Anda di halaman 1dari 31

1.

Seorang perempuan berusia 38 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan luka
dikaki tidak sembuh sealam 1 bulan. Hasil pemeriksaan lanjut, kaki harus dilakukan
amputasi. Setelah operasi pasien menolak untuk melihat kakinya. Pasien sering
menangis, tidak konsentrasi dan kesulitan untuk tidur.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Gangguan citra tubuh
Pembahasan:
Seorang perempuan berusia 38 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan luka
dikaki tidak sembuh sealam 1 bulan. Hasil pemeriksaan lanjut, kaki harus dilakukan
amputasi. Maka termasuk gangguan citra tubuh
c. Gangguan pola tidur
d. Keputusasaan
e. Kecemasan
2. Seorang perempuan umur 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam setelah dilakukan
matektomi payudara sebelah kanan dan kiri. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri
berat. Pasien hanya terbaring di tempat tidur. Semua aktivitas dibantu oleh keluarga.
Pasien tidak mau makan dan mengatakan ingin mati saja.
Apakah masalah keperawatan utama kasus di atas?
a. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Gangguan integritas kulit
c. Intoleransi aktivitas
d. Harga diri rendah
e. Nyeri akut
Pembahasan:
Karena Setelah pasien di lakukan matektomi payudara sebelah kanan dan kiri dan
hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri berat maka termasuk Nyeri akut
3. Seorang laki – laki berusia 49 tahun diantar ke UGD RSU oleh petugas LIPONSOS
dengan alasan mengganggu lalu lintas karena teriak – teriak dijalanan. Saat di kaji,
kondisi pasien sangat kotor, rambut gimbal, bajunya compang camping, pandangan
pasien kosong menjawab seperlunya dan jawaban tidak sesuai pertanyaan.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
a. RPK (Resiko Perilaku Kekerasan )
b. Deficit perawatan diri
c. HDR (Harga Diri Rendah)
Pembahasan:
Karena Saat di kaji di dapatkan kondisi pasien sangat kotor, rambut gimbal,
bajunya compang camping, makan termasuk deficit perawatan diri
d. Isolasi social
e. Halusinasi
4. Seorang laki – laki berusia 25 tahun di rawat d RSJ dengan keluhan sering berbicara
sendiri dan tertawa sendiri. Setelah dilakukan pengkajian, pandangan pasien sering
melihat kearah lain, kalau menjawab pertanyaan tidak sesuai dan melantur.
Apakah tekhnik komunikasi perawat yang tepat pada pasien tersebut?
a. Diam
b. Refleksi (di kembalikan dulu pikirannya setelah itu di fokuskan kembali)
c. Focusing
Pembahasan:
Setelah dilakukan pengkajian, pandangan pasien sering melihat kearah lain, kalau
menjawab pertanyaan tidak sesuai dan melantur. Maka termasuk Focusing
d. Klarifikasi
e. Pertanyaan terbuka
5. Seorang perempuan berusia 29 tahun diantar keluarganya ke RSJ yang ke kedua
kalinya karena di rumah tidak mau bicara dan tidak mau keluar dari kamar. Hasil
pengkajian, pasien lebihh banyak diam, menjawab pertanyaan perawat dengan
mengangguk dan menggelengkan kepala. Menurut keluarga, selama di rumah pasien
tidak mau minum obat dari RSJ dan pasien adalah seorang pendiam dan pemalu sejak
dulu.
apakah factor resipitasi (pencetus) pada masalah keperawatan utama diatas ?
Presipitasi (kejadian penyebab kurang dari 6 bulan)
Presdiposisi (kejadian penyeb lebih dari 6 bulan)
a. Dirawat untuk kedua kalinya
b. Tidak minum obat dari RSJ
Pembahasan:
Hasil pengkajian, pasien lebihh banyak diam, menjawab pertanyaan perawat
dengan mengangguk dan menggelengkan kepala. Menurut keluarga, selama di
rumah pasien tidak mau minum obat dari RSJ dan pasien adalah seorang pendiam
dan pemalu sejak dulu. Maka termasuk tidak minum obat dari RSJ
c. Tidak mau keluar kamar
d. Seorang pendiam
e. Tidak mau bicara
6. Seorang laki – laki berusia 45 tahun di rawat di RSJ dengan keluhan sering marah –
marah dan berbicara sendiri. Hasil pengkajian pasien terlihat lebih sering menyendiri,
marah – marah tanpa sebab, berbicara sendiri, dan sering mengarahkan telinga kearah
tertentu, menurut pasien sedang mendengarkan suara yang tiba – tiba muncul.
Apakah intervensi yang tepat pada masalah utama kasus diatas ?
a. Ajarkan cara hardik suara yang muncul
Pembahasan:
Pasien sering mengarahkan telinga kearah tertentu, menurut pasien sedang
mendengarkan suara yang tiba – tiba muncul. dengan cara menghardik suara yang
muncul supaya pasien bisa mengontrol dan tidak menuruti suara-suara yang muncul
b. Tanya alasan marah – marah
c. Kajijenishalusinasi yang muncul (dikaji dulu baru ajarkan cara menghardik)
d. Dengarkankeluhanpasien
e. Mengajakpasienbersosialisasi
7. Seorang laki – laki berusia 40 tahun dirawat di Rumah Sakit dengan keluhan sering
mendengar suara yang menyuruhnya lari. Hasil pengkajian, pasien mengatakan suara
muncul pada saat sendirian dan berusaha untuk mengikuti perintah suara tersebut.
Apakah respon perawat setelah mendengar jawaban pasien?
a. Mengatakan percaya apa yang dirasakan pasien tapi perawat tidak mendengarnya
(kaji terlebih dulu. Setelah itu ajari menghardik, obat, bercakap2, jadwal kegiatan)
b. Menganjurkan pasien supaya tidak menyendiri dan sering bergaul dengan pasien
lainnya
Pembahasan:
Menganjurkan pasien untuk bergaul dengan pasien yang lain agar pasien tidak
mendengar suara2 yang muncul untuk menyuruhnya berlari karena suara2 itu muncul
hanya disaat pasien itu sendiri
c. Menyuruh pasien melupakan suara – suara yang muncul
d. Mengajak pasien untuk mengikuti kegiatan – kegiatan di ruangan
e. Perawat diam dan tetap mendengarkan ungkapan pasien sampai selesai
8. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawah kepoli RSJ dengan keluhan setiap hari
di kamar, tidak makan dan sulit tidur. Hasil pengkajian, pasien masih belum percaya
bahwa anaknya telah meninggal dunia, selalu menceritakan tentang anaknya kepada
setiap orang, berharap anaknya akan kembali lagi dan bermain bersama di rumah.
Informasi keluarga, pasien di tinggal mati oleh anak laki – lakinya yang brusia 4
tahun karena tenggelam.
Apakah intervensi untuk masalah utama kasus diatas ?
a. Jelaskan sumber koping yang tersedia
b. Tingkatkan kesehatan fisik dan psikologis pasien
c. Beri informasi tentang proses berduka adanapa yang di harapkan
Pembahasan:
Karena pasien berada dalam situasi berduka terhadap kehilangan yang mana pasien
teemasuk ke dalam proses denial yang artinya mengingkari kenyataan sehingga pasien
perlu diberikan dukungan dan pasien menyadari anaknya telah meninggal
d. Anjurkan pasien mengeksplorasi sumber dari kelompok pendukung
e. Berikan terapi relaksasi tarik nafas dalam pada pasien
9. Seorang perempuan berusia 21 tahun dibawah kepoli jiwa karena sering menyendiri
dalam kamar selama beberapa minggu terakhir. Hasil pengkajian, pasien mengatakan
selama ini tidak memiliki keberanian untuk melamar pekerjaan karena dia merasa
dirinya tidak cakap dalam bekerja dan nilai ijazahnya hanya pas – pasan saja.
Apakah tindakan keperawatan pada kasus diatas ?
a. Memberikan motifasi pasien untuk selalu bersemangat
Pembahasan:
Memberikan motivasi dan dukungan atas usahanya dan supaya pasien lebih percaya diri
untuk menghadapi dunia kerja
Sp 1 identifikasi aspek positif dalam dirinya
Ada pernyataan merasa dirinya itu negatif
b. Mendiskusikan terapi modalitas dengan pasien
c. Memperlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif
d. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien
e. Memberikan sikap empati, mengontrol, memberipujian pada prestasi sekecil
apapun
10. Seorang perempuan berusia 20 tahun di bawah kepoli jiwa dengan keluhan
mengurung diri dikamar dan tidak mau makan. Hasil pengkajian, pasien mengatakan
bapaknya tetap menemaninya untuk sarapan pagi dan mengajaknya menemani diteras
depan rumahnya. Informasi keluarga, kejadian ini terjadi selama 2 hari sejak
bapaknya meninggal.
Apakah tahap proses berduka yang terjadi pada kasus diatas?
a. Anger marah
b. Genial menyangkal
c. Bargaining tawar menawar
d. Depression
Pembahasan:
Karena pasien menjauh dari sosialisasi dan mengurung diri di kamar
e. Acceptance menerima
11. Seorang laki – laki berusia 40 tahun di antar ke UGD RSJ oleh keluarga dengan
keluhan mengamuk. Hasil pengkajian, pasien bicara kasar, intonasi suara tinggi,
mengancam orang lain, membanting barang dan berupaya memukul petugas.
Apakah yang harus dilakukan dalam situasi tersebut ?
a. Mengkaji penyebab pasien marah
b. Anamnesis sebab – sebab perilaku amuk
c. Mengamankan lingkungan dan restrain pasien
Pembahasan: karena pasien sudah melakukan perilaku kekerasan dan
membahayakan orang lain, tindakan yang tepat adalah dengan mengamankan
lingkungan dan merestrain pasien agar pasien tidak membahayakan orang lain.
d. Menanyakan mekanisme koping yang biasa pasien lakukan
e. Mendorong pasien untuk mengungkapkan rasa marah secara verbal
12. Seorang perempuan berusia 35 tahun di rawat di RSJ dengan skizofrenia, telah
diperbolehkan pulang dan harus mengkonsumsi obat anti psikotik secara continue.
Keluarga mengatakan pasien tidak perlu obat karena sakitnya di sebabkan oleh roh
jahat.
Apakah intervensi pada kasus tersebut ?
a. Menggali keyakinan keluarga
Pembahasan: Dengan menggali keyakinan keluarga dapat diberikan intervensi
keperawatan lanjutan yang tepat bagi keluarga agar keluarga menerima
pengobatan yang tepat dan benar.
b. Mengevaluasi keyakinan keluarga
c. Merujuk pada dokter yang merawat
d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang gangguan jiwa
e. Menganjurkankeluargauntukkonsultasikepadaperawatjiwakomunitas
13. Seorang laki-laki usia 30 tahun sedang dirawat di RS jiwa, hasil pengkajian
didapatkan pasien Nampak berbicara sendiri dan terkadang senyum-senyum sendiri.
Ketika ditanya dia mengatakan sedang berbicara dengan seseorang.
Apakah gangguan yang dialami pasien tersebut?
a. Paranoid ketakutan atau curiga berlebihan
b. Halusinasi
Pembahasan: Halusinasi adalah terjadinya persepsi dalam kondisi sadar tanpa
adanya rangsang nyata terhadap pasien (Maramus, 2004).
c. Logorea ngomongnya cepet biasanya pada px maniak
d. Euphoria kesenangan berlebihan
e. Ilusi ada sesuatu tapi interpretasinya salah
14. Seseorang laki-laki usia 20 tahun dirawat di RS jiwa sedang berkomunikasi dengan
perawat. Setelah berbocara hal, perawat selanjutnya bertanya: “coba sebutkan kembali
apa saja cara yang dapat digunakan untuk mengatasi munculnya suara-suara yang
tidak nyata yang biasa bapak dengar”.
Apakah tindakan komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat?
a. Evaluasi subyektif menanyakan perasaan px setelah di ajari SP
b. Evaluasi obyektif menanyakan mengenai tindakan yang telah dilakukan
Pembahasan: Dimana hasil yang dibutuhkan adalah dari respon pasien, apa yang
dirasakan pasien. Sehingga evaluasi tersebut adalah evaluasi objektif.
c. Rencana tindak lanjut
d. Kontak yang akan datang
e. Validasi ^apa yng membuat bapk kesini

Fase orientasi: salam terapeutik, evaluasi validasi

15. Seorang perempuan usia 20 tahun diantar ke RS jiwa dengan penampilan tidak rapi,
banyak berdiam diri, pandangan kosong, sering menunduk, tidak menjawab saat
ditanya dan menghindar dari orang lain. Menurut keluarga perubahan perilaku
tersebut terjadi sejak 1 minggu yang lalu.
Apakah masalah keperawatan pada pasien diatas?
a. Isolasi social
Pembahasan: Karena ciri-ciri isolasi sosial yaitu dengan pasien tidak mau
berinteraksi pada pasien.
b. Harga diri rendah ^jika dia menghindar karena malu
c. Intoleransi aktivitas
d. Gangguan proses pikir
e. Gangguam sensori persepsi
16. Seorang perempuan usia 40 tahun dibawa ke RS jiwa dengan gejala sering berdiam
diri, pandangan kosong, sering menunduk, tidak menjawab saat ditanya dan
menghindari dari oraga lain dan badan lemah.
Apakah tindakan keperawatan yang perawat lakukan pertama kali?
a. Mengajak hubungan dengan orang lain secara bertahap
b. Menyapa pasien dan mengejak berkenalan
Pembahasan : karena dalam proses tindakan keperawatan yang pertama kali dilakukan
adalah membina hubungan saling percaya dengan menyapa pasien dan mengejak
berkenalan agar klien dapat mengungkapkan apa yang mereka alami dan rasakan.
c. Mengkaji alas an pasien menyendiri ^sp 1 sp 2 identifikasi keuntungan interaksi
sp 3 kerugian tdk interaksi
d. Melatih berinteraksi dengan perawat
e. Melatih mengenal keuntungan berkenalan
17. Seorang laki-laki usia 30 tahun di rawat di RS jiwa dengan gejala sering berdiam diri,
mrnunfuk, tidak menjawab saat ditanya serta menghindar dari orang lain. Setelah
dilakukan tindakan keperawatan lanjutan yang perawat lakukan pada pasien tersebut ?
a. Mengidentifikasi alas an pasien menyendiri
Pembahasan : karena dalam proses tindakan keperawatan lanjutan setelah
dilakukannya bina hubungan saling percaya dapat dilakukan identifikasi alasan pasien
menyendiri agar kita sebagai perawat dapat mencari solusi untuk masalah yang mereka
alami dan rasakan.
b. Membina hubungan dengan orang lain secara bertahap
c. Mendiskusikan manfaat pengobatan terhadap gejala isolasi social
d. Mendiskusikan manfaat pengobatan terhadap gejala isolsasi social
e. Mengajak pasien melakukan aktifitas bersama pasien lain
18. Seorang perempuan usia 18 tahun dirawat di RS jiwa dengan gejala suka menyendiri,
tidak mau berbicara dengan orang lain. Perubahan perilakau tersebut muncul setelah
pasien gagal masuk perguruan tinggi yang ia harapkan. Informasi dari keluarga pada
masa kecilnya, pasien kurang mendapat perhatian dari kedua orangtua.
Apakah faktor predopsisi yang melatarbelakangi masalah pasien tersebut?
a. Usia remaja
b. Suka menyendiri
c. Gagal masuk perguruan tinggi
Pembahasan : karena perilaku yang dialami klien muncul setelah klien gagal masuk
perguruan tinggi yang ia harapkan.
d. Tidak mau berbicara dengan orang lain
e. Kurangnya perhatian orang tua pada masa kecil
19. Seorang perempuan usia 24 tahun dirawat di RS Jiwa sudah 3 hari mendapat terapi
Haloperidol. Saat dilakukan evaluasi pasien tampak kekauan otot, tremor, dan wajah
seperti topeng, selain itu pasien mengalami hipokinsesia dan hipoaktivitas.
Apakah gejala efek samping obat yang sedang dialami pasien?
a. Ekstrapiramidal sindrom ^seperti di jelaskan di atas efek2 nya
Pembahasan : karena kekauan otot dan tremor merupakan gejala dari extrapiramidal
yang mana efek samping dari obat haloperidrol.
b. Ortostatik hipotensi
c. Efek antikolinergik
d. Efek anthistamin
e. Sedasi
20. Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RS jiwa. Saat ini pasien mendapat terapi
Chlorpromazine. Saat evaluasi pada hari ke 3 pasien mengeluh lemas, kepala pusing
dan akan jatuh saat berdiri, setelah diperiksa saat berbaring tekanan darah pasien
110/80 mmHg.
Apakah masalah yang sedang dialami pasien tersebut ?
a. Sedasi
b. Efek anthistamin
c. Ortostatik hipotensi
Pembahasan : karena hipotensi ortostatik adalah kondisi di mana penderitanya
merasakan pusing ketika beranjak dari duduk atau berbaring. Kondisi tersebut muncul
karena tekanan darah menurun, dan respons alami tubuh dalam mengembalikan
tekanan darah menjadi normal mengalami gangguan.
d. Efek antikolinergik
e. Ekstrapiramidal sindrom
21. Seorang laki-laki usia 24 tahun di rawat di RS Jiwan karena sering marah-marah,
pasien pernah berniat mencelakai diri sendiri,. Saat diruangan pasien terlihat mondar-
mandir, saat berbicara nada suara tinggi, tatapan mata tajam kepada perawat.
Apakah masalah keperawatan yang muncul pada pasien tersebut?
a. Menarik diri
b. Resiko bunuh diri
c. Resiko perilaku kekerasan
Pembahasan : karena menurut teori resiko perilaku kekerasan adalah dimana orang
tersebut bisa mencederai diri sendiri sama seperti yang di jelaskan pada soal diatas,
dimana pasien mencoba untuk bunuh diri.
d. Kerusakan komunikasi verbal
e. Koping individu tidak efektif
22. Seorang laki-laki usia 46 tahun dirawat di RSJ. Pada pengkajian didapatkan pasien
masuk rumah sakit karena tidak mau berbicara dengan orang lain. Selama di rauangan
pasien mengatakan sering mendengar suara seorang perempuan, saat suara muncul
pasien tampak mondar-mandir, berbicara sendiri dan lebih suka menyendiri
Apakah intervensi keperawatan tahap awal pada pasien tersebut?
a. Observasi perilaku pasien
b. Lakukan pendekatan interoersonal
c. Ajari pasien mengontrol halusinasi
Pembahasan : karena dengan pasien bisa mengontrol halusinanya, maka pasien mampu
mengabaikan suara2 yang tiba2 datang. Sehungga tidak mencederai dirinta sendiri.
d. Bantu pasien mengenali halusinasinya ^sp 1
e. Banti pasien mengenali aspek positif yang dipunyai
23. Seorang laki-laki usia 35 th dirawat di RSJ. Saat pengkajian mengatakan sejak
berhenti dari pekerjaannya merasa malu dengan teman dan keluarganya. Diruangan
pasien lebih suka menonton TV, hanya mau bicara bila ditanya oleh oerawat, pasien
tampak murung dan suka menyendiri
Apakah intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien diatas?
a. Bantu pasien untuk mengenali penyebab menarik diri
b. Bantu pasien mengungkapkan perasaannya
c. Bantu pasien mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain
Pembahasan : karena dari awal pasien sudah mengungkapkan perasaannya, jika ia malu
karena karena berhenti dari pekerjaannya. Jadi yang perlu di lakukan yaitu mengajari
keuntungan berkomunukasi dengan orang lain atau masyarakat. Agar pasien bisa keluar
dan bersosialisasi tanpa ada rasa malu dan minder.
d. Bantu pasien memanfaatkan obat dengan baik
e. Bantu pasien mengenali aspek positif yang dimiliki ^kasus di atas adl hdr ini
adalah sp 1
24. Seorang laki-laki usia 35 th, dirawat di RSJ dengan keluhan pasien suka menyendiri,
tidak mau berbicara dengan orang lain. Saat pengkajian pasien mengatakan malas jika
disuruh berkumpul dan berbicara dengan temannya.
Apakah tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien diatas?
a. Membantu pasien mengenal manfaat berinteraksi dengan orang lain ^isos
b. Membantu pasien untuk mengenali aspek positif yang dipunyai ^hdr
c. Mengajari pasien untuk memilih kegiatan yang disukai
d. Membantu pasien untuk mengekspresikan perasaannya
Pembahasan : untuk mengetehaui apa alasan pasien malas untuk berkumpul dan
berbicara dengan orang lain. Dengan kita mengetahui perasaan pasien maka kita bisa
melakukan intervensi selanjutnya.
e. Menciptkakan lingkungan yang aman bagi pasien
25. Seorang wanita usia 27 tahun dirawat di RSJ, hasil pengkajian pasien tampak kurang
bersih, baju kusut, kuku panjang, kulit kotor, gigi kotro. Saat diajak beromunikasi
pasien kooperatif, kontak mata baik, memandang lawan bicara.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk pasien diatas?
a. Membantu pasien mengembalikan orientasi realitasnya
b. Membantu pasien megidentifikasi penyebab perilakunya
c. Mendiskusikan dnegan pasien pentingnya kebersihan diri
d. Mendiskusikan dengan pasien pentingnya kebersihan diri
Pembahasan : karena pasien sudah kooperatif. Jafi kita sebagai perawat perlu
mendiskusikan pentingnya kebersihan diri agar pasien menjadi lebih bersih dan wangi.
e. Manfaatkan sumber daya pendukung yang dipunyai oleh pasien
26. Seorang laki-laki usia 40th, dirawat di RSJ Hasil pengkajian pasien sudah mulai mau
berinteraksi dengan perawat dan pasien lain, perawat berencana untuk mengikut
sertakan pasien dalam kegiatan.
Apakah jenis terapi aktivitas kelompok (TAK) yang sesuai bagi pasien tersebut?
a. TAK sosialisasi pembahasan: karena tujuan dari TAK sosialisasi diri ini untuk
meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap. Sehingga
nantinya klien mampu berinteraksi dengan perawat maupun dengan yang lainnya.
Dilakukan bila mampu melewati SP TAK adalah terapi lanjutan.
b. TAK Stimulasi persepsi
c. TAK Orientasi realitas
d. TAK Stimulasi Sensori
e. TAK Stimulasi persepsi sensori
27. Seorang perempuan usia 20th dirawat di RS jiwa, mendapat terapi Chlopromazine.
Setelah beberapa hari dirawat pasien mengeluh lemas, kepala pusing dan akan jatuh
saat berdiri. Setelah dipeiksa saat berbaring tekanan darah pasien 100/70 mmHG.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat harus dilakukan perawat?
a. Lakukan bedrest total pembahasan: karena efek dari terapi chlorpromazine ini
dapat membuat klien merasa lemas, sakit kepala atau pusing, dan lebih parahnya
dapat membuat klien pingsan. Untuk menghindari atau meminimalisir kejadian
hal tersebut maka klien perlu dilakukan bedrest secara total.
b. Berikan minum yang banyak
c. Lakukan fiksasi untuk mencegah jatuh
d. Usulkan kepada dokter untuk menghentikan te.rapi
e. Latih perubahan posisi secara bertahap dan perlahan^agar tubuh px dapat
beradaptasi dengan perubahan gerak tubuh
28. Seorang perempuan usia 30 tahun dibawa ke UGD RS Jiwa dengan perilaku modar-
mandir, penampilan tidak rapi, bicara nglantur, suka membentak dan mengncam
orang lain dengan mata melotot.
Apakah masalah keperawatan utama pasien tersebut?
a. Halusinasi pembahasan: karena klien memiliki gejala mondar mandir, dimana hal
tersebut merupakan gejala dari halusinasi.
b. Menarik diri
c. Resiko kekerasan
d. Perilaku kekerasan
e. Deficit perawatan diri
29. Seorang perempuan usia 25 tahun dibawa ke RSJ. Keluarga mengatakan semenjak
mengetahui suaminya selingkuh dengan perempuan idaman lain menunjukkan
perilaku berdiam diri, sering menangis, segala kebutuhannya minta tolong bantuan
orang tuanya.
Apakah tahap respon kehilangan yang dialamu pasien?
a. Denial
b. Angen
c. Depresi pembahasan: karena saat ini klien berada pada fase depresi karena klien
menunjukkan perilaku berdiam diri, dan sering menangis.
d. Bargaining
e. Acceptance
30. Seorang perempuan usia 16 tahun, dirawat di Rumah sakit jiwa, menurut keluarga,
pasien dirawat karena bicara sendri, dan tidak mau diajak bicara. Saat berinteraksi
dengan perawat, bicara singkat, sering menghindari kontak mata, sesekali menoleh
dan tersenyum seolah-olah ada obyek disebelahnya.
Apakah tindakan pertama pada kasus di atas?
a. Memotivasi pasien minum obat
b. Memenuhi kebutuhan dasar pasien
c. Melatih pasien untuk bersosialisasi bertahap
d. Memotivasi pasien melaksanakan kegiatan harian
e. Mengidentifikasi halusinasi yang dialami oleh pasien pembahasan: karena pada
tahap awal halusinasi yaitu mengidentigikasi jenis halusinasi yang dialami oleh
klien.
31. Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke RSJ. Keluarga ketakutan dengan perilaku
pasien yang mudah memukul orang lain tanpa diketahui penyebabnya, pasien tampak
seperti berbicara sendiri, seolah-olah ada yang diajak berinteraksi. Apakah data
tambahan untuk menemukan masalah utama pasien diatas?
a. Apakah bapak marah?
b. Apa yang bapak lakukan?
c. Apakah bapak merasa yakin terhadap sesuatu?
d. Apakah bapak mendegar suara yang menyuruh untuk memukul?
Pembahasan : Mencegah perilaku kekerasan dengan patuh mengkonsumsi obat
e. Apakah menurut bapak pertanyaan yang disampaikan kurang jelas?
32. Seorang perempuan usia 30 tahun, dibawa ke RSJ karena di rumah selalu mengurung
diri di dalam kamar, tidak merawat diri. Ketika diajak bicara tidak mau menjawab dan
tidak ada kontak mata.
Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus diatas?
a. Resiko perilaku kekerasan
b. Isolasi social, menarik diri
Pembahasan: kurangnya rassa percaya diri, tanpak menyendiri dalam kamar
c. Deficit perawatan diri
d. Harga doro rendah
e. Risiko bunuh diri
33. Seorang laki-laki dewasa, dibawa ke instalasi. Gawat darurat rumah sakit jiwa karena
di rumah berteriak-teriak. Muka merah, banyak berkeringat, dan pakaian kotor. Saat
didekati ia bicara kasar dan mengancam akan memukul orang yang mendekatinya
Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus di atas?
a. Perilaku kekerasan
b. Deficit perawatan diri
c. Koping individu tidak efektif
d. Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
Pembahasan : px. Tampak berteriak- teriak dan melakuksan mengancam akan
melakukan memukul orang yang didekatnya tersebut. Dapat terdiagnosa resiko
perilaku kejerasan
e. Gangguan persepsi sensori, halusinasi penciuman
34. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di RSJ. Saat dikaji pasien mengatakan
sering mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk bunuh diri. Pasien terlihat
tertawa sendiri, terkadang marah-marah tanpa sebab serta menyendiri.
Masalah keperawatan prioritas pada kasus diatas adalah
a. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
Pembahasan : dapat terjadinya gangguan sensori karena dalam kondisi sadarnya
tanpa adanya rangsang yang nyata terhadap indera yang menyebabkan untuk
bunuh diri
b. Resiko tinggi perilaku kekerasan
c. Koping individu tidak efektif
d. Isolasi sosial : menarik diri
e. Harga diri rendah
35. Seorang perempuan usia 22 tahun sedang duduk diruang makan ruang perawatan di
RSJ. Dengan kemancingan baju tidak rapi, rambut tidak disisir, gigi kotor. Saat
ditanya hanya dijawab “ iya “ dan “tidak tau”.
Apakah masalah keperawatan pada pasien diatas ?
a. Isolasi sosial
Pembahasan : dalam rasional px. Tersebut isolasi sosial , pasien tidak melakukan
kegiatan sehari-hari dan perawatan diri yang kurang atau tidak melakukannya.
b. Harga diri rendah
c. Intoleransi aktivitas
d. Defisit perawatan diri
e. gangguan sensori persepsi
36. seorang perempuan usia 40 tahun. Hasil pengkajian pasien lebih banyak diam, tidak
mau berbicara dengan pasien lain, kegiatannya lebih banyak tidur dikamar. Perawat
berencana untuk mengikut sertakan dalam kegiatan terapi kelompok.
Apakah jenis terapi aktivitas kelompok (TAK) yang sesuai dengan pasin diatas ?
a. TAK sosialisasi ^karena mk utama isos
Pembahasan:
TAK ini memiliki tujuan upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah
klien dengan masalah hubungan sosial. Agar klien mau berbicara dan tidak tidur
saja.
b. TAK stimulus persepsi ^halusinasi
c. TAK orientasi realitas ^ waham : masalah psikososial
d. TAK stimulasi sensori
e. TAK stimulasi persepsi sensori
37. Seorang perempuan 30 tahun setelah mandi tidak menyisir rambut, baju tidak rapi,
tidak mau memakai bedak. Komunikasi pasien dengan perawat kooperatif,
memandang lawan bicaranya.
Tindakan keperawatan yang tepat untuk pasien diatas adalah?
a. Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki klien
b. Membantu pasien identivikasi prilakunya
c. Membantu pasien mengenal pentingnya berhias
Pembahasan:
Jika perawat dapat membantu klien dalam berhias maka individu terlihat rapi dan
tidak berantakan
d. Membantu pasien menyebutkan kemampuannya
e. Membantu pasien mengembalikan orientasi realitasnya
38. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di RSJ. Hasil pengkajian pasien mondar
mandir, bicara keras pada setiap orang yang di temui, tatapan mata tajam pada
perawat. Pasien pernah mengancam akan memukul perwat.
Apa masalah keperawatan pada pasien tersebut?
a. Menarik diri
b. Resiko bunuh diri
c. Resiko perilaku kekerasan
Pembahasan:
Ciri-ciri RPK

DO: Muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi, berdebat,
merampas

DS: mengeluh perasaan terancam, mengeluh perasaan jengkel, mengeluh perasaan


tidak merguna.

d. Kerusakan komunikasi verbal


e. Koping individu tidak efektif
39. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di RSJ. Saat dikaji pasien mengatakan
mendengar suara-suara, terlihat sering bicara sendiri, tampak mondar-mandir dan
lebih banyak menyendiri. Setelah diajari perawat pasien sudah dapat mengerti bahwa
suara itu palsu.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya untuk pasien diatas ?
a. Mengikutkan dalam TAK sosia;lisasi
b. Mengajarkan untuk mengardik halusinasi
Pembahasan:
Cara mengatasi halusinasi:
Jika pasien sudah mengenali bagaimana suara dan kapan terjadi maka lakukan.
- Menghardik halusinasi
- Bercakap-cakap dengan orang lain
- Melakukan aktivitas yang terjadwal
- Minum obat secara teratur
c. Mengajarkan melakukan aktivitas sehari-hari
d. Menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
e. Membantu pasien untuk mengenali aspek positif yang dimlikinya
40. Seorang pria usia 33 tahun diantar kepoli klinik psikiatri.saat dikaji kondisi badan
kotor, rambut gimbal, kuku kaki dan tangan hitam. Menurut keluarga sudah 2 minggu
pasien menolak untuk mandi dan berganti baju. Pasien suka tidur, makan dilantai,
sering keluyuran dan minta-minta keluarga mengaku malu dengan kondisi tersebut,
tapi tidak tau apa yang mesti dilakukan.
Apakah masalah keperawatan prioritas pasien diatas ?
A. Isolasi sosial
B. Harga diri rendah
C. Devisit perawatan diri
D. Koping individu tida efektif
Pembahasan:
Koping individu tidak efektif adalah kerusakan perilaku-perilaku adaptif dan
kemampuan memecahkan masalah dari seseorang di dalam memenuhi kebutuhan
dan peran hidup
E. Koping keluarga tidak efektif
41. Seorang perempuan 23 tahun dirawat di RSJ dirawat selama 2 minggu, dengan
diagnosa keperawatan utama devisit perawatan diri. Pasien harus selalu diingatkan
untuk mandi dengan menggunakan sabun, berganti baju, dan merapikan rambut.
Pasien sudah diajarkan tentang manfaat dankerugian perawatan .
Apakah tindakan keperawatan tindakana keperawatan selanjutnya berdasarkan kasus
diatas ?
A. Evaluasi kemempuan pasien dalam mengidentivikasi manfaat dan kerugian
perawatan diri
Pembahasan : Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil
menentukan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari
tindakan. Penilaian peoses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan
proses itu sendiri.
B. Mengajarkan tanda-tanda kebersihan diri
C. Melatih cara perawatan diri: mandi
D. Mengajarkan cara berpakaian
E. Mengajarkan cara makan
42. Seorang perempuan usia 58 tahun, datang ke poli RSJ dengan keluhan nyeri perut
sejak 3 hari yang lalu, tidur terganggu, sakit kepala, tidak enak makan, merasa gelisah
setiap malam, sulit konsentrasi, mudah lupa dan sering tidak tahu apa yang mesti
dikerjakan. Hasil pemeriksaan TD130 / 90 mmHg. RR 24 X/ m, hasil laboratorium
dalam batas normal. Pasien mengaku keluhan dtang silih berganti.
Apakah masalah keperawatan pada masalah pasien diatas?
a. Ansietas
b. Gangguan tidur
c. Intoleransi aktivitas
d. Gangguan konsentrasi
e. Ganggua rasa nyaman nyeri
Pembahasan : Ansietas didefinisikan sebagai kondisi kejiwaan di mana adanya
perasaan subjektif berupa kegelisahan, ketakutan, atau firasat-firasat buruk. Tanda
gejala ansietas meliputi, diare, kepala terasa pusing atau ringan, berkeringat,
kesulitan bernapas, mual dan muntah, hipertensi, palpitasi atau berdebar-debar,
pupil melebar atau midriasis, gelisah, tidak bisa diam, pingsan, tremor atau
gemetaran, gangguan buang air kecil.
43. Seorang perempuan usia 21 tahun dirawat di RS akibat fraktur femur sinistra, sejak
mengetahui kondisi kakinya, pasien banyak melamun, sering memandangi kakinya
yang sakit, menangis sendiri. Hasil anamnesa didapatkan pasien takut mengalami
cacat, ditinggal teman dan tidak mandiri dalam banyak kegagalan .
Apakah tindakan keperawatan prioritas untuk mengatasi masalah apada kasus diatas?
a. Mengevaluasi kemampuan yang dimiliki
b. Mengajarkan pasien untuk membuat daftar kegiatan harian
c. Membantu pasien untuk menggali aspek positif dirinya
d. Membantu pasien untuk menerima kondisi kehilangannya
e. Membantu pasien untuk melihat bagian tubuhnya secara bertahap
Pembahasan : Tindakan prioritas membantu memberikan motivasi klien untuk
menyadari aspek positif. Rasionalisasinya yaitu dapat meningkatkan harga diri
terhadap dirinya.
44. Seorang laki-laki usia 45 tahun , diantar ke UGD RSJ. Hasil pengkajian pasien
kondisi marah –marah , memukul dirinya , berusaha menendang dan memukul orang
disekitarnya. Menurut keluarga pasien sudah sering kali mengalami hal yang sama .
perawat melakukan pengikatan sementara untuk melindungi pasien dan orang
sekitarnya. Manakah komunikasi yang tepat untuk melakukan kontrak pada pasien
diatas
a. Mohon kerjasamanya pak karena bapak akan diikat agar bapak terlindungi
b. Bapak tolong ngurut ya karena bapak akan diikat agar tidak membahyakan
c. Karena perilaku bapak membahayakan, saya akan menyikat selama setengah jam ,
setuju?
d. Bapak saya akan mengikat bapak selama 30 menit , kalu bisa tenang , saya akan
lepaskan
e. Untuk melindungi bapak saya akan mengikat tangan dan kakinya selama setengah
jam , apakah bersedia?
Pembahasan : Memberikan penjelasan singkat kepada penderita dan keluarga bila
diperlukan tindakan paksa seperti mengikat. Bila tindakan paksaan terpaksa harus
dilakukan maka setelah hal tersebut dilakukan harus segera diberikan penjelasan
kenapa hal tersebut perlu dilakukan.
45. Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat di Unit Psikiatri. Saat pengkajian pasien
mengatakan semenjak berhenti dari pekerjaannya malu dengan teman dan
keluarganya, di ruangan lebih suka menonton TV, hanya mau bicara bila ditanya oleh
perawat, tampak murung dan suka menyendiri.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien di atas?
a. Bantu pasien mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain
b. Bantu pasien untuk mengenali penyebab menarik diri
c. Bantu pasien dalam memanfaatkan obat dengan baik
d. Bantu pasien mengenali aspek positif yang dimiliki
e. Bantu pasien mengungkapkan perasaannya
Pembahsan : Setelah mengetahui dan mengenali penyebab menarik diri pasien dan
membantu mengungkapkan perasaanya, intervensi perawat selanjutnya yakni
membantu pasien untuk mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain.
46. Seorang laki-laki usia 35 tahun, dirawat di Unit Psikiatri dengan keluhan suka
menyendiri dan tidak mau berbicara dengan orang lain. Saat pengkajian pasien
mengatakan malas jika disuruh berkumpul dan berbicara dengan temannya.
Apakah tindakan keperawatan untuk masalah di atas?
a. Membantu klien untuk mengenali aspek positif yang ada pada dirinya
b. Membantu klien mengenal manfaat berinteraksi dengan orang lain
Pembahasan:
Dengan mengetahui manfaat berinteraksi dengan orang lain pasien mampu
melakukan interaksi tanpa paksaan.
c. Mengajari klien untuk memilih kegiatan yang disukai
d. Membantu klien untuk mengekspresikan perasaannya
e. Menciptakan lingkungan yang aman bagi klien
47. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di UnitPsikiatri. Hasil pengkajian
mengatakan ia tidak senang dengan bapaknya. Pasien mondar-mandir, berbicara
dengan nada tinggi, saat diajak berbicara wajah tegang, pandangan mata tajam.
Apakah masalah keperawatan pada pasien di atas?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Harga diri rendah
d. Resiko perilaku kekerasan
Pembahasan:
Ciri- ciri seseorang dengan RPK adalah berbicara dengan nada tinggi, wajah
tegang dan tatapan pandanagan mata tajam.
e. Mekanisme koping tidak efektif
48. Seorang perempuan 27 tahun dirawat di UnitPsikiatri. Saat pengkajian didapatkan
data pasien kurang bersih, baju kusut, kusut, kuku panjang, kulit kotor, gigi kotor.
Saat diajak berkomunikasi pasien kooperatif, kontak mata baik, memandang lawan
bicara.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus di atas?
a. Meminta pasien menyebutkan cara membersihkan diri
b. Meminta menjelaskan mengapa jarang membersihkan diri
Pembahasan :
Dengan menjelaskan alasan pasien jarang mandi perawat mampu meberikan
motivasi yang sesuai dengan penjelasan pasien.
c. Mendiskusikan dengan pasien pentingnya kebersihan diri
d. Membantu pasien menyebutkan kemampuan yang dimiliki
e. Memanfaatkan sumber daya pendukung yang dipunyai oleh pasien
49. Seorang perempuan 30 tahun dirawat di Poli RSJ. Keluarga mengatakan semenjak
ditinggal menikah pacarnya dia menunjukkan perubahan perilaku. Dia mengatakan
pacarnya belum menikah, bulan depan akan menikah dengan dia. Setelah itu diam
kembali dan bingung mau mengerjakan apa.
Apakah tahap respons kehilangan yang dialami oleh pasien tersebut?
a. Denial
Pembesahan:
fase denial adalah fase penyangkalan dimana pasien menyangkal dengan
keadaannya (keadaan yang tidak diinginkan ).
b. Anger
c. Bergaining
d. Depresi
e. Acceptance
50. Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di Poli RSJ. Hasil pengkajian, pasien
mengatakan kesal dengan bapaknya sehingga di rumah banting-banting piring,
ekspresi wajah tegang dan pandangan mata tajam.
Apakah tindakan keperawatan pada pasien tersebut?
a. Mengungkapkan marah secara asertif
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala marah
Pembahasan:
Dengan mengidentifikasi tanda gejala munculny PK, pasien mampu
mengendalikan perilakunya sebelum terjadi tindakan PK.
c. Mengendalikan marah dengan napas dalam
d. Mengidentifikasi perilaku marah yang biasa dilakukan
e. Mengidentifikasi akibat dari perilaku marah yang biasa dilakukan
51. Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di Poli RSJ. Hasil pengkajian mengatakan
kesal dengan bapaknya sehingga di rumah banting-banting piring, ekspresi wajah
tegang dan pandangan mata tajam. Pasien sudah diajarkan mengendalikan marah
dengan fisik.
Apakah evaluasi keperawatan pada pasien tersebut?
a. Mampu menyebutkan tanda marah
b. Mampu melakukan ibadah saat marah
c. Mampu menahan marah dengan napas dalam
Pembahasan:
setelah mengenali tanda dan gejala RPK langkah selanjutnya adalah melatih
mengontrol melalui latihan fisik melalui napas dalam.
d. Mampu mengungkapkan marah dengan asertif
e. Mampu mengenali akibat arah yang dilakukan
52. Seorang perempuang berusia 20 tahun dirawat di RSJ dengan alasan menyendiri,
bicara sendiri dan tidak mau bergaul dengan pasien lain, rambut acak-acakan, kuku
panjang dan hitam. Pasien mengatakan bila suara datang dihardik atau bercakap-
cakap dengan perawat. Pasien sudah mendapatkan obat.
Apakah tindakah keperawatan selanjutnya untuk kasus diatas?

a. Membuat jadwal kegiatan

Pembahasan:
langkah terakhir adalah dengan membuat jadwal kegiatan yang bisa dilakukan
untuk mengalihkan dari halusinasinya.

b. Melatih melakukan aktivitas

c. Membantu mengenal halusinasi

d. Mengajarkan minum obat yang benar

e. Melibatkan dalam terapi aktivitas kelompok

53. Seorang perawat bertindak sebagai leader dalam kegiatan terapi aktivitas kelompok,
pada saat berjalnnya proses TAK sesame teman sejawat berperan sebagai fasilitator
tiba-tiba meninggalkan kegiatan tanpa izib pada proses kegiatan.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan seorang leader pada kondisi tersebut?

a. Menegur langsung teman sejawat untuk melindungi pasien

b. Mengigatkan teman sejawat tidak dihadapan pasien

Pembahasan:

meminimalkan kericuhan yang terjadi. Karena masalah disebabkan oleh


kelompok. Dan seharusnya di selesaikan oleh kelompok

c. Melaporkan kejadian kepada kepala ruangan

d. Mencatat perilaku fasilitator pada laporan

e. Menegur teman sejawat karena kelalaian

54. Seorang lakilaki berusia 30 tahun di rawat RS Jiwa sejak 2 minggu yang lalu saat
dikaji pasien berkata “suster, tadi malam ketemu bayangan ibu saya yang sudah
meninggal”. Pasien berusaha meyakinkan perawat
Apakah komunikasi yang tepat untuk pasien tersebut?

a. “saya yakin pasti itu hanya hayalan”

b. “masa sih, kan ibu kamu sudah lama meninggal”

c. “saya yakin, pikiran itu akan hilang dengan sendirinya”


d. “saya peracaya anda melihatnya, tapi saat ini tidak melihatnya”

e. “menurut saya itu hanya karena rasa rindu kepada ibumu yang sudah meninggal”

Pembahasan:

menghilangkan asumsi bahwa itu adalah kenyataan

55. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan marah-marah
dengan mendengar suara-suara yang menyeramkan. Saat pengkajian pasien sering
menyendiri tidak mau berinteraksi dengan yang lain, tampak sedih, ekspresi datar,
menunduk saat ditanya, apatis. Penampilan tampak tidak rapi.
Apakah dioagnosa keperawaran prioritas kasus diatas?

a. Isolasi sosial

b. Defisit perawatan diri mandi

c. Meminta pasien untuk tetap duduk

Agar pasien tidak jalan-jalan dan perawat tetap bisa melakukan pendekatan kepada
pasien menanyakan apa yang sedang pasien rasakan dan kenapa pasien gelisah. Jika
pasien mulai tenang perawat dapat mengkaji ulang pasien.

d. Halusinasi pendengaran

e. Resiko perilaku kekerasan

56. Seorang perempuan berusia 26 tahun, dibawa RSJ. Saat perawat sedang mengkaji
pasien tiba-tiba gelisah, berdiri dan mengatakan tidak mau bicara lagi.
Apakah respon perawat yang tepat pada kasus tersebut?
a. Meninggalkan pasien
b. Melakukan kontrak sepihak
c. Mengikuti keinginan pasien
d. Meminta pasien untuk tetap duduk
Agar pasien tidak jalan-jalan dan perawat tetap bisa melakukan pendekatan
kepada pasien menanyakan apa yang sedang pasien rasakan dan kenapa pasien
gelisah. Jika pasien mulai tenang perawat dapat mengkaji ulang pasien.
e. Meminta keluarga untuk menenangkan pasien
57. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat di RSJ saat oerawat sedang mengkaji
pasien tiba-tiba gelisah. Berdiri dan mengatakan tidak mau bicara lagi. Apakah respon
Perawat yang tepat pada kasus tersebut?
a. Meninggalkan pasien
b. Melakukan kontrak sepihak
c. Mengikuti keinginan pasien
d. Rencana tindak lanjut
Memasukkan kegiatan yang telah dilatih dalam kegiatan harian klien agar klien
selalu mengingat jika suara muncul kembali apa yang harus pasien lakukan.
e. Meninta keluarga untuk menenangkan pasien
58. Seorang laki-laki berusia 20 tahun yang dirawat di RSJ sedang diajak komunikasi
oleh perawat. Setelah berbicara beberapa hal perawat selanjutnya bertanya : baiklah
pak, bila suara itu muncul kembali lakukan cara yang tadi kita diskusikan dan
masukkan ke dalam jadwal kegiatan ya "apakah tahap komunikasi yang dilakukan
perawat pada kasus tersebut?"
a. Kerja
b. Evaluasi subjektif
c. Validasi kondisi pasien
d. Memberikan contoh cara berkenalan
Dengan perawat memberikan contoh cara berkenalan agar pasien dapat
mencontohnya dan tidak bingung cara berkenalan yang benar.
e. Kontrak akan dating
59. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat dibruang perawatan psikiatri dengan
perilaku menyendiri di kamar dan jarang berinteraksi dengan pasien lainnya. Saat ini
perawat sedang mengajarkan cara berkenalan dengan orang lain tapi pasien menolak
karena merasa malu. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut
a. Menunggu pasien sampai berkenalan
b. Mendampingi pasien saat berkenalan
c. Memotivasi pasien untuk berkenalan
d. Memberikan contoh cara berkenalan
e. Merencanakan untuk melakukan kegiatan positif
Dengan melakukan kegiatan positif perawat dapat mengetahui kemampuan positif
apasaja yang dimiliki oleh pasien.
60. Seorang perempuan berusia 18 tahun dibawa keluarganya ke unit RSJ dengan keluhan
mengatakan dirinya bodoh. Tidak berguna setelah ujian nasional kemarin. Saat ini
perawat sedang menggali kemampuan positif klien apakah tindakan keperawatan
selanjutnya pada kasus tersebut
a. Melibatkan pasien dalam kegiatan
b. Minta keluarga terlibat memotivasi pasien
c. Mengidentifikasi orang terdekat dengan pasien
d. Mendiskusikan jadwal kegiatan pasien dirumah
Pembahasan:
Tindakan keperawatan yang tepat setelah menggali kemampuan yaitu
mendiskusikan jadwal kegiatan pasien dirumah.
e. Merencanakan untuk melakukan kegiatan positif
61. Seorang perempuan berusia 37 tahun mengalami KDRT oleh suaminya. Pasien
dibawa ke pob psikiatri sejak saat itu pasien mengeluh hidup tidak berarti, merasa
jelek, kontak mata kurang dan tidak mau berinteraksi dengam orang lain serta tidak
mengurus diri. Apakah diagnosa keperawatan prioritas pada pasien tersebut
a. Ansietas sedang
b. Ketidakberdayaan
c. Gangguan citra tubuh
d. Respon paksa trauma
Pembahasan:
Tindak kekerasan dari suami pada istri nya menyebabkan pasien mengalami
trauma sehingga pasien merasa hidupnya sudah tidak ada gunanya, merasa
dirinya selalu terancam sehingga banyak diam dan kontak mata kurang.
e. Harga diri rendah situasional
62. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di RSJ dengan diagnosis keperawatan
halusinasi pendengaran. Perawat sedang mengajarkan cara mengontrol halusinasi dan
akan mengevaluasi kemampuan pasien. Apakah komunikasi yang dilakukan perawat
a. Bagaimana perasaan ibu sekarang?
b. Kapan ibu mendengar suara-suara itu?
c. Apa yang ibu lakukan bila ada suara-suara?
Pembahasan :
pertanyaan itu tepat karena perawat menanyakan pasa pasien apa saja yang telah
dilakukan oleh pasien jika pasien sesang mendengarkan suara suara tersebut.
Setelah mendapat jawaban apa yang dilakukan oleh pasien, maka perawat
mengajarkan cara yang tepat untuk mengontrol suara-suara tersebut.
d. Apa yang dikatakan suara-suara itu?
e. Berapa kali suara-suara itu datang?
63. Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat di UnitPsikiatri. Saat pengkajian pasien
mengatakan semenjak berhenti dari pekerjaannya malu dengan teman dan
keluarganya, di ruangan lebih suka menonton TV, hanya mau bicara bila ditanya oleh
perawat, tampak murung dan suka menyendiri.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien di atas?
a. Bantu pasien mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain
b. Bantu pasien untuk mengenali penyebab menarik diri
c. Bantu pasien dalam memanfaatkan obat dengan baik
d. Bantu pasien mengenali aspek positif yang dimiliki
Pembahasan :
SPTK untuk klien yang mengalami HDR yang pertama dilakukan pada SP 1 yaitu
identifikasi aspek positif yang dimiliki
e. Bantu pasien mengungkapkan perasaannya
64. Seorang laki-laki usia 35 tahun, dirawat di Unit Psikiatri dengan keluhan suka
menyendiri dan tidak mau berbicara dengan orang lain. Saat pengkajian pasien
mengatakan malas jika disuruh berkumpul dan berbicara dengan temannya.
Apakah tindakan keperawatan untuk masalah di atas?
a. Membantu klien untuk mengenali aspek positif yang ada pada dirinya
b. Membantu klien mengenal manfaat berinteraksi dengan orang lain
Pembahasan :
pemberian penjelasan pada klien tersebut dapat memberikan pengertian pada
klien agar klien mengetahui apa manfaat interaksi dengan orang lain
c. Mengajari klien untuk memilih kegiatan yang disukai
d. Membantu klien untuk mengekspresikan perasaannya
e. Menciptakan lingkungan yang aman bagi klien
65. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di UnitPsikiatri. Hasil pengkajian
mengatakan ia tidak senang dengan bapaknya. Pasien mondar-mandir, berbicara
dengan nada tinggi, saat diajak berbicara wajah tegang, pandangan mata tajam.
Apakah masalah keperawatan pada pasien di atas?
a. Halusinasi
b. Isolasi social
c. Harga diri rendah
d. Resiko perilaku kekerasan
Pembahasan :
ciri-ciri yang ada pada pasien tersebut merupakan ciri-ciri pada pasien yang
memiliki masalah dengan resiko perilaku kekerasan
e. Mekanisme koping tidak efektif
66. Seorang perempuan 27 tahun dirawat di UnitPsikiatri. Saat pengkajian didapatkan
data pasien kurang bersih, baju kusut, kusut, kuku panjang, kulit kotor, gigi kotor.
Saat diajak berkomunikasi pasien kooperatif, kontak mata baik, memandang lawan
bicara.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus di atas?
a. Meminta pasien menyebutkan cara membersihkan diri
b. Meminta menjelaskan mengapa jarang membersihkan diri
c. Mendiskusikan dengan pasien pentingnya kebersihan diri
Dengan berdiskusi pentingnya membersihkan diri pasien akan tahu apa yang harus
dilakukan atau menjaga kebersihan tubuhnya
d. Membantu pasien menyebutkan kemampuan yang dimiliki
e. Memanfaatkan sumber daya pendukung yang dipunyai oleh pasien
67. Seorang perempuan 30 tahun dirawat di Poli RSJ. Keluarga mengatakan semenjak
ditinggal menikah pacarnya dia menunjukkan perubahan perilaku. Dia mengatakan
pacarnya belum menikah, bulan depan akan menikah dengan dia. Setelah itu diam
kembali dan bingung mau mengerjakan apa.
Apakah tahap respons kehilangan yang dialami oleh pasien tersebut?
a. Denial
b. Anger
c. Bergaining
d. Depresi
Karena pasien tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia sudah tidak bersama
pacarnya
e. Acceptance
68. Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di Poli RSJ. Hasil pengkajian, pasien
mengatakan kesal dengan bapaknya sehingga di rumah banting-banting piring,
ekspresi wajah tegang dan pandangan mata tajam.
Apakah tindakan keperawatan pada pasien tersebut?
a. Mengungkapkan marah secara asertif
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala marah
c. Mengendalikan marah dengan napas dalam
d. Mengidentifikasi perilaku marah yang biasa dilakukan
Dengan mengidentifikasi perilaku pasien yang marah-marah dapat mengetahui
penyebab dan tindakan yang tepat untuk mengontrol datangnya perasaan tersebut
e. Mengidentifikasi akibat dari perilaku marah yang biasa dilakukan
69. Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di Poli RSJ. Hasil pengkajian mengatakan
kesal dengan bapaknya sehingga di rumah banting-banting piring, ekspresi wajah
tegang dan pandangan mata tajam. Pasien sudah diajarkan mengendalikan marah
dengan fisik.
Apakah evaluasi keperawatan pada pasien tersebut?
a. Mampu menyebutkan tanda marah
b. Mampu melakukan ibadah saat marah
c. Mampu menahan marah dengan napas dalam
Dengan diajarkan teknik mengendalikan marah diharapkan pasien mampu
melakukan teknik tersebut satu per satu. Salah satunya yaitu dengan nafas
dalam.
d. Mampu mengungkapkan marah dengan asertif
e. Mampu mengenali akibat arah yang dilakukan
70. Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di RSJ dengan wajah tegang, pandangan
tajam, bicara kasar, suara tinggi dan tangan mengepal. Perawat akan melakukan
interaksi dengan pasien.
Apakah respons verbal perawat terhadap pasien?
a. “Apa yang ibu pikirkan, kenapa ibu tampak marah?”
Dengan bertanya terlebih dahulu tentang perasaan pasien maka perawat dapat
membina hubungan saling percaya yang kooperatif dan lebih mudah melakukan
tindakan keperawatan
b. “Kalau ibu seperti ini terus kita akan menyuntik ibu”
c. “Maaf yah bu, saya akan menyuntik ibu supaya tenang”
d. “Bisakah ibu tenang? Kita akan latihan tarik napas dalam”
e. “Karena ibu gelisah kami akan memberikan obat agar lebih tenang”
71. Seorang perempuan 30 tahun dirawat di RSJ dengan alasan masuk mengamuk. Saat
dikaji pasien sedang marah-marah dan mengancam pasien lain. Perawat sudah
mendiskusikan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan.
Apakah tindakan perawat selanjutnya dilakukan pada pasien tersebut?
a. Melatih cara memukul bantal
b. Menyebutkan cara mengendalikan marah
c. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
Pembahasan:
SPTK perilaku kekerasan
1. Identifikasi penyebab, tanda gejala dan akibat perilaku kekerasan
2. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan: fisik, obat, verbal, spiritual
3. Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik: tarik napas dalam,
pukul kasur dan bantal
d. Mengidentifikasi perilaku kekerasan
e. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
72. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di RSJ karena memukul ibunya. Saat
ditanya pasien mengatakan kesal karena tidak dibelikan motor. Ekspresi wajah
tegang, bicara kasar, suara keras. Perawat sudah mengajarkan latihan tarik napas
dalam.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Melatih cara memukul bantal
Pembahasan: fase kerja pada SP 1 setelah mengidentifikasi penyebab, tanda gejala
dan akibat perilaku kekerasan selanjutnya ajarkan cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik, yaitu tarik napas dalam dan pukul kasur/bantal.
b. Menanyakan penyebab marah
c. Memotivasi pasien berolahraga
d. Mengajarkan pasien berdoa saat kesal
e. Mengajarkan minum obat sesuai dosis
73. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di RSJ karena mengamuk, merusak
barang-barang. Saat dikaji pasien mengatakan lebih sering senang sendiri, muka
tegang, pandangan tajam, bicara kasar. Pasien mengatakan penyebab marahnya
karena diejek oleh tetangga.
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Melatih cara memukul bantal
b. Melatih teknik napas dalam
Pembahasan:
cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik yang pertama dilakukan
yaitu napas dalam.
c. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
d. Mendiskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan
e. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
74. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan merusak barang,
mengamuk, berteriak-teriak. Saat dikaji menjawab ekspresi wajah tegang dan tatapan
mata tajam. Perawat sudah mendiskusikan penyebab marah dari akibat perilaku
kekerasan yang dilakukannya.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya?
a. Latih nafas dalam
Pembahasan: setelah mengidentifikasi penyebab, tanda gejala dan akibat perilaku
kekerasan maka yang selanjutnya dilakukan yaitu ajarkan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik, yaitu napas dalam
b. Latih pukul bantal
c. Anjurkan berdoa saat kesal
d. Diskusikan penggunaan obat sesuai dosis
e. Ajarkan menyampaikan marah secara verbal
75. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di RSJ dengan alasan merusak barang-
barang dan memarahi tetangganya tanpa sebab. Saat dikaji pasien menghindari
perawat atau tim medis lain dan komat-kamit. Keluarga mengatakan perilakau pasien
mulai berubah sejak bercerai dengan istrinya.
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Kontak sering dan singkat
Pembahasan: pada kasus klien tidak terbuka dengan tidak menjelaskan alasan
klien marah marah. Maka dari itu perawat sebaiknya perawat melakukan BHSP
terlebih dahulu dengan lebih sering kontak dengan klien walaupun sebentar, dan
lama kelamaan klien akan terbuka dan menceritakan sehingga dengan begitu lebih
mudah mencegah agar tidak terjadi perilaku kekerasan.
b. Memenuhi kebutuhan dasar
c. Observasi perilaku pasien
d. Libatkan keluaraga
e. Kontak sepihak
76. Seorang laki-laki berusia 47 tahun datang ke poliklinik jiwa untuk control rutin.
Keluarga mengatakan perilaku senyum atau bicara sendiri tidak ada, tidak mudah
marah, jika mulai melakukan pekerjaan rumah, keluar kamar namun belum mau
berinteraksi dengan tetangga. Saat ditanya penyebabnya klien mengatakan malas saja.
Apa diagnose keperawatan yang masih dimiliki klien tersebut?
a. Isos
b. HDR
Pembahasan: Harga diri rendah (HDR) merupakan perasaan tidak berharga, tidak
berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhadap
diri sendiri dan kemampuan diri. pada kasus tersebut telah dijelaskan bahwa pasien
mengalami halusinasi tetapi dengan pengobatan rutin pasien sudah tidak
berhalusinasi lagi tetapi pasien masih kurang percaya diri dihadapan masyarakat
umum sehingga pasien jarang berbicara.
c. Resiko halusinasi
d. RPK
e. DPD
77. Seorang perempuan berusia 19 tahun dirawat di RSJ. Didapatkan data suka
menyendiri, merasa tidak berguna dan malu terhadap temannya. Perawat sudah
melatih kemampuan pasien yang pertama yaitu: mencucu piring, namun pasien
belummampu mendemonstrasikan cara mencuci piring secara mandiri. Apakah
tindakan pada kasus diatas?
a. Melatih keterampilan kedua
b. Membantu pasien minum obat dengan benar
c. Melatih ulang mencuci piring dengan benar
Pembahasan: Pada pasien dengan harga diri rendah dapat dilakukan latihan mencuci
piring dengan tujuan agar pasien mampu melakukan hal-hal sederhana secara mandiri
dan meningkatkan rasa percaya diri terhadap pasien tersebut, jika pasien dalam
latihan pertama masih belum bias mendemonstrasikan latihan yang telah diajarkan
perawat maka dapat dilakukan latihan ulang sampai pasien dapat melakukannya
dengan benar.
d. Membantu menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
e. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positifnya yang dimiliki dan member
support
78. Seorang perempuan berusia 32 tahun dirawat di RSJ. Pasien sudah menunjukkan
perbaikan perilaku, sehingga dokter mengijinkan pasien pulang. Saat perawat
memberikan pesanan pulang cara merawat pasien dirumah, keluarga menyampaikan
untuk membawa pulang berobat ke alternatif. Bagaimana sikap perawat yang
dikembangkan dalam kasus tersebut?
a. Menolak keinginan keluarga
b. Menyetujui keinginan keluarga
c. Menghargai keluarga
d. Melarang keluarga untuk melakukan hal tersebut
e. Menjelaskan dampak dari keinginan keluarga
Pembahasan: Pasien dengan ODGJ diharuskan mengkonsumsi obat secara teratur
sesuai dengan advis dokter, jika pasien tersebut lalai atau berhenti mengkonsumsi
obatnya gangguan jiwa yang dialami tidak kunjung sembuh atau bahkan lebih
bahaya dari sebelumnya jika pasien di rawat dengan cara alternative saja. Pengobatan
alternative bias juga dilakukan asal pasien tetap mengkonsumsi obatnya secara
teratur.

Anda mungkin juga menyukai