mengatakan suhu tubuhnya terkdang naik dan turun, hasil pemeriksaan suhu tubuh bayi 39 C, DIAGNOSA 1. Infeksi oportunistik yang paling sering KEPERAWATAN YANG UTAMA ADALAH? ditemukan pada AIDS adalah a. candidiasis oral a. Resiko kekrangan volume cairan b. kusta b. Syok c. Adeno carsinoma c. Nyeri akut d. gastritis d. Ketidak eftifan termogulaisi e. Anemia perniseosa e. Hipertermi 2. seorang ibu datang ke IGD bersama 4. Anak .N berusia 5tahun, dirawat di anaklaki-laki berusia 7 tahun yang ruang ICU karena panas sudah 4 hari mengalami kecelakaan sepeda motor. yang lalu. Dari hasil pengkajian Orang tua Pasien menatakan perawat ditemukan suhu badan perdarahan banyak dan tidak dapat 38.5°C, frekuensi nadi 110x/menit, dihentikan. Pasien mengeluh nyeri dan TD 80/50 mmHg, akral dingin, memr dibagian sendi. Hasil pengakjian , terdapat petique dikedua lengan. Hasil laboratorium : Hb 14.3 gr%, Ht perdarahhan tidak berhenti , 42.6%, Trombosit 80 ribu/mm3. membrane muosa pucat, nyeri dibagian sendi, terdapat skala nyeri 7-8 dan nyeri Apakah masalah keperawatan seperti terbentur benda tumpul, yang prioritas pada kasus tersebut? akan sangat teras jika pasien duduk . pasien merasa cemas , TD 70/90 mmHg, a. Risiko perdarahan Nadi : 90x/mnt, RR: 23 x/mnt,suhu 38c, b. Syok hipovolemik c. Peningkatan suhu tubuh DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG d. Kekurangan volume cairan UTAMA ADALAH? e. Hipertermi a. Risk For Bleeding 5. Tn M berusia 35 tahun datang ke b. Syok poli bougenvile dengan diagnosa c. Nyeri akut medis HIV/AIDS. berdasarkan d. Ketidak eftifan termogulaisi intruksi dokter pasien mendapatkan e. Gangguan Mobilitas Fisik terapi ART. apakah pendidikan 3. Seorang ibu membawa Bayinya Ke RS, kesehatan yang perlu disampaikan ibu pasien mengatakan bayinya sedikit oleh perawat berkaitan dengan minum ASI, pucat, dan malas minum. konsumsi obat ART? Bayi tampak mengeluarkan keringat berlebihan dan setelah dilakukan 1. pasien tidak boleh melewatkan penimbangan pada bayi BB 2000 Gram, dosis dan ibu pasien juga mengatakan kulit bayi menjadi kuning , kulit dan sclera 2. pasien tidak boleh menurunkan atau meningkatkan julah pil mata kuning , BAB Cair , konsentrasi urine pekat, kulit mengelupas. 3. ikuti syarat makanan dan Pemeriksaan laboratorium kadar minuman bilirubin meningkat, dan pasien 4. jika pasien tidak ingin minum obat 1. uji radiologis lapor ke pelayanan kesehatan 2. uji serologi RF
6. Ny.Z berusia 35 tahun datang ke IGD 3. uji lab (Ig M)
dengan Demam, tampak herpes pada sekitar mulut, pasien mengatakan diare 4. uji CRP dan LED sejak 3 hari yang lalu disertai dengan nyeri otot dan sendi. berdasarkan tanda 9. seorang perempuan berusia 65 tahun dirawat diruang rawat dengan dan gejala, pasien didiagnosis suspek keluhan nyeri pada bagian sendi AIDS. apakah pemeriksaan yang tepat terutama dpagi hari, terdapat untuk menegakkan diagnosa tersebut? pembengkakan jaringan lunak pada a. darah lengkap (hb dan Ht) pergelangan tangan dan jari-jari b. laboratorium (CD4) pasien. skala nyeri 5. tampak purulen c. tes tuberkulin pada setiap sendi, pasien tampak d. pemeriksaan sputum sulit beraktifitas dan melakukan e. rontgen paru kegiatan sehari-hari. apakah intervensi yang tepat pada kasus 7. Seorang pasien Tn N berusia 45 tersebut? tahun dengan AIDS dan penurunan BB drastis. pasien bertanya makanan 1. nyeri akut apakah yang harus saya konsumsi agar tidak terjadi penurunan berat 2. intoleransi aktifitas badan. apakah intervensi terapeutik yang dapat anda sampaikan kepada pasien? 3. hambatan mobilitas fisik
1. makan porsi kecil tapi sering 4. defisit perawatan diri
seharian 10. seorang perempuan berusia 35 tahun
2. makanan kudapan tinggi kalori dirawat di ruang penyakit dalam
dengan keluhan ruam-ruam pada 3. makan makanan favorit daerah dahi dan hidiung seperti membentuk kupu-kupu. tampak 4. minum cairan 30 menit sebelum sariawan tanpa disertai nyeri, hasil uji makan antibodi DS-DNA dan CRP positif . apakah pemeriksaan selanjutnya untuk 8. seorang perempuan berusia 65 tahun menegakkan diagnosis medis pada dirawat diruang rawat dengan pasien tersebut? keluhan nyeri pada bagian sendi a. Uji laboratorium (CD4) terutama dpagi hari, terdapat b. ANA pembengkakan jaringan lunak pada c. Uji serologi RF pergelangan tangan dan jari-jari d. uji Lab Ig G pasien. pemeriksaan apakah yang e. uji Lab Ig M tepat untuk menegakkan diagnosis medis pada pasien tersebut? 11. seorang perempuan berusia 35 tahun 14. Ny.Z berusia 40 tahun datang ke IGD dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan penurunan kesadaran, dengan keluhan ruam-ruam pada ibu mengatakan anak tiba-tiba jatuh. daerah dahi dan hidiung seperti pasien tampak lemah pada otot membentuk kupu-kupu. tampak pernapasan, reflek tendon hilang dan sariawan tanpa disertai nyeri, hasil uji riwayat sering kesemutan. apakah antibodi DS-DNA dan CRP positif . diagnosis medis pada pasien tersebut? apakah diagnosis medis sementara a. reumatiid atritis pada pasien tersebut ? b. spondilitis a. HIV/AIDS c. SLE b. Rematoid atritis d. SGB c. SLE e. myestania gravis d. SGB 15. Ny.Z berusia 40 tahun datang ke IGD e. MYSTENIA GRAVIS dengan keluhan penurunan kesadaran, ibu mengatakan anak tiba-tiba jatuh. 12. Ny. T berusia 55 tahun dirawat pasien tampak lemah pada otot diruang rawat inap dengan keluhan pernapasan, reflek tendon hilang dan nyeri pada bagian sendi terutama riwayat sering kesemutan. apakah dpagi hari, terdapat pembengkakan diagnosis Keperawatan pada pasien jaringan lunak pada pergelangan tersebut? tangan dan jari-jari pasien. apakah intervensi keperawatan yang tepat a. Ketidakefektifan pola napas pada kasus tersebut? b. Penurunan curah jantung c. hambatan mobilitas fisik 1. anjurkan mandi hangat d. resiko cedera e. penurunan perfusi jaringan cerebral 2. anjurkan mobilitas minimal 16. Ny.Z berusia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran, 3. kolaborasi pemberian ibu mengatakan anak tiba-tiba jatuh. kortikosteroid pasien tampak lemah pada otot pernapasan, reflek tendon hilang dan 4. kolaborasi pemberian analgetik riwayat sering kesemutan. apakah Intervensi Keperawatan pada pasien tersebut? 13. Tn T berusia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada tulang 1. monitor status pernapasan dan belakang sejak 4 minggu yang lalu, kardiovaskuler pasien mengatakan nyeri dan kaku pada pagi hari. dan bertambah nyeri ketika 2. monitor kekuatan ekstermitas aktifitas. apakah diagnosis medis yang tepat pada kasus tersebut? 3. kolaborasi pemberian plasma a. reumatiid atritis exchange b. spondilitis c. SLE 4. kolaborasi pemberian Iv Ig d. SGB e. myestania gravis 17. Ny.Z berusia 40 tahun dirawat di ruang 20. Ny.Z berusia 40 tahun dirawat di penyakit dalam dengan keluhan ruang penyakit dalam dengan kelemahan dan kelelahan otot pada keluhan kelemahan dan kelelahan wajah dan otot menelan. pasien sulit otot pada wajah dan otot menelan. untuk menutup mulut dan sulit untuk pasien sulit untuk menutup mulut menelan. hasil pemeriksaan dan sulit untuk menelan. apakah menunjukkan hilangnya resptor ACh. intervensi keperawatan yang tepat apakah diagnosis medis pada kasus pada pasien tersebut? tersebut? a. reumatiid atritis 1. intruksikan pasien untuk duduk b. spondilitis tegak ketika makan c. SLE d. SGB 2. intruksikan pasien untuk menunduk saat menelan e. myestania gravis 3. tidak berbicara selama makanan 18. Ny.Z berusia 40 tahun dirawat di ruang berada dimulut penyakit dalam dengan keluhan kelemahan dan kelelahan otot pada 4. berikan ventilasi mekanik, jika wajah dan otot menelan. pasien sulit perlu untuk menutup mulut dan sulit untuk menelan. hasil pemeriksaan a. 1,2, dan 3 benar menunjukkan hilangnya resptor ACh. b. 1 dan 3 benar apakah Intervensi keperawatan pada c. 2 dan 4 benar kasus tersebut? d. 4 yang benar a. Manajemen jalan napas e. semua jawaban benar b. pemberian makanan enteral c. latihan otot progresif d. latih komunikasi verbal e. Manajemen nyeri 19. Ny.Z berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan kelemahan dan kelelahan otot pada wajah dan otot menelan. pasien sulit untuk menutup mulut dan sulit untuk menelan. hasil pemeriksaan menunjukkan hilangnya resptor ACh. apakah Intervensi keperawatan pada kasus tersebut? a. Ketidakefektifan pola napas b. Nyeri akut c. defisit nutrisi d. Gangguan pertukaran gas e. Gangguan rasa nyaman