Anda di halaman 1dari 15

EFEKTIFITAS TERAPI UAP AIR DAN MINYAK KAYU PUTIH TERHADAP

BERSIHAN JALAN NAPAS PADA ANAK USIA BALITA PADA PENDERITA


INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS DI PUSKESMAS LEYANGAN

ARTIKEL

Oleh

WAHYU FARHATUN NI’MAH


(010116A085)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

ARTIKEL

EFEKTIFITAS TERAPI UAP AIR DAN MINYAK KAYU PUTIH TERHADAP


BERSIHAN JALAN NAPAS PADA ANAK USIA BALITA PADA PENDERITA
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS DI PUSKESMAS LEYANGAN

Disusun oleh

WAHYU FARHATUN NI’MAH


NIM : 010116A085

Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing utama Skripsi Program Studi S1 Keperawatan

Universitas Ngudi Waluyo.

Ungaran, Februari 2020

Pembimbing Utama

Ns. Sukarno, S.Kep., M.Kep.


NIDN. 0624128204

2
EFEKTIFITAS TERAPI UAP AIR DAN MINYAK KAYU PUTIH TERHADAP
BERSIHAN JALAN NAPAS PADA ANAK USIA BALITA PADA PENDERITA
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS DI PUSKESMAS LEYANGAN

Wahyu Farhatun Ni’Mah1 Priyanto2 Sukarno2


Program S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan
Universitas Ngudi Waluyo Ungaran
Email :

ABSTRAK

Latar Belakang : Di Indonesia kasus ISPA menempati urutan kedua pasien rawat
jalan terbanyak. Penemuan kasus pneumonia pada balita di Puskesmas Leyangan yakni
sebanyak 268 kasus pada tahun 2018. ISPA secara khas timbul dengan hidung tersumbat dan
terus mengeluarkan sekret di hidung. Salah satu upaya untuk mengatasi hidung tersumbat
dapat dilakukan dengan pemberian obat secara dihirup. Tujuan penelitian mengetahui
perbandingan efektifitas antara terapi uap air dengan terapi uap air yang ditambahkan
minyak kayu putih terhadap bersihan jalan napas pada anak usia balita dengan ISPA di
Puskesmas Leyangan.
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau
quasy experiment dengan rancangan Non equivalent pretest-posttest two group design.
Populasi berdasarkan data penderita ISPA yang berada Puskesmas Leyangan Kabupaten
Semarang pada bulan Desember 2019 sebanyak 50 anak. Teknik sampling penelitian adalah
Accidental sampling dengan jumlah responden 50 anak. Instrumen penelitian menggunakan
lembar observasi bersihan jalan napas dan SOP inhalasi. Analisis data menggunakan uji man
whitney.
Hasil : Tidak ada perbedaan bersihan jalan napas sebelum dan sesudah diberikan
terapi inhalasi uap air (p=0,083). Ada perbedaan yang signifikan bersihan jalan napas
sebelum dan sesudah diberikan terapi inhalasi uap air dengan minyak kayu putih (p=0,002).
Terapi uap air yang ditambahkan minyak kayu putih lebih efektif terhadap bersihan jalan
napas pada anak usia balita dengan ISPA daripada terapi uap air di Puskesmas Leyangan
(p=0,035).
Saran : Orang tua responden dapat memberikan terapi inhalasi uap air dengan
minyak kayu putih untuk bersihan jalan napas pada anak usia balita dengan ISPA.
Kata kunci : Bersihan Jalan Nafas, Terapi Inhalasi Uap Air, Minyak Kayuputih
Kepustakaan : 27 pustaka (2009 – 2015)

3
ABSTRACT

Background: In Indonesia, ISPA cases ranks second most outpatients. The discovery
of cases of pneumonia in infants at Leyangan Health Center were as many as 268 cases in
2018. ARI typically arises with nasal congestion and continues to secrete secretions in the
nose. One effort to overcome nasal congestion can be done by administering the drug inhaled.
The purpose of this research is to know the effectiveness comparison between steam therapy
and steam therapy added by eucalyptus oil to clean the airway in children under five years old
with ISPA in Leyangan Health Center.
Method: The research design used was quasy experiment research with a Non
equivalent pretest-posttest two group design. Population based on data of ISPA sufferers in
Leyangan Health Center Semarang District in December 2019 were 50 children. Research
Accidental technique is total sampling with 50 respondents. The research instrument uses the
observation sheet of the airway cleansing and inhalation SOP. Data analysis using the
Whitney man test.
Results: There was no difference in airway clearance before and after water
inhalation therapy (p =0,083). There is a significant difference cleaning the airway before and
after the inhalation therapy of water vapor with eucalyptus oil (p = 0.002). Steam therapy
added with eucalyptus oil is more effective against airway clearance in preschool children
with ARI than steam therapy at Leyangan Health Center (p = 0.035).
Suggestion: Respondents' parents can provide inhalation therapy of water vapor with
eucalyptus oil to clear the airway in preschool children with ISPA.
Keywords: Airway clearance, Steam Inhalation Therapy, Kayuputih Oil
Literature: 27 librISPAes (2009 - 2015)

PENDAHULUAN Pemerintah telah merencanakan untuk


Latar Belakang menurunkannya hingga 3 per 1000 balita
Penyakit pernapasan diklasifikasikan pada tahun 2018. Akan tetapi,
berdasarkan etiologi, letak anatomis, sifat keberhasilannya bergantung pada
kronik penyakit, dan perubahan struktur banyaknya faktor resiko, terutama yang
serta fungsi. Tidak satu pun klasifikasi ini berhubungan dengan strategi baku
yang memuaskan. Pada kasus-kasus tertentu penatalaksanaan kasus, imunisasi, dan
penyebab etiologinya tidak diketahui, modifikasi faktor resiko.
sedangkan penyebab yang sama pada kasus- Infeksi saluran pernapasan akut
kasus lain dapat menyerang lokasi anatomi (ISPA) merupakan salah satu penyebab
yang berbeda dan menimbulkan akibat kematian tersering pada anak di negara
patofisiologis yang berbeda pula. Pada sedang berkembang. Infeksi saluran
beberapa gangguan pernapasan, kelainan pernapasan akut ini menyebabkan empat
ventilasi dapat menimbulkan bentuk dari 15 juta perkiraan kematian pada anak
campuran (misalnya, emfisema kronik yang berusia di bawah 5 tahun pada setiap
disertai pneumonia), sedangkan pada tahunnya. (Widjaja, 2009)
gangguan lain yang juga memengaruhi Umumnya penyakit infeksi saluran
pernapasan, fungsi ventilasi mungkin pernapasan akut biasanya ditandai dengan
normal (misalnya anemia atau pirau dari keluhan dan gejala yang ringan, namun
kanan ke kiri). seiring berjalannya waktu, keluhan dan
Di Indonesia kasus ISPA menempati gejala yang ringan tersebut bisa menjadi
urutan kedua dalam jumlah pasien rawat berat kalau tidak segera diatasi. Oleh sebab
jalan terbanyak. Hal ini menunjukkan angka itu, jika anak/bayi sudah menunjukkan
kesakitan akibat ISPA masih tinggi. gejala sakit ISPA, maka harus segera diobati

4
agar tidak menjadi berat yang bisa sel globet. Silia yang terdapat pada
menyebabkan gagal napas atau bahkan permukaannya epitel mempunyai fungsi
kematian. Gejala yang ringan biasanya yang penting. Gerakan silia yang teratur,
diawali dengan demam, batuk, hidung palut lendir di dalam kavum nasi akan
tersumbat dan sakit tenggorokan. didorong ke arah nasofaring. Demikian
Penemuan dan penanganan penderita mukosa mempunyai daya untuk
pneumonia pada balita di Jawa Tengah membersihkan dirinya sendiri dan juga
tahun 2018 sebesar (50,5%), menurun untuk mengeluarkan benda asing yang
dibandingkan capaian tahun 2017 yaitu masuk ke dalam rongga hidung.
(54,3%). Penemuan kasus pneumonia pada Penumpukan sekret merupakan suatu
balita di Kabupaten Semarang untuk setiap hasil produksi dari bronkus yang keluar
puskesmas beragam, ada yang tinggi dan bersama dengan batuk atau bersihan
ada yang rendah dan untuk data penemuan tenggorokan. Penumpukan sekret
penyakit pneumonia pada balita yang di menunjukkan adanya benda-benda asing
Puskesmas Leyangan yakni sebanyak 268 yang terdapat pada saluran pernapasan
kasus pada tahun 2018, pada tahun 2017 sehingga dapat mengganggu keluar dan
ditemukan sebanyak 274 kasus dan pada masuknya aliran udara. Sekret atau sputum
tahun 2016 ditemukan sebanyak 186 kasus adalah lendir yang dihasilkan karena adanya
pada balita. rangsangan pada membrane mukosa secara
Infeksi saluran pernapasan atas fisik, kimiawi maupun karena infeksi hal ini
secara klinis sering ditemukan sebagai menyebabkan proses pembersihan tidak
influensa. Kondisi ini ditandai oleh berjalan secara adekuat, sehingga mukus
inflamasi akut yang menyerang hidung, banyak tertimbun (Djojodibroto, 2012).
sinus paranasal, tenggorokan atau laring. Ketika seseorang mengalami suatu ancaman
Infeksi saluran pernapasan atas mempunyai yang nyata atau potensial pada status
kecenderungan meluas hingga trakhea dan pernapasan sehubungan dengan
bronkhi, kondisi dapat diperburuk oleh ketidakmampuan untuk batuk secara efektif
pneumonia. Infeksi saluran pernapasan atas maka dikatakan bersihan jalan nafas tidak
secara khas timbul dengan hidung tersumbat efektif (Juall & Carpenito 2014).
dan terus mengeluarkan sekret dari hidung. Bersihan jalan napas menunjukkan
Sakit tenggorok dan rasa tidak nyaman saat saluran pernapasan yang bebas dari sekresi
menelan, bersin, dan batuk nyaring dan maupun obstruksi dan bersihan jalan napas
kering adalah gejala yang umum. tidak efektif adalah terdapatnya benda asing
Rongga hidung dilapisi oleh mukosa seperti sekret pada saluran pernapasan
yang secara histologik dan fungsional dibagi sehingga menghambat saluran pernapasan.
atas mukosa pernapasan (mukosa Bersihan jalan napas tidak efektif
respiratori) dan mukosa penghidung merupakan suatu keadaan dimana seorang
(mukosa olfaktorius). Mukosa pernapasan individu mengalami suatu ancaman yang
terdapat pada sebagian besar rongga hidung nyata atau potensial pada status pernapasan
dan permukaannya dilapisi oleh epitel torak sehubungan dengan ketidakmampuan untuk
berlapis semu yang mempunyai silia dan batuk secara efektif (Juall & Carpenito
diantaranya terdapat sel-sel goblet. Pada 2014).
bagian yang lebih terkena aliran udara Salah satu upaya untuk mengatasi
mukosanya lebih tebal dan kadang-kadang hidung tersumbat dapat dilakukan dengan
terjadi metaplasia, menjadi sel epitel pemberian obat secara dihirup, obat dapat
mukosa. Dalam keadaan normal mukosa dihirup untuk menghasilkan efek lokal atau
berwarna merah muda dan selalu basah sistemik melalui saluran pernapasan dengan
karena diliputi oleh palut lendir (mucous menghirup menggunakan uap, nebulizer,
blanket) pada permukaannya. Palut lendir atau aerosol semprot (Gabrielle, 2013).
ini dihasilkan oleh kelenjar mukosa dan sel- Terapi inhalasi uap adalah pengobatan

2
efektif untuk mengatasi hidung tersumbat, terapi inhalasi uap panas dengan minyak
metode alami yang baik dengan uap dan kayu putih terhadap bersihan jalan nafas.
panas. (Ashley, 2013). Hasilnya menunjukkan mengenai adanya
Inhalasi uap (nebulizer) adalah perbedaan Bersihan Jalan Nafas sebelum
menghirup uap dengan atau tanpa obat dan sesudah melakukan terapi inhalasi uap
melalui saluran pernapasan bagian atas, panas dengan menggunakan minyak kayu
dalam hal ini merupakan tindakan untuk putih, sehingga dapat disimpulkan bahwa
membuat pernapasan lebih lega, sekret lebih intervensi berupa terapi inhalasi uap panas
encer dan mudah dikeluarkan, selaput lendir dengan menggunakan minyak kayu putih
pada saluran napas menjadi tetap lembab berpengaruh terhadap Bersihan Jalan Nafas
(Mubarak, Indarawati dan Susanto, 2015) pada pasien ISPA, yaitu terjadinya Bersihan
Minyak kayu putih diproduksi dari Jalan Nafas yang signifikan sesudah
daun tumbuhan Melaleuca leucadendra melakukan terapi inhalasi uap panas dengan
dengan kandungan terbesarnya adalah menggunakan minyak kayu putih.
eucalyptol (cineole). Hasil penelitian
tentang khasiat cineole menjelaskan bahwa METODE PENELITIAN
cineole memberikan efek mukolitik Desain penelitian yang digunakan
(mengencerkan dahak), bronchodilating adalah penelitian eksperimen semu atau
(melegakan pernafasan), anti inflamasi dan quasy experiment dengan rancangan Non
menurunkan rata-rata eksaserbasi kasus paru equivalent pretest-posttest two group
obstruktif kronis dengan baik seperti pada design. Peneliti dalam penelitian ini
kasus pasien dengan asma dan menentukan populasi berdasarkan data
rhinosinusitis. Selain itu efek penggunaan penderita ISPA yang berada Puskesmas
eucalyptus untuk terapi bronkhitis akut Leyangan Kabupaten Semarang pada
terukur dengan baik setelah penggunaan bulan Desember 2019 sebanyak 50 anak.
terapi selama empat hari. Nadjib dkk (2014) Teknik sampling accidental sampling
dalam penelitiannya menyebutkan terdapat Sampel penelitian sebanyak 16 responden
bukti yang menunjukkan bahwa uap minyak untuk setiap kelompok, sehingga jumlah
esensial dari Eucalyptus globulus efektif sampel dalam penelitian ini adalah 32
sebagai antibakteri dan layak orang. Teknik pengumpulan data dalam
dipertimbangkan penggunaannya dalam penelitian ini menggunakan lembar
pengobatan atau pencegahan pasien dengan observasi. Uji normalitas pada penelitian
infeksi saluran pernapasan di rumah sakit. ini menggunakan uji dari shapiro wilk . Uji
Menurut Dornish dkk dalam Zulnely, homogenitas ini varians menggunakan uji
Gusmailina dan Kusmiati (2015) levene. Uji wilcoxon dan man whitney.
menyebutkan bahwa minyak atsiri
eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai obat HASIL PENELITIAN
herbal diantaranya untuk mengurangi sesak A. Analisis Univariat
nafas karena flu atau asma dengan cara 1. Gambaran bersihan jalan napas
mengoleskan pada dada, mengobati sinus sebelum diberikan terapi uap air
dengan cara menghirup uap air hangat yang dengan pada anak usia balita dengan
telah diteteskan minyak eucalyptus serta ISPA di Puskesmas Leyangan.
melegakan hidung tersumbat dengan cara Tabel 4.1 Distribusi frekuensi bersihan
menghirup aroma minyak eucalyptus. jalan napas sebelum diberikan terapi uap
Penelitian yang dilakukan Irianto air pada anak usia balita dengan ISPA di
(2014) tentang terapi inhalasi uap panas Puskesmas Leyangan.
dengan minyak kayu putih terhadap Bersihan Jalan
F %
bersihan jalan nafas pada anak dengan ISPA Nafas
Tidak Efektif 16 100,0
di wilayah Puskesmas Kota Bambu Selatan,
Jumlah 16 100,0
bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh

3
Tabel 4.1 menunjukkan bersihan jalan Tabel 4.4 Distribusi frekuensi bersihan
napas sebelum diberikan terapi uap air jalan napas sesudah diberikan terapi uap
pada anak usia balita dengan ISPA di air dengan minyak kayu putih pada anak
Puskesmas Leyangan Kabupaten usia balita dengan ISPA di Puskesmas
Semarang tidak efektif sebanyak 16 Leyangan.
responden (100,0%). Bersihan Jalan Nafas F %
2. Gambaran bersihan jalan napas Tidak Efektif 6 37,5
Efektif 10 62,5
sebelum diberikan terapi uap air
Jumlah 16 100,0
dengan minyak kayu putih pada anak
usia balita dengan ISPA di Puskesmas
Tabel 4.4 menunjukkan bersihan jalan
Leyangan.
napas sesudah diberikan terapi uap air
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi bersihan
dengan minyak kayu putih selama 10
jalan napas sebelum diberikan terapi uap
menit pada anak usia balita dengan ISPA
air dengan minyak kayu putih pada anak
di Puskesmas Leyangan Kabupaten
usia balita dengan ISPA di Puskesmas
Semarang sebagian besar efektif sebanyak
Leyangan.
Bersihan Jalan Nafas F %
10 responden (62,5%) dan tidak efektif
Tidak Efektif 16 100,0 sebanyak 6 responden (37,5%).
Jumlah 16 100,0 B. Analisis Bivariat
1. Perbedaan bersihan jalan napas
Tabel 4.2 menunjukkan bersihan jalan sebelum dan sesudah diberikan terapi
napas sebelum diberikan terapi uap air inhalasi uap air pada anak usia balita
dengan minyak kayu putih pada anak usia dengan ISPA di Puskesmas Leyangan
balita dengan ISPA di Puskesmas Kabupaten Semarang
Leyangan Kabupaten Semarang tidak Tabel 4.5 Perbedaan bersihan jalan
efektif sebanyak 16 responden (100,0%). napas sebelum dan sesudah diberikan
3. Gambaran bersihan jalan napas terapi uap air pada balita dengan ISPA di
sesudah diberikan terapi uap air Puskesmas Leyangan Kabupaten
dengan pada anak usia balita dengan Semarang.
ISPA di Puskesmas Leyangan. Sebelum Sesudah p-
Kategori f % f % value
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi bersihan
jalan napas sesudah diberikan terapi uap Tidak 16 100,0 13 81,3 0,083
air pada anak usia balita dengan ISPA di Efektif
Puskesmas Leyangan. Efektif 0 100,0 3 18,8
Bersihan Jalan Nafas F %
Tidak Efektif 13 81,3 Tabel 4.5 menunjukkan bersihan jalan
Efektif 3 18,8 napas sebelum dan sesudah diberikan
Jumlah 16 100,0 terapi uap air selama 10 menit pada balita
dengan ISPA di Puskesmas Leyangan
Tabel 4.3 menunjukkan bersihan jalan Kabupaten Semarang dari 16 responden
napas sesudah diberikan terapi uap air (100,0%) tidak efektif setelah diberikan
selama 10 menit pada anak usia balita terapi uap air menjadi efektif sebanyak 3
dengan ISPA di Puskesmas Leyangan responden (18,8%). Hasil uji wilcoxon
Kabupaten Semarang sebagian besar tidak didapatkan nilai p=0.083 > (0,05) yang
efektif sebanyak 13 responden (81,3%) artinya tidak ada perbedaan bersihan jalan
dan efektif sebanyak 3 responden (18,8%). napas sebelum dan sesudah diberikan
4. Gambaran bersihan jalan napas terapi inhalasi uap air pada balita dengan
sesudah diberikan terapi uap air ISPA di Puskesmas Leyangan Kabupaten
dengan minyak kayu putih pada Semarang.
balita dengan ISPA di Puskesmas 2. Perbedaan bersihan jalan napas
Leyangan. sebelum dan sesudah diberikan terapi

4
inhalasi uap air dengan minyak kayu Selisih 0,44 0,10
putih pada anak usia balita dengan
ISPA di Puskesmas Leyangan Tabel 4.7 bersihan jalan napas pada
Kabupaten Semarang anak usia balita dengan ISPA di
Tabel 4.6 Perbedaan bersihan jalan Puskesmas Leyangan Kabupaten
napas sebelum dan sesudah diberikan Semarang antara terapi uap air dengan
terapi inhalasi uap air dengan minyak kayu terapi uap air yang ditambahkan minyak
putih pada anak usia balita dengan ISPA kayu putih selama 10 menit diperoleh
di Puskesmas Leyangan Kabupaten selisih nilai mean 2,72 dan standar deviasi
Semarang. 0,10. Hasil uji man whitney didapatkan
Sebelum Sesudah p- nilai p=0,035 < (0,05) sehingga dapat
Kategori value dikatakan terapi uap air yang ditambahkan
f % f %
Tidak 16 100,0 6 37,5 0,002
minyak kayu putih lebih efektif terhadap
Efektif bersihan jalan napas pada anak usia balita
Efektif 0 100,0 10 62,5 dengan ISPA daripada terapi uap air di
Tabel 4.6 menunjukkan bersihan jalan Puskesmas Leyangan.
napas sebelum dan sesudah diberikan .
terapi uap air dengan minyak kayu putih PEMBAHASAN
selama 10 menit pada anak usia balita A. Gambaran bersihan jalan napas
dengan ISPA di Puskesmas Leyangan sebelum diberikan terapi uap air pada
Kabupaten Semarang pada kelompok anak usia Balita dengan ISPA di
intervensi dari 16 responden (100,0%) Puskesmas Leyangan.
tidak efektif setelah diberikan inhalasi uap Hasil penelitian menunjukkan bersihan
air dengan minyak kayu putih menjadi jalan napas sebelum diberikan terapi uap
efektif sebanyak 10 responden (62,5%). air pada anak usia balita dengan ISPA di
Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai Puskesmas Leyangan Kabupaten
p=0.002 < (0,05) yang ada perbedaan Semarang tidak efektif sebanyak 16
bersihan jalan napas sebelum dan sesudah responden (100,0%). ISPA adalah
diberikan terapi inhalasi uap air dengan penyakit saluran pernapasan akut dengan
minyak kayu putih pada balita dengan perhatian khusus pada radang paru
ISPA di Puskesmas Leyangan Kabupaten (pneumonia), dan bukan penyakit telinga
Semarang. dan tenggorokan (Widoyono, 2011).
3. Perbandingan efektifitas antara terapi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
uap air dengan terapi uap air yang adalah penyakit saluran pernapasan atas
ditambahkan minyak kayu putih atau bawah, biasanya menular, yang dapat
terhadap bersihan jalan napas pada menimbulkan berbagai spektrum penyakit
anak usia balita dengan ISPA di yang berkisar dari penyakit tanpa gejala
Puskesmas Leyangan. atau infeksi ringan sampai penyakit yang
Tabel 4.7 Perbandingan efektifitas antara parah dan mematikan, tergantung pada
terapi uap air dengan terapi uap air yang patogen penyebabnya, faktor lingkungan,
ditambahkan minyak kayu putih terhadap dan faktor pejamu. (WHO, 2010).
bersihan jalan napas pada anak usia balita Seorang anak dinyatakan menderita
dengan ISPA di Puskesmas Leyangan ISPA ringan jika ditemukan gejala batuk,
Kelompok Mean SD Min- p- CIserak, yaitu anak bersuara parau pada
Max value waktu mengeluarkan suara (misalnya pada
Uap Air 1,62 0,50 1-2 0,035 1,35-
waktu berbicara atau menangis), pilek
dengan 1,89
minyak kayu
yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari
putih 1,18 0,40 1-2 hidung, panas atau demam, suhu badan
Uap Air lebih dari 37`C atau jika dahi anak diraba
0,97-
1,40
dengan punggung tangan terasa panas. Jika

5
anak menderita ISPA ringan maka Bersihan jalan nafas adalah
perawatan cukup dilakukan di rumah tidak ketidakmampuan untuk membersihkan
perlu dibawa ke dokter atau Puskesmas. Di sekresi/obstruksi dan saluran napas untuk
rumah dapat diberi obat penurun panas mempertahankan bersihan jalan napas.
yang dijual bebas di toko-toko atau Apotik Kebersihan jalan napas yang terhindar dari
tetapi jika dalam dua hari gejala belum sekret yang dinilai dari kemudahan
hilang, anak harus segera di bawa ke bernafas, frekuensi dan irama pernapasan,
dokter atau Puskesmas terdekat. pergerakan sputum keluar dari jalan napas,
Penanganan ISPA menggunakan uap pergerakan sumbatan keluar dari jalan
air memiliki sejumlah efek terapeutik yaitu napas (Nanda, 2018-2020).
mengencerkan lendir di saluran hidung dan C. Gambaran bersihan jalan napas
sinus serta di bawah saluran pernafasan. sesudah diberikan terapi uap air
Penguapan ini juga berguna sebagia dengan pada anak usia Balita dengan
ekspektoran alami dan penekan batuk. ISPA di Puskesmas Leyangan.
Cara kerja inhalasi adalah uap air masuk Hasil penelitian menunjukkan bersihan
ke dalam tubuh dengan mudah akan jalan napas sesudah diberikan terapi uap
melewati paru-paru dan dialirkan ke air selama 10 menit pada anak usia balita
pembuluh darah melalui alveoli. Efek dengan ISPA di Puskesmas Leyangan
terapi uap dapat meningkatkan konsumsi Kabupaten Semarang sebagian besar tidak
oksigen, denyut nadi meningkat dan dapat efektif sebanyak 13 responden (81,3%%)
terjadi pengeluaran cairan yang tidak dan efektif sebanyak 3 responden (18,8%).
diperlukan tubuh seperti mengencerkan Terapi inhalasi adalah pemberian obat
lendir yang menyumbat saluran secara langsung ke dalam saluran napas
pernafasan. melalui penghisapan (Potter & Perry,
B. Gambaran bersihan jalan napas 2010). Inhalasi sederhana berarti
sebelum diberikan terapi uap air memberikan obat dengan cara dihirup
dengan minyak kayu putih pada anak dalam bentuk uap ke dalam saluran
usia Balita dengan ISPA di Puskesmas pernapasan yang dilakukan dengan bahan
Leyangan. dan cara yang sederhana serta dapat
Hasil penelitian menunjukkan bersihan dilakukan dalam lingkungan masyarakat.
jalan napas sebelum diberikan terapi uap Steam Inhalation (Inhalasi Uap) adalah
air dengan minyak kayu putih pada anak menghirup uap hangat dari air mendidih
usia balita dengan ISPA di Puskesmas (Akhavani, 2011). Penguapan tersebut
Leyangan Kabupaten Semarang tidak menggunakan air panas dengan suhu 42`C-
efektif sebanyak 16 responden (100,0%). 44`C (Hendley, Abbott, Beasley &
Infeksi saluran pernapasan atas secara Gwaltney, 2010).
klinis sering ditemukan sebagai influensa. Uap dari air panas tersebut dapat
Kondisi ini ditandai oleh inflamasi akut bermanfaat sebagai terapi. Selain itu juga
yang menyerang hidung, sinus paranasal, uap air panas juga dapat membantu tubuh
tenggorokan atau laring. Infeksi saluran menghilangkan produk metabolisme yang
pernapasan atas mempunyai tidak bermanfaat bagi tubuh. Uap air panas
kecenderungan meluas hingga trakhea dan dapat membuka pori-pori, merangsang
bronkhi, kondisi dapat diperburuk oleh keluarnya keringat, membuat pembuluh
pneumonia. Infeksi saluran pernapasan darah melebar dan mengendurkan otot-otot
atas secara khas timbul dengan hidung (Horay, Harp, & Soetrisno, 2009). Adapun
tersumbat dan terus mengeluarkan sekret efek terapi uap menurut (Crinion, 2010)
dari hidung. Sakit tenggorok dan rasa tidak adalah dapat meningkatkan konsumsi
nyaman saat menelan, bersin, dan batuk oksigen, denyut jantung meningkat dan
nyaring dan kering adalah gejala yang dapat terjadi pengeluaran cairan yang tidak
umum. diperlukan tubuh seperti mengencerkan

6
lendir yang menyumbat saluran Salah satu upaya untuk mengatasi
pernapasan. hidung tersumbat dapat dilakukan dengan
Hasil penelitian berbeda dengan pemberian obat secara dihirup, obat dapat
penelitian terdahulu oleh Sutiyo (2017) dihirup untuk menghasilkan efek lokal
tentang penerapan terapi inhalasi untuk atau sistemik melalui saluran pernapasan
mengurangi sesak napas pada anak dengan dengan menghirup menggunakan uap,
bronkhopneumonia di ruang melati RSUD nebulizer, atau aerosol semprot (Gabrielle,
dr. Soedirman Kebumen yang menyatakan 2013). Terapi inhalasi uap adalah
setelah dilakukan penerapan terapi pengobatan efektif untuk mengatasi
inhalasi, terjadi penurunan RR dari 68 hidung tersumbat, metode alami yang baik
x/menit, suara nafas ronkhi, dan tidak ada dengan uap dan panas. (Ashley, 2013).
tarikan dinding dada kedalam. Minyak kayu putih diproduksi dari
Kesimpulan: Penerapan terapi inhalasi daun tumbuhan Melaleuca leucadendra
efektif untuk mengurangi sesak napas pada dengan kandungan terbesarnya adalah
anak. eucalyptol (cineole). Hasil penelitian
D. Gambaran bersihan jalan napas tentang khasiat cineole menjelaskan bahwa
sesudah diberikan terapi uap air cineole memberikan efek mukolitik
dengan minyak kayu putih pada anak (mengencerkan dahak), bronchodilating
usia Balita dengan ISPA di Puskesmas (melegakan pernafasan), anti inflamasi dan
Leyangan. menurunkan rata-rata eksaserbasi kasus
Hasil penelitian menunjukkan bersihan paru obstruktif kronis dengan baik seperti
jalan napas sesudah diberikan terapi uap pada kasus pasien dengan asma dan
air dengan minyak kayu putih selama 10 rhinosinusitis. Selain itu efek penggunaan
menit pada anak usia balita dengan ISPA eucalyptus untuk terapi bronkhitis akut
di Puskesmas Leyangan Kabupaten terukur dengan baik setelah penggunaan
Semarang sebagian besar efektif sebanyak terapi selama empat hari.
10 responden (62,5%) dan tidak efektif Hasil penelitian didukung penelitian
sebanyak 6 responden (37,5%). Menurut yang dilakukan Agustina (2017) tentang
Ariani (2009), tujuan tindakan terapi pemanfaatan minyak kayu putih
inhalasi antara lain membuat pernapasan (melaleuca leucadendra linn) sebagai
menjadi lega, mencegah peradangan di alternatif pencegahan ispa: studi etnografi
rongga samping hidung dan telinga, di pulau buru menyatakan hasil alam Pulau
relaksasi saluran pernapasan dengan Buru dari olahan daun Melaleuca
meredakan spasme bronkus, memudahkan leucadendra Linn berupa minyak kayu
pengeluaran dahak yang berada pada putih berpotensi untuk digunakan sebagai
saluran napas atas, meningkatkan fungsi alternatif pencegahan ISPA di Pulau Buru
pernapasan dan paru-paru dengan metode inhalasi. Kandungan utama
Bersihan jalan napas menunjukkan dari tanaman tersebut memiliki khasiat
saluran pernapasan yang bebas dari sekresi sebagai pengencer dahak, melegakan
maupun obstruksi dan bersihan jalan napas saluran pernafasan, anti inflamasi dan
tidak efektif adalah terdapatnya benda penekan batuk.
asing seperti sekret pada saluran E. Perbedaan bersihan jalan napas
pernapasan sehingga menghambat saluran sebelum dan sesudah diberikan terapi
pernapasan. Bersihan jalan napas tidak inhalasi uap air pada anak usia Balita
efektif merupakan suatu keadaan dimana dengan ISPA di Puskesmas Leyangan
seorang individu mengalami suatu Kabupaten Semarang
ancaman yang nyata atau potensial pada Hasil penelitian menunjukkan bersihan
status pernapasan sehubungan dengan jalan napas sebelum dan sesudah diberikan
ketidakmampuan untuk batuk secara terapi uap air selama 10 menit pada balita
efektif (Juall & Carpenito 2014). dengan ISPA di Puskesmas Leyangan

7
Kabupaten Semarang dari 16 responden air dengan minyak kayu putih menjadi
(100,0%) tidak efektif setelah diberikan efektif sebanyak 10 responden (62,5%).
terapi uap air menjadi efektif sebanyak 3 Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai
responden (18,8%). Hasil uji wilcoxon p=0.002 < (0,05) yang ada perbedaan
didapatkan nilai p=0.083 > (0,05) yang bersihan jalan napas sebelum dan sesudah
artinya tidak ada perbedaan bersihan jalan diberikan terapi inhalasi uap air dengan
napas sebelum dan sesudah diberikan minyak kayu putih pada Balita dengan
terapi inhalasi uap air pada balita dengan ISPA di Puskesmas Leyangan Kabupaten
ISPA di Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang.
Semarang. Minyak kayu putih diproduksi dari
Hasil penelitian didukung dengan daun tumbuhan Melaleuca leucadendra
penelitian terdahulu yang dilakukan dengan kandungan terbesarnya adalah
Nuraeni (2012) tentang pengaruh steam eucalyptol (cineole). Hasil penelitian
inhalation terhadap usaha bernafas pada tentang khasiat cineole menjelaskan bahwa
balita dengan pneumonia di Puskesmas cineole memberikan efek mukolitik
Kabupaten Subang Propinsi Jawa Barat (mengencerkan dahak), bronchodilating
dimana hasilnya menunjukkan adanya (melegakan pernafasan), anti inflamasi dan
perbedaan dan penurunan rerata frekuensi menurunkan rata-rata eksaserbasi kasus
nafas setelah dilakukan steam inhalation paru obstruktif kronis dengan baik seperti
tetapi tidak bermakna (p=>0,05) yang pada kasus pasien dengan asma dan
disebabkan karena pelaksanaan steam rhinosinusitis. Uap minyak esensial dari
inhalation hanya dilakukan satu kali Eucalyptus globulus efektif sebagai
sedangkan dalam referensi harus dilakukan antibakteri dan layak dipertimbangkan
sebanyak 4 kali sehari. penggunaannya dalam pengobatan atau
Menurut Ariani (2009), hal-hal yang pencegahan pasien dengan infeksi saluran
perlu diperhatikan dalam terapi inhalasi pernapasan (Nadjib, 2014).
uap air, antara lain respon klien setelah Menurut (Kusmiati, 2015)
dilakukan terapi inhalasi, terapi inhalasi menyebutkan bahwa minyak atsiri
tidak hanya dapat sebagai terapi untuk eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai
kenyamanan jalan napas tetapi juga dapat obat herbal diantaranya untuk mengurangi
mencegah pertumbuhan bakteri, apabila sesak nafas karena flu atau asma dengan
panas pengobatan uap menjadi terlalu cara mengoleskan pada dada, mengobati
intens, angkat handuk cukup lama untuk sinus dengan cara menghirup uap air
memungkinkan aliran udara dingin masuk. hangat yang telah diteteskan minyak
Lanjutkan pengobatan uap segera setelah eucalyptus serta melegakan hidung
dapat melakukannya dengan nyaman. tersumbat dengan cara menghirup aroma
F. Perbedaan bersihan jalan napas minyak eucalyptus. Kandungan utama dari
sebelum dan sesudah diberikan terapi tanaman tersebut memiliki khasiat sebagai
inhalasi uap air dengan minyak kayu pengencer dahak, melegakan saluran
putih pada anak usia Balita dengan pernapasan, anti inflamasi dan penekan
ISPA di Puskesmas Leyangan batuk.
Kabupaten Semarang Hasil penelitian menunjukkan bersihan
Hasil penelitian menunjukkan bersihan jalan napas pada anak usia balita dengan
jalan napas sebelum dan sesudah diberikan ISPA di Puskesmas Leyangan Kabupaten
terapi uap air dengan minyak kayu putih Semarang antara terapi uap air dengan
selama 10 menit pada anak usia balita terapi uap air yang ditambahkan minyak
dengan ISPA di Puskesmas Leyangan kayu putih selama 10 menit diperoleh
Kabupaten Semarang pada kelompok selisih nilai mean 2,72 dan standar deviasi
intervensi dari 16 responden (100,0%) 0,10. Hasil uji man whitney didapatkan
tidak efektif setelah diberikan inhalasi uap nilai p=0,035 < (0,05) sehingga dapat

8
dikatakan terapi uap air yang ditambahkan rumah responden atau pada puskesmas
minyak kayu putih lebih efektif terhadap Leyangan sehingga dimungkinkan ada
bersihan jalan napas pada anak usia balita panas yang terbuang di saat perjalanan.
dengan ISPA daripada terapi uap air di Guna mengantisipasi hal tersebut peneliti
Puskesmas Leyangan. membawa air mendidih tersebut dalam
Penelitian yang dilakukan Irianto tremos untuk air panas. Peneliti juga tidak
(2014) tentang terapi inhalasi uap panas menyamakan jarak antara air dengan
dengan minyak kayu putih terhadap wajah anak dimana hal tersebut juga
bersihan jalan nafas pada anak dengan mempengaruhi optimalisasi dalam
ISPA di wilayah Puskesmas Kota Bambu penyerapan uap air. Guna mengatasi hal
Selatan, bertujuan untuk mengidentifikasi tersebut peneliti memberikan handuk
pengaruh terapi inhalasi uap panas dengan diatas kepala dari anak sehingga
minyak kayu putih terhadap bersihan jalan diharapkan penyerapan uap air menjadi
nafas. Hasilnya menunjukkan mengenai optimal.
adanya perbedaan Bersihan Jalan Nafas Peneliti dalam pemilihan responden
sebelum dan sesudah melakukan terapi juga ada perbedaan antara intervensi 1 dan
inhalasi uap panas dengan menggunakan intervensi 2 dengan cara jika responden
minyak kayu putih, sehingga dapat mempunyai riwayat ISPA ringan peneliti
disimpulkan bahwa intervensi berupa memberikan intervensi berupa terapi uap
terapi inhalasi uap panas dengan air saja dan jika responden mempunyai
menggunakan minyak kayu putih riwayat ISPA sedang peneliti memberikan
berpengaruh terhadap Bersihan Jalan intervensi terapi uap air yang ditambahkan
Nafas pada pasien ISPA, yaitu terjadinya dengan minyak kayu putih.
Bersihan Jalan Nafas yang signifikan
sesudah melakukan terapi inhalasi uap SIMPULAN DAN SARAN
panas dengan menggunakan minyak kayu A. Simpulan
putih. 1. Bersihan jalan napas sebelum
Teridentifikasi bersihan jalan nafas diberikan terapi uap air pada anak
sesudah di lakukan terapi inhalasi uap usia Balita dengan ISPA di
panas dengan menggunakan minyak kayu Puskesmas Leyangan Kabupaten
putih pada pasien ispa terhadap frekuensi Semarang tidak efektif sebanyak
nafas yaitu rata rata penunrunan 19x/mnt, 16 responden (100,0%).
penurunan suara nafas vestikular, tidak 2. Bersihan jalan napas sebelum
adanya penumpukan secret dan tidak diberikan terapi uap air dengan
terlihat pengunaan otot bantu nafas. minyak kayu putih pada anak usia
Semakin sering dilakukan terapi inhalasi balita dengan ISPA di Puskesmas
uap panas dengan menggunakan minyak Leyangan Kabupaten Semarang
kayu putih maka akan menurun kan tidak efektif sebanyak 16
bersihan jalan nafas pada pasien infeksi responden (100,0%).
saluran pernafasan akut. Di tandai dengan 3. Bersihan jalan napas sesudah
batuk menghilang , tidak menggunakan diberikan terapi uap air pada anak
otot bantu dan suara nafas menjadi normal. usia balita dengan ISPA di
Keterbatasan Penelitian Puskesmas Leyangan Kabupaten
Hasil penelitian ini tidak lepas dari Semarang sebagian besar tidak
adanya keterbatasan dalam pelaksanaan efektif sebanyak 13 responden
penelitian. Beberapa keterbatasan yang (81,3%%) dan efektif sebanyak 3
dialami peneliti diantaranya peneliti responden (18,8%).
kesulitan untuk menjaga suhu air yang 4. Bersihan jalan napas sesudah
digunakan untuk penelitian dimana karena diberikan terapi uap air dengan
proses merebus air yang tidak berada di minyak kayu putih pada anak usia

9
balita dengan ISPA di Puskesmas
Leyangan Kabupaten Semarang DAFTAR PUSTAKA
sebagian besar efektif sebanyak 10
responden (62,5%) dan tidak Derlet. R.W. Chief. M.D. 2009. Influenza.
efektif sebanyak 6 responden Diunduh pada tanggal 26 januari
(37,5%). 2014 di
5. Tidak ada perbedaan bersihan jalan www.emedicine.medscape.com.
napas sebelum dan sesudah
diberikan terapi inhalasi uap air Firdaus. A. 02 Desember 2010. Diagnosis
pada anak usia balita dengan ISPA dan Penatalaksanaan Kegagalan
di Puskesmas Leyangan Kabupaten Napas pada Neonatus. Bagian
Semarang. Ilmu Kesehatan Anak FK
6. Ada perbedaan bersihan jalan UNPAD/RS Hasan Sadikin.
napas sebelum dan sesudah Bandung.
diberikan terapi inhalasi uap air
dengan minyak kayu putih pada Ditjen PP&PL. 2012. Modul Tatalaksana
anak usia balita dengan ISPA di Standar Pneumonia. Jakarta.
Puskesmas Leyangan Kabupaten
Semarang. Ditjen PP&PL. 2012. Pedoman
7. Terapi uap air yang ditambahkan Pengendalian Infeksi Saluran
minyak kayu putih lebih efektif Pernapasan Akut. Jakarta.
terhadap bersihan jalan napas pada
Kemenkes RI. 2015. Pedoman
anak usia balita dengan ISPA
Pengendalian Infeksi Saluran
daripada terapi uap air di
Pernapasan Akut. Jakarta :
Puskesmas Leyangan.
Kemenkes RI
B. Saran
1. Bagi Responden Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan
Orang tua responden dapat Indonesia Tahun 2018. Jakarta :
memberikan terapi inhalasi uap air Kemenkes RI
dengan minyak kayu putih untuk
bersihan jalan napas pada anak usia Rasmaliah. 2009. Infeksi Pernapasan Akut
balita dengan ISPA. (ISPA) dan penanggulangannya.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan dapat Universitas Sumatera Utara.
memilih terapi alternatif untuk Sumatera Utara.
membantu anak yang menderita
ISPA dengan memberikan inhalasi Tamba, 2009. Factor Resiko Infeksi
uap air dengan minyak kayu putih Respiratorik Akut Bawah di RSUP
untuk membersihkan jalan napas Dr Kariadi. Semarang. Tesis.
pada anak usia balita dengan ISPA
sehingga anak menjadi nyaman Badan Litbangkes. (2018). Laporan Hasil
pernafasannya. Riset Kesehatan Dasar
3. Bagi Peneliti Lain (RISKESDAS) Nasional 2018.
Peneliti lain dapat Depkes RI. Jakarta.
menggunakan penelitian ini
sebagai referensi penelitian sejenis Barry PW. 2008. In vitro comparison of
atau dapat meneliti terapi lain the amount ofsalbutamol available
dalam membersihkan jalan napas for inhalationfrom different
pada anak usia balita dengan ISPA. formulations used with different

10
spacer devices.Eur Respir J; Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan
10:1345-8 Anak dalam Kebidanan. Jakarta:
Trans Info Media
Dinar Ariasti l, Sri Aminingsih2,
Endrawati3. 2014. Pengaruh Mubarak, Indrawati dan Susanto. 2015.
Pemberian Fisoterapi Dada Buku 1 Ajar Ilmu Keperawatan
Terhadap Kebersihan Jalan Nafas Dasar. Jakarta : Salemba Medika.
Pada Pasien Ispa Di Desa Pucung
Eromoko Wonogiri. “KOSALA” Muttaqin. 2009. Buku Ajar Asuhan
JIK. Vol.2 No.2 Keperawatan Dengan Gangguan
Sistem Pernafasan. Jakarta :
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Salemba Medika.
Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Pernafasan. NANDA. 2017. Panduan Diagnosa
Jakarta: Salemba Medika Keperawatan. Jakarta: Prima
Medika
Nasution K, M. Azharry Rully Sjahrullah
KEB, Wibisana KA, Yassien MR, Potter & Perry. 2010. Volume 1 Buku Ajar
Ishak LM, Pratiwi L, et al. Infeksi fundamental keperawatan konsep.
saluran napas akut pada balita di Proses, dan praktik edisi 4. Jakarta:
daerah urban Jakarta. Sari EGC
Pediatri. 2009;11(4):223-8.
Prabu. 2009. Faktor Resiko Terjadinya
Song MR, Kim EK. Effects of eucalyptus ISPA.
aroma therapy on the allergic http://www.kesling.depkes.go.id/da
rhinitis of university students. ta Diakses tanggal 12 Agustus
Journal of Korean Biological 2019.
Nursing Science. 2014;16(4):300-
8. Sari. 2017. Hubungan Umur dan Jenis
Kelamin terhadap Kejadian Infeksi
Mason, R.J. et al. 2010, Murray and Saluran Pernapasan Akut pada
Nadels: Textbook of Respiratory Balita. An-Nadaa, Juni 2017, hal.
Medicine. 4th ed. Philadelphia: 26-30
Elsevier Saunders.
Syaifuddin. 2009. Anatomi Fisiologi.
Simon dan Schuster. 2013. Fundamental Jakarta: EGC
of Anatomy dan Physiology. 4th ed.
New jersey: Prentice Hall Inc. Proverawati, Atikah, Eni Rahmawati.
2012. Perilaku Hidup Bersih dan
Marini. 2011. Efektivitas Fisioterapi Dada Sehat (PHBS). Yogyakarta: Nuha
(Clapping) untuk Mengatasi Medika.
Masalah Bersihan Jalan Nafas
pada Anak dengan Rakhman. 2014. Buku Panduan Praktek
Bronkopneumonia di Ruang Anak Laboratorium (Ketrampilan Dasar
RSUD Dr. Moh. Soewandi Dalam Keperawatan 2).
Surabaya. Diakses dari Yogyakarta : De Publisher.
http://www.e-
jurnal.com/206/11/efektivitas- Riyadi, Sujono & Sukarmin. 2009. Asuhan
fisioterapi-dada-clapping.html Keperawatan pada Anak.
tanggal 5 Mei 2019 Yogyakarta: Graha Ilmu.

11
WHO. 2010. Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) Yang
Cenderung Menjadi Epidemi dan
Pandemi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Pedoman Interim
WHO. Alih Bahasa: Trust
Indonesia. Jakarta.

Wong, D. L. 2013. Pedoman Klinis


Keperawatan Pediatrik. Jakarta :
EGC

Rosina. 2012. Pengaruh Latihan Otot


Pernafasan Terhadap Ekspansi
Dada dan Paru Pada Pasien
PPOK di R.S.H. Adam Malik
Medan. Tesis. Jakarta : Universitas
Indonesia. Program Pasca Sarjana
Ilmu Keperawatan

Tanto. 2014. Kapita Selekta Kedokteran.


Jakarta: EGC.

12

Anda mungkin juga menyukai