Anda di halaman 1dari 30

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

KEPERAWATAN KELUARGA
Dosen Pembimbing : Akde Triyoga, S.Kep., Ns., MM

Disusn Oleh :
Septi Kristina Hariyanti
Nim : 01.2.17.00624

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS.BAPTIS KEDIRI PRODI KEPERAWATAN


STRATA I TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Format SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

STIKES RS. BAPTIS KEDIRI


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan :ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)


Sub Pokok Bahasan : ISPA
Sasaran :Keluarga Ny. S di RT. 06 RW. 07 Kelurahan Pojok Kecamatan
Mojoroto Kota Kediri
Hari/Tanggal : 03 Juni 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : Kediri

I. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan
nafas dalam menghadapi organisme asingyang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung,
tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru. Biasanya
menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun
II. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan tentang infeksi pada saluran pernafasan akut selama 30 menit,
maka keluargaNy.Emampu memahami mengenai penyakit ISPA serta mampu melakukan
penyuluhan kembali kepada masyarakat.
III. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan, maka diharapkankeluargamampu:
1. Melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit ISPA dengan cara:
1.1 Menyebutkan pengertian penyakit ISPA.
1.2 Menyebutkan penyebab timbulnya penyakit ISPA.
2. Melakukan deteksi dini terhadap anggota keluarga atau masyarakat yang terkena
penyakit ISPA.
2.1 Mengenal dan menyebutkan gejala bila anak terkena penyakit ISPA.
2.2 Mengenal dan menyebutkan tanda bahaya anak harus segera dibawa ke pusat
pelayanan kesehatan terdekat.
3. Melakukan tindakan pertolongan pertama terhadap anggota keluarga / masyarakat
yang terkena penyakit ISPA.
3.1 Menyebutkan tindakan – tindakan penting yang dapat dilakukan oleh ibu bila anak
terkena ISPA.
IV. Materi
1. Pengertian ISPA.
2. Penyebab ISPA.
3. Gejala atau tanda anak terkena ISPA
4. Tanda bahaya anak harus dibawa ke pusat pelayanan keseatan terdekat.
5. Nasehat bagi ibu bila anak terkena ISPA

V. Metode (ceramah, demonstrasi, lainnya)


1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab

VI. Media (leaflet, Lembar Bolak-balik, Poster, lainnya)


1. Leaflet ISPA
VII. Rencana Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Media
1 Pembukaan dalam 1. Perkenalan Mendengarkan dan lefleat
2. Menjelaskan tujuan
2’ menyimak
kegiatan

2 Penyajian dalam 10’ 1. Menggali Mendengarkan dan leaflet


pengetahuan ibu atau
menyimak
keluarga tentang
penyakit ISPA.
2. Menjelaskan
tentang:
a. Pengertian
ISPA.
b. Penyebab
ISPA.
c. Tanda dan
gejala anak
terkena ISPA.
d. Tanda
bahaya anak
harus segera
dibawa ke pusat
kesehatan
terdekat.
3. Memberi
kesempatan untuk
bertanya.
No Tahap Kegiatan Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Media
4. Menjelaskan
tentang:
a. Nasehat
bagi ibu bila anak
terkena ISPA.
b. Menjelaska
n alternatif
pengobatan
dengan
menggunakan
pengobatan
tradisional yaitu
dengan
menggunakan
larutan jeruk nipis
– kecap untuk
menaggulangi
gejala batuk pada
anak.

3 Penutup dalam 5’ 1. Menyimpulkan Mendengarkan dan


hasil penyuluhan.
menyimak
2. Evaluasi

VIII.Evaluasi
1. Prosedur:
a. Selama proses penyuluhan.
b. Setelah proses penyuluhan.
2. Bentuk tes : Subyektif, redemonstrasi
3. Jenis tes : Lisan
4. Macam pertanyaan :
c. Apa pengertian penyakit ISPA?
d. Apa penyebab ISPA?
e. Bagaimana tanda dan gejala anak terserang ISPA?
f. Bagaimanakah tanda bahaya anak harus dibawa segera ke pusat pelayanan
kesehatan?
g. Bagaimanakah pertolongan pertama yang harus dilakukan ibu pada anak
yang terserang ISPA?

IX. Daftar Pustaka


https://www.academia.edu/33284368/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_ISPA_Infeksi_Saluran
_Pernafasan_Atas

Mengetahui, Kediri, 03 Juni 2020


Pembimbing Keperawatan Keluarga Mahasiswa,

(...................................................) (Irena Siska Manalu)


STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
LEMBAR HEALTH EDUCATION (HE) / PENYULUHAN KESEHATAN

Diagnosa Keperawatan : ISPA Sasaran Penyuluhan : Keluarga Ny. S


Sub Pokok Bahasan : ISPA Hari/Tanggal : 03 Juni 2020
Tempat : Rumah Tn. A
NO TUJUAN INSTRUKSIONAL AVA/
UMUM KHUSUS RINCIAN MATERI EVALUASI
. METODE*
Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Pengertian Leaflet S: pasien mengatakan belum
penyuluhan kegiatan penyuluhan ISPA merupakan proses infeksi akut
sepenuhnya memahami dengan materi
diharapkan keluarga diharapkan Tn.L berlangsung selama 14 hari, yang disebabkan
Ny. S dapat dapat menjelaskan oleh mikroorganisme dan menyerang salah satu yang di sampaikan
memahami tentang kembali : bagian, dan atau lebih dari saluran napas
O: pasien tampak kebingungan
ISPA 1. Pengertian ISPA (Karna, 2006).
2. Tanda dan gejala A: masalah keperawatan belum
ISPA 2. Tanda dan gejala ISPA
teratasi
3. Penyebab a. Sering batuk
terjadinya ISPA b. Kesulitan bernafas P: intervensi dilanjurkan pertemuan
4. Cara penularan c. Sakit tenggorokan
selanjutnya
ISPA d. Pilek, demam
5. Pencegahan ISPA e. Sakit telinga, anak rewel
6. Perawatan ISPA f. Sakit Tenggorokan, Kehilangan nafsu makan
dirumah
7. Pemenuhan 3. Penyebab
kebutuhan nutrisi a. Bakteri atau virus
8. Hal yang perlu b. Faktor lingkungan rumah, (pencemaran udara
dilakukan dalam rumah, ventilasi rumah dan kepadatan
hunian rumah)
c. Asap pembakaran yang digunakan untuk
memasak. Dalam hal ini misalnya bahan bakar
kayu. Selain itu,
d. Asap rokok
4. Cara Penularan
a. Udara (Bersin, Ingus)
b. Melalui tangan yang dapat menjadi jalan
masuk bagi virus.

5. Pencegahan
a. Gizi
b. Keadaan Lingkungan
Pencegahan ISPA :
1) Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
2) Melakukan imunisasi
3) Menjaga kebersihan perorangan dan
lingkungan

6. Perawatan ISPA dirumah


a. Mengatasi panas (demam)
Pemberikan parasetamol atau dengan kompres
b. Mengatasi batuk
Dianjurkan memberikan obat yang aman yaitu
dengan ramuan tradisional (jeruk nipis ½
sendok teh dicampur dengan kecap atau madu
½ sendok teh, diberikan tiga kali sehari).
7. Pemenuhan Kebetuhan Nutrisi
a. Berikan makanan cukup gizi, sedikit tapi sering
b. Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang
mudah ditelan dan dicerna
c. Apabila pilek, bersihkan hidung untuk
mempermudah anak untuk makan
8. Hal yang perlu dilakukan
a. Bukalah jendela setiap hari agar udara segar
dapat masuk ke dalam kamar
b. Jaga kebersihan tempat tidur anak, ganti sprei
dan jemur kasur seminggu sekali
c. Kenakan anak pakaian yang bersih dan dengan
bahan yang menyerap keringat
d. Hindari penularan dengan mengurangi anak
kontak dengan anggota keluarga yang sakit
e. Berikan cukup pencahayaan untuk rumah
f. Beri anak makanan yang bergizi
g. Imunisasi anak denan lengkap
h. Segera ke sarana kesehatan apabila anak
menunjukkan gejala-gejala ISPA

Keterangan:
* AVA/ Metode disesuaikan dengan pada saat pemberian HE dapat berupa leaflet, lembar bolak-balik atau metode lain.

Mengetahui, Kediri, 03 Juni 2020


Pembimbing Keperawatan Keluarga Mahasiswa

(................................................) (Septi Kristina Hariyanti )


STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. PENGKAJIAN
1.1. Data Umum
1) Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2) Alamat :RT 01 RW 07 Kelurahan Bangsal
3) Pekerjaan : Wiraswasta
4) Pendidikan : SMA
5) Komposisi keluarga
Status Imunisasi * Ket
Hub
Jenis B POLI D Hepatitis Campak
No Nama dengan Umur Pendidikan
kelamin C O P
KK
G T
1 Tn. A L KK 50 Thn S1 - - - - - lupa
2 Ny. S P Istri 46 Thn SD - - - - - lupa
3 Nn. S P anak 21 Thn SMA - - - - - lupa
4 An. A P anak 11 Thn TK - - - - - lupa

Ket : * diisi dengan menambahkan tanda cek ()

6) Genogram :
: laki-laki

: Perempuan
: anggotakeluargasasaranasuhankeperawatan

7) Tipe Keluarga: Keluarga inti


8) Suku Bangsa:Indonesia/Jawa
9) Agama :Kristen
10) Status Sosial Ekonomi Keluarga: Kebutuhan keluarga dapat di penuhi dari Tn. A
11) Aktifitas Rekreasi Keluarga:
Keluarga mengatakan sudah tidak pernah bepergian ke tempat rekreasi atupun pergi ke
luar kota, untuk sarana rekreasi dan hiburan keluarga menonton acara TV.

1.2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini:
Keluarga dengan tahap melepas anak ke masyarakat yaitu Nn. S
2) Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi:
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Sedangkan tugas
keluarga yang belum dapat dicapai adalah dalam merawat kesehatan keluarga, dan
memodifikasi lingkungan.

3) Riwayat Keluarga Inti :


Tn. A menderita Bronkitis, sudah menjalani pengobatan dengan memanfaatkan sarana
kesehatan puskesmas dan rutin minum obat, tetapi belum bisa memodifikasi
lingkungan sehingga masih menyebabkan Tn. A batuk terus-menerus
4) Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Seluruh anggota keluarga tinggal di rumah Tn. A, anggota kleuarga tidak memiliki
riwayat penyakit
1.3. Lingkungan
1) Karakteristik Rumah :
1. Status rumah milik sendiri
2. Luas Rumah yang di tempati sebesar 8 x 10 m2, terdiri dari
3. Terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur
dan 1 kamar mandi. Bangunan rumah bersifat permanent dari batu bata dan di
plester. Lantai rumah terbuat dari tegel. Keadaan rumah cukup bersih, ada 2 kamar
yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang terkesan kotor dan terletak
di samping kamar Ny. S yang di pisahkan dengan tembok dan pintu yang tertutup
oleh kelambu dari kain, penerangan dan ventilasi cukup pada masing-masing kamar
dari jendela dan genteng kaca, untuk ruang tamu penerangan berasal dari jendela
kaca dan pintu rumah. Tempat pembuangan sampah diletakkan pada tempat
sampah plastik yang terbuka dan berada di dapur, untuk sampah yang berada di
halaman rumah Tn. A dan Ny. S selalu membakar, sampah rumah tangga juga
sering di bakar dengan alasan jumlahnya yang sedikit. Sumber air minum, mandi
dan cuci pakaian menggunakan menggunakan air tanah yang dialirkan dengan
pompa air. WC menggunakan septic tank yang terletak dibelakang rumah, jenis
WC yang digunakan leher angsa dan cemplung. Pembuangan limbah di buang di
tampungan tanpa penutup, ketika ditanya keluarga mengatakan karena yang tinggal
cuma 2 orang dan jumlah limbah yang dibuang cuma sedikit.

.1 Denah Rumah

11
10
9

8 6 5
7

3
4

2
1

Keterangan :
1 = Ruang Tamu
1 = Kamar Tidur (tidak dipakai)
2 = Kamar Tidur ( Ny. E)
3 = Ruang Keluarga
4 = Dapur
5 = Kamar Mandi / WC dengan leher angsa
6 = Kamar (tidak dipakai untuk gudang)
7 = Kamar (tidak dipakai untuk gudang)
8 = Kamar mandi / WC (cemplung)
9 = Tempat pembuangan limbah (terbuka)
10 = halaman belakang

.1 Karakteristik Lingkungan :
Tetanga Tn. A umumnya berasal dari desa yang sama apabila ada waktu luang Tn. A
berkunjung ke tetangga sebelah kanan (barat rumah).

1.2 Mobilitas Geografis Keluarga :


Keluarga sudah lebih dari 20 tahun tinggal di rumah tersebut dan tidak pernah pindah
dari rumah tersebut.

1.3 Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat :


Tn. E juga rajin untuk mengikuti sholat jum.at di masjid Tn. A dapat bersosialisasi
dengan warga yang lain. Kegiatan pengkajian yang sering di ikuti oleh Tn. A di ikuti
bila tempat pengajian dapat di jangkau dengan jalan kaki dan dekat dengan tempat
tinggalnya.

1.4 Sistem Pendukung Keluarga :


Selam sakit ini Tn. A asirin berusaha untuk merawat dirinya sendiri bersama dengan
istrinya dan anaknya.

1.4. Struktur Keluarga


1) Pola Komunikasi:
Dalam keluarga Tn. A menerapkan komunikasi terbuka, bila terdapat masalah atau
ada hal yang perlu di bicarakan Tn. A selalu membicarakan bersama dengan istrinya,
dalam komunikasi di rumah Tn. A dengan istrinya menggunakan bahasa Jawa.
Kumunikasi terbuka juga kepada anak-anaknya.

2) Struktur Kekuatan Keluarga :


Pengambilan keputusan dilakukan oleh Tn. A dengan cara musyawarah.

3) Struktur Peran (Formal Dan Informal)


a. Tn. A sebagai kepala keluarga, meskipun sebagai kepala keluarga Tn. A tidak selalu
mengambil keputusan terhadap hal-hal yang di hadapi Tn. A selalu membicarakan
dengan istrinya meskipun keputusan akhirnya lebih banyak keutusan diambil oleh
Tn. A
b. Ny. S sebagai ibu rumah tangga selama ini Ny. S yang mengurus dan mengatur
kebutuhan, dalam pengambilan keputusan Ny. S ikut berperan dalam pengambilan
keputusan dan mendukung setiap keputusan yang diambil oleh Tn. A
c. Nn.S sebagai anak membantu ibu dalam mengurus rumah tangga dan membantu
Tn.L mencari nafkah dengan bekerja di Agro pertanian
d. An. A sebagai anak belajar dibangku SD untuk membanggakan orangtua, dan
mematuhi aturan yang dibuat Tn. A

4) Nilai Dan Norma Keluarga :


5) Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai agama dan
adat istiadat jawa yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya. keluarga
berpendapat penyakit yang dialami Tn. A sudah menjadi takdir dari Tn. A dan
dengan pengobatan dari puskesmas akan menyembuhkan penyakit yang dialami Tn.
A

1.5. Fungsi Keluarga


1) Fungsi Afektif
Tn. A dan Ny. S merupakan pasangan yang rukun dan selalu menjunjung tinggi
musyawarah dalam mengambil keputusan, hal ini juga didukung oleh pendapat dari
anak-anaknya. Menurut Tn. W tetangganya Tn. A merupakan orang tua yang sukses
yang telah membesarkan anak-anaknya
2) Fungsi Sosial
Tn. A dan Ny. S rutin mengikuti pengajian, dan ketika bulan puasa mereka sering
melakukan sholat tharawih di musola RW setempat

3) Fungsi Perawatan Keluarga


a. Kemampuan untuk mengenal masalah
Keluarga mengatakan mengerti tentang penyakit yang dialaminya sekarang, dan
tanda dan gejala, tapi tidak mengerti tentang penyebab, keluarga mengerti tentang
dampak dari penyakit yang dialami sekarang bila tidak menjalani pengobatan yang
dilakukan.

b. Kemampuan untuk mengambil keputusan


Keluarga mengetahui bahwa penyakit yang dialaminya sekarang merupakan
penyakit yang serius, berdasarkan usia Tn. A. Keluarga dan pasien mengunakan
fasilitas puskesmas apabila keadan kesehatanya sedang terganggu.

c. Kemampuan untuk merawat anggota keluarga yang sakit


Keluarga belum memahami sepenuhnya bagaimana cara merawat keluarga yang
sakit
d. Kemampuan memelihara/memodifikasi lingkungan
Keluarga sudah bisa memelihara/memodifikasi lingkungan
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Pasien dan anak-anaknya sudah memanfaatkan failitas Rumah Sakit, dan
mempercayakan kesehatanya di sana.

4) Fungsi Reproduksi :
Tn. A dan Ny. S melakukan KB, Ny. S menggunakan KB Suntik.

1.6. Stress Dan Koping Keluarga


1) Stress Jangka Panjang Dan Jangka Pendek
Keluarga ketika awal diketahuinya penyakit yang dialami ini merasa sangat sedih
dan berusaha untuk mencari fasilitas kesehatan yang lain untuk mencari jawaban
yang lain atas penyakit yang dialami sekarang.

2) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor


Sekarang keluarga sudah mengambil keputusan terhadap penyakit dan masalah yang
diderita oleh Tn. A, dan keputusan ini diambil atas dasar kesepakatan bersama.

3) Strategi Koping Yang Digunakan


- Anak-anak Tn. A memperhatikan kesehatannya
- Mengajurkan Tn. A untuk pergi ke puskesmas
- Keluarga Tn. A mencari sarana kesehatan yang lain (alternatif) untuk memperbaiki
kondisinya

4) Strategi Adaptasi Disfungsional


Tn. A dan keluarga ingin mengetahui bagaimana cara memodifikasi lingkungan
untuk menghindari batuk terus-menerus dan bagaimana cara merawat anggota
keluarga yang sakit dengan benar.

1.7. Pemeriksaan Fisik


NO NAMA ANGGOTA KELUARGA HASIL TTD
1 Tn. A S : 36.8
P : 24 x/menit
N : 80 x/menit
TD : 130/80 mmHg
BB : 50 Kg

2 Ny. S S : 37.2
P : 84 x/menit
N : 22 x/menit
TD : 140/80
BB : 60 Kg

3 Nn. S S : 36.5
P : 80 x/menit
N : 20 x/menit
TD : 120/80 mmHg
BB : 50 Kg
4 An. A S : 36
P : 88 x/menit
N : 24 x/menit
TD : 100/80 mmHg
BB : 38 Kg
5
NO NAMA ANGGOTA KELUARGA HASIL TTD

1.8. Harapan Keluarga


Tn. A dan keluarga berharap keadaan yang dialaminya semakin lama semakin baik, dan dapat
menjalani kehidupan dengan keadaan yang lebih baik.

Kediri, 03 Juni 2020


Mahasiswa

(Septi Kristina Hariyanti)

2.1 Analisa data


no Data Masalah Penyebab
1 Subjektif Kurangnya Ketidak mampuan
 Tn. A mengatakan pengetahuan/informasi keluarga untuk
mengenai penanganan mendapatkan informasi
batuk,pilek selama 5 mencegah ISPA terutama mengenai penyakit ISPA
hari disertai demam dan yang berkaitan dengan dan penanganannya
kegiatan sehari-hari
sakit tenggorokan
 Tn. A juga bertanya
tentang pola makanan
yang benar untuk orang
ISPA
Data objektif
 Tensi Tn. LTD :130/80,
Nadi 80x/mnt, RR : 24
x/menit, S : 36.8
 Mempunyai riwayat
ISPA sejak 1 tahun
 Tn. A tampak sering
bertanya pola makanan
yang benar untuk orang
ISPA
 Tn. A bertanya tentang
menu sehat untuk ISPA
2 Data subjektif Risiko terjadi serangan Ketidakmampuan
 Tn A mengatakan berulang pada Tn. A memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat
sering batuk dan sakit
tenggorokkan
Objektif
 Riwayat ISPA sejak 1
tahun
 Tensi Ny. S 140/80,
Nadi 80x/mnt RR : 24
X/menit,

2.2 Perumusan Diagnosa Keperawatan


1) Kurangnya pengetahuan/informasi mengenai penanganan dini mencegah ISPA
terutama yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari Berhubungan dengan Ketidak
mampuan keluarga untuk mendapatkan informasi mengenai penyakit ISPA dan
penanganannya
2) Risiko terjadi serangan berulang pada Tn. A berhubungan dengan Ketidakmampuan
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat
2.3 Skala prioritas masalah keperawatan keluarga
1) Dx. Kurangnya pengetahuan/informasi mengenai penanganan dini mencegah ISPA terutama
yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari sehubungan Ketidak mampuan keluarga untuk
mendapatkan informasi mengenai penyakit ISPA dan penanganannya
No Kriteria Skala Bobot Score pembenaran
1 Sifat masalah 3 1 3/3 x1 = 1 Tidak/kurang sehat
 Tidak/kurang sehat

2 Kemungkinan masalah 1 2 1/2 x 2 = 1 Ada keinginan dari


dapat diubah keluarga untuk mematuhi
 Mudah pantangan-pantangan yang
harus dihindari

3 Potensial masalah 2 3 2/3 x 1 = 2/3 Terjadinya penyakit


dapat dicegah diakibatkan ketidak tahuan
 Tinggi akan hal-hal yang tidak
dianjurkan dilakukan

Keluarga menyadari
4 2 1 2/2 x 1 = 1 keluhan ini sangat
Menonjolnya masalah menggangu
 Masalah berat,
harus segera
ditangani
score = 3 2/3

2) Risiko terjadi serangan berulang pada Tn. A berhubungan dengan Ketidakmampuan


memutuskan tindakan kesehatan yang tepat

No Kriteria Skal Bobot Score pembenaran


a
1 Sifat masalah 2 1 2/3 x1 = 2/3 Ancaman kesehatan
 Ancaman
kesehatan 2/2 x 2 = 2
2 2 2 Ada keinginantahuan keluarga
Kemungkinan untuk menghindari faktor
masalah dapat diubah pencentus yang dapat terjadinya
 Hanya sebagian ISPA
2/3x 1 = 2/3
3 2 1 Adanya keinginan dari keluarga
Potensial masalah untuk mencoba menghindari hal-
dapat dicegah hal yang disarankan untuk
 cukup 0/1 x 1 = 0 dituruti
4
Menonjolnya 0 1 Keluarga tidak mampu
masalah memutuskan tindakan kesehatan
 masalah tidak yang tepat

dirasakan
score = 3
1/3

2.4 Prioritas Diagnosa Keperawatan Kelaraga


1) Kurangnya pengetahuan/informasi mengenai penanganan dini mencegah ISPA
terutama yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari Berhubungan dengan Ketidak
mampuan keluarga untuk mendapatkan informasi mengenai penyakit ISPA dan
penanganannya
2) Risiko terjadi serangan berulang pada Tn A berhubungan dengan Ketidak mampuan
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Tn

Diagnosa TUJUAN Kriteria Standart Intervensi


1. Dx. Kurangnya 1. Tujuan Umum 1. Pengetahuan Keluarga dapat memahami 1. Kaji pengetahuan keluarga
pengetahuan/informasi tentang ISPA
Stelah dilakukan 2. Diskusikan dengan keluarga tentang
mengenai penanganan Keputusan keluarga untuk
indakan 2. Sikap
dini mencegah ISPA meningkatkan pengertian ISPA
keperawatan
terutama yang berkaitan statuskesehatan
keluarga dapat 3. Diskusikan dengan keluarga tentang
dengan kegiatan sehari- Menjaga diit ISPA yang
memahami tentang
hari sehubungan Perilaku benar penyebab ISPA
ISPA
Ketidak mampuan
2. Tujuan Khusus 4. Diskusikan dengan keluarga tentang
keluarga untuk
mendapatkan informasi 1) Menyebutkan tanda& gejala keluhan ISPA
mengenai penyakit
pengertian ISPA 5. Diskusikan dengan keluarga tentang
ISPA dan
penanganannya 2) Menyebutkan Cara penceahan ISPA
tanda dan gejala 6. Diskusikan dengan keluarga tentang
ISPA diit ISPA yang benar
3) Menyebutkan cara
pencegahan ISPA
2. Risiko terjadi Tujuan Umum Pengetahuan Keluarga dapat memahai 1. Anjurkan px rutin kontrol
serangan manfaat kontrol rutin
Setelah dilakukan 2. Anjurkan px mengurangi
berulang pada
tidakan keperawatan
Tn. A Sikap Keputusan keluarga untuk aktifits bila pusing
tekanan darah dapat
berhubungan meningkatkan status
terkontrol 3. Anjurkan px untuk rutin
dengan kesehatan
Tujuan Kusus
Ketidakmampua minum obat
n memutuskan 1) Pxrutin kontrol ke Perilaku Px rutin kontrol ke
4. Anjurkan px untuk rutin
tindakan Puskesmas
sarana kesehatan 4.
kesehatan yang olahraga
tepat 2) TD normal 130/80
5. Anjurkan px untuk mengatur
mmHg
pola makan
Px minum obat rutin
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Kep. Keluarga Hari/Tanggal Implementasi Tanda Tangan


1 Dx. Kurangnya Rabu, 1. Mengkaji pengetahuan keluarga
pengetahuan/informasi 10 – 06 – 2020
2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian
mengenai penanganan dini
mencegah ISPA terutama ISPA
yang berkaitan dengan
3. Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab
kegiatan sehari-hari
sehubungan Ketidak ISPA
mampuan keluarga untuk
4. Mendiskusikan dengan keluarga tentang tanda&
mendapatkan informasi
mengenai penyakit ISPA dan gejala keluhan ISPA
penanganannya
5. endiskusikan dengan keluarga tentang Cara
penceahan ISPA
6. Mendiskusikan dengan keluarga tentang diit ISPA
yang benar
No Diagnosa Kep. Keluarga Hari/Tanggal Implementasi Tanda Tangan
2 Risiko terjadi serangan Rabu 1. Mengnjurkan px rutin kontrol
berulang pada Tn. A 10 – 06 – 2020
2. Menganjurkan px untuk rutin minum obat
berhubungan dengan
Ketidakmampuan 3. menganjarkan px senam tangan
memutuskan tindakan
4. Mengnjurkan px untuk mengatur pola makan
kesehatan yang tepat
kesehatan

kesakitan penyakit menular, salah


satunya ialah ISPA.
Oleh:
ISPA Septi Kristina Hariyanti
APA ITU ISPA?
(INFEKSI SALURAN NAFAS
AKUT) ISPA merupakan proses infeksi
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI PRODI akut berlangsung selama 14 hari, yang
MENGENAL ISPA KEPERAWATAN STRATA 1
disebabkan oleh mikroorganisme dan
TAHUN AKADEMI
2020/2021 menyerang salah satu bagian, dan atau
lebih dari saluran napas (Karna, 2006).

MENGENAL ISPA TANDA DAN GEJALA


a. Anak sering batuk
Terciptanya lingkungan yang sehat dan
b. Kesulitan bernafas
juga sangat erat kaitannya dengan angka
c. Sakit tenggorokan b. Melalui tangan yang dapat menjadi PERAWATAN ISPA DI RUMAH
jalan masuk bagi virus. 1) Mengatasipanas (demam)
d. Pilek, demam
Pemberikanparasetamolataudenganko
e. Sakit telinga, anak rewel mpres
2) Mengatasibatuk
f. Sakit Tenggorokan, Kehilangan
Dianjurkanmemberikanobat yang
nafsu makan amanyaitudenganramuantradisional
(jeruknipis ½
sendoktehdicampurdengankecapataum
adu ½ sendokteh, diberikantiga kali
PENYEBAB
sehari).

a. B
akteri atau virus
b. F
PENCEGAHAN ISPA
aktor lingkungan rumah, (pencemaran
Hal yang penting
udara dalam rumah, ventilasi rumah
1. G
dan kepadatan hunian rumah)
izi
c. A
2. K
sap pembakaran yang digunakan
eadaanLingkungan
untuk memasak. Dalam hal ini
Pencegahan ISPA :
misalnya bahan bakar kayu. Selain itu,
d. A 1. Menjaga keadaan gizi
sap rokok agar tetap baik
2. Melakukan imunisasi
PEMENUHAN KEBUTUHAN
3. Menjaga kebersihan perorangan NUTRISI
dan lingkungan
CARA PENULARAN 1. Berikan makanan
cukup gizi, sedikit tapi sering
a. Udara (Bersin, Ingus)
KEDOKTER ATAU PETUGAS
2. Memberikan
KESEHATAN TERDEKAT”
makanan dalam bentuk lunak yang
mudah ditelan dan di cerna
3. Apabila pilek,
bersihkan hidung untuk
mempermudah anak untuk makan

Hal Penting Lain yang Harus


Dilakukan oleh Ibu adalah :

a.
segar dapat masuk kedalam kamar
b.
ganti sprei dan jemur kasur
seminggu sekali
c.
dan dengan bahan yang menyerap
keringat
d.
mengurangi anak kontak dengan
anggota keluarga yang sakit
e.
rumah
f.
g.
h. “APABILA SELAMA
anak menunjukkan gejala-gejala PERAWATAN DIRUMAH
ISPA KEADAAN MEMBURUK MAKA
DIANJURKAN MEMBAWA
ISPA
(INFEKSI SALURAN NAFAS AKUT)

MENGENAL ISPA

Oleh:
Septi Kristina Hariyanti

STIKES RS. BAPTIS KEDIRI PRODI KEPERAWATAN STRATA 1


TAHUN AKADEMI
2020/2021
MENGENAL ISPA

Terciptanya lingkungan yang sehat dan juga sangat erat kaitannya dengan angka kesakitan
penyakit menular, salah satunya ialah ISPA.

APA ITU ISPA?

ISPA merupakan proses infeksi akut berlangsung selama 14 hari, yang disebabkan oleh
mikroorganisme dan menyerang salah satu bagian, dan atau lebih dari saluran napas (Karna,
2006).

PENYEBAB
a. Bakteri atau virus
b. Faktor lingkungan rumah, (pencemaran udara dalam rumah, ventilasi rumah dan kepadatan hunian
rumah)
c. Asap pembakaran yang digunakan untuk memasak. Dalam hal ini misalnya bahan bakar kayu. Selain
itu
d. Asap rokok

CARA PENULARAN

a. Udara (Bersin, Ingus)


b. Melalui tangan yang dapat menjadi jalan masuk bagi virus.

PENCEGAHAN ISPA
Hal yang penting :
1. Gizi
2. KeadaanLingkungan

Pencegahan ISPA :
4. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
5. Melakukan imunisasi
6. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan

PERAWATAN ISPA DI RUMAH


1.Mengatasi panas (demam) : Memberikan parasetamol atau dengan kompres
2.Mengatasi batuk : Dianjurkan memberikan obat yang aman yaitu dengan ramuan
tradisional (jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok
teh, diberikan tiga kali sehari).

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


1. Berikan makanan cukup gizi, sedikit tapi sering
2. Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan di
cerna
3. Apabila pilek, bersihkan hidung untuk mempermudah anak untuk makan
4.

Hal Penting Lain yang Harus Dilakukan oleh Ibu adalah :

a. Bukalah jendela setiap hari agar udara segar dapat masuk kedalam kamar
b. Jaga kebersihan tempat tidur anak, ganti sprei dan jemur kasur seminggu sekali
c. Kenakan anak pakaian yang bersih dan dengan bahan yang menyerap keringat
d. Hindari penularan dengan mengurangi anak kontak dengan anggota keluarga yang
sakit
e. Berikan cukup pencahayaan untuk rumah
f. Beri anak makanan yang bergizi
g. Imunisasi anak dengan lengkap
h. Segera ke sarana kesehatan apabila anak menunjukkan gejala-gejala ISPA
“APABILA SELAMA PERAWATAN DIRUMAH KEADAAN MEMBURUK
MAKA DIANJURKAN MEMBAWA KEDOKTER ATAU PETUGAS
KESEHATAN TERDEKAT”

Anda mungkin juga menyukai