Anda di halaman 1dari 16

LATIHAN SOAL 1 (KEPEAWATAN JIWA, KEPERAWATAN KELUARGA,

MANAJEMEN)

PETUNJUK: PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN DISERTAI PEMBENARAN


BERDASARKAN KONSEP TEORI (LIHAT CONTOH DI BUKU SINERSI)

1. Seorang perempuan berusia 40 tahun, di rawat di RSJ. Menurut keluarga selalu mengurung
diri di dalam kamar, tidak mau mandi selama satu bulan. Saat ini pasien berbicara sendiri
dan mondar-mandir, dan mengatakan mendengar suara bisikan
Pertanyaan soal
Apakah diagnosis keperawatan utama pasien?
Pilihan jawaban
a. Risiko bunuh diri
b. Defisit perawatan diri
c. Kerusakan interaksi sosial
d. Kerusakan komunikasi verbal
e. Gangguan sensori persepsi: halusinasi
Jawaban : E

2. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di RSJ. Pengkajian awal pasien terlihat marah-
marah tanpa sebab, berbicara sendiri, dan sering menyedengkan telinga ke arah tertentu
karena mendengarkan suara yang tiba tiba muncul
Pertanyaan soal
Apakah intervensi yang tepat pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
a. Ajarkan cara hardik suara yang muncul
b. Ajarkan teknik fisik 1 : Pukul bantal
c. Kaji jenis halusinasi yang muncul
d. Dengarkan keluhan pasien
e. Konsul psikiatri
Jawaban : C

3. Seorang laki-laki berusia 40 tahun di rawat di RS dengan keluhan sering mendengar suara
yang menyuruhnya lari. Suara muncul pada saat sendirian, setiap suara muncul, pasien
berusaha untuk mengikuti perintah suara tersebut
Pertanyaan soal
Apakah pengkajian awal yang harus dilakukan pada pasien ?
Pilihan jawaban
a. Kaji riwayat keluarga dengan gangguan jiwa
b. Kaji Isi dari pikiran yang muncul
c. Tanyakan jenis dari halusinasi
d. Frekuensi suara yang muncul
e. Cari riwayat trauma fisik
Jawaban : B
4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di RSJ dengan schizofrenia, mendapatkan terapi
antipsikotik 3 kali sehari. Pasien mengeluh pusing setiap bangun tidur sehingga dilakukan
pemeriksaan fisik dengan hasil TD: 90/60mmHg, frekuensi nadi 80x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang dilakukan?
Pilihan jawaban
a. Menyarankan makanan bergizi
b. Mengatur jadwal istirahat pasien
c. Melarang pasien beraktivitas berat
d. Menghentikan pengobatan selama terdapat keluhan
e. Menganjurkan bangkit perlahan dari posisi duduk/berbaring
Jawaban : D

5. Sebuah keluarga sudah 2 hari ditinggal mati oleh anak laki- lakinya yang berusia 4 tahun
karena tenggalam, ibu klien masih belum percaya bahwa anaknya telah meninggal dunia,
ibu klien selalu menceritakan tentang anaknya kepada setiap pelayat, berharap anaknya
akan kembali lagi dan bermain bersama di rumah.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi untuk kasus di atas?
Pilihan jawaban
a. Jelaskan sumber koping yang tersedia
b. Tingkatkan kesehatan fisik dan psikologis keluarga
c. Beri informasi tentang proses berduka dan apa yang diharapkan
d. Anjurkan klien mengeksplorasi sumber dari kelompok pendukung
e. Berikan terapi relaksasi tarik nafas dalam pada semua anggota keluarga
Jawaban : C

6. Seorang perempuan, usia 28 tahun, mengatakan sangat terpukul ketika suaminya


dikabarkan menjadi salah satu korban bom bunuh diri. Klien mengatakan: “Saya marah dan
benci kepada para pelaku bom. Mengapa mereka tega membunuh orang-orang yang tidak
tahu apa-apa, seperti suami saya”. Klien terlihat tegang, mudah tersinggung, dan terkadang
menangis histeris.
Apakah tahap berduka yang sedang dialami oleh klien di atas?
a. Anger
b. Denial
c. Bergaining
d. Depression
e. Acceptance
Jawaban : A

7. Seorang laki-laki, usia 25 tahun, sedang menunggu istrinya yang menjalani operasi sectio
caesarea kelahiran anak pertama. Klien mengatakan tegang karena khawatir apakah istri
dan bayinya akan baik-baik saja. Klien tampak gelisah, duduknya tidak tenang, dan
berkeringat dingin. Saat mengobrol dengan perawat, klien terlihat tidak fokus tetapi masih
dapat memahami konteks pembicaraan.
Apakah masalah keperawatan yang dialami klien di atas?
a. Panik
b. Ketakutan
c. Kecemasan berat
d. Kecemasan sedang
e. Kecemasan ringan
Jawaban : D

8. Seorang laki-laki, usia 35 tahun, dibawa ke UGD RSJ karena marah-marah dan mengamuk
tanpa alasan yang jelas. Menurut istrinya, perilaku pasien berubah sejak dikeluarkan dari
tempat kerjanya 3 bulan yang lalu. Pasien sering mengurung diri di kamar, tidak mau makan
dan mandi, serta kadang mengomel sendiri. Saat dikaji perawat, pasien mengatakan marah
pada bos yang telah memecatnya, yang membuatnya tidak bisa mencari nafkah untuk
keluarganya lagi.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien di atas?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Defisit perawatan diri
d. Resiko perilaku kekerasan
e. Penampilan peran inefektif
Jawaban : D

9. Seorang perempuan, usia 47 tahun, menjalani perawatan di bangsal RSJ sejak 1 minggu
yang lalu karena mengalami halusinasi. Selama dirawat, pasien mengatakan masih sering
mendengar suara anaknya yang telah meninggal karena kecelakaan. Suara tersebut
terutama terdengar ketika pasien akan tidur. Pasien mengatakan tidak nyaman dengan
suara palsu yang didengarnya.
Apakah tindakan keperawatan utama yang tepat untuk pasien di atas?
a. Membantu pasien mengenal halusinasi.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara minum obat.
d. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.
e. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas harian.
Jawaban : B

10. Seorang perempuan, usia 40 tahun, dirawat di UGD RSJ karena histeris dan berusaha
melukai pergelangan tangannya dengan pisau. Keluarga mengatakan perilaku pasien
berubah sejak mengetahui perselingkuhan suaminya. Pasien saat itu sangat sedih dan
marah, tidak mau berinteraksi dengan siapapun, tidak mempedulikan penampilannya, dan
sempat mengancam bunuh diri karena merasa tidak berguna lagi.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien di atas?
a. Keputusasaan
b. Resiko bunuh diri
c. Perilaku kekerasan
d. Defisit perawatan diri
e. Kerusakan interaksi sosial
Jawaban : B

11. Seorang perempuan, usia 28 tahun, merupakan perawat di Unit Psikogeriatrik RSJ. Saat ini,
perawat tersebut melakukan terapi reminesence bagi sekelompok pasiennya. Pasien
diarahkan untuk mengenang masa lalunya, terutama terkait keberhasilan-keberhasilan yang
telah dicapai.
Apakah tujuan terapi yang diberikan perawat pada kasus di atas?
a. Berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mencapai integritas diri yang utuh
c. Menerima perubahan fisik yang terjadi
d. Menerima kehidupan sosial yang bermakna
e. Mampu terlibat dalam kegiatannya sehari-hari
Jawaban : B

12. Seorang perempuan, usia 23 tahun, dirawat di bangsal RSJ karena sering tertawa dan bicara
sendiri di rumah. Keluarga mengatakan perilaku pasien berubah setelah keguguran 2 bulan
yang lalu. Pasien merasa sangat sedih, sering mengurung diri di kamar, tidak mau
berinteraksi dengan siapapun, tidak mau makan dan mandi, dan kadang bicara serta
tertawa sendiri.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Defisit perawatan diri
d. Berduka disfungsional
e. Kerusakan interaksi sosial
Jawaban : A

13. Seorang laki-laki, usia 45 tahun didatangi perawat di rumah karena tetangga mengatakan
klien menolak ikut kegiatan masyarakat selama 6 bulan terakhir. Dari hasil pengkajian, klien
tinggal dengan ayah dan kakaknya yang mengalami gangguan jiwa hampir 5 tahun. Klien
mengatakan malu dilihat tetangga dan tidak mandi selama 2 minggu.
Apakah data penunjang yang perlu dikaji perawat?
a. Aktifitas sehari-harinya
b. Alasan tidak bersosialisasi
c. Riwayat penyakit keturunan
d. Dampak dari isolasi sosialnya
e. Bentuk, arus, dan proses pikirnya
Jawaban : C
14. Seorang laki-laki, usia 46 tahun, dirawat RSJ dengan alasan pasien mengatakan dirinya
adalah menteri. Ketika di rumah, pasien sering marah-marah, memukul ibu dan
tetangganya yang mengatakan dia berbohong. Saat ini pasien sudah kooperatif dan pasien
sudah menyadari bahwa dia dirawat di RSJ.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat untuk pasien di atas?
a. Mengkaji jenis dan isi waham
b. Menganjurkan pasien minum obat
c. Membina hubungan saling percaya
d. Memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi
e. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Jawaban : B

15. Seorang perempuan, usia 38 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan marah-marah tanpa
sebab yang jelas. Setiap kali ada yang mendekati, kemarahan pasien semakin besar. Pada
saat berinteraksi dengan perawat, pasien mengatakan: “Saya tahu, semua orang akan
meracuni saya. Jangan mencoba-coba untuk mendekati saya”
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
a. Gangguan proses pikir: waham curiga
b. Gangguan proses pikir: waham agama
c. Gangguan proses pikir: waham somatik
d. Gangguan proses pikir: waham nihilistik
e. Gangguan proses pikir: waham kebesaran
Jawaban : A

16. Seorang laki – laki (50 thn) mengatakan jika ia merasakan kaki kanannya bergerak-gerak.
Pasien baru saja menjalani amputasi kaki kanan karena gangrene diabetik.
Pertanyaan soal(lead in):
Apakah diagnosa keperawatan pada pasien?
a. Halusinasi dengar
b. Halusinasi penglihatan
c. Halusinasi pensiuman
d. Halusinasi cenesthetik
e. Halusinasi kinesthetik
Jawaban : E

17. Seorang perempuan (35 thn) dengan diagnosa halusinasi dengar tahap I .
Pertanyaan soal(lead in):
Apakah bentuk pertanyaan paling tepat untuk menggali jenis halusinasi? ?

Pilihan jawaban(option):
a. “Apa yang Kamu ketahui tentang suara itu?
b. “Apa yang Kamu lakukan ketika mendengar suara itu?”
c. “Kapan biasanya suara itu datang?”
d. “Suara itu bilang apa sama Kamu?”
e. “Selain mendengar bisikan, apakah Kamu juga melihat bayangan?”
Jawaban : D

18. Seorang laki-laki, 35 thn, dibawa ke RSJ karena sering mengatakan bahwa dirinya adalah
titisan Raja Singosari.
Bagaimanakah bentuk tindakan keperawatan (Sp1) pada pasien?
Pilihan jawaban(option):
a. Membantu orientasi realitas
b. Melatih kemampuan yang dimiliki
c. Melatih mengontrol dengan menghardik
d. Pendidikan kesehatan tentang patuh minum obat
e. Membantu menyusun rencana masa depan
Jawaban : A

19. Seorang laki – laki (31 thn) dibawa ke RS karena marah-marah dan memukul tetangga.
Klien belum menikah, tidak bekerja, kambuh lagi karena memiliki riwayat putus obat. Klien
mengatakan mulai sering marah – marah semenjak putus dari pacar. Klien memiliki riwayat
minum – minuman keras dan merokok.
Apakah faktor presipitasi ?
Pilihan jawaban(option):
a. Belum menikah
b. Tidak bekerja
c. Riwayat putus obat
d. Putus dari pacar
e. Riwayat alkoholisme
Jawaban : D

20. Seorang laki-laki, berusia 45 tahun, skizofrenia, memiliki riwayat memukul ayahnya yang
berusia 90 tahun, mendapatkan haldex inj, kondisi saat ini nampak tenang, kooperatif,
dapat diarahkan, sebelumnya telah dilatih latihan tarik nafas dalam dan kontrol marah
dengan pukul bantal.
Pertanyaan soal(lead in):
Apakah teknik komunikasi tahap orientasi pada pertemuan berikutnya?
a. “Bapak dapat melakukannya 5x/sehari setelah sholat”
b. “Tarik nafas lewat hidung tahan 3-5 detik hembuskan kuat dan pelan”
c. “Itu latihannya pak, ada yang mau ditanyakan pak?”
d. “Apakah Bapak telah mempraktikkan latihan tarik nafas dalam yang sudah saya
ajarkan kemarin?”
e. “Baik bapak, saya pamit dulu. Sampai jumpa rabu minggu depan ya pak.”
Jawaban : D
21. Seorang laki-laki 38 tahun masuk RS Jiwa. Hasil pengkajian: klien tidak mau berbicara dan
tidak mempertahankan kontak mata saat interaksi. Namun setelah 8 kali interaksi dengan
perawat, Klien sudah mulai berbicara walaupun masih belum mempertahankan kontak
mata.
Pertanyaan Soal
Apa jenis Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) yang dapat diberikan pada klien tersebut?
Pilihan Jawaban
a. TAK Sosialisasi
b. TAK Orientasi Realita
c. TAK Stimulasi Sensori
d. TAK Stimulasi Persepsi
e. TAK Peningkatan Harga diri
Jawaban : E

22. Seorang perempuan, usia 22 tahun, dirawat di RSJ karena mencoba meminum cairan
pembasmi serangga setelah ditinggal oleh calon suaminya. Pasien sudah mencoba
melakukan tindakan tersebut berkali-kali namun berhasil digagalkan oleh orangtuanya.
Saat dikaji, pasien mengatakan sangat kehilangan dan putus asa dengan kondisinya.
Pasien merasa tidak berguna lagi sehingga terdorong untuk melakukan tindakan bunuh
diri.
Bagaimanakah komunikasi yang tepat untuk pasien di atas?
a. “Mbak, saya temukan gunting di laci meja mbak...ini harus saya amankan”
b. “Mbak, demi keamanan mbak, semua benda keras dan tajam yang ada di ruangan ini
harus saya amankan”
c. “Ternyata mbak masih memiliki keinginan bunuh diri, saya akan mengisolasi mbak di
ruang khusus”
d. “Mbak, mendengar apa yang tadi mbak utarakan, sepertinya mbak masih berkeinginan
melakukan bunuh diri…. Bagaimana kalau sekarang saya lakukan penggeledahan di
kamar mbak!”
e. “Mbak, mendengar apa yang tadi mbak utarakan, sepertinya mbak masih memiliki
pikiran untuk melakukan bunuh diri…. Bagaimana kalau sekarang saya lakukan
pemeriksaan di kamar mbak!”
Jawaban : B

23. Laki-laki usia 32 tahun meyakini bahwa jika dirinya sudah mati dan tidak ada di dunia ini
lagi. Klien mengatakan kalau sebenarnya dirinya sekarang berbeda. Keluarga berusaha
menyangkal keyakinan klien, tetapi klien justru marah apabila ditegur.
Apakah jenis masalah keperawatan yang dialami oleh klien di atas?
a. Waham dosa
b. Waham agama
c. Waham nihilistik
d. Waham kebesaran
e. Waham hipokondrik
Jawaban : C

24. Laki-laki usia 20 tahun sudah 14 minggu dirawat di RSJ dengan diagnosis resiko perilaku
kekerasan. Kondisi pasien sekarang sudah tenang, bisa mengontrol kemarahan. Keluarga
sudah dihubungi untuk proses pemulangan pasien.
Apakah tindakan yang tepat saat fase terminasi pada pasien di atas?
a. Evaluasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
b. Evaluasi kegiatan spiritual yang sudah diajarkan
c. Evaluasi perasaan dan masalah yang dirasakan saat ini
d. Evaluasi kemampuan klien (objektif) yang sudah diajarkan
e. Evaluasi kemampuan keluarga mengenal masalah perilaku kekerasan
Jawaban : E

25. Perempuan 23 tahun dirawat di bangsal rawat inap RSJ selama 3 minggu. Pasien
mengaku merasa bodoh dan tidak berguna. Saat interaksi, pasien tidak mampu memulai
komunikasi, volume suara kecil, lebih banyak menunduk dan lebih suka duduk di lantai.
Pasien tidak mau terlibat kegiatan di ruangan dan lebih suka menyendiri sambil
melamun.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien di atas?
a. Isolasi sosial
b. Harga diri rendah: kronik
c. Kerusakan interaksi sosial
d. Koping individu tidak efektif
e. Kerusakan komunikasi verbal
Jawaban : B

26. Seorang ibu mengungkapkan anaknya yang berusia 1 tanun mengalami sesak nafas, bila
bernafas terdengar suara ngrok ngrok, malam tidak bisa tidur karena batuk terus, hidung
keluar ingus yang sangat kental berwarna kehijauan. Suhu 370 C, Respirasi 112X/mnt,
terdengar suara ronchi di semua lapang paru. Ibu telah membawa anaknya ke puskesmas
Apakah intervensi untuk kasus diatas?
a. Ajarkan kepada ibu untuk memberikan uap panas, clapping dan memberi minum yang
banyak
b. Ajarkan kepada ibu untuk mengatur posisi anak setengah duduk agar bisa bernafas
dengan lega
c. Ajarkan kepada ibu agar tetap memberikan obat yang telah diberikan oleh dokter
secara teratur
d. Anjurkan kepada ibu agar anaknya dibawa ke pelayanan kesehatan untuk diisap
dahaknya
e. Anjurkan pada ibu untuk memberikan minum hangat yang banyak
Jawaban : B
27. Keluarga Tn J usia 59 th tinggal diRW 5 Kelurahan Raja. Tn J menderita penyakit DM
sudah sejak 3 bulan lalu dan hasil GDA terakhir 310 mg/dl. Saat dilakukan pendataan
didapatkan bahwa Tn J akan mengaku seringkali lupa minum obat karena dia sibuk
bekerja, selain sulit untuk kontrol makan, suka minum es teh manis apalagi saat udara
panas.
Apakah masalah keperawatan pada kasus diatas?
a. Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan
b. Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapi
c. Kurang pengetahuan keluarga
d. Resiko terjadinya ketoasidosis
e. Resiko gagal pengobatan
Jawaban : B

28. Tn G usia 53 tahun menderita hipertensi sejak 2 tahun lalu. Tn G tinggal bersama Istrinya.
Hasil pengkajian TD : 160/100 mmHg, dia minum obat hipertensi, tetapi Tn G sering lupa
minum obat dan keluarga tidak mengingatkan juga, istri Tn G saat memasak juga masih
menggunakan penyedap rasa dan garam sesuai seleranya.
Apakah masalah keperawatan pada kasus diatas?
a. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
b. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
c. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
d. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
e. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
Jawaban : A

29. Laki laki 32 Tahun tinggal bersama istri dan 2 anaknya . Hasil anamnesa dengan keluarga
klien punya riwayat kencing manis sejak 1 tahun yang lalu. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan : luka di tungkai kanan dengan ukuran 4 x 2 cm terdapat pus, berwarna
kehitaman dan berbau sehingga klien terganggu aktivitasnya.
Apakah rencana tindakan yang paling tepat?
a. Jadwalkan rawat luka tiga hari sekali
b. Anjurkan klien mengurangi makanan manis
c. Anjurkan klien mengkonsumsi obat obatan herbal
d. Berikan pendidikan kesehatan tentang kencing manis
e. Berikan pendidikan kesehatan tentang perawatan luka
Jawaban : A

30. Seorang laki laki 56 tahun sebagai kepala keluarga tinggal bersama istri dan dua orang
anaknya. Mengeluh batuk terus menerus kurang lebih satu bulan, berat badan turun 2 kg
selama batuk, nafsu makan menurun, batuk semakin menjadi pada malam hari, dahak
warna kuning keruh dan kental disertai keluar keringat dingin. Dari pemeriksaan fisik oleh
perawat dalam kunjungan rumah di keluarga didapatkan Tinggi badan 168 cm, berat
badan 47 kg, batuk produktif.
Apakah data pengkajian pendukung yang harus dilengkapi untuk menegakkan diagnosis?
a. Lingkungan
b. Keluhan utama
c. Riwayat keluarga
d. Riwayat penyakit
e. Riwayat pekerjaan
Jawaban : A

31. Wanita usia 80 tahun mengeluh penglihatanya kabur seperti ada selaput yang menutupi
pandanganya. saat berjalan sering menabrak benda yang ada didepanya, sehingga
banyak perabot rumah yang pecah, sehingga anak yang tinggal serumah dengan klien
sering marah marah. Dari hasil anamnesa klien mengalami penurunan penglihatan sejak
1,5 tahun yang lalu.
Apakah rencana yang sesuai dengan kasus diatas?
a. Anjurkan klien untuk operasi
b. Anjurkan keluarga membelikan kacamata
c. Anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien
d. Ajarkan keluarga menata lingkungan yang aman untuk klien
e. Ajarkan keluarga untuk orientasikan klien terhadap lingkungan rumah
Jawaban : D

32. Laki laki 51 Tahun tinggal bersama istri dan 2 anaknya . Hasil anamnesa dengan keluarga
klien punya riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan stroke setahun yang lalu. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan : hemiplegia.
Apakah rencana tindakan yang paling tepat?
a. Jadwalkan tensi setiap hari
b. Anjurkan klien mengurangi makanan asin
c. Berikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi
d. Anjurkan klien mengkonsumsi obat obatan herbal
e. Berikan pendidikan kesehatan tentang Rentang gerak sendi
Jawaban : E

33. Tn. D usia 49 tahun tinggal bersama anak dan menantunya, saat dikaji mengeluh badan
terasa pegal-pegal pada kaki dan lutut, Tn. D juga mengungkapkan tidak ada pantangan
makan, Tn. D bertanya apa saja yang harus dilakukan untuk menghilangkan pegal-pegal
dan apa saja yang harus dihindari.

Apakah penyebab masalah keperawatan pada kasus diatas?


a. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
b. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
c. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
d. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
e. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
Jawaban : C

34. Didalam sebuah keluarga terdapat seorang lansia berusia 90 tahun. rumah keluarga
tersebut tidak rapi, barang-barang berserakan dilantai. Terlihat terdapat genangan air
dilantai. Lansia tersebut berjalan menggunakan tongkat
Apa intervensi pada kasus diatas?
a. Mengobservasi kemampuan keluarga merawat lansia
b. Mendiskusikan cara penggunaan tongkat yang benar
c. Mendiskusikan cara pencegahan lansia jatuh
d. Mengajarkan cara merapikan rumah
e. Mengajarkan latihan fisik
Jawaban : C

35. Perawat ZQ sebagai perawat keluarga berkunjung ke keluarga Tn ZW (27 tahun) di


Kelurahan QX. Anak Tn. ZW ( 5 tahun) post opname di RS karena Demam Berdarah
Dengue. Perawat ZQ memberikan pelayanan keperawatan pada keluarga Tn ZW dengan
memberdayakan keluarga Tn ZW untuk melaksanakan 3 M+.
Apakah intervensi yang harus di lakukan oleh peraawat ZQ ?
a. Mengenal masalah penyakit DBD
b. Merawat anggota keluarga dengan penyakit DBD
c. Mengambil keputusan yang tepat untuk keluarga yang DBD
d. Menciptakan lingkungan yang dapat menghindari penyebaran DBD
e. Memanfaatkan fasilitas dan sumber dalam pengobatan penderita DBD
Jawaban : D

36. Perawat I berkunjung kerumah Tn. U dengan Ny. K mempunyai anak An. HG usia 8 tahun.
Dalam kunjungan rumah, didaptkan dataAn. HG sukar makan, hanyabermain vidio game
dari pada bermain dengan temannya, keluarga tidak pernah memperhatikan aktivitas
anak.
Apakah diagnosa keperawatan yang utama pada kelurga Tn.U ?
a. Kurang penegtahuan
b. Disfungsi afektif keluarga
c. Gangguan peran keluarga
d. Gangguan fungsi keluarga
e. Disfungsi pemeliharaan kesehatan keluarga
Jawaban : D
37. Perawat berkunjung pada keluarga Tn. H berusia 45 tahun dan Ny. K berusia 41 tahun
serta dua orang anak laki laki dan perempuan. Tn. H menceritakan bahwa satu minggu
yang lalu beliau di ukur tekanan darahnya yaitu 140/80mmHg dan dari hasil pengukuran
TD yang baru, didapatkan 140/85mmHg, Nadi 82 x/menit, pusing dan tengkuk terasa
berat.
Tingkat pencegahan apa yang dapat dilakukan dalam keluarga tersebut untuk mencegah
dampak yang lebih jauh?
a. Rehabilitasi
b. Pencegahan tertier
c. Pencegahan primer
d. Melakukan skrining
e. Pencegahan sekunder
Jawaban : C

38. bahwa sang suami sejak enam bulan terakhir mengeluh diare tidak sembuh-sembuh,
sakit panas yang naik turun, dan timbul benjolan pada kelenjar limfe di leher dan ketiak.
Hasil diagnosa dokter dia menderita HIV positif. Sedangkan sang suami menginginkan
kehadiran seorang anak.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus?
a. Menyarankan pada pasangan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual
b. Menyarankan untuk mengindari kontak seksual karena dapat menular pada istri dan
anak yang dikandungnya nantinya
c. Merencanakan program pengobatan ARV pada suami
d. Merencanakan konseling pada pasangan untuk mendiskusikan pentingnya kehadiran
seorang anak di keluarga
e. Merencanakan pengobatan terhadap keluhan yang dihadapi baru merencanakan
kehadiran seorang anak dalam keluarga
Jawaban : A

39. Pengkajian keluarga di dapatkan data bayi laki-laki usia 10 bulan dengan berat badan 5,7
Kg, susah makan, dan dalam kartu KMS penimbangan berat badan terakhir berada pada
garis merah. Keluarga kurang mengerti tentang masalah yang dihadapi.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus?
a. memotivasi keluarga untuk membawa ke puskesmas
b. mendiskusikan dengan keluarga masalah kesehatan yang dihadapai oleh bayi
c. mengajarkan cara pengolahan makanan yang bergizi
d. menganjurkan kelaurga untuk menjaga kebersihan lingkungan
e. menganjurkan keluarga untuk berkunjung ke posyandu
Jawaban : C

40. Hasil kunjungan perawat keluarga didapatkan data, nenek tinggal bersama keluarga inti
dan selalu ikut campur dalam mendidik anak, keluarga memiliki satu anak laki-laki berusia
15 tahun, saat ini anak terlibat dalam penggunaan narkoba, dan ayah dan ibunya kerja
berangkat pagi dan pulang sore dan hubungan dengan orang tua kurang harmonis.
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus?
a. tidak efektifnya komunikasi dalam keluarga
b. resiko terjadi keretakan hubungan dalam keluarga
c. ketidakmampuan keluarga menyelesaikan tugas tumbuh kembang
d. ketidakmampuan keuarga merawat anak usia remaja
e. kurangnya pengetahuan keluarga tentang mengasuh anak remaja
Jawaban : D

41. Di suatu ruang Intensive-Care-Unit (ICU), mempunyai pasien dengan tingkat


ketergantungan yang partial care dan total care. Setiap pergantian shift kepala ruang,
perawat Assosiate dan perawat primer melakukan timbang terima.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat untuk validasi laporan?
Pilihan jawaban
a. Mencatat laporan secara detail
b. Melakukan diskusi di Ners Station
c. Menanyakan kepada perawat primer
d. Melihat buku laporan timbang terima
e. Secara langsung melihat keadaan pasien
Jawaban : E

42. Ketua Tim menghitung Bed Occupancy Rate (BOR) harian di ruang rawat inap. Kapasitas
tempat tidur di ruangan yaitu 60 tempat tidur. Jumlah pasien hari ini adalah 30 orang.
Pertanyaan soal
Berapakah Bed Occupancy Rate (BOR) hari ini?
Pilihan jawaban
a. 50%
b. 60%
c. 70%
d. 80 %
e. 90%
Jawaban : A

43. Kepala ruang rawat inap bedah membentuk formasi tim baru dalam ruangan dimana
dalam 1 tim terdapat ketua tim dan 5 anggota. Kepala ruang juga menjelaskan tugas dan
tanggung jawab masing-masing anggota saat memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien sesuai dengan struktur organisasi yang telah ditetapkan. Dalam setiap tindakan
yang akan dilakukan, kepala ruang akan tetap melakukan controlling pada seluruh
anggotanya.
Pertanyaan soal
Apakah yang mencerminkan fungsi manajemen pengorganisasian pada kasus diatas
Pilihan jawaban
a. Kepala ruang mengarahkan tanggung jawab kepada masing-masing anggota
b. Kepala ruang mengawasi seluruh kegiatan perawat di ruang rawat inap bedah
c. Kepala ruang melakukan controlling pada seluruh anggota di ruang inap bedah
d. Kepala ruang mengarahkan tugas kepada perawat dalam memberikan pelayanan
e. Kepala ruang membentuk formasi tim dan menjelaskan tugas serta tanggung jawab
Jawaban : E
44. Seorang perempuan berusia 32 tahun dirawat di ruang bedah dengan post op
apendiktomi. Pasien mengeluh badan demam, luka operasi merembes, nafsu makan
menurun, dan nyeri pada daerah luka. Masalah keperawatan semakin kompleks serta
belum dapat diatasi walaupun sudah dilakukan implementasi keperawatan.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang kepala ruang ambil untuk mengatasi masalah pasien?
Pilihan jawaban
a. Melakukan Ronde Keperawatan
b. Melakukan Supervisi Keperawatan
c. Melakukan Rawat luka dan kompres hangat
d. Motivasi keluarga pasien untuk rehidrasi cairan
e. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik
Jawaban : A

Sebuah keluarga mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi makanan laut salah
satu anggota keluarga masih bayi dengan usia 2 bulan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
bayi megalami dehidrasi berat sehingga membutuhkan resusitasi cairan. Meskipun sudah
diberikan edukasi, ibu dari bayi meminta perawat untuk tidak memberikan susu formula
karena masih menerima ASI eksklusif, namun kondisi ibu juga masih lemah.
Pertanyaan soal
Apa yang sebaiknya dilakukan perawat selanjutnya?
Pilihan jawaban
a. Perawat memberikan inform consent terkait permintaan pasien karena prinsip justice
b. Perawat melarang ibu untuk memberikan ASI karena prinsip autonomy
c. Perawat tetap melakukan permintaan pasien karena prinsip veracity
d. Perawat memberikan cairan intravena karena prinsip confidentiality
e. Perawat memberikan susu formula karena prinsip beneficence
Jawaban : E

45. Seorang perawat menjadi kepala jaga shift malam di ruang kritis sebuah rumah sakit tipe
A. Perawat tersebut dinas dengan 3 perawat yang lain. Sebelum melakukan operan
dengan shift pagi, perawat tersebut izin meninggalkan ruangan terlebih dahulu karena
anaknya masuk UGD dan mendelegasikan tugasnya kepada anggota perawat yang lain.
Pertanyaan soal
Apakah yang harus dilakukan oleh Kepala Ruangan?

Pilihan jawaban
a. Melakukan pemanggilan terhadap Perawat tersebut untuk melakukan klarifikasi masalah
b. Memberikan catatan khusus atas sikap Perawat tersebut tanpa mengambil tindakan
c. Melakukan evaluasi kinerja Perawat tersebut dengan melibatkan staf perawat lain
d. Melaporkan kejadian Perawat tersebut kepada Kepala Rawat Inap
e. Memberikan hukuman kepada Perawat tersebut
Jawaban : A
46. Pasien yang dirawat di rumah sakit rentan terhadap terjadinya infeksi nosokomial. Jika
terjadi, maka dapat menyebabkan kerugian terhadap pasien.
Pertanyaan soal
Bagaimana bentuk pencegahan yang dapat dilakukan oleh perawat?
Pilihan jawaban
a. Menjaga kebersihan tangan sebelum melakukan kontak dengan keluarga pasien
b. Mengedukasi keluarga pasien untuk menggunakan alat pelindung diri
c. Menutup mulut dengan tangan saat batuk jika tidak ada tisu
d. Menggunakan masker di segala situasi
e. Melakukan isolasi pasien
Jawaban : C

47. Seorang perawat menjadi ketua tim di ruang perawatan bedah. Perawat tersebut
melakukan supervisi yang tidak teratur namun tetap memperhatikan kinerja perawat
pelaksana di timnya sehingga perawat pelaksana seringkali mengambil keputusan sendiri.
Pertanyaan soal
Apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh ketua tim tersebut?
Pilihan jawaban
a. Bebas tindak
b. Demokrasi
c. Partisipasi
d. Otokrasi
e. Otoriter
Jawaban : A

48. Anak perempuan, usia 3 bulan, datang ke fasilitas pelayanan kesehatan karena mengalami
kejang demam. Saat akan dirawat di ruangan, perawat melakukan assessment risiko jatuh.
Penilaian risiko jatuh pasien anak, dihasilkan skor = 10.
Pertanyaan soal
Apa tindakan yang selanjutnya dilakukan oleh perawat?
Pilihan jawaban
a. Mengkaji ulang pasien per hari
b. Melakukan observasi setiap jam
c. Mendekatkan pasien dengan kamar mandi
d. Melakukan edukasi terhadap pasien
e. Memberikan obat penenang
Jawaban : A

49. Pencegahan dan pengandalian infeksi di ruamh sakit sangat berperan untuk mencegah
terjadinya Health-care associated Infections (HAIs). Hal tersebut menjadi standar
keselamatan pasien.
Pertanyaan soal
Apakah yang harus dilakukan oleh perawat pelaksana terkait dengan hal tersebut?
Pilihan jawaban
a. Menggunakan APD oleh setiap tenaga kesehatan di setiap interaksi dengan pasien
b. Melakukan kebersihan tangan di setiap tindakan yang akan dilakukan
c. Melakukan penempatan pasien isolasi di ruangan tertentu
d. Melakukan identifikasi pasien di setiap tindakan transfusi
e. Pemakaian APD untuk seluruh pasien dan keluarga
Jawaban : B

50. Seorang perawat telah bekerja selama 15 tahun, telah melalui berbagai rotasi di rumah
sakit dan terakhir bertugas selama 4 tahun di ruang intensif penyakit dalam. Oleh kepala
ruangan perawat tersebut ditunjuk menjadi Clinical care manager.
Pertanyaan soal
Bagaimana tugas yang harus dilakukan oleh perawat tersebut?
Pilihan jawaban
a. Menggantikan peran kepala ruangan jika berhalangan hadir dalam shift
b. Menjadi perawat konsuler saat ada pasien yang tidak tertangani
c. Merencanakan pengembangan staf perawat ruangan.
d. Melaporkan kejadian infeksi nosokomial
e. Melakukan pembagian jadwal dinas
Jawaban : B

Anda mungkin juga menyukai