Disusun Oleh :
1. Aurora Sinta Sabila 122020030154
2. Nabilatun Nailufah 122020030159
3. Dian Ayu Safitri 122020030160
4. Dewi Sri Utami 122020030163
5. Ema Saputri K W 122020030165
6. Dwi Prasetyo 122020030166
7. Fauzul Muna 122020030174
8. Dewi Aisyata C B 122020030185
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Salam dan Shalawat tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, seorang Nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang
benderang seperti yang kita rasakan seperti saat – saat sekarang ini.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Ibu Dosen dan teman-teman yang telah ikut
serta dalam pembuatan makalah yang kami buat untuk memperdalam ilmu kita tentang Konsep
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital.
Kami menyadari bahwa makalah yang telah kami susun dan kami kemas masih memiliki
banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk
itu penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan
saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan
apabila di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca
mohon dimaafkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
D. Manfaat..........................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................2
A. Pengertian Tanda - Tanda Vital...................................................................................................2
B. Tanda - Tanda Vital Utama..........................................................................................................2
1. Tekanan Darah..........................................................................................................................2
2. Suhu Tubuh................................................................................................................................4
3. Nadi.............................................................................................................................................6
4. Pernapasan.................................................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran yang paling sering dilakukan oleh praktsisi kesehatan adalah
pengukuran suhu, nadi, tekanan darah dan frekuensi pernafasan. Sebagai indikator dari
status kesehatan, ukuran-ukuran ini menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi
neural dan endokrin tubuh, karena sangat penting maka disebut tanda vital. Pengukuran
tanda vital memberi data untuk menentukan status kesehatan klien yang lazim.
Perubahan tanda vital dapat juga menandakan kebuutuhan dilakukannya intervensi
keperawatan dan medis. Tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien untuk
memantau kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon klien
terhadap intervensi. Pengkajian tanda vital memungkinkan perawat untuk
mengidentifikasi diagnosa keperawatan, mengimplementasikan rencana intervensi dan
mengevaluasi keberhasilan bila tanda vital dikembalikan pada nilai yang dapat diterima.
Ketika perawat mempelajari variabel yang mempengaruhi tanda vital dan mengenali
hubungan perubahan tanda vital tersebut terhadap temuan lain dalam pengkajian
fisiologis, masalah klien dapat ditentukan dengan tepat. Teknik pengukuran yang cermat
menjamin temuan yang akurat. Hal inilah yang membuat penulisan makalah dengan
judul “Konsep Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital”
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanda-tanda vital ?
2. Bagaimana konsep dari pemeriksaan tanda-tanda vital ?
3. Bagaimana cara untuk memberikan prosedur pada saat pemeriksaan tanda-tanda
vital?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu tanda-tanda vital
2. Meningkatkan kualitas pemeriksaan tanda-tanda vital
3. Dapat mengetahui bagaimana cara melakukan prosedur yang baik pada pemeriksaan
tanda-tanda vital
D. Manfaat
1. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki prosedur pemeriksaan tanda-tanda vital.
2. Menunjung tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pemeriksaan tanda-tanda
vital.
3. Untuk kebutuhan kesehatan klien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan Darah
Normal Rata-rata
2. Suhu Tubuh
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh
dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan keluar. Suhu permukaan berfluktuasi
bergantung pada aliran darah ke kulit dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.
Karena fluktuasi suhu permukaan ini suhu yang dapat diterima berkisar dari 36°C sampai
38°C. suhu normal rata-rata bervariasi bergantung lokasi pengukuran.
Pada suhu tubuh terdapat regiulasi yaitu Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh
mekanisme fisiologis dan perilaku. Agar suhu tubuh tetap konstan dan berada pada
batasan normal, hubungan antara produksi panas dan pengeluaran panas harus
dipertahankan. Regulasi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Produksi panas : Panas diproduksi di dalam tubuh melalui metabolisme, yang
merupakan reaksi kimia pada semua sel tubuh.
a. Metabolisme basal menghasilkan panas yang diproduksi tubuh tubuh saat
istirahat.
b. Gerakan volunteer seperti aktivitas otot selama latihan
c. Menggigil meruapakan respon tubuh involunteer terhadap suhu yang berbeda
dalam tubuh.
2. Pengeluaran Panas : Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara simultasn
melalui :
a. Radiasi : Perpindahan panas dari permukaan satu obyek ke permukaan obyek lain
tanpa keduanya bersentuhan.
b. Konduksi : Perpindahan panas dari satu objek ke objek lainnya dengan kontak
langsung.
c. Konveksi : Perpindahan panas karena pergerakan udara
d. Evaporasi : Perpindahan energi panas ketika cairan berubah menjadi gas (Kulit
merupakan tempat utama pengeluaran panas)
Ada banyak faktor yang mempengaruhi suhu tubuh diantaranya :
a. Usia : pengaturan suhu tubuh tidak stabil sampai pubertas, lansia sangat sensitif
terhadap suhu yang ekstrim
b. Olahraga : Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan pemecahan
karbohidrat dan lemak. Hl ini menyebabkan peningkatan metabolisme dan produksi
panas
c. Kadar hormone : wanita mengalami fruktuasi suhu tubuh yang lebih besar dari pria
d. Irama sikardian : suhu tubuh secara normal berubah secara normal 0,5° sampai 1°
selama 24 jam, titik terendah pada pukul 1-4 dini hari.
e. Lingkungan : Bila suhu dikaji dalam ruangan yang sangat hangat, suhu tubuh akan
naik. Bila klien berada di luar lingkungan tanpa baju hangat, suhu tubuh mungkin
rendah. Bayi dan lansia paling sering dipengaruhi oleh suhu lingkungan karena
mekanisme suhu mereka kurang efisien.
f. Stres : Sters fisik dan emosional meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal
dan persarafan.
Ada banyak tempat pengukuran suhu inti dan permukaan. Suhu inti dari arteri paru, esofagus
dan katung kemih digunakan untuk perawatan intensif. Pengukuran ini memerlukan peralatan
yang dipasang invasif secara terus-menerus dalam rongga atau organ tubuh. Peralatan ini
harus memiliki pembacaan akurat yang secara cepat dan terus-menerus menunjukkan
pembacaan pada monitor elektronik.
Tempat yang paling sering digunakan untuk pengukuran suhu dan dapat digunakan
secara intermitten adalah membran timpani, mulut, rektum dan aksila. Variasi suhu yang
didapatkan bergantung pada tempat pengukuran tetapi harus antara suhu 36-38°C. Pada Oral
rata-rata : 37°C, Rektal rata-rata : 37,5°C, dan Aksila rata-rata : 36,5°C. Tempat pengukuran
suhu:
a. Suhu inti : Rektum, membran tympani, Esofagus, Arteri pulmoner dan kandung kemih.
b. Suhu permukaan : Kulit, Aksila, dan Oral
Berikut ini ada berbagai keuntungan dan kerugian pemilihan tempat pengukuran suhu, yaitu :
Lokasi Keuntungan Kerugian
3. Nadi
Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat diraba di berbagai tempat di
tubuh. Nadi merupakan indikator status sirkulasi. penyebab nadi yang menjadi
lambat, cepat atau tidak reguler secara normal dapat mengubah curah jantung.
Perawat mengkaji kemampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh
terhadap nutrien dengan cara mempalpasi nadi perifer atau dengan menggunakan
stetoskop untuk mendengar bunyi jantung (frekuensi apikal).
Pengkajian terhadap denyut nadi memberi data tentang integritas sistem
kardiovaskuler. Perawat secara rutin mengkaji frekuensi, irama, kekuatan, dan
kesetaraan dari setiap denyutan. Denyut abnormal yang lambat, cepat atau tidak
teratur dapat menandakan masalah dalam pengaturan sirkulasi darah, keseimbangan
cairan atau metabolisme. Disritmia jantung dapat megancam kemampuan jantung
untuk berfungsi dengan baik. Kekuatan denyutan menunjukkan volume darah yang
dipompa dalam setiap kontraksi jantung. Perbandingan denyut pada kedua sisi tubuh
dapat menunjukkan variasi seperti berhentinya aliran darah lokal yang disebabkan
oleh bekuan darah. Faktor yang mempengaruhi nadi diantaranya latihan fisik, suhu,
emosi, Obat-obatan, peradarahan, perubahan postur tubuh, gangguan paru
Frekuensi nadi dapat dikaji pada setiap arteri, namun arteri radialis dan artei
karotid dapat dengan mudah diraba pada nadi perifer. Pada saat kondisi klien tiba-tiba
memburuk, area karotid adalah area terbaik untuk menemukan nadi dengan cepat.
Nadi radialis dan apikal merupakan tempat yang paling sering digunakan untuk
mengkaji frekuensi nadi. Jika nadi radialis pada pergelanagn tanagn tidak normal atau
intermitten akibat disritmia atau jika nadi yang tidak dapat diraba karena balutan,
gips, atau halangan lain, yang dikaji adalah nadi apikal. Pada saat klien menggunakna
medikasi yang mempengaruhi frekuensi jantung, nadi apikal dapat memberikan
pengkajian yang lebih akurat terhadap fungsi jantung. Nadi apikal merupakan tempat
terbaik untuk mengkaji nadi bayi atau nadi anak kecil karena nadi perifer dalam dan
sulit untuk dipalpasi dengan akurat.
Bayi 120-160
Todler 90-140
Prasekolah 80-110
Usia sekolah 75-100
Remaja 60-90
Dewasa 60-100
2. Irama : Secara normal irama adalah interval reguler yang terjadi antara setipa denyut
nadi atau jantung. Interval yang disela oleh denyut di awal dan di akhiratau tidak ada
denyut menandakan irama yang tidak normal atau disritmia
3. Kekuatan : Kekuatan nadi menunjukkan volume darah yang diejeksikan ke dinding
arteri pada setiap kontraksi jantung dankondisi sistem pembuluuh darah arterial yang
mengarah nadi dan digambarkan dengan kuat, lemah, berurutan atau bersamaan
4. Kesamaan : Nadi kedua tempat dari sistem pembuluh darah perifer harus dikaji.
Semua nadi simetris dapat dikaji secara simultan kecuali nadi karotid karena tekanan
yang besar dapat menyumbat pasokan darah ke otak
4. Pernapasan
Pernafasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir
dengan darah serta darah dengan sel. Mekanisme pernafasan meliputi:
a. Ventilasi yaitu pergerakan udara masuk ke luar paru
b. Difusi yaitu pertukaran O2 & CO2 antara alveoli & sel darah merah
c. Perfusi yaitu distribusi oleh sel drh merah ke dan dari kapiler darah
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pernafasan :
1. Olahraga meningkatkan frekuensi dan kedalamanuntuk memenuhi kebutuhan tubuh
untuk menambah oksigen
2. Nyeri akut dan kecemasan meningkatkan frekuensi dan kedalaman akibat stimulasi
saraf simpatik.
3. Anemia : Penurunan kadar hemoglobin menurunkan jumlah pembawa O2 dalam
daragh.. individu bernapas dengan lebih cepat untuk meningkatkan penghantaran O2.
4. Posisi tubuh : postur tubuh yang lurus dan tegak meningkatkan ekspansi paru. Posisi
yang bungkuk dan telungkup mengganggu pergerakan ventilasi.
5. Medikasi ( analgetik narkotik dan sedatif meningkatkan RR)
6. Cedera batang otak mengganggu pusat pernapasan dan menghambat frekuensi dan
irama pernapasan
Pada Mekanisme pernapasan, yaitu :
1. Inhalasi : Normalnya terjadi proses berikut; diafragma berkontraksi (mengempis),
tulang iga bergerak ke atas dan keluar, dan sternum bergerak keluar sehingga
memperbesar ukuran toraks dan memungkinkan pengembangan paru
2. Ekshalasi : Selama ekshalasi, diafragma relaksasi, tulang iga bergerak ke bawah dan
ke dalam, dan strenum bergerak ke dalam sehingga memperkecil ukuran toraks saat
paru-paru terkompresi. Normalnya proses bernapas terjadi secara normal dan tanpa
usaha. Proses inspirasi pada orang dewasa normal berlangsung selama 1-1,5 detik dan
proses ekspirasi berlangsung selama 2-3 detik.
Ada beberapa Hal yang perlu diperhatikan dalam pengkajian pernafasan:
1. Frekuensi pernafasan : Perawat mengobservasi inspirasi dan ekspirasi penuh pada
saat menghitung frekuensi ventilasi dan pernapasan. Frekuensi pernapasan normal
turun sepanjang hidup.
2. Kedalaman pernafasan : Kedalaman dikaji dengan mengobservasi derajat
peyimpangan atau gerakan dinding dada. Perawat menggambarkan gerakan ventilator
sebagai dalam, normal dan dangkal. Pernapasan yang dalam melibatkan ekspansi
penuh paru dengan ekshalasi penuh.
3. Irama pernafasan : Dengan bernapas normal interval reguler terjadi setelah setiap
siklus pernapasan. Bayi cenderung untuk kurang teratur dalam bernapas. Anak-anak
kecil mungkin beranpas secara lambat selama beberapa detik dan kemudian tiba-tiba
bernapas secara cepat. Irama pernapasan teratur dan tidak teratur.
Frekuensi pernapasan
Rata-rata normal menurut
Usia Frekuensi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien untuk memantau kondisi klien atau
mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon klien terhadap intervensi. Seperti
yang sudah dijelaskan pada bahasan materi diatas, ada 4 tanda vital utama yaitu tekanan
darah, suhu tubuh, nadi dan pernapasan. Pada bahasan materi, dijelaskan bahwa 4 tana
vital tersebut memiliki factor-faktor terhadap tanda vital tersebut dan juga ada beberapa
hal dan gangguan yang harus diperhatikan terhadap tanda-tanda vital tersebut. Pengkajian
tanda vital memungkinkan perawat untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan,
mengimplementasikan rencana intervensi dan mengevaluasi keberhasilan bila tanda vital
dikembalikan pada nilai yang dapat diterima.
B. Saran
Pengkajian tanda vital merupakan unsur yang esensial bila perawat dan dokter melakukan
kolaborasi dalam menentukan status kesehatan klien. Teknik pengukuran yang cermat
menjamin temuan yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Konsep, proses dan
praktik. Jakarta : EGC.
Prosedur Pemeriksaan Tanda-tanda Vital . Keperawatan.umm.ac.id , diakses pada 01
Oktober 2021.
Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta III. 2009. Panduan Praktik Kebutuhan Dasar
Manusia I. Berbasis Kompetensi. Jakarta: Salemba Medika.
Muttaqin, Arif. 2011. Pengkajian Keperawatan. Aplikasi Pada Praktik Klinik. Jakarta:
Salemba Medika.
Kozier, et al. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta:
EGC.