Dosen Pengampu:
Ns. Bayu Azhar, M.Kep
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Annisa Dwi Maharani (20301011)
Cikha Oktaviandra (20301013)
Indy Syalsabilla (20301018)
Muthia Indah Miranti (20301021)
Suci Indah Putri (20301032)
Puji dan syukur kehadiran Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya.Sehingga, makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini sebagai
salah satu tugas kelompok mata kuliah bahasa Keperawatan Dasar II yang berjudul “ Pengukuran
Tanda-Tanda Vital (TTV)”. Banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam menyelesaikan
makalahini.Atas dukungan dari dosen pengampu Keperawatan Dasar II yaitu bapak Ns. Bayu
Azhar, M.Kep.di STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU serta dukungan orang tua dan
teman – teman hambatan serta kesulitan dapat teratasi. Sehingga makalah ini dapat terwujud
walaupun sederhana.Saya ucapkan banyak terima kasih. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritikan dari para pembaca sangat di
perlukan sebagai motivasi agar saya bisa menulis dengan lebih bagus lagi. Dan bermanfaat bagi
pembaca serta dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan
prestasi yang akan mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
ii
BAB III PENUTUP......................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pemeriksaan tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan sistem yang ada di dalam
tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan
darah. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam keadaan sakit atau kelelahan.
Perubahan tersebut merupakan indikator adanya gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda
vital dilakukan pada saat pertama kali Anda datang ke fasilitas kesehatan untuk
mendapatkan perawatan medis. Apabila Anda dicurigai sedang menderita kondisi medis
yang serius, maka tanda vital akan dipantau secara berulang dan terus dilakukan evalauasi
untuk menilai perkembangan penyakit. Rrosedur ini akan terus dilakukan sampai nilai TTV
kembali normal.
1
- Untuk mengetahui pernafasan dan menghitung pernafasan.
- Untuk mengetahui tiga tahap proses pernafasan.
- Untuk mengetahui pengaturan pernafasan.
- Untuk mengetahui macam-macam pemeriksaan pernafasan.
- Untuk mengetahui tekanan darah dan mengukur tekanan darah.
- Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tekanan darah.
- Untuk mengetahui faktor yang mengontrol tekanan darah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas dari
toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu yang disebut titik tetap (set point).
4
berupa kontriksi atau dilatasi pembuluh darah di permukaan kulit dan juga dapat berspon
menggigil atau berkeringat.
Dengan demikian hipotalamus dapat dianggap sebagai thermostart yang berfungsi
meningkatkan dan menurunkan suhu tubuh. Apabila informasi dari reseftor panas yang
berasal dari bagian tubuh menunjukkan adanya peningkatan suhu dari yang semestinya,
maka akan dibangkitkan infuls eferen dari bagian anterior hipotalamus yang akan
mengaktifkan mekanisme pembuangan panas. Mekanisme ini dilakukan dengan
terbentuknya vasodilatasi pembuluh darah ke kulit dan mengaktifkan kelenjar keringat.
Apabila diinformasi oleh reseftor panas terdapat penurunan suhu tubuh, maka mekanisme
penyimpanan panas akan aktif. Selanjutnya diikuti dengan terjadinya vasokontriksi
pembuluh darah ke kulit dan tubuh menggigil.
5
yang dimulai dari NODESSINOURI atau NODUS SINOS ATRIAL yang merupakan
bagian atasserambi kanan jantung.Salah satu indikator kesehatan jantung adalahterjadinya
peningkatan denyut nadi pada saat beristirahat.Pemeriksaan nadi sangat penting dilakukan
agar petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan nadi dapat mengetahui keadaan nadi
(frekuensi irama dankuat lemah nadi).Mengukur denyut nadi yang terasa pada
pembuluhdarah arteri yang disebabkan oleh gelombang darah yang mengalir didalamnya
sewaktu jantung memompa darah ke dalam aorta atau arteri.
a) Cara mengukur denyut nadi
Denyut nadi bisa diukur pada beberapa titik dalam tubuh, seperti di pergelangan
tangan, siku bagian dalam, dan sisi leher bagian bawah.Di antara semua titik
pengukuran, kamu bisa lebih mudah menemukan denyut nadi di pergelangan tangan.
Berikut adalah cara pengukuran denyut nadi di pergelangan tangan:
Putar pergelangan tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke atas.
Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan bagian dalam yang
dilewati pembuluh darah arteri. Tekan bagian tersebut sampai merasakan denyut
nadi. Jika pengukuran dilakukan di siku bagian dalam atau leher, tempatkan kedua
jari dan tekan sampai menemukan denyut nadi.
Hitung denyut nadi selama 60 detik. Atau, kamu bisa menghitung denyut nadi selama
15 detik dan dikalikan 4 kali agar mendapatkan hasil denyut nadi per menit. Kamu
bisa mengulang pengukuran denyut nadi jika belum yakin dengan hasilnya.
b) Batas normal nadi
6
b) Arteri Brachialis : Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku.
Digunakan untuk mengukur tekanan udara.
c) Arteri Karotis : Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri karotid
berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.
7
Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia di mana glukosa dioksidasi menjadi
molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses metabolisme yang paling
universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel
dalam hampir seluruh bentuk organisme. Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih
sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang
sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine
triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.
2. Siklus Krebs (TCA Cycle)
Siklus Krebs adalah serangkaian reaksi kimia yang digunakan oleh semua organisme
aerobik untuk melepaskan energi yang tersimpan melalui oksidasi dari asetil -CoA
berasal dari karbohidrat , lemak , dan protein .
3. Sistem sitokhrom
Hemoprotein yang mengandung gugus heme dan berfungsi sebagai pengusung
elektron.Sitokrom dapat dijumpai dalam bentuk monomer, seperti cyt.c atau sebagai
sub-unit dari kompleks enzim yang merupakan katalisator reaksi redoks.
8
lenting paru dandinding dada yang disebut ekspirasi. Kemudian sinyal inspirasi mulai
kembali untuksiklus selanjutnya dengan ekspirasi diantara siklus.Keuntungan sinyal
landai (ramp sinyal) adalah bahwa sinyal ini menyebabkanpeningkatan volum paru yang
mantap selama inspirasi, sehingga tidak terengah-engah (gaps).
Dua sifat inspirasi landai yang diatur :
1. Pengaturan kecepatan peningkatan sinyal landaiSehingga selama pernapasan sulit,
kenaikan yang landai akan meningkatdengan cepat, makanya paru dapat terisi
dengan cepat juga.
2. Pengaturan titik batasan tempat sinyal landai ini tiba-tiba berakhirUntuk mengatur
kecepatan napas. Semakin dini sinyal landai berakhir, makinsingkat waktu
inspirasinya, dan juga akan memperpendek waktu ekspirasi.
2. Pusat Pneumotaksik
Terletak di sebelah dorsal nukleus parabrakialis pada pons bagian
tasmentransmisikan sinyal ke area inspirasi.Efek utama untuk mengatur titik
“penghentian” inspirasi landai, sehingga mengatur lamanya fase pengisian pada siklus
paru dan membatasi inspirasi juga memperpendek inspirasi dan seluruh periode
pernapasan. Sinyal kuat menyebabkan inspirasi dapat berlansung selama0,5 detik, jadi
pengisian paru hanya sedikit sehingga meningkatkan kecepatanpernapasan 30-40
kali/menit. Jika sinyal lemah menyebabkan inspirasi berlangsung terus-menerus selama
5 detik/lebih, jadi paru terisi dengan udara yang banyak sekalisehingga menurunkan
kecepatan 3-5 pernapasan/menit.
3. Kelompok pernafasan ventral
Terletak dibagian rostral dari nukleus ambigus dan bagian kaudal dari
nukleusretroambigus, terletak di setiap sisi medula, kira-kira 5 mm disebelah anterior
dan lateral kelompok neuron pernapasan dorsal.
Fungsi kelompok pernapasan ventral:
1. Neuron-neuron ini inaktif selama pernapasan tenang dan normal.
2. Tidak ada bukti bahwa neuron-neuron ventral ikut berpartisipasi dalam menentukan
irama dasar yang mengatur pernapasan.
3. Bila rangsang pernapasan meningkatkan ventilasi paru jadi lebih besar dari normal,
sinyal respirasi yang berasal dari mekanisme getaran dasar di area pernapasan dorsal
9
akan tercurah ke pernapasan ventral, akibatnya area ventral ikut membantu
merangsang pernapasan ekstra.
4. Neuron-neuron ini menyokong inspirasi maupun ekspirasi. Tapi terutama penting
dalam menghasilkan sinyal ekspirasi yang kuat ke otot-otot abdomen selama
ekspirasi yang sangat sulit
10
(vibrasi). Palpasi thorak untuk mengetahui abnormalitas yang terkaji saat inspeksi
seperti : massa, lesi, bengkak. Kaji juga kelembutan kulit, terutama jika klien mengeluh
nyeri. Vocal premitus : getaran dinding dada yang dihasilkan ketika berbicara.
3. Perkusi
Perawat melakukan perkusi untuk mengkaji resonansi pulmoner, organ yang ada
disekitarnya dan pengembangan (ekskursi) diafragma. Jenis suara perkusi :
a. Suara perkusi normal:
Resonan (sonor): bergaung, nada rendah. Dihasilkan pada jaringan paru normal.
Dullness : dihasilkan di atas bagian jantung atau paru.
Timphany : musikal, dihasilkan di atas perut yang berisi udara.
b. Suara perkusi abnormal
Hipperresonan : bergaung lebih rendah dibandingkan dengan resonan dan timbul
pada bagian paru yang abnormal berisi udara .
Flatness : sangat dullness dan oleh karena itu nadanya lebih tinggi. Dapat didengar
oleh perkusi daerah paha, dimana area seluruhnya berisi jaringan.
4. Auskultasi
Merupakan pengkajian yang sangat bermakna, mencakup mendengarkan suara
napas normal, suara tambahan (abnormal), dan suara . suara napas normal
dihasilkandari getaran udara ketika melalui jalan napas dari laring ke alveoli, dengan
sifatbersih.
a. Suara napas normal :
1) Bronchial : sering disebut juga dengan “tubular sound” karena suara inidihasilkan
oleh udara yang melalui suatu tube (pipa), suaranya terdengarkeras, nyaring,
dengan hembusan yang lembut, fase ekspirasinya lebih panjangdaripada inspirasi,
dan tidak ada henti diatara dua fase tersebut. Normalterdengar di atas trachea atau
daerah suprasternal notch.
2) Bronchovesikular : merupakan gabungan dari suara napas bronchial danvesikular.
Suaranya terdengar nyaring dan dengan intensitas yang sedang.Inspirasi sama
panjang dengan ekspirasi. Suara ini terdengar di daerah thoraksdimana bronchi
tertutup oleh dinding dada.
11
3) Vesikular : terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi-sepoi. Inspirasi
lebihpanjang dari ekspirasi , ekspirasi terdengar seperti tiupan.
12
f. Pada pengukuran pertama dianjurkan pada kedua lengan terutama bila terdapat penyakit
pembuluh darah perifer.
13
Perubahan mencolok sistem kardiovaskular pada saat berolahraga, termasuk
peningkatan aliran darah otot rangka, peningkatan bermakna curah jantung, penurunan
resistensi perifer total dan peningkatan sedang tekanan arteri rata-rata (Muttaqin, 2012).
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital atau TTV adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengetahui tanda vital seseorang. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi gangguan,
kelainan, atau perubahan pada fungsi organ tubuh. Ada empat komponen tanda vital
utama yang harus dipantau secara rutin oleh tenaga kesehatan yaitu tekanan darah,
denyut nadi, laju pernapasan, dan suhu tubuh.
2. Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh
dan jumlah panas yang hilang kelingkungan luar.Suhu tubuh manusia diatur dengan
mekanisme umpan balik (feedback) yang diperankan oleh pusat pengaturan di
hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang
terlalu panas, maka tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme
umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas dari toleransi tubuh
untuk mempertahankan suhu yang disebut titik tetap (set point).
3. Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh: a. laju metabolism basal semua sel tubuh, b.
laju metabolisme tambahan yaitu aktivitas otot, c. metabolisme yang disebabkan
karena hormon tiroksin, hormon pertumbuhan dan testosterone, d. metabolisme yang
disebabkan karena epinefrin, norepinefrin, dan rangsangan simpatis pada sel, e.
metabolisme yang disebabkan karena meningkatnya aktivitas kimia di dalam sel pada
saat terjadi peningkatan suhu, f. etabolism untuk pencernaan, absorpsi, dan
penyimpanan makanan.
4. Pengaturan suhu tubuh dilakukan oleh hipotalamus. Hipotalamus juga berperan
mengintegrasikan berbagai informasi dari bagian tubuh lain, kemudian
menanggapinya untuk segera menyimpan atau melepaskan panas. Kerja dari organ ini
tergantung dari karakteristik lingkungan. Respon tubuh tersebut dapat berupa kontriksi
atau dilatasi pembuluh darah di permukaan kulit dan juga dapat berspon menggigil
atau berkeringat.
16
5. Suhu tubuh dapat diukur pada sublingual (di bawah lidah), rektal (dubur), dan aksila
(ketiak).
6. Denyut nadi adalah gerakan atau aliran darah pada pembuluh darah arteriyang
dihasilkan oleh kontraksi dari ventrikel kiri jantung. Denyut nadiadalah rangsangan
kontraksi jantung yang dimulai dari NODESSINOURI atau NODUS SINOS ATRIAL
yang merupakan bagian atasserambi kanan jantung. Salah satu indikator kesehatan
jantung adalahterjadinya peningkatan denyut nadi pada saat beristirahat.
7. Tempat pengukuran denyut nadi sebagai berikut : a) a) Arteri Radialis, b) Arteri
Brachialis, c) Arteri Karotis.
8. Pernafasan adalah Pernafasan atau respirasi adalah peristiwa menghirup udara dariluar
yang mengandung O2 (oksigen) ke dalam tubuh, sertamenghembuskan udara yang
banyak mengandung CO2 (karbon dioksida)sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh.
9. 3 tahap proses pernafasan sebagai berikut : a) Glikolisis, b) Siklus Krebs (TCA Cycle),
c) Sistem Sitokhrom.
10. Pengaturan pernafasan sebagai berikut : a) Kelompok Pernafasan Dorsal, b) Pusat
Pneumotaksik, c) Kelompok Pernafasan Ventral.
11. Menurut George Lawry (2015:81), macam-macam pemeriksaan pernafasan sebagai
berikut: a) inspeksi, b) palpasi, c) perkusi, dan d) auskultasi.
12. Menurut Soeroso (2007), tekanan darah biasanya diukur secara tidak langsung dengan
sphygmomanometer air raksa pada posisi duduk atau terlentang.
13. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah diantaranya: a)
usia, b) ras, c) jenis kelamin, d) stress, e) medikasi, dan f) olahraga.
14. Muttaqin (2012) mengatakan faktor utama yang mempengaruhi tekanan darah adalah
curah jantung, tekanan pembuluh darah perifer dan volume atau aliran darah. Faktor-
faktor yang meregulasi (mengontrol) tekanan darah bekerja untuk periode jangka
pendek dan jangka panjang.
3.2 Saran
Dari penjelasan di atas kita harus lebih teliti untuk mengkaji suatu tanda-tanda vital.
Karena kalau kita tidak teliti dalam mengkaji tanda-tanda vitalmaka kita tidak bisa
memberikan evaluasi respon klien terhadap intravenayang diberikan karena pemeriksaan
tanda-tanda vital merupakan bagian dari proses pemeriksaan pasien.
17
DAFTAR PUSTAKA
18