Anda di halaman 1dari 24

Bronkiolitis

K e l o m p o k 3 :
• Artita Mawarni
• Elna Fitria
• Fransiska Yuwana
• Matia Orlinda
• Pramudita Budiiarti
• Priska Hellen
• Redho Rahmadani
• Widya Utami
Pengertian
Bronkiolitis adalah suatu penyakit paru
obstruktif pada bayi dan anak yang paling
sering disebabkan oleh infeksi RSV
(respiratory syncytial virus) (Bernstein & P. Bronkiolitis terjadi karena virus yang
shelov, 2016). Bronkiolitis sering diderita sering terjadi pada anak atau bayi baru
bayi atau anak berumur kurang dari dua
lahir. Virus yang menyebabkan
tahun paling sering pada usia 6 bulan
(Ngastiyah, 2005). Penyakit ini disebabkan bronkiolitis antara lain:
oleh infeksi yang mempengaruhi saluran 1. Virus RSV (Respiratory Syncytial)
udara kecil (bronkiolus) dan mengganggu 2. Adenovirus
fungsi paru-paru penderitanya. Pada saat 3. Virus Influenza
bronkiolus meradang, saluran ini
membengkak dan menghasilkan lender
sehingga menutup jalan napas ETIOLOGI
1 Batuk berdahak, sesak
Tanda dan gejala napas,
Mudah lelah, sakit kepala,
napas berat
2 Pergelangan kaki dan
tungkai
mengalami pembengkak
Gangguan penglihatan
3 an

4 wajah, telapak tangan


tampak kemerahan
KOMPLIKASI
1.Radang Paru-paru
2.Radang Saluran Tengah
3.Bronkiolitis obliterans dan
sindrom hiperlusen unilateral
4.Kematian
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologi
2. Analisa gas darah
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan darah
Penatalaksanaan Medis berupa
bronkodilator, steroid, antivirus, Penatalaksanaan
nebulasi, oksigenasi, pemberian keperawatan berupa
cairan infus menjaga anak agar tidak
terjadi dehidrasi,
memberikan posisi nyaman,
berikan minum atau cairan
hangat, ruangan dalam
kondisi sejuk, bebas dari asap
rokok.
PATHWAY
Asuhan
Keperawatan
PENGKAJIAN
Biodata Pasien
Biodata pasien setidaknya berisi tentang nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan..
Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang perlu dikaji meliputi data saat ini dan masalah yang lalu. Perawat mengkaji klien atau keluarga dan berfokus kepada
manifestasi klinik dari keluhan utama, kejadian yang membuat kondisi sekarang ini, riwayat kesehatan masa lalu, dan riwayat kesehatan
keluarga (Muttaqin, 2014).
Keluhan utama
Keluhan utama akan menentukan prioritas intervensi dan mengkaji pengetahuan klien tentang kondisinya saat ini. Keluhan utama yang biasa
muncul pada pasien Bronchiolitis adalah sering bersin dengan lender, demam, serta tidak dapat makan dan tidur terganggu (Suri adi & Yuliani,
2006
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang difokuskan menurut (Doenges & Marilynn E, 2000) adalah sebagai berikut :
a) Pernapasan
Gejala : Nafas pendek, batuk menetap disertai produksi sputum tiap hari minimal selama 3 bulan, terpajan padapolusi kimia (rokok),
debu/asap.
Tanda : Menggunakan otot bantu pernapasan, nafas cuping hidung, bibir dan dasar kuku sianosis, krekels lembab.

b)Sirkulasi
Gejala : Pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Tanda : Peningkatan tekanan darah, takhikarida, disritmia, edema, bunyi jantungredup, warna kulit/ membran mukosa sianosis.

c)Makanan/ Cairan
Gejala : Mual/ muntah, nafsu makan menurun, ketidakmampuan untuk makan karena disress pernapasan, peningkatan berat badan aki bat
oedema.
Tanda : Turgor kulit buruk, berkeringat.

d)Aktivitas/ Istirahat
Gejala : Kelelahan, malaise, aktivitas menurun, ketidakmampuan untuk
tidur,dispnea.
Tanda : Keletihan, gelisah, kelemahan
Data subjektif Data Objektif
✓ Pasien mengatakan sesak napas. ✓ pasien tampak terengah-engah
✓ pasien mengatakan suhu tubuh meningkat ✓ adanya bunyi napas tambahan
✓ Pasien mengatakan lemas dan mengeluh haus ✓ frekuensi nadi meningkat
✓ Pasien dan keluarga mengatakan khawatir ✓ napas cuping hidung
terhadap kondisi yang dialami
✓ pola napas abnormal.
✓ pasien dan keluarga bingung harus berbuat apa
terhadap kondisi yang dialami. ✓ batuk tidak efektif atau tidak mampu batuk

Data ✓ sputum berlebih


✓ frekuensi napas berubah
Fokus ✓ pola napas berubah.
✓ Suhu tubuh diatas nilai normal
✓ kulit teraba hangat.
✓ tekanan darah menurun
✓ membran mukosa kering
✓ volume urin menurun
✓ hematokrit meningkat
✓ pasien tampak sering meludah
✓ pasien tampak pucat
✓ Pasien dan keluarga tampak gelisah dan tampak tegang.
✓ Kadar Hb pasien dibawah rentang normal
ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 DS : Gangguan pertukaran gas edema bronkial dan
brokopasme
✓ Pasien mengatakan sesak napas.
DO :
✓ pasien tampak terengah-engah
✓ adanya bunyi napas tambahan
✓ frekuensi nadi meningkat
✓ napas cuping hidung
✓ pola napas abnormal.
2 DS : Bersihan Jalan napas tidak Hipersekresi jalan napas
Efektif
✓ Pasien mengatakan sesak napas
DO :
✓ pasien tampak terengah-engah
✓ batuk tidak efektif atau tidak mampu batuk
✓ sputum berlebih
✓ adanya bunyi suara tambahan
✓ frekuensi napas berubah
✓ pola napas berubah.

3 DS : Hipertermia proses penyakit (infeksi)


✓ pasien mengatakan suhu tubuh meningkat
DO :
✓ Suhu tubuh diatas nilai normal
✓ kulit teraba hangat.
4 DS : Hipovolemia kehilangan cairan melalui
ekhalasi dan kekurangan
✓ Pasien mengatakan lemas dan mengeluh haus
intake cairan
DO :
✓ frekuensi nadi meningkat
✓ tekanan darah menurun
✓ membran mukosa kering
✓ volume urin menurun
✓ hematokrit meningkat
✓ pasien tampak sering meludah
✓ pasien tampak pucat.
5 DS : Defisit Nutrisi ketidakmampuan menelan
makanan
✓ pasien mengatakan nafsu makan menurun.
DO :
✓ IMT dibawah rentang normal,
✓ pasien tampak tidak napsu makan
✓ membran mukosa pucat.
✓ Kadar Hb pasien dibawah rentang normal
6 DS : Ansietas (anak dan orangtua) kurangnya pengetahuan
tentang kondisi yang dialami
✓ Pasien dan keluarga mengatakan khawatir
anak
terhadap kondisi yang dialami
✓ pasien dan keluarga bingung harus berbuat apa
terhadap kondisi yang dialami.
DO :
✓ Pasien dan keluarga tampak gelisah dan tampak
tegang.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan Pertukaran Gas b.d edema bronkial dan
bronkopasme
2. Bersihan Jalan napas tidak Efektif b.d Hipersekresi jalan
napas
3. Hipertermia b.d proses penyakit (infeksi)
4. Hipovolemia b.d kehilangan cairan melalui ekhalasi dan
kekurangan intake cairan
5. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
6. Ansietas (anak dan orangtua) b.d kurangnya pengetahuan
tentang kondisi yang dialami anak
INTERVENSI
No Diagnosis Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Tindakan Keperwatan
1 Gangguan Pertukaran Gas b.d edema bronkial Setelah dilakukan tindakan O:
dan peningkatan produksi mucus d.d keperawatan selama 1x30 menit
1. Monitor frekuensi, irama, kedalam dan upaya
diharapkan oksigenasi meningkat
DS : Pasien mengatakan sesak napas. napas
dengan kriteria hasil :
DO : pasien tampak terengah-engah, adanya 2. Monitor pola napas
1. Dispnea tidak ada
bunyi napas tambahan, frekuensi nadi
3. Monitor adanya produksi sputum
meningkat, napas cuping hidung, pola napas 2. Bunyi napas tambahan tidak
abnormal. ada T:
3. TTV pasien dalam batasan 1. Berikan oksigen melalui sungkup muka, nasal
normal kanule atau oksigen tenda sesuai dengan
intruksi
4. Pola napas kembali normal
2. Posisikan anak dengan kepala dan dada lebih
5. Pasien tidak menggunakan
tinggi dan leher agak ekstensi
alat bantu pernapasan
3. Lakukan fisioterapi dada setiap 4 jam, sesuai
petunjuk
4. Berikan bronkodilator, jika perlu.
E:
1. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
tindakan yang dilakukan
2 Gangguan Pertukaran Gas b.d edema Setelah dilakukan tindakan O:
bronkial dan peningkatan produksi keperawatan selama 1x30
1. Monitor frekuensi, irama, kedalam dan
mucus d.d menit diharapkan oksigenasi
upaya napas
meningkat dengan kriteria
DS : Pasien mengatakan sesak napas.
hasil : 2. Monitor pola napas
DO : pasien tampak terengah-engah,
1. Dispnea tidak ada T:
adanya bunyi napas tambahan, frekuensi
nadi meningkat, napas cuping hidung, 2. Bunyi napas tambahan 1. Berikan oksigen melalui sungkup muka,
pola napas abnormal. tidak ada nasal kanule atau oksigen tenda sesuai
dengan intruksi
3. TTV pasien dalam batasan
normal 2. Posisikan anak dengan kepala dan dada
lebih tinggi dan leher agak ekstensi
4. Pola napas kembali
normal 3. Lakukan fisioterapi dada setiap 4 jam,
sesuai petunjuk
5. Pasien tidak menggunakan
alat bantu pernapasan 4. Berikan bronkodilator, jika perlu.
E:
1. Jelaskan pada pasien dan keluarga
tentang tindakan yang dilakukan
3 Hipertermia b.d proses penyakit Setelah dilakukan O:
(infeksi) d.d tindakan selama 1x24 jam
1. Monitor suhu tubuh
diharapkan hipertermia
DS : pasien mengatakan suhu tubuh
tidak ada dengan kriteria 2. Monitor kadar elektrolit
meningkat
hasil :
T:
DO : Suhu tubuh diatas nilai
1. Suhu pasien dalam 1. Sediakan lingkungan yang dingin
normal, kulit teraba hangat.
batasan normal
2. Lakukan pendinginan eksternal
(taped sponge)
E:
1. Anjurkan tirah baring
K:
1. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
4 Hipovolemia b.d kehilangan cairan Setelah dilakukan tindakan O:
melalui ekhalasi dan kekurangan intake selama 1x24 jam diharapkan
1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia dan
cairan d.d keseimbangan cairan
tanda-tanda dehidrasi
meningkat dengan kriteria hasil
DS : Pasien mengatakan lemas dan
: 2. Monitor intake dan output cairan
mengeluh haus
1. TTV pasien dalam batasan T:
DO : frekuensi nadi meningkat, tekanan
normal
darah menurun, membran mukosa kering, 1. Berikan cairan melalui infus, jika perlu
volume urin menurun, hematokrit 2. Volume urin dalam batasan
2. Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat
meningkat, pasien tampak sering normal
meludah, pasien tampak pucat. E:
3. Hematokrit dalam batasan
normal 1. Ajarkan melapor jika haluaran urin kurang
dari 0,5 mL dalam 6 jam
4. Pasien tampak lebih segar
dan fit 2. Ajarkan cara mengukur dan mencatat
asupan dan haluaran cairan
K:
1. Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
5 Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan O:
menelan makanan d.d selama 2x24 jam diharapkan
1. Identifikasi status nutrisi
status nutrisi membaik
DS : pasien mengatakan nafsu makan
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
menurun.
nutrien
1. Pasien mengatakan nafsu
DO : IMT dibawah rentang normal,
makan meningkat 3. Identifikasi perlunya penggunaan NGT
pasien tampak tidak napsu makan,
membran mukosa pucat, kadar HB 2. IMT dalam batasan 4. Monitor asupan makanan
pasien dibawah rentang normal. normal
5. Monitor berat badan
3. Frekuensi makan
6. Monitor hasil pemeriksaan lab
meningkat
T:
4. Membran mukosa
membaik 1. Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
5. Kadar HB pasien dalam
batasan normal 2. Sajiakn makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
E:
1. Ajarkan diet yang diprogramkan
K:
1. Kolaborasi dengan ahli gizi, jika perlu
6 Ansietas (anak dan orangtua) b.d Setelah dilakukan tindakan O:
kurangnya pengetahuan tentang kondisi keperawatan selama 1x24 jam
1. Monitor tanda-tanda ansietas baik yang
yang dialami anak d.d diharapkan tingkat ansietas
verbal dan non verbal
menurun dengan kriteria hasil
DS : Pasien dan keluarga mengatakan
: T:
khawatir terhadap kondisi yang dialami,
pasien dan keluarga bingung harus 1. Pasien dan keluarga 1. Ciptakan suasana terapeutik untuk
berbuat apa terhadap kondisi yang tampak lebih rileks dan menumbuhkan kepercayaan
dialami. tenang
2. Pahami situasi yang membuat ansietas
DO : Pasien dan keluarga tampak gelisah
3. Diskusikan perencanaan realistis tentang
dan tampak tegang.
peristiwa yang akan datang
E:
1. Jelaskan prosedur termasuk sensasi yang
mungkin dialami
2. Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan dan prognosis
Kesimpulan
Bronkiolitis merupakan salah satu penyakit yang termasuk ke dalam
infeksi saluran pernapasan (ISPA) bagian bawah. Bronkiolitis adalah
peradangan pada bronkiolus yang ditandai oleh sesak napas, mengi, dan
hiperinflasi paru. Penyakit bronkiolitist sering terjdai pada bayi. Masalah
keperawatan yang sering muncul adalah bersihan jalan napas tidak
paten akibat produksi sputum berlebih. Salah satu tindakan
keperawatan yang dilakukan adalah mengajarkan cara batuk efektif atau
dengan melakukan suction pada bayi.
Sebagai perawat kita harus memberikan perawatan yang optimal dan
profesional kepada pasien mengingat angka kematian pasien dengan
bronkiolitis ini cukup tinggi.
Daftar Pustaka
• Price, Selvia, A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Vol.2. Jakarta: EGC.
• Caroline, Elizabeth J. 2002. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
• Hidayat, A. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
• PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta
: DPP PPNI.
• PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta : DPP PPNI.
• PPNI. 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta :
DPP PPNI.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai