Anda di halaman 1dari 40

Keperawatan Jiwa

1. Seorang pria berusia 35 tahun dibawa oleh keluarganya ke RSJ Ada Aja karena sering berbicara
sendiri. Hasil pemeriksaan psikiatri yang didapatkan yaitu pasien sering mendengar suara
perempuan yang sering mengajak bercakap-cakap dan suara perempuan tersebut sering menyuruh
pasien untuk bunuh diri. Berdasarkan data dari keluarga, +3 bulan yang lalu pasien batal menikah
karena mempelai wanita meninggal karena kecelakaan. Sejak saat itu, pasien tampak loyo serta
tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sering bolos bekerja, tidak peduli
terhadap diri sendiri dan keluarga, menyendiri, serta mudah marah. Apakah salah satu tanda dan
gejala Halusinasi pada kasus tersebut?
A. menyendiri
B. bicara sendiri
C. mudah marah
D. loyo
E. batal menikah

2. Seorang perempuan yaitu Ny.S berusia 28 tahun dirawat di RSJ Sukasenang. Berdasarkan
informasi dari keluarga, Ny S dibawa ke RSJ karena Ny S bertengkar dan berkelahi dengan
tetangga rumahnya. Saat dilakukan pengkajian di RSJ, muka pasien tampak merah dan tegang,
wajah memerah dan tegang, berbicara kasar dan suara tinggi, serta pasien sering jalan mondar
mandir. Apakah masalah psikososial pada kasus di atas?
A. Halusinasi
B. Defisit Perawatan Diri
C. Harga diri Rendah
D. Perilaku kekerasan
E. Ansietas

3. Tn.DB dirawat di RSJ Manis sejak +1 bulan yang lalu dengan diagnose medis Skyzophrenia
paranoid. Sehari-hari, pasien jarang berkomunikasi dengan teman sekamar atau perawat ruangan.
Setiap hari, pasien sering terlihat menyendiri, tidak mau bergabung dengan teman sekamarnya
yang lain. Tn.DB tidak mengikuti berbagai macam kegiatan yang diadakan di ruangan, setiap kali
diajak berbicara oleh perawat ruangan, Tn.DB hanya menjawab seadanya dan lebih banyak
menyendiri. Apakah masalah psikososial pada kasus di atas?
A. Harga diri rendah
B. Isolasi Sosial
C. Halusinasi

D. Defisit perawatan diri


E. Waham

4. Seorang wanita bernama Ny.D dirawat di RSJ Maju dengan diagnose medis Skyzophrenia
paranoid. Saat dikaji, data yang didapatkan yaitu Ny.D nampak berbicara dan ketawa sendiri.
Pasien mengutarakan bahwa Ny.D sering mendengarkan suara pria yang mengajaknya berbicara.
Ny.D lebih banyak berdiam diri di kamarnya dibandingkan dengan bersosialisasi dengan teman
kamar lainnya. Tindakan yang sesuai dengan kasus di atas, yaitu?
A. Mengajarkan untuk melakukan distraksi
B. Merekam pembicaraan antara pasien dengan orang lain
C. Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
D. Mengidentifikasi tingkat keparahan penyakitnya
E. Bersosialisasi
5. Seorang perawat di RSJ Manis mengkaji seorang pasien bernama Tn.D berusia 20 tahun. Saat
melakukan pengkajian, didapatkan hasil bahwa pasien sudah 2 hari tidak mandi, pasien
mengatakan malas untuk mandi. Pasien tampak berpenampilan tidak rapi, tidak mampu
berpakaian dengan benar, serta tercium bau yang tidak sedap dari tubuhnya. Apakah masalah
psikososial pada kasus di atas?
A. Harga diri rendah
B. Isolasi Sosial
C. Ketidakberdayaan
D. Defisit Perawatan Diri
E. Keputusasaan

6. Seorang perempuan berusia 28 tahun merasa bahwa dirinya tidak pantas untuk hidup karena
cacat, mengatakan ingin mati, tidak memiliki masa depan, dan merasa hidupnya tidak berguna
lagi. Setiap melihat tali atau pisau, berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya. Pasien akan
memukul siapa saja yang didekatnya ketika pasien mendengar suara yang selalu muncul saat
menyendiri atau melamun. Apakah diagnose keperawatan yang tepat untuk kasus diatas?
A. Harga Diri Rendah
B. Halusinasi
C. Isolasi Sosial
D. Perilaku Kekerasan
E. Resiko Bunuh Diri

7. Seorang pria berusia 37 tahun dibawa ke RSJ Manis karena pasien selalu bicara sendiri saat
berada di rumah, kemudian pasien sering marah-marah tanpa diketahui penyebabnya dan sering
keluyuran yang tidak diketahui arah dan tujuannya. Saat ini, pasien mengeluh pegal-pegal dan
lemas. Setelah pasien minum obat, pasien merasa mulutnya kering dan pandangannya menajdi
kabur. Apakah efek obat yang dialami pasien sesuai kasus diatas?
A. Haloperidol
B. Chlorpromazine
C. Triheksifenidil
D. Dores
E. Serenase

8. Seorang pria berusia 34 tahun dibawa oleh keluarganya dan polisi ke RSJ Manis dalam keadaan
diborgol. Berdasarkan informasi dari keluarga pasien, pasien mengamuk, marah-marah, berantem
dengan tetangga serta merusak kaca mobil tetangganya. Saat dilakukan pengkajian, didapatkan
hasil data yaitu intonasi bicara pasien tinggi, membentak, mata merah serta ekspresi tegang.
Apakah diagnose keperawatan pada kasus tersebut?
A. Perilaku Kekerasan
B. Resiko Bunuh Diri
C. Waham
D. Halusinasi
E. Isolasi Sosial

9. Seorang pria berusia 24 tahun dirawat di RSJ Ada Aja. Pada saat interaksi dengan pasien, pasien
bicara dengan pelan, tidak ada kontak mata serta pasien mengatakan malu untuk bicara dengan
orang lain karena merasa dirinya jelek dan hitam. Pasien tampak lebih sering menyendiri, tidak
berinteraksi dengan teman sekamarnya. Apakah diagnose keperawatan pada kasus tersebut?
A. Halusinasi
B. Harga Diri Rendah
C. Waham
D. Perilaku Kekerasan
E. Pemalu

10. Seorang perempuan berusia 35 tahun didiagnosa kanker rahim, dokter merencanakan untuk
melakukan tindakan operasi dan mengangkat rahim pasien. pasien mengatakan ketakutan dan
tidak bisa tidur. Saat dilakukan pengkajian, pasien tampak tegang, banyak diam. Hasil
Pengkajian: TD 140/100 mmHg, N 95x/menit Apakah masalah yang dialami pasien pada kasus
tersebut?
A. Kecemasan
B. Kehilangan
C. Marah
D. Lemas
E. Bingung

11. Seorang pria berusia 35 tahun didiagnosa Diabetes Mellitus, terdapat luka pada lutut kaki kiri
pasien. Dokter merencanakan untuk operasi amputasi. Kemudian pasien mengatakan tidak mau
dipotong kaki kirinya dan saat ini pasien merasa pusing, dada berdebar-debar dan lemas. TD
140/110, N 100x/menit, HR 30x/menit Apakah respon yang ditunjukkan pada kasus tersebut?
A. Fisiologis
B. Psikologis
C. Kognitif
D. Sosial
E. Perilaku dan emosi

12. Laki-laki berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tidak bisa tidur, sakit kepala dan
nafsu makan menurun, sejak di PHK dari pekerjaannya. Pasien mengatakan: “Selama ini saya
yang menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah, sekarang saya tidak bisa menafkahi keluarga
saya”. Apakah pertanyaan yang harus disampaikan oleh perawat untuk mendapatkan data adanya
masalah psikososial pada kasus di atas?
a. Apa yang akan Saudara lakukan?
b. Sejak kapan Saudara kehilangan pekerjaan?
c. Mengapa perusahaan memberhentikan Saudara?
d. Sudah berapa lama Saudara bekerja di perusahaan tersebut?
e. Bagaimana pandangan Saudara terhadap diri Saudara saat ini ?

13. Perempuan berusia 40 tahun, dirawat di Ruang Obstetri Ginekolog karena mengalami kanker
rahim. Pasien merasa sedih dan malu. Pasien mengatakan: “Saya sekarang tidak bisa lagi
melayani suami”.Apakah perubahan konsep diri yang terjadi pada kasus di atas?
a. Peran
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Citra tubuh
e. Identitas diri

14. Perawat perempuan berusia 20 tahun sedang melakukan asuhan kepada pasien di Ruang Bedah.
Sambil wawancara dengan pasien, tampak perawat menyilangkan kaki dan asyik menggunakan
telepon genggamnya Apakah aspek yang harus dikembangkan oleh perawat pada kasus di atas?
a. Menghadirkan diri secara terapeutik
b. Komunikasi verbal dan non verbal
c. Dimnensi Tindakan
d. Mendengar aktif
e. Dimensi respon
15. Perawat perempuan berusia 25 tahun, sedang melakukan asuhan kepada pasien kanker rahim.
Pada saat itu, tampak pasien menangis dan mengatakan “Kenapa ini terjadi pada saya”? Apakah
respon yang tepat dilakukan oleh perawat pada kasus di atas?
a. Restating
b. Reflecting
c. Validation
d. Eksploring
e. Active listening

16. Laki-laki berusia 35 tahun dirawat di rumah sakit jiwa dengan keluhan marah-marah tanpa sebab
yang jelas. Pada saat berinteraksi dengan perawat mengatakan: “Saya tahu, semua orang akan
meracuni saya,” Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
a. Gangguan proses pikir: waham agama
b. Gangguan proses pikir: waham curiga
c. Gangguan proses pikir: waham somatik
d. Gangguan proses pikir: waham nihilistik
e. Gangguan proses pikir: waham kebesaran

17. Perempuan berumur 15 tahun dirawat di ruang rawat luka bakar. Pasien masuk rumah sakit 3 hari
yang lalu karena ledakan kompor. Pasien mengalami luka serius pada bagian wajah dan lengan,
dan badan. Saat dikaji tampak murung, kontak mata kurang, pasien mengatakan malu dengan
kondisinya, dan saat ini tidak mau dikunjungi teman-temannya. Apakah diagnosa keperawatan
pada kasus di atas?
a. Krisis
b. Kecemasan ringan
c. Kecemasan sedang
d. Harga diri rendah kronis
e. Harga diri rendah situasional

18. Perempuan berumur 28 tahun mengalami depresi berat, Pada saat dilakukan pengkajian
didapatkan data pernah menulis pesan yang berisi keinginannya untuk mati. Apakah tindakan
keperawatan yang tepat untuk kasus diatas?
a. Mendiskusikan cara mengatasi keinginan bunuh diri
b. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah
c. Memberi kesempatan mengungkapkan perasaan
d. Menjauhkan benda yang berbahaya
e. Meningkatkan harga diri pasien

19. Keluarga memiliki seorang anak laki-laki berumur 15 tahun. Anak ini sering keluar malam dan
bolos sekolah. Orangtua sering menegur dan berselisih paham dengan anak tersebut. Apakah
indikasi terapi keluarga untuk kasus di atas?
a. Konflik orangtua anak
b. Proses transisi dalam keluarga
c. Tidak ada kemajuan terapi individu
d. Terapi individu yang perlu melibatkan keluarga
e. Konflik perkawinan, sibling konflik, beda generasi
20. Laki-laki berumur 35 tahun tampak berusaha menutup telinganya dan terkadang berbicara
sendiri, Pasien mengatakan “Saya masih mendengar bisikan yang mengatakan kalau saya ini
bodoh. Apakah diagnosa keperawatan pada kasus di atas?
a. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
b. Gangguan proses pikir: waham
c. Harga diri rendah kronik
d. Resiko bunuh diri
e. Isolasi social

21. Perempuan berusia 35 tahun sudah lima hari dirawat di Ruang Akut Rumah Sakit Jiwa. Pasien
dirawat karena tidak mau makan dan tidak mau bergaul. Saat ini pasien menujukkan perilaku
tidak kooperatif dan tatapan mata menyelidik pada saat berinteraksi dengan perawat. Menurut
Piaget, kondisi ini disebabkan adanya hambatan/trauma pada salah satu tahap perkembangan.
Apakah teori perkembangan yang dimaksud pada kasus di atas?
a. Social
b. Cognitive
c. Psychosocial
d. Interpersonal
e. Psychoseksual

22. Laki-laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik jiwa dengan keluhan utama mendengar suara.
Pasien merasa ketakutan dan tampak gelisah. Ketika ditanya, suara siapa yang didengarnya?.
Pasien menjawab, kakeknya yang selalu berteriak memanggil namanya. Dua tahun lalu, klien
pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa dengan keluhan yang sama. Apakah masalah keperawatan
yang terjadi pada klien tersebut ?
a. Waham
b. Halusinasi
c. Harga Diri Rendah
d. Resiko Bunuh Diri
e. Perilaku Kekerasan

23. Perempuan berusia 32 tahun dibawa ke poliklinik jiwa oleh keluarganya. Keluhan utama bicara
dan tertawa sendiri. Keluarga mengatakan bahwa kejadian ini sudah berlangsung satu minggu
sebelum klien dibawa ke rumah sakit. Ketika ditanya, klien mengatakan bahwa dirinya sedang
berbicara dengan Tuhan. Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat pada kasus di atas?
a. Melakukan restrain/pengikatan
b. Menempatkannya di ruang isolasi
c. Mengidentifikasi karakteristik suara

d. Melakukan Terapi Aktifitas Kelompok


e. Menanyakan riwayat penyakit terdahulu

24. Perempuan berusia 30 tahun, datang ke Puskesmas, mengeluh perut terasa kembung, kadang
mual, dan perih. Keluhan dirasakan sejak sebulan yang lalu. Obat yang dibelinya di warung, tidak
banyak membantu. Hasil anamnese didapat bahwa pasien mengalami gangguan makan dan tidur
ketika merasa ada masalah. Apakah kondisi yang dialami pada kasus di atas?
a. Stres
b. Depresi.
c. Psikosa
d. Psikososial
e. Psikosomatik
25. Laki-laki berusia 51 tahun, pada saat kunjungan kerumah perawat menemukan adanya kulit yang
rusak karena garukan, ketika dikaji lebih dalam, pasien mengatakan setiap malam merasakan ada
binatang yang merayap di badannya, sehingga pasien sering menggaruk badannya. Istri pasien
mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat seekor binatang pun pada tubuh suaminya. Apakah
jenis halusinasi pada kasus diatas?
a. Halusinasi pendengaran
b. Halusinasi pengecapan
c. Halusinasi penglihatan
d. Halusinasi penciuman
e. Halusinasi perabaan

26. Laki-laki berusia 25 tahun merasa tersinggung dengan kata-kata temannya. Berusaha menahan
perasaannya karena situasinya tidak memungkinkan untuk menyampaikan kekesalannya. Apakah
mekanisme pertahanan diri yang digunakan pada kasus di atas?
a. Regresi
b. Represi
c. Kompensasi
d. Rasionalisasi
e. Rekasi formasi

27. Laki-laki berusia 35 tahun datang ke Poliklinik Rumah Sakit Jiwa diantar oleh keluarganya.
Keluarga mengatakan sudah dua minggu klien tidak mau keluar rumah, mengurung diri di kamar,
makan dan tidur, tiba-tiba marah tanpa sebab yang jelas. Apakah pendekatan Teori dan Model
Konseptual yang tepat digunakan untuk menganalisis kasus di atas?
a. Supportive Therapy
b. Psikoanalisis
c. Interpersonal
d. Existensial
e. Social

28. Pasien yang dirawat karena penyakit diabet yang menahun dan terjadi luka gangren mengatakan
putus asa dan malas melakukan kegiatan dan tidak ingin melakukan interaksi dengan siapapun,
tampak sedih akan kondisinya, masa depan yang suram dan tidak ada harapan. Apakah diagnosa
keperawatan pada kasus di atas ?
a. Ansietas
b. Keputusasaan
c. Ketidakberdayaan

d. Gangguan citra tubuh


e. Gangguan harga diri rendah (situasional)

29. Laki laki berusia 30 tahun mendapatkan terapi obat antipsikotik. Sesaat setelah mengkonsumsi
obat tersebut, tiba-tiba ia mengalami kekakuan dan tidak bisa menelan ludah. Apakah tindakan
yang harus dilakukan perawat untuk mengatasi gejala tersebut?
a. Menyuruh klien untuk banyak beristirahat
b. Mencatat dalam catatan perkembangan klien
c. Mengajurkan klien untuk banyak minum air putih
d. Mengkolaborasikan pemberian obat BZD 10 mg dengan psikiater
e. Menganjurkan berkumur agar tidak meneteskan air liur terus menerus
30. Seorang perempuan berusia 45tahun dirawat diruang anyelir Rumah Sakit Jiwa, dengan riwayat
percobaan bunuh diri, pada saat dikaji pasien tampak berbicara sendiri dan tersenyum, pasien
jarang berinteraksi dengan orang lain karena pasien asyik berbicara sendiri. Masalah utama pasien
berdasarkan kasus diatas adalah …….
a. Perilaku kekerasan
b. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
c. Resiko bunuh diri
d. Perubahan Sensori Persepsi : Halusinasi
e. Isolasi Sosial

31. Seorang laki-laki usia 36tahun, dibawa oleh keluarga ke poli jiwa Rumah sakit Jiwa Provinsi
Jawa Barat, menurut keluarga pasien mengalami susah tidur, keluarga menyatakan jika diajak
berbicara selalu salah arti, dan pasien tidak dapat berpikir yang lainnya, pasien menyatakan saya
tidak berguna, wajah pasien tampak tegang. Diagnosa keperawatan kasus diatas adalah…..
a. Ansietas Ringan
b. Ansietas Sedang
c. Ansietas Berat
d. Panik
e. Antisipasi

32. Seorang mahasiswa perempuan melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien laki-laki usia
45tahun di Poli Jiwa Rumah Sakit Umum Sumedang, ketika komunikasi terjadi, mahasiswa
tersebut berdiam sejenak untuk memberikan kesempatan kepada klien untuk berbicara.
Tehnik komunikasi teurapeutik apakah yang dilakukan mahasiswa pada kasus diatas…..
a. Klarifikasi
b. Silent
c. Penerimaan
d. Refleksi
e. Humor

33. Seorang laki-laki usia 25tahun, dibawa oleh keluarganya ke poli jiwa Rumah Sakit Umum
Sumedang, keluarga menyatakan pasien selalu memperlihatkan alat kelaminnya didepan orang
banyak. Perilaku penyimpangan sexual apakah yang diperlihatkan pasien…….
a. Fetehism
b. Ekshibisionisme
c. Voyerisme
d. Transexualisme
e. Pedophilia

34. Seorang laki-laki berusia 45tahun, dibawa keluarga ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat, dengan keluhan tertawa sendiri dan berteriak teriak sejak 3 hari yang lalu,
Pada saat dikaji klien tampak menyendiri di pojok ruangan, dia tidak mau bicara dengan pasien
lainnya. Intervensi Keperawatan untuk pasien pada kasus diatas adalah……
a. Pasien mampu mengungkapkan penyebab, keuntungan, kerugian dan cara berkenalan
dengan orang lain
b. Pasien mampu mengungkapkan rasa ansietas dan cara mengatasi yang telah digunakan
c. Pasien mampu mengenal halusinasi dan cara pertama mengontrol halusinasi
d. Identifikasi tanda-tanda yang menunjukkan perilaku kekerasan
e. Pasien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien
35. Seorang perawat sedang melakukan pengkajian dibangsal geriatrik dengan pasien lansia usia 75
tahun, persiapan yang harus dimiliki perawat pada saat prainteraksi adalah perawat harus
memiliki keterampilan dalam komunikasi dengan pasien lansia. Apakah keterampilan
komunikasi pada lansia yang harus dimiliki oleh perawat …….
a. Perawat N harus memiliki sikap ikhlas
b. Harus berteriak, berdiri depan lansia, berbicara ketelinga yg dapat mendengar
c. Tidak tergesa-gesa
d. Selalu terbuka, dan gunakan kalimat tertutup dengan intensitas cepat
e. Jika menggunakan alat pendengaran, periksa dulu alat pendengaran dan gunakan symbol
untuk komunikasi

36. Perempuan berusia 25 tahun, dirawat di ruang akut RSJ. Saat dikaji perawat, pasien masih
tampak berdiam diri di pojok, tidak mau bergaul, menyendiri, tidak mau beraktifitas, tidak mau
makan. Dokter memutuskan untuk diberi ECT (Electro Convulsi Therapy) kemudian keluarga
diberi informasi singkat oleh dokter. Setelah itu perawat memberikan selembar pernyataan dan
memberitahukan keluarga pasien untuk menandatanangani formulir tersebut. Apakah prinsif etik
yang dilanggar perawat pada kasus di atas?
a. Justice
b. Videlity
c. Veracity
d. Autonomy
e. Beneficience

37. Pasien lansia perempuan usia 78 tahun, mengalami stroke, dirawat di ruang ICU, tingkat
kesadaran klien compos mentis, pasien mengalami paralisis pada nervus fasialis, sehingga pasien
mengalami gangguan dalam wicara. Tehnik komunikasi yang harus dilakukan oleh perawat
adalah….
a. menerima pesan nonverbal secara visual. Nada suara anda memegang peranan besar dan
bermakna bagi klien
b. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan bicarakah dengan perlahan untuk
memudahkan klien membaca gerak bibir anda
c. Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang kembali kata kata
yang diucapkan klien
d. Orientasikan klien pada suara-suara yang terdengar disekitarnya
e. Berbicara dalam tema yang jelas dan terbatas

38. Seorang perawat akan melakukan pengkajian dengan pasien lansia perempuan usia 80 tahun di
RW 05 desa Sumber Hurip, pasien lansia mengalami gangguan dalam proses pikirnya, sehingga
perawat harus menggunakan tehnik komunikasi khusus untuk kondisi pasien lansia.

Tehnik komunikasi pada lansia dengan kondisi diatas adalah…..


a. Hindari mengunakan istilah yang membingungkan klien, usahakan menggunakan kata
pengganti yang lebih mudah dimengerti contoh gambar dan sImbol
b. Perawat benar-benar dapat memperhatikan mimik dan gerakan bibir klien
c. Apabila ada sesuatu sulit untuk dikomunikasikan cobalah sampaikan pesan dalam bentuk
tulisan atau gambar (simbol)
d. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila anda bisa dan diperlukan
e. Orientasikan klien pada lingkungan bila klien dipindah kelingkungan asing baginya

39. Seorang Perawat sedang melakukan komunikasi terapeutik pada pasien lansia perempuan usia
80 tahun di bangsal rawat inap, dalam melakukan komunikasinya perawat selalu melakukan
sentuhan, Perawat selalu mengkomunikasikan setiap sentuhan yang akan dilakukan, supaya
pasien lansia tidak merasa tersinggung.Tehnik mengkomunikasikan setiap sentuhan yang
dilakukan pada lansia, biasanya digunakan pada ganggauan…..
a. Penglihatan
b. Pendengaran
c. Wicara
d. Kognitif
e. Depresi

40. Seorang Perawat sedang melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien lansia laki-laki usia
78 tahun, disebuah bangsal di RS, perawat ikut merasakan apa yang dikeluhkan oleh pasien
lansia, dan dengan penuh kehangatan dan kelembutan perawat mencoba untuk menenangkan
pasien lansia dengan sedikit sentuhan. Prinsif komunikasi apakah yang dilakukan oleh perawat
tersebut....
a. Keterampilan komunikasi
b. Sikap komunikasi
c. Pra interaksi komunikasi
d. Fase kerja komunikasi
e. Fase terminasi komunikasi

41. Laki- laki berusia 28 tahun dirawat di ruang akut RSJ, pada saat dikaji pasien tampak Labil
mudah tersinggung, ekspresi tegang, merasa tidak aman, Menentang, intonasi sedang, menghina
orang lain, berdebat, pandangan tajam, TD menurun. Hasil Pengkajian dan diagnosa keperawatan
dari kasus diatas adalah ....
a. Resiko bunuh diri RUFA 2
b. Resiko perilaku kekerasan RUFA 2
c. Resiko Bunuh diri RUFA 3
d. Resiko perilaku kekerasan RUFA 3
e. Harga diri rendah RUFA 1

42. Perempuan berusia 35tahun dirawat di ruang akut RSJ, pasien Mengatakan ingin bunuh diri
namun tampa rencana yg spesifik. Diagnosa keperawatan intensif untuk pasien adalah
a. Harga diri rendah
b. Resiko bunuh diri
c. Resiko perilaku kekerasan
d. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
e. Isolasi sosial

43. Perempuan berusia 25tahun dirawat di ruang merak RSJ, pada saat dikaji pasien sering berbicara
sendiri dan tertawa sendiri tampa alasan. Pasien sudah diintervensi secara individu. Perawat
merencanakan intervensi keluarga.

Apakah Intervensi keluarga yang tepat untuk kasus diatas ??


a. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang pengertian halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya
halusinasi, dan cara merawat pasien halusinasi.
b. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang tanda dan gejala pasien tertawa sendiri
c. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang pengertian cara melakukan restrain
d. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang tanda dan gejala pasien tidak mau
bergaul, keuntungan dan kelebihan bergaul.
e. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara meningkatakan harga diri pasien,
dengan menggali asfek positif dari pasien
44. Laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang akut, dan diikat atau direstrain. Menurut perawat
pasien sudah tenang beberapa hari sebelumnya, namun karena belum bertemu dengan dokter dan
belum mendapat perintah untuk melepas restrain, perawat tidak berani membukanya. Apakah hak
pasien yang dilanggar perawat?
a. Hak terhadap pelayanan sipil
b. Hak untuk pemeriksaan psikiatri
c. Hak terhadap keleluasaan pribadi
d. Hak untuk menjalankan keinginan pasien
e. Hak untuk tidak menjadi subjek terhadap pengekangan mekanik yang tidak
diperlukan

45. Perawat perempuan berusia 31 tahun, melakukan terapi keluarga. Salah satu pendekatan yang
dilakukan oleh perawat yaitu dengan cara, berbicara dengan nada suara lembut, tangan rileks
disamping, lebih banyak melakukan komunikasi dengan pertanyaan terbuka , melakukan
komunikasi dengan semua anggota keluarga dari berbagai usia secara hangat . tujuan terapi
keluarga yang dilakukan oleh perawat adalah…
a. meningkatkan keterampilan interpersonal dan perilaku
b. mengembangkan komunikasi secara terbuka
c. meningkatkan fungsi keluarga secara optimal
d. memfasilitasi perubahan positif dalam keluarga.
e. Melakukan pendekatan interpersonal

46. Perawat perempuan berusia 34 tahun, merencanakan untuk melakukan terapi keluarga pada
keluarga pasien laki-laki berusia 21 tahun di Rumah pasien dikampung dadap. Perawat
melakukan pendekatan kepada setiap warga binaannya dengan cara mengidentifikasi semua
anggota keluarga, siapa pemegang keputusan dalam keluarga dan orang terdekat pasien
Tindakan yang dilakukan perawat termasuk dalam terapi keluarga jenis…
a. Manipulasi lingkungan (fisik dan sosial)
b. Pendekatan umum ( semua anggota keluarga)
c. Pendekatan individu : ekspresi perasaan, reinforcement, klarifikasi dll.
d. Menggali sistem pendukung : ekonomi, sosial, budaya dan spiritual.
e. Lintas sektoral

47. Seorang Perawat perempuan berusia 31 tahun, melakukan terapi keluarga. Salah satu pendekatan
yang dilakukan oleh perawat mengidentifikasi kekuatan dan permasalahan yang dimiliki oleh
keluarga. tindakan terapi keluarga yang dilakukan perawat merupakan tahap ......
a. Fase Pra interaksi
b. Fase Orientasi
c. Fase Kerja
d. Fase Evaluasi
e. Fase Post interaksi

48. Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke klinik. Ners ira melakukan pengkajian keperawatan.
Data yang ditemukan pada klien adalah hampir setiap minggu datang ke klinik dengan keluhan
sakit kepala, sulit tidur , otot tegang, tekanan darah 110/ 70 mmhg.
Apakah masalah keperawatan pada klien adalah ?
A. Nyeri
B. Ansietas
C. Harga diri rendah situasional
D. Gangguan citra tubuh
E. Perubahan pola tidur
49.Seorang klien perempuan usia 17 tahun, pelajar smu kelas xi berpacaran dengan teman
sekolahnya selama 2 tahun. Saat ini klien telah diputus oleh pacarnya, namun setiap kali ditanya
klien selalu menyangkal telah putus dengan pacarnya.
Pada tahap apakah klien tersebut ?
A. Bargaining
B. Depresi
C. Denial
D. Anger
E. Acceptance

50. Seorang laki – laki usia 25 tahun dirawat dengan skizofrenia paranoid. Hasil pengkajian faktor
predisposisi diperoleh data : ayah klien memiliki riwayat gangguan jiwa, klien dirawat di rsj
untuk yang ke 3 kali dan riwayat menggunakan napza 2 tahun yang lalu.
Apakah faktor predisposisi klien pada kasus di atas?
A. psikologis
B. Biologis
C. Sosial
D. Budaya
E. Ekonomi

51. Seorang laki – laki usia 45 tahun dirawat dengan skizofrenia paranoid. Hasil pengkajian faktor
predisposisi diperoleh data : pendidikan tidak tamat sd, bekerja serabutan dan pendapatan 10 -15
ribu perhari. Berdasarkan kasus tersebut, maka faktor predisposisi klien berasal dari faktor :
Apakah faktor predisposisi klien pada kasus di atas?
A. Psikologis
B. Biologis
C. Sosial budaya
D. Ekonomi
E. Spiritual

52. Seorang laki-laki usia 27 tahun oleh dokter dijadwalkan operasi appendiktomi pukul 16.00 wib.
Saat ini klien mengeluh tegang dengan rencana operasinya, sulit tidur sejak kemarin dan tekanan
darah 140/85 mmhg. Berdasarkan data tersebut maka masalah keperawatan yang dialami klien :
Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?
A. Ansietas
B. Perubahan perfusi jaringan cerebral
C. Gangguan pola tidur
D. Harga diri rendah situasional
E. Gangguan citra tubuh

53. Seorang laki-laki 22 tahun selalu mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan sejak usia
sekolah, klien selalu merasa tidak diterima oleh orang disekitarnya karena terlahir dengan bibir
sumbing (labioskiziz). Saat usia klien 21 tahun mulai menunjukkan gejala gangguan jiwa..
Apakah model konsep keperawatan jiwa pada kasus di atas?
A. Psikoanalisa
B. Interpersonal
C. Sosial
D. Eksistensial
E. komunikasi
54. Seorang klien laki-laki usia 27 tahun mengatakan “ saya stres dengan lingkungan kerja saya, bos
saya orangnya galak, padahal kerja sudah baik tetapi masih saja dimarahi....kadang gaji saya suka
terlambat dibayarkan.”
Apakah model pengkajian keperawatan yang digunakan pada kasus di atas?
A. Psikoanalisa
B. Interpersonal
C. Sosial
D. Eksistensial
E. komunikasi

55. seorang perempuan usia 23 tahun mengatakan “ saya merasa hidup saya sia - sia, hidup tanpa
tujuan, terserah saja mau jadi apa...tergantung maunya sang pencipta,kan saya tidak pernah
meminta untuk dilahirkan ke dunia ini”. Berdasarkan kasus tersebut perawat melakukan
pengkajian berdasarkan model :
Apakah model pengkajian keperawatan yang dapat digunakan pada kasus di atas?
A. Psikoanalisa
B. Interpersonal
C. Sosial
D. Eksistensial
E. Prilaku

56. Seorang laki-laki usia 20 thn, dengan kepribadian pramorbid pemalu dan senang menyendiri,
suka tertawa dan senyum sendiri .
Apakah diagnosa pada kasus di atas?
A. Skizofrenia paranoid
B. Skizofrenia residual
C. Skizofrenia hebefrenik
D. Skizofrenia katatonik
E. Skizofrenia kronik

57. Seorang perempuan usia 35 thn , datang diantar keluarga dengan keluhan : bernyanyi-nyanyi,
teriak-teriak dan berlari sambil mengangkat roknya.. Hal ini terjadi ± 1mgg setelah rumahnya
hancur akibat gempa dan anaknya tak tertolong.
Apakah diagnosa yang tegakkan pada kasus di atas?
A. Skizofrenia hebefrenik
B. Gangguan stres pasca trauma.
C. Gangguan psikotik akut
D. Depresi berat.
E. Skizofrenia paranoid

58. Seorang perawat mendapatkan data bahwa ada 8 klien yang mengalami halusinasi dan telah
dilatih cara mengatasi halusinasi.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
A. Melakukan terapi aktivitas kelompok mengenai cara menemukan aspek positif
B. Melakukan terapi aktivitas kelompok mengenai sosialisasi
C. Melakukan terapi aktivitas kelompok mengenai stimulasi persepsi
D. Melakukan terapi aktivitas kelompok mengenai tindakan asertif
E. Melakukan terapi aktivitas kelompok mengenai cara meningkatkan harga diri
59. Seorang perempuan usia 26 tahun mendengar bisikan suara yang menyuruh klien untuk teriak –
teriak, klien mengikuti suara tersebut dan rentang perhatian klien hanya beberapa detik atau
menit.
Berada pada tahap apakah klien tersebut pada kasus di atas?
A. comforting
B. Condemming
C. Controlling
D. Conquering
E. Confusing

60.Seorang wanita, usia 30 tahun diajarkan perawat cara mengontrol halusinasi dengan
mengatakan,”saya tidak mau dengar!”Kamu tidak ada!”. Apakah tindakan keperawatan yang
tepat pada kasus di atas?
A. Menghardik halusinasi
B. Bercakap – cakap dengan orang lain
C. Melakukan aktivitas yang terarah
D. Menggunakan obat secara teratur
E. Meningkatkan kontak dengan realita

61. Seorang laki-laki usia 28 tahun mengatakan “ saya adalah titisan jendral sudirman yang akan
banyak membawa perubahan di negara ini, khususnya dibidang militer.”
Apakah diagnosa keperawatan yang dapat saudara tegakkan pada kasus di atas?
A. Waham kebesaran
B. Waham curiga
C. Waham agama
D. Waham somatik
E. Waham nihilistik

62. Seorang klien perempuan ,usia 24 tahun mengatakan akan diracuni ibunya sendiri. Lalu perawat
berkat ke klien “saya mengerti bahwa n merasa ibu n akan meracuni n, tapi sukar bagi saya untuk
mempercayainya. Karena menurut saya, tidak ada orang tua di dunia ini yang ingin mencelakakan
anaknya.”
Apakah tujuan dari pernyataan perawat pada kasus di atas?
A. Berbicara dengan klien dalam konteks realitas
B. Tidak mendukung atau membantah waham klien
C. Membina hubungan saling percaya dengan klien
D. Meyakinkan klien bahwa ia berada dalam keadaan aman
E. Memberikan pujian pada penampilan dan orientasi klien yang sesuai realitas

63. Seorang laki-laki usia 18 tahun, mengatakan ,” saya kesal pada bapak saya karena tidak
dibelikan motor baru.” Saya ngamuk saat itu dan melempari rumah dengan batu kemudian saya
dibawa warga ke rsj.
Apakah diagnosa keperawatan utama yang dapat saudara tegakkan pada kasus di atas?
A. waham
B. Halusinasi
C. Marah
D. Resiko perilaku kekerasan
E. Resiko bunuh diri

64. Perawat sedang melakukan komunikasi terapeutik dengan klien yang mengalami masalah
keperawatan resiko perilaku kekerasan. Pada tahap orientasi yang dilakukan oleh perawat
Bagaimana implementasi komunikasi terapeutik pada kasus di atas?
A. “bagaimana perasaan bapak saat ini?”
B. “baiklah kalau bapak merasa kesal coba lakukan yang seperti kita latih barusan.”
C .“apa yang membuat bapak marah?”
D .“apa yang bapak lakukan saat marah.”
E . “bagaimana perasaan bapak setelah kita berdiskusi?”

65. Seorang pria, usia 35 tahun, saat berinteraksi dengan perawat klien tersebut selalu mengatakan “
saya mah apa suster, jelek begini, tidak menarik, malu ah, suster khan cantik pintar sedangkan
saya tidak ada sekolahnya”.
Apakah diagnosa keperawatan utama yang dapat saudara tegakkan pada kasus di atas?
A. Halusinasi
B. Gangguan citra tubuh
C. Harga diri rendah
D. Defisit perawatan diri
E. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

66. Seorang wanita, usia 22 tahun, berada rsj tampak selalu menyendiri, kadang-kadang duduk di
sudut tempat tidur, saat diajak bicara oleh perawat selalu tertunduk dan sangat jarang memulai
pembicaran, jawaban singkat dan dan kadang-kadang hanya mengangguk.
Apakah diagnosa keperawatan utama yang dapat saudara tegakkan pada kasus di atas?
A. Halusinasi
B. Resiko prilaku kekerasan
C. Harga diri rendah
D. Defisit perawatan diri
E. Isolasi sosial: menarik diri

67. Klien laki-laki, 34 tahun, tidak dapat mengontol suara-suara yang menyuruhnya untuk berteriak,
dia berada pada tingkat kecemasan berat, dan tidak dapat menolak isi dari suara-suara tersebut.
Berada pada tahap berapakah halusinasi yang dialami oleh klien tersebut?
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V

68. Pasien laki-laki, 45 tahun mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun terakhir. Dari hasil
pemeriksaan CT scan terdapat atropi area pre frontalis pada otaknya. Klien memiliki faktor
predisposisi gangguan jiwa pada:
a. Faktor Neurobiologis
b. Faktor biokimia
c. Faktor Sosiokultural

d. Faktor psikologi
e. Faktor Genetik

69. Pasien perempuan, 21 tahun mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2001. Ayah klien ternyata
memiliki masalah yang sama dengan klien, mengalami masalah jiwa juga. Klien memiliki faktor
predisposisi gangguan jiwa pada:
a. Faktor Neurobiologis
b. Faktor biokimia
c. Faktor Sosiokultural
d. Faktor psikologi
e. Faktor Genetik

70. Pasien perempuan, 35 tahun, sedang bicara sendiri, kemudian ketawa sendiri dan marah-marah
tanpa sebab, sesekali kadang mengarahkan telinga ke arah tertentu atau menutup telinganya.
Klien tersebut mengalami
a. Halusinasi Pendengaran
b. Halusinasi Penglihatan
c. Halusinasi Penghidu
d. Halusinasi Pengecapan
e. Halusinasi Perabaan

71. Pasien laki-laki, 20 tahun dirawat di Rumah sakit jiwa. Hasil pengkajian perawat di dapatkan
data bahwa pasien tampak sering bicara dan tertawa sendiri. Pasien mengatakan bahwa dia
sedang berbicara dengan teman lamanya. Padahal temannya tidak sedang bersama pasien.
Tindakan pertama apa yang dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan SP I pada pasien di
atas?
a. Membantu pasien mengenal halusinasinya
b. Melatih mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
c. Melatih mengontrol halusinasinnya dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain ketika
halusinasi itu muncul
d. Melatih mengontrol halusinasinnya dengan cara melakukan aktivitas
e. Menjelaskan pentingnya minum obat

72. Klien 20 tahun, senang memperlakukan orang lain sebagai objek, sehingga hubungan terpusat
pada masalah pengendalian orang lain. Klien cenderung berorientasi pada diri sendiri dan tujuan
pribadiya, bukan pada orang lain. Klien berada pada rentang respon:
Pilihan Jawaban:
a. Adaptif ;solitude
b. Adaptif; otonomi
c. Adaptif; interdependen
d. Maladaptif; manipulasi
e. Maladaptif; narkisisme

73. Laki-laki, berumur 35 tahun memiliki harga diri yg rapuh dan secara terus menerus berusaha
mendapatkan penghargaan dan pujian, bersifat egosentris, pencemburu dan marah jika ada orang
lain yang tidak mendukung. Klien berada pada rentang respon
a. Adaptif ;solitude
b. Adaptif; otonomi
c. Adaptif; interdependen
d. Maladaptif; manipulasi
e. Maladaptif; narkisisme
74. Perempuan, 27 tahun. Senang menyendiri dan tidak suka bergaul dengan orang lain. Pola didik
klien di rumah cenderung keras dan klien sering tidak diberi kesempatan untuk memberikan
pendapat di keluarganya. Hal tersebut di atas dapat merupakan salah satu faktor predisposisi
masalah klien sekarang. Klien menjadi pribadi pendiam dan tertutup. Maka faktor predisposisi
pada gangguan klien tersebut adalah:
a. Faktor Tumbang
b. Faktor komunikasi dalam keluarga
c. Faktor sosbud
d. Faktor biologis
e. Faktor spiritual

75. Pasien laki-laki, usia 65 tahun. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit jiwa. Klien mengatakan
bahwa dia adalah seorang wali keturunan Ningrat yang mempunyai kemampuan untuk
mengobati segala penyakit. Selain itu dia juga mengatakan bahwa dia dapat melihat dunia dan
berkomunikasi dengan mahluk ghaib.
Apakah diagnosis keperawatan yang muncul dari kasus di atas?
a. Koping individu tidak efektif
b. Waham nihilistik
c. Waham Magis
d. Halusinasi
e. Waham kebesaran

76. Pasien laki-laki, usia 50 tahun. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit jiwa. Klien mengatakan
bahwa dia adalah seorang presiden keturunan Soekarno generasi ke tiga. Keyakinan tersebut
tidak dapat dikoreksi oleh siapapun, termasuk oleh perawat. Tindakan pertama apa yang
dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan SP I pada pasien di atas?
Pilihan Jawaban:
a. Mengidentifikasikan kebutuhan pasien saat ini
b. Hanya membicarakan konteks realita, tidak mendukung maupun membantah
c. Mengidentifikasikan kemampuan positif yang dimiliki oleh pasien
d. Menilai kemampuan pertama pasien yang telah dimilikinya
e. Menyusun aktifas yang telah disusun dalam kegiatan harian

77. Pasien 32 tahun, perempun dengan pendidikan DIII. Dibawa ke Rumah Sakit dengan alasan dia
suka bicara sendiri. Menurut keluarga pasien sudah 1 minggu pasien mengurung diri di kamar,
tidak mau berbicara dengan orang lain, tidak mau mandi, makan dan pasien juga tidak mau
beraktifitas. Pasien lebih sering melamun, menyendiri dan malu karena suami pasien menikah
lagi. Pasien merupakan anak pertama, dan dia selalu menuruti perintah orang tuanya. Ayah pasien
menerapkan kedisiplilan dalam mendidik pasien dan adik adiknya. Manakah faktor presifitasi
pasien tersebut?
a. Suami menikah lagi
b. Pendidikan DIII
c. Penurut
d. Ayah otoriter
e. Kepribadian tertutup

78. Pasien Ny. M berusia 32 tahun, dibawa ke Rumah Sakit Jiwa oleh warga dengan alasan klien
selalu berbicara sendiri, warga mengatakan klien mengaku dirinya adalah Tuhan. Ketika warga
mencoba untuk mengalihkan keyakinan klien, klien tetap dengan keyakinanya sebagai Tuhan.
Apa yang harus perawat lakukan pada pasien tersebut?
a. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c. Membantu orientasi realita
d. Melatih kemampuan yang dimiliki
e. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya

79. Jika ada seorang ibu berusia 35 tahun tampak menunjuk kearah sudut ruangan sambil menutup
wajahnya dan pasien berteriak; ” Mas, awas..bayangan itu mau masuk ketubuh mu, mas jangan
duduk disana!” Bagaimana strategi komunikasi yang tepat untuk pasien diatas?
A. ’ Ibu, jangan lupa obatnya diminum ya?’’
B. ‘’Baiklah terima kasih ibu sudah mau bercerita dengan saya’’
C. ‘’ Nanti kalau bayangan itu datang lagi, kasih tahu saya ya’’
D. ’Coba ibu ceritakan seperti apa bayangan itu ?
E. ‘’Ibu, kalau bayangan itu datang ucapkan dalam hati kalau itu tidak nyata’’

80. Pasien laki-laki, 28 tahun. Dia mengatakan bahwa isi halusinasi yang dia alami membuat dia
merasa jijik, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien berada pada fase
a. Fase I : Comforting
b. Fase II : Condemning
c. Fase III : Controling
d. Fase IV : Conquering
e. Fase V : Terminal

81. Seorang pasien 25 tahun dirawat selama 2 minggu di rumah sakit Jiwa karena sering mendengar
suara-suara yang menyuruhnya untuk memukul orang yang berada di dekatnya. Hasil
pemeriksaan Laboratorium menyatakan bahwa kemungkinan gangguan yang dialami oleh pasien
disebabkan karena adanya ketidak seimbangan zat epineprin, norepineprin, dopamin dalam sinap
syaraf otaknya. Hal merupakan faktor predisposisi :
a. Faktor genetis
b. Faktor Neurobiologis
c. Studi neurotransmiter
d. Teori virus
e. Teori trauma Psikologis

82. Nn. D kesal pada ayahnyan namun dia tidak mampu mengungkapkannya karena belum
menemukan waktu yang tepat, sehingga perasaan itu disimpannya dalam hati. Berada pada
rentang respon marah apakah Nn. D tersebut?
a. Asertif
b. Frustasi
c. Pasif
d. Agresif pasif
a. Amuk

83. Seorang mahasiswa sedang marah pada temannya, setiap bertemu dengan temanya dia memasang
muka masam, dalam mempertahankan pendapat dia menjadi keras kepala dan suka menghambat
kerja kelompok dengan bermalas-malasan. Berada pada rentang respon marah apakah mahasiswa
tersebut?
a. Asertif
b. Frustasi
c. Pasif
d. Agresif pasif
e. Amuk
84. Seorang perawat sedang melakukan pengkajian pada sorang pasien laki-laki, 35 tahun. Dari hasil
pengkajian didapatkan data-data sebagai berikut :TD meningkat, takikardi,wajah merah, pupil
melebar, peningkatan haluaran urine, meningkatnya kewaspadaan, ketegangan otot, rahang
terkatup, tangan mengepal, tubuh kaku dan refleks cepat. Data tersebut di atas merupakan respon
klien terhadap rasa marah yang ia alami. Termasuk ke dalam respon apakah data tersebut di atas?
a. Respon fisiologis
b. Respon emosional
c. Respon intelektual
d. Respon Psikologis
e. Respon neurobiologis

85. Pasien perempuan, 30 tahun. Datang ke RSJ diantar oleh suaminya karena satu minggu yang lalu
mencoba mengakhiri hidupnya dengan meneguk racun serangga, namun segera tertolong oleh
suami dan tetangganya. Ekspresi wajah klien tampak bingung dan penampilan kotor. Selama
pengkajian klien selalu menunduk dan jarang sekali menjawab pertanyaan perawat. Menurut
keterangan suaminya, Ny. P sudah lebih dari 1 bulan mengalami sulit tidur, tidak mau bicara, dan
cenderung mengurung diri dalam kamar. Manakah ruangan yang secara fisik paling sesuai
dengan tujuan perawatan untuk pasien tersebut :
a. Dinding warna merah muda, pintu berjeruji besi.
b. Dinding berwarna hijau muda, ada televisi minimal 14 inci.
c. Dinding berwarna warni, ada gambar bunganya
d. Ruangan terletak di lantai satu, di dalam ruangan disediakan buku-buku komedi.
e. Ruangan terletak di lantai satu, dinding warna cerah, dekat dengan nurse station.

86. Seorang pasien perempuan, 20 tahun. Dirawat di Rumah Sakit Jiwa satu minggu yang lalu
dikarenakan telah satu bulan ia tidak mau berkomunikasi. Hasil pengkajian perawat didapatkan
data yang didapat dari keluarganya bahwa klien dibesarkan dengan pola asuh over protektif.
Sejak kecil pasien tidak diperkenankan pergi sendiri, dan semua keperluannya di atur oleh orang
tuanya. Pasien hampir tidak mampu melakukan hal sesuai dengan keinginannya. Dari data
tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa faktor predisposisi ganguan pasien tersebut di atas
adalah:
a. Faktor Tumbang
b. Faktor komunikasi dalam keluarga
c. Faktor sosbud
d. Faktor biologis
e. Faktor Perilaku

87. Seorang pasien usia 33 tahun dibawa ke RSJ setelah 3 minggu tidak mau keluar kamar, tidak
mau mandi, dan tidak mau bicara dengan siapa pun. Saat dilakukan pengkajian, Ny. A hanya
diam, tidak mau menatap mata perawat, tampak tidur. Keluarga mengatakan hal tersebut terjadi
setelah suaminya pergi dari rumah.
Apakah masalah keperawatan utama dari kasus tersebut?
A. Isolasi sosial
B. Harga diri rendah
C. Defisit perawatan diri
D. Halusinasi
E. Waham

88. Seorang lelaki berusia 20 tahun dibawa ke RSJ karena sudah 6 hari mengurung diri dan tidak
mau beraktivitas. Hasil observasi : penampilan klien berantakan, tercium bau pesing dan bau
mulut, gigi kotor. Hasil pengkajian: klien mengatakan “Saya malas melakukan kegiatan apapun!”
Apakah masalah keperawatan yang sesuai untuk kondisi klien tersebut ?
A. Defisit perawatan diri
B. Isolasi sosial
C. Intoleransi aktivitas
D. Gangguan persepsi sensori
E. Harga diri rendah
89.Tn. K usia 44 tahun sudah satu minggu dirawat di RSJ. Saat dilakukan pengkajian, Tn. K tampak
pucat, menolak berinteraksi, berpakaian lusuh & tercium bau tidak sedap. Saat ditanya apakah
sudah mandi, Tn. K menggeleng dan menolak untuk mandi, Tn. K berkata “buat apa mandi”.
Apakah tindakan keperawatan yang harus dilakukan berdasarkan kasus diatas ?
A. Latih pasien cara-cara melakukan perawatan diri
B. Latih pasien berdandan/berhias
C. Jelaskan tentang pentingnya kebersihan diri
D. Latih pasien mempraktikan cara menjaga kebersihan diri
E. Jelakan alat-alat untuk perawatan diri

90. Seorang pasien usia 25 tahun dibawa keluarganya ke poli jiwa. Keluarga mengatakan klien
marah-marah dan membanting barang-barang dirumah. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan
data muka merah, pandangan tajam, tampak lusuh. Apa tindakan yang harus dilakukan oleh
perawat selanjutnya?
A. Diskusikan penyebab perilaku kekerasan
B. Diskusikan akibat perilaku kekerasan
C. Ajarkan klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
D. Ajarkan klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal
E. Ajarkan klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara obat

91. Perempuan usia 25 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya karena sering berbicara sendiri, tidur
terus, membanting barang-barang. Ketika dilakukan pengkajian didapatkan data bahwa klien
mengatakan kedua orang tuanya tinggal diluar negeri dan bekerja sebagai duta besar. Klien juga
mengatakan bahwa ia adalah anak tunggal dan sedang kuliah di universitas harvard sehingga
banyak orang yang ingin menyakiti dirinya dan keluarganya. Klien tampak kooperatif meskipun
kadang terlihat bingung, tampak mondar-mandir, tampak berbicara sendiri sambil tersenyum
sendiri, tampak kulit kusam dan kotor serta bau badan dan bau mulut.
Apa diagnosa utama berdasarkan kasus diatas ?
A. Halusinasi : pendengaran
B. Resiko perilaku kekerasan
C. Waham : kebesaran
D. Waham curiga
E. Defisit perawatan diri

92. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang rawat inap psikiatri sebuah rumah sakit
jiwa. Ketika dilakukan pengkajian, pasien mengatakan bahwa ia adalah anak orang paling kaya
didaerah tempatnya tinggal dan mempunyai banyak perusahaan diberbagai daerah.
Apa intervensi keperawatan yang harus dilakukan berdasarkan kasus diatas ?
A. Bina hubungan saling percaya
B. Bantu orientasi realita
C. Tingkatkan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan fisik
D. Kaji kemampuan positif yang dimiliki
E. Latih kemampuan positif yang dimiliki

93. Tn. B usia 35 thn dirawat di RSJ sejak 2 hari yg lalu. berdasarkan hasil pengkajian klien
mengatakan bahwa ia menderita sakit tumor otak. Pemeriksaan fisik & lab dalam batas normal.
Berdasarkan kasus diatas, apa strategi pelaksanaan pertama dari kasus diatas?
A. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
B. Mengidentifikasi kemampuan positif pasien & membantu mempraktik kan nya
C. Mengajarkan cara meminum obat
D. Mengidentifikasi masalah & menjelaskan terjadinya masalah
E. Menjelaskan tentang obat pasien

94. Seorang pasien usia 43 tahun dipasung keluarganya karena sering mengamuk. Saat dilakukan
pengkajian tampak pasien kotor, rambut acak-acakan, bau, kuku terlihat panjang & kotor.
Keluarga mengatakan malu sama masyarakat sekitarnya.
Berdasarkan kasus diatas, etik legal apa yang harus dijaga?
A. Non Maleficience
B. Justice
C. Beneficience
D. Autonomi
E. Kerahasiaan

95. Seorang klien laki-laki berusia 35 tahun dirawat di Psychiatric Intensive Care Unit (PICU)
dengan diagnosa perilaku kekerasan. Pasien marah-marah, mengamuk, dan merusak barang-
barang. Perawat memutuskan untuk melakukan fiksasi dengan kuat agar klien tidak bisa bergerak.
Setelah klien tenang dan kooperatif, perawat membuka terencana membuka fiksasi. Ketika
perawat melepaskan fiksasi tersebut, tangan klien tampak memerah.
Apa prinsip etik keperawatan yang diabaikan oleh perawat tersebut?
A. Justice
B. Beneficience
C. Non maleficience
D. Autonomy
E. Fidelity

96. Seorang perempuan berusia 15 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya dengan alasan setelah
kecelakaan klien mengurung diri di kamar, tidak mau pergi ke sekolah, dan tidak mau mandi.
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan lebih suka menyendiri, malu bergaul dengan orang
lain karena fisiknya berbeda, postur tubuh tampak menunduk, kontak mata kurang.
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus di atas?
A. Isolasi sosial
B. Harga diri rendah kronik
C. Harga diri rendah situasional
D. Menarik diri
E. Koping individu tidak efektif

97. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke RSJ oleh suami dan anaknya dengan alasan sering
berbicara sendiri, tidak mau makan, saat diajak berbicara klien tidak nyambung. Saat dilakukan
pengkajian pembicaraan klien inkoheren, pembicaraan berbelit-belit tetapi tidak sesuai dengan
apa yang ditanyakan, tidak kooperatif, tampak berbicara sendiri.
Pengkajian utama apa yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa keperawatan pada kasus
tersebut?
A. Persepsi klien
B. Proses pikir
C. Isi pikir
D. Daya tilik diri
E. Afek

98. Seorang klien laki-laki berusia 20 tahun, dirawat di RSJ 3 bulan yang lalu dengan alasan tertawa
sendiri, mondar-mandir, tidak mau keluar rumah, rambut berantakan. Setelah dilakukan
pengkajian klien mengatakan saat ini sudah tidak mendengar suara-suara, ADL mandiri, pakaian
tampak rapi. Klien mengatakan sudah 3 kali masuk ke RSJ. Ketika di rumah klien tidak
meminum obat secara teratur dengan alasan apabila minum obat perutnya terasa mual.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Koping individu tidak efektif
B. Halusinasi pendengaran
C. Defisit perawatan diri
D. Regimen terapeutik individu tidak efektif
E. Regimen terapeutik keluarga tidak efektif

99. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di RSJ 2 hari yang lalu dengan alasan berbicara kasar,
marah-marah, memukul saudaranya karena tidak dibelikan sepeda motor oleh orang tuanya. Saat
dilakukan pengkajian klien tampak tenang, kooperatif, klien mengatakan perasaan jengkel, kesal
kadang masih ada. Apakah intervensi keperawatan selanjutnya yang tepat untuk kasus di atas?
A. Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara tarik nafas dalam
B. Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara pukul kasur dan bantal
C. Membina hubungan saling percaya
D. Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara bercakap-cakap
E. Membantu klien mengenal tanda dan gejala, penyebab, dan akibat perilaku kekerasan

100. Seorang laki-laki berusia 18 tahun dibawa ke RSJ dengan alasan menyendiri, tidak mau keluar
rumah, membanting barang-barang. Ibunya mengatakan klien berperilaku seperti itu setelah
kakinya diamputasi akibat kecelakaan motor. Saat dilakukan pengkajian kontak mata kurang,
klien tampak menunduk dan terus melihat kakinya.
Pengkajian utama apa yang dilakukan oleh perawat untuk menegakkan diagnosa keperawatan
pada kasus tersebut?
A. Hubungan sosial
B. Daya tilik diri
C. Konsep diri
D. Persepsi
E. Kemampuan penilaian

101. Perawat jiwa di Puskesmas sedang melakukan kunjungan ke desa. Ketika mengunjungi rumah-
rumah, terdapat keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Klien
tampak dipasung dan ditempatkan di belakang rumah. Keluarga mengatakan klien sudah
dipasung sejak lima tahun yang lalu dengan alasan klien terus mengamuk, dan membanting
barang-barang. Keluarga merasa khawatir kalau tidak dipasung klien akan melukai orang lain dan
pergi dari rumah.
Apa yang harus dilakukan oleh perawat melihat kasus tersebut?
A. Melepaskan pasung
B. Melapor ke dinas kesehatan
C. Menyalahkan keluarga
D. Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga
E. Membiarkan klien dipasung untuk menghindari melukai orang lain

102. Seorang laki-laki berusia 42 tahun dirawat di RSJ sejak lima hari yang lalu dengan diagnosa
halusinasi. Selama di RSJ klien memperoleh terapi obat. Klien mengatakan setelah minum obat
klien mengatakan mulut kering, mata kabur, mengantuk serta mondar-mandir.
Terapi obat apakah yang menyebabkan efek samping yang dialami oleh klien tersebut?
A. Haloperidol
B. Clorpromazin (CPZ)
C. Triheksipenidil (THP)
D. Diazepam
E. Amitriptilin
103. Seorang laki-laki 25 tahun dibawa ke UGD RS Jiwa. Menurut keluarga, pasien sering mengamuk,
membanting barang-barang, memukul dan berkata kasar. Pada saat komunikasi terapeutik dengan
perawat, pasien dibantu untuk mengidentifikasi penyebab, jenis kekerasan yang dilakukan dan
akibat dari perilaku kekerasan. Manakah tindakan selanjutnya terkait kasus tersebut?
a. Ajarkan pasien mengontrol marah dengan cara spiritual
b. Ajarkan pasien mengontrol marah dengan pukul kasur dan bantal
c. Ajarkan pasien untuk mengontrol marah dengan tarik nafas dalam
d. Ajarkan pasien untuk mengontrol marah dengan patuh minum obat
e. Ajarkan pasien cara verbal: meminta dengan baik, menolak dengan baik

104.Seorang perempuan berusia 33 tahun dilarikan ke UGD RSJ dikarenakan telah mencoba
mengakhiri hidupnya dengan memotong nadi menggunakan pisau. Tindakan pasien tersebut
segera diketahui dan digagalkan oleh orang tuanya. Terdapat luka sayat pada pergelangan tangan
pasien. Manakah tindakan yang harus segera dilakukan untuk menangani pasien?
a. Observasi pasien setiap 10 menit sekali
b. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
c. Atasi masalah fisik akibat percobaan bunuh diri
d. Jauhkan semua benda yang memiliki potensi berbahaya
e. Identifikasi alasan, cara, dan waktu klien melakukan tindakan bunuh diri

105.Seorang laki-laki berusia 30 tahun sering terlihat berbicara sendiri dan tertawa sendiri. Saat ini
adalah ketigakalinya pasien dirawat di RS Jiwa dengan masalah keperawatan yang sama yaitu
halusinasi pendengaran. Pada pertemuan-pertemuan lalu, pasien sudah diajarkan untuk mengenal
halusinasinya. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya bagi pasien tersebut?
a. Ajarkan pasien untuk bercakap-cakap dengan orang lain
b. Ajarkan pasien untuk melakukan kegiatan spiritual
c. Ajarkan pasien untuk menghardik halusinasinya
d. Ajarkan pasien untuk melakukan aktivitas
e. Ajarkan pasien untuk patuh minum obat

106. Seorang laki-laki berusia 26 tahun mencoba bunuh diri dengan menggunakan pistol. Sesaat
setelah kejadian itu, dia dibawa oleh keluarga ke UGD Rumah Sakit Jiwa. Kini pasien sudah tiga
hari dirawat di RSJ. Telah dilakukan intervensi keperawatan untuk pasien dengan resiko bunuh
diri. Manakah hal yang pertama perlu dievaluasi pada pasien tersebut?
a. Pasien mampu mengidentifikasi pola koping konstruktif
b. Pasien mampu membuat rencana masa depan yang realistis
c. Pasien mampu mengidentifikasi aspek positif yang dimilikinya
d. Pasien mampu menghargai diri sebagai individu yang berharga
e. Pasien mampu mengidentifikasi benda-benda yang membahayakan

107. Seorang perempuan berusia 19 tahun dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Pasien sering menunduk,
kontak mata kurang, berbicara pelan dan mengatakan bahwa dirinya tidak berharga. Manakah
intervensi keperawatan yang pertama dilakukan?
a. Beri pujian yang realistis
b. Pilih kemampuan yang akan dilatih
c. Nilai kemampuan yang telah dipilih
d. Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki pasien
e. Bantu pasien menetapkan aktivitas yang dapat dilakukan secara mandiri
108.Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat di RS Jiwa. Pasien mengalami halusinasi
pendengaran. Seorang perawat melaksanakan komunikasi terapeutik kepada pasien tersebut. Pada
akhir pertemuan ke-3 mengenai cara mengontrol halusinasi dengan beraktivitas, perawat
mengungkapkan “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berdiskusi tadi?”.
Manakah pernyataan selanjutnya yang diungkapkan oleh perawat?
a. “Kapan Ibu bersedia untuk berdiskusi kembali?”
b. “Dimanakah Ibu ingin berdiskusi pada pertemuan selanjutnya?”
c. “Silakan Ibu ulangi kembali, apa saja yang telah kita diskusikan pada pertemuan kali
ini?”
d. “Setelah diskusi ini, silakan Ibu coba lakukan cara-cara yang telah diketahui untuk
mengontrol halusinasi”
e. “Pada pertemuan selanjutnya, kita akan berdiskusi mengenai cara mengontrol halusinasi
dengan patuh minum obat.”

109. Lima orang pasien di Rumah Sakit Jiwa mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). Terdapat
lima sesi TAK yang kelima pasien tersebut akan ikuti. Pada pertemuan yang lalu, topik yang
dibahas adalah cara mengontrol marah dengan cara berwudhu, shalat dan berdoa.
Manakah topik pada sesi selanjutnya?
a. Patuh minum obat
b. Berlatih tarik nafas dalam
c. Berlatih secara verbal, menolak dengan baik
d. Berlatih cara fisik memukul kasur dan bantal
e. Mengidentifikasi penyebab, perilaku dan akibat marah

128. Seorang pasien perempuan berusia 32 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa
dengan kondisi diikat kedua tangan dan kakinya. Menurut keluarga, ia mau membunuh ibunya.
Pasien tampak kotor, tatapannya tajam dan kosong. Saat didekati ia mengatakan mendengar
bisikan-bisikan untuk menyuruh membunuh agar masuk surga. Apakah diagnosa keperawatan
utama pada pasien tersebut?
a. Perilaku kekerasan.
b. Defisit perawatan diri.
c. Risiko perilaku kekerasan.
d. Gangguan sensori persepsi; Halusinasi.
e. Resiko mencederai orang lain.

129. Seorang pasien perempuan berusia 32 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa
dengan kondisi diikat kedua tangan dan kakinya. Menurut keluarga, ia mau membunuh ibunya.
Pasien tampak kotor, tatapannya tajam dan kosong. Saat didekati ia mengatakan mendengar
bisikan-bisikan untuk menyuruh membunuh agar masuk surge. Apakah rencana tindakan
keperawatan yang paling tepat pada pasien tersebut?
a. Lakukan restrain pada klien.
b. Orientasikan klien terhadap orang dan lingkungan sekitarnya.
c. Penuhi kebutuhan perawatan diri: mandi.
d. Lakukan stimulasi persepsi dengan mengajak pasien bercakap-cakap
e. Ajak pasien berkenalan dengan orang lain.

130. Seorang pasien perempuan berusia 32 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa
dengan kondisi diikat kedua tangan dan kakinya. Menurut keluarga, ia mau membunuh ibunya.
Pasien tampak kotor, tatapannya tajam dan kosong. Saat didekati ia mengatakan mendengar
bisikan-bisikan untuk menyuruh membunuh agar masuk surga.
Sebagai perawat, apakah tindakan pertama yang tepat dilakukan pada pasien tersebut?
a. Memenuhi kebutuhan dasar klien.
b. Mengidentifikasi halusinasi yang dialami oleh klien.
c. Melatih klien untuk bersosialisasi bertahap.
d. Melakukan orientasi dengan lingkungan
e. Mengajak klien bercakap-cakap.

131. Seorang pasien laki-laki berusia 18 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa.
Menurut keluarga, sudah seminggu ini pasien keluyuran keluar rumah, bicara sendiri. Saat dikaji,
pasien mengatakan ia tidak bisa menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga karena tidak
mempunyai pekerjaan tetap dan saat ini hanya sebagai guru ngaji. Pasien ingin melanjutkan
sekolahnya ke madrasah Aliyah tapi tidak mempunyai biaya dan umurnya sudah dewasa. Pasien
merasa malu karena masuk Rumah sakit jiwa, dan merasa malu karena tidak berguna bagi istri
dan anaknya, tidak mempunyai pekerjaan tetap dan penghasilan rendah dank arena tidak bisa
menjalankan perannya sebagai kepala keluarga.
Apakah diagnosa keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Isolasi Sosial
b. Harga diri rendah
c. Risiko perilaku kekerasan.
d. Gangguan persepsi sensori; halusinasi
e. Waham

132. Seorang pasien laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang intermediate Rumah Sakit Jiwa,
sedang duduk menyendiri dan tatapan mata kosong. Melihat pasien tersebut, perawat datang
mendekati dan bertanya ”Apa yang sedang Bapak pikirkan? ”
Teknik komunikasi terapeutik apakah yang digunakan perawat di atas?
a. Reflection
b. Broad opening
c. Clarification
d. Restating
e. Sharing perception

133. Seorang pasien perempuan 25 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa. Menurut
keluarga, sudah 3 minggu pasien jarang mandi, tidak mau makan maupun minum tanpa alasan,
sering melamun dan kadang tertawa sendiri. Saat berinteraksi dengan perawat, pasien bicara
singkat, tidak mampu memulai pembicaraan, menjawab jika ditanya saja dan sering menghindari
kontak mata. Sebagai perawat, apakah tindakan pertama yang tepat dilakukan pada pasien
tersebut?
a Memenuhi kebutuhan dasar klien.
b Mengidentifikasi halusinasi yang dialami oleh klien.
c Melatih klien untuk bersosialisasi bertahap.
d Melakukan orientasi dengan lingkungan
e Mengajak klien bercakap-cakap.
134. Seorang pasien laki-laki 20 tahun, dibawa ke Poli Rumah Sakit Jiwa dengan alasan pasien
mengamuk karena tidak dibelikan motor baru oleh keluarganya. Saat perawat menanyakan
alasan pasien mengamuk, ia mengatakan kesal pada orangtuanya karena tidak ada memenuhi
permintaannya, tidak ada peduli padanya. Pasien memiliki riwayat dirawat di rumah sakit jiwa
dengan keluhan yang sama, jarang minum obat. Sebagai perawat, apa tindakan yang tepat
dilakukan pada keluarga pasien tersebut?
a. Mengajarkan keluarga cara minum obat yang benar
b. Mengajarkan keluarga cara merawat pasien dengan tuntutan yang tinggi
c. Mengajarkan keluarga cara merawat pasien dengan perilaku kekerasan
d. Mengajarkan keluarga cara mempersiapkan kerja bagi pasien
e. Mengajarkan keluarga cara melibatkan pasien untuk mengikuti kegiatan di masyarakat

135. Seorang pasien perempuan 30 tahun dirawat di ruang akut Rumah Sakit Jiwa. Pasien tampak
duduk sendiri, tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya. Pasien tampak marah-marah dan
kadang-kadang menutup telinganya. Ketika ditanya perawat, pasien mengatakan mendengar
suara yang mengejeknya. Apakah jenis halusinasi pasien tersebut?
a. Penglihatan
b. Pendengaran
c. Pengecapan
d. Penciuman
e. Peraba

136. Seorang laki – laki berusia 29 tahun, 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit Jiwa pasien dibawa
keluarga dengan keluhan dirumah mengamuk, memecahkan kaca jendela, mencoba untuk
membunuh ibunya. Keluarga mengatakan pasien berperilaku seperti itu setelah pasien
mengalami pemutusan hubungan kerja dari perusahaannya. Pada saat dikaji pasien berespon
terhadap interaksi dengan perawat, tatapan mata tajam, sesekali tidak mengacuhkan lingkungan,
terlihat ngomong dan asyik dengan dunianya sendiri. Apakah Intervensi pertama yang harus
dilakukan pada pasien dengan kasus diatas ?
a. Mengidentifikasi penyebab menarik diri pasien
b. Mengidentifikasi cara mengenal halusinasi pasien
c. Mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki pasien
d. Mengidentifikasi tanda, gejala dan akibat dari perilaku kekerasan pasien
e. Mengidentifikasi tanda – tanda akan melakukan perilaku kekerasan pasien.

137. Seorang perempuan berusia 17 tahun memiliki tinggi badan 140 cm, berat badan 35 kg, pasien
tidak mau bergaul dengan teman-temannya, pasien merasa malu dengan postur tubuhnya.
Apakah masalah keperawatan yang dialami oleh pasien ?
a. Gangguan identitas diri
b. Gangguan harga diri
c. Gangguan peran
d. Gangguan gambaran diri
e. Gangguan ideal diri

138. Seorang perempuan berusia 18 tahun kehilangan ibu yang sangat dicintainya satu minggu yang
lalu. Sampai saat ini pasien masih belum bisa melupakan ibunya. Dalam hatinya pasien berkata,
” seandainya ibu masih hidup, tentu hidup saya tidak akan terasa hampa seperti ini”.
Pada fase kehilangan apakah yang dialami oleh pasien ?
a. Denial
b. Marah
c. Tawar menawar
d. Depresi
e. Penerimaan

139. Seorang anak usia 10 tahun dibawa ke poliklinik RSJ Prov. Jabar karena ibu klien mengeluh
anaknya ketika sekolah tidak mau diam, Sering meninggalkan tempat duduk pada waktu
mengikuti kegiatan, Berlari atau memanjat secara berlebihan dan Sering banyak bicara

Apakah gangguan yang dialami Anak tersebut?


a. Eneuresis fungsional
b. Impulsivitas
c. Hiperaktivitas
d. In attention
e. Obsesif kompulsif

140. Seorang pria dewasa (27 tahun) dibawa ke UGD RSJ Provinsi Jawa Barat karena mendengar
suara-suara yang selalu mengancam dia, bicara sendiri, marah tanpa sebab. Klien tampak
menutup telinga, mulut komat-kamit dan pakaian tidak rapi. Ketika ditanya kondisi sebelumnya,
klien merasa hidupnya hampa, tidak bermakna dan hilangnya aktivitas ibadah. Berdasarkan
Pengkajian masa lalu klien, ia merasa sebagai unwanted child. Dilihat dari kasus di atas, apa
factor predisposisi yang menyebabkan klien mengalami gangguan di atas?
a. Factor perkembangan
b. Factor sosiokultural
c. Factor biokimia
d. Factor psikologis
e. Factor genetic

141. Seorang laki-laki berusia 27 tahun, tidak tamat SMA, pernah menikah, tapi istri meninggalkan
dan menikah dengan orang lain 1 tahun yang lalu. Pasien masuk RSJ 2 hari yang lalu dengan
alasan di rumah sering marah-marah karena sering mendengar suara-suara menghina dan
mengatakan bahwa pasien orang yang tidak berguna. Selama di RSJ pasien masih sering
mendengar suara-suara tersebut, dan setiap mendengarnya pasien selalu marah-marah dan dan
ingin membanting barang. Suara tersebut timbul jika pasien sedang sendirian. Pasien tampak
sering menyendiri di kamar, wajah tegang, terlihat bicara sendiri, tangan mengepal.
Apakah Prinsip tindakan keperawatan berdasarkan kasus diatas ?
a. Bercerita
b. Diskusi tentang realiats
c. Membagikan persepsi tentang objek nyata
d. Memberikan respon sesuai dengan isi halusinasi
e. Tidak mendukung dan menyangkal halusinasi pasien

142. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang intensive RS Jiwa karena tidak mau keluar
kamar sejak 3 hari yang lalu. Berdasarkan hasil pengkajian klien mengatakan kesal telah
dibohongi isterinya, ekspresi wajah sedikit tegang, Penampilan tidak rapi, nada suara tinggi,
mengancam mau membakar rumahnya. Apaah Diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus
diatas ?
a. Harga diri rendah
b. Halusinasi pendengaran
c. Resiko perilaku kekerasan
d. Defisit perawatan diri : mandi
e. Gangguan proses pikir : waham curiga

143. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tidak bisa tidur, sakit
kepala dan nafsu makan menurun, sejak di PHK dari pekerjaannya. Pasien mengatakan: “Selama
ini saya menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah, sekarang saya tidak bisa menafkahi
keluarga saya”. Apakah pertanyaan yang harus disampaikan oleh perawat untuk mendapatkan
data masalah psikososial pada kasus di atas?
a. Apa yang akan Saudara lakukan?
b. Sejak kapan Saudara kehilangan pekerjaan?
c. Mengapa perusahaan memberhentikan Saudara?
d. Sudah berapa lama Saudara bekerja di perusahaan tersebut?
e. Bagaimana pandangan Saudara terhadap diri Saudara saat ini ?

144. Seorang perawat perempuan berusia 25 tahun sedang melakukan asuhan kepada pasien di Ruang
Bedah. Sambil wawancara dengan keluarga pasien, tampak perawat menyilangkan kaki dan
asyik menggunakan telepon genggamnya. Apakah aspek yang harus dikembangkan oleh perawat
pada kasus di atas?
a. Menghadirkan diri secara terapeutik
b. Komunikasi verbal dannon verbal
c . Dimnensi Tindakan
d. Mendengar aktif
e. Dimensi respon

145. Seorang perempuan, berusia 30 tahun, datang ke Poliklinik Jiwa dengan keluhan jantung sering
berdebar-debar, keringat dingin, dan setiap malam merasa was-was. Pasien merasa letih karena
beberapa minggu terakhir tidak dapat tidur dengan nyenyak. Pasien menjelaskan bahwa kondisi
ini sudah berlangsung selama satu bulan, sejak tokonya mengalami kebakaran.
Apakah data prioritas yang perlu dikaji lebih lanjut pada pasien tersebut?
a. Penyebab toko pasien mengalami kebakaran
b. Penyebab tidak dapat tidur dengan nyenyak
c. Persepsi pasien tentang kondisinya
d. Keluhan fisik lain yang dirasakan
e. Tanda-tanda vital

146. Seorang perempuan berusia 20 tahun, dirawat di RSJ. Saat dikaji, pasien tampak menyendiri,
terpisah dari pasien lainnya. Ketika Perawat menanyakan penyebab tidak mau berinteraksi,
pasien hanya diam dengan tatapan mata kosong. Penampilan tidak rapi dan tercium bau badan.
Apa masalah keperawatan yang dialami oleh pasien tersebut?
a. Isolasi Sosial
b. Keputusasaan
c. Harga Diri Rendah
d. Ketidakberdayaan
e. Defisit perawatan diri : mandi

147. Seorang wanita, 30 tahun dirawat dirumah sakit jiwa sudah dua pekan diruang tenang. Pasien
menyatakan sudah mempunyai beberapa pilihan kegiatan positif yang sudah rutin dilakukan
seperti menyapu, menata tanaman, berolahraga, dan mengikuti pengajian rutin diruangan serta
telah memasukannya kedalam jadwal hariannya. Apakah kriteria hasil yang sudah dicapai pada
kasus di atas?
a. Dapat menyusun rencana kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukannya.
b. Dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif dirinya.
c. Dapat mengungkapkan tentang perasaan yang dialaminya

d. Dapat melakukan kegiatan sesuai rencananya.


e. Dapat mengikuti kegiatan yang dianjurkan.

148. Seorang laki-laki 2 tahun di bawa ke RSJ karena mengamuk, marah-marah, dan mengancam
akan membakar rumah tetangganya, karena kesal dipermalukan di depan umum, tampak tegang
dan nada suara tinggi. Manakah Intervensi yang tepat berdasarkan kasus diatas ?
a. Kaji isi, frekuensi, waktu, dan perasaan klien saat halusinasi muncul
b. Beri obat antispikotik sesuai anjuran ( SPO )
c. Bantu klien mengekspreikan perasaanya
d. Penkes keluarga tentang kesehatan jiwa
e. Latih pukul bantal

149. Seorang laki-laki, 40 tahun terdapat luka ulkus diabetikum dikaki kiri, dan akan di amputasi,
klien mengatakan suster, apakah tidak ada tindakan lain selain di amputasi, tampak ketakutan,
tegang, dan jika ditanya jawabnya tidak nyambung, lebih banyak diam. Hasil pemeriksaan nadi
cepat, napas pendek dan tekanan darah meningkat. Apakah gangguan respon yang dialami,
berdasarkan kasus di atas ?
a. Kognitif
b. Psikologis
c. Sosial
d. Fisiologis
e. Perilaku dan emosi

150. Seorang laki-laki, 35 tahun saat ini mendapatkan obat Clorpromazin 3 x 100 mg, karena sering
tertawa sendiri dan melamun. Apakah indikasi pemberian Clorpromazin pada kasus diatas?
a. Mengurangi perilaku kekerasan
b. Mengurangi perilaku halusinasi
c. Menurunkan hipertensi
d. Meningkatkan Berat Badan
e. Mengurangi agitasi.

151. Seorang laki-laki, 30 tahun sering melamun, menyendiri, tidak mau makan dan mandi, tidak
peduli dengan lingkungan bahkan dia sering mengurung dikamar, ketika di tanya oleh perawat
alasan tidak bergabung dengan teman-temannya karena malu dirinya jelek. Apakah terapi
aktifitas yang tepat diberikan berdasarkan kasus diatas ?
a. Terapi aktifitas sosialisasi
b. Terapi aktifitas stimulasi persepsi
c. Terapi aktifitas persepsi sensori
d. Terapi aktifitas orientasi realitas
e. Terapi aktifitas penyaluran energi

152. Seorang perempuani berusia 40 tahun dirawat di rumah sakit jiwa dengan marah-marah tanpa
sebab yang jelas. Pada saat berinteraksi dengan perawat, pasien mengatakan, “Saya tahu, semua
orang akan meracuni saya,” tampak tegang dan tidak memperhatikan penampilan dirinya.
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. waham curiga
d. perilaku kekerasan
e. defisit perawatan diri

153. Seorang perempuan berusia 35 tahun, tampak tertawa sendiri dan melamun, saat ini
mendapatkan obat Clorpromazin 3 x 100 mg. Apakah tujuan pemberian obat pada kasus diatas?
a. Mengurangi perilaku kekerasan
b. Meningkatkan stabilitas emosi
c. Memperbaiki fungsi otak
d. Mengurangi halusinasi
e. Mengurangi agitasi
154. Seorang laki-laki berusia 45 tahun di rawat di RS Jiwa, pada saat interaksi bicara pelan, tidak
ada kontak mata, pasien mengatakan:” malu karena tidak bisa memulai pembicaraan dan merasa
dirinya jelek, karena kulit tangan dan wajahnya banyak bercak putih”. Tampak sering
menyendiri. Apa diagnosa keperawatan pada kasus di atas ?
a. Isolasi sosial
b. Gangguan citra tubuh
c. Harga diri rendah kronik
d. Harga diri rendah situasional
e. Kerusakan komunikasi verbal

155. Seorang perempuan berusia 35 tahun, tampak tertawa sendiri dan melamun, saat ini
mendapatkan obat Clorpromazin 3 x 100 mg. Setelah pemberian obat pasien mengalami kaku
kuduk dan jalan seperti robot. Apakah obat untuk mengurangi efek samping pada kasus diatas ?
a. Litium
b. Haloperidol
c. Serenance
d. Triheksilfenidil
e. Chlorpromazine

156. Seorang perempuan berusia 25 th dibawa ke unit psikiatri karena tertawa dan bernyanyi terus
kemudian tiba-tiba menangis, dia mengatakan dirinya adalah artis spektakuler , tidak ada
tandingannya. Setiap selesai menyanyi dia menangis dan mengatakan dirinya ga bisa. Sejak kecil
dia dituntut oleh keluarganya untuk menjadi seorang artis terkenal. Suara nyanyian perempuan
tersebut tidak enak sekali untuk didengarkan. Apakah yang menjadi faktor predisposisi pada
pasien diatas?
a. Kegagalan yang berulang
b. Pola asuh orangtua
c. Harapan keluarga yang tidak realistik
d. Ketergantungan pada orang lain
e. Tingkat sosial ekonomi

157. Seorang ibu usia 35 tahun di ruang perawatan RSJ tampak sedih,ekspresi datar dan dangkal,
banyak diam, kontak mata kurang. Pada saat perawat menghampirinya dia menceritakan
perasaan kesepian dan merasa tidak aman berada dengan orang lain. Ibu tersebut tidak mampu
berkonsentrasi ketika diajak bicara dan susah membuat keputusan. Apakah diagnosa
keperawatan yang tepat dari pasien diatas?
a. Harga diri rendah
b. Isolasi sosial
c. Halusinasi pendengaran
d. Kecemasan
e. Resiko Bunuh Diri

158. Seorang perempuan 21 tahun di ruang perawatan RSJ sering mengatakan “ saya itu sakit kanker
serviks stadium 2”. Sebelumnya klien pernah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tidak
ditemukan tanda-tanda kanker namun klien terus mengatakan bahwa ia terserang kanker.
Apakah yang menjadi masalah utama pada pasien diatas?
a. Waham Somatik
b. Waham Nihilistik
c. Harga Diri Rendah
d. Koping individu tidak efektif
e. Menarik diri
159. Seorang perempuan 21 tahun di ruang perawatan RSJ sering mengatakan “ saya itu sakit kanker
serviks stadium 2”. Sebelumnya klien pernah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tidak
ditemukan tanda-tanda kanker namun klien terus mengatakan bahwa ia terserang kanker. Klien
berada di RS sudah 1 minggu. Klien sudah terbina hubungan saling percaya dengan perawat.
Bagaimanakah rencana tindakan selanjutnya pada pasien diatas?
a. Diskusikan kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi
b. Bantu orientasi realitas klien
c. Diskusikan kemampuan positif yang dimiliki
d. Diskusikan tentang obat yang diminum
e. Melatih minum obat yang benar

160. Seorang anak laki-laki berusia 10 th dibawa ke unit psikiatrikarena di rumah berusaha untuk
melakukan bunuh diri. Dia selalu mengatakan “ lebih baik aku mati daripada papa terus terusan
memarahi dan memukul mama,Papa selalu memukul mama karena aku sudah lahir dari rahim
mama.” Apakah penyebab dari masalah pada pasien diatas?
a. Situasi keluarga yang kacau
b. Sulit mempertahankan hubungan interpersonal
c. Self ideal yang terlalu tinggi
d. Kompetisi untuk sukses
e. Perasaan tidak dimengerti oleh orang lain

161. Seorang laki-laki usia 45 tahun berada di ruang unit psikiatri dengan pandangan tajam, bicara
ketus,mendominasi pada saat berdiskusi, mengumpat dengan kata-kata kotor. Dia seperti itu
karena merasa tidak dihargai oleh keluarganya sebagai seorang suami dan ayah dari anak-
anaknya. Apakah jenis terapi yang cocok untuk kasus diatas?
a. Terapi aktivitas kelompok
b. Terapi kognitif
c. Terapi okupasi
d. Terapi religius
e. Terapi lingkungan

162. Seorang perawat RSJ akan melakukan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan ( SPTK) untuk
pertama kalinya pada seorang klien untuk menegakan masalah keperawatan halusinasi
pendengaran. Bagaimana SPTK tahap orientasi pada pasien diatas?
a. ‘ Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Amor, Saya akan merawat ibu di RS ini,
nama ibu siapa?’
b. ‘ Apa keluhan ibu? Ada apa sampai datang kemari?’
c. ‘ Baiklah, sekarang kita akan berbicara tentang kapan suara-suara itu muncul’
d. ‘ Bagaimana sekarang perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang selama 30 menit?’
e. ‘ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di taman?’

163. Seorang perawat sedang berbincang-bincang dengan pasien yang mengalami halusinasi, perawat
tersebut mengatakan “coba ibu ceritakan suara-suara yang ibu sering dengar! Apakah ibu sering
mengenali suara tersebut?” . Apa yang menjadi strategi komunikasi dari perawat tersebut?
a. Fase Orientasi
b. Fase Kerja
c. Fase Evaluasi
d. Fase Prainteraksi
e. Fase terminasi
164. Seorang laki-laki berusia 35 tahun di unit psikiatri tampak menunjuk ke arah sudut ruangan
sambil menutup wajahnya dan pasien berteriak;” Suster, awas drakula itu mau menghisap darah
suster, suster jangan duduk disana!” Apakah yang menjadi masalah utama pada pasien diatas?
a. Halusinasi Pendengaran
b. Waham Kebesaran
c. Halusinasi Penglihatan
d. Harga diri rendah
e. Isolasi sosial

165. Klien berkata :” Dokter jahat,kaki saya diamputasi, dokter itu gila.”
Bagaimana fase kehilangan dari kasus diatas?
Pilihan Jawaban
a. Marah
b. Bergaining
c. Menerima
d. Denial
e. Tawar menawar

166. Seorang perempuan berusia 20 tahun selalu mengkritik dirinya sendiri, memiliki perasaan tidak
mampu, selera makan berkurang, tidak berani menatap lawan bicara, terkadang melihat pojok
ruangan dengan serius, badan bau dan kotor. Apakah masalah utama dari kasus diatas?
a. Harga diri rendah kronis
b. Isolasi Sosial
c. Menarik Diri
d. Halusinasi penglihatan
e. Defisit perawatan diri

167. Klien terlihat tidak bersih, rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki. Pakaian terlihat kotor, tidak
rapi, makan berceceran dan tidak pada tempatnya. Klien suka BAB/BAK tidak pada tempatnya
dan juga tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK
Bagaimanakah rencana tindakan pertama keperawatan pada kasus diatas?
a. Identifikasi kemampuan klien dalam melakukan kebersihan diri
b. Jelaskan pentingnya kebersihan diri dengan cara memberikan penjelasan terhdap pentingnya
kebersihan diri
c. Jelaskan peralatan yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri
d. Minta klien memperagakan ulang alat dan cara kebersihan diri
e. Masukan dalam jadwal kegiatan klien

168. Suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik
baik terhadap diri sendiri orang lain maupun lingkungan
Apakah maksud dari pernyataan diatas?
a. Isolasi Sosial
b. Perilaku Kekerasan
c. Waham
d. Resiko Bunuh Diri
e. Halusinasi

169. Seorang perawat RSJ akan melakukan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan ( SPTK) untuk
pertama kalinya pada seorang klien untuk menegakan masalah keperawatan halusinasi
penglihatan.Bagaimana SPTK tahap orientasi : validasi data pada pasien diatas?
a. ‘ Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Amor, Saya akan merawat ibu di RS ini, nama ibu
siapa?’
b. ‘ Apa keluhan ibu? Ada apa sampai datang kemari?’
c. ‘ Baiklah, sekarang kita akan berbicara tentang kapan bayangan itu muncul’
d. ‘ Bagaimana sekarang perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang selama 30 menit?’
e. ‘ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di taman?’

170. Seorang perawat sedang berbincang-bincang dengan pasien yang mengalami halusinasi, perawat
tersebut mengatakan “coba ibu ceritakan bayangan yang ibu lihat? Apakah ibu sering mengenali
bayangan tersebut?”
Apa yang menjadi strategi komunikasi dari perawat tersebut?
a. Fase Orientasi
b. Fase Kerja
c. Fase Evaluasi
d. Fase Prainteraksi
e. Fase terminasi

171. Seorang Laki-laki , berusia 24 tahun dibawa ke UGD sebuah Rumah Sakit Jiwa oleh keluarganya
dengan alasan suka melamun, tidak mau berinteraksi dengan orang lain dan lebih suka
menyendiri. Saat dikaji terlihat suka berbicara lantang dan mengatakan kalau klien adalah
seorang nabi dan jika dingatkan oleh perawat akan marah.
Apa masalah utama pada kasus diatas?
a. Isolasi sosial : menarik diri
b. Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi
c. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
d. Perilaku Kekerasan
e. Gangguan Proses Pikir : Waham

172. Seorang Laki-laki , berusia 24 tahun dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Nanda. Klien masuk dengan
alasan sering marah-marah di rumah, klien tampak kotor dan kadang suka tertawa sendiri. Saat di
kaji Klien menyangkal mendengar suara-suara yang menyuruhnya melakukan sesuatu. Saat
didekati perawat didapati klien berkeringat, muka merah dan berteriak-teriak kepada perawat.
Apa rencana keperawatan yang paling tepat untuk pasien tersebut?
a. Ajarkan kepada pasien cara mengontrol marah yang efektif
b. Lakukan pengekangan fisik dengan kontrak yang jelas kepada keluarga
c. Berikan obat penenang
d. Ajarkan cara menghardik kepada pasien
e. Penuhi kebutuhan perawatan diri pasien

173. Seorang perempuan , berusia 20 tahun sudah 3 hari dirawat di ruang Garuda, Rumah Sakit Jiwa
Nanda. Hasil pengkajian didapatkan data klien suka menyendiri, klien sering tertawa dan
berbicara sendiri. Saat berinteraksi jawaban singkat dan jika didekati perawat, klien marah dan
tidak mau berbicara dengan perawat, kontak mata kurang. Klien hanya menatap pada satu titik
dan tersenyum sendiri.
Tindakan keperawatan yang paling tepat diberikan kepada pasien?
a. Memberikan obat sesuai dengan terapi pengobatan
b. Mengidentifikasi jenis halusinasi yang dialami klien
c. Melatih klien bersosialiasasi secara bertahap
d. Mendiskusikan dengan eman sejawat tentang kondisi klien
e. Memotivasi klien mealkukan kegiatan harian

174. Seorang laki-laki berusaha 40 tahun dirawat di ruang M sejak 4 hari yang lalu. Klien di bawa ke
rumah sakit jiwa karena sering menyendiri dan takut bertemu dengan orang lain. Saat
berinteraksi dengan perawat, wajah klien tampak tegang dan sorot mata yang tajam. Dari hari
pengkajian klien mengatakan ia dimusuhi oleh tetangganya dan mereka berusaha mencelakainya.
Apakah tindakan keperawatan lanjutan yang dilakukan oleh perawat?
a. Membina hubungan saling percaya
b. Membantah keyakinan klien
c. Menerima dan meyakinkan klien berada dalam keadaan yang aman dan terlindungi.
d. Mengobservasi kebutuhan klien sehari-hari.
e. Mengajak klien berbicara dalam konteks realitas.

175. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di ruang Gatot Kaca Rumah Sakit Jiwa.X. Klien
diantar keluarga dengan kondisi suka marah-marah tidak jelas, kadang sering menyendiri di
kamar, sesekali klien berbicara dan tertawa sendiri. Ketika berinteraksi dengan perawat, klien
mengatakan ia adalah seorang pengusaha terkenal, yang punya rumah mewah bahkan
berpenghasilan rata-rata 1 milyar/bulan.
Apa yang akan anda tanyakan dalam pengkajian lanjutan untuk mengidentifikasi masalah klien?
a. Alasan klien marah-marah tidak jelas
b. Alasan mengapa klien sering menyendiri
c. Alasan mengapa klien sering berbicara dan tertawa sendiri
d. Alasan perilaku tidak wajar yang ditunjukan
e. Alasan klien dibawa ke RS oeh keluarga

176. Seorang wanita berumur 35 tahun yang bekerja di perusahan X di jakarta, 3 hari yang lalu ia
dipindahtugsakan ke bagian operator. Sejak itu sering melamun, menyendiri, mengoceh sendiri,
berbicara keras, jika teman mengobrol di dekatnya ia merasa curiga. Kadang ia merasa kalau
teman-teman kantor ingin membunuhnya. Sehingga, selama beberapa hari ini, ia tidak makan
dan minum karena takut diracuni.
Apakah diagnosa keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Harga Diri Rendah.
b. Perilaku Kekerasan.
c. Gangguan persepsi sensori; halusinasi.
d. Gangguan proses pikir; Waham.
e. Menarik diri

177. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dibawa oleh keluarga ke poli klinik RS Jiwa, klien bekerja di
sebuah perusahaan swasta. Status menikah, belum memiliki anak. Perusahaan tempatnya bekerja
mengalami masalah, akibatnya sebagian besar para pekerjanya terkena pemutusan hubungan
kerja, termasuk salah satunya adalah klien. Akibatnya kondisi keuangan klien memburuk,
sehingga membuat istrinya meminta cerai karena klien tidak bisa memberikan nafkah lagi
kepada istrinya. Dan klien pun menjadi putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya dengan cara
bunuh diri
Pada anamnesa fokus data yang harus diperoleh adalah ?
a. Alasan klien dibawa ke RS oleh keluarga
b. Alasan klien mengakhiri hidupnya
c. Persepsi klien tentang orang-orang sekitar
d. Hambatan hubungan yang harmonis dengan keluarga
e. Perasaan tidak aman yang dialami oleh pasien

178. Seorang laki-laki berusia 36 tahun, sudah 1 minggu dirawat di Rumah Sakit Jiwa, pada saat
pengkajian pasien berusaha membentur-benturkan kepalanya ke tembok, ketika sudah tenang
pasien mengatakan masih sering mendengar suara yang menyuruh dia bunuh diri dengan
membentur-benturkan kepalanya ke tembok. Diagnosa keperawatan pada kasus diatas ?
a. Halusinasi
b. Isolasi Sosial
c. Resiko Bunuh Diri
d. Harga Diri Rendah
e. Perilaku Kekerasan

179. Seorang wanita berusia 30 tahun, mengalami depresi. Pada saat dilakukan pengkajian,
didapatkan data tiga kali melakukan percobaan bunuh diri dengan cara meminum racun
serangga. Apakah tindakan pertama yang dapat dilakukan pada kasus diatas ?
a. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien
b. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan klien
c. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
d. Anjuran untuk mengawasi klien secara ketat
e. Melakukan kontrak treatment

180. Seorang wanita berusia 28 tahun mengalami depresi berat, pada saat dilakukan pengkajian
didapatkan data pernah menulis pesan yang berisi keinginannya untuk mati.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus diatas ?
a. Mendiskusikan cara mengatasi keinginan bunuh diri
b. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah
c. Memberi kesempatan mengungkapkan perasaan
d. Menjauhkan benda yang berbahaya
e. Meningkatkan harga diri pasien

181. Seorang laki-laki berusia 20 tahun baru menjalani rehabilitasi di sebuah balai rehabilitasi 1
minggu. Saat dilakukan pengkajian mengeluh dirinya merasa tidak nyaman selama menjalani
kegiatan pemulihan di balai rehabilitasi karena selalu teringat ibunya yang sudah tua dan harus
bekerja karena ayahnya sakit keras. Saat dikaji tampak sulit berkonsentrasi.
Apakah masalah psikososial yang prioritas pada kasus di atas ?
a. Harga diri rendah situasional
b. Gangguan citra tubuh
c. Ketidakberdayaan
d. Keputusasaan
e. Ansietas

182. Seorang Laki-laki , berusia 24 tahun dibawa ke UGD sebuah Rumah Sakit Jiwa oleh keluarganya
dengan alasan suka melamun, tidak mau berinteraksi dengan orang lain dan lebih suka
menyendiri. Kadang terlihat suka berbicara sendiri dan mengatakan kalau klien adalah seorang
nabi dan jika ditegur oleh keluarga pasien akan marah.
Apa masalah utama pada kasus diatas?
a. Isolasi sosial : menarik diri
b. Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi
c. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
d. Perilaku Kekerasan
e. Gangguan Pr

183. Seorang Laki-laki , berusia 24 tahun dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Nania. Klien masuk dengan
alasan sering marah-marah di rumah, klien tampak kotor dan kadang suka tertawa sendiri. Klien
menyangkal mendengar suara-suara yang menyuruhnya melakukan sesuatu. Saat didekati
perawat didapati klien berkeringat, muka merah dan berteriak-teriak kepada perawat.
Apa rencana keperawatan yang paling tepat untuk pasien tersebut?
a. Ajarkan kepada pasien cara mengontrol marah yang efektif
b. Lakukan pengekangan fisik dengan kontrak yang jelas kepada keluarga
c. Berikan obat penenang
d. Ajarkan cara menghardik kepada pasien
e. Penuhi kebutuhan perawatan diri pasien

184. Seorang perempuan , berusia 20 tahun sudah 3 hari dirawat di ruang Gandaria, Rumah Sakit Jiwa
Nania. Hasil pengkajian didapatkan data klien suka menyendiri, klien sering tertawa dan
berbicara sendiri. Saat berinteraksi jawaban singkat dan jika didekati perawat, klien marah dan
tidak mau berbicara dengan perawat, kontak mata kurang. Klien hanya menatap pada satu titik
dan tersenyum sendiri.
Manakah tindakan keperawatan yang harus diberikan kepada pasien?
a. Memberikan obat sesuai dengan terapi pengobatan
b. Mengidentifikasi jenis halusinasi yang dialami klien
c. Melatih klien bersosialiasasi secara bertahap
d. Mendiskusikan dengan eman sejawat tentang kondisi klien
e. Memotivasi klien mealkukan kegiatan harian

185. Seorang Laki-laki , berusia 24 tahun dibawa ke UGD sebuah Rumah Sakit Jiwa oleh keluarganya
dengan alasan suka melamun, tidak mau berinteraksi dengan orang lain dan lebih suka
menyendiri. Kadang terlihat suka berbicara sendiri dan mengatakan kalau klien adalah seorang
nabi dan jika ditegur oleh keluarga pasien akan marah.
Apa masalah utama pada kasus diatas?
a. Isolasi sosial : menarik diri
b. Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi
c. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
d. Perilaku Kekerasan
e. Gangguan Proses Pikir : Waham

186. Seorang Laki-laki , berusia 24 tahun dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Nania. Klien masuk dengan
alasan sering marah-marah di rumah, klien tampak kotor dan kadang suka tertawa sendiri. Klien
menyangkal mendengar suara-suara yang menyuruhnya melakukan sesuatu. Saat didekati
perawat didapati klien berkeringat, muka merah dan berteriak-teriak kepada perawat.
Apa rencana keperawatan yang paling tepat untuk pasien tersebut?
a. Ajarkan kepada pasien cara mengontrol marah yang efektif
b. Lakukan pengekangan fisik dengan kontrak yang jelas kepada keluarga
c. Berikan obat penenang
d. Ajarkan cara menghardik kepada pasien
e. Penuhi kebutuhan perawatan diri pasien

187. Wanita berusia 44 tahun dengan masalah diabetes melitus, dan terdapat luka di kaki bagian
kanan. dokter kemudian menyarankan dan merencanakan tindakan amputasi. Pasien menolak
dan mengatakan “saya takut, kepala saya pusing suster. Apakah saya harus tidak mempunyai
kaki? Jangan potong kaki saya.” Pasien kelihatan gelisah dan sering ngelantur jika ditanya, dan
tampak tegang. Hasil pengkajian TD 140/80 mmHg, P 19 x/menit, N 93 x/menit, S 36 ○C.
Apakah masalah psikososial yang dialami pasien pada pada kasus diatas?
a. Gangguan citra tubuh
b. Kecemasan
c. Kehilangan
d. Perubahan peran
e. Marah

188. Wanita berusia 39 tahun ketika diobserasi terlihat sedang berbicara sendiri. Kadang pasien juga
terlihat sesekali menutup telinganya. Ketika dikaji oleh perawat, pasien mengatakan “Saya
mendengar bisikan yang mengatakan kalau saya ini tidak berguna dan lebih baik mati saja”.
Apakah diagnosa keperawatan pada kasus di atas?
a. Isolasi sosial
b. Resiko bunuh diri
c. Harga diri rendah kronik
d. Gangguan proses pikir: waham
e. Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar

189. Wanita berusia berusia 40 tahun, dirawat di ruang X Rumah Sakit Jiwa Y dengan keluhan sering
marah dan merusak barang barang-barang disekitarnya. Ketika dikaji perawat tatapan mata
pasien tajam sering mondar-mandir dan sesekali ingin berkelahi dengan orang yang
mendekatinya. Apakah diagnosis keperawatan yang paling tepat pada pasien di atas?
a. Resiko perilaku kekerasan
b. Resiko merusak lingkungan dan orang lain
c. Resiko bunuh diri
d. Perilaku mencederai diri sendiri
e. Perilaku kekerasan

190. Laki-laki berusia 26 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit Jiwa X. Keluarga pasien mengatakan
sudah 3 hari pasien diam sendiri di kamar, tidak mau mandi, dan tidak mau makan serta diam
dengan tatapan mata yang kosong dan mengatakan malu bahwa dirinya tidak berguna bagi
keluarganya. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus diatas?
a. Melatih pasien untuk minum obat
b. Pilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan
c. Mengorientasikan kembali ke realita
d. Memasukan kemampuan yang dimiliki ke dalam kegiatan
e. Mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki

191. Perempuan berusia 18 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit Jiwa. Keluarga pasien mengatakan
sudah 5 hari pasien diam sendiri di kamar dan tidak mau mandi. Saat dikaji badan pasien lengket,
kotor, mulut mau dan rambut acak-acakan. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus
diatas?
a. Jelaskan pada pasien tentang pentingnya berdandan
b. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
c. Identifikasi kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK
d. Latih cara berdandan
e. Jelaskan cara dan alat makan yang benar
192. Seorang wanita usia 65 tahun, mengeluhkan badannya yang lemas dan tidak mampu banyak
beraktivitas. Wanita itu hanya mampu berbaring di rumah. Berbagai keluhan dirasakannya,
diantaranya lemas, pusing, dan tidak kuat berjalan. Wanita tersebut dulu pernah berobat untuk
masalah penyakit rhematik dan DM. Saat dibujuk untuk berobat ke puskesmas, wanita itu
mengatakan tidak mau karena sejak dulu pun berobat tapi tidak kunjung sembuh. Masalah
keperawatan yang mungkin muncul pada wanita tersebut adalah...
a. Ansietas
b. Harga diri rendah situasional
c. Gangguan citra tubuh
d. Keputusasaan
e. Ketidakberdayaan

193. Seorang wanita (25 tahun) memeriksakan diri ke poliklinik sebuah RS karena mengeluh tiba-tiba
muncul ruam kemerahan di lengan kirinya. Saat dikaji tampak wanita tersebut menutupi lengan
kirinya dengan syal dan tidak mau menyentuh bagian tersebut saat diperiksa dokter. Diagnosa
yang dapat ditegakkan pada kondisi tersebut adalah...
A. Ansietas
B. Gangguan Citra Tubuh
C. Harga Diri Rendah Situasional
D. Ketidakberdayaan
E. Keputusasaan

194. Seorang pria mengalami ansietas berat karena akan menghadapi operasi pertama kalinya. Kepada
pria tersebut diberikan intervensi SP 1 dan SP 2 ansietas. Gejala yang menunjukkan bahwa pria
tersebut mengalami ansietas berat antara lain adalah...
A. Lapang persepsi menurun
B. Kurang memperhatikan kejadian tertentu walaupun dengan arahan
C. Salah mempersepsikan hal hal yang biasa di lingkungan
D. Kemampuan belajar masih ada, tetapi tidak optimal
E. Berfokus untuk mengurangi ketidaknyamanan individu

195. Seorang wanita dibawa ke RSJ karena 2 bulan yang lalu tidak mau merawat diri, mengamuk dan
sering bicara kasar. Gejala tersebut muncul sejak ditinggalkan menikah oleh pacarnya sekitar 8
bulan yang lalu. Dari wawancara diketahui bahwa wanita tersebut memang pendiam dan jarang
menceritakan masalahnya pada orang lain. Dan dia merasa bahwa tidak ada orang lain yang
memperhatikannya. Apakah faktor presipitasi yang menyebabkan wanita tersebut mengalami
gangguan jiwa?
A. Karakteristik pendiam
B. Kurang motivasi dalam merawat diri
C. Kematian ibunya
D. Tidak memiliki teman dekat
E. Ditinggalkan menikah

196. Seorang wanita dengan diagnosa skizofrenia dibawa ke RSJ karena 1 bulan yang lalu tampak
bicara inkoheren, sering bicara dan tertawa sendiri, serta tidak mau merawat diri. Saat dikaji
wanita tersebut lebih sering diam, suara pelan, kontak mata terbatas dan sedikit bicara.
Berdasarkan kasus di atas diagnosa keperawatan prioritas yang dapat dikelola adalah…
A. Halusinasi
B. Kurang perawatan diri
C. Isolasi social

D. Harga Diri Rendah


E. Risiko perilaku kekerasan

197. Seorang perawat melakukan komunikasi terapeutik kepada seorang pria dengan waham. Pada
saat perawat menanyakan tentang keluarganya, pria tersebut menceritakan bahwa banyak orang
yang membencinya dan berusaha membunuhnya. Perawat kemudian mengulang kembali
pertanyaannya, tetapi pria itu masih saja menceritakan hal yang sama. Pada kondisi tersebut,
apakah yang perlu dilakukan oleh perawat tersebut?
A. Menggunakan teknik silence
B. Mengakhiri komunikasi terapeutik
C. Mengingatkan kontrak
D. Melakukan teknik relaksasi
E. Menggunakan teknik focusing

198. Seorang pria dengan diagnosa keperawatan risiko perilaku kekerasan diberikan komunikasi
terapeutik SP (Strategi Pelaksanaan) ke 2 oleh perawat. Dan diberikan tindak lanjut sesuai SP
tersebut. Apakah yang dapat menjadi dasar untuk perawat dapat melanjutkan ke SP 3?
A. Klien memahami penjelasan perawat
B. Klien mampu mencontohkan latihan pukul bantal/kasur saat sesi komunikasi terapeutik
C. Klien mampu melakukan tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur mandiri
D. Klien mampu menjelaskan pengertian latihan fisik 2 : pukul bantal/kasur
E. Di fase terminasi klien mengatakan merasa senang

199. Seorang wanita dirawat di RSJ. C karena mengalami skizofrenia dengan gejala halusinasi dan
defisit perawatan diri. Perawat melakukan komunikasi terapeutik sesuai dengan masalah yang
ditemukan pada wanita tersebut. Latihan yang diberikan untuk diagnosa DPD SP 3 adalah...
a. Latihan kebersihan diri (personal hygiene)
b. Latihan makan dan minum dengan baik
c. Latihan toileting dengan rapi
d. Latihan berdandan
e. Latihan tarik nafas dalam

200. Di RSJ mengatakan “kondisi keluarga saya akan lebih baik tanpa saya, mereka tidak akan
kerepotan lagi”. Apakah jenis bunuh diri yang dapat diamati pada pria tersebut?
a. Isyarat bunuh diri
b. Ancaman bunuh diri
c. Percobaan bunuh diri
d. Risiko bunuh diri
e. Bunuh diri verbal

201. Seorang wanita tampak tanpa ekpresi. Saat menceritakan tentang hal yang menyedihkan maupun
menyenangkan, ekspresi wanita tersebut tampak sama, tanpa ekspresi. Apakah yang terjadi pada
pasien tersebut ?
a. Avolition
b. Immobility
c. Afek datar
d. Afek tumpul
e. Afek tidak sesuai

202. Seorang anak usia pra sekolah sering dilarang oleh ibunya untuk membantu ibunya memasak.
Berdasarkan tugas tumbuh kembang sehat jiwa, seorang kader kesehatan jiwa menjelaskan pada
ibu itu untuk membiarkan anaknya membantunya memasak, dengan pemantauan yang ketat.
Tugas tumbuh kembang sehat jiwa apakah yang seharusnya diperhatikan oleh ibu tersebut untuk
memfasilitasi perkembangan sehat jiwa anak tersebut?
a. Trust (rasa percaya)
b. Integrasi diri
c. Generativity
d. Inisiatif
e. Otonomi
203. Seorang pria usia 45 tahun, datang kepada perawat jiwa untuk berkonsultasi tentang anggota
keluarganya yang sedang dirawat di RSJ. Pria tersebut menanyakan apa yang harus dilakukannya
nanti agar keluarganya tersebut tidak kambuh lagi. Tindakan keperawatan awal yang paling tepat
dilakukan oleh perawat jiwa tersebut adalah...
a. Menganjurkan keluarga untuk mengunjungi klien
b. Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai gangguan jiwa
c. Memberikan komunikasi terapeutik keluarga
d. Melakukan terapi supportif keluarga
e. Melakukan psikoedukasi keluarga

204. Ny. S dinyatakan boleh pulang setelah 5 bulan dirawat di RSJ. Saat di RSJ Ny.S dilatih untuk
mengontrol halusinasi SP 1 sampai SP 4. Saat dilakukan home visit, Ny.S mengatakan sudah
jarang mengalami halusinasi dan sudah paham cara mengontrolnya. Kepada perawat, keluarga
menanyakan apalagi yang harus dilakukan keluarga agar Ny.S dapat sembuh.
Apakah target untuk klien gangguan jiwa setelah pulang ke rumah?
a. Tetap sehat jiwa
b. Tidak menjadi gangguan jiwa
c. Mandiri dan produktif
d. Tidak Kambuh
e. Mampu beradaptasi

205. Ny. R usia 25 tahun dirawat di RSU.X karena mengalami demam thyphoid. Saat dikaji diketahui
Ny. R mengalami ansietas sedang. Perawat D melakukan komunikasi terapeutik SP 2 setelah
sehari yang lalu melakukan SP 1. Apakah bagian dalam komunikasi terapeutik yang dilakukan
untuk mengevaluasi kemampuan tarik nafas dalam klien?
a. Pembicaraan topik netral
b. Evaluasi/ validasi
c. Fase kerja
d. Rencana tindak lanjut
e. Terminasi

206. An. M adalah salah satu pemintas pada bencana alam banjir di daerah Q. An. M menunjukkan
tanda-tanda krisis. Perawat R melakukan intervensi krisis pada an. M tersebut. Berapa lamakah
target intervensi krisis agar mencegah masalah kesehatan jiwa lebih lanjut?
a. 2 minggu
b. 3 minggu
c. 4 minggu
d. 5 minggu
e. 6 minggu

207. Seorang perawat CMHN mengkaji perkembangan sehat jiwa seorang lansia. Ciri perkembangan
normal yang dapat ditemukan pada anak tersebut antara lain adalah...
a. Menerima datangnya kematian
b. Mampu membuat pilihan
c. Mampu menghasilkan sesuatu
d. Tidak banyak berbicara
e. Membimbing generasi berikutnya

208. Nn. J adalah seorang siswa SMU. Perubahan fisiknya menjadi lebih gemuk membuat Nn. J
merasa tidak percaya diri di depan teman-teman sekolahnya. Saat dikaji perawat di UKS, Nn. J
mengatakan bahwa dirinya tampak jelek dan pasti teman-temannya sering membicarakan
fisiknya yang gemuk. Diagnosa keperawatan yang dapat diprioritaskan pada Nn. J adalah...
a. Ansietas
b. Harga Diri Rendah
c. Gangguan Citra Tubuh
d. Keputusasaan
e. Ketidakberdayaan

209. Tn. Y baru 1 minggu pulang dari perawatan di RSJ. Saat dilakukan home visit, Tn. Y tampak
cukup tenang dan mandiri dalam menjalankan ADL nya. Keluarga Tn. Y meyakini bahwa Tn. Y
sakit karena diguna-guna. Keluarga menanyakan kepada perawat apakah boleh klien dimandikan
dengan air yang sudah didoakan oleh ustadz yang mereka percayai. Apakah yang sebaiknya
dilakukan oleh perawat?
a. Membiarkan keluarga menjalankan apa yang diyakini, karena tidak bertentangan
dengan perawatan klien
b. Melarang keluarga melakukan hal tersebut dan menjelaskan bahwa tidak mungkin gangguan
jiwa disebabkan oleh guna-guna
c. Menganjurkan keluarga untuk berkonsultasi kepada psikiater
d. Berkompromi dengan keluarga untuk mencari jalan tengah
e. Menjelaskan kepada keluarga untuk patuh menggunakan obat saja

210. Seorang kepala ruangan MPKP jiwa merencanakan untuk mengadakan perlombaan perawat
ruangan terbaik. Kepada perawat terbaik, akan diberikan penghargaan berupa hadiah dan piala
bergilir. Kegiatan MPKP yang dilakukan oleh kepala ruangan tersebut termasuk dalam pilar...
a. Management approach
b. Compensatory reward
c. Professional relationship
d. Patient care delivery
e. Organizing

Anda mungkin juga menyukai