Mioma uteri yaitu tumor jinak pada rahim, selain bisa ganas,
lebih sering muncul tumor jinak pada rahim atau mioma uteri. Jenis
tumornya tidak hanya satu. Bisa tumbuh dibagian dinding luar rahim,
pada otot rahimnya, atau bisa juga dibagian dinding dalam rahim
sendiri. Ini jenis tumor yang lebih banyak ditemukan. Rata-rata pada
wanita di atas usia 30 tahun (Irianto, 2015).
Klasifikasi Mioma Uteri
Primodial Primer
Dilakukan sebelum menarche,
Penyuluhan faktor resiko mioma
mengkonsumsi makanan yang tinggi
pengawasan pemberian hormone
serat seperti sayuran dan buah
estrogen dan progesterone
Sekunder Tersier
menghindari terjadinya komplikasi Rehabilitasi untuk meningkatkan kualitas hi
dengan melakukan diagnosa dini dup dan mencegah timbulnya komplikasi
dan pengobatan yang tepat
Pengkajian Keperawatan
Keluhan rasa nyeri karena terjadi torehant tarikan, manipulasi jaringan organ.
Rasa nyeri setelah bedah biasanya berlangsung 24-48 jam. Kaji
Utama PQRST Nyeri
Pengkajian Keperawatan
Keluhan rasa nyeri karena terjadi torehant tarikan, manipulasi jaringan organ.
Rasa nyeri setelah bedah biasanya berlangsung 24-48 jam. Kaji
Utama PQRST Nyeri
Pre Operasi:
• Nyeri b.dnekrosa dan perkengketan.
• Resiko kekurangan volume cairan tubuh b.d pendarahan dan muntah
• Cemas b.d kurangnya informasi tentang proses atau tindakan operasi.
Post Operasi:
• Nyeri akut b.d robekan pada jaringan saraf perifer.
• Pola nafas tidak efektif b.d ketidaknyamanan pasca.
• Perubahan pola aktivitas b.d pembatasan aktivitas setelah operasi .
• Resiko tinggi infeksi b.d trauma pada kulit atau tindakan operasi.
Intervensi Keperawatan
• Intervensi: Kaji tingkat nyeri pasien (skala). Rasional : Untuk mengetahui skala nyeri
• Intervensi: Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgetik
Rasional : Untuk mengurangi rasa nyeri.
• Intervensi: Atur posisi tidur semalaman mungkin . Rasional : Dengan posisi yang nyaman nyeri
dapat berkurang
• Intervensi: Ajarkan teknik relaksasi atau distraksi untuk mengurangi nyeri. Rasional:
untuk mengurangi rasa nyeri
Intervensi Keperawatan
• Intervensi: Pantau aktivitas yang dapat dilakukan pasien. Rasional : Untuk mengetahui tingkat
kelemahan pasien
• Intervensi: Bantu pasien untuk ambulasi dini dan tingkatkan aktivitas sesuai kemampuan pasien .
Rasional : Untuk mengetahui tingkat aktivitas pasien.
• Intrvensi: Bantuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Rasional : Untuk membantu
dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
Intervensi Keperawatan
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-apa. Karenanya
sangat penting untuk melakukan deteksi pribadi secara dini untuk menghindari dan mencegah
timbulnya penyakit ini, Paling tidak dapat dideteksi secara dini sebelum penyakit ini bertambah
hebat dan menyebabkan komplikasi yan serius bagi organ-organ disekelilingnya yakni dengan
melakukan pemeriksaan ginekolois rutin
Referensi
● Desen, W. 2013. Buku Ajar Onkologi Klinis. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
● Bulun, E.S. 2013. Uterine Fibroid, Mechanism of Disease. The New England Journal of
Medicine. Vol.1. No.14. Oktober 2013 : 1345-1356.
● Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC;
2012. h. 268.
● Prawirohardjo. Ilmu kandungan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC Edisi 3; 2012. h.229-322.
● Anggraini, Y dan Martini. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Rohima Press
● Anwar. Degenerasi of Myoma Uteri. Jakarta : EGC; 2011. h.275.
● Manuaba, I.B. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC