Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH VIRUS

Dosen Pengampu : Umi Faridah, S.Kep. Ners

Disusun oleh :

1. 122020030133 Fa'iq Yongki Irawan


2. 122020030138 Lutfiana Dewi Anggita
3. 122020030146 Dea Rahmania Saputri
4. 122020030154 Aurora Sinta Sabila
5. 122020030163 Dewi Sri Utami
6. 122020030169 Wahyu Pranoto
7. 122020030174 Fauzul Muna
8. 122020030193 Septia Nuraini Lisna Putri

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan.

Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus dan ihklas kepada semua
pihak.

Tak ada gading yang tak retak, untuk itu kamipun menyadari bahwa makalah yang telah
kami susun dan kami kemas masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan
baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya
kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila di dalam makalah ini terdapat hal-
hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.

Kudus, 07 April 2021

Penulis 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Manfaat..........................................................................................................................................2
BAB II 3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Pengertian Virus............................................................................................................................3
B. Sejarah Penemuan Virus...............................................................................................................4
C. Ciri-Ciri Virus...............................................................................................................................4
D. Morfologi Virus..............................................................................................................................5
E. Pembagian Virus............................................................................................................................6
F. Siklus Litik.....................................................................................................................................7
G. Siklus Lisogenik.........................................................................................................................8
H. Contoh Penyakit yang disebabkan Virus.................................................................................8
BAB III 11
PENUTUP................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Virus adalah suatu jasad renik yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi (hidup) didalam sel yang hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel tersebut
karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Virus merupakan
parasit obligat intraseluler. Virus mengandung asam nukleat DNA atau RNA sajatetapi tidak
kombinasi keduanya, dan yang diselubungi oleh bahan pelindung terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel
yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal)
dan istilah bakteriofaga atau faga dipakai untuk virus yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Selama siklus replikasi dihasilkan banyak
sekali salinan asam nukleat dan protein selubung virus. Protein-protein selubung tadi dirakit
untuk membentuk kapsid yang membungkus dan menstabilkan asam nukleat virus terhadap
lingkungan ekstra sel serta memfalitasi perlekatan penetrasi virus saat berkontak dengan sel-sel
baru yang rentan. Infeksi virus dapat memiliki efek yang kecil atau bahkan tidak memiliki efek
sama sekali pada sel penjamu tetapi dapat pula menyebabkan kerusakan atau kematian sel. Virus
sering diperdebatkan statusnya sebagai mahluk hidup karena dia tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas.Oleh karna karakteristiknya yang khas ini, virus selalu teasosiasi
dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (mis : virus HIV, DHF ), pada hewan (mis : virus
flu burung), atau pada tanaman (mis : virus mozaik tembakau/TMV ).

Virus merupakan agen infeksius terkecil (diameter sekitar 20 nm hingga300 nm) dan
hanya mengandung satu jenis asam nukleat (RNA atau DNA) sebagai genom mereka. Asam
nukleat tersebut terbungkus dalam suatu selubung protein yangdikelilingi sebuah membran yang
mengandung lipid dan keseluruhan unit infeksius tersebut dinamakan virion. Cara berkembang
virus berbeda dengan cara berkembang biak bakteri. Bakteri berkembang biak dengan cara
membelah diri dari satu sel menjadi dua sel (binary fission), sedangkan pada virus
perkembangbiakannya terjadi dengan cara perbanyakan diri dari partikel asam nukleat virus
sesudah virus menginfeksi suatu sel. Virus tidak mempunyai ribosom dan partikel
ribonukleoprotein yang mempunyai peran dalam proses sintesis protein. Selain itu virus pada
umumnya kebal atau resisten terhadap antibiotik, akan tetapi peka atau sensitif terhadap
interveron. Agar dapat hidup virus harus selalu berada didalam sel organisme hidup lainnya
(obligate intraseluler), sehingga virus tidak dapat dibiakkan di dalam medium buatan. Seperti
halnya riketsia dan klamidia, virus hanya dapat dibiakkan pada kultur jaringan atau kultur sel
(tissue culture atau sellular culture). Oleh karena, pada makalah ini kami akan membahas lebih
lanjut tentang virus. Dimulai dari sejara, pengertian, ciri-ciri dan lain sebagainy yang
menyangkut tentang virus.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah penemuan virus?


2. Apa yang dimaksud dengan virus ?
3. Bagaimana ciri-ciri virus?
4. Apa yang dimaksud morfologi virus?
5. Apa yang dimaksud siklus litik dan siklus lisogenik ?
6. Virus dibagi menjadi berapa saja?
7. Apa saja contoh penyakit yang disebabkan oleh virus?

C. Manfaat

1. Mengetahui sejarah penemuan virus?


2. Mengetahui ciri-ciri virus?
3. Mengetahui tentang virus ?
4. Mengetahui maksut dari morfologi virus?
5. Mengetahui maksut dari siklus litik dan siklus lisogenik?
6. Mengetahui contoh penyakit yang disebabkan oleh virus?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Virus
Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm, bentuk dan
komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja. Partikelnya
secara utuh disebut virion yang terdiri dari capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah
glikoprotein atau membran lipid, dan virus resisten terhadap antibiotik. Bentuk virus berbeda-
beda ada yang : bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.

Terdapat beberapa komponen utama penyusun tubuh virus yaitu :

1. Kepala. Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik
kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun oleh
protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat,
polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer
atau sub-unit protein.

2. Isi Tubuh virus atau biasa disebut virionadalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe
asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus akan mempengaruhi
bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya berbentuk menyerupai kubus,
bulat, atau polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus
influenza, dan virus radang mulut dan kuku.

3. Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk
menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas
beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus. Adapun pada virus yang hanya
menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh ini umumnya tidak dijumpai.

4. Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi sebagai
pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung
bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
B. Sejarah Penemuan Virus
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki
bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa
penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot
dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman
tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil
dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau
yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik.Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab
penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri
tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang
pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di
dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya
menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen
mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum
fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan
Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang
tidak dapat dilewati bakteri.Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah
bakteri yang sangat kecil.

Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley
dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini
dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A.
Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

C. Ciri-Ciri Virus
Dikutip dari buku 'Mudah dan Aktif Belajar Biologi' terbitan PT Setia Purna, virus pada
dasarnya memiliki ciri-ciri seperti makhluk hidup karena dapat memperbanyak diri. Namun,
virus juga disebut makhluk tidak hidup karena tidak memiliki organel-organel seperti sel hidup.

Menurut ahli biologi asal Amerika Serikat, Neil A. Campbell berikut ciri-ciri virus:

1. Hanya dapat hidup dan memperbanyak diri di dalam sel hidup organisme lain
2. Memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi
3. Virus dibentuk oleh sebuah partikel yang disebut virion yang mengandung DNA atau
RNA saja
4. Dapat dikristalkan tetapi virus masih memiliki patogen apabila diinfeksi ke organisme
hidup
5. Bersifat aseluler (tidak memiliki sel) dan tidak memiliki organel-organel sel.
Sementara itu, menurut Brum (1994) virus berukuran sangat kecil. Bahkan, lebih kecil daripada
bakteri. Diperkirakan ukuran virus berkisar 20 nm-300 nm (1 nm = 1 x 10-9 m).

D. Morfologi Virus
Virus merupakan mikroorganisme terkecil yang pernah dikenal. Umumnya tidak dapat
dilihat dengan mikroskop biasa, kecuali poxvirus. Ukuran virus bervariasi mulai dari poxvirus
yang kira-kira 300 x 25a x 100 nm sampai parvovirus yang kirakira berdiameter 20 nm. Karena
itu, mudah dimengerti iika morfologi virus baru diketahui setelah dikembangkan mikroskop
elektron dan metode difraksi sinar X. Inti virion merupakan asam nukleat yang seringkali
bergabung dengan protein sehingga disebut nukleoprotein. Di luar nukleoprotein terdapat lapisan
protein lain sebagai pembungkus yang dikenal sebagai bapsid. Kapsid terdiri dari sejumlah
kapsomer yang terikat satu sama lain dengan ikatan nonkovalen. Kapsid melindungi asam nukle
at dart pengaruh ekstraseluler, mempermudah proses penempelan dan mungkin pula proses
penembusan ke dalam sei. Polipeptida yang menyusun kapsid dapat sama, dapat pula tidak. Agar
dapat melindungi asam nukleat, molekutr polipeptida harus tersusun simetris, dan sampai saat ini
hanya dua jenis simetri yang dikenal, yaitu simetri heliks dan simetri ikosahedral.

Bentuk simetri ikosahedral adalah bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama
sisi. Bentuk ini mempunyai aksis rotasi berganda. Karena keteraturannya, jumlah kapsomer yang
ada pada virion dapat dihitung dengan rumus tertentu. Pada picornavirus terdapat 60 kapsomer,
adenovirus252 kapsomer, herpesvirus 162 kapsomer, papovavirus 72 kapsomer. Reovirus
menduduki kelas tersendiri karena ia mempunyai dua lapis kapsid, yang keduanya tersusun
menurut simetri ikosahedral. Pada simetri heliks, asam nukleat yang memanjang dikelilingi oleh
molekul-molekul protein yang tersusun seperti spiral, sehingga hanya mempunyai satu aksis
rotasi. Contoh simetri demikian ditemui pada myxovirus dan rhabdovirus. Hanya lima kelompok
virus yang terdapat dalam keadaan telanjang, yaitu picornavirus, reovirus, adenovirus,
papovavirus dan parvovims. Sedangkan pada virus-virus lainnya, di luar dari kapsid terdapat
selubung luar (envelope) yang terdiri dari protein dan lipid, dimana spike glikoprotein
(peplomer) menempel. Untuk dapat menganalisis komponen kimia virus, diperlukan virus murni.
Untuk pemurnian dipakai bahan-bahan yang mengandung virus dalam jumlah yang besar,
misalnya bahan seluler yang berasal dari jaringan atav biakan sel terinfeksi atau bahan
ekstraseluler seperti plasma, cairan alantois, medium biakan sel/jaringan. Pemurnian virus
ikosahedral tak berselubung umumnya tidak mengalami kesulitan yang berarti. Sebalik nya bany
ak virus berselubung tidak mudah dimurnikan, karena jumlah selubung per virion bervariasi
sehingga virion-virion bersifat heterogen baik dalam ukuran maupun dalam densitasnya. Asam
nukleat virus binatang ternyata sangat heterogen. Beberapa di antaranya merupakan DNA sedang
yang lainnya RNA, sebagian rantar tunggal sebagian lagi rantai ganda, sebagian mempunyai
polaritas positif sebagian lagi negatif. Pengertian tentang asam nukleat virus mempunyai arti
penting untuk dapat memahami proses perkembangbiakan virus, sifat biologik dan sebagainya.
Misalnya saja ukuran asam nukleat dihubungkan dengan jumlah informasi genetik yang
dibawanya; segmentasi asam nukleat pada virus influensa dihubungkan dengan terjadtnya
rekombinasi genetika yang menimbulkan terjadinya antigenic sbift, derajar homolog basa asam
nukleat dihubungkan dengan taksonomi virus. Asam nukleat picornaviridae dan arbovirus
mampu langsung bergabung dengan ribosom sel hospes atau berpolaritas positif, sehingga
informasi genetik yang diperlukan untuk pembentukan progeni dapat langsung ditranslasikan
darinya. Kejadian tersebut terakhir tak dapat feramati jika asam nukleat berpolaritas negatif atau
anti ffiessage, seperti pada myxovirus dan rhabdovirus. Bagian terbesar dari struktur virus adalah
protein.

Protein merupakan komponen tunggal kapsid, bagian terbesar dari selubung dan dapat
merupakan bagian proteininti (core protein) pada beberapa virus ikosahedral. Protein tersebut di
atas disebut juga sebagai protein struktural, karena mempunyai fungsi membentuk rangka virion.
Selubung virus sering mengandung glikoprotein. IJnsur karbohidratnya terdiri dari monosakari
da y ang dihubungkan dengan r antai polipeptida oleh ikatan glikosida. Protein dari beberapa
virus yang termasuk dalam golongan arbovirus, myxovirus, picornavirus, reovirus, adenovirus
dan papovavirus mempunyai sifat dapat menggumpalkan sel darah merah berbagai spesies
binatang. Protein tersebut dikenal dengan haemaglutinin.

Selain itu beberapa virus juga mengandung enzim, yang dapat dikategorikan ke dalam
tiga golongan ;

1. Neuraminidasa yang menghidrolisis galaktosa N asetil neuraminat. Enzim ini terdapat pada
orthomyxovirus yaitu pada salah satu tonjolan glikoprotein nya. Enzim ini berfungsi membantu
proses penetrasi ke dalam sel.

2. Beberapa jenis virion mengandung RNA polimerasa. Jika genom virus merupakan genom
yang langsung dapat bertindak sebagai mRNA, maka ekspresi genom dapat terjadi secara
langsung. Hal demikian ditemukan pada picornavirus dan arbovirus. Tetapi jika genom virus
berupa DNA atau RNA dengan polaritas negatif, maka sebelum genom tersebut diekspresikan
dalam bentuk prorein, terlebih dahulu harus ditranskripsikan menjadi RNA dengan polaritas
positif. Dalam haI yang disebut terakhir, terdapat dua jenis sumber enzim polimerasa. Pertama
virus menggunakan polimerase yang terdapat di dalam sel hospes, seperti pada herpesvirus,
adenovirus, papovavirus. Kedua, virion mengandung polimerasa sendiri seperti pada poxvirus,
myxovirus, rhabdovirus. Retrovirus mempunyai enzim transkriptasa terballk (reoerse
transcriptase) yang berfungsi membentuk DNA dari cetakan RNA.

3. Beberapa virion juga mengandung enzim yang bekerja pada asam nukleat. Adenovirus,
poxvirus dan retrovirus misalnya mengandung enzim nukleasa.

E. Pembagian Virus
Nama famili virus ditandai dengan akhiran viridae. Anggota famili merupakan virus yang
mempunyai sifat umum sama dan tidak banyak berubah. Anggota famili tertentu mempunyai
morfologi virion, struktur dan replikasi genom khas. Hal ini menunjukkan kemungkinan
filogenitas yang sama. Dari berbagai famili, empat famili, yaitu herpesviridae, poxviridae,
papova viridae dan retroviridae dibagi lagi atas subfamili. Nama subfamili diberi akhiran virinae.
Nama genus virus ditandai dengan akhiran virus. Anggota genus merupakan spesies yang
mempunyai sifat serupa. Kriteria penggolongan spesies dalam genus tertentu masih belum
seragam dan bervariasi tergantung familinya. Kriteria yang dipakai dapat berupa sifat fisikokimia
dan/atau serologi.

Pengelompokan virus atas spesies merupakan hal yang masih diperdebatkan. Ada yang
menganggap bahwa spesies merupakan kumpulan galur dengan sifat tertentu yang berbeda dari
kumpulan galur lain. Sifat yang dipakai sebagai kriteria penentuan spesies dapat berupa sifat
fisikokimia, sifat serologik ataupun sifat biologik lain. Penamaan virus tidak mengikuti
penamaan binomial seperti pada penamaan bakteri. Dengan kata lain tidak mengikuti penamaan
Linnaeus. Untuk kepentingan formal, huruf pertama dari famili, subfamili dan genus harus huruf
besar dan nama lengkap ditulis dengan huruf miring atau digaris bawahi. Aturan tersebut boleh
tidak dipakai pada pemakaian informal.

Dengan lebih majunya pengetahuan tentang bagai dasar penggolongan virus. virus,
banyak kriteria tambahan yang dipakai. Kriteria tersebut adalah: Secara ringkas kriteria tersebut
dapat dilihat L Jenis asam nukleat, RNA atau DNA pada Tabel 30-1. 2. Simetri kapsid Saat ini
telah lebih dari enam puluh satu famili 3. Ada-tidaknya selubung virus diidentifikasi. Dua puluh
satu di antaranya 4. Banyaknya kapsomer untuk virus ikosahe- mempunyai anggota yang mampu
menyerang dral atau diameter nukleokapsid untuk virus manusia dan binatang. Famili yang
penting dapat helikoidal. dilihat pada uraian di bawah dan untuk memudahkan, virus
digolongkan dua bagian, yaitu virus bergenom RNA dan virus bergenom DNA. Pengelompokan
sederh^na dapat dilihat pada Tabel30-2 dan 30-3. Selain itu masih terdapat sekelompok virus
yang belum dapat diklasifikasikan dan sering disebut sebagai unclassified virus. Dikelompokkan
sebagai unclassified virus karena banyak sifat biologiknya belum diketahui dan sifat-sifatnya
yang telah diidentifikasi belum memungkinkan virus tersebut dimasukkan ke dalam golongan
yang sudah ada. Dalam tabel 30 - 4 virus dan beberapa sifatnya diuraika.'r secara singkat.

F. Siklus Litik

Siklus litik dalam virologi merupakan salah satu siklus reproduksi virus selain siklus


lisogenik. Siklus litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama karena menyangkut
penghancuran sel inangnya. Siklus litik, secara umum mempunyai tiga tahap yaitu adsorbsi &
penetrasi, replikasi (biosintesis) dan lisis . Setiap siklus litik dalam prosesnya membutuhkan
waktu dari 10-60 menit
1. Adsorpsi & penetrasi
Tahap adsorbsi yaitu penempelan ujung ekor virus pada inang. Virus mempunyai reseptor
protein untuk menempel pada inang spesifik. Setelah menempel, virus kemudian akan
melubangi membran dari sel inang dengan enzim lisozim. Setelah berlubang, virus akan
menyuntikkan DNA virusnya kedalam sitoplasma sel inang.
2. Replikasi (Biosintesis)
Setelah disuntikkan kedalam sel inang, DNA dari virus akan menonaktifkan DNA sel inangnya
dan kemudian mengambil alih kerja sel inang, lalu menggunakan sel tersebut untuk
memperoleh energi dalam bentuk ATP untuk melanjutkan proses reproduksinya.
DNA dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru, kemudian
DNA akan mengarahkan virus untuk menghasilkan protein dan mereplikasi DNA virus untuk
dimasukkan ke dalam virus baru yang sedang dibuat.
Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, kapsid
dibuat dari protein sel inang dan berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
3. Lisis
Tahap lisis terjadi ketika virus-virus yang dibuat dalam sel telah matang. Ratusan virus-virus
kemudian akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom yang
menghancurkan membran sel dan menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang
membrannya hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan menginvasi sel-sel
lain dan siklus akan berulang kembali.

G. Siklus Lisogenik

Siklus lisogenik dalam virologi merupakan siklus reproduksi virus selain siklus litik. Tahapan


dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel inangnya tidak hancur
tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian
membentuk profag.
Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi,
penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.
1. Adsorpsi dan penetrasi
Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu
menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada sel inang
dengan menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya ke dalam sel.
2. Penyisipan gen virus
Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang kemudian akan menyisip
kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan membentuk provirus
(pada bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan provirus
akan bereplikasi.
3. Pembelahan sel inang
Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus yang telah bereplikasi
akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan kembali berulang sehingga sel yang
memiliki profage menjadi sangat banyak.

H. Contoh Penyakit yang disebabkan Virus


Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekomendasi genetika. Melalui terapi
gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik
(penyembuh). David Sanders, seorang profesor biologi pada Purdue’s School of Science telah
menemukan pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Sanders berhasil menjinakkan cangkang
luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit
(paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia,
hewan, dan tumbuhan. Virus sangat dikenal sebagaipenyebab penyakit infeksi pada manusia dan
tumbuhan. Sejauh ini tidak ada mahluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara
khusus menyerang sel-sel tertentu pada inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang
saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, virus rabies
menyerang sel-sel syaraf. Begitu juga yang terjadi pada sel AIDS, yaitu suatu penyakit yang
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita. Penyakit tersebut disebabkan oleh virus
HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Selain manusia, virus juga menyebabkan
kerugian bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau
petani akibat penyakit virus yang menyerang, sehingga mempengaruhi hasil ternak dan hasil
panen. (Kuswiyanto,2016)

1. Penyakit Hewan Akibat Virus

Penyakit Tetelo, merupakan jenis penyakit yang menyerang hewan unggas, terutama ayam.
Penyakit ini disebabkan oleh New castle desease virus. Penyakit mulut dan kuku yakni jenis
penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh Rous sarcoma
virus. Penyakit rabies yang merupakan penyakit yang menyerang hewan anjing, kucing, dan
monyet, yang disebabkan oleh virus rabies.

2. Penyakit Tumbuhan Akibat Virus

Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau, penyebabnya adalah
Tobacco mozaic virus (TMV).Penyakit tungro, yakni sejenis penyakit yang menyerang tanaman
padi, penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis ada jeruk,
penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Virus tumbuhan pada
umumnya masuk ke dalam virus melalui luka, jadi tidak menerobos secara aktif. Sebagai tanda
penyerangan ialah adanya tanda bercak-bercak nekrotik disekitar luka primer. Dalam alam virus
tumbuhan disebarkan dengan vektor hewan serangga atau dengan cara lain. Misalnya, tanaman
cuscuta dengan haustorianya juga memindahkan virus melalui sistem jaringan angkutannya
(buluh-buluh pengangkutan). Banyak jenis virus yang memperbanyak diri terlebih dahulu
didalam traktus digestivus hewan-hewan vektornya. Setelah masa inkubasi tertentu dapat
menyebabkan infeksi pada tumbuh-tumbuhan lagi. Virus semacam itu dikenal sebagai virus yang
persisten. Virus yang non-persisten dapat segera ditularkan dengan gigitan(sengatan) serangga
(hewan).
3. Penyakit Manusia Akibat Virus

Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus diantaranya adalah:
1. influenza (yang mungkin saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus)
2. Cacar
3. AIDS (disebabkan virus HIV)
4. Herpes (disebabkan oleh virus herpes simpleks)
5. Kanker leher rahim (disebabkan papiloma virus)
Beberapa kasus pada manusia memperlihatkan hubungan antara kanker dan agenagen infektan.
Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna yang diduga sebagai penyebab
penyakit syaraf pada kuda, juga menyebabkan penyakit psikiatris pada manusia. Potensi virus
untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus sebagai
senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian
virus baru di laboratorium, kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis
cacar yang telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia dan mampu menyebabkan
kepunahan suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama cacar
yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya.
Diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar.Penyakit ini secara tidak langsung telah
membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika. Salah satu virus yang dianggap paling
berbahaya adalah filovirus. Grup virus ini terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun
1967 di Marburg Jerman dan Ebola. Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing
yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring mie. Pada bulan April tahun 2005, virus ini
menarik perhatian media masa dengan terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004
hingga 2005 kejadian ini menjadi endemi terburuk di dalam kehidupan manusia (Kuswiyanto,
2016).
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Virus adalah suatu jasad renik yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi (hidup) didalam sel yang hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
tersebut, karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Virus
merupakan parasit obligat intraseluler. Virus mengandung asam nukleat DNA atau RNA
saja, tetapi tidak kombinasi keduanya, yang diselubungi oleh bahan pelindung terdiri atas
protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Struktur virus terdiri dari kepala, Isi
tubuh, ekor, kapsid Ciri-ciri Virus memiliki RNA atau DNA saja, dapat dikristalkan,
memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi, tidak melakukan aktivitas metabolisme
karena tidak memiliki sitoplasma, bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), berukuran lebih
kecil dari bakteri, bentuknya bervariasi, hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Perbedaan Virus dengan bakteri terletak pada ukuran,Susunan kimiawi, tempat hidup,
kandungan enzim, daya mutasi yang mengubah sifat antigennya. Tahapan siklus litik ada 3
yaitu adsorbsi & penetrasi, replikasi (biosintesis) dan lisis sedangkan tahapan siklus lisogenik
yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang. Virus dapat
menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan maupun manusia.

B. Saran
Sebagai pemula di bangku perkuliahan, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Karena saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami untuk lebih
memperbaiki atau memperdalam kajian ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Virologi_SC.pdf

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5240329/ciri-ciri-virus-lengkap-dengan-
pengertiannya

https://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_litik#:~:text=Siklus%20litik%20dalam%20virologi
%20merupakan,karena%20menyangkut%20penghancuran%20sel%20inangnya

https://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_lisogenik

www.gurupendidikan.co.id

Anda mungkin juga menyukai