tersebut!”
Pembahasan : pada setiap pasien yang mengalami gangguan psikososial seperti pada kasus diatas
hal yang paling penting kita ingat adalah kita harus menjalin hubungan saling percaya kepada
pasien sehingga pasien akan selalu merasa aman terlindungi bila berada dekat dengan perawat
dan dengan mendapatkan kepercayaan dari pasien itu juga akan membantu proses berjalannya
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien tersebut.

4. Seorang kepala ruangan melakukan tugas dan fungsinya yang senantiasa …..
kemampuan setiap stafnya. Kepala ruangan tersebut mendorong munculnya ide dan
motivasi staffnya untuk memutuskan bersama tujuan yang ingin dicapai bersama. Apakah
gaya kepemimpinan yang digunakan oleh kepala ruangan tersebut?
A. Otoriter
B. Demokrasi
C. Partisipatif
D. Situasional
E. Karismatik

Jawaban : B. Demokrasi
Pembahasan : Sudah sangat jelas gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan
tersebut ialah Demokrasi karena pada kasus ia melibatkan para staff untuk berdiskusi dan
menetapkan keputusan untuk kepentingan kemajuan bersama.

5. Ketua tim di ruang perawatan meakukan evaluasi terhadap seorang anggota dalam
timnya hasil evaluasi menunjukkan bahwa perawat pelaksana tersebut ………
penyuluhan kesehatan dalam setiap pelaksanaan asuhan keperawatan. Apa peran yang
siterapkan oleh perawat pelaksana pada kasus tersebut?
A. Advocator
B. Motivator
C. Fasilitator
D. Konselor
E. Edukator

Jawaban : E. Edukator
Pembahasan : Salah satu peran perawat ialah sebagai Edukator atau sebagai pemberi pendidikan
kesehtan atau penyuluhan kepada pasien.

6. Perawat ruang penyakit dalam sedang berdiskusi mengenai kondisi pasien. Perawat
yang bertugas pagi mendapatkan laporan mengenai perkembangan pasien, jumlah pasien,
tercapai yang digunakan pasien, dan rencana tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien dari perawat yang jaga malam. Apakah kegiatan yang sedang dilakukan sesuai
situasi tersebut?
A. Supervise
B. Delegasi tugas
C. Timbang terima
D. Ronde keperawatan
E. Konfren keperawatan
PEMBAHASAN
1. Supervise merupakan suatu cara yang efektif untuk mencapai tujuan oraganisasi,seperti,
merencanakan, mengarahkan, membingbing, mengajar, mengobservasi, mendorong,
memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus dengan memberikan
bantuan kepada bawahanya secara langsung sehingga bawahanya memiliki bekal yang
cukup untuk melaksanakan tugasnya atau pekerjaan dengn menghasilkan hasil yag baik.
2. Delegasi tugas adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepeda
orang lain untuk meleksanakan kegiatan tertentu.
3. Timbang terima (overan) merupakan komunikasi yang terjadi pada saat perawat
melakukan pergantian dinas, dan memeiliki tujuan yang spesifik yaitu
mengomunikasikan informasi tentang keadaan pasien pada asuhan keperawatan
sebelumnya.
4. Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, di samping klien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan kasus asuhan keperawatan pada kasus tertentu yang
dilakukan oleh kepalatim (KATIM), kepala ruangan, serta melibatkan seluruh anggota.
5. Conferensi adalah merupakan diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan
kegiatan konsultasi. Conferensi dilakukan sebelum dan sesudah asuhan keperawatan
diberikan kepada klien.
JAWABAN: C

7. Ketua tim melihat perawat pelaksana sedang melakukan pemasangan infus yang tidak
sesuai dengan SOP, kemudian ketua tim menegur, mengingatkan, dan memberikan
bimbingan kepada perawat tersebut sesuai SOP di RS. Apakah aktivitas yang sedang
dilakukan oleh ketua tim pada kasus tersebut?
A. Pendelegasian
B. Komunikasi
C. Negosiasi
D. Supervisi
E. Motivasi
PEMBAHASAN
1. Pendelegasian adalah adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal
kepada orang lain untuk meleksanakan kegiatan tertentu.
2. Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktifitas manajer keperawatan dan
sebagai bagian yang selalu ada dalam proses manajemen keperawatan bergantung pada
posisi manajer dalam struktur organisasi.
3. Negosiasi adalah komunikasi dua arah yang dirancang untuk mencapai kesepakatan pada
saat kedua belah pihak memiliki kepentingan yang berbeda.
4. Supervisi merupakan suatu cara yang efektif untuk mencapai tujuan oraganisasi,seperti,
merencanakan, mengarahkan, membingbing, mengajar, mengobservasi, mendorong,
memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus dengan memberikan
bantuan kepada bawahanya secara langsung sehingga bawahanya memiliki bekal yang
cukup untuk melaksanakan tugasnya atau pekerjaan dengn menghasilkan hasil yag baik.
5. Motivasi adalah sutu proses yang menghasilkan suatu intensitas,arah, dan ketekunan
individual dalam usaha untuk mencapai tujuan.
JAWABAN :D

8. Seorang laki-laki, berumur 36 tahun, dibawa ke RSJ dengan keluhan marah-marah dan
bicara sendiri. Saat dilakukan pengkajian, pasian tampak sedang bicara sendiri, jengkel,
tidak menghiraukan lingkungan di sekitarnya, dan mengatakan, “ saya merasa terganggu
oleh suara-suara yang mengejek” Apakah tindakan perawatan pertama yang tepat pada
kasus tersebut?
A. Mengenalkan pasien tentang halusinasinya
B. Menganjurkan minum secara teratur
C. Mengajarkan cara mengotrol halusinasi
D. Melibatkan pasien dalam halusinasi
E. Memberika edukasi pada keluarga
PEMBAHASAN
 Strategi Pelaksanaan Halusinasi Pasien
1. SP 1. Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol
halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama :menghardik
halusinasi
2. SP 2. Melatih pasien mengontrol dengan cara kedua: bercakap- cakap dengan orang lain
3. SP 3. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga: melaksanakan aktifitas
terjadwal.
4. SP 4. Melatih pasien menggunakan obat secara teratur.
JAWABAN: A

9. Seorang perempuan, umur 21 tahun, dirawat di RSJ dengan riwayat membanting


barang-barang. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien bertanya ke perawat,
“suster, saya sudah tidak marah-marah lagi, saya sudah latihan napas dalam. Hari ini kita
latihan apa lagi suster?”Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Mengoptimalkan latihan teknin napas dalam
b. Melatih melakukan kegiatan spiritual
c. Melatih memukul kasur atau bantal
d. Melatih cara meminta dengan baik
e. Melatih cara menolak dengan baik
jawab : dari soal kita ketahui bahwa klien dengan diangnosa perilaku kekerasan.
SP perilaku kekerasan :

SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya


Identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku
kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta cara mengontrol perilaku kekerasan secara
fisik pertama (latihan nafas dalam)
SP 2 Pasien: membantu klien mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik ke 2
pukul kasur dan bantal
SP 3 Pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal:
SP 4 Pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
SP 5 Pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat
Diketahui klien sudah latihan fisik 1 nafas dalam maka selanjutnya melakukan latihan fisik ke
2 yaitu pukul kasur dan bantal (C)

10. Seorang kepala keluarga, umur 45 tahun, menderita hepatitis B. Keluarga tidak
pernah....... penjelasan tentang penyakit tersebut. Perawat menyusun rencana keperawatan
untuk..... masalah tersebutApakah tujuan khusus yang ingin dicapai pada kasus tersebut?
a. Keluarga mampu mengenal masalah Hepatitis
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat
c. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehata yang ada
d. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang sehat bagi klien
e. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit Hepatitis
jawab : pada data terlihat keluarga tidak pernah tau tentang penjelasan penyakit tersebut
maka perawat harus menjelaskan mengenai penyakjt hepatitis kepada keluarga untuk
mengetahui capaian nya berarti keluarga mampu mengenal masalah hepatitis (A)
11. Seorang laki-laki umur 18 tahun di rawat di RSJ. Hasil
pengkajian................................. tidak mau mandi, buang air kecil di sembarang
tempat.Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada.............
A. Membantu pasien mempraktikan cara menjaga kebersihan diri
B. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal
C. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
D. Menjelaskan cara berpikir yang benar
E. Menjelaskan cara makan yang baik

jawab : dari pengkajian dapat kita ketahui bahwa pasien memiliki masalah defisit perawatan diri
maka tidakan utama yg kita lakukan adalah menjelaskan penting nya kebersihan diri (C)

12. Seorang laki-laki, umur 70 tahun, tinggal sendirian di rumah.....................


A. Melatih mobilisasi
B. Memberikan alat bantu gerak
C. Memberikan alat bantu pendengaran
D. Menata ruang rumah yang bebas lalu lalang
E. Meletakkan peralatan rumah yang diperlukan di dekat klie
13. Seorang perempuan umur 42 tahun, dirawat di RSJ dengan riwayat sering marah-marah.
Hasil pemeriksaan pasien tampak bingung, sedih, bicara kacau, mudah tersinggung.
Pasien merasa tidak berguna karena tidak bisa melayani anak dan suaminya. Apakah
rencana tindakan utama pada kasus tersebut?
A. Berdayakan sistem pendukung atau keluarga
B. Nilai kemampuan yang masih dapat digunakan
C. Lakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemapuannya
D. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
E. Rencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
14. Perawat melakukan asuhan keperawatan keluarga dan menemukan bahwa seorang laki-
laki, umur 40 tahun, menderita TBC. Klien sudah mendapatkan pengobatan sesuai
dengan program, akan tetapi sering lupa minum obat. Keluarga tidak ada yang
mengawasi pemberian obat. Apakah tugas perawatan keshatan yang mendukung
peyembuhan
A. Mempertahankan lingkungan yang mendukung penyembuhan
B. Mengambil keputusanuntuk anggota keluarga yang sakit
C. Mengenal masalah kesehatan keluarga yang sakit
D. Memanfaatkan pelayanan keshatan dengan baik
E. Merawat anggota keluarga yang sakit
15. Seorang perempuan, umur 60 tahun, baru 3 bulan ini tinggal di panti wreda. Semenjak
tinggal di panti, klien terlihat lebih banyak melamun, tidak mau makan dan tidak mau
mandi, sehingga tubuhnya terlihat kotor dan kusam. Apakah tindakan keperawatan utama
yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. Dorong dan motivasi klien untuk sosialisasi
B. Ciptakan lingkunga yang aman dan nyaman
C. Kaji alasan mengapa klien sering melamun, sedih dan tidak mau makan
D. Jelaskan pentingnya makanan yang sehat dan bergizi bagi kesehatan klien
E. Dorong dan berikan motivasi untuk selalu mandi/membersihkan dirinya
16. Perawat mengkaji keluarga dan menemukan bahwa keluarga tinggal didaerah padat
penduduk berhimpitan, kotor dan berantakan. Keluarga mengatakan merasa nyaman
tinggal di lingkungan tersebut. Apakah data yang sednag dikaji perawat tersebut?
A. Karakteristik rumah
B. Sisitem pendukung keluarga
C. Mobilitas geografis keluarga
D. Karakterisitik komunitas RW dan keluarga
E. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
17. Perawat melakukan pengkajian keuarga, dan menemukan seorang balita umur 2 tahun
mengalmi batuk dan demam selama 3 hari. Perawat mengajarkan keluarga membuat
ramuan tradisonal jeruk nipis dan madu 3 kali dalam satu hari serta kompres air hangat.
Apakah fungsi perawatan keluarga yang sedang dibangun pada kasus tersebut?
A. Mengenai masalah kesehatan
B. Manggunakan pelayanan kesehatan
C. Memutuskan tindanan yang tepat bagi keluarga
D. Memberika perawatan pada keluarga yang sakit
E. Memodifikasi lingkungan keuarga untuk menjamin kesehata keluarga

18. Kepala ruangan bedah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang berorientasi
pada target yang harus segera diselesaiknan. Perawat tidak mempertimbangkan pendapat
anggotanya dalam pengambilan keputusan.Apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan
oleh kepala ruangan tersebut?
f. Otoriter
g. Liberalis
h. Demokrasi
i. Partisipatif
j. Karismatik
Jawaban :
A. Otoriter
Pembahasan : Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala
pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut,
sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang diberikan.
Pada soal tersebut ditemukan data : perawat tidak mempertimbangkan pendapat
anggotanya dalam pengambilan keputusan.
19. Seorang perempuan, umur 20 tahun, dibawa ke RSJ karena seminggu tidak mau mandi.
Hasil pengkajian : malas mandi, tubuh kotor, berbau, rambut kusut, gigi dan kuku kotor.
Saat ini , perawat telah menjelaskan kepada pasien pentingnya merawat diri.Apakah
tindakan keperawatan selajutnya pada pasien tersebut?
a. Membina hubungan saling percaya
b. Membuat jadwal perawatan diri pasien
c. Menjelaskan manfaat perawatan diri
d. Memdiskusikan kerugian tidak mandi
e. Mengajarkan cara perawatan diri
Jawaban :
E. Mengajarkan cara perawatan diri
Pembahasan : Karena sesuai stragegi defisit perawatan diri setelah perawat menjelaskan
kepada klien pentingnya merawat diri, tindakan perawat selanjutnya adalah mengajarkan
cara perawatan diri, karena dengan klien mengetahui cara perawatan diri diharapkan klien
bisa merawat dirinya secara baik.

20. seorang perempuan, berumur 65 tahun, dirawat di RS dengan keluhan nyeri pada luka
pascaoperasi resksi colon 5 hari yang lalu. Saat dilakukan pengkajian, pasien tampak
sesekali meringis, skala nyeri 5, luka mulai kering, tidak nampak adanya pus. Saat klien
masih dalam masa pemulihan.Apakah tindakan keperawatn yang paling tepat pada kasus
tersebut?
F. Lakukan kompres hangat diatas luka operasi
G. Minta klien berbaring posisi sims ke arah luka
H. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam
I. Lakukan perwatan luka operasi
J. Lakukan massae abdomen
Jawaban :
C. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam
Pembahasan : Relaksasi merupakan suatu tindakan untuk menurunkan nyeri dengan
menurunkan ketegangan otot agar tidak terjadi nyeri yang lebih berat. Relaksasi yaitu
suatu cara mengurangi rangsangan nyeri denganmengistirahatkan atau merelaksasikan
otot-otot tubuh. Teknik ini mudah dipelajari oleh pasien pasca operasiyaitu dengan
melakukan napas dalam, pola pernapasan yang teratur dan rileks. Teknik relaksasi nafas
dalam dipercaya mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opoid endogen yaitu
endorfin dan enkefalin.Endorfin dan enkefalin merupakan substansi di dalam tubuh yang
berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri.
Ditemukan data : pasien datang mengeluh nyeri dan saat pengkajian pasien tampak
sesekali meringis dengan skala nyeri 5.

21. Perawat melakukan pengkajan keluarga dan menemukan bahwa seorang perempuan
berumur 55 tahun, menderita rematik kronis. Saat ini klien mengeluhkan lututnya
bengkak dan nyeri saat bergerak serta aktivitas terbatas. Hasil pemeriksaan skala nyeri
4.Apakah tindakan yag harus dilakukan perawat?
A. Merujuk klien ke puskesmas/RS
B. Membantu menyesiakan alat bantu jalan
C. Mendemonstrasikan cara pemberian kompres hangat
D. Menyarankan agar memodifikasi lingkungan rumah yang aman
E. Menjelaskan pada keluarga tentang pentingnya alat bantu jalan

Jawaban :C. Mendemonstrasikan cara pemberian kompres hangat


Pembahasan :
Dari data diatas di dapatkan klien memiliki riwayat penyakit rematik kronis klien
mengeluh lututnya bengkak dan nyeri saat bergerak serta aktivitas terbatas. Maka
tindakan perawat yang dilakukan adalah mendemonstrasikan cara pemberian kompres
hangat untuk mengurang bengkak pada lutut dan mengurangi rasa nyeri.

22. Perawat melakukan kunjungan keluarga dan menemukan bahwa kepala keluarga berasal
dari Jawa yang merantau ke Aceh karena tuntutan pekerjaan dan sekarang sudah 5 tahun
menetap di Aceh besar.Apakah data yang didapatkan perawat pada kasus tersebut?
A. Riwayat keluarga inti
B. Karakteristik keluarga
C. Mobilitas geografis keluarga
D. Interaksi dengan masyarakat
E. Riwayat keluarga sebelumnya

Jawaban : C. Mobilisasi geografis keluarga


Pembahasan :
Dari data diatas didapatkan riwayat temapat tinggal sebelumnya kepala keluarga berasal
dari jawa yang merantau ke aceh karena tuntunan pekerjaan maka data yang di dapatkan
dari kasus diatas adalah mobilitas geografis keluarga.
Mobilitas geografis keluarga adalah kebiasaan keluarga berpindah tempat, berapa lama
keluarga tinggal didaerah tersebut, riwayat mobilitas geografis keluraga tersebut
(transfortasi yang digunakan keluarga, kebiasaan anggota keluarga pergi dari rumah :
bekerja, bersekolah)

23. Seorang laki-laki, umur 70 tahun, tinggal bersama keluarga dan mengeluh tidak bisa
melihat selama 3 bulan terakhir. Hasil pengkajian riwayat DM sudah 3 tahun. Hasil
pemeriksaan adanya kekeruhan pada kedua mata. Klien bertanya pada perawat apakah
gangguan penglihatan yang dialaminya.Apakah jawaban perawat yang tepat pada kasus
terebut?
A. “maaf saya tidak tahu dan bukan kewenangan saya untuk menjawab”
B. “Bapak menderita katarak, dan dengan obat tertentu penyakit bapak dapat sembuh”
C. “Sebaiknya bapak diperiksakan ke dokter mata dahulu, untuk di pastikan penyakitnya”
D. “Bapak menderita retinopati akibat komplikasi diabetes yang tidak bisa di
sembuhkan”
E. “bapak menderita katarak, dan perlu dilakuka operasi segera agar tidak semakin parah”

Jawaban: D. “Bapak menderita retinopati akibat komplikasi diabetes yang tidak bisa di
senbuhkan”
Pembahasan :
Retinopati adalah gangguan retina yang munjul akibat penyakit diabetes mellitus.
Penderita diabetes yang tidak menjaga konsumsi gula dan menjalani pengobatan rutin.

24. Perawat melakukan kunjungan rumah dan menemukan bahwa seorang laki-laki, umur 35
tahun menderita batuk bercampur darah lebih 1 bulan. Hasil pemeriksaan : badan kurus,
nafsu makan menurun, demam di malam hari. Klien tidak mengetahui penyakit yang
diderita dan tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan. Perawat telah memberikan
pendidikan kesehatan tentang penyakit yang dideritanya.Apakah tindakan selanjutnya
yang tepat pada kasus tersebut?
A. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
B. Menjelaskan pentingnya melakukan perawatan dirumah
C. Mendorong keluarga melakukan pola hidup sehat
D. Mengajarkan cara membuang dahak yang benar
E. Menganjurkan untuk periksa kedokter
Jawaban : E
Penjelasaan : karena klien tersebut mengalami batuk bercampur darah lebih dari 1 bulan.
Perawat sudah melakukan penkes tentang penyakit yang dideritanya dan klien juga tidak
pernah control ke pelayanan kesehatan maka tindakan selanjutnya adalah menganjurkan
untuk periksa ke dokter

25. Seorang perempuan, umur 24 tahun. Di rawat di RSJ dengan alasan tertawa dan...............
setelah dilakukan tindakan keperawatan, kondisi pasien tenang, mampu mengontrol.......
dan sudah di ijinkan pulang. Ia mengatakan, “ sekarang, saya sudah sembuh
artinya.......tidak perlu minum obat”Apakah tindakan keperawatan yang ahrus dilakukan
pada kasus tersebut?
A. Kolaboras dengan dokter
B. Tidak mnyetujui pendapat pasein
C. Jelaskan perlunya minum obat teratur
D. Motivasi klien untuk pengobatan lanjutan
E. Berikan pendidikan kesehatan perlunya aktivitas di rumah
Jawabannya : C
Penjelasaan :karena walaupun klien sudah sembuh jelaskan kepada klien bahwa
pentingnya untuk minum obat secara teratur agar mencegah terjadinya kekambuhan

26. seorang laki-laki, umur 24 tahun, diantar temannya ke UGD dengan perdarahan dikepala
akibat kecelakaan dalam kondisi tidak sadar. Orang tuanya ada diluar kota, namun paman
pasien akan segera dating kerumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter,
pasien memerlukan tindakan operasi.Siapakah yang menandatangani informed consent?
a. Pasien
b. Orang Tua
c. Direktur RS
d. Teman pasien
e. Paman pasien
Jawaban : E
Penjelasaan :karena klien memerlukan tindakan operasi maka yang menandatangani
informed cosent tersebut adalah pamanya karena dikatakan pamannya akan segera datang
kerumah sakit

27. Seorang laki-laki, umur 30 tahun, dibawa ke UGD karena mengalami kecelakaan lalu
lintas. Perawat melakukan primary survey, pasien tidak sadar, henti nafas dan detak
jantung.Perawat mengatur posisi untuk melakukan RJP. Apakah tindakan selanjutnya
yang harus dilakukan pada pasien tersebut?
a. Meminta tolong mendekatkan troli emergensi
b. Melakukan kompres jantung
c. Memberikan nafas buatan
d. Mengektensikan kepala
e. Mengecek sirkulasi
Jawaban : B
Penjelasan : karena disini sudah dijelaskan bahwa perawat sudah mengatur posisi untuk
melakukan RJP maka tindakan selanjutnya yang harus dilakukan pada pasien adalah
melakukan kompres jantung.

28. Seorang laki-laki, usia 58 tahun dirawat di RSJ karena mengamuk. Hasil pengkajian:
pasien tampak sering melamun, menyendiri, bicara sendiri, mengatakan sudah tidak
punya siapa-siapa lagi, merasa tidak berguna dan merasa seperti dunia akan kiamat.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus diatas?
a. Memberikan pujian bila pasien sudah melakukan suatu tindakan
b. Mendiskusikan aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
c. Membantu memilih kemampuan yang akan dilaksanakan
d. Menilai kemampuan yang masih bias dilakukan
e. Melibatkan dalam kegiatan diruangan
Jawaban : B
Penjelasaan : karena klien mengatakan merasa tidak berguna dan tidak punya siapa
siapa lagi maka tindakan keperawatan yang tepat dilakukan adalah “ mendiskusikan
aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
29. Perawat sedang melakukan pendidikan kesehatan tentang rheumatoid artritis, mulai dari
menjelaskan: pengertian, etiologic, manifestasi klinis, komplikasi, perawatan dirumah,
pencegahan, dan penatalaksanaan kepada keluarga. Apakah evaluasi formatif yang perlu
dilakukan pada kasus tersebut?
a. Menanyakan pendapat keluarga tentang penyakitnya
b. Pastikan keluarga akan melakukan tindakan penyakitnya
c. Mendiskusikan bersama keluarga cara pencegahan penyakit
d. Menanyakan kembali kepada keluarga tentang perawatan dirumah
e. Meminta keluarga mengidentifikasi faktor resiko penyakit pada klien
Jawaban : D
Penjelasan: karena perawat sudah melakukan penkes dari pengertian, etiologi,
manifestasi klinis, komplikasi, perawatan di rumah maka evaluasi formatif yang perlu
dilakukan pada kasus adalah “ menanyakan kembali kepada keluarga tentang perawatan
dirumah”

30. Seoranglaki-laki, umur 35 tahun, dirawat di RSJ karena memukul ayahnya setelah
dikatakan yang tidak tahu diri. Saat diajak interaksi, pasien menolak dan nada bicara
ketus. Perawat mengajarkan cara mengontrol kemarahan. Apakah evaluasi keperawatan
pada kasus tersebut?
a. Pasien mampu memperagakan teknik nafas dalam
b. Pasien mengatakan sudah tidak kesal lagi
c. Pasien mau berbicara dengan orang lain
d. Pasien tampak tenang
e. Nada bicara lembut
Jawaban : A
Alasan memilih obsen A yaitu pada kasus di atas perawat telah mengajarkan cara
mengontrol kemarahan kemerahan termasuk ke prilaku kekerasan dan di data juga pasien
telah memukul ayah nya termasuk ke data prilakuke kerasan oleh sebab itu perawat
mengajarkan SP Ke 2 mengontrol prilaku kekerasan dengan cara ke 2 yaitu latihan Nafas
dalam maka setelah perawat mengajarkan Teknik nafas dalam pasien mampu
memperagakan Teknik nafas dalam ketika kemarah datang kembali dan mencegah terjadi
perilaku kekerasan pada pasien

31. seoranglaki-laki, berumur 43 tahun, dirawat di RS dengan pasca operasi glukomaharike 3


dan mengeluh nyeri. Sclera dan konjungtiva masih terlihat merah, mata ditutup dengan
perban. Pasien diperbolehkan untuk pulang. Perawat memberikan informasi untuk
mengurangi tekanan intraokuler. Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus
diatas?
a. Berikan obat tetes
b. Hindari cahaya berlebih
c. Hindari menunduk lama
d. Ganti balutan setiap hari
e. Hindari menggosok mata.
Jawaban : E
Alasan pada kasus di atas pasien pasca operasi Glukoma pada mata hari ke 3 dan
mngeluh nyeri, Sclera dan Konjungtiva masih terlihat merah mata ditutup perban maka
tindakan yang tepat di lakukan pada kasus di atas yaitu hindari menggosok mata karna
akan menyebabkan iritasi dan infeksi pada mata dan menyebabkan penyembuhannya
akan semakin lama jika pasien sering menggosok mata

32. seorang laki-laki, umur 40 tahun dirawar di RS dengan diagnosis kolelithiasis. Pasien
direncanakan dilakukan pembedahan. Perawatakan memasang infuse dengan kecepatan
15 tetes/menit. Alat telah disiapkan dan area pemasangan infuse telah di desinfeksi
dengan kapas alkohol. Apakah langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh perawat?
a. Mengalirkan cairan
b. Memasang tourniquet
c. Menusukkan kateter intravena
d. Menentukan lokasi penusukan
e. Menyambungkan selang dengan kateter intravena

Jawaban : C
Alasan Memili C menusukan kateter intravena merupakan SOP Pemasanagan Infus
Di data di atas alat telah di siapkan dan area pemasangan infuse telah di densifeksimaka SOP
selanjutnya dilakukan perawat setelah mendinfeksi areh lokasi penusukan yaitu memasukan
kateter intravena

33. seorang laki-laki, umur 43 tahun dirawat di RS dengan paskalaparatomi hari kelima. Hasi
l pengkajian pasien mengeluh nyeri sedang (skala 6), keluar cairan pus dari area insisi, m
embatasi aktivitas karena takut jahitan luka terlepas, td 130/80 mmHg, frekuensi nadi: 80
x/menit, suhu 38 oc, leukosit 17.000/mm3. Apakah masalah keperawatan prioritas pada ka
sus tersebut?
a. Infeksi.
b. Nyeri akut
c. Hipertermi
d. Hambatan mobilitas
e. Kurang pengetahuan
A. Infeksi
• karena paska laparatomi hari ke 5 terlihat keluarnya cairan pus dari area insisi

34. Seorang perempuan, umur 45 tahun dirawat di RS dengan keluhan mual muntah akibat di
are, hasil pengkajian pasien mengalami BAB sebanyak 7 kali dengan konsistensi cair. Ap
akah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut diatas?
a. Ajukan melakukan aktivitas sesuai toleransi
b. Anjurkan untuk melakukan diet rendah serat
c. Berikan kebutuhan cairan dan elektrolit.
d. Berikan makanan dalam kondisi hangat
e. Berikan makanan sedikit tapi sering
C. Berikan kebutuhan cairan dan elektrolit
• Karena pasien mengalami mual dan muntah akibat diare,dan pasien mengalami BAB
senanyak 7 kali dengan konsistensi Cair

35. seorang perempuan, umur 37 tahun datang ke RS dengan keluhan luka ditelapak kaki yan
g tidak sembuh-sembuh sejak sebulan yang lalu. Pasien mengatakan bahwa sejak 3 bulan
lalu sering kencing, banyak makan, banyak minum. Hasil pengkajian kondisi luka bernan
ah, warna kuning kehijauan dan berbau, ukuran 4 cm x 3 cm dengan kedalaman 1 cm, ka
dar gula darah sewaktu 315 mg/dl, leukosit 20.000/mm 3. Apakah intervensi keperawatan
mandiri pada kasus tersebut?
a. Ajarkan perawatan kaki
b. Kolaborasi pemberian antibiotic
c. Anjurkan diet rendah karbohidrat
d. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tepat
e. Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptic
C. Anjurkan diet rendah karbohidrat
• penderita Dm umumnya tidak dapat mengelola karbohidrat dengan baik, diet rendah
karbohidrat biasa bisa menjadi jenis diet yang diterapkan oleh diabetes apapun, karen
pada dasarnya karbohidrat adalah sumber gula. Dengan menerapkan pola makan tersebut,
diharapkan gula darah diabetes tak mudah naik.

36. Seorang laki-laki, umur 50 tahun dirawat di Rs dengan diagnosis DM. hasil pengkajian:
keluhan pandangan mata kabur, badan terasa lemah, terdapat luka pada telapak kaki
kanan dengan warna dasar kehitaman, terdapat lubang pada luka dengan kedalaman
kurang lebih 2cm, luka berbau khas gangrene, sulit untuk pergi ke kamar mandi sendiri.
Hasil pemerikasaan gula darah sewaktu (GDS) 250 mg/dL. Apakah masalah keperawatan
utama pada kasus tersebut?
a. Kerusakan integritas kulit
b. Gangguan mobilitas fisik
c. Intoleransi aktivitas
d. Resiko infeksi
e. Kelemahan

37. Seorang perempuan, umur 21 tahun, dirawat di Rs dengan diagnosis anemia. Pasien
mengeluh lemas, pusing, tidak bertenaga. Hasil pemeriksaan fisik: kulit pucat dan
konjungtiva anemis. Hasil pemeriksaan laboratoriumHb 5,6 gr/dL. Transfuse darah akan
dilakukan sesuai program. Perawat telah mempersiapkan darah untuk dipasang. Apakah
tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus diatas?
a. Memeriksa identitas yang tertera pada kantong darah
b. Mengganti selang infus dengan selang transfusi
c. Memasang infus dengan NaCL 0,9%
d. Memantau tanda-tanda vital klien
e. Menyiapkan informed consent

38. seorang perempuan, umur 35 tahun dirawat di Rs dengan diagnosis Sirosis Hepatitis,
mengalami pendarahan hebat disaluran pencernaan atas dan membutuhkan transfuse
darah segera. Sesuai dengan keyakinan pihak keluarga, keluarga menolak untuk
dilakukan transfuse darah. Bagaimanakah sikap perawat berdasarkan kasus tersebut
diatas?
a. Tetap memberikan transfusi darah
b. Mengganti transfuse dengan kolaborasi pemberian vitamin
c. Menghargai keyakinan pasien dan mengupayakan cara lain
d. Mongkomunikasikan pada tim dokter akan sikap keluarga pasien
e. Memberikan penjelasan kembali akan pentingnya transfusi darah

39. Seoranglaki-laki, umur 60 tahun, dating kepoliklinik Rs dengankeluhansulitkencing.


Hasilpengkajianterdapatdistensidannyeripada supra public.Hasil USG
terdapatpembesarankelenjarprostat. Pasienakandilakukanpemasangankateter.
Perawatsedangmembersihkanpenis.Apakahtindakanperawatselanjutnyapadakasusdiatas?
A. Memberikanpelumaspadakateter
B. Memasukkankateterkedalam penis
C. Memfiksasikateterpadapahapasien
D. Menyambungkankateterdengan urine bag
E. Memasukancairankedalambalonuntukfiksasi.
Jawabannya : A. Memberikan pelumnas pada kateter.
Karena seseuai dengan standar prosedur operasional keerawatan
Pelaksanaan pemasangan kateter pada lelaki.
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien
4. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
7. Memasang sampiran dan menjaga privacy
8. Mengatur posisi pasien dalam posisi dorcal recumbanent dan melepaskan pakaian
bawah
9. Memasang perlak, pengalas dan selimut mandi
10. Menyambungkan kateter dengan urine bag
11. Memakai sarung tangan
12. Membersihkan genetalia dengan antiseptik
13. Mengganti sarung tangan steril.
14. Memberi pelumas pada ujung kateter
15. Mengarahkan penis ke atas
16. Memasukkan kateter perlahan-lahan sedalam 15 – 23 cm atau hingga urine keluar
17. Mengisis balon dengan Aquadest sesuai ukuran
18. Memfiksasi kateter kearah atas / perut
19. Melepas duk, pengalas dan sarung tangan
20. Mengganti selimut mandi dengan selimut klien
21. Melakukan evaluasi tindakan
22. Merapikan pasien dan lingkungan
23. Berpamitan dengan klien
24. Membereskan alat-alat dan kembalikan alat ketempat semula.
25. Mencuci tangan
26. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan. Kalau menganti sarung tangan
steril lagi tidak ada pilihan nya dijawabnnya.

40. Seorangperempuan, umur 50 tahun, dirawatkarenamengalami CHF. Saatini,


pemasangansedangdilakukan.Areapemasangansudahdibersihkan,
sendapanekstremitassudahdipasangkandandilanjutkandengansadapantorakal V1 dan V2.
Apakahlangkahselanjutnya yang dilakukanpadakasustersebutdiatas?
A. Meletakkansandapantorakal V3
B. Meletakkansandapantorakal V4
C. Meletakkansandapantorakal V5
D. Meletakkansandapantorakal V6
E. Meletakkansandapantorakal V7

Jabawannya : B
Karena posisi V3 di pertengahan posisi V2 dan V4.
Jadi kalau soal nya baru di pasang V1 dan V2, gk mungkin langsung Ke V3 karena posisi V3 di
pertengahan antara V2 dan V4, brarti yg dipasang terlebih dahulu V4 nya untuk mengetahui
posisi V3.

41. seorangperempuan, umru 45 tahun, dengan diagnosis CKD danmenjalanihemodialisa.


Hasilpengkajian kaki terlihatbengkak, BAK sakit, mualdan gelisah.TD 140/90
mmHg.Frekuensinadi 92 x/menit, frekuensinapas 25 x/menit, ureum 100 mg/dl, kreatinin
10.2 mg/dl. Apakahtindakankeperawatan yang tepatuntukkasusdiatas?
A. Berimakanandalamkeadaanhangat
B. Kaji status emosipasien
C. Anjurkanpasienbedrest
D. Aturposisi semi fowler
E. Batasiminumpasien

Jawabannya : D
Krna disini nafasnya 22x/menit dan pasien mengalami sesak nafas. Jadi harus di
berikan posisi semi fowler. Kalau tidak diberikan posisi fowler secepat mungkin
pasien akan mengalami sianosis dan pasien bisa meninggal

42. seorang laki-laki, umur 55 tahun, dirawat dengan Asam Bronkiale. Hasil pengkajian
sesak napas, batuk berdarah dan sulit dikeluarkan, frekuensi napas 30x/menit, wheezing
(+), pasien terpasang oksigen 3 liter/menit. Pasien akan dilakukan tindakan inhalasi. Obat
sudah dimasukkan kedalam nebulizer dan mesin sudah dihidupkan. Apakah tindakan
keperawatan yang dilakukan selanjutnya?
a. Melepaskan selang oksigen dari kidung pasien
b. Mematikan uap sudah keluar dari sungkup
c. Mengecek suara napas dengan stetoskop
d. Memasang sungkup nebulizer ke pasien
e. Membersihkan lubang hidung pasien

43. seorang laki-laki, umur 50 tahun dirawat diruang bedah dengan diagnosis paskaoperasi
kolon. Hasil pengkajian: kantong kolostomi sudah penuh dengan feses. Perawat akan
mengganti kantong kolostomi pasien. Penjelasan sudah diberikan, peralatan sudah
didekatkan dan kantong kolostomi sudah lepas. Apakah langkah selanjutnya yang
dilakukan oleh perawat?
a. Membersihkan stoma menggunakan cairan normal saline
b. Mengoleskan salf pada kulit sekitar stoma
c. Memasang kantong kolostomi yang baru
d. Membersihkan area kulit sekitar stoma
e. Memfikasasi kantong kolostomi

44. seorang laki-laki, umru 25 tahun dirawat di Rs dengan keluhan sulit memulai kandung
kencing penuh. Perawat akan memasang kateter. Pasien menolak untuk dilakukan dan
akan mencari pengobatan alternatif. Bagaimana sikap perawat menghadapi pasien dengan
kasus tersebut?
a. Meminta pasien menandatangani surat pengobatan
b. Mendukung pasien mencari pengobatan alternatif
c. Membiarkan pasien dengan pilihannya
d. Menjelaskan kembali maksud tindakan
e. Meminta keluarga untuk menjelaskan
45. Seoranglaki-laki, umur 45 tahun, menderita gout arthritis danmengeluhsendiibujari kaki
kirinyeridanbengkoksaatbanguntidur. Sebelumnyaklienpernahsakitserupasebanyak 3 kali.
Pasienmenanyakanbagaimanacaramencegahsupayasakitnyatidakkambuhlagi.
Apakahedukasiyagtepatakandiberikanperawatkepadapasientersebut?
A. Menganjurkanmenggunakansepatu yang lembutsaatberolah raga
B. Menganjurkanmenghindarimakanan yang mengandungtinggikolestrol
C. Menjelaskan jenis makanan yang dipantang yang mengandung tinggi purin
D. Menganjurkanmenggunakantongkatsaatberjalanuntukmembantumenopangsendi kaki
E. Menyarankan agar menghindarioah raga melibatkangerakanberlarisetelahsesesesembu
PEMBAHASAN :
Pengertian Artritis Gout
Artritis gout merupakan bentuk artritis inflamatorik yang terjadi pada individu dengan
kadar asam urat darah yang tinggi. Asam urat ini dapat membentuk kristal dengan
bentuk, seperti jarum di sendi. Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan serangan gout
yang sangat nyeri, disertai kemerahan, bengkak, dan hangat di area tersebut.
Faktor Risiko Artritis Gout
Penyakit artritis gout memiliki beberapa faktor risiko, antara lain:
 Genetik: Jika anggota keluarga mengidap gout, kemungkinan besar
seseorang dalam keluarga akan mendapatkannya juga.
 Kondisi kesehatan lainnya: Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi,
diabetes, dan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko terjadinya
penyakit in.
 Obat-obatan: Obat-obatan diuretik yang diminum untuk tekanan darah
tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat; begitu juga beberapa obat
yang menekan sistem kekebalan yang digunakan oleh pengidap
rheumatoid arthritis, pengidap psoriasis, serta penerima transplantasi.
 Jenis kelamin dan usia: Gout lebih sering terjadi pada pria daripada
wanita (sampai sekitar usia 60 tahun). Para ahli percaya bahwa estrogen
alami melindungi wanita sampai titik itu.
 Diet: Makan daging merah dan kerang meningkatkan risiko.
 Alkohol: Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi lebih dari dua gelas
minuman keras sehari dapat meningkatkan risiko gout.
 Soda: Fruktosa dalam soda manis baru-baru ini terbukti meningkatkan
risiko asam urat.
 Obesitas: Orang gemuk memiliki risiko gout lebih tinggi dan cenderung
mengembangkannya pada usia yang lebih muda daripada orang dengan
berat badan normal.
 Operasi Bypass: Mereka yang telah menjalani operasi bypass lambung
memiliki peningkatan risiko gout.
Penyebab Artritis Gout
Artritis gout terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi, kondisi ini
menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat dari serangan asam urat.
Kristal urat dapat terbentuk ketika seseorang memilikikadar asam urat yang
tinggi dalam darah.
Tubuh menghasilkan asam urat ketika memecah purin, yakni zat yang
ditemukan secara alami di dalam tubuh. Purin juga ditemukan pada makanan
tertentu, seperti steak, daging organ, dan makanan laut. Makanan lain juga
mempromosikan kadar asam urat yang lebih tinggi, seperti minuman
beralkohol, terutama bir, dan minuman yang dimaniskan dengan gula buah
(fruktosa).
Gejala Artritis Gout
a. Nyeri yang tiba-tiba dan parah pada sendi, biasanya di tengah malam atau
dini hari.
b. Nyeri di sendi. Rasa nyeri bisa terasa hangat pada saat disentuh dan
terlihat merah atau ungu.
c. Kekakuan pada sendi menyebabkan terbatasnya pergerakan.
d. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi jempol kaki, pergelangan
kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari tangan.

46. Seoranglaki-laki, umur 30 tahundirawatdiruangpenyakitdalamselama 2 haridengan


diagnosis ulkuspeprikum. Hasilpengkajian:mualmuntah, tidakmaumakan,
nyeriuluhhatiskala 8 dari 10, penghitunganindeksmassatubuh 17%,
spresiwajahtambakmeringisdantegang. Apakah diagnosis
keperawatanprioritaspadapasiendiatas?
A. Perubahannutrisikurangdarikebutuhantubuh
B. Kurangperawatandiri
C. Kerusakanmenelan
D. Nyeri akut
E. Cemas
PEMBAHASAN
Ulkus peptikum juga dikenal dengan tukak lambung. Ini adalah luka atau peradangan
yang disebabkan oleh terkikisnya lapisan dinding lambung. Ulkus peptikum ditandai
dengan munculnya rasa nyeri pada lambung atau bahkan perdarahan pada kasus yang
lebih parah.
Penyebab Ulkus Peptikum
Q. Ulkus peptikum bisa muncul pada lambung, duodenum (bagian pertama usus kecil),
atau kerongkongan (esofagus). Berikut adalah beberapa penyebab ulkus peptikum
yang perlu diketahui:
R. Infeksi bakteri Helicobacter pylori.
S. Penggunaan obat anti inflamasi non-steroid, seperti ibuprofen, aspirin, atau
diclofenac.
T. Kebiasaan merokok dan minum alkohol.
U. Stres yang tidak segera diatasi.
V. Masalah kesehatan, seperti tumor pankreas dan pengobatan radiasi pada area lambung
Gejala Ulkus Peptikum
Gejala utama ulkus peptikum adalah nyeri pada perut. Nyeri ini muncul karena
adanya iritasi asam lambung yang membasahi luka. Biasanya, nyeri muncul pada
malam hari dan terasa semakin parah saat perut kosong. Pada kondisi yang lebih
parah, nyeri yang dirasakan bisa menyebar ke leher, pusar, hingga punggung. Gejala
lain ulkus peptikum antara lain: nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, mual, serta
gangguan pencernaan.

47. Seorangperempuan, umur 40 tahundirawatdengandibetesmelitus.


Perawatakanmemberikaninjeksi insulin padapasien. Perawattelahmenjelaskanprosedur,
mecucitangan, memakaisarungtangandanmenyiapkan insulin sesuaidengandosis.
Apakahtindakanperawatselanjutnya yang tepatpadakasustersebut?
A. Memilih lokasi suntikan
B. Memberikanposisi yang nyamanpadapasien
C. Melakukandesinpektandengankapasalkohol
D. Menyuntikkaninsukindengantangandominan
E. Mencubit area kulitdengantangan non dodominan

PEMBAHASAN :
SOP Memberikan Terapi Injeksi Insulin
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Tindakan Keperawatan : Memberikan Terapi Injeksi Insulin/ Insulin Pen

1. Pengertian
Insulin adalah hormon yang digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada
Diabetes Mellitus
Insulin Pen : adalah insulin yang dikemas dalam bentuk pulpen insulin khusus yang berisi
3 cc insulin
2. Tujuan
ü Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Vial insulin yang tidak digunakan sebaiknya disimpan dilemari es.
2. Periksa vial insulin tiap kali akan digunakan (misalnya : adanya perubahan warna).
3. Pastikan jenis insulin yang akan digunakan dengan benar.
4. Insulin dengan kerja cepat (rapid-acting insulin) harus diberikan dalam 15 menit
sebelum makan. Interval waktu yang direkomendasikan antara waktu pemberian injeksi
dengan waktu makan adalah 30 menit.
5. Sebelum memberikan terapi insulin, periksa kembali hasil laboratorium (kadar gula
darah).
6. Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
Khusus Untuk Insulin Pen :
1. Insulin Pen yang tidak sedang digunakan harus disimpan dalam suhu 2 – 8 °C dalam
lemari pendingin (tidak boleh didalam freezer).
2.Insulin Pen yang sedang digunakan sebaiknya tidak disimpan dalam lemari pendingin.
Insulin Pen dapat digunakan/dibawa oleh perawat dalam kondisi suhu ruangan (sampai
dengan suhu 25 °C) selama 4 minggu.
3.Jauh dari jangkauan anak-anak, tidak boleh terpapar dengan api, sinar matahari
langsung, dan tidak boleh dibekukan.
4. Jangan menggunakan Insulin Pen jika cairan didalamnya tidak berwarna jernih lagi.
5.Kontraindikasi : Klien yang mengalami hipoglikemia dan hipersensitivitas terhadap
human insulin.
4. Alat yang dibutuhkan
1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet).
2. Vial insulin.
3. Kapas + alkohol / alcohol swab.
4. Handscoen bersih.
5. Daftar / formulir obat klien.

Pelaksanaan
Tahap Pra Interaksi
1. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi injeksi insulin
(Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara pemberian, dan
pendokumentasian).
2. Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu kerja, dan masa efek
puncak insulin, serta efek samping yang mungkin timbul.
3. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
4. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi terhadap human insulin.
5. Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
6. Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada pengerasan atau
penurunan jumlah jaringan.
7. Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemberian terapi insulin.
8. Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan yang telah dimakan
klien.
Tahap Orientasi
1. Memberi salam pada pasien
2. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur pemberian injeksi
insulin.
3. Menutup sampiran (kalau perlu).
Tahap Interaksi
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Penyuntikan insulin
Pemakaian spuit insulin
a. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang diperlukan untuk klien
(berdasarkan daftar obat klien/instruksi medik).
b.Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan,
inflamasi, atau edema.
c. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat
sebelumnya.
d. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari
bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
e. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan regangkan kulit
pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak dominan.
f. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan secara lembut
dan perlahan.
g. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan penekanan
pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
h. Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan dalam keadaan jarum yang sudah
tertutup dengan tutupnya.
Pemakaian Insulin Pen
a. Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
c. Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar dengan indikator dosis.
d. Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen (bagian cap)
sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis
insulin yang akan diberikan kepada klien.Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18
unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan perawat saatb memutar cap Insulin Pen
menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
e.Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan,
inflamasi, atau edema.
f. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat
sebelumnya.
g. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari
bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
h. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan regangkan kulit
pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak dominan.
i.Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan secara lembut
dan perlahan. Ibu jari menekan bagian atas Insulin Pen sampai tidak terdengar lagi bunyi
‘klik’ dan tinggi Insulin Pen sudah kembali seperti semula (tanda obat telah diberikan
sesuai dengan dosis).
j. Tahan jarum Insulin pen selama 5-10 detik di dalam kulit klien sebelum dicabut supaya
tidak ada sisa obat yang terbuang.
k.Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan penekanan
pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
Tahap Terminasi
1. Menjelaskan ke klien bahwa prosedur telah dilaksanakan
2. Membereskan alat
3. Cuci tangan
Tahap Evaluasi
 Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang diberikan 30 menit setelah
injeksi insulin dilakukan.
 Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada klien.
 Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati apakah terjadi pembengkakan
atau hematoma.
Tahap Dokumentasi
Q. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
R. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
S. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin

48. Seorangperempuan 40 tahundirawatharike 7 setelahmengalami trauma


medullaspimhasilpengkajian :mengalamihemiparesessinistra. Perawatmengajarkanlatihan
Range OfMotion (ROM) padakeluargapasien.
Perawatmenjelaskantujuandanmemdemonstrasikan proses latihan ROM secaralangsung.
Apakahedukasi yang tepatperludiberikanpadakeluarga?
A. Latihaninidilakukanhanya 1xsehari
B. ROM hanyadapatdilakukansetelahmakan
C. Latihaninibertujuanmemecahkanterjadinyadekubitus
D. Kekuatansendiakanmenigkatkanjikalatihanrutindilakukan
E. Latihan ROM tidakbolehdilakukansecaramandiriolehpasien

Pembahasan :
 Trauma medula spinalis adalah cedera pada tulang belakang baik langsung maupun tidak
langsung, yang menyebabkan lesi di medula spinalis sehingga menimbulkan gangguan
neurologis, dapat menyebabkan kecacatan menetap atau kematian.
 Hemiparesis adalah kondisi ketika salah satu sisi tubuh mengalami kelemahan sehingga
sulit digerakkan. Kondisi ini umumnya dialami oleh penderita stroke.
 Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Kusyati: 2012).

Tujuan ROM
1)   Meningkatkankekuatandanketahananotot.
2)   Menjagafungsifisiologis normal.
3)   Mencegahkomplikasiakibatkontrakturimobilitas.
4)   Pasienmampumeningkatkanpartisipasidalamaktivitassehari-hari.
5)   Meningkatkanaktivitasfisik.
6)   Meningkatkanfleksibilitassendi.
7)   Pasienmampumelakukanprosedur ROM
(Lukman: 2013)
Prinsip dasar latihan Rom :
1. Harus di ulang minimal 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali perhari.
2. Latihandilakukanperlahandan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
3. Rom seringdiprogramkanoleh dokter dan dikerjakan oleh ahli fisioterpi
4. Bagianbagiantubuh yang dapat dilakukan ROM adalah leher, jari, lengan.siku, bahu,
tumit, dan pergelangan kaki.
5. ROM bisadilakukanpada semua bagian sendi atau hanya pada bagian tubuh yang
mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harussesuai waktunya, misalnya setelah mandi atau perawatan rutin
telah dilakukan

Penjelasan :
Rsional : Klien dengan
Hemiparesis satusisitubuhmengalami kelemahansehinggasulitdigerakkantujuanumumdarilati
han ROM adalahuntukmeningkatkankekuatandanketahananototsertapadaprinsipnyalatihan
ROM harus di ulang minimal 8 kali dandikerjakan minimal 2 kali perhari. Maka jawaban
yang tepat Kekuatansendiakanmenigkatkan jika latihan rutin dilakukan.
Jawaban : D
49. Seorangperawatdibangsalbedahmelakukantesalergisebelumpasienmendapatkan anti
biotikintravena. Hasiltesmenunjukkanalergipositif. Perawatakanmenggantigelangpasien
demi keamananpasienselanjutnya.
Apakahwarnahgelangdipasangperawatdalamkondisitersebut?
A. Biru
B. Hijau
C. Putih
D. Merah
E. Kuning

Pembahasan :

 Kuningdigunakanolehpasiendenganrisikojatuhataumembutuhkanpengawasa
nekstra.
 Merahdigunakanolehpasien yang memilikialergitinggiterhadapobat.
 Hijaudigunakanolehpasiendenganalergilatek.
 Ungudigunakanolehpasien yang memilikiharapanhiduprendahatau Do Not
Resusitation (DNR)
 Abu-abudigunakanolehpasien yang menjalanikemotrapi.
 Merahmudauntukpasienperempuan.
 Biruuntukpasienlaki-laki.
 Putihuntukpasiendengankondisikelaminganda.

Jawaban : D

50. Seorangperempuanumur 55 tahun, dirawatdiruangpenyakitdalamsejak 3 hari yang


laludengankeluhanseringbuang air kecil, haus, lemas, demam,
pandangankaburdankebaspadaekstremitasbawah. Hasilpemeriksaanberatbadanturundari
55 kg menjadi47 kg, kuitkeringkadarguladarahsewaktu 310 mg/dl saatmasuk,
guladarahpuasaharike 2 27omg/dl. Apakah diagnosis keperawatan yang
munculpadakasustersebut?
A. Resikoinfeksi
B. Gangguanperfusi
C. Perubahanpersepsisensorik
D. Resikokekurangan volume cairan
E. Nutrisikurangdarikebutuhantubuh

Penyelesaian :
Ds : Klien meluhan sering buang air kecil, haus, lemas.
Do : Berat badan turun dari 55 kg menjadi 47 kg, kuit kering.
Masalah keperawatan yaitu Resiko kekurangan volume cairan.
Resiko kekurangan volume cairan merupakan keadaan yang berosiko mengalami
dehidrasi vaskuler, selular, atau intraselular.
Faktor resiko :
 Kehilangan volume cairan aktif.
 Kurang pengetahuan.
 Penyimpangan yang mempengaruhi absorbs cairan.
 Penyimpangan yang mempengarusi akss cairan.
 Penyimpangan yang mempengarusi akses cairan.
 Penyimpangan yang mempengarusi asupan cairan.
 Kehilangan berlebih melalui rute normal ( misal diare)
 Berat badan ekstem
 Faktor yang mempengaruhi kebuuhan cairan ( misal status hiper metabolik )
 Kegagalan fungsi regulator.
 Kehilangan berlebih melalui rute abnormal ( misal slang menetap )
 Agens fermasutikal ( misal diuretik )

Jawaban : D

51. Seorangpasienlaki-laki, umur 40


tahundirawatdirumahsakitdenganpaskaoperasiherniaotomyharikedua.
Kondisipasiensaatiniperistaltikusus 5 menit ,terpasangkateterurintetap.
Pasiendirencanakanpulangbesokhari. Apakahintervensiutama yang
dilakukanperawatpadakasustersebut?
A. Lepaskateter
B. Lakukan bladder training
C. Rawatlukajahitanoperasi
D. Ajarkanpasienutukberjalan
E. Kolaborasipemberiandiitlunak

Jawaban : B. Lakukan bladder training


Pembahasan :
Pasien yang dilakukankateter urine
padapaskaoperasidapatmengalamikesulitanuntukberkemihbaikterjadiinkontinensiaataupu
nretensi urine.Tujuan bladder training adalahuntukmemperpanjang interval
antaraurinasiklien, menstabilkankandungkemihdanmenghilangkanurgensi.

52. Seorangperempuanumur 50 tahundirawat di RS dengansirosis hepatitis.


Saatinipasienmengalami hematemesis.
Perawatmemimtapaienuntukmelaporkantandadangejala yang
berhungandenganpendarahansalurancerna. Apakahtandagejala yang
dimaksudkanperawatpadakasusdiatas?
A. Akralterasadingin
B. Fesesberwarnahhitam
C. Suhutubuhmeningkat
D. Tekanandarahmenurun
E. Urine berwarnasepertiteh

Jawaban : B. Fesesberwarnahitam
Pembahasan :
Gejalaperdarahansaluranpencernaandapatberkembangperlahandalamjangkapanjang
(kronis) padaperdarahansaluranpencernaanakut, gejalanyadapatterlihatsecarakasatmata,
seperti :
 Muntahdarah, denganwarnadarahmerahterangataucoklatgelap
 Perdarahanpadadubur, sehinggaterkadangfesesmengandungdarah
 Fesesberwarnagelap, denganteksturlembek

53. Seoranglaki-lakiumur 61 tahudirawat di RSdegan diagnosis stroke hemoragik.


Hasilpengkajian : GCS 10, bibirkering, turgor kulitkurangelastis.
Pasienmendapatkanterapicairaninfusdanterpasangkateter. Apakahtindakankeperawatan
yang tepatpadapasientersebut ?
A. Memonitor GCS
B. Melatihorientasipasien
C. Memantaukeseimbangancairan
D. Mengolesibibirdengan borax gliserin
E. Mengosongkankantongurinsetiap jam

Jawaban : C. Memantaukeseimbangancairan
Pembahasan :
Dari data yang didapatpasienmengalamipenurunkesadaran yang dimananilaiGCS : 10,
bibirklientampakkeringdan turgor kulitklienkurangelastis yang
menyebabkanterjadinyakekurangancairandalamtubuhdanklienjugamendapatkanterapi
cairaninfusdanterpasangkateter. Makatindakankeperawatan yang paling
tepatadalahmemantaukeseimbangancairandimanakitamengobservasi intake dan out
pout klien.

54. Seoranglaki-laki, umur 50 tahun di diagnosis gagalginjalkronis,


pasienakanmenjalaniterapihemodialisauntukpertamakalinya,
pasientampakcemasdenganterapi yang dijalani. Apakahtindakankeperawatan yang paling
tepatpadakasusdiatas?
A. Mengkajianpengetahuanpasiententanghemodialisa
B. Menjelaskanprosedurtindakanhemodialisa
C. Mengkajipemakainaobat-obatansebelumya
D. Mengobservasitanda-tanfdaital
E. Menimbangberatbadanpasien

Jawaban : B. Menjelaskanprosedurtindakanhemodialisa
Pembahasan :
Karenasebelumdilakukantindakanprosedurharusdiberikanpenjelasantentangprosedurti
ndakanhemodialisa,
supayaklientahumaksuddantujuantindakanhemodialisadenganbegitukecemasanpasien
berkurang

55. Seorangperempuanumur 55 tahundirawatdiruanganpenyakitdalamdengandiare.


Hasilpengkajianpasienmengeluhlemas, buang air besar 10 kali, konsitensiencer, terdapat,
frekuensinadi 100x/menit,frekuensinapas 25 x/menit, suhu 39C, keseimbangancairan
600/24 jam. PasienmendapatinfusiNaCL. Apakahevaluasipadapasientersebut?
A. Diareberhenti
B. Frekuensi BAB berkurang
C. Toleransiterhadapaktivitas
D. Kebutuhancairanterpenuhi
E. Tanda vital dalambatas normal

Jawaban : D. Kebutuhancairanterpenuhi
Pembahasan :
Dari hasilpengkajianpasienmengeluhlemas, buang air besar 10 kali, konsistensiencer,
dansuhutubuh : 39oC yang menandakanterjadinyakekurangan volume
cairandalamtubuhdanpasiensudah di berikanterapicairaninfusNaCL. Makahasilevaluasi
yang diharapakanpadakasustersebutadalahkebutuhancairanterpenuhi.

56. Seoranglaki-laki, umur 50 tahudirawat di RS dengandiagnosi strokenonhemotagik.


Pasienmengalamipenurunankesadarandanmukosamulutterlihatkotor.
Perawatakanmelakukantidakan oral hygene, yang
dimulaidenganmengaturposisipasiendenganposisi miring kesalahsatusisi.
Apakahtindakankeperawatan yang dilakukanselanjutnyapadakasustersebut?
A. Mengambilkainkassa yang dibasahi air hangatdenganpiset
B. Melakukanpembersihandimulaidaridindingronggamulut
C. Menggunakansudiplidahuntukmembukamulut
D. Memasangpengalasdibawahdagu
E. Mengoleskangliserinpadabibir

Jawaban : D. Memasang alas dibawahdagu


Pembahasan :
Tata Cara Oral Hygene
Untukpasientidaksadar
1. Cucitangan
2. Aturposisipasiendenganposisitidur miring kiri/kanan
3. Pasanghanduktepatdibawahdagu/pipipasien
4. Ambilpinsetdanbungkusdengankainkasa yang dibasahi air hangat/masak
5. Gunakan tong spatel (sudiplidah)
buatmembukamulutpadawaktumembersihkangigi/mulut
6. Jikamemungkinkangunakan pasta gigi/bisadenganmenggunakankasabersih,
melakukanpembersihandimulaidaridindingronggamulut, gusi, gigi, danlidah
7. Keringkandengankasasteril yang kering
8. Setelahbersiholeskan borax gliserin
9. Cucitangansetelahprosedurselesai

Untukpasiensadarnamuntidakdapatmelakukansendiri
1. Cucitangan
2. Aturposisipasiendenganduduk
3. Pasanghandukdibawahdagu
4. Ambilpinsetdanbungkusdengankainkasa yang dibasahi air hangat/masak
5. Setelahitubersihkanpadadaerahmulutdenganmenggunakan pasta gigi,
mulaidaridindingronggamulut, gusi, gigi, danlidah. LalubilasdenganlarutanNaCLatau
air
6. Sesudahbersiholeskan borax gliserin
7. Untukperawatangigilakukanpenyikatandengangerakannaikturun
8. Cucitangansesudahprosedurdilakukan

57. Seorangperempuan, umur 70 tahundirwatdengangagaljantung. Pemeriksanfisik : TD


150/90mmHg, frekuensinadi 0x/menit, frekuensinapas 18x/menit, terdapat edema
padakedua kaki. Pasienmendapatkan program pengobataninjeksifurosemide 49mg.
Furosemide yang tersediaadalah 20mg/2ml. Berapajumlah oat yang
harusdisiapkankepadapasientersebut?
A. 2 ml
B. 3 ml
C. 4 ml
D. 6 ml
E. 8 ml
jawaban : A
58. Seorangperempuan, umur 40 tahundirawatdi RS dengan SLE.
Perawatsudahmemberikanobat oral namundosis yang diberikankurang.
Menyadarihaltersebutperawatsegeramelaporkanketuatim. Apakahprinsip legal eti yang
diterapkanolehperawat?
A. Fidelity
B. Veracity
C. Beneficence
D. Confidentiality
E. Non-maleficence
jawaban:C
Alasan=karna dalam kasus perawat sudah memberikan obar oral namun dosis yang
diberikan kurang sehingga perawat melaporkan kepada ketua tim sebagai penanggung
jawab dalam ruangan tersebut.
59. Seoranglaki-laki, umur 60 tahundengan diagnosis BPH ( benignaprostat hypertrophy )
telahmenjalankanoperasi TURP ( trans urethral resection prostatectomy )
haripertamadanmendapatkanirigasikandungankemih.
Sebelumtindakanirigasidilakukan ,perawatmemberikanpenjelaskantentangproseduririgasi
kandungkemihdanmemintapersetujuankepadapasien. Apakahnilaietikutama yang
menjadikanpedomanperawatdalamtindakantersebut?
A. Otonomi
B. Keadilan
C. Persamaanhak
D. Hargadirimanusia
E. Mementingkanorang lain
jawaban :A
Alasan= mengapa memilih otonomi karna perawat harus memberikan persetujuan kepada
pasien atau keluarga pasien dalam tindakan irigasi kandung kemih,supaya ketika ada
kesalahan atau hal yang tidak di inginkan/kesalapaham dalam tindakan irigasi kandung
kemih tersebut keluarga pasien tidak menyalahkan tim medis.

60. Seorangperempuan, umur 21 tahu, dirawat di rumahsakit, dengankeluhanpening.


Hasilpengkajianpasientampakpucat. Konjungtivaanemis, capiltary refill time > 3 detik,
Hb 6 g/dl. Perawatmemberikantransfusidarahsesuai program. Padasaat 10
menitdarahmasuk ,tiba-tibapasienmerasanapasnyasesakdanmukannyatampakkemerahan.
Apakahtindakanselanjutnya yang harusdilakukanolehperawat?
A. Mengentikantransfusidarah
B. Mamintapasienuntuktenang
C. Segeramelaporkankepadadokter
D. Segeramemberiknbantuanoksigen 3 liter/meit
E. Menanyakanapakahadariwayatalergisebelumnya
Pembahasan : Dari kasusdiataspasientiba-
tibamerasanapasnyasesakdanmukannyatampakkemerahan, merupakantanda-
tandaAlergidaritransfusidarah, maka transfuse
darahharusdihentikandansegerahubungidokteruntukmelakukantindakanselanjutnya.
61. Seoranglaki-lakiumur 0 tahundirawat di RS dengan diagnosis DM
dengankomplikasilukagangren grade II. Pasienbarumenjalani debridement padajari kaki
digit 3, 4, 5 dekstra. Hasilpengkajian : tampakpucat,
berkeringatdingindanmeringiskesakitandenganskalanyeri 2 , TD 130/90 mmHg,
frekuensinadi 94/menit, frekuensinapas 22x/menitsuhu 37C. apakahtidakankeperawatan
yang tepatuntukkasustersebut?
A. Mengajurkantirah baring
B. Anjurkanrelaksasinapasdalam
C. Kolaborasipemberiananalgetik
D. Elevasi area ekstremitasbawah
E. Pertahankan intake cairaanadekuat
Pembahasan : Dari kasusdiatasfrekuensiNadi 94/Menit,
mengalamiTakikardimakadianjurkannmelakukanrelaksasinafasdalamuntukmenormalisasi
kandenyutnadi.
62. Seoranglaki-laki, umur 4 tahundirawat di RS enganhydrothorak. Pasientelahterpasang
Water Seal Drainage ( WSD ) danbotolpenampunganterlihatpenuh.
Perawataknmenggantibotoltersebut. Alatdanpasientelahsiap. Apakahprosedurselanjutnya
yang dapatdilakukanpadakasusdiatas!
A. Memindahkanselangpadabotol
B. Melakukanperawatanlukainsersi
C. Mencukurjumlahcairandalambotol
D. Mengklemselang yang dekat dada
E. Menyambungkeduaselang
Pembahasan: Mengklemselangdekat dada
supayaudaradariluartidakmasukketikaselangdicabutdanudaratidakmasuukkedalam dada.
63. Seoranglaki-laki, umur 43 tahun di rawat di RS dengan CA laringdanterpasang
tracheostomy. Pasienmengeluhnapassesakdanberat. Hasilpengkajianpasientampakbatuk,
terlihatsekret yang mengentaldisekitar tracheostomy, frekuensinapas 26x/menit.
Apakahtindakankeperawatan yang tepatdilakukanpadakasusdiatas !
A. Lakukan suction
B. Latihnafasdalam
C. Ajarkanbatukefektif
D. Lakukanfisioterapi dada
E. Lakukanperawatantrakeostomi.
Jawaban: A
Penjelasaan: di hasilpengkajianklienterlihatbatukdanada secret yang mengentakdisekitar
tracheostomy makatindakankeperawatan yang tepatadalahlakukan Suction
64. Seoranglaki-laki, umur 60 tahundirawat di RS dengankesadaranmenurun.
Hasilpengkajiankesadaransomnolen, terdengansuara gurgling, TD 10/80 mmHg,
frekuensinapas 28x/menit, ferekuensinadi 88 kali/ menit, suhu 37,4 C, ronkhi di
seluruhlapangparukiri da kanan. Apakahtindakankeperawatan yang
tepatpadakasustersebu?
A. Lakukan suction
B. Berikanoksigen
C. Posisikansemifowler
D. Berikanminumanhangat
E. Lakukanfisiotrapi dada
Jawaban : E
Penjelasaan :karenaterdapatronkhi di
seluruhlapangparukiridankananmakatindakankeperawatan yang
tepatadalahlakukanfisiotrapi dada
65. Seoranglaki-lakiumur 63 tahundirawat di RS dengankeluhan BAB
hitamdanbadanterasalemas. Hasilpengkajianterlihatlemah, pucat, konjungtivaanemis,
danakralterabadingin , TD 90/30 mmHg, frekuensinadai 50 kali/menit, frekuensinapas 30
kali/menit, suhu 37C. Hasillaboratoriumgaemoglobin 9 gt/dl
apakahdiagnosakeperwatanutamapadakasusdiatas!
A. Nyeriakut
B. Kekurangannutrisi
C. Keterbatasanaktivitas
D. Gangguanperfusijaringanperifer
E. Kebutuhannutrisikurangdarikebutuhan
Jawaban : D
Penjelasaan :karenahasilpengkajianterlihatlemah, pucat, kongjutivaanemis,
danakralterabadiinginmaka diagnose
keperawatanutamaadalahgangguanperfusijaringanperifer

66. Seorang laki-laki, umur 3 tahun mengalaimi diare selama 1 hari dengan frekuensi 1 kali
dengan konsistensi cair. Pasien mengatakan diare setelah konsusmsi makanan pedas.
Pasien mengeluhkan lemas dan tidak nafsu makan, dan nyeri perut. Apakah edukasi yang
tepat untuk pasien tersebut!
A. Melakukan managemen nafas dalam untuk mengurangi nyeri
B. Meningkatkan intake makanan yang mengandung tinggi serat
C. Meningkatkan intake cairan untuk mencegah dehidrasi
D. Memperbanyak istirahat dan batasi aktivitas
E. Segera ke pelayanan kesehatan
Jawaban : C
Penjelasan : Dari data di atas, pasien mengalami diare selama 1 hari dengan frekuensi 1
kali dengan konsistensi cair.
67. Seorang perempuan, umur 60 tahun dirawat di RS dengan diagnosis demam typoid hari
ke 6. Hasil pengkajian : keluhan mual, TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 18x/menit,
frekuensi nadi 80x/menit,suhu 38C. pasien mendapatkan terapi antibiotik dan
antipiretik(paracetamol) 500 mg peroral. Perawat sudah memberikan obat tersebut.
Apakah yang harus dievaluasi pada kasus tersebut!
A. Perasaan kenyamanan pasien
B. Kondisi mual pasien
C. Suhu tubu pasien
D. Status eliminasi
E. Tanda-tanda vital
Jawaban : C
Penjelasan : Dari data diatas Pasien dengan diagnosis demam typoid dan suhu pasien
38C dan klien sudah diberikan terapi antibiotik dan antipiretik (paracetamol).
68. Seorang laki –laki, umur 35 tahun dirawat di RS dengan kondisi tidak sadar. Hasil
pengkajian GCS 7, TD 100/70 mmHg, frekuensi napas 16x/menit, terdapat suara
gurgling. Pasien terpasang ETT. Perawat akan melakukan penghisapan lendir. Perawat
telah mencuci tangan, menjelaskan prosedur, dan memasang sarung tangan. Apakah
tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut!
A. Melakukan penghisapan endir, memasukkan kateter kedalam kom berisi air
B. Menarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik
C. Memasukkan kateter penghisap ke dalam keadaan tidak menghisap
D. Menggunakan alat penghisap dengan tekanan 110-150 mmHg
E. Menghubungkan kateter penghisap dengan selang penghisap
Jawaban : D
Penjelasan :

69. Seorang laki-laki umur 45 tahun dirawat di RS dengan Dm tipe 2 . hasil pengkajian
tampak lipodistropi (penipisan lapisan lemak) pada perut kuadran kanan tas. Pasien
mengatakan lebih suka menyuntikkan insulin paada area tersebut karena tidak nyeri.
Apakah tindakan keperawatan yng tepat terkait kasus diatas!
A. Sarankan untuk memberi insulin sesuia suhu ruangan
B. Anjurkan untuk menekan area bekaas injeksi
C. Berikan penkes tentang rotasi injeksi insuli
D. Periksa jarum injeksi yang digunakan pasien
E. Lakukan massege abdomen

Penjelasan :
Lipodistropi adalah efek samping insulin yang terjadi jika jaringan lemak mengalami kerusakan
sehingga mengganggu penyerapan insulin. Penyuntikan insulin harus dilakukan di bagian tubuh
yang mengandung banyak lemak seperti, perut, lengan atas, paha bagian luar, dan pantat, jadi
kita perlu menggonta-ganti lokasi penyuntikan untuk menghindari terjadinya lipodistropi.
Jadi jawaban yang tepat adalahC.

70. Perawat melakukan kunjungan rumah dan menemukan bahwa seorang laki-laki, umur 52
tahun, mengeluh sering lemas, pusing, haus dan kencing pada malam hari. Hasil
pemeriksaan gula darah di Puskesmas 1 minggu yang lalu 180 gr/dl, TD 130/90 mmHg.
Frekuensi nadi 87x/menit, klien bertanya kepada perawat tentang pengertian dan
penyebab DM. Apakah tindakan keperawatan yang utama pada kasus tersebut?
A. Berikan penyuluhan tentang pengertian dan penyebab DM
B. Ajarkan cara perawatan untuk mengatasi DM pada keluarga
C. Diskusikan dengan keluarga tentang adanya masalah hipertensi
D. Diskusikan kepada keluarga tentang kondisi keluarga yang sakit
E. Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang resiko timbulnya DM

Penjelasan :
Nilai normal gula darah ialah
1. Sebelum makan : <110 mg/dL
2. Setelah makan : 70 – 130 mg/dL
3. Sebelum tidur : 100 – 140 mg/dL

Jadi nilai gula darah klien tergolong tinggi dan dia pun menanyakan tentang pengertian dan
penyebab DM, di sini kita perlu memberikan pendidikan kesehatan bagi klien.
Jadi jawaban yang tepat adalah A.

71. Seorang perawat menelpon dokter jaga untuk melaporkan kondisi pasien yang mengalami
hipetermi. Pada komunikasi tersebut, dokter menginstruksikan terapi obat paracetamol
dilanjutkan 4x1 tablet. Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat
tersebut ?
A. Meminta tanda tangan dokter
B. Menanyakan instruksi selanjutnya
C. Membacakan kembali instruksi dokter
D. Melaksanakan segera instruksi dokter
E. Memberi tahu dokter bahwa instruksi jelas

Penjelasan :
Hipertermi/Hipertermia adalah suhu tubuh di atas 37,5°C.Hipertermia terjadi ketika mekanisme
pengaturan panas tubuh tidak bekerja secara efektif. Di dalam soal kita menemukan klien yang
mengalami Hipertermia dan kita telah menelepon dokter jaga, dokter juga sudah menyarankan
pemberian Paracetamol yang kita lakukan selanjutnya ialah melaksanakan segera instruksi
dokter karena jika kita tidak memberikan obat dengan segera bisa jadi pasien mengalami kejang
karena panas yang terlalu tinggi.
Jadi jawaban yang tepat adalah D.

72. seluruh perawat di ruang bedah sedang mendapatkan pengarahan dari tim etik tentang
hak klien dan perawat diminta untuk menjelaskan contoh yang berkaitan dengan
pelanggaran privasi klien. Manakah tindakan perawat yang mengindikasikan adanya
pelanggaran tersebut?
A. Menjelaskan bahwa keluarga tidak boleh menunggu klien di ruangan
B. Melakukan prosedur pembedahan tanpa pemberitahuan
C. Mengancam klien untuk dilakukan pengikatan
D. Mengambil foto klien tanpa pemberitahuan
E. Meninggalkan klien tanpa pengawasan

73. Seorang perempuan umur 40 tahun, dirawat di RSJ karena sering menyendiri dan
melamunkan kematian. Hasil pengkajian pasien mengatakan ia sudah tidak punya anak
lagi dan merasa tidak berguna dan sekarang seperti dunia akan kiamat. Apakah faktor
presipitasi pada kasus tersebut ?
A. Sering menyendiri di rumah
B. Merasa dunia akan kiamat
C. Merasa tak berguna
D. Kehilangan anaknya
E. Merasa gagal

74. Seorang laki-laki umur 20 tahun, dibawa ke UGD dengan kejang berulang. Hasil
pemeruksaan: luka di kaki akibat tertusuk paku. Saat di lakukan pemeriksaan mengalami
kejang. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut ?
A. Pemasangan restrain
B. Melakukan perawatan luka
C. Memasang pengganjal lidah
D. Memberikan oksigen 4 liter/menit
E. Menempatkan pasien di kamar gelap

75. Seorang perempuan, umur 21 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan suka menyendiri.
Hasil pengkajian tidak mau berinteraksi dengan pasien lain, malas berhubungan dengan
orang lain, wajah menunduk saat berbicara, kontak mata kurang. Apakah tindakan
keperawatan pertama pada kasus tersebut ?
A. Identifikasi penyebab isolasi social
B. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
C. Diskusikan cara berkanalan dengan satu orang yang tidak dikenal
D. Berikan kesempatan pada pasien untuk berkenalan dengan satu orang
E. Diskusikan dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain

76. Seorang laki-laki, umur 48 tahun, diantar ke IGD RSJ dengan alas an berteriak-teriak dan
bicara sendiri. Hasil pengkajian : pasien mengatakan mendengar suara yang
mengejeknya, muncul 4 kali sehari terutama menjelang malam, merasa kesal dengan
suara tersebut. Apakah data yang perlu dikaji selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Mengidentifikasi isi halusinasi
B. Mengidentifikasi jenis halusinasi
C. Mengidentifikasi waktu halusinasi
D. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
E. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi

77. Seorang perempuan, umur 36 tahun, dirawat di RS karena tidak sadarkan diri setelah
mengalami kecelakaan bersama suami. Saat dikaji, pasien sudah sadar tapi tidak mampu
berkomunikasi secara asertif, pandangan mata tajam dan mengatakan “tidak mungkin
suami saya meninggal karena baru berbicara dengan saya”. Apakah tindakan
keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Member minuman hangat
B. Menjelaskan keadaan sebenarnya
C. Meninggalkan pasien dengan keluarganya
D. Mendiskusikan pikiran negative yang muncul
E. Mendengarkan ungkapan pasien dengan empati

78. Seorang laki=laki, umur 63 tahun, diantar ke UGD karena jatuh dikamar mandi. Hasil
pemeriksaan hipertensi sejak 5 tahun lalu, riwayat serangan stroke satu tahun lalu,terdengar nafas
mendengkur. Apakah tindakan keperawatan utama yang dilakukan pada pasien?

A. Memasang LMA

B. Memasang OPA

C. Meresusitasi OPA

D. Memasang NPA

Jawaban : B. Memasang OPA


Alasan : pasien indikasi jatuh kamar mandi keadaan beraarti tidak sadar kan diri,dan jalan nafas
harus di bebaskan dengan masalah suara mendengkur dan pemasangan OPA di khususkan untuk
pasien tidak sadarkan diri.

79. Seorang perempuan, umur 51 tahun dirawat di RS dengan ulkus diabetikum. Hasil observasi
didapatkan balutan luka kotor, basah dan berbau. Perawat melakukan perawatan luka. Setelah
balutan telah dibuka kondisi luka bernanah, berwarna kuning kehijauan. Apakah tindakan
selanjutnya yang dilakukan pada kasus tersebut ?

Mengompres luka dengan kasa lembab

A. Memberikan obat pada luka

B. Mengangkat jaringan mati

C. Membersihkan luka

D. Menutup luka

Jawaban : c. Membersihkan luka.


Alasan : setelah pembukaan perban di lakakan sop perawatan selanjut nya adalah membersihkan
luka dan daerah sekitar nya dan di lanjutkan pengambilan jaringan mati jika terdapat jaringan
mati

80. Seorang perempuan, umur 45 tahun dirawat di RS dengan diagnosis kankerrektum. Hasil
pemeriksaan : nyeri dengan skala 7 (1-10) pada perut dan terasa melilit, tekanan darah 110/75
mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, berkeringat dingin, BAB sering dan bercampur darah segar,
pasien tampak malaise dan sering bertanya terkait dengan penyakitnya. Apakah prioritas masalah
keperawatan pada kasus di atas?

Risiki perdarahan

A. Nyeri akut

B. Fatigue

C. Cemas

D. Diare

Jawaban : A.nyeri akut


Alasan : hal yang mendukung pertama ada skala nyeri 7 yaitu akut di tandai keringat dingin.dan di data
tidak ada di jelaskan rantang waktu kapan nyeri itu di rasakan,apakah sudah sering atau belum.
81. Seorang laki-klaki, umur 43 tahun dirawat di RS dengan cidera kepala. Pasien nyeri pada
luka. Hasil pengkajian: luka robek pada pelipis mata dengan jahitan 5 cm, skala nyeri 7
(1-10), pemeriksan fisik: TD 130/90 mmHg, frekuensi nafas 22x/menit, frekuensi nadi
100x/menit, suhu 36,6oc. Apakah evaluasi keperawatan dari tindakan yang dilakukan
pada kasus tersebut ?
A. Tidak terjadi penurunan kesadaran
B. Luka menutup sempurna
C. Skala nyeri berkurang
D. Perdarahan berhenti
E. Tidak terjadi infeksi
Jawaban : C. Skala Nyeri Berkurang
Pembahasan : pada saat pengkajian didapatkan skala nyeri 7 yaitu nyeri berat
82. Seorang perempuan, umur 29 tahun P2A0 postpartum hari kedua, dirawat di RS dengan
keluhan pusing. Hasil pemeriksaan fisik : temperature 37 oc denyut nadi 84x/menit,
frekuensi nafas 20x/menit, TD 140/100 mmHg, tungkai edema + +. Perawat sedang
memasang kateter urine selang kateter sudah masuk, dan balon sudah diisi dengan
aquabides. Apakah langkah tindakan selanjutnya pada kasus diatas?
K. Memeriksa ketepatan urine dalam bengkok
L. Menampung urine dalam bengkok
M. Memasang klen pada selang
N. Membuka klem pada selang
O. Memasang bag urine
83. Seorang anak laki-laki, umur 6 tahun, dirawat di ruang anak dengan keluhan diare dan
sejak 2 hari yang lalu. Saat ini anak masih diare cair sebanyak 4 kali, dan tidak ada.
Perawat telah memberikan terapi intravena sebanyak 700 cc. Apakah data yang harus
dievaluasi pada kasus di atas?
f. Tugor kulit
g. Output cairan
h. Tanda-tanda vital
i. Kelembaban kulit
j. Membran mukosa
Jawaban : B. Output Cairan.
Alasan : karena keluhan klien yaitu diare dan sudah berlangsung selama 2 hari dan
diare cair sebanyak 4 kali dan telah diberikan terapi intravena sebanyak 700 CC dan
yang harus dievaluasi yaitu output Cairan.

84. Seorang anak perempuan, umur 7 tahun, dirawat di RS dengan diagnosa DHF. Hasil suhu
39°C, petechie (+), bibir kering, anak gelisah. Perawat telah melakukan pemasangan
infus. Apakah evaluasi pada kasus di atas?
A. Suhu 36°C
B. Petechie hilang
C. Mukosa bibir lembab
D. CRT lebih dari 2 detik
E. Keseimbangan cairan terpenuhi
Jawaban: E. Keseimbangan cairan terpenuhi
Pembahasan : Dari data Kasus terdapat Perawat telah melakukan pemasangan
infus, sehingga yang di tanyakan pada kasus,apakah evaluasi kasus di atas?
Pemasangan infus bertujuan untuk mempertahankan atau mengganti cairan
tubuh yang hilang (cairan tubuh pasien terpenuhi). Ketika cairan tubuh pasien
terpenuhi, maka suhu tubuh pasien dapat kembali normal, petechie hilang, bibir
lembab, CRT kurang dari 2 detik.

85. Seorang bailta laki-laki, umur 5 tahun, dirawat di ruangan anak didiagnosa medis tampak
sedih, menangis dan cemas. Ia mengungkapkan ketidakpercayaan terjadi pada anaknya.
Bagaimanakah komunikasi yang tepat pada kasus diatas?
A. “Tenang ibu, anak ibu baik-baik saja”
B. “Saya mengerti keadaan ibu, kami akan berusaha membantu”
C. “Jangan khawatir, bukan hanya naka ibu yang menderita penyakit ini”
D. “Ibu, jangan khawatir terlalu berlebihan , karena ini baru diagnosa awal”
E. “Ibu harus sabar dan menerima kondisi anak, karena anak adalah titipan Tuhan”
Jawaban : B. “Saya mengerti keadaan ibu, kami akan berusaha membantu”
Pembahasan : Pertama kita harus membina hubungan saling percaya kepada
keluarga pasien, agar keluarga pasien tersebut dapat mempercayai apa yang kita
beritahu kepada keluarga pasien, sehingga keluarga pasien tidak merasa sedih,
menangis dan cemas lagi.

86. Seorang balita, umur 5 tahun didiagnosis diare akut, mengeluh lemas, tidak air besar
lebih dari 10 kali sehari. Konsistensi cair, minum hanya sedikit. Turgor kulit mukosa
bibir kering. Saat dilakukan pemasangan infus, anak terlihat ketakutan Apakah tindakan
yang dilakukan perawat pada kasus di atas?
A. Menunda pemasangan infus
B. Meminta anak tarik nafas dalam
C. Membelikan mainan untuk membujuk
D. Meminta orang tua untuk memeluk anak
E. Membedong anak dengan kain agar diam
Jawaban : D. Meminta orang tua untuk memeluk anak
Pembahasan : Dari data kasus tersebut Saat dilakukan pemasangan infus, anak
terlihat ketakutan, sehingga yang ditanyakan tindakan yang dilakukan perawat
pada kasus di atas ialah?
Dengan tujuan meminta orang tua memeluk anaknya untuk memberi
dukungan kepada anak, agar anak cepat sembuh, sehingga pasien anak tersebut
merasa senang saat orang tua berada disampingnya.

87. Seorang ketua tim melakukan supervisi pada anggota tim yang sedang melakukan
pemasangan NGT pada pasien delirium. Ketua tim memantau tindakan tersebut. Apakah
gaya kepemimpinan kepemimpinan yang digunakan oleh ketua tim tersebut?
A. Otoriter
B. Demokratif
C. Partisipatif
D. Situasional
E. Kasrismatik
JAWABAN: C
Partisipatif Yaitu pemimpin mengajukan masalah dan mengusulkan tindakan pemecahan
kemudian mengundang kritikan, usul dan saran bawahan, kemudian pemimpin
mempertimbangkan saran bawahan dan pemimpin yang menetapkan keputusan final.
Penjelasan: dari kasus diatas ketua tim melakukan supervisi pemasangan NGT pada
pasien dan ketua tim memantau tindakan tersebut. gaya kepemimpinan yang digunakan
ketua tim adalah partisipatif, dimana sebelum dilakukannya sepervisi ada suatu faktor
yang memungkinkan ketua tim melakukan supervisi pada anggota timnya. Dari supervisi
ini akan didapatkan hasil apakah pemasangan NGT yang dilakukan dengan berhasil/baik
(Sesuai SOP) atau tidak, dan dari hasil supervisi bisa direncanakan rencana selanjutnya.

88. Perawat mengkaji keluarga dan menemukan bahwa bayi laki-laki umur 11 bulan, berat
badan 3 kg, susah makan. Dalam kartu KMS berat badan terakhir berada pada garis
merah. Ibu menganggap keadaan anaknya biasa saja. Apakah intervensi yang tepat untuk
kondisi tersebut?
A. Dorong keluarga untuk menjalin hubungan dengan fasilitas layanan yang dipilihnya
B. Diskusikan tentang pengaruh makanan terhadap kesehatan dan pencegahan penyakit
C. Berikan kesempatan keluarga untuk memilih beberapa alternatif pelayanan kesehatan
D. Tingkatkan pemahaman keluarga tentang perilaku atau kebiasaan tidak sehat
E. Tingkatkan pemahaman keluarga tentang perawatan bayi dengan gizi buruk

JAWABAN: E
Penjelasan: pada kasus berat badan bayi laki-laki umur 11 bulan 3 kg, dalam Kartu
Menuju Sehat (KMS) berada di garis merah, ini menandakan bayi mengalami gizi buruk,
dimana berat badan normal bayi laki-laki umur 11 bulan: 7,7- 11,5 Kg dengan rata-rata
9,4 kg, KMS di garis merah dan adanya kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi pada
bayi dimana ibu bayi menganggap keadaan bayinya biasa saja.
Maka intervensi yang tepat:Tingkatkan pemahaman keluarga tentang perawatan bayi
dengan gizi buruk, dengan keluarga paham dan tau tentang perawatan gizi buruk keluarga
dapat mengatasi masalah gizi buruk yang terjadi pada anaknya.
89. Perawat mengkaji keluarga dan menemukan bahwa, Seorang perempuan umur 27 tahun,
postpartum 3 minggu dengan persalinan normal. Klien mengalami kelelahan karena
harus mengurus anak sendirian. Hasil pengkajian: TD 100/70 mmHg, tampak pucat,
kurang konsentrasi, kurang istirahat karena sering terbangun untuk menyusui bayinya,
suami tidak membantu dalam mengurus bayi Apakah rencana keperawatan utama pada
kasus tersebut?
A. Diskusikan berbagi tanggung jawab dalam keluarga
B. Libatkan keluarga besar klien dalam perawatn bayi
C. Motivasi ibu untuk meningkatkan gizi makanannya
D. Pemeriksa status kesehatan ibu dan bayi
E. Sarankan klien untuk banyak istirahat
JAWABAN: A
Penjelasan: rencana keperawatan utama yaitu berdiskusi berbagi tanggung jawab
dalam keluarga, dari kasus di atas klien mengalami kelelahan karena mengurus
bayinya dan suami tidak membantu, dengan berdiskusi berbagi tangguang jawab atau
berbagi tugas dalam merawat bayi diharapkan kondisi klien bisa lebih sehat.

90. Seorang perempuan, umur 29 tahun, datang ke RS. Hasil pengkajian pasien sulit tidur, tidak
bersemangat kerja, merasa tidak berguna sebagai seorang ibu. Keluarga mengatakan pasien
menyalahkan dirinya karena lalai lima bulan yang lalu anak pertamanya meninggal akibat
kecelakaan sepulang sekolah Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Lindungi pasien
B. Gali perasaan pasien
C. Tingkatkan kemampuan spiritual pasien
D. Sarankan untuk berbicara terbuka dengan orang terdekatnya
E. Identifikasi dan melatih kemampuan positif yang dimiliki pasien

Alasan : Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pasien sulit tidur, tidak bersemangat
kerja, dan merasa tidak berguna sebagai seorang ibu, Itu dikarenakan Keluarga
mengatakan pasien menyalahkan dirinya karena lalaianak pertamanya meninggal akibat
kecelakaan sepulang sekolah maka Option yang tepat adalah Tingkatkan kemampuan
spiritual pasien supaya bisa lebih tabah, Ikhlas dan menerima cobaan karena meninggal
dunia sudah takdir yang maha kuasa.
91. Perawat melakukan kunjungan pada keluarga, didapatkan data lansia usia 65 tahun mengeluh
nyeri pada lutut terutama pada malam dan pagi hari sejak 11 minggu yang lalu klien mengatakan
mendertia reumatik sejak 3 tahun yang lalu. Pada saat beraktifitas klien tampak memegang lutut
dan tampak meringis kesakitan. Apakah intervensi yang harus dilakukan pada kasus di atas?
A. Latih mobilitas fisik
B. Latih miring kiri dan kanan
C. Ajarkan latihan napas dalam
D. Atur posisi senyaman mungkin
E. Lakukan kompres hangat pada kedua lutut

Alasan : Dari hasil pengkajian lansia usia 65 tahun mengeluh nyeri pada lutut terutama
pada malam dan pagi hari sejak 11 minggu yang lalu klien mengatakan mendertia
reumatik sejak 3 tahun yang lalu. Pada saat beraktifitas klien tampak memegang lutut dan
tampak meringis kesakitan. Intervensi yang seharusnya dilakukan perawat adalah
Lakukan kompres hangat pada kedua lututKarena data tersebut pasien mengatakan
merasakan nyeri apabila melakukan aktifitas.

92. Perawat melakukan kunjungan rumah pada keluarga dan menemukan bahwa Seorang
perempuan, umur 41 tahun, menderita Hipertensi. Perawat mengajarkan senam hipertensi dan
cara membuat ramuan tradisional untuk menurunkan tekanan darah. Keluarga sangat antusias
dalam kegiatan tersebut Apakah peran perawat dalam kasus tersebut?
A. Pemberi pelayanan
B. Pembaharu
C. Kolaborator
D. Pembela
E. Pendidik

Alasan : Karena menurut data tersebutPerawat sudah mengajarkan senam hipertensi dan
cara membuat ramuan tradisional untuk menurunkan tekanan darah maka, perawat sudah
berperan sebagai pendidikan kesehatan.
93. Seorang laki-laki, umur 54 tahun, dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran. Perawat
telah memastikan lingkungan aman, dan kesadaran korban tidak berespon terhadap stimulus.
Perawat mengaktifkan sistem emergensi. Apakah tindkan selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Meraba nadi korban
B. Memanggil nama korban
C. Lihat, dengan raba pada pernafasan
D. Memberi stimulus nyeri pada ujung jarinya
E. Meraba nadi bersamaan dengan melakukan look-listen and feel

Pembahasan:
Langkah langkah emergensi yang dilakukan pada orang yang terlihat tidak sadar
1. bertanya secara verbal kepada orang tersebut (untuk menguji kesadaran)
bila pertanyaan dijawab artinya pasien sadar
2. jika pasien tidak menjawab, berikan rangsangan nyeri
3. bila belum sadar juga, meminta pertolongan
dan lakukan deteksi tingkat kondisi pasien dengan metode lihat dengar dan rasakan
4. lihat, cirri cirri pernafasan pasien
5. Meraba nadi

94. Seorang laki-laki, umur 25 tahun, dibawa ke UGD dengan keluhan merasa lemas, pusing dan
mual. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit frekuensi napas 20
x/menit. Pasien diduga menghirup zat kimia berbahaya. Apakah tindakan keperawatan utama
pada kasus tersebut?
A. Berika oksigen
B. Siapkan tindakan BHD
C. Pindahkan ke tempt yang aman
D. Lepaskan pakaian terkontaminasi
E. Hindari pernapasan buatan dari mul

Pembahasan
SOP terhirup zat kimia
1. Tempatkan diruang terbuka
2. Longgarkan celana dan pakaian yang ketat
3. Berikan oksigen
4. Bila tidak bernapas lakukan CPR
5. Jangan beri napas buatan dari mulut ke mulut.

95. Seorang laki-laki, umur 60 tahun, dibawa ke UGD oleh keluarganya dalam kondisi tidak.
Keluarga mengatakan pasien terjatuh di kamar mandi. Hasil pemeriksaan: denyut nadi teraba,
pernafasan ada tetapi terdengar mendengkur Apakah tindakan keperawatan utama yang harus
dilakukan pada kasus tersebut?
A. Pasang oropharingeal airway (OPA)
B. Observasi tanda-tanda vital setiap 1 jam sekali
C. Observasi tingkat kesadaran dan refleks pupil
D. Nilai keadaan umum jalan nafas pernafasan dan sirkulasi
E. Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih tinggi 15-30 derajat

Pembahasan
Kalau suaranya mendengkur, artinya ada gangguan pada jalan napasnya.
Maka harus dilakukan pembebasan jalan nafas
1. Miringkan pasien ke samping. Dengan posisi ini, lidah pasien tidak akan menutup,
dan cairan yang menyumbat jalan napasnya bisa mengalir keluar.
2. Membuka jalan nafas dengan menggunakan oropharingeal airway

96. Perawat pelaksana diruang rawat melakukan asuhan keperawatan sesuai yang direncanakan
perawat primer. Saat evaluasi tindakan keperawatan, perawat primer merasa perawat tersebut
tidak melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana perawatan menimbulkan situasi
kerja yang tidak kondusif Apakah kategori konflik yang terjadi di ruang tersebut?
A. Konflik antara individu dalam kelompok
B. Konflik antar tim dala organisasi
C. Konflik dalam diri sendiri
D. Konflik antar organisasi
E. Konflik antar individu
pembahasan
Metode Perawatan Primer
Yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus
antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat.
Jawaban: C

97. Seorang perempuan, umur 45 tahun dirawat di RS sudah 4 hari dengan luka paska
operasipada bagian ekstremitas kanan bawah, perawat akan melakukan perawatan luka,
setelah mempersiapkan alat, dan memberikan penjelasan dan kontrak kepada pasien, pasien
menyetujui tindakan tersebut. Apakah tindakan selanjutnya berdasarkan kasus diatas ?
A. Menutup dengan kassa lembab
B. Memakai sarung tangan
C. Membersihkan luka
D. Membuka balutan
E. Mencuci luka

Pembahasan
Prosedur perawatan luka
1. Mencuci tangan.
2. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan.
3. Membuka set ganti balut.
4. Membiasakan kasa steril dan lidi kapas.
5. Menggunakan handscoen bersih.
6. Meletak handuk menutup bagian privasi klien yang terbuka.
7. Meletak perlak dibawah luka.
8. Mengatur posisi yang nyaman dan tepat buat perawatan luka.
9. Membuka balutan dengan cara hati-hati, masukan balutan kotor kedalam kantong
plastik yang tersedia.
10. Membuka handscoen bersih dan ganti dengan handscoen steril.
11. Membersihkan seputar luka dengan cairan fisiologis
12. Membersihkan dari arah bagian atas kebawah disetiap sisi luka dengan arah keluar
menjauh dari luka.
13. Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas kebawah diikuti sisi sebelahnya dengan
arah usapan menjauh dari area lokasi luka.
14. Selanjutnya menutup luka dengan kasa steril, dan lakukan fiksasi dengan plester pada
area pinggiran kasa pembalut.
15. Menulis tanggal dan waktu mengganti balutan pada plaster dan tempelkan pada
balutan.
16. Merapikan klien dan membersihkan alat-alat.
17. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.

Jawaban: D

98. Seorang laki-laki,umur 60 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan ulkus diabetic di
tungkai kiri, Hasil pengkajian kesadaran pasien compos mentis, saat perawat melakukan
perawatan luka, perawat merasa pusing dan tidak tahan dengan bau yang menyengat
Apakah yang harus dilakukan perawat pada kasus diatas ?
A. Tetap meneruskan merawat luka
B. Mengakhiri perawtan luka lebih cepat
C. Meminta ijin kepada pasien menggunakan masker
D. Keluar kamar dan meminta perawat lain melanjutkan
E. Meminta praktikan untuk melanjutkan perawatan luka
Pembahasan
Compos Mentis (conscious)
yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang
keadaan sekelilingnya.
Jawaban: C
99. seorangperempuan, umur 35 tahundirawat di RS dengan diagnosis hepatitis A,
Hasilpengakajian TD 120/80 mmHg, frekuensinapas 20 x/menit, frekuensinadi 20 x/menit,
suhu 36,4℃, pasiendirencanakanuntukpulang. Apakahedukasi yang
tepatdiberikankepasiendankeluargasebelumpulang ?
A. Menyendirikanalatmakandanminum yang dipakaiolehpasien
B. Memotivasiuntukmencaripengobatan alternative
C. Menyegerakanuntukdilakukanimunisasi
D. Menyendirikantempattidurpasien
E. Menyindirikanbajukotorpasien
Pembahasan :
Penularan utama virus Hepatitis A hanya menular melalui rule fece-oral atau dapat
menular apabila menelan makanan yang mengandung virus tersebut, melalui kontak
dengan barang, makanan, atau minuman.

100. Seoranglaki-laki, umur 40 tahundirawat di RS dengan osteosarcoma


dantelahdilakukanamputasisebataslututkanan,
Pasenmengeluhmaludengankeadaandirinyadanmerasatidakberguna, Hasilpengkajian:
nyeripadaluka post amputasidenganskala 3, lukaterbalutkasadalamkeadaanbersih, kering,
tidakberbau, pasientampakmenyendiri. Apakahmasalahkeperawatanutamapadakasusdiatas ?
A. Nyeriakut
B. Resikoinfeksi
C. Gangguancitratubuh
D. Kopingkeluargatidakefektif
E. Kerusakanintegritaskulitdanjaringan
Pembahasan:
 Osteosarcoma adalah kanker tulang yang dimulai di sel-sel pembentukan tulang
Sering terjadi pada tulang panjang. Kondisi cenderung terjadi pada anak-anak dan
orang dewasa muda.
 Pasien mengalami amputasi, pasien mengeluh malu dengan keadaan dirinya dan
merasa tidak berguna serta pasien tampak menyendiri

101. Seorangperempuan, umur 25 tahundirawat di RS dengankeluhandemamtinggisejak 4 hari


yang disertaimualmuntahdanbercak-bercakmerahdikulit.
Keluargamembawakanobattradisionaldanmenanyakanperawattentangpemberianobattersebut.Bag
aimanakahsikapperawat yang tepatpadakasustesebut ?
A. Menyarankanuntukkonsultasidengandokter
B. Memberikankebebasanpadapasiendankeluarga
C. Melarangpasienmakanobattradisionaltersebut
D. Mengijinkanpasienmakanobattradisionaltersebut
E. Menyarankanpasien agar kombinasiobatmedisdanobattradisional
Pembahasan:
Karena sesuatu yang perlu diberikan pada pasien harus ada konsultasi atau ijin dari
dokter.

102. Seorang perempuan, umur 62 tahun dirawat di RS dengan diagnosis osteoarthritis pasien
mengeluh terdapat luka di paha,keluar nanah dan bau sejak satu bulan yang lalu, Hasil
pengkajian TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 26 x/menit, suhu
39℃, lika dirawat dua kali sehari. Apakah evaluasi prioritas yang harus dilakukan pada pasien di
atas ?
A. Tanda-tanda perluasan infeksi
B. Kemampuan beraktifitas
C. Kemampuan mobilisasi
D. Kemampuan ambulasi
E. Tanda-tanda vital

103. Seorang laki-laki, umur 40 tahun, dirawat di RS dengan hipertensi, pada saat akan
melakukan pemeriksaan TD perawat memasang manset tetapi pasien menunjukkan perilaku
tidak sopan kepada perawat wanita dengan menyentuhkan tangan kanannya ke dagu perawat,
Sebagai perawat harus memengang prinsip etis. Manakah kalimat perawat yang tepat terhadap
perilaku pasien di atas ?
A. “Lepaskan tangan anda atau saya lapor istri”
B. “Saya akan laporkan anda kepada ketua tim”
C. “Saya akan beritahukan kepada keluarga”
D. “Anda tidak boleh melakukan hal itu”
E. “Saya akan lapor kepada dokter juga”

104. Seorang laki-laki, umur 48 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak nafas dan vertigo,
perawat akan melakukan pemeriksaan tanda vital, Alat telah disiapkan, saat tindakan akan
dilakukan pasein meminta minum, namun saat dia minum air tumpah membasahi baju dan laken
pasien. Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat pada kasus di atas ?
A. Memindahkan pasien ketempat tidur lain
B. Menggeser pasien pada area kering
C. Melanjutkan tindakan sesuai rencana
D. Mengganti laken dan baju pasien
E. Menenangkan pasien

105. Seorang laki-laki, umur 53 tahun dalam perawan hemodialisa datang ke RS dengan
keluahan sesak nafas, Hasil pemerikasaan; TD 160/90 mmHg, denyut nadi 110 x/menit dan
frekuensi nafas 30 x/menit, SaO₂ 80% dan didapat kan edema pada kakinya. Apakah intervensi
keperawatan prioritas pada kasus di atas ?
A. Berikan oksigen
B. Batasi asupan cairan pasien
C. Anjurkan pasien untuk istirahat
D. Tinggikan bagian kaki tempat tidur
E. Siapkan pasien untuk menjalani HD
Jawaban : A. Berikan Oksigen.
Alasan : Karena keluhan Pasian saat datang yaitu sesak nafas dan pada pengkajian
ditemukan frekuensi nafas 30x/menit (normal : 12-20x/menit).

106. Seorang anak laki-laki, umur 8 tahun dibawa ke RS dengan keluhan diare sejak 3 hari
sebanyak 5-8 kali perhari, Hasil pemeriksaan; badan teraba panas, lemas, mudah haus, suhu
39℃ saat ini, pasien sudah mendapatkan rehidrasi cairan melalui oral maupun infus. Apakah
evaluasi yang diharapkan pada kasus di atas ?
A. Balance cairan seimbang
B. Rasa haus pasien teratasi
C. Dapat beraktifitas sesuai kondisi
D. Frekuensi buang air besar berkurang
E. Suhu tubuh pasien dalam batas normal
Jawaban : A. Balance Cairan
Alasan : karena pada soal pasien sudah mendapatkan rehidrasi cairan (upaya untuk
mengembalikkan cairan tubuh yang terbuang/hilang) dan yang harus dievaluasi dari
tindakan diatas yaitu Balance Cairan Seimbang (cairan yang masuk (input) maupun
cairan yang keluar (output) seimbang).

107. Seorang bayi laki-laki, umur 9 tahun dibawa ke posyandu oleh ibu nya untuk dilakukan
imunisai, Hasil pengkajian; bayi tampak sehat, riwayat imunisasi lengkap. Apakah imunisasi
yang tepat diberikan pada kasus di atas ?
a. Hib : pada usia 2 bulan
b. BCG : sebelum usia 3 bulan
c. DPT 1 : usia 2 bulan hingga 6 tahun
d. Campak : pemberian pertama pada usia 9 bulan, pemberian kedua pada usia 18 bulan dan
pemberian ketiga pada usia 6-7 tahun
e. Hepatitis : wajib dilakukan remaja dibawah usia 19 tahun
Jawaban : E. Hepatitis

108. Seorangperempuan, umur 20 tahun, dirawatdi RSJ karenaseringbicarasendiri.


Hasilpengkajianpasienseringmengurungdiri, tidakmaukeluarkamar,
danmaluberhubungandenganorang lain, Setiapdiajakberkomunikasi, pasienmenunduk,
akspresiwajahsedih, danrambutkotor,
pasiensudahmampumempraktikkancaraberkenalandenganorang lain
danperawatakanmelibatkanpasiendalamTerapiAktifitasKelompok (TAK).Apakahjenis TAK yang
tepatuntukkasusdiatas ?
a. Stimulasipersepsi
b. Stimulasisensori
c. Persepsiumum
d. Orientasirealita
e. Sosialisasi

Alasannya karena pasien sering mengurung diri, tidak mau keluar kamar, dan malu berhubungan
dengan orang lain, setiap diajak berkomunikasi, pasien menunduk, akspersi wajah sedih, dan
rambut kotor.
jawabanya : A. Stimulasi persepsi
109. Seorangperempuan, umur 23 tahun, dirawatdi RSJ dengankeluahansukamenyendiri,
Hasipengkajian; tidakmauberinteraksidenganpasien lain, malasberhubungandenganorang lain,
wajahmenunduksaatbicara,
kontakmatakurangApakahtindakankeperawatanpertamapadakasustersebut ?
a. Indentifikasipenyebabisolasi social
b. Evaluasijadwalkegiatanharianpasien
c. Diskkusikancaraberkenalandengansatuorang yang tidakdikenal
d. Berikankesempatankepadapasienuntukberkenalandengansatuoranglain
e. Diskusikandenganpasiententangkerugiantidakberinteraksidenganorang lain

Alasanya karena Sp 1: Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal penyebab
isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan pasien berkenalan
jawaban : D. Berikankesempatankepadapasienuntukberkenalandengansatuoranglain
110. Seoranglaki-laki, umur 48 tahundiantarke IGD RSJ
denganalasanberteriakteriakdanbicarasendiri, Hasilpengkajian:
pasienmengatakanmendengarsuara yang mengejeknya, muncul 4 kali
sehariterutamamenjelangmalam, merasakesaldengansuaratersebut.Apakah data yang
perludikajiselanjutnyapadakasustersebut ?
a. Mengidentifikasiisihalusinasi
b. Mengidentifikasijenishalusinasi
c. Mengidentifikasiwaktuhalusinasi
d. Mengidentifikasifrekuensihalusinasi
e. Mengidentifikasisituasi yang menimbulkanhalusinasi

Alasanya karena pasien mengatakan mendengar suara yang mengejeknya, muncul 4 kali sehari
terutama menjelang malam.
Jawaban : D. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi

111. Seorangperempuan, umur 36 tahun, dirawat di RS


karenatidaksadarkandirisetelahmengalamikecelakaanbersamasuami, Saatdikaji,
pasiensudahsadartapitidakmampuberkomunikasihsecaraasertif,
pandanganmatatajamdanmengatakan “
tidakmungkinsuamisayameninggalkarenabarubicaradengansaya”. Apakahtindakankeperawatan
yang tepatpadakasustersebut ?
A. Memberikanminumanhangat
B. Menjelaskankeadaansebenarnya
C. Meninggalkanpasiendengankeluarganya
D. Mendiskusikanpikiran negative yang muncul
E. Mendengarkanungkapanpasiendenganempati

Pembahasan :

Komunikasiasertifadalahsuatukemampuanuntukmengkomunikasikanapa yang diinginkan,


dirasakan, dandipikirkankepada orang lain namundengantetapmenjagadanmenghargaihak-
haksertaperasaanpihak lain.

Jawaban:
D. Mendiskusikanpikiran negative yang muncul

112. Seorangperempuan, umur 53 tahundirawat di ruangpenyakitdalamdengandiare,


Hasilpengkajianpasienmengeluhlemas, buang air besarsudah 10 kali, konsistensiencer,
terdapatlendir, TD 90/50 mmHg, frekuensinadi 100 x/menit, frekuensinapas 25 x/menit, suhu
39℃, keseimbangancairaninfus 600/24 jam, pasienmendapatkaninfusNaCL.
Apakahevaluasipadapasientersebut ?
A. Diareberhenti
B. Frekuensi BAB berkurang
C. Intoleransiterhadapaktivitas
D. Kebutuhancairanterpenuhi
E. Tanda vital dalambatas normal

Pembahasan:
Evaluasipadapasientersebutadalahfrequensi BAB berkurang, karenadidapatkan data buang air
besarsudah 10 kali danadakemungkinan BAB akanterjadilagi. Jadifokuspada BAB pasien yang
sudah 10 kali.
Jawaban :
B. Frequensi BAB berkurang

113. Seoranglaki-laki, umur 30 tahundirawat di RS dengan diagnosis stroke non hemoragik,


Pasienmengalamipenurunankesadarandanmukosamulutterlihatkotor,
perawatakanmelakukantindakan personal hygene yang
dimulaidenganmengaturposisipasiendenganposisi miring kesalahsatusisi.
Apakahtindakankeperawatan yang dilakukanselanjutnyapadakasustersebut ?
A. Mengambilkainkassa yang dibasahi air hangatdenganpinset
B. Melakukanpembersihanmelaluidaridindingronggamulut
C. Menggunakansudiplidahuntukmembukamulut
D. Memasangpengalasdibawahdagu
E. Mengoleskangliserinpadabibir

Pembahasan :
Sebelummelakukantindakanperawatharusmenggunakansudiplidahuntukmembukamulutklien, agar
mudahmembesihkanmulutklien.
Jawaban :C.Menggunakansudiplidahuntukmembukamulut

114. Seorang perempuan, umur 70 tahun dirawat dengan gagal jantung, Pemeriksaan fisik; TD
150/90 mmHg frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, terdapat edema pada kedua
kaki, pesien mendapatkan program pengobatan injeksi furosemide 40mg, furosemide yang
tersedia adalah 20mg/2ml.Berapa jumlah obat yang harus disiapkan kepada pasien tersebut ?

A. 2 ml
B. 3 ml
C. 4 ml
D. 6 ml
E. 8 ml
Pembahasan:

115. Seorang perempuan, umur 40 tahun dirawat di RS dengan SLE. Perawat sudah memberikan
obat oral namun dosis yang diberikan kurang, Menyadari hal tersebut perawat segera melapor ke
ketua tim.Apakah prinsip legal etik yang diterapkan oleh perawat tersebut ?
A. Fidelity
B. Veracity
C. Beneficence
D. Confidentiality
E. Non-maleficence

Pembahasan:
- Fidelity berarti setia pada janji.tentunya klien mempunyai harapan kepada perawat untuk
bertindak demi kepentingan baik mereka.
- Veracity(kejujuran).pada seorang perawat kejujuran adalah hal yang wajib diberikan kepada
pasien hal ini karena pasien mempunyai hak otonomi sehingga ia berhak untuk mengetahui
berbagai informasi yang ia inginkan.
- Beneficence berarti "berbuat baik."dimana perawat wajib menerapkan tindakan yang
menguntungkan klien dan menghindari tindakan yang merugikan klien.
- Confidentiality(kerahasiaan)adalah informasi tentang klian harus dijaga privasi
klien.dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan
pengobatan dan peningkatan kesehatan klien.diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus
dihindari.
- Non-maleficence (tidak merugikan)prinsip ini berarti seorang perawat dalam melakukan
pelayanan sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dengan tidak menimbulkan bahaya/cidera
fisik dan psikologis pada klien.
Jawaban:

116. Seorang laki-laki, umur 60 tahun dengan diagnosis BPH (benigna prostat hypertrophy)
telah menjalani operasi TURP (trans urethral resection prostatectomy) hari pertama dan
mendapatkan irigasi kandung kemih, Sebelum tindakan irigasi dilakukan, perawat memberikan
penjelasan tentang prosedur irigasi kandung kemih dan meminta persetujuan kepada
pasien.Apakah nilai etik utama yang menjadi pedoman perawat dalam tindakan tersebut ?
A. Otonomi
B. Keadilan
C. Persamaan hak
D. Harga diri manusia
E. Mementingkan orang lain
Pembahasan:
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebbasan individu yang menuntut
pembedaan diri.Praktek profesional mereflesikan otonomi saat perawat menghargai hak-
hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.otonomi berarti
kemampuan untuk menentukan sendiri dan mengatur diri sendiri.
Jawaban: A

Anda mungkin juga menyukai