Disusun Oleh:
Kelompok 1 :
1. 19007 ALVIENA PUTRI CHANTIKA
2. 19014 ARTITA MAWARNI
3. 19020 DINA ERIZA
4. 19023 DOMAS ANDINI DYAH PANGESTUTI
5. 19033 IMBOKI KRISTIN BARANSANO
6. 19035 INTAN AULIA RAMADHANI
7. 19041 KLEMENTINA MARPEMU
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KONSEP KEPERAWATAN ANAK SAKIT DENGAN GANGGUAN THALASEMIA”
Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Suryani Hartati, M.Kep.Sp.Kep.Mat selaku Direktur Akademi Keperawatan Hermina
Manggala Husada.
2. Ns Indah Nursanti, M.kep selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Anak
Akademi Keperawatan Hermina Manggala Husada
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan dalam
penyempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi kita semua.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................
2.1 Definisi Thalasemia................................................................................................................ 4
2.2 Etiologi Thalasemia................................................................................................................ 5
2.3 Tanda dan Gejala Thalasemia................................................................................................. 6
2.4 Patofisiologi Thalasemia......................................................................................................... 7
2.5 Asuhan Keperawatan Thalasemia...........................................................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1) Apa definisi dari thalasemia?
2) Apa saja etiologi thalasemia ?
3) Apa saja tanda dan gejala thalasemia ?
4) Bagaimana Patofisiologi dari thalasemia tersebut ?
5) Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Thalasemia ?
2.2 Etiologi
Thalasemia terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang
dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin sebagaimana mestinya. Apabila produksi
hemoglobin berkurang atau tidak ada,maka pasokan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsi tubuh tidak dapat terpenuhi, sehingga fungsi tubuh pun terganggu dan tidak mampu lagi
menjalankan aktivitasnya secara normal. Adapun etiologi dari thalasemia adalah faktor genetik
(herediter). Thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel
darah merah didalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek(kurang dari 100
hari).
Thalassemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara
resesif. ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin. Dimana terjadi kerusakan sel
darah merah di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100
hari). kerusakan tersebut karena hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia). Sebagian
besar penderita thalassemia terjadi karena factor turunan genetic pada sintesis hemoglobin yang
diturunkan oleh orang tua (Suriadi, 2006).
Sementara menurut Ngastiyah (2006) Penyebab kerusakan tersebut karena hemoglobin
yang tidak normal (hemoglobinopatia) dan kelainan hemoglobin ini karena adanya gangguan
pembentukan yang disebabkan oleh gangguan structural pembentukan hemoglobin (hemoglobin
abnormal) misalnya pada HbS, HbF, HbD dan sebagainya, selain itu gangguan jumlah (salah
satu/beberapa) rantai globin seperti pada thalassemia.
Ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam
pembentukan hemoglobin, disebabkan oleh sebuah gen cacat yang diturunkan. Untuk menderita
penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang
diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala
dari penyakit ini.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan berkurangnya suplai O2/ Na ke jaringan yang
ditandai dengan klien mengeluh lemas dan mudah lelah ketika beraktifitas.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologis
(anemia) yang ditandai dengan kulit bersisik kehitaman padabeberapa tempat.
3. Resiko pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hemokromatesis.
4. Resiko gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan hipoksia jaringan.
5. Resiko terhadap infeksi berhubungna dengan menurunnya imunitas
C. Intervensi Keperawatan
1. hemodinamik Intoleransi aktivitas berhubungan dengan berkurangnya suplai O2/ Na ke
jaringan Tujuan NOC : mentoleransi aktifitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan
dengan daya tahan. Intervensi NIC :
a) Pantau respon kardiorespiratori pasien (misalnya, takikardia, dipsnea, diaforesis,
pucat, tekanan dan frekuensi respirasi).
b) Batasi rangsangan lingkungan (seperti cahaya dan kebisingan) untuk
memfasilitasi relaksasi.
c) Ajarkan kepada pasien dan keluarga tentang teknik perawatan diri yang akan
meminimalkan konsumsi oksigen.
d) Kolaborasikan dengan ahli terapi okupasi.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologis
(anemia) yang ditandai dengan kulit bersisik kehitaman padabeberapa tempat. Tujuan
NOC : menunjukkan integritas jaringan yang baik Intervensi NIC :
a) Inspeksi adanya kemerahan, pembengkakan, tanda-tanda dehisensi, atau eviserasi
pada daerah insisi.
b) Lakukan pemijatan disekitar luka untuk merangang sirkulasi.
c) Ajarkan keluarga tentang tanda kerusakan kulit
d) Gunakan TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation) untuk peningkatan
penyembuhan luka.
3. Resiko pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hemokromatesis. Tujuan NOC :
menunjukkan pola pernapasan efektif Intervensi NIC :
a) Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi.
b) Posisikan pasien untuk mengoptimalkan pernapasan.
c) Informasikan kepada keluarga bahwa tidak boleh merokok diruangan
d) Rujuk kepada ahli terapi pernapasan untuk memastikan keadekuatan fungsi
ventilator mekanis
4. Resiko gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan hipoksia jaringan. Tujuan NOC
: mengoptimalkan tumbuh kembang pada anak Intervensi NIC :
a) Beri diet tinggi nutrisi yang seimbang
b) Pantau tingga dan berat badan gambarkan pada grafik pertumbuhan.
c) Dorong aktivitas yang sesuai dengan usia klien.
d) Konsultasikan dengan ahli gizi.
5. Resiko terhadap infeksi berhubungna dengan menurunnya imunitas. Tujuan NOC : faktor
resiko infeksi akan hilang dengan dibuktikan oleh keadekuatan status imun pasien
Intervensi NIC :
a) Pantau tanda/gejala infeksi.
b) Lakukan pemberian transfusi darah.
c) Ajarka kepada keluarga tanda/gejala infeksi dan kapan harus melaporkan kepusat
kesehatan.
d) Konsultasikan kepada dokter tentang pemberian transfusi darah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah talasemia, yang berasal dari kata yunani thalassa dan memiliki makna “laut”,
digunakan pada sejumlah kelainan darah bawaan yang ditandai defisiensi pada kecepatan
produksi rantai globin yang spesifik dalam Hb (Wong, 2009).
Semua thalasemia memiliki gejala yang mirip, tetapi beratnya bervariasi.Sebagian besar
penderita mengalami anemia yang ringan. Pada bentuk yang lebih berat, misalnya beta-
thalasemia mayor, bisa terjadi sakit kuning (jaundice), luka terbuka di kulit (ulkus, borok), batu
empedu dan pembesaran limpa
3.2 Saran
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan,
dan pengalaman serta menambah wawasan peneliti sendiri dalam melakukan pembelajaran
khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien anak dengan thalassemia. Hasil
penulisan makalah ini didapatkan bisa menjadi bahan acuan dan menjadi bahan pembandingan
dalam melakukan asuhan keperawatan anak dengan thalassemia dengan menggunakan SDKI,
SIKI dan SLKI.
Hasil penulisan makalah ini diharapkan menambah keluasan ilmu pengetahuan dalam
bidang keperawatan khususnya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien anak dengan
thalassemia sebagai acuan literature dalam melakukan penelitian pada klien anak dengan
thalasemia.
DAFTAR PUSTAKA
Rejeki, D. S. S., Nurhayati, N., Supriyanto, S., & Kartikasari, E. (2012). Studi
epidemiologi deskriptif talasemia. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
(National Public Health Journal), 7(3), 139-144.
Liansyah, T. M., & Herdata, H. N. (2018). Aspek Klinis dan Tatalaksana Thalasemia
pada Anak. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 1(1), 63-69.
Apsari, Nurliana. Cipta. (2016). Pendampingan Bagi Anak Penyandang Thalasemia Dan
Keluarganya. Share : Social Work Journal.
Arnis, Yuliastati. & Amelia. (2016). Keperawatan Anak. Jakarta Selatan: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Dona, Marnis, Ganis Indriati, dan Fathara Anis Nauli . (2018). Hubungan Tingkat
Pengetahuan dengan Kualitas Hidup Anak Thalasemia. Jurnal Keperawatan Sriwijaya.
PPNI. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI. ----. (2017). Standar Diagnosis keperawatan Indonesia
definisi dan Indikator Edisi I Cetakan III(Revisi). Jakarta: DPP PPNI. ----. (2018).
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta:
DPP PPNI.
Wiayaningsih, kartika sari. (2013). Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: CV.Trans info
Media.