Anda di halaman 1dari 6

1. Seorang perempuan berusia 40 tahun mengalmai depresi berat dan dirawat di RS jiwa.

Saat ini pasien


sedang mengandung untuk ketiga kalinya dan ia belum memiliki anak karena sudah mengalami
keguguran duakali. Dari hasil pengkajian saat ini pasien mengeluh sering terjaga dimalam hari, sulit
untuk memulai tidur dan gelisah ketika bangun tidur. Pasien terlihat kontak mata kurang, lebih banyak
diam, tidak fokus serta gelisah.

Pertanyaan soal

Apakah tujuan intervensi keperawatan yang sesuai pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban

A. konsep diri positif

B. pola koping klien adekuat

C. klien mempunyai harapan

D. menurunkan tingkat kecemasan

E. mendapatkan informasi tentang penyebab kegugurannya

Kunci Jawaban: D. menurunkan tingkat kecemasan

Rasional:

Rasional A : untuk membuat klien memiliki penilaian positif terhadap dirin-ya

Rasional B : agar klien memiliki cara penyelesaian masalah yang kosntruktif

Rasional C : agar klien memiliki motivasi dan tujuan jelas terkait mas-alahnya

Rasional D : untuk menurunkan atau mem-perbaiki gejala sebagai respon dari kecemasan

Rasional E : untuk meningkatkan penge-tahuan klien terkait masalah yang dihadapi

Referensi :

Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper-awatan Kesehatan Jiwa Stuart.
Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-gapore) Pte Ltd.

Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental Health Nursing, fifth edition. Philadelphia:Wolters Kluwer,


Lip-pincot William & Wilkins.
2. Seorang perempuan dengan usia 31 tahun dirawat di RS Jiwa karena stress berat setelah selama 5
tahun ia menikah ia tidak bisa hamil dan saat ini pasien diceraikan oleh suaminya yang ingin sekali
punyak keturunan. Pasien mengatakan ia kesepian, sulit memulai untuk tidur, sering bangun dimalam
hari dan teringat mantan suaminya. Saat pengkajian, pandangan mata kebawah, banyak diam, menjawab
pertanyaan seadanya, pembicaraan selalu berfokus mengenai suaminya, terlihat gelisah.

Pertanyaan soal

Apakah tujuan utama intervensi keperawatan pada kasus pasien diatas?

Pilihan Jawaban

A. Menghilangkan stressor

B. meningkatkan harga diri

C. mempunyai pengetahuan yang posiit

D. memiliki pemahaman tentang dirinya

E. menyalurkan kemaharan dengan asertif

Kunci Jawaban: A. Menghilangkan stressor

Rasional:

Rasional A : hilangnya stressor dapat menurunkan gejala stress yang muncul

Rasional B : peningkatan harga diri dapat meningkatkan konsep diri atau perasaan berharga terhadap diri
klien

Rasional C : dapat meningkatkan pengeta-huan klien terhadap masalahn-ya dan cara koping yang tepat

Rasional D : dapat memotivasi klien mengembangkan koping yang konstruktif

Rasional E : mengungkapkan kemarahan dengan tidak melukai diri dan orang lain

Referensi :

Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper-awatan Kesehatan Jiwa Stuart.
Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-gapore) Pte Ltd

..
STRATEGI PELAKSANAAN
HARGA DIRI RENDAH

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1)


Kondisi Klien
DO :
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan,
ingin mencederai diri/ mengahiri kehidupan, poduktifitas menurun, cemas dan
takut
DS :
Klien mengatakan : saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh/ tidak tahu apa-apa,
mengkritik diri sendiri., klien mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri,
klien mengungkapkan rasa bersalah terhadap sesuatu/ seseorang
Diagnosa Keperawatan: harga diri rendah
Tujuan
Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dengan aspek positif yang dimiliki
Pasien dapat menilai kemampan yang dapat digunakan
Pasien dapat menetapkan kegiatan yang sesuai kemampuan
Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih
n Keperawatan
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,
Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih
Melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.
Strategi Pelaksanaan
Orientasi
Salam Terapeutik
“Selamat pagi, assalamualaikum………….. Boleh Saya kenalan dengan Mas?
Nama Saya………….. boleh panggil Saya……… Saya Mahasiswa Akper
Muhammadiyah Kendal, Saya sedang praktik di sini dari pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 13.00 WIB siang. Kalau boleh Saya tahu nama Mas
siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Mas hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan tidak?”
Kontrak
“Bagaimana , kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan
yang pernah T lakukan?Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih
dapat T dilakukan di rumah sakit. Setelah kita nilai ,kita akan pilih satu
kegiatan untuk kita latih “

“Dimana kita duduk untuk bincang-bincang? bagaimana kalau di ruang tamu


Berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit saja?

Kerja

“ Mas ,apa saja kemampuan yang T miliki ? Bagus ,apa lagi?

Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa Mas lakukan
? Bagaimana dengan merapikan kamar? Menyapa? Mencuci piring ……….dst”.

“Wah ,bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang Mas miliki”.

“ Mas dari lima kegiatan kemampuan ini ,yang mana yang masih dapat
dikerjakan di rumah sakit ?

Coba kita lihat ,yang pertama bisakah ,yang kedua………sampai 5 (misalnya ada 3
yang masih bisa dilakukan).Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa
kerjakan di rumah sakit ini.

“Sekarang ,coba Mas pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah
sakit ini”. “O yang nomor satu ,merapikan tempat tidur? Kalau begitu,bagaimana
kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur Mas”.Mari kita lihat tempat
tidur Mas ya.

Coba lihat ,sudah rapikah tempat tidurnya?”

“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur ,mari kita pindahkan dulu bantal
dan n selimutnya.bagus!Sekarang kita angkat spreinya dan kasurnya kita
balik.”Nah,sekarang kita pasang lagi spreinya ,kita mulai dari atas ya bagus!
Sekarang sebelah kaki ,tarik dan masukkan ,lalu sebelah pinggir masukkan
.Sekarang ambil bantal,rapikan dan letakkan di sebelah atas kepala. Mari kita
lipat selimut ,nah letakkan sebelah bawah kaki ,bagus!”

“Mas sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali .Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan ?Bagus”
“ Coba Mas lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Mas
lakukan tanpa disuruh , tulis B(bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan ,dan T (
tidak) melakukan .

Terminasi :

“Bagaimana perasaan T setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan


tempat tidur ? yach?, Mas ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat
dilakukan di rumah sakit ini.

Salah satunya , merapikan tempat tidur , yang sudah Mas praktekkan dengan
baik sekali

Coba ulangi bagaimana cara merapikan tempat tidur tadi, Bagus sekali..

“Sekarang ,mari kita masukkan pada jadual harian . Mas,Mau berapa kali sehari
merapikan tempat tidur. Bagus ,dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa? Lalu sehabis
istirahat ,jam 16.00”

“ Coba Mas lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Mas
lakukan tanpa disuruh , tulis B(bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan ,dan T (
tidak) melakukan .

“Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Mas masih ingat kegiatan
apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain merapikan tempat tidur?
Ya bagus,cuci piring …. Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok ya
jam 08.00 pagi di dapur sehabis makan pagi

Sampai jumpa ya…Assalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai